Dosen Pengampu :
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmatnya dan
hidayahnya sehingga kami menyelesai makala kami yang berjudul “ASUHAN
KEPERAWATAN PADA MASALAH KESEHATAN REMAJA”
Penulis mengucpkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang bersangkutan
dalam pembuatan makalah ini terutama kepada selaku Dosen Pengampu:
1. Ns.Dian emiliasari,S.Kep.M.Kes
2. Ns.Yunita Liana,S.Kep.,M.Kes
yang telah memberikan bimbingan serta teman-teman yang bersangkutan dalam membantu
menyusun makala ini.
Semoga makalah ini yang dibuatnya bisa bermanfaat dan dapat menambah pegetahuan dan
wawasan kita selaku pembaca tentang perkembangan dewasa dan lansia.
Penulis juga hanya bisa meminta maaf dikarenakan didalam makalah ini banyak sekali
kekurangan dan kesalahan yang dibuat oleh penulis, sehingga penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi
kedepannya
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Saat ini di seluruh Indonesia, banyak institusi kesehatan tersebar di bebagai daerah.
Jadi dapat diperkirakan mahasiswa-mahasiswa dengan basic kesehatan semakin banyak pula.
Untuk membantu mengatasi masalah remaja, maka mahasiswa dengan basic kesehatan
hendaknya ikut berperan aktif yakni dengan memberikan pendidikan pada remaja di sekolah
ataupun di fakultas non kesehatan. Strategi yang dapat di jalankan adalah melalui
penyebarluasan pengalaman dan pelajaran tentang masalah yang banyak terjadi pada remaja.
Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi masa yang yang
menyenangkan, meski bukan berarti tanpa masalah. Banyak proses yang harus dilalui seseorang
dimasa transisi kanak-kanak menjadi dewasa ini. Tantangan yang dihadapi orangtua dan petugas
kesehatan dalam menangangi problematika remaja pun akan semakin kompleks. Berkembangnya
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang semakin canggih membawa dampak pada semua
kehidupan, terutama pada generasi penerus bangsa khususnya pada remaja. Salah satunya
dampak negative banyak para pelajar di kalangan remaja sudah merokok, berkendaraan dengan
kecepatan tinggi, percobaan bunuh diri, minum-minuman dan penggunaan zat yang merusak
kesehatan.
Dampak yang terjadi pada remaja itu merupakan masalah yang komplek, ditandai oleh
dorongan penggunaan yang tidak terkendali untuk terus menerus digunakan, walaupun
mengalami dampak yang negative dan menimbulkan gangguan fungsi sehari-hari baik dirumah,
sekolah maupun di masyarakat.
1.2 Tujuan
a. Mampu menjelaskan konsep teori tentang remaja.
b. Mampu melaksanakan pengkajian pada remaja dengan masalah yang ada.
c. Mampu menentukan diagnosa keperawatan pada komunitas remaja.
d. Mampu membuat rencana tindakan asuhan keperawatan keluarga pada remaja.
e. Mampu menerapkan rencana keperawatan pada asuhan keperawatan keluarga pada
remaja
f. Mampu meyimpulkan hasil pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga pada remaja yang
bermasalah.
A. Pengkajian
a) Data Umum
1. Nama kepala keluarga : Tn. A
2. Pekerjaan : Karyawan PT Haruka
3. Alamat : Jl. Perintis Kemerdekaan 103 Semarang
4. Komposisi keluarga :
No Nama Umur Sex Tgl lahir Pendidikan Pekerjaan Ket.
5. Tipe keluarga
Keluarga Tn.A merupakan keluarga inti yang terdiri dari suami, istri dan satu orang
anak.
6. Suku bangsa
Tn. A dan Ny. N berasal dari suku yang sama yaitu suku jawa. Budaya keluarga Tn. A
mengikuti kebiasaan serta budaya suku jawa.
7. Agama
Agama seluruh anggota keluarga adalah islam.
8. Status sosial ekonomi
Keluarga di lingkungannya tergolong keluarga dengan status sosial kebanyakan seperti
keluarga lain. Sedang status ekonomi cukup
9. Aktivitas rekreasi
Keluarga jarang melakukan rekreasi bersama.
b) Riwayat tahap perkembangan keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga mencapai tahap perkembangan dengan anak pertama usia remaja.
2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tugas-tugas perkembangan pada tahap ini telah dilaksanakan oleh keluarga Tn. A
dengan baik. Tidak ada tugas perkembangan yang belum terpenuhi.
3. Riwayat keluarga inti
Keluarga Tn. A tidak memiliki riwayat penyakit keturunan seperti DM, Hipertensi,
epilepsi dll. Dalam keluarga mereka tidak pernah mengalami kondisi sakit yang berat,
hanya kadang flu serta lemas karena kecapekan.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Tn. A merupakan anak pertama dari dua bersaudara dan adik perempuannya juga sudah
menikah. Hubungan keluarga mereka cukup baik, kalau ada waktu luang mereka saling
berkunjung. Sedang Ny. N anak terakhir dari tiga bersaudara. Kakak laki-lakinya sudah
menikah dengan dua anak sedangkan kakak perempuannya juga sudah menikah dengan
anak satu. Hubungan kekluargaa merak juga baik tetap ada komunikasi.
c) Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Keluarga Tn. A tinggal di rumah permanen dengan luas tanah 150 m 2 dan luas
bangunan 100 m2 terdiri dari 75 % berlantai plester dan semen 25 %( ruang dapur dan
kamar mandi). Ventilasi cukup baik cahaya matahari bisa masuk melalui jendela
maupun pintu. Penerangan dengan menggunakan listrik. Sedangkan air bersih diperoleh
dari PAM. Pengelolaan sampah dilakukan dengan penempatan di tempat tertutup yang
selanjutnya diambil oleh petugas sampah. Limbah keluarga langsung terbuang melalui
selokan di belakang rumah yang mengalir ke sungai. WC terletak didalam kamar mandi
dengan septik tank berada di luar rumah.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Tetangga keluarga Tn. A pada umumnya bekerja sebagai karyawan swasta. Jarak rumah
mereka agak berdekatan. Ikatan antar keluarga baik, saling tolong menolong masih
menjadi kebiasaan di wilayah tersebut.
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn. A merupakan salah satu keluarga yang bertempat tinggal menetap jadi
belum pernah pindah dari rumah yang sekarang.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga dapat saling bertemu pada sore hari setelah anak pulang dari sekolah serta ibu
pulang dari bekerja. Sedangkan malam harinya Tn. A bekerja sebagai sopir taxi. Untuk
mengikuti perkumpulan di limgkungan masyarakat Tn. A menyempatkan diri sebelum
dia bekerja
5. Sistem pendukung keluarga
Seluruh anggota keluarga sekarang ini dalam keadaan yang sehat, jika ada salah satu
dari anggota keluarga yagn sakit maka segera dibawa ke pelayana kesehatan.
d) Struktur keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi dalam keluarga Tn. A saat ini mengalami gangguan, karena ada
masalah komunikasi antara Tn. A dan An. Y. Mereka sama-sama keras dalam
berkomunikasi. Masing-masing merasa benar dengan cara mereka.
2. Struktur kekuatan keluarga
Kekuatan keluarga untuk mengendalikan perilaku anak kurang begitu baik. Karena anak
masih dengan perilakunya yagn bertentangan dengan nilai-nilai yang ada yaitu
melakukan pergaulan bebas (free seks).
3. Struktur peran
Tn. A berperan sebagai kepala rumah tangga yang mencari nafkah untuk keluarganya
dengan dibantu oleh istrinya. Sedangkan Ny. A masih bisa berperan sebagai ibu dan
istri selain harus mencari nafkah mambantu suami.
4. Nilai atau norma keluarga
Keluarga Tn. A percaya bahwa kesehatan sangat penting sehingga berusaha
mempertahankan kondisi sehat.
e) Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif
Anggota keluarga saling menyayangi dan memperhatikan. Tapi kadang karena
kesibukan masing-masing hal itu susah dilakukan. Persoalan dalam keluarga jarang
dibicarakan bersama sehingga memicu terjadinya masalah komunikasi.
2. Fungsi sosialisasi
Sosialisasi dilakukan denga mengikuti kegiatan di lingkungan seperti arisan, kebersihan
lingkungan. Sedangkan anaknya sulit untuk melakukan sosialisasi dengan tetangga
karena sering pergi dengan temannya hingga larut malam. An. Y telah terlibat dalam
pergaulan bebas dan keluarga tidak bisa menanamkan nilai/norma kepada anaknya.
3. Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga belum mengenal masalah komunikasi sehingga konflik selalu terjadi pada
keluarga. Keluarga belum mengenal bagaimana cara berkomunikasi yang efektif
sehingga apa yang dibicarakan dapat dipahami oleh keluarga. Selain itu keluarga juga
belum dapat mengambil tindakan yang seharusnya sehubungan dengan perilaku
anaknya. Keluarga merasakan bahwa anaknya keliru dalam pergaulan dan keluarga
takut anaknya nanti hamil karena pergaulan bebas yang mengarah ke free seks.
Keluarga tidak tahu apa yang seharusnya ia sampaikan pada anak sehingga keluarga
belum bisa mengambil keputusan untuk memberikan bimbingan.
4. Fungsi reproduksi
Keluarga Tn. A baru memiliki seorang anak yang berumur 17 tahun. Rencana untuk
memiliki anak lagi sebenarnya ada tapi belum dikaruniai meskipun Ny. N sudah tidak
KB.
5. Fungsi ekonomi
Keluarga Tn. A secara ekonomi telah mampu memenuhi kebutuhan hidup keluarga
sehari-hari, juga telah memiliki tabungan meskipun jumlahnya tidak seberapa.
f) Stress dan Koping keluarga
1. Stressor jangka pendek dan panjang
Stressor jangka pendek yaitu komunikasi yang buruk antara ayah dan anak serta adanya
perilaku anak dengan pergaulan bebas yang cenderung ke seks bebas. Sedang stressor
jangka panjang kebutuhan ekonomi yang masih belum sesuai dengan keinginan
keluarga
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor
keluarga telah melarang anaknya dari pergaulan bebas, tapi tidak mampu untuk
memberikan pengarahan/bimbingan pada anak. Sedangkan ibu tidak mampu bersikap
atau tidak konsisten dengan perilaku anaknya dengan sering membela bila ditegur
ayahnya.
3. Strategi koping yang digunakan
Tn. A cenderung melampiaskan kekecewaan terhadap anaknya dengan memarahi
anaknya tanpa menggunakan cara yang bijaksana. Sedang anak karena kondisi rumah
yang tidak memuaskan dia lari ke pergaulan yang tidak benar dan teguran keluarga
dihadapi dengan emosi pula dan cenderung melawan.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga tidak mamapu untuk beradaptasi dengan permasalahan yang dihadapi.
Menyadari masalah ada tapi kurang mampu mengambil tindakan.
g) Pemeriksaan fisik
1) Pemeriksaan fisik Tn. A
Keadaan umum : baik, tampak sehat.
Kesadaran : komposmentis
Tanda-tanda vital :TD : 130/90 mmHg ; N: 84 x/menit; RR : 20x/menit; S :
36,8C
Kepala : rambut: hitam, lurus, tidak muntah rontok; mata : sklera
tidak ikterik, kornea jernih, konjungtiva merah muda, pupil isokor, fungsi
penglihatan normal; hidung: bersih, septum simetris, tidak ada polip; telinga:
tidak ada serumen, mampu mendengar normal; mulut: bersih , tidak berbau, tidak
ada karies, lidah bersih.
Dada : bentuk normal, suara nafas vesikuler, irama nafas teratur,
tidak ada ronkhi, denyut jantung normal.
Abdomen : agak cembung, tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan.
Genetalia : tidak ada hemoroid dan bersih.
Ekstremitas : tidak ada edema, tidak ada keterbatasan gerak.
B. Analisa Data
No Data Masalah Penyebab
1.Subyektif : Konflik padaKetidakmampuan
An.Y mengatakan merasa jengkelkeluarga Tn. A keluarga mengenal
karena keluarga terlalu membatasi masalah komunikasi
pergaulan dan tidak dapat
meyakinkan keluarga bahwa
pergaulannya masih wajar.
Keluarga tidak suka dengan tingkah
laku anaknya.
Keluarga mengatakan tidak tahu
kenapa antara Tn. A dan An. Y selalu
ribut bila bertemu.
Obyektif :
Hubungan keluarga dan anak terlihat
kaku
Keluarga berbicara kepada anak
dengan nada tinggi.
2. Subyektif : Resiko terjadiKetidakmampuan
An. Y mengatakan senang dengankehamilan prakeluarga mengambil
pergaulan bebas karena bagi remajanikah tindakan
hal itu adalah wajar dan mengatakan mengarahkan
sering keluar rumah dengan teman pergaulan yang
laki-lakinya sampai larut malam. sehat.
Keluarga mengatakan tidak mampu
untuk memberikan nasehat pada anak
agar tidak terlibat pergaulan bebas
seperti menginap di hotel bersama
temannya.
Obyektif :
Keluarga tampak tidak konsisten
dalam menanggapi masalah anaknya.
E. Intervensi
1) Lakukan penyuluhan kepada keluarga tn.a tentang bahaya seks bebas pada remaja
2) Lakukan kunjungan rumah tn.a untuk memastikan aktivitas yang dilakukan anak tn.a
3) Memberikan motivasi dan pendidikan untuk keluarga tn.a tentang memahami sifat anak
dan memberikan waktu untuk anak memberikan pendapat.
F. Evaluasi
Keluarga tn.a mampu membina dam membimbing keluarga nya serta pemahaman tentang
bahaya seks bebas sudah dimengerti dan sudah di aplikasikan di kehidupan sehari” nya
dengan tidak ada lagi miss komunikasinya
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Potter dan Perry. (2005). Fundamental Keperawatan, edisi 4. Jakarta: EGC