Anda di halaman 1dari 4

1.

Definisi Memori

Memori atau disebut juga ingatan ialah suatu daya yang dapat menerima, menyimpan, dan
memproduksi kembali informasi yang telah lampau. Definisi dari Schlessinger dan Groves (1976)
adalah suatu sistem yang sangat berstruktur, yamg menyebabkan organisme sanggup merekam
fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya. Setiap saat
stimulasi mengenai indera kita, setiap saat pula stimulasi itu direkam secara sadar atau tidak sadar .
berapa kemampuan rata-rata memori manusia untuk menyimpan informasi? John Griffith, ahli
matematika, menyebutkan angka 10¹¹ (seratus triliun) bit. John von Neumann, ahli teori informasi,
menghitungnya sampai 2.8 x 10º² (280 kuintriliun) bit. Asimov menerangkan bahwa otak manusia
selama hidupnya sanggup menyimpan sampai satu kuidriliun bit informasi.

Agak sukar bagi kita yang awam untuk memeriksa angka mana yang paling tepat. Lagi pula, tidak
pertlu. Kita sudah cukup mengetahui bahwa manusia memiliki memori yang sangat luar biasa.
Wilden Penfield, ahli bedah syaraf, pernah melaporkan bagaimana rangsangan dengan jarum elektris
pada bagian-bagian otak tertentu dapat menghadirkan kembali rekaman ini, persis seperti
memainkan rekaman video (penfield, 1956).

Seorang wanita berumur 26 tahun mengalami bedah otak karena epilepsi. Karena hanya digunakan
anestesia lokal, pasien masih dalam keadaan sadar. Dokter bedah merangsang daerah-daerah
tertentu dan menimbulkan rekaman peristiwa. Elektroda diletakkan pada lokasi 11 pada otaknya,
dan pasien berkata, “ya, tuan, saya mendengar seorang ibu memanggil anaknya di suatu tempat.
Tampaknya terjadi bertahun-tahun yang lampau, seseorang yang tinggal bertetangga dengan saya”.
Kemudian elektroda digerakkan ke lokasi 13, dan pasien berteriak, “Saya mendengar suara. Jauh
malam, di sekitar tempat pesta seperti ada sirkus, saya melihat banyak gerobak yang digunakan
untuk menyimpan binatang”. Elektroda diletakkan lagi pada lokasi 11, dan pasien berkata lagi , “Ya,
saya dengar suara yang saya kenal, seorang wanita seperti sedang memanggil, wanita yang sama”.
Pada peristiwa ini, memori diungkap kembali, begitu memori hidup, seakan-akan si pasien
mengalaminya lagi.

2. Tahapan Memori

Secara singkat, memori memiliki tiga tahap proses : perekaman, penyimpanan, dan pemanggilan
kembali.

a. Perekaman (disebut encoding) adalah pencatatan informasi melalui reseptor indera dan sirkit
syaraf internal. Dimana dalam tahap ini pesan yang diperoleh dari gejala fisik mengalami
transformasi menjadi semacam kode yang dapat diterima.

b. Penyimpanan (storage), proses yang kedua, adalah menentukan berapa lama informasi itu berada
beserta kita, dalam bentuk apa dan di mana. Penyimpanan bisa aktif atau pasif. Kita menyimpan
secara aktif, bila kita menambahkan informasi tambahan. Kiti menyimpan informasi yang tidak
lengkap dengan kesimpulan kita sendiri (inilah yang menyebabkan desas-desus menyebar lebih
banyak dari volume asal). Mungkin secara pasif terjadi tanpa penambahan.

c. Pemanggilan kembali (retrieval), dalam bahasa sehari-hari, mengingat lagi, adalah menggunakan
informasi yang disimpan. Yakni proses dimana informasi yang telah tersimpan dikeluarkan kembali
sesuai dengan kebutuhan.

3. Bentuk Memori

Kita tidak menyadari pekerjaan memori pada dua tahap yang pertama. Kita hanya mengetahui
memori pada tahap yang ketiga, pemanggilan kembali. Pemanggilan/ mengingat kembali diketahui
dengan beberapa cara yaitu :

a). Rekognisi, merupakan bentuk ingatan yang sangat sederhana yaitu mengingat kembali kesan
yang pernah diterima indera, seperti mengingat wajah kawan, lukisan, dan sebagainya.

b). Recall, merupakan bentuk mengingat sesuatu yang lebih sukar, seperti mengingat-ingat
rangkaian kejadian yang pernah terjadi di masa yang lalu.

c). Reproduksi, merupakan bentuk ingatan yang lebih sukar lagi yaitu mengingat dengan cukup tepat
untuk memproduksi bahan yang pernah dipelajari, seperti rekognisi sebuah nyanyian yang pernah
dipelajari (recall) dengan tujuan menyajikannya kembali.

d). Performance, yaitu bentuk mengingat yang keempat yaitu mengingat performance kebiasaan-
kebiasaan yang sangat romantis.

4. Jenis Memori

Jenis memori ada dua yaitu :

a. Memori jangka pendek, yakni memori atau ingatan yang berada dalam jangka waktu tertentu.
Penyimpanan pada ingatan jangka pendek mempunyai kapasitas yang terbatas, sehingga dapat
dengan mudah tergantikan oleh informasi yang lebih baru. Kapasitas penyimpanannya kurang lebih
sebanyak antara 7 s.d. 12 butir atau chunk (kelompok unit) informasi. Apabila batas ini sudah penuh,
maka informasi baru yang datang kemudian akan mengalihkan butir yang sudah ada. Butir-butir yang
belum dialihkan dapat diingat kembali melalui suatu proses yang menguji setiap butir secara
bergantian.

b. Memori jangka panjang, yaitu memori yang berada dalam jangka waktu yamg lebih lama.
Kelemahan ingatan sering terjadi pada ingatan jangka panjang ini dan biasanya terjadi karena
kegagalan pengingatan kembali. Sedangkan proses ingatan jangka panjag dimulai ketika chungking
atau pengelompokan informasi menjadi unit-unit, lalu informasi itu dikonding ulang (recode)
menjadi unit-unit yang besar dan bermakna sehingga informasi itu disimpan dalam ingatan jangka
pendek untuk kemudian diolah dan disusun maknanya menjadi informasi ada dalam ingatan jangka
panjang. Makin banyak seseorang merinci makna sebuah informasi, maka makin banyak ingatan
yang ia miliki.

5. Mekanisme Memori

Sudah lama orang ingin mengetahui bagaimana cara kerja memori. Secara praktis, orang ingin
mencari cara-cara untuk mengefektifkan pekerjaan memori. Bukankah bila memori kita handal, kita
dapat menggunakannya sebagai arsip yang murah , praktis, efisien, dan portabel (mudah dibawa)?
Tetapi memori kita sering tidak berfungsi dengan baik yaitu salah satunya kita sering lupa. Untuk
mengetahui pekerjaan memori, kita harus menjawab mengapa orang bisa lupa, jawabannya
mengapa orang bisa ingat. Ada tiga teori yang menjelaskan tentang memori : teori aus. Teori
interferensi, dan teori pengolahan informasi.

6. Beberapa Teori Tentang Memori

a). Teori Aus (Disuse theory)

Menurut teori ini, memori hilang atau memudar karena waktu. Seperti otot, memori kita baru kuat,
bila dilatih terus-menerus. Sejak zaman yunani sampai sekarang, masi ada anggapan bahwa tugas
guru adalah melatih ingatan muridnya. Selama sekolah orang hanya belajar mengingat. Lagi pula,
tidak selalu waktu yang mengauskan memori. Sering terjadi, kita masi ingat pada peristiwa puluhan
tahun yang lalu, tetapi lupa kejadian seminggu yang lalu.

b). Teori interferensi (Interference theory)

Menurut teori ini, memori merupakan meja lilin atau kanvas. Pengalaman adalah lukisan pad meja
lilin atau kanvas itu. Katakanlah, pad kanvas itu sudah terlukis hukum relativitas. Segara setelah itu,
anda mencoba merekam hukum medan gabungan. Yang kedua akan menyebabkan terhapusnya
rekaman yang pertama atau mengaburkannya. Ini disebut interferensi.

c). Teori Pengolahan Informasi (Information Processing Memory)

Secara singkat, teori ini menyatakan bahwa informasi mula-mula disimpan pad sensory storge
(gudang inderwi), kemudian masuk shor-term memory (STM, memori jangka pendek) lalu dilupakan
atau dikoding untuk dimasukkan ke dalam long-term memory (LTM, memori jangka panjang). Otak
manusia dianalogikan dengan komputer.
7. Cara Mengingat Kembali

Beberapa cara untuk mengingat kembali hal-hal yang sudah pernah terjadi dan diketahui
sebelumnya, yaitu :

a. Rekoleksi

Yaitu menimbulkan kembali dalam ingatan suatu peristiwa, lengkap dengan segala detail dan hal-hal
yang sedang terjadi disekitar tempat peritiwa itu dahulu terjadi. Misal, seorang pria mengingat
peristiwa dimana untuk pertama kali ia pergi dengan seorang gadis.

b. Pembaruan Ingatan

Hampir sama dengan rekoleksi, tetapi ingtan hanya timbul kalau ada hal yang merangsang ingatan
itu. Misal, dari contoh diatas ingatan akan timbul setelah pria tersebut secara jebetulan jumpa
dengan gadis yang bersangkutan.

c. Mempelajari Kembali

Hal ini akan terjadi kalau kita mempelajari sesuatu yang dulu pernah kita pelajari. Maka untuk
mempelajari hal yang sama kedua kalinya ini, banyak hal-hal yang akan diingat kembali, sehingga
tempo belajar akan menjadi jauh lebih singkat dari sebelumnya.

III. KESIMPULAN

Dari uraian-uraian diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwasannyan memori atau ingatan kita dapat
kita gunakan untuk menyimpan hal-hal yang pernah kita alami sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai