DISUSUN OLEH :
JIHAN ALFIN SALSABILLA
12 MIPA 6 – 19
SMAN 1 KEPANJEN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai. Tak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari
pihak-pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik waktu, tenaga,
maupun pikiran.
Atas dukungan moral dan materil dalam penyusunan makalah ini, maka kami para
penulis turut mengucapkan terimakasih kepada Bapak guru bidang studi mata pelajaran
“PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN”. Tak lupa kami
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada segenap pihak yang telah
memberikan bimbingan, dukungan, serta arahan selama penulisan makalah ini.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
untuk para pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, pepatah
mengatakan “Tak ada gading yang tak retak”, oleh karenanya kami memohon maaf apabila
terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini.
Kepada seluruh pembaca yang bersedia memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun dalam rangka penyempurnaan makalah ini selanjutnya, kami membuka tangan
selebar-lebarnya untuk apresiasi tersebut dengan hati yang terbuka dan ucapan terima kasih.
Jihan Alfin S
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................
..............................................................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI....................................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pergaulan Sehat........................................................................................ 3
B. Pergaulan Sehat pada Remaja.................................................................. 5
C. Tanda-tanda Pergaulan Sehat................................................................... 5
D. Beberapa Cara Remaja Bergaul Secara Sehat......................................... 6
E. Sikap-sikap dalam Pergaulan Remaja...................................................... 7
F. Pergaulan Tidak Sehat............................................................................. 9
G. Penyebab Pergaulan Tidak Sehat............................................................. 9
H. Tanda-tanda Pergaulan Tidak Sehat........................................................ 10
I. Dampak Pergaulan Tidak Sehat............................................................... 10
J. Upaya Pencegahan Pergaulan Tidak Sehat.............................................. 11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................. 13
B. Saran........................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pergaulan merupakan jalinan hubungan sosial antara seseorang dengan
orang lain yang berlangsung dalam jangka relatif lama sehingga terjadi saling
mempengaruhi satu dengan lainnya. Pergaulan merupakan kelanjutan dari
proses interaksi sosial yang terjalin antara individu dalam lingkungan
sosialnya. Kuat lemahnya suatu interaksi sosial mempengaruhi erat tidaknya
pergaulan yang terjalin.
Remaja merupakan fase transisi dari fase anak-anak menuju fase
dewasa awal. Dibutuhkan perhatian serta pendampingan agar remaja mampu
melakukan pergaulan yang sehat. Pada umumnya remaja mengalami berbagai
kesulitan dan masalah dalam melakukan penyesuaian diri terhadap dirinya dan
lingkungan pergaulannya.
Remaja diharapkan mampu menyesuaikan diri dengan perubahan
biologis, kognitif dan sosial emosional yang terjadi pada masa puber sehingga
remaja mencapai kepuasan terhadap diri dan menjalankan pergaulan yang
sehat. Remaja menganggap bahwa masalah pergaulan adalah urusan anak-
anak muda, nanti orang tua akan campur tangan ketika telah terjadi sesuatu.
Padahal, ketika sesuatu itu telah terjadi, segala sesuatu sudah terlambat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan
dibahas di dalam makalah Pergaulan Sehat pada Remaja ini adalah sebagai
berikut:
1. Apa pengertian pergaulan sehat?
2. Apa yang dimaksud dengan pergaulan sehat pada remaja?
3. Bagaimana tanda-tanda pergaulan sehat?
4. Bagaimana cara remaja agar bergaul secara sehat?
5. Bagaimana sikap-sikap dalam pergaulan remaja?
6. Apa yang dimaksud pergaulan tidak sehat?
1
2
A. Pergaulan Sehat
1. Pengertian Pergaulan
Pergaulan berasal dari kata gaul yang diartikan dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia sebagai hidup berteman (bersahabat). Pergaulan
merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu
lain, atau dapat juga antara individu dengan kelompok, yang artinya
manusia sebagai makhluk sosial tak akan pernah lepas dari kebersamaan
dengan manusia lain. Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam
pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu
akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun
pergaulan yang negatif.
Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerja sama antarindividu
atau kelompok guna melakukan hal-hal yang positif. Sedangkan pergaulan
yang negatif itu dapat mengarah kepada risiko yang dapat mengancam
masa depan seorang individu. Hal itulah yang harus dihindari, terutama
bagi remaja yang masih mencari jati dirinya. Dalam usia remaja ini,
biasanya seseorang sangat labil, mudah terpengaruh terhadap bujukan dan
bahkan dia ingin mencoba sesuatu yang baru yang mungkin dia belum
tahu apakah itu baik atau tidak.
2. Pengertian Sehat
a. Pengertian Sehat Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Sehat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai
baik seluruh badan atau bagian-bagiannya (bebas dari sakit). Sehat
adalah suatu kondisi di mana segala sesuatu berjalan normal dan
bekerja sesuai fungsinya dan sebagaimana mestinya. Secara sederhana,
sehat sinonim dengan kondisi tidak sakit. Seiring perkembangan
zaman, kata sehat tidak hanya berhubungan dengan tubuh, tetapi juga
segala sesuatu yang dapat bekerja, jika berlangsung secara normal dan
3
4
Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan dari masa
anak ke masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek atau
fungsi untuk memasuki masa dewasa.
Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21
tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria.
Sedangkan pengertian remaja menurut Zakiah Darajat (1990: 23) adalah:
masa peralihan di antara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini
anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya
maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik
bentuk badan ataupun cara berpikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang
dewasa yang telah matang.
yang sesuai dengan situasi dan kondisi serta tidak mempertontonkan aurat
dan sebagainya.
6. Menstabilkan Emosi
Kita harus mampu mengendalikan emosi diri kita, jangan sampai
emosi yang menguasai diri kita. Sabar adalah salah satu kunci penguasaan
emosi. Cobalah melatih diri dalam menyelesaikan masalah dengan
komunikasi, bukan dengan amarah atau emosi.
5. Biasakan bicara dengan orang tua , ceritakan tentang kejadian yang sudah
dialami, jadikan orang tua atau guru sebagai tempat mencurahkan isi hati.
6. Mari menjadi pelopor remaja penganut pergaulan sehat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pergaulan sehat adalah proses interaksi yang dilakukan oleh individu
dengan individu, atau individu dengan kelompok dengan normal baik tubuh-
tubuh, jiwa maupun kehidupan sosialnya. Pergaulan tidak sehat adalah salah
satu bentuk perilaku menyimpang, yang mana “tidak sehat” yang dimaksud
adalah melewati batas-batas norma ketimuran yang ada.
Remaja yang sudah masuk ke dalam lingkungan yang salah akan sulit
sekali untuk kembali ke dalam lingkungan yang baik karena anak usia remaja
memiliki jiwa dan pikiran yang masih labil. Untuk itu, peran orang tua dan
lingkungan terdekat sangat diperlukan dalam menciptakan remaja yang baik.
L. Saran
Perlu kiranya remaja melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan yang
positif baik di sekolah maupun di lingkungannya yang tentunya harus
mendapatkan dorongan dan restu dari orang tua.
13
DAFTAR PUSTAKA