Anda di halaman 1dari 5

NAMA : SYAIFUL ROKHMAN

NIM : D1.1903758

UAS

MANAJEMEN STRATEGI

JAWABAN

1. Visi
Visi adalah sebuah bentuk dari rangkaian daripada kata yang akan melakukan
penunjukan dari impian, cita-cita maupun nilai inti yang berada pada sebuah
organisasi, perusahaan hingga instansi. Visi sendiri adalah sebuah bentuk dari tujuan
pada masa depan dari sebuah instansi, organisasi serta perusahaan. Visi juga
merupakan sebuah bentuk dari pikiran yang berada didalam sebuah benak dari seluruh
pendiri.
Misi
Misi adalah sebuah bentuk dari tahapan yang dimana akan haruslah dilalui dengan
cara untuk dapat mencapai sebuah visi itu sendiri. Dalam hal ini misi itu sendiri pula
merupakan sebuah bentuk deskripsi dari tujuan mengapa perusahaan, organisasi
maupun pada sebuah instansi itu sendiri yang berada di bagian tengah masyarakat.
Tujuan Perusahaan
Tujuan perusahaan adalah sebuah bentuk dari target yang dimana akan memiliki sifat
kuantitatif dan juga pencapaian dari target itu sendiri merupakan sebuah bentuk dari
ukuran akan keberhasilan terhadap kinerja dari perusahaan itu sendiri.

2. Komponen Visi
A. Melakukian riset, baik industry maupun pasar, lokasi dan organisasi itu sendiri
termasuk karyawan, manajer, dan rekan bisnis.
B. Melakukan wawancara mengenai kebutuhan yang ada tetapi belum terpenuhi,
mengetahui keinginan dan harapan dari pasar untuk menentukan sebuh strategi.
C. Mengumpulkan data pasar.
D. Merumuskan susunan data dengan mencari trend dan unsur perbedaannya.
E. Merumuskan visi dan misi.
F. Mengokomunikasikan ke anggota organisasi melalui seminar. Workshop,
presentasi, atau rapat.
G. Melakukan perbaikan visi dan misi berdasarkan saran dan kritik dari anggota
sehingga mereka merasa memiliki dan menyusun visi dan misi. Hal ini penting
karena rasa memiliki perlu di bangun dari bawah.
H. Perhatikan aspek ananlisis SWOT.

3. Karakteristik perusahaan merupakan ciri khas yang melekat pada suatu perusahaan,
yang dapat dilihat dari berbagai faktor antara lain jenis usaha, struktur kepemilikan,
likuiditas, profitabilitas, ukuran perusahaan, dan sebagainya. Berikut ciri2 penting
perusahaan yang dikatakn sukses :
- Kecenderungan Untuk Bertindak (A Bias for Action)
Perusahaan lebih berorientasi pada aksi, dan tidak hanya berkutat dengan
rencana. Prinsip perusahaan ini adalah “lakukan, perbaiki, coba”. Perusahaan
lebih menghargai tindakan nyata daripada ambisi yang abstrak.
- Dekat Dengan Pelanggan (Close to the Customer)
Perusahaan memahami dengan baik apa yang diinginkan konsumennya.
Konsumen adalah “segala-galanya”. Bahkan, untuk keperluan memahami yang
diharapkan konsumen, mereka tak segan-segan mendirikan dewan konsumen,
membuka layanan konsumen 24 jam penuh, melakukan riset-riset konsumen, dan
sejenisnya. Sebagaimana telah dipahami, kepuasan konsumen terjadi apabila yang
bisa diberikan oleh perusahaan minimal sama dengan harapan konsumennya.
- Otonomi dan Kewirausahaan (Autonomy and Entrepreneurship)
Perusahaan menghargai sikap karyawan yang berani untuk mandiri, memiliki
pandangan orisinal, berani mengambil resiko, dan sejenisnya. Mereka tidak
menyukai sikap “ as long as the boss like ” alias “asal Bapak senang”.
- Setia dan Konsisten (Stick to the Knitting)
Perusahaan tidak tergesa-gesa dalam melakukan diversivikasi. Perusahaan
belajar dari pengalaman, bahwa banyak perusahaan terjebak dalam diversifikasi
berlebihan. Perusahaan memiliki bisnis inti (core business) yang jelas, dan tidak
tergoda masuk ke bisnis yang tidak dikuasainya dengan benar.
- Produktifitas Melalui Orang (Productivity through People)
Perusahaan menilai manusia merupakan aset terpenting bagi perusahaan,
melebihi arti penting mesin atau bangunan. Karyawan dianggap sebagai pelaku
(aktor) yang dewasa, yang bisa dipercaya dan memiliki kreativitas yang unik. Ada
komitmen bahwa karyawan adalah aset terpenting yang terlihat dari anggaran
yang dialokasikan untuk kegiatan pelatihan karyawan.

4. Variabel organisasi / perushaan :


1. Strategy yaitu suatu rumusan yang digunakan oleh sebuah organisasi untuk
membangun keunggulan kompetitif untuk bersaing.
2. Structure yaitu stuktur oragnisasi sebuag perusahaan yang digunakan untuk
menjelaskan serta mengatur sistem kerja, komunikasi, tanggungjawab dan tugas
masing-masing anggota untuk dapat mencapai tujuan.
3. System adalah proses atau prosedur yang digunakan oleh organisasi atau
perusahaan dalam usaha mencapai tujuannya.
4. Skill atau keterampilan yang dimiliki oleh karyawan untuk dapat melaksanakan
tugas dengan baik sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
5. Staff atau karyawan adalah orang yang dibutuhkan dalam sebuah perusahaan yang
akan mengerjakan tugas yang telah melewati proses seleksi, perekrutan, pelatihan,
dimotivasi serta dihargai.
6. Style yaitu gaya kepemimpinan dalam manajemen untuk dapat mencapai tujuan.
7. Share Value atau nilai perusahaan merupakan nilai yang didapat oleh perusahaan
atas kinerja semua pihak yang terlibat dalam perusahaan dan akan menjadi
panduan bagi karyawan dan manajemen perusahaan.

5. Tahap 1
Penemuan (Exploration)
Potensi pariwisata berada pada tahapan identifikasi dan menunjukkan destinasi
memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi daya tarik atau destinasi wisata karena
didukung oleh keindahan alam yang masih alami, daya tarik wisata alamiah masih
sangat asli, pada sisi lainnya telah ada kunjungan wisatawan dalam jumlah kecil dan
mereka masih leluasa dapat bertemu dan berkomunikasi serta berinteraksi dengan
penduduk local. Karakteristik ini cukup untuk dijadikan alasan pengembangan sebuah
kawasan menjadi sebuah destinasi atau daya tarik wisata.

Tahap 2

Pelibatan (Involvement)
Pada tahap pelibatan, masyarakat lokal mengambil inisiatif dengan
menyediakan berbagai pelayanan jasa untuk para wisatawan yang mulai menunjukkan
tanda-tanda peningkatan dalam beberapa periode,. Masyarakat dan pemerintah local
sudah mulai melakukan sosialiasi atau periklanan dalam skala terbatas, pada musim
atau bulan atau hari-hari tertentu misalnya pada liburan sekolah terjadi kunjungan
wisatawan dalam jumlah besar, dalam kondisi ini pemerintah local mengambil
inisiatif untuk membangun infrastruktur pariwisata namun masih dalam skala dan
jumlah yang terbatas.

Tahap 3.

Pengembangan (Development)

Pada tahapan ini, telah terjadi kunjungan wisatawan dalam jumlah besar dan
pemerintah sudah berani mengundang investor nasional atau internatsional untuk
menanamkan modal di kawasan wisataw yang akan dikembangkan. Perusahaan asing
(MNC) Multinational company[6]) telah beroperasi dan cenderung mengantikan
perusahan local yang telah ada, artinya usaha kecil yang dikelola oleh penduduk local
mulai tersisih hal ini terjadi karena adanya tuntutan wisatawan global yang
mengharapkan standar mutu yang lebih baik. Organisasi pariwisata mulai terbentuk
dan menjalankan fungsinya khususnya fungsi promotif yang dilakukan bersama-sama
dengan pemerintah sehingga investor asing mulai tertarik dan memilih destinasi yang
ada sebagai tujuan investasinya.

Tahap 4

Konsolidasi (consolidation)

Pada tahap ini, sektor pariwisata menunjukkan dominasi dalam struktur ekonomi pada
suatu kawasan dan ada kecenderungan dominasi jaringan international semakin kuat
memegang peranannya pada kawasan wisataw atau destinasi tersebut. Kunjungan
wisatawan masih menunjukkan peningkatan yang cukup positif namun telah terjadi
persaingan harga diantara perusahaan sejenis pada industri pariwisata pada kawasan
tersebut. Peranan pemerintah local mulai semakin berkurang sehingga diperlukan
konsolidasi untuk melakukan re-organisasional, dan balancing peran dan tugas antara
sector pemerintah dan swasta.

Tahap 5
Stagnasi (Stagnation)

Pada tahapan ini, angka kunjungan tertinggi telah tercapai dan beberapa periode
menunjukkan angka yang cenderung stagnan. Walaupun angka kunjungan masih
relative tinggi namun destinasi sebenarnya tidak menarik lagi bagi wisatawan.
Wisatawan yang masih datang adalah mereka yang termasuk [7]repeater guest atau
mereka yang tergolong wisatawan yang loyal dengan berbagai alasan. Program-
program promosi dilakukan dengan sangat intensif namun usaha untuk mendatangkan
wisatawan atau pelanggan baru sangat sulit terjadi. Pengelolaan destinasi melampui
daya dukung sehingga terjadi hal-hal negative tentang destinasi seperti kerusakan
lingkungan, maraknya tindakan kriminal, persaingan harga yang tidak sehat pada
industry pariwisata, dan telah terjadi degradasi budaya masyarakat lokal.

Tahapan 6
Penurunan atau Peremajaan (Decline/Rejuvenation)
- Penurunan : Ketika wisatawan mengalami kejenuhan, maka mereka akan beralih
ke destinasi wisata baru. Karena penurunan jumlah kunjungan, secara alamiah
banyak fasilitas yang beralih fungsi untuk kegiatan-kegiatan non-pariwisata. Ini
adalah kondisi terburuk sebuah destinasi wisata. Ketika jumlah pengunjung
menurun, usaha wisata mengalami kelesuan dan kerugian, fasilitas wisata beralih
fungsi kemudian destinasi wisatanya semakin tidak menarik bagi pengunjung.
Umumnya, setelah mengalami tahap ini, pengelola wisata akan menurunkan harga
dan pada titik yang paling ekstrem, detinasi wisata akan turun derajat menjadi
wisata kelas rendahan atau bahkan kehilangan identitas sebagai tempat wisata.
- Peremajaan : Ketika pelaku wisata dan masyarakat berhasil melalui tahap
sebelumnya, maka akan muncul kesadaran untuk mengembalikan kejayaan dan
tumbuh inisiatif untuk melakukan peremajaan. Akan terjadi perubahan drastis
karena upaya dari berbagai pihak yang peduli. Peremajaan bisa dalam bentuk
pengembangan produk wisata baru dan pemanfaatan sumber daya alam serta
kultur budaya sebagai bagian dari wisata.

Anda mungkin juga menyukai