Anda di halaman 1dari 8

BAB I

1.1 Latar Belakang


Peningkatan mutu asuhan keperawatan sesuai dengan tuntutan
masyarakat dan  perkembangan iptek maka perlu pengembangan dan
pelaksanaan suatu model asuhan keperawatan profesional yang efektif dan
efisien (Nursalam, 2014).
Metode keperawatan primer merupakan salah satu metode pemberian
pelayanan keperawatan di mana salah satu kegiatannya adalah ronde
keperawatan, yaitu suatu metode untuk menggali dan membahas secara
mendalam masalah keperawatan yang terjadi pada pasien dan kebutuhan
pasien akan keperawatan yang dilakukan oleh  perawat primer/associate,
konselor, kepala ruangan, dan seluruh tim keperawatan dengan melibatkan
pasien secara langsung sebagai fokus kegiatan (Nursalam, 2014).
Ronde keperawatan akan memberikan media bagi perawat untuk
membahas lebih dalam masalah dan kebutuhan pasien serta merupakan suatu
proses belajar bagi perawat dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan
kognitif, afektif, dan psikomotor. Kepekaan dan cara berpikir kritis perawat
akan tumbuh dan terlatih melalui suatu transfer pengetahuan dan
pengaplikasian konsep teori ke dalam praktik keperawatan (Nursalam, 2014).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka menjadi penting untuk
menyusun makalah tentang ronde keperawatan untuk mengetahui lebih dalam
tentang manajemen ronde keperawatan. Sehingga perawat mampu mengahapi
masalah klien dengan baik dan semua kebutuhan dasar klien dapat terpenuhi.
Serta adanya role play tentang ronde keperawatan ini sangat perlu di lakukan
agar mahasiswa paham mengenai ronde keperawatan dan dapat
mengaplikasikannya kelak saat bekerja.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diambil rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Apa definisi dari ronde keperawatan ?
2. Apa karakteristik dari ronde keperawatan ?
3. Apa tujuan dari ronde keperawatan ?
4. Apa manfaat dari ronde keperawatan ?
5. Bagaimana kriteria pasien dari ronde keperawatan ?
6. Bagaimana peran dari ronde keperawatan ?
7. Bagaimana langkah-langkah dari ronde keperawatan ?
8. Bagaimana kriteria evaluasi dari ronde keperawatan ?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Manajemen Keperawatan pada program studi S-1 Keperawatan
Universitas Cahaya Bangsa.

1.4 Manfaat Penulisan


Manfaat penulisan ini agar pasien maupun perawat dapat mengetahui
tentang masalah pasien, kebutuhan pasien dapat terpenuhi, terciptanya
komunitas keperawatan yang profesional, terjalinnya kerjasama antar tim
kesehatan serta perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan
dengan tepat dan benar keperawatan (Nursalam 2011).

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi Ronde Keperawatan


Ronde Keperawatan adalah suatu tindakan yang dilaksanankan oleh
perawat, di samping klien dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan
asuhan keperawatan akan tetapi pada kasus tertentu harus dilakukan oleh
perawat primer dan atau konselor, kepala ruangan, perawat assosciate, dan
perlu juga melibatkan seluruh anggota tim (Nursalam, 2014).
Ronde keperawatan merupakan proses interaksi antara pengajar dan
perawat atau siswa perawat dimana terjadi proses pembelajaran. Ronde
keperawatan dilakukan oleh teacher nurse atau head nurse dengan anggota
stafnya atau siswa untuk pemahaman yang jelas tentang penyakit dan efek
perawatan untuk setiap pasien (Saleh, 2012).
Beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan ronde
keperawatan adalah suatu tindakan yang dilaksanankan oleh perawat, di
samping klien dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan asuhan
keperawatanuntuk pemahaman yang jelas tentang  penyakit dan efek
perawatan untuk setiap pasien.

2.2 Karakteristik Ronde Keperawatan


Menurut Nursalam (2002), karakteristik ronde keperawatan sebagai berikut :
2.2.1 Klien dilibatkan secara langsung
2.2.2 Klien merupakan focus kegiatan
2.2.3 Perawat assosciate, perawat primer, dan konsuler melakukan diskusi
bersama.
2.2.4 Konselor memfasilitasi kreatifitas.
2.2.5 Konselor membantu mengembangkan kemampuan perawat assosciate,
perawat  primer untuk meningkatkan kemampuan dala mengatasi
masalah.

3
2.3 Tujuan Ronde Keperawatan
Menurut Nursalam (2002), tujuan dari ronde keperawatan yaitu :
2.3.1 Menumbuhkan cara berfikir secara kritis
2.3.2 Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berasal
dari masalah klien
2.3.3 Meningkatkan validitas data klien
2.3.4 Menilai kemampuan justifikasi
2.3.5 Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja
2.3.6 Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana perawatan
2.3.7 Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan

2.4 Manfaat Ronde Keperawatan


2.4.1 Masalah pasien dapat teratasi
2.4.2 Kebutuhan pasien dapat terpenuhi
2.4.3 Terciptanya komunitas keperawatan yang profesional
2.4.4 Terjalinnya kerja sama antartim kesehatan.
2.4.5 Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan dengan tepat
dan benar.

2.5 Kriteria Pasien Ronde Keperawatan


Menurut Nursalam (2014), mengatakan Pasien yang dipilih untuk dilakukan
ronde keperawatan adalah pasien yang memiliki kriteria sbb:
2.5.1 Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah
dilakukan tindakan keperawatan.
2.5.2 Pasien dengan kasus baru atau langka.

4
2.6 Peran Ronde Keperawatan
Menurut Nursalam (2002), dalam ronde keperawatan setiap perawat memiliki
peran masing-masing diantaranya :
2.6.1 Perawat primer dan perawat assosciate
Dalam menjalankan pekerjaannya perlu adanya sebuah peranan yang bias
untuk memaksimalkan keberhasilan, antara lain:
1. Menjelaskan keadaan dan data demografi klien
2. Menjelaskan masalah keperawatan utama.
3. Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan
4. Menjelaskan tindakan selanjutnya
5. Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil

2.6.2 Perawat primer lain atau konsuler


1. Memberikan justifikasi.
2. Memberikan reinforcement
3. Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta
tindakan yang rasional
4. Mengarahkan dan koreksi
5. Mengintegrasikan teori dan konsep yang telah dipelajari

2.7 Langkah-langkah Ronde Keperawatan


2.7.1 Persiapan
1. Penetapan kasus minimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan ronde
2. Menentukan tim ronde
3. Mencari sumber atau literature
4. Membuat proposal
5. Pemberian informed consent dan pengkajian kepada klien/keluarga.
6. Diskusi : Apa diagnosis keperawatan?, Apa data yang mendukung?
Bagaimana intervensi yang sudah dilakukan?, dan Apa hambatan
yang ditemukan selama perawatan?.

5
2.7.2 Pelaksanaan ronde
1. Penjelasan tentang klien oleh perawat primer dalam hal ini
penjelasan difokuskan pada masalah keperawatan dan rencana
tindakan yang akan atau telah dilaksanakan dan memilih prioritas
yang perlu didiskusikan
2. Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut.
3. Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselor/kepala
ruangan tentang masalah klien serta rencana tindakan yang akan
dilakukan.
4. Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah dan yang
akan ditetapkan
2.7.3 Pasca ronde
1. Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta
menetapkan tindakan yang perlu dilakukan.
2. Evaluasi, revisi dan perbaikan.
3. Kesimpulan dan rekomendasikan penegakan diagnosis, intervensi
keperawatan selanjutnya

2.8 Kriteria Evaluasi Ronde Keperawatan


Menurut Nursalam (2014), kriteria evalusi yang dapat diambil yaitu :
2.8.1 Struktur
1. Persyaratan administratif (informed consent, alat, dan lainnya)
2. Tim ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde
keperawatan
3. Persiapan dilakukan sebelumnya
2.8.2 Proses
1. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
2. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran
yang telah ditentukan

6
2.8.3 Hasil
1. Pasien merasa puas dengan hasil pelayanan
2. Masalah pasien dapat teratasi.
3. Perawat bisa : Menumbuhkan cara berpikir yg kritis, Menaikkan cara
berpikir yg sistematis, Menaikkan kemampuan validitas data klien,
Menaikkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan,
Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yg
berorientasi pada kasus klien, Menaikkan kemampuan memodifikasi
rencana askep, Menaikkan kemampuan justifikasi, Menaikkan
kemampuan menilai hasil kerja.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Ronde kepearwatan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk
mengatasi masalah keperawatan yang berfokus pada pasien dan dilakukan
oleh perawat. Dalam hal ini  pasien dilibatkan secara langsung dan pasien
yang dipilih memiliki kriteria pasien dengan kasus baru atau langka, serta
pasien yang mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun
sudah dilakuakan tindakan keperawatan. Ronde keperawatan akan
meningkatkan keterampilan dan pengetahuan pada perawat, selain  perawat
dapat mengevaluasi kegiatan yang telah diberikan pada pasien berhasil atau
tidak. Melalui ronde keperawatan, evaluasi kegiatan, rintangan yang dihadapi
oleh  perawat atau keberhasilan dalam asuhan keperawatan dapat dinilai.
Ada berbagai empat macam tipe ronde keperawatan yang dikenal yaitu
matrons’rounds, nurse management rounds, patient comfort rounds and
teaching rounds. Sedangkan langkah-langkah keperawatan yang dapat di bagi
menjadi pra ronde, pelaksanaan ronde, serta pasca ronde. Adapun strategi
ronde keperawatan yang efektif dapat dilakukan dengan melakukan persiapan
yang seksama, membuat  perencanaan apa yg akan dilakukan, orientasikan
pada perawat tujuan yang ingin dicapai, memprekenalkan diri pada tim,
meninggalkan waktu untuk pertanyaan, serta melakukan evaluasi pelaksnaan
yang telah dilakukan.

3.2 Saran
Diharapkan para pembaca memperbanyak literatur dalam pembuatan
makalah agar dapat membuat makalah yang baik dan benar. Terutama
litelatur yang berhubungan dengan penatalaksaan yang lebih efektif mengenai
ronde keperawatan karena di dalam makalah ini pelaksanaan masih banyak
kekurangan.

Anda mungkin juga menyukai