Anda di halaman 1dari 4

PEMBAHASAN

1. Dari percobaan Bendung Trianguler diperoleh data Energi terukur dan Energi
terhitung sebagai berikut :
Tabel 2.3 Data Energi Terukur Dan Energi Terhitung
E terukur = h+v²/(2g)+ΔZ E terhitung = h+V²/(2g)

1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6

20,3 20,8 22,2 18,4 17,8 12,8 10,4 12,8 12,8


2 0 4 5 9 9 20,32 3,80 8,74 5 9 9

20,4 20,8 22,8 17,3 16,1 13,8 11,1 13,8


2 3 2 2 8 1 20,42 3,83 9,32 9,32 8 1

20,6 21,1 22,1 19,6 19,1 14,1 11,6 14,1 14,1


3 8 3 9 0 0 20,63 4,18 8,63 9 0 0

20,2 21,3 21,8 17,4 15,9 12,8 10,9 12,8


3 3 3 5 1 7 20,23 4,33 8,33 9,45 1 7

20,9 21,4 20,0 16,8 15,0 11,6 10,0 11,6


3 2 7 3 4 1 20,93 4,42 6,57 8,83 4 1

Dari hasil percobaan di dapat bahwa nilai E terukur (E1) dengan nilai E terhitung
(E2) tidak sama karena adanya bendung. Terjadi gesekan antara air dengan
dinding dan dasar bendung trianguler saat air mengalir di atas bendung, sehingga
mengalami kehilangan energi.

2. Semakin ke hilir Bendung Trianguler, E semakin turun. Hal ini terjadi akibat
adanya kehilangan energi (hf) yang dikarenakan oleh gesekan yang terjadi saat air
meluncur di atas Bendung Trianguler.
Grafik 2.2 Hubungan antara E terhitung dengan H terukur pada Percobaan 1

Dari grafik, dapat diketahui hubungan antara E, Q dan h. Semakin besar nilai h
maka semakin beasr nilai debit (Q). Sehingga berpengaruh terhadap kecepatan
(v). Semakin besar nilai kecepatan (v) maka semakin besar pula nilai E.

3. Kenaikan dasar saluran dengan tinggi muka air bersifat subkritik yang
mengakibatkan tinggi muka air akan semakin turun dibandingkan dengan muka
air sebelumnya sedangkan kecepatan aliran air diatas bendung lebih besar
daripada kecepatan air sebelumnya.
KESIMPULAN

1. Energi aliran terdiri dari 3 jenis, yaitu energi potensial (Ep), energi tekanan
Garis
(h) danEnergi Spesifik
energi kinetik (v2/2g). Energi potensial (Ep) adalah energi yang
E1
mempengaruhi benda karena ketinggian/posisi benda tersebut. Energi tekanan
h2 untuk melakukan
adalah kemampuan E2 suatu usaha di daerah tersebut. Energi
h1 h3
kinetik adalah energi gerak hyang
4 diperoleh sebagai gerakan dari obyek,
h5 E3
partikel atau seperangkat partikel. Apabila energi
h6 aliran dihitung dari dasar
saluran disebut
Z1 energi
Z2 spesifik
Z3 (Es).
Z4 Z5 Z 6

2. Hubungan energi spesifik dengan tinggi muka air

Aliran Subkritik Aliran Kritik Aliran Superkritik


E1: aliran pada bagian E2:aliran pada bagian atas E3: aliran pada bagian
hulu. bendung. hilir.
h1: ketinggian pada h1/ h2,3,4,5,6 : ketinggian pada
pada bagian hulu. h2,3,4,5,6 / pada bagian atas
bendung.
Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa hubungan energi spesifik dengan
tinggi muka air bersifat linier. Semakin besar nilai energi spesifik (E) maka
semakin besar nilai (h) dan semakin kecil nilai energy spesifik (E) maka
semakin kecil nilai (h).

3. Kenaikan dasar saluran dengan tinggi muka air bersifat subkritik, karena
setelah dasar saluran dinaikkan, maka muka air bahkan semakin turun
dibandingkan dengan muka air sebelumnya, akan tetapi tinggi kecepatan
aliran di atas ambang lebar lebih besar daripada kecepatan air sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai