Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 21

KERANGKA ACUAN KERJA

STUDI POTENSI EKONOMI


DI DISTRIK MUARA TAMI KOTA JAYAPURA TAHAP II
TAHUN ANGGARAN 2007

I. LATAR BELAKANG

Kota Jayapura merupakan pusat kegiatan ekonomi, pendidikan dan sentral pemerintahan
Propinsi Papua. Karena kejenuhan pembangunan yang terjadi di Pusat Kota Jayapura
sedangkan luas lahan tidak berubah, sehingga
kawasan Timur ( Distrik Muara Tami ) telah ditetapkan sebagai wilayah pengembangan
sekaligus sebagai Kawasan Andalan Kota Jayapura.

Bertitik tolak dari potensi, prospek dan semangat desentralisasi dari otonomi daerah,
maka prinsip dasar pembangunan Kota Jayapura adalah mewujudkan Kota yang bersih,
rapi, indah, manusiawi, aman, tentram, nyaman dan sejuk. Pengembangan wilayah Kota
Jayapura ke Kawasan Timur beserta potensi yang dimiliki dan yang terkandung di
dalamnya merupakan sumber penghidupan dan sumber pembangunan yang harus
dimanfaatkan secara berkelanjutan, guna meningkatkan kemakmuran rakyat menuju
terwujudnya Kota Jayapura yang sejahtera, maju dan mandiri.

Posisi Distrik Muara Tami yang secara geografis langsung berbatasan dengan Negara
PNG. Pada Tahun Anggaran 2006 melalui kegiatan Penyusunan Potensi Ekonomi Tahap
I (satu) di Distrik Muara Tami Kota Jayapura yang dibebankan kepada DASK Bappeda
Kota Jayapura, dan pada tahun 2007 akan melakukan kegiatan lanjutan yakni
pelaksanaan penelitian yang lebih spesifik untuk mensinkronkan kondisi lahan/tanah
dengan keadaan/ potensi yang sebenarnya bisa dikembangkan oleh masyarakat.

Kegiatan Penyusunan Potensi Ekonomi Tahap I (satu) di Distrik Muara Tami Kota
Jayapura yang telah disusun ini, dilatarbelakangi permasalahan kompleks yang harus
dihadapai oleh stake holders pembangunan baik dari segi Informasi maupun kondisi
beberapa wilayah dengan medan yang cukup berat karena belum aspal.

Disamping itu dalam penyusunan Potensi Ekonomi Tahap I (satu) di Distrik Muara Tami
Kota Jayapura ini tidak terlepas dari peran serta masyarakat sebagai mana yang telah
diatur oleh Peraturan Pemerintah No 69 tahun 1996 tentang oleh pelaksanaan hak dan
kewajiban serta bentuk dan tata cara peran serta masyarakat dalam pembangunan

Secara kasat mata potensi Distrik Muara Tami cukup besar. Tetapi potensi apasaja yang
ada disana, berapa besarnya bagaimana eksploitasi dan eksploirasi biaya, bagaimana
status ulayat tanahnya.Hypotesisnya adalah jika potensi Distrik Muara Tami dapat
diketahui dengan tepat maka kandungannya itu jelas menjadi pemicu kemakmuran
rakyat.

II. DASAR – DASAR PERENCANAAN.


1. Pengertian

Seluruh kandungan potensi sumber daya alam akan dapat dijabarkan menjadi asset
kemakmuran rakyat, apabila dilaksanakan dengan pengelolaan yang tepat.

Studi Potensi Ekonomi di Distrik Muara Tami Kota Jayapura tahap II merupakan suatu
kegiatan penelitian untuk melakukan uji laboratorium terhadap Tanah dan air dalam
keterkaitannya dengan usaha pengembangan yang sesuai dengan karakteristik sumber
daya alam yang ada di Distrik Muara Tami Kota Jayapura.

2. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari Penyusunan Studi Potensi Ekonomi di Distrik Muara Tami Kota
Jayapura tahap II adalah sebagai berikut:

Mewujudkan ruang wilayah Kawasan Timur Kota yang memenuhi kebutuhan


pembangunan sesuai potensi (sumber daya yang dimiliki) masyarakat untuk
mengembangkan komoditas yang ada dengan senantiasa berwawasan lingkungan, efisien
dalam alokasi investasi, bersinergi dan dapat dijadikan acuan dalam mengarahkan
penyusunan program pembangunan khususnya terhadap pengelolaan dan pemanfaatan
sumber-sumber ekonomi yang potensial sebagai upaya untuk tercapainya kesejahteraan
masyarakat.

Pemberdayaan terhadap potensi ekonomi yang ada di wilayah Distrik Muara Tami
Kota Jayapura baik yang sedang dikelola tetapi belum memberikan hasil optimal maupun
masih bersifat potensial (belum dikelola)

Membantu pemerintah dalam penetapan prioritas pengelolaan dan pemanfaatan potensi


sumber-sumber ekonomi.

3. Sasaran

Dalam Penyusunan Data Pokok Potensi Ekonomi di Distrik Muara Tami Kota Jayapura
ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi terhadap Pemerintah Kota Jayapura
tentang sumber-sumber potensi ekonomi di Distrik Muara Tami Kota Jayapura yang
layak untuk dikelola serta mempunyai prospek untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi
serta dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Jayapura.

Sasaran dari Penyusunan Potensi Ekonomi di Distrik Muara Tami Kota Jayapura Tahap
II adalah:

a. Tersusunnya rencana dan program-program pembangunan yang efektif dan


optimal di wilayah Distrik Muara Tami Kota Jayapura
b. Terdorongnya minat investasi masyarakat dan dunia usaha di wilayah Kawasan
Timur Kota sebagai kawasan andalan.
c. Terciptanya pembangunan dan pengembangan Kawasan Timur (Distrik Muara
Tami) sebagai Kota Baru di Kota Jayapura.

4. Prinsip dan Ketentuan Teknis Studi Perencanaan

Jangka waktu pemanfaatan Penyusunan Data Pokok potensi ekonomi di Distrik Muara
Tami Kota Jayapura adalah minimal 5 (lima) tahun

Cakupan wilayah studi adalah meliputi Distrik Muara Tami

Dalam penetapan kawasan/lokasi potensi ekonomi di Distrik Muara Tami harus tetap
mengacu kepada Rencana Teknis Ruang Kawasan Distrik Muara Tami dan Rencana
Strategis (Renstra) Pembangunan Kota Jayapura.

Dalam penetapan kawasan/lokasi potensi ekonomi di Distrik Muara Tami juga harus
memperhatikan prasarana penunjang seperti infra struktur, penduduk dan lain-lain.

Kawasan potensi ekonomi yang direncanakan harus mencerminkan pelestarian lingkup


hidup.

Dalam penetapan kawasan/lokasi ekonomi di Distrik Muara Tami juga harus


memperhatikan hak-hak masyarakat yang ada pada daerah tersebut.

III. RUANG LINGKUP PEKERJAAN

1. Lingkup wilayah yang direncanakan adalah wilayah Kawasan Timur (Distrik Muara
Tami) Kota Jayapura. Studi Potensi Ekonomi Tahap II (dua) Kota Jayapura disusun
dengan kedalaman substansi yang sesuai dengan ketelitian atau skala petanya. Unit
analisis yang digunakan adalah unit Cluster sedangkan sistem jaringan prasarana
digambarkan pada kedalaman sistem Primer, sekunder dan lingkungan. Lingkungan
wilayah dalam Distrik Muara Tami meliputi area seluas 860,62 km2, yang terdiri dari 2
Kelurahan dan 5 Kampung yakni Kelurahan Koya Barat (300,00 Km²) dan Kelurahan
Koya Timur (133,00 km2),Kampung Holtekamp (18,73 Km2), Kampung Koya Tengah
(65,00 Km2), Kampung Skouw Mabo dan Kampung Mosso ( 121,15 Km2), Kampung
Sae (110,18 Km2), dan Kampung Skouw Yambe (112,56 Km2).

2. Studi Potensi Ekonomi Distrik Muara Tami Kota Jayapura adalah perencanaan
potensi-potensi prioritas dan unggulan di Distrik Muara Tami berjangka waktu
perencanaan 5 (lima) tahun. Pembuatan Peta Topografi menggunakan Sistem Informasi
Geografis dengan bantuan Radar Satelit (penggunaan citra landsat TM )

3. Keputusan hasil perencanaan merupakan hasil proses perencanaan yang dilakukan


bersama-sama dengan masyarakat.

4. Lingkup materi
Lingkup pekerjaan ini berupa :

A. Pengumpulan data.

Mengumpulkan Data dan informasi yang akan diolah/dikaji/diteliti.

B. Identifikasi Data.

Tahap ini bertujuan untuk dapat mengidentifikasi kondisi awal wilayah dan
kecenderungan perkembangannya. Data dan informasi tersebut berdasarkan runtun waktu
(time series) selama minimal 5 (lima) tahun terakhir hingga saat tahun penyusunan.

Sebelum melaksanakan kegiatan pengujian / penelitian data yang lebih spesifik untuk
mensinkronkan kondisi lahan/tanah dengan keadaan/ potensi yang sebenarnya bisa
dikembangkan oleh masyarakat di Distrik Muara Tami, terlebih dahulu dirumuskan data
yang telah didapatkan dilapangan pada kegiatan Penyusunan Potensi Ekonomi Tahap I
(satu) guna menunjang terhadap kedalaman materi studi yang akan disusun pada tahap
selanjutnya. Jadi pada prinsipnya data-data secara umum akan dikaji/diteliti adalah
sebagai berikut :

a. Data keadaan fisik dasar yang meliputi jenis tanah, daya dukung lahan dan hidrologi.

b. Data mengenai aspek pertanian yang melipiuti :

• Ketersedian lahan (yang sudah diolah dan belum diolah).

• Kondisi dan sistim jaringan irigasi.

• Jenis varietas yang potensial untuk ditanam dll.

c. Data mengenai Kehutanan yang meliputi :

• Ketersediaan Lahan.

• Sistem dan pola pengolahan lahan.

• Jenis varietas yang ditanam.


d. Data mengenai kepariwisataan meliputi :

• Ketersediaan Lahan wisata.

• Obyek-obyek wisata yang ada.

e. Data mengenai perikanan meliputi :

Data mengenai Perikanan meliputi (5 tahun terakhir) :

Ketersediaan lahan Budidaya perikanan darat.

 Ketersediaan lahan Budidaya perikanan laut.

Jenis pengembangannya.

• Data mengenai social budaya

• Kepemilikan lahan pada lokasi yang direncanakan.

• Adat istiadat yang berlaku dalam masyarakat dll.

• Faktor Pendukung dalam hal ini kesiapan masyarakat untuk diberdayakan sesuai dengan
keahlian,pengetahuan yang dimiliki serta rencana pengembangan SDM.

C. Proses Analisa

Analisis dilakukan untuk memahami kondisi unsur-unsur pembentuk sektor unggulan


serta hubungan sebab akibat terbentuknya kondisi sektor unggulan yang potensi
dikembangkan sesuai dengan ketersediaan lahan dalam wilayah pengembangan, dengan
memperhatikan kebijaksanaan pembangunan wilayah yang ada. Analisis yang dilakukan
meliputi analisis terhadap kondisi sekarang dan kecenderungan di masa depan dengan
menggunakan data dan informasi yang dikumpulkan dalam proses pengumpulan data dan
informasi.
Langkah-langkah yang diperlukan dalam proses Analisa Data Potensi Ekonomi di Distrik
Muara Tami Kota Jayapura meliputi :

a. Proses penentuan lokasi potensi ekonomi merupakan bagian dari perencanaan yang
ditetapkan berdasarkan :

Rencana pemanfaatan ruang yang telah diatur dalam rencana tata ruang kota.
Analisa pada penyebaran kegiatan ekonomi.

b. Proses penentuan jenis potensi ekonomi yang akan dikelola ditetapkan berdasarkan :

Analisa dominasi suatu potensi pada suatu kawasan

 Analisa terhadap manajemen pemasaran

Analisa terhadap jangka waktu pengolahan

Analisa terhadap prospek pengembangan kedepan

Analisa terhadap pola hidup masyarakat yang ada pada daerah/lokasi yang telah
ditetapkan

Analisis yang dilakukan bertujuan untuk: 1) memahami karakteristik unsur-unsur


pembentuk sektor unggulan; 2) memahami hubungan sebab akibat terbentuknya kondisi
sektor unggulan yang potensi dikembangkan sesuai dengan ketersediaan lahan dalam
wilayah pengembangan; 3) mengetahui beberapa fenomena yang ada.
Aspek-aspek yang dianalisis dalam penyusunan Studi Potensi Ekonomi Distrik Muara
Tami Kota Jayapura dan data (time-series) serta peta (tingkat ketelitian skala 1:10.000)
yang diperlukan di dalam analisis tersebut meliputi:

1. Kebijaksanaan pembangunan;

Analisis kebijaksanaan pembangunan adalah untuk memahami arahan kebijaksanaan


pembangunan wilayah Kota yang bersangkutan dan kedudukannya dalam perspektif
kebijaksanaan pembangunan nasional dan propinsi, serta untuk mengantisipasi dan
mengakomodasi program-program pembangunan ekonomi sektoral yang akan
dilaksanakan. Oleh karena itu, selain dilakukan pengkajian terhadap tujuan dan sasaran
Distrik Muara Tami sebagai Kota Baru, juga dilakukan pengkajian terhadap pengaruh
perkembangan ekonomi sektoral / program-program sektoral untuk melihat peranannya
terhadap perkembangan wilayah Kota dalam pembentukan pola dan struktur
pemanfaatan/pengalokasian lahan-lahan potensial. Data yang dibutuhkan dalam analisis
kebijaksanaan pembangunan meliputi:

Program Pembangunan Daerah (Propeda);

Rencana Strategis Daerah/ RPJM Kota Jayapura;

Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Jayapura (RTRW);

 Program sektoral.

2. Analisis regional;

Analisis regional dilakukan untuk memahami kedudukan dan keterkaitan Distrik Muara
Tami dalam sistem sektoral yang lebih luas dalam aspek sosial, ekonomi, lingkungan,
dan budaya. Data yang dibutuhkan, ialah :
Ekosistem Wilayah;

Sistem Jaringan Transportasi;

Sistem pergerakan barang dan modal;

Pola migrasi penduduk;

Karakteristik budaya (suku, adat, agama, dan ras).

3. Ekonomi dan sektor unggulan;

Analisis ekonomi dilakukan untuk mewujudkan ekonomi wilayah yang sustainable


melalui keterkaitan ekonomi lokal dalam sistem ekonomi wilayah yang lebih luas. Dalam
pengertian tersebut, analisis ekonomi diarahkan untuk menciptakan keterkaitan ekonomi
antar kawasan di dalam wilayah Distrik dan keterkaitan ekonomi antar wilayah.
Dari analisis ini, diharapkan diperoleh pengetahuan mengenai karakteristik perekonomian
wilayah dan ciri-ciri ekonomi kawasan dengan mengidentifikasi basis ekonomi Distrik
melalui persepsi/pendapat masyarakat, sektor-sektor unggulan sesuai kondisi lahan,
besaran kesempatan kerja, pertumbuhan dan disparitas pertumbuhan ekonomi di wilayah
Distrik Muara Tami .

4. Sumberdaya manusia;

Analisis sumberdaya manusia dilakukan untuk memahami aspek-aspek kependudukan


terutama yang memiliki pengaruh timbal balik dengan pertumbuhan perkembangan sosial
dan ekonomi. Selain itu, analisis sumberdaya manusia dilakukan untuk memahami
faktor-faktor sosial kemasyarakatan yang mempengaruhi perkembangan wilayah serta
hubungan kausalitas diantara faktor-faktor tersebut. Dari hasil analisis ini dapat diketahui
sebaran/distribusi, struktur, kualitas, karakteristik masyarakat, tingkat pertumbuhan
penduduk, kendala dalam pengembangan serta potensi sumberdaya manusia yang dapat
dikembangkan.

5. Sumberdaya buatan;

Secara umum, analisis sumberdaya buatan dilakukan untuk memahami:

Kondisi dan pelayanan sarana dan prasarana wilayah yang ada dan kedepan;
Potensi dan kemungkinan kendala yang dihadapi dalam peningkatan pelayanan sarana
dan prasarana wilayah.

Sistem Prasarana Transportasi

Analisis sistem prasarana transportasi yang meliputi transportasi darat dan air dilakukan
untuk memperoleh gambaran mengenai:
Keterkaitan fungsional dan ekonomi antar wilayah dan antar kawasan, dengan melihat
pengumpul hasil produksi, pusat kegiatan transportasi, dan pusat distribusi barang dan
jasa;
Kecenderungan perkembangan prasarana transportasi yang ada;
Aksesibilitas lokasi-lokasi kegiatan di wilayah Kota .

Data dan peta sistem prasarana transportasi darat yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
Volume aliran barang ;

Pola pergerakan (asal dan tujuan) barang ;

Data dan peta sistem prasarana transportasi air (sungai, danau, penyebarangan) yang
dibutuhkan adalah sebagai berikut:
Volume aliran barang dan penumpang pelayaran;

Sistem Prasarana Pengairan

Analisis sistem prasarana pengarian dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai :

Keterkaitan fungsional antara sumber-sumber air baku dengan lokasi atau kawasan
industri, pertanian, permukiman, dan sebagainya;

Kecenderungan perkembangan pelayanan prasarana

pengairan yang ada;

Kondisi sumber air dikaitkan dengan upaya pelestarian;


Standar kebutuhan air baku pada masing-masing kegiatan.

6. Sumberdaya alam;

Analisis terhadap sumberdaya alam dimaksudkan untuk memahami kondisi, daya dukung
lingkungan, dan untuk memahami tingkat perkembangan pemanfaatan sumberdaya
lahan/tanah, sumberdaya air, sumberdaya udara, sumberdaya hutan, dan sumberdaya
alam lainnya serta potensi yang dapat dikembangkan lebih lanjut dalam menunjang
pengembangan wilayah Distrik .

Sumberdaya Tanah

Analisis sumberdaya tanah dilakukan untuk mengidentifikasi potensi pengembangan


berdasarkan kesesuaian tanah merekomendasikan tentang peruntukan bagi kegiatan
budidaya (pertanian, perkebunan, pariwisata, industri, dan lain-lain) dan kawasan
lindung.

Data dan peta sumberdaya tanah yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
Ketersediaan lahan
Jenis tanah;

Geologi tata lingkungan;

Morfologi;
Iklim;
Tingkat Kesuburan Tanah;

Potensi Pengembangan Lahan

Sumberdaya Air

Analisis terhadap sumberdaya air dilakukan untuk memahami bentuk-bentuk penguasaan,


penggunaan, dan kesesuaian pemanfaatan sumberdaya air.

Data sumberdaya air yang diperlukan meliputi:

Kebutuhan dan debit air;

Peruntukan air;

Curah hujan tahunan;

Distribusi hujan;

 Hidrologi (pola aliran sungai);

Hidrogeologi (air tanah dan permukaan);

Sebaran sumber air;

Daerah resapan air;


Rawa dan daerah banjir.

Kualitas Air.

◊ Sumberdaya Hutan

Analisis terhadap sumberdaya hutan dilakukan untuk mengetahui daya


dukung/kemampuan kawasan dalam menunjang fungsi hutan baik untuk perlindungan
maupun kegiatan produksi. Selain itu, analisis ini dimaksudkan untuk menilai kesesuaian
lahan bagi penggunaan hutan produksi tetap dan terbatas, hutan yang dapat dikonversi,
hutan lindung, dan sebagainya.

Data dan peta sumberdaya hutan yang diperlukan adalah sebagai berikut:

Sebaran dan luas hutan produksi terbatas;

Sebaran dan luas hutan produksi tetap;

Sebaran dan luas hutan yang dapat dikonversi;

Sebaran dan luas hutan lindung;

Densitas dan produksi hasil hutan.

◊ Sumberdaya Alam Lainnya

Analisis sumberdaya alam lainnya dapat mencakup sumberdaya hayati dan non-hayati
yang dimaksudkan untuk mengetahui bentuk-bentuk penguasaan, penggunaan, dan
kesesuaian pemanfaatan sumberdaya tersebut.

7. Penggunaan lahan;

Analisis penggunaan lahan dilakukan untuk mengetahui bentuk-bentuk penguasaan,


penggunaan, dan kesesuaian pemanfaatan lahan untuk kegiatan budidaya dan lindung.
Selain itu, dengan analisis ini dapat diketahui besarnya fluktuasi intensitas kegiatan di
suatu kawasan, perubahan, perluasan fungsi kawasan, okupasi kegiatan tertentu terhadap
kawasan, benturan kepentingan sektoral dalam pemanfaatan lahan, kecenderungan pola
perkembangan kawasan budidaya dan pengaruhnya terhadap perkembangan kegiatan
sosial ekonomi serta kelestarian lingkungan.

Data/peta penggunaan lahan yang dibutuhkan adalah:

Jenis dan intensitas penggunaan lahan;

Luas lahan;

Status lahan;

Perubahan fungsi lahan;

Ketersediaan lahan.

8. Kelembagaan.

Analisis kelembagaan dilakukan untuk memahami kapasitas Pemerintah Kota dalam


menyelenggarakan pembangunan yang mencakup struktur organisasi dan tata laksana
pemerintahan, sumberdaya manusia, sarana dan prasarana kerja, produk-produk
pengaturan serta organisasi non-pemerintah (Ornop) dan perguruan tinggi.
Data kelembagaan yang dibutuhkan adalah:
 Struktur organisasi;

Kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia;

 Kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana kerja;

Produk-produk Peraturan;

Bentuk-bentuk keterlibatan organisasi non-pemerintah dan perguruan tinggi.


Beberapa metode analisis yang dapat digunakan dalam penyusunan RTRW Kota
Jayapura, adalah :
1. Analisis Fisik Dasar dan Lingkungan, dapat berupa Analisis Kesesuaian Lahan (Land
Suitability Analysis) dan Analisis Daya Dukung Lingkungan (Carrying Capacity
Analysis);
2. Metode Superimpose;

3. Model Proyeksi Penduduk;

4. Metode SWOT;

5. Penyusunan Identifikasi dan Tahapan Program Pelaksanaan Pembangunan, meliputi


pertama, Identifikasi Potensi dan Masalah. Kedua, Identifikasi Program, dan Ketiga,
Urutan Prioritas Pelaksanaan Program;

6. Metode Perkiraan Kebutuhan Lahan.

D. Perumusan Data Pokok Potensi Ekonomi di Distrik Muara Tami

Perumusan pada kegiatan Penyusunan Data Pokok potensi ekonomi di Distrik Muara
Tami Kota Jayapura pada dasarnya meliputi :

1. Arahan Struktur dan Pola Pemanfaatan Lahan;


Arahan Struktur Pemanfaatan Lahan menggambarkan susunan unsur-unsur
pembentuk rona lingkungan alam, lingkungan sosial, dan lingkungan buatan
yang digambarkan secara hirarkis dan berhubungan satu dengan yang
lainnya membentuk struktur lahan. Isi Arahan Struktur Pemanfaatan Lahan
diantaranya meliputi hirarki pusat pelayanan wilayah dengan membentuk
Cluster Kegiatan Ekonomi.
Rencana Pola Pemanfaatan Lahan menggambarkan letak, ukuran, fungsi
dari kegiatan-kegiatan budidaya dan lindung. Isi Arahan Pola Pemanfaatan
Lahan adalah delineasi (batas-batas) kawasan kegiatan ekonomi di dalam
kawasan budidaya dan delineasi kawasan lindung seperti di bawah ini:
2.

◊ Kawasan Budidaya

a. Kawasan hutan produksi:

Kawasan hutan produksi terbatas


Kawasan hutan produksi tetap

Kawasan hutan yang dapat dikonversi

Kawasan hutan rakyat

b. Kawasan pertanian:

Kawasan pertanian lahan basah

Kawasan pertanian lahan kering

Kawasan tanaman tahunan/ perkebunan

Kawasan peternakan

Kawasan perikanan

c. Kawasan pariwisata

2. Potensi Pengelolaan Kawasan wilayah pengembangan;

Dalam suatu wilayah pengembangan terdapat kawasan fungsional. Rencana Pengelolaan


Kawasan fungsional meliputi:

a. Kelembagaan, meliputi pembagian kewenangan pengelolaan kawasan Distrik yang


melibatkan Pemerintah Kota , Distrik, dan Desa, swasta, lembaga kemasyarakatan, dan
masyarakat secara langsung. Hubungan kerjasama dalam pengelolaan kawasan juga dapat
melibatkan Pemerintah Daerah apabila kawasan mencakup dua atau lebih daerah otonom
yang berbatasan secara langsung.

b. Program pemanfaatan, meliputi garis besar program pemanfaatan yang diindikasikan


pada kawasan Distrik untuk jangka menengah, dan pendek.
c. Pengawasan, meliputi tata cara dan prosedur pengawasan terhadap kebijakan
pengelolaan kawasan Distrik. Misalnya untuk pengelolaan kawasan dirumuskan
kebijakan pengendalian konversi pemanfaatan lahan yang memperhatikan keberlanjutan
pemenuhan kebutuhan hidup seperti udara, air, dan pangan, mengingat dominannya
sumberdaya alam di kawasan tersebut. Aspek pengawasan dalam pengelolaan kawasan
melibatkan Pemerintah Kota , Distrik, dan Desa bersama-sama dengan masyarakat.

d. Penertiban, meliputi tata cara dan prosedur pelaporan terhadap pelanggaran


pelaksanaan kebijakan kawasan Distrik.

3. Arahan Penatagunaan Tanah, Air, Hutan, dan Sumberdaya Alam Lainnya;


Arahan Penatagunaan Tanah, Air, Udara, Hutan, dan Sumberdaya Alam Lainnya berisi
pengaturan penguasaan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah, air, udara, hutan, dan
sumberdaya alam lainnya.

a. Potensi Penatagunaan Tanah

Rencana Penatagunaan Tanah adalah upaya-upaya penggunaan, dan pemanfaatan tanah


agar sesuai dengan Rencana Struktur dan Pola Pemanfaatan lahan.

b. Potensi Penatagunaan Air

Rencana Penatagunaan Air meliputi pengaturan penggunaan dan pemanfaatan air dan
sumber air yang berwujud lokasi, kuantitas, kualitas, dimensi waktu, jenis dan variasi
pemanfaatan air untuk menjamin kebutuhan akan air dan menserasikan penggunaan air
untuk kegiatan-kegiatan ekonomi. Isi Rencana Penatagunaan Air antara lain adalah:
Pengaturan kebutuhan air untuk masing-masing kegiatan dalam rangka menjaga neraca
air;

 Penetapan prioritas kebutuhan air berdasarkan rencana tata lahan pengembangan;


Pengaturan tata cara dan prosedur pengelolaan sumber-sumber air;
Pengaturan tata cara dan prosedur pengolahan air serta teknologi yang diterapkan;
Pengaturan tata cara dan prosedur pengusahaan air.

c. Potensi Penatagunaan Hutan

Rencana Penatagunaan Hutan meliputi pengaturan pengendalian kegiatan-kegiatan


pertanian yang terletak di kawasan hutan, pengaturan hutan produksi, hutan konversi dan
hutan lindung serta pengaturan rehabilitasi dan reklamasi hutan.
d. Potensi Penatagunaan Sumberdaya Alam Lainnya
Potensi Penatagunaan Sumberdaya Alam Lainnya meliputi pengaturan pemanfaatan dan
penggunaan sumberdaya alam lainnya dalam rangka mewujudkan Rencana Struktur dan
Pola Pemanfaatan lahan.

4. Arahan Sistem Kegiatan Pembangunan.

a. Indikasi Kawasan Prioritas Pembangunan

Rencana kawasan yang diprioritaskan meliputi kawasan yang dianggap perlu


diprioritaskan pengembangan atau penanganannya serta memerlukan dukungan rencana
rinci dan program sebagai upaya mewujudkan Rencana Struktur dan Pola Pemanfaatan
lahan. Kawasan-kawasan tersebut bisa berbentuk antara lain :

Kawasan yang memiliki nilai strategis terhadap pertumbuhan Ekonomi ;

b. Indikasi Program Pembangunan

Studi potensi ekonomi merupakan acuan bagi penyusunan program pembangunan


dibidang ekonomi Distrik Muara Tami. Oleh karena itu, arahan yang ditetapkan dalam
rencana tersebut perlu dilengkapi dengan indikasi program pembangunan pada skala
besar yang akan mendorong perkembangan sektor-sektor strategis untuk memberikan
dampak positif terhadap Kota Jayapura yang telah mengarahkan perkembangan kota
kekawasan Timur tersebut secara keseluruhan. Kriteria umum dalam menentukan
indikasi program pembangunan secara keseluruhan adalah:
Mengintegrasikan usaha-usaha pengembangan dan pembangunan sektor ekonomi;
Mempertimbangkan aspirasi masyarakat serta potensi dan masalah yang ada di daerah
agar tercapai segi efisiensi dari usaha-usaha pengembangan wilayah kawasan Distrik;
Konsisten dengan arahan tata ruang yang telah ditetapkan.

Perumusan rencana pada kegiatan Penyusunan Data Pokok potensi ekonomi di Distrik
Muara Tami Kota Jayapura pada dasarnya meliputi :

1. Identifikasi dan karekteristik wilayah perencanaan seperti :

• Tinjauan terhadap kebijaksanaan tata ruang

• Tinjauan terhadap fisik dan daya dukung wilayah perencanaan


• Tinjauan terhadap factor-faktor lainnya

2. Arahan bagi pengelolaan dan pengembangan kedepan yang meliputi :

• Dasar penertapan mengenai jenis potensi ekonomi yang akan dikelola

• Kapasitas dan prospek kedepan untuk pengelolaan pada berbagai jenis potensi ekonomi

• Manajemen pengelolaan serta pola distribusi pemasaran

3. Penetapan Intensitas pengelolaan potensi ekonomi meliputi :

• Fungsi-fungsi kawasan pada daerah sekitarnya berdasarkan tata ruang Kota Jayapura

• Jumlah penduduk pada daerah perencana Rencana Sistim dan pola pengolahan lahan (5

tahun kedepan).

• Jenis-jenis potensi yang dapat dikelola

• Kebutuhan jenis sarana dan prasarana utama yang diperlukan untuk menunjang potensi
yang dimaksud

• Tinjauan terhadap jangka waktu pengelolaan dan kontribusi terhadap daerah.

4. Rumusan Program Potensi ekonomi untuk setiap wilayah/lokasi pada prinsipnya


meliputi kegiatan penentuan prioritas jenis potensi ekonomi yang akan dikelola ataupun
dikembangkan. Dalam program tersebut meliputi :

• Jenis potensi ekonomi yang di programkan

• Lokasi program

• Perencanaan besaran setiap program


• Sumber-sumber pembiayaan

• Keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan kegiatan.

IV. KEBUTUHAN TENAGA AHLI.

Tenaga ahli yang dibutuhkan dalam penyusunan Data Pokok potensi ekonomi di Distrik
Muara Tami ini meliputi :

1. Ahli Ekonomi ( coordinator Team )

Ahli Ekonomi merangkap sebagai team leader dan mempunyai pengalaman minimal 10
(sepuluh) tahun pada bidang yang sama.

2. Asisten Ahli Ekonomi.

Asisten ahli ekonomi sebagai co team leader mempunyai pengalaman minimal 4 (empat)
tahun pada bidang yang sama.

3. Ahli Planalogi / Perencana Kota

Ahli Perencana Kota harus mempunyai pengalaman minimal 5 (lima) tahun pada bidang
yang sama.

4. Ahli Pertanian

Ahli Pertanian harus mempunyai pengalaman minimal 5 (lima) tahun pada bidang yang
sama.

5. Ahli Kehutanan

Ahli Kehutanan harus mempunyai pengalaman minimal 5 (lima) tahun pada bidang yang
sama.

6. Ahli Perikanan

Ahli Perikanan harus mempunyai pengalaman minimal 5 (lima) tahun pada bidang yang
sama.
7. Ahli Tanah (Geodesi)

Ahli Tanah harus mempunyai pengalaman minimal 5 (lima) tahun pada bidang yang

sama.

8. Ahli Biologi

Ahli Biologi harus mempunyai pengalaman minimal 5 (lima) tahun

.
9. Ahli Kimia - Fisika tanah

Ahli Kimia – Fisika tanah harus mempunyai pengalaman minimal 5 (lima) tahun.

V. SISTIM PELAKSANAAN KERJA

1. Kewajiban Konsultan

Konsultan berkewajiban dan bertanggung jawab sepenuhnya tergadap pelaksanaan


penyusunan Data Pokok potensi ekonomi di Distrik Muara Tami Kota Jayaputa
berdasarkan ketentuan perjanjian kerja sama yang telah ditetapkan.
2. Konsultan wajin mempersentasekan rancangan Penyusunan Data Pokok Potensi
Ekonomi di Distrik Muara Tami dalam forum seminar terbuka sebanyak 1 (satu) yakni
draf laporan akhir.

3. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, maka konsultan dapat melakukan kordinasi
dengan tim teknis untuk memperoleh petunjuk dan pengarahan.

4. Usulan penyusunan teknis dan biaya :

Sebelum pelaksanaan pekerjaan konsultan wajib untuk menyusun usulan teknis dan biaya
yang terdiri dari :
Usulan teknis dengan penjelasan terinci tentang metode teknis, tahapan kegiatan, dan
waktu penyelesaian.

Usulan biaya dengan perincian biaya pada setiap kegiatan yang dilakukan.
Program kerja dan daftar tenaga ahli serta tugas yang akan dikerjakan oleh tenaga ahli
yang dimaksud.

Tanggapan terhadap TOR penyusunan Data Pokok Potensi Ekonomi di Distrik Muara
Tami Kota Jayapura.

VI. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pelaksanaan pekerjaan penyusunan Data Pokok Potensi Ekonomi di Distrik Muara Tami
Kota Jayapura meliputi 90 (sembilan puluh) hari kalender atau kira-kira setara dengan 3
(tiga) bulan.

VII. KELUARAN.

Pekerjaan penyusunan Data Pokok Potensi Ekonomi di Distrik Muara Tami Kota
Jayapura disajikan dalam beberapa bentuk Dokumen yakni:

1. Laporan Antara ( Fakta dan Analisa ).

a. Laporan Fakta dan Analisa dibuat sebanyak 5 (lima) buku.

b. Laporan Fakta dan Analisa ini minimal berisi hasil survey primer dan sekunder serta
analisa terhadap wilayah studisesuai dengan hasil kajian.

2. Laporan Akhir.

a. Laporan Akhir dibuat sebanyak 35 (tigapuluh lima)


b. Laporan akhir minimal berisi hasil akhir studi serta rekomendasi yang didasarkan pada
analisa / kajian teknis serta masukan pada saat seminar.

3. Album Peta
Album peta berwarna dibuat sebanyak 5 (lima) buku ( cetak warna). Album peta minimal
berisikan

:
1. Peta pemanfaatan lahan Distrik Muara Tami Kota Jayapura (tata ruang) Skala 1 :
50.000
2. Peta jaringan distribusi Pasar Kota Jayapura Skala 1 : 100.000

3. Peta lokasi penyebaran potensi ekonomi di Distrik Muara Tami (dibuat masing-masing
sesuai jenis potensi). Skala 1 : 50.00

0
4. Overlay peta pemanfaatan lahan dan peta potensi ekonomi Distrik Muara Tami di
Jayapura. Skala 1 : 50.000

5. Data digital peta yand dikemas dalam bentuk Compact Disk sebanyak 3 keping.

VIII. PEMBIAYAAN.

Pelaksanaan pekerjaan Studi Potensi Ekonomi di Distrik Muara Tami Kota Jayapura
dibebankan kepada DPA - SKPD BAPPEDA Kota Jayapura Tahun 2007.

Anda mungkin juga menyukai