Pertemuan ke-4
PENGKAJIAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
DENGAN MASALAH STATUS ASMATIKUS
A. Data Biografi
Nama : Ny. S
Tempat, tanggal lahir : Surabaya, 17 juli 1969
Pendidikan terakhir : SLTP
Agama : Islam
Status Perkawinan : Kawin
TB /BB : 150 cm / 40 kg
Penampilan : rapi
Ciri-ciri tubuh : Badan kurus, rambut keriting, kulit kering dan keriput
Alamat : Bulak Banteng Madya 4 Surabaya
B. Komposisi Keluarga
C. Genogram
: PASIEN
× : MENINGGAL
: LAKI-LAKI
: PEREMPUAN
: TINGGAL 1
RUMAH
D. TYPE KELUARGA
Masalah yang terjadi dengan type tersebut : keluarga saat ini dalam keadaan ekonomi
rendah sehingga cakupan gizi yang didapat belum maksimal (kurang)
E. SUKU BANGSA
a. Asal suku bangsa : Tn. M dan Ny. S berbeda suku karena antara jawa dan madura.
Mereka biasa menerima kebiasaan mereka satusama lain dan mempunyai kebiasaan
yang hampir sama, jadi tidak ada perbedaan yang terlalu mencolok untuk memicu
perselisihan.
b. Budaya yang berhubungan dengan kesehatan: ketika sakit keluarga percaya bahwa
tidak boleh menyapu rumah pada saat malam hari dan tidak boleh memotong kuku
saat sedang haid.
Tn. M dan Ny. S beragama islam dan jika ada anggota keluarga yang gatal-gatal biasanya
mengkonsumsi daging Biawak tapi dalam batas wajar.
Aktivitas rekreasi keluarga yaitu dengan menonton TV setiap hari setelah maghrib, dan
saat hari raya idul fitri selalu berkunjung ke rumah saudara.
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah keluarga Tn. M dan Ny. S hanya
memiliki satu anak dengan usia 2 tahun yang masih belum sekolah. Jadi, Keluarga
Tn. M dan Ny. S berada pada tahapan perkembangan keluarga menghadapi anak
balita.
Saat ini keluarga Tn. M dan Ny. S sebagai keluarga yang memiliki satu orang anak.
Namun dengan terbatasnya ekonomi dan kebutuhan yang banyak sehingga untuk
kebutuhan gizi dalam keluarga tidak tercukupi. Asupan nutrisi yang didapatkan anak
diusahakan secara maksimal karena uang belanja yang diberikan tidak cukup dan
asupan orang tua menyesuaikan kebutuhan.
Ny. S tidak sedang menderita sakit namun hanya pola nafas yang tidak teratur dan
mudah lelah saja. Anak pun sedang tidak mengalami sakit saat ini.
Menurut pengakuan keluarga, dari riwayat kesehatan keluarga Tn. M dan Ny. S
ditemukan bahwa Ny. S pernah menderita penyakit kronis dan sekarang dalam
masa pemulihan namun keluarga juga mengatakan tidak memiliki riwayat
penyakit keturunan.
CAMPAK/HB
Tn. M 60kg 50th Baik Tidak terkaji - Makan teratur,
istirahat
cukup
Ny. S 40kg 45th Cukup Tidak terkaji - Makan teratur,
Baik istirahat
cukup
An. C 15kg 2th Baik Lengkap - Makan teratur,
istrahat cukup
4. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan: Menurut Ny. Y jika dirinya sakit
dan keluarga sakit, mereka langsung berobat ke Puskesmas yang tidak jauh dari
rumah.
5. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya :
Tn. M : Menurutnya selama ini dirinya jarang sakit dan hanya lelah saja
Ny. S : Pernah menderita sakit TB Paru selama 3 tahun dan sekarang sudah
dinyatakan sembuh
J. Pengkajian Lingkungan
a. Karakteristik rumah
1. Luas rumah : 7 x 3 meter
2. Type rumah : permanen
3. Kepemilikan : pribadi
4. Jumlah dan ratio kamar/ruangan : 3 buah kamar tidur
5. Ventilasi/jendela : Ada 3 ventilasi yang terdapat di dalam rumah, 1 ruang tamu
dan 2 di dapur dan kamar mandi
6. Pemanfaatan ruangan : Ruang tamu dan ruang tengah/ keluarga jadi satu, dapur,
wc/toilet, 3 kamar tidur.
7. Septic tank : ada, letak dibelakang rumah berjarak 1 meter dari rumah
8. Sumber air minum : air sumur yang dimasak sebelum dikonsumsi
9. Kamar Mandi/ WC : memiliki satu buah kamar mandi yang bersatu dengan WC,
dengan kloset jongkok.
10. Sampah limbah RT : dibuang ditempat pembuangan sampah sejauh 600 meter
11. Kebersihan lingkungan : keadaan kebersihan lingkungan kurang terjaga karena
depan rumah ada Home industry yang menggunakan bahan kapur dan
lingkungan kotor agak kumuh
12. Keadaan didalam rumah : Rumah Keluarga Tn. M dan Ny. S tinggal dirumah
sendiri. Rumah yang mereka tempati merupakan rumah permanen dengan status
kepemilikan milik pribadi Tn. S. Luas rumah kurang lebih 21 m². Lantai rumah
menggunakan semen. Rumah memiliki ventilasi tetapi jarang dibuka. Pada
ruangan dalam rumah seperti kamar, dapur, ruang tamu cukup terang.
Penerangan di malam hari menggunakan lampu listrik. Secara umum kebersihan
rumah cukup baik, hanya penataan perabotan rumah yang kurang teratur
terutama untuk bagian dalam rumah dan dapur.
13. Keadaan diluar rumah : Keluarga memanfaatkan sumur untuk sumber air bersih.
Keluarga memiliki kamar mandi dengan saluran pembuangan ke selokan
perumahan yang mengalir diparit. Keluarga juga telah memiliki jamban jenis
leher angsa yang dipergunakan setiap hari dengan septic tank di ujung rumah
dengan jarak lebih dari 10 m dari sumur gali. Kebersihan kamar mandi dan
jamban cukup. Dalam pengelolaan sampah rumah tangga keluarganya selalu
dibuang di tempat pembuangan sampah yang setiap minggunya diambil oleh
tukang sampah. Secara umum kebersihan rumah cukup.
K. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola/cara komunikasi keluarga : Menurut Ny. S dalam keluarganya
berkomunikasi biasa menggunakan bahasa jawa, dan semua anak-anaknya
terbiasa dengan bahasa jawa.
b. Struktur kekuatan keluarga : Dalam pengambilan keputusan keluarga Tn. M dan
Ny. S selalu memutuskan secara bersama-sama atau musyawarah. Anak tertua
masih belum bisa diikutsertakan karena masih berumur 2 tahun. Perbedaan-
perbedaan pendapat yang ada selalu bisa di atasi jika mereka bermusyawarah
c. Struktur peran ( peran masng – masing anggota keluarga ) : Dalam keluarga Ny.
S, Tn. M sebagai kepala keluarga berkewajiban mencari nafkah untuk keluarga
dan Ny. S melakukan perannya sebagai isteri yang harus menyiapkan semua
keperluan suaminya dan anaknya di rumah.
d. Nilai dan norma keluarga : Sebagai bagian dari masyarakat Jawa dan beragama
islam keluarga memiliki nilai-nilai dan norma yang dianut seperti sopan santun
terhadap orang tua, suami terhadap isteri.
L. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi Afektif :Tn. M dan Ny. S , juga anaknya, sudah melakukan peran mereka
masing masing secara sempurna,Tn. M dan Ny. S bisa membagi waktu untuk
peran sebagai orang tua dengan anak usia balita.
b. Fungsi sosialisasi : Hubungan antara dirinya dengan suaminya serta anaknya
sampai sejauh ini baik hanya saja Ny. S.
c. Fungsi perawatan kesehatan
1. Menurut keluarga, masalah kesehatan apa yang sedang dihadapi keluarga
(pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab, persepsi keluarga terhadap
masalah) : Menurut Ny.S meningkatkan kewaspadaan dalam keluarga
mengenai sakit yang dialami oleh Ny. S dengan rutin mengontrolkan diri dan
keluarga ke puskesmas.
2. Apa yang dilakukan keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan yang
sedang dialami : Sejauh ini keluarga hanya membawa anggota keluarga yang
sakit ke Puskesmas ataupun rumah sakit apabila parah, dan mengupayakan
vitamin juga susu untuk memaksimalkan kesehatan dan gizi anak.
3. Kemana keluarga meminta pertolongan apabila ada anggota keluarga yang
mengalami masalah kesehatan : ke Puskesmas dan juga kerumah sakit
4. Tindakan apa yang dilakukan keluarga untuk mencegah timbulnya masalah
kesehatan : Menurut keluarga makan teratur, istirahat yang cukup dan namun
keluarga belum mampu mengupayakan makanan yang bergizi untuk anak
sehingga dapat banyak membantu dalam menjaga kesehatan dan mencegah
penyakit.
d. Fungsi reproduksi
1. Perencanaan jumlah anak : keluarga tidak berencana untuk memiliki anak lagi
2. Keterangan lain : Saat ini Ny.S menggunakan alat kontrasepsi, suntikan setiap
3 bulan sekali.
e. Fungsi ekonomi
Tn. M mengatakan penghasilannya belum cukup untuk memenuhi kebutuhan
sandang, pangan dan papan keluarga Tn. M dan kebutuhan anaknya.
M. STRESS DAN KOPING KELUARGA
a. Stressor jangka pendek
Menurut Tn.M dirinya tahu dari pihak Istri sedang mengalami beban pikiran, tetapi
dari dirinya yang jadi stressor adalah An. C yang takut jika terjadi kekambuhan
ulang dari sakit sebelumnya.
b. Stressor jangka panjang
Tn. M dan Ny.S mengatakan selalu memikirkan keadaan istri dan anak nya apabila
terjadi kekambuhan ulang dari penyakit tersebut.
c. Respons keluarga terhadap stressor : jika terdapat masalah kesehatan anak selalu
diselesaikan dengan diskusi
d. Strategi koping : Untuk menghadapi stressor Ny.S lebih banyak bertanaya pada
perawat dan dokter puskesmas bagaimana perkembangan anaknya, dan selalu
meminta bantuan nasehat dan informasi cara mencegah agar tidak terjadi
kekambuhan.
O. Harapan Keluarga
a. Terhadap masalah kesehatan
Keluarga berharap anggota keluarga tidak ada yang sakit dan selalu dalam keadaan
sehat.
b. Terhadap petugas kesehatan yang ada
Dengan adanya petugas kesehatan yang datang ke rumahnya keluarga mengharapkan
supaya petugas kesehatan bisa memberikan pengetahuan kepada masyarakat dengan
penyuluhan-penyuluhan seperti saat ini diharapkan dapat membantu dirinya
mempersiapkan bagaimana sebenarnya untuk mendidik anaknya agar bisa
bersosialisasi dengan lingkungan.
P. Pemeriksaan Fisik
Px mengatakan jika nafas tidak sesak lagi namun hanya mudah lelah dan berkeringat.
c. Tanda-tanda vital
Tekanan Darah : 140/80 mmHg, Suhu : 37 derajat celcius, Nadi : 98 x/menit,
Respiration rate : 20x/menit nafas dalam dan dangkal
d. System cardiovascular
Tidak tampak gangguan pada thorak dan tidak ada pembesaran jantug yang tampak
dari foto thorak, bentuk dada simetris, tampak retraksi intercostae
e. System respirasi
RR : 20x/menit, nafas dalam dan dangkal, tampak retraksi intercostae, tidak tampak
pernafasan cuping hidung,
Tidak ada masalah dalam BAB, lancar tidak konstipasi, tidak ada nyeri abdomen dan
abdomen simetris
g. Sistem Persyarafan
a. INTERVENSI KEPERAWATAN
4.Keluarga
dapat
menjaga -Membersih
lingkungan kan
3. Diskusikan
sekitar rumah
dengan anggota
rumah setiap keluarga tentang
5.Keluarga hari pembagian tugas
dapat -Membersih dalam
membersih kan membersihkan
kan rumah kamar rumah
secara mandi 4. Anjurkan untuk
teratur dan selalu membuka
dapur jendela pagi hari
secara dan menutup
teratur sore hari serta
melipat baju
yang
bergantungan
5. Anjurkan
kepada keluarga
untuk menjaga
kebersihan
lingkungan
rumah
6. Beri pujian
untuk tindakan
yang tepat
b. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
NO.
TANG
PRIOR TUJUAN
GAL/J IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
ITAS KHUSUS
AM
DX
28-Jan- 2 Keluarga S : Ny. S mengatakan
1. Mengkaji
2014/ dapat kalau dirinya mengalami
pengetahuan
13.30 mengenal flek paru sejak tahun
keluarga tentang
masalah 2008, klien mengalami
penyakit TB paru
kesehatan nyeri seperti ditusuk-
salah satu tusuk kemudian langsung
anggota diperiksakan di
keluarganya Puskesmas dan
dianjurkan periksa ke RS.
Karang Tembok
Surabaya dan didiagnosa
menderita TB paru. Klien
mengatakan mencari tahu
tentang penyakit yang
diderita tersebut dan px
paham gejalanya.
O : Klien tampak
kooperatif dan fokus
terhadap apa yang kita
bicarakan
14.00 Keluarga S : Ny. S mengatakan
2. Mengkaji
dapat membangun rumah ini
keadaan
menjaga dengan biaya minimal
lingkungan
lingkungan dan pemasangan ventilasi
rumah dan sekitar
runah rumah tidak banyak. Ny.
rumah klien
S memperbolehkan untuk
melihat sekeliling
rumahnya.
O : Ada beberapa jendela
tapi jarang dibuka,
jumlah ventilasi < 4,
terdapat baju yang
bergantungan, penataan
perabot dapur yang tidak
rapi,
14.30 2 Keluarga S : Ny. S mengatakan
3. Mengajukan
dapat rumah sehat itu rumah
pertanyaan
menyebutka yang bersih dan bebas
mengenai syarat
n syarat penyakit
rumah yang sehat
rumah sehat O : Ny. S tampak tenang
saat menjawab dan Tn. M
mengiyakan
15.30 2 Keluarga S : Ny. S mengatakan
4. Memberi tahu
dapat jendela jarang dibuka
syarat rumah
menyebutka karena asap dan debu
yang sehat
n syarat pabrik depan rumah
rumah yang sangat mengganggu
sehat O : rumah Ny. S
menghadap selatan dan
diapit oleh rumah
bertingkat 2 milik
tetangga dan depan
rumah rumah industri
ukiran kapur lalu
belakang rumah adalah
rumah warga. Jendela ada
3 namun jarang dibuka
dan di masing-masing
kamar tidak ada ventilasi.
16.30 2 Keluarga S : Ny. S mengatakan
5. Memberikan
dapat kalau untuk menyapu
motivasi pada
menjaga selalu dilakukan tiap pagi
keluarga untuk
kebersihan dan sore, namun memang
membuka jendela
lingkungan jendela tidak pernah
tiap pagi dan
rumah dibuka. Ny. S
membersihkan
mengucapkan terima
rumah rutin
kasih atas saran yang
setiap hari agar
sudah diberikan
terbebas dari
O : Tn. M dn Ny. S
debu dan asap
koopertif dan selalu
pabrik yang ada
menjaga ahasa
komunikasi
17.00 2 Keluarga S : Ny. S mengatakan
6. Memberitahukan
dapat akan merubah
jika rumah tidak
menyebutka kebiasaannya untuk
sehat itu mudah
n kembali membuka selalu
terserang
dampak dari jendelanya tiap pagi dan
penyakit dan
lingkungan merapikan perabotan
mempengaruhi
yang tidak yang masih berantakan
kesehatan
sehat dan tidak teratur
keluarga
O : Ny. S dan Tn. M
tampak paham dan
kooperatif menjawab
pertanyaan
c. Kesimpulan
Status asmatikus adalah asma yang berat dan paristen yang tidak merespons terapi
konvensional. Serangan dapat berlangsung 24 jam, dan infeksi. Kecemasan, penggunaan
transquiliser berlebihan, penyalahgunaan nebulizer, dehidrasi peningkatan blok
adrenergic, dan iritan nonspesifik dapat menunjang episode ini. Episode akut mungkin
dicetuskan oleh hipersensitivitas terhadap penisilin(smeltzer dan bare 2002).
Manifestasi klinik status asmatikus adalah sama dengan manifestasi yang terdapat
pada asma hebat pernapasan labored, perpanjangan ekhalasi, pembesaran vena leher,
mengi. Namun, lamanya mengi tidak mengindikasi keparahan serangan. Dengan makin
besarnya obstruksi, mengi dapat hilang, yang sering kali menjadi pertanda bahaya gagal
pernapasan.