Anda di halaman 1dari 6

ISSN (Print) : 2443-1141

ISSN (Online) : 2541-5301


PENELITIAN

Uji Kualitas Air Minum Pada Sumber Mata Air


di Desa Baturiti, Kecamatan Baturiti,
Kabupaten Tabanan
I Gede Agus Handyka Kumala1, Ni Putu Widya Astuti2 , Ni Luh Utari Sumadewi 3
Abstract
Sumber mata air merupakan keadaan alami air tanah yang keluar ke permukaan dan di-
manfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kualitas sumber mata
air di uji berdasarkan parameter fisika, kimia dan biologi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui
kualitas sumber mata air meliputi kualitas fisika (baud an warna) kimia (nitrat, nitrit dan flourida) dan
biologi (escheria dan coliform) kemudian membandingkannya dengan Permenkes No. 492/Menkes/
Per/IV/2010. Desain penelitian ini adalah observasional. Teknik sampling dalam penelitian ini
menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua sampel memenuhi uji
parameter fisika, kimia dan biologi. Simpulan dari penelitian ini yaitu secara keseluruhan sampel
sumber mata air di Desa Baturiti memenuhi kriteria kualitas air minum yang di uji berdasarkan
Permenkes No.492/Menkes/Per/IV/2010. Bagi masyrakat sekitar dapat memanfaatkan sumber mata
air ini untuk memenuji kebutuhan sehari-hari. Bagi Puskesmas di wilayah tersebut perlu melakukan
uji parameter lainnya agar memenuhi persyaratan kualitas air.
Kata Kunci: Sumber Mata Air, Desa Baturiti, Kualitas Air

Pendahuluan tan fisika, mikrobiologis, kimia dan radioaktif yang


Air merupakan kebutuhan paling vital bagi dimuat dalam parameter wajib dan parameter tam-
kehidupan manusia dan mahluk lainnya. 70% zat bahan. Kualitas air dari mata air akan sangat ter-
pembentuk tubuh manusia terdiri dari air sehingga gantung dari lapisan mineral tanah yang dilaluinya.
air menjadi kebutuhan mutlak bagi manusia. Kebu- Hal ini menunjukkan karakter-karakter khusus dari
tuhan air untuk keperluan sehari-hari berbeda un- mata air tersebut. Kebanyakan air yang bersumber
tuk setiap tempat dan setiap tingkatan kehidupan. dari mata air kualitasnya baik sehingga umumnya
Semakin tinggi taraf kehidupan, semakin meningkat digunakan sebagai sumber air minum oleh
pula jumlah kebutuhan air (Apriliana dkk, 2014). masyarakat sekitarnya. Air sebagai sumber air mi-
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Repub- num masyarakat, maka harus memenuhi beberapa
lik Indonesia Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 ten- aspek yang meliputi kuantitas, kualitas dan konti-
tang Persyaratan Kualitas Air Minum, air minum nuitas (Afrike Wahyuni, 2011). Dalam hal persyara-
adalah air yang melalui proses pengolahan atau tan kualitas air minum Menurut Peraturan Menteri
tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat Kesehatan Republik Indonesia No.
kesehatan dan dapat langsung diminum. Air minum 492/MENKES/PER/IV/2010 terdapat dua parameter
aman bagi kesehatan apabila memenuhi persyara- wajib dan parameter tambahan meliputi persyara-
tan mikrobiologi, fisik, dan radioaktivitas.
*Korespondensi : handykakumala23@gmail.com
1,2,3 Penurunan kualitas air dapat diindikasikan
Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu
Kesehatan Sains dan Teknologi Universitas Dhyana Pura dengan adanya peningkatan kadar parameter fisika
101 H IG IE N E V O L UM E 5, N O. 2, M E I-AG UST US 2019

terukur seperti peningkatan kadar parameter diare adalah keluarnya tinja yang lunak atau cair
warna, berubahnya warna air menjadi kecoklatan dengan frekuensi 3 kali atau lebih perhari dengan
hingga hitam dapat mengindikasikan adanya kan- atau tanpa darah atau lendir dalam tinja. Berdasar-
dungan bahan kimia seperti logam besi, mangan kan faktor lingkungan, penyakit diare merupakan
dan sianida yang berasal dari pembuangan limbah salah satu penyakit yang berbasis lingkungan selain
pabrik. Air yang memiliki bau yang tidak enak, disebabkan oleh kontaminasi bakteri dalam air yang
mengindikasikan salah satunya adanya pencemaran dikonsumsi ditemukan 88% kasus mortalitas yang
oleh bakteri coli tinja (escheria coli) yang dapat me- diakibatkan oleh kurangnya air minum yang aman,
nyebabkan penyakit tipus. Jika air telah tercemar praktik sanitasi dan kebersihan yang baik, ren-
dengan logam berat dan bakteri escheria coli maka dahnya ketersediaan air dan sanitasi di Indonesia
secara otomatis air tersebut akan memiliki rasa sehingga diare masih menjadi perhatian utama
(Handayani, 2010). (Ahmad Komarulzaman, 2014).
Bakteri patogen yang digunakan sebagai indi- Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas
kator uji kualitas bakteriologis adalah bakteri coli- Kesehatan Provinsi Bali pada tahun 2016 tercatat
form dan E.Coli. Semakin banyak jumlah bakteri 31.767 kasus diare, data tahun 2016 di Kabupaten
coliform pada air minum tersebut, maka semakin Tabanan tercatat sebanyak 11.840. Berdasarkan
jelek kualitas air tersebut. E.Coli adalah salah satu data kejadian diare di Puskesmas Baturiti I
jenis spesies utama bakteri gram negatif. Kualitas padatahun 2016 tercatat 497 kasus diare danterjadi
air minum selain diuji secara fisika dan biologi juga peningkatan tahun 2017 kasus menjadi 508 kasus.
harus di uji secara kimia. Fluorida, nitrat dan nitrit Angka kejadian diare di wilayah ini menempati uru-
merupakan salah satu komponen uji kuliatas kimia tan ketiga penyakit terbanyak di tahun 2017. Desa
pada air. Flourida adalah salah satu senyawa kimia Baturiti dikenal sebagai penghasil sayur-sayuran
yang terbukti dapat menyebabkan efek terhadap yang ada di Provinsi Bali. Sebanyak 75% penduduk
kesehatan melalui air minum. Fluorida memiliki efek Baturiti bekerja sebagai petani sayuran yang akan
yang bermanfaat terhadap pencegahan karies gigi disuplai ke seluruh pasar yang ada di Bali. Di desa
pada konsentrasi tertentu,namun pada keterpapa- Baturiti terdapat sumber mata air yang dimanfaat-
ran yang berlebihan dapat meningkatk efek yang kan penduduk untuk konsumsi dalam kehidupan
tidak diinginkan. Salah satu sumber asupan fluorida sehari-hari baik untuk sumber air minum maupun
yaitu berasal dari air yang dikonsumsi (Munadziroh untuk sumber air bersih. Hal ini mengakibatkan be-
dalam Yodifta, 2010). Daerah pedesaan masyarakat sar kemungkinan terjadinya pencemaran air berasal
seringkali mengalami krisis air yang layak untuk dari sumber mata air yang berdampak pada pening-
diminum. Penggunaan pupuk kimia berlebihan katan kasus diare di wilayah ini. Sehingga perlu dil-
mencemari Air di daerah pertanian yang kemudian akukan penelitian lebih lanjut bagaimana kualitas air
mengalir ke Sungai dan dimanfaatkan masyarakat minum pada sumber mata air di desa Baturiti.
untuk kehidupan sehari – hari. Salah satu bahan
pencemar air di Daerah pertanian adalah yang be- Metode Penelitian
rasal dari pupuk kimia yaitu nitrat. Peningkatan ni- Jenis Penelitian
trat di dalam tanah dan air terutama merupakan Jenis penelitian yang digunakan adalah
akibat pemakaian pupuk secara insentif. Pencema- penelitian observasional deskriptif. Penelitian ini
ran nitrat disebabkan air limbah pertanian mengan- meneliti bagaimana kualitas sumber mata air mi-
dung senyawa nitrat akibat penggunaan pupuk ni- num secara fisika, kimia dan biologi. Adapun lokasi
trogen (urea). pengambilan sampel yaitu pada sumber mata air
Penyakit yang dapat disebabkan oleh kualitas Desa Baturiti, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Ta-
air yang buruk adalah diare. Menurut WHO (2006) banan.
V O L UM E 5, N O. 2, M E I-AG UST US 2019 H IG IE N E 102

Lokasi Penelitian / Pemeriksaan Karakteristik responden


Adapun lokasi pemeriksaan bakteriologis Pada tabel dapat dilihat setelah dilakukan
dilaksanakan di Laboratorium Bina Medika Bali. pemeriksaan secara fisika meliputi bau dan warna,
Waktu Penelitian keseluruhan sampel memenuhi persyaratan ber-
Waktu penelitian terbagi atas dua tahap dasarkan Permenkes No 492/Menkes/PER/IV/2010
yaitu, tahap persiapan dan pelaksanaan. Tahap tentang persyaratan air minum yaitu tidak berbau
persiapan dilaksanakan pada bulan Oktober 2018 – dan warna tidak melebihi nilai ambang batas.
Februari 2019. Tahap pelaksanaan penelitian dil- Pemeriksaan air secara kimia terlihat kese-
aksanakan sekitar bulan Maret 2019 – Juli 2019. luruhan sampel memenuhi persyaratan berdasar-
Populasi Dan Sampel kan Permenkes No 492/Menkes/PER/IV/2010 ten-
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh tang persyaratan air minum. Sampel dengan kadar
sumber mata air di Desa Baturiti. Sampel dalam tertinggi adalah sampel mata air A yaitu nitrat
penelitian ini adalah sumber mata air yang memen- sebesar 2,75 mg/l, kadar nitrit sebesar 0,28 mg/l
uhi kriteria inklusi sebanyak 3 sampel dengan pen- dan flourida sebesar 0,054 mg/l. Sampel dengan
dekatan purposive sampling. kadar terendah adalah sumber mata air C yaitu
nitrat sebesar 1,95 mg/l, kadar nitrit sebesar 0,098
Hasil mg/l dan flourida sebesar 0,034 mg/l. Sedangkan

Tabel 1. Hasil Pengukuran Kualitas Sumber Mata Air Di Desa Baturiti Berdasarkan Parameter Fisika

Persyaratan Air Minum No


Aspek Sampel Parameter Uji Satuan Hasil analisa
492/Menkes/PER/IV/2010

Bau - Tidak berbau Tidak berbau


Mata Air A
Warna UPtCo 6 15
Bau - Tidak berbau Tidak berbau
Fisik Mata Air B
Warna UPtCo 5 15
Bau - Tidak berbau Tidak berbau
Mata Air C
Warna UPtCo 5 15
Nitrat mg/l 2,75 50
Mata Air A Nitrit mg/l 0,28 3
Flourida mg/l 0,054 1,5
Nitrat mg/l 2,1 50
Kimia Mata Air B Nitrit mg/l 0,12 3
Flourida mg/l 0,042 1,5
Nitrat mg/l 1,95 50
Mata Air C Nitrit mg/l 0,098 3
Flourida mg/l 0,034 1,5
Coliform Per 100 ml 0 0
Mata Air A
Escheria coli Per 100 ml 0 0
Coliform Per 100 ml 0 0
Biologi Mata Air B
Escheria coli Per 100 ml 0 0
Coliform Per 100 ml 0 0
Mata Air C
Escheria coli Per 100 ml 0 0
103 H IG IE N E V O L UM E 5, N O. 2, M E I-AG UST US 2019

sampel mata air B memiliki kadar nitrat sebesar 2,10 bersih dan tertutup serta jauh dari pemukiman war-
mg/l, kadar nitrit sebesar 0,12 mg/l dan flourida ga. Warna pada air disebabkan adanya kontak anta-
sebesar 0,042 mg/l. ra air dengan reruntuhan organisme seperti daun,
Hasil ui laboratorium parameter biologi dapat duri pohon dan kayu yang semuanya dalam
dilihat keseluruhan sampel memenuhi persyaratan berbagai tingkat-tingkat pembusukan.
air minum. Hasil pemeriksaan menunjukkan sampel Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
sumber mata air A, sumber mata air B, dan sumber Andini (2017) yang menyatakan bahwa kualitas air
mata air C mengandung 0 coliform dan 0 escheria berdasarkan parameter fisika sudah memenuhi per-
coli per 100 ml sampel. syaratan kualitas air minum berdasarkan permenkes
No 492/Menkes/PER/IV/2010 dimana sampel yang
Pembahasan di uji tidak berbau dan tidak bewarna hal ini dikare-
Parameter Fisika nakan tidak terjadi kontak antara air baku dengan
Hasil penelitian menunjukkan sumber mata bahan – bahan yang menimbulkan bau dan warna
air A kadar warna 6,0 UPtCo, sumber mata air B pada air.
kadar warna 5,0 UPtCo dan sumber mata air C ka- Parameter Kimia
dar warna 5,0 UPtCo. Uji tingkat zat warna air dapat Berdasarkan hasil penelitian sumber mata air
diketahui dengan metode fotometrik keseluruhan A memiliki kadar flourida sebesar 0,054 mg/l, sum-
sampel tidak melebihi nilai ambang batas yang iten- ber mata air B memiliki kadar flourida 0,042 mg/l
tukan. Penampungan air yang tertutup mengakibat- dan sumber mata air C memiliki kadar flourida sebe-
kan air tidak mudah tercemar oleh zat organisme sar 0,034 mg/l. Desa Baturiti terletak di dataran
lainnya sehingga kualitas warna air tetap terjaga tinggi, hal ini mengakibatkan kandungan flourida
Kualitas air dinyatakan layak untuk dikon- oada sumber mata air dibawah nilai ambang batas.
sumsi dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari Fluorida dalam air berasal dari degradasi mineral
adalah air yang mempunyai kualitas yang baik se- persenyawaan fluorida dan ada dalam air tanah.
bagai sumber air baku dan air minum antara lain Sumber mata air A memiliki kadar nitrat sebesar
harus memenuhi persyaratan secara fisik, tidak ber- 2,75 mg/l dan nitrit sebesar 0,28 mg/l, sumber mata
bau, tidak keruh serta tidak berwarna (Permenkes air B memiliki kadar nitrat sebesar 2,10 mg/l dan
No 492/Menkes/PER/IV/2010). Pada penelitian ini nitrit sebesar 0,12 mg/l, dan sumber mata air C
parameter fisika yang diteliti adalah bau dan warna. memiliki kadar nitrat sebesar 1,95 mg/l dan nitrit
Bau disebabkan oleh adanya bahan-bahan organik sebesar 0,098 mg/l. Nitrat nitrit adalah ion anorgan-
yang membusuk, tipe-tipe tertentu organisme ik alami, yang merupakan bagian dari siklus nitro-
mikroskopik, serta persenyawaan-persenyawaa gen. Aktifitas mikroba di tanah atau air menguraikan
kimia seperti phenol. Intesitas bau dapat meningkat sampah yang mengandung nitrogen organik men-
bila terdapat klorinasi. Pemeriksaan fisika sebagai jadi ammonia, kemudian dioksidasikan menjadi ni-
parameter awal dalam pemeriksaan air menunjuk- trit dan nitrat.
kan sumber mata air di desa Baturiti memiliki kuali- Air bersih yang baik adalah air yang tidak
tas fisika yang memenuhi persyaratan kualitas air tercemar secara berlebihan oleh zat-zat kimia yang
minum berdasarkan Permenkes No 492/Menkes/ yang berbahaya bagi kesehatan antara lain besi (Fe),
PER/IV/2010 yaitu tidak berbau. Hasil penelitian Flourida (F), Mangan (Mn), Derajat keasaman (pH),
pada parameter fisika menunjukkan sumber mata Nitrit (NO2), Nitrat (NO3) dan zat kimia lainnya. Kan-
air A, mata air B, dan mata air C kualitas fisika tidak dungan zat kimia dalam air bersih yang digunakan
berbau. Uji kualitas fisika dilakukan di Laboratorium sehari-hari tidak melebihi kadar maksimum yang
dengan metode organoleptik. Sumber mata air di diperbolehkan untuk standar baku mutu air minum
Desa Baturiti memiliki tempat penampungan yang dan air bersih. Parameter kimia yang diuji adalah
V O L UM E 5, N O. 2, M E I-AG UST US 2019 H IG IE N E 104

flourida, nitrat dan nitrit. Flourida merupakan pa- sumber dari pencemaran lingkungan oleh bahan
rameter kimia yang berpengaruh terhadap organik. Escheria coli karena bakteri ini adalah bak-
kesehatan gigi. teri komensal pada usus manusia dan umumnya
Penelitian oleh (Widana, 2014) menyatakan bukan patogen penyebab penyakit. Tetapi apabila
bahwa kadar ion fluorida dalam air tanah bergan- di dalam air tersebut terdeteksi adanya Escheria
tung pada sifat geologis, kimia, fisika, dan iklim dari coli yang bersifat fecal, apabila dikonsumsi terus-
suatu daerah. Khususnya didaerah tropis menerus dalam jangka panjang maka akan berdam-
ditemukan fluorida dalam konsentrasi tinggi, sam- pak pada timbulnya penyakit seperti radang usus,
pai lebih dari 30 mg/L terdapat pada air tanah. diare, infeksi pada saluran kemih dan saluran em-
Fluorida terjadi secara alami di kerak yang pedu. Adanya Escheria coli dalam air minum
ditemukan dalam batuan, batu bara dan tanah liat. menunjukkan bahwa air minum pernah terkontam-
Fluorida yang ditemukan di udara pada akhirnya inasi kotoran manusia dan mungkin dapat mengan-
akan turun ke tanah atau ke dalam air. Penduduk di dung patogen usus, sehingga tidak layak untuk
Desa Baturiti mata pencaharian bersumber dari dikonsumsi. Oleh karena itu, standar air minum
petani sayur dan buah. Perkembangan teknologi mensyaratkan Escheria coli harus 0 dalam 100 ml
pertanian di era ini memaksa petani untuk (Candra, 2016).
menggunakan pestisida sebagai penghilang hama Hasil penelitian ini sejalan dengan Candra
agar hasil panen maksimal. Penggunaan pestisida (2016) Apabila dalam suatu sampel terdapat bakteri
pada tanaman akan berdampak pada pencemara hal ini menandakan bahwa air yang diuji telah terce-
air. Pencemaran oleh pupuk nitrogen, termasuk mar oleh feses. Kehadiran mikroorganisme ini di
ammonia anhidrat seperti juga sampah organik dalam air membuktikan air tersebut terpopulasi
hewan maupun manusia, dapat meningkatkan ka- oleh tinja manusia dan hewan berdarah panas.
dar nitrat di dalam air. Senyawa yang mengandung Artinya terdapat peluang bagi berbagai macam
nitrat di dalam tanah biasanya larut dan dengan mikroorganisme pathogenik yang secara berkala
mudah bermigrasi dengan air bawah tanah terdapat dalam saluran pencernaan untuk masuk
(Amanati, 2016). kedalam air tersebut. Mariana (2013), mikroorgan-
Parameter Biologi isme didalam air berasal dari berbagai sumber sep-
Hasil pemeriksaan yaitu dari 3 sampel sum- erti tanah, sampah, lumpur, tanaman hidup atau
ber mata air secara keseluruhan mengandung 0 mati, hewan hidup atau mati (bangkai), kotoran
coliform dan 0 escheria coli per 100 ml sampel se- manusia atau hewan, dan sebagainya. Bahan bu-
hingga memenuhi persyaratan kualitas air minum angan yang banyak menandakan bakteri coliform
berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Repub- akan ikut berkembangbiak. Faktor lingkungan yang
lik Indonesia No. 492/Menkes/Per/IV/2010. Kuali- mempengaruhi total coliform adalah suhu, keterse-
tas bakteriologis adalah tingkat standar diaan. Penelitian ini sejalan dengan Iin (2016) yang
keberadaanijumlahiisuatu organisme hidup yang melakukan penelitian analisis kualitas air pada sum-
berukuran mikroskopis yang tidak dapat dilihat ber mata air di kecamatan Karangan dan Kaliorang
dengan mata telanjang contohnya adalah mikroor- kabupaten Kutai Utara yang menyatakan bahwa
ganisme, mikroba, dan protista. Mikroorganismei total coliform pada sumber air ini sebesar 40 per
tertentu dapat dijadikan sebagai iindikatoriadanya 100 ml hal ini dikarenakan kondisi lingkungan yang
pencemaran air. Pengujian kualitas air dengan pa- kurang baik sehingga air tercemar bahan organik.
rameter biologi menggunakan dua indicator yaitu
kandungan bakteri coliform dan escheria coli. Bak- Kesimpulan
teri coliform adalah kelompok bakteri gram negatif Kualitas sumber mata air di desa Baturiti
yang tidak dapat membentuk spora, yang ber- secara fisika meliputi bau dan warna memenuhi
105 H IG IE N E V O L UM E 5, N O. 2, M E I-AG UST US 2019

persyaratan kualitas air berdasarkan Permenkes No Merida, Kristina (2016). Perencanaan Sistem Penye-
492/Menkes/Per/IV/2010 dengan hasil keseluruhan diaan Air Baku Di Kecamatan Punduh Pidada
Dan Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten
sampel tidak berbau dan parameter warna sampel
Pesawaran. Skripsi Fakultas Teknik Universi-
A 6,0 UPtCo, Sampel B 50,0 UPtCo, dan sampel C tas Lampung.
UPtCo. Kualitas sumber mata air di desa Baturiti
Permenkes RI. (2010). Permenkes RI no. 492/
secara kimia meliputi nitrat, nitrit dan flourida me- Menkes/Per/IV/2010. Tentang persyaratan
menuhi persyaratan kualitas air berdasarkan kualitas air minum. Jakarta, Kementrian
Permenkes No 492/Menkes/Per/IV/2010. Berdasar- Kesehatan Republik Indonesia.
kan hasil analisa parameter uji nitrat sampel A nitrat Pracoyo Ne. (2010). Penelitian bakteriologi air mi-
2,75 mg/l, nitrit 0,28 mg/ l, dan flourida 0,054 mg/l. num isi ulang di wilayah jabodetabek. Cer-
min Dunia Kedokteran 15(2):37-40
Sampel B nitrat 2,10 mg/l, nitrit 0,12 mg/ l, dan
flourida 0,042 mg/l. Sampel C nitrat 1,95 mg/l, nitrit Ratih, Pratiwi. (2016). Analisis Kualitas Bakteri
Escheria Coli pada Air Minum Isi Ulang di
0,098 mg/ l, dan flourida 0,034 mg/l. Kualitas sum-
Wilayah Sungai Besar Kota Banjarbaru.Jurnal
ber mata air di desa Baturiti secara biologi meliputi Ilmiah Ibu Sina, 1(1), 26-35.
coliform dan escheria coli memenuhi persyaratan
Sisca, Vivi. (2016). Penentuan Kualitas Air Minum
kualitas air berdasarkan Permenkes No Isi Ulang Terhadap Kandungan
492/Menkes/Per/IV/2010 yaitu mengandung 0 ada- Nitrat, Besi, Mangan, Kekeruhan, Ph, Bakteri
lah 0 per 100 ml sampel. E.Coli Dan Coliform. Chempublish
Journal. 1(2): 2503-4588.

Daftar Pustaka SNI.(2005). Pemeriksaan Flourida.SNI 06-6989. 29-


2005. Badan Standarisasi Nasional
Arikunto, S. (2009).Prosedur Penelitian Suatu Pen-
dekatan Praktek. Bandung: Rineke Cipta.
Arthana, I W. (2006). Studi Kualitas Air Danau Be-
ratan, Buyan dan Tamblingan di Bedugul
Bali. Jurnal Ilmu Lingkungan Ecotrophic. Pro-
gram Studi Ilmu Lingkungan, Program Pas-
casarjana, Universitas Udayana. Volume 1,
Nomor 2 : 34-38. Denpasar.
Candra, K D. (2016). Kandungan Fluorida Dan
Kualitas Bakteriologis Pada Air Sumur
Yang Dikonsumsi Secara Langsung Di
Desa Adat Bualu, Kecamatan Kuta Selatan
Tahun 2016.Program Studi Ilmu
Kesehatan Masyarakat, Fakultas
Kedokteran, Universitas Udayana. Skripsi
Chandra Y, Hadi MC, dan Yulianty AE. (2013).
Hubungan antara keadaan sanitasi
sarana air bersih dengan kejadian diare
pada balita di desa Denbantas Tabanan
tahun 2013. Jurnal Kesehatan Lingkungan,
4(1):112-117
Iin, dkk (2016).Analisis Kualitas Air Pada Sumber
Mata Air di Kecamatan Karangan dan Kali-
orang Kabupaten Kutai Timur.Jurnal Hutan
Tropis STIPER Kutai Timur.Vol 4 No 1.

Anda mungkin juga menyukai

  • DIKTAT
    DIKTAT
    Dokumen90 halaman
    DIKTAT
    Rizky Rayyan
    Belum ada peringkat
  • Kualitas Air Sungai
    Kualitas Air Sungai
    Dokumen7 halaman
    Kualitas Air Sungai
    Rahmida Nurmiyanti
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Air 1 PDF
    Jurnal Air 1 PDF
    Dokumen9 halaman
    Jurnal Air 1 PDF
    ghina
    0% (1)
  • TPB Multi Bintang
    TPB Multi Bintang
    Dokumen13 halaman
    TPB Multi Bintang
    Kirana agist wangsa putri
    Belum ada peringkat
  • 1 SM
    1 SM
    Dokumen7 halaman
    1 SM
    M Dofir
    Belum ada peringkat
  • Asam Asam
    Asam Asam
    Dokumen11 halaman
    Asam Asam
    Kirana agist wangsa putri
    Belum ada peringkat
  • Kalender Akademik Semester Gasal TA 2023 2024
    Kalender Akademik Semester Gasal TA 2023 2024
    Dokumen2 halaman
    Kalender Akademik Semester Gasal TA 2023 2024
    Kirana agist wangsa putri
    Belum ada peringkat
  • 4838 14405 1 PB
    4838 14405 1 PB
    Dokumen8 halaman
    4838 14405 1 PB
    Kirana agist wangsa putri
    Belum ada peringkat
  • 87-Article Text-401-2-10-20201202
    87-Article Text-401-2-10-20201202
    Dokumen5 halaman
    87-Article Text-401-2-10-20201202
    Kirana agist wangsa putri
    Belum ada peringkat
  • ID Infeksi Biofilm Bakterial
    ID Infeksi Biofilm Bakterial
    Dokumen11 halaman
    ID Infeksi Biofilm Bakterial
    Rosita Andria Dewi
    Belum ada peringkat
  • Organik Anorganik Indo
    Organik Anorganik Indo
    Dokumen6 halaman
    Organik Anorganik Indo
    Kirana agist wangsa putri
    Belum ada peringkat
  • 109 Kiranaremidi
    109 Kiranaremidi
    Dokumen2 halaman
    109 Kiranaremidi
    Kirana agist wangsa putri
    Belum ada peringkat
  • Organik Anorganik Indo
    Organik Anorganik Indo
    Dokumen6 halaman
    Organik Anorganik Indo
    Kirana agist wangsa putri
    Belum ada peringkat
  • Pranata Mangsa sebagai pedoman bercocok tanam
    Pranata Mangsa sebagai pedoman bercocok tanam
    Dokumen2 halaman
    Pranata Mangsa sebagai pedoman bercocok tanam
    Kirana agist wangsa putri
    100% (1)
  • Tebak Gambar
    Tebak Gambar
    Dokumen12 halaman
    Tebak Gambar
    Kirana agist wangsa putri
    Belum ada peringkat
  • Fixx Pembahasan
    Fixx Pembahasan
    Dokumen3 halaman
    Fixx Pembahasan
    Kirana agist wangsa putri
    Belum ada peringkat
  • Essay Pancasila
    Essay Pancasila
    Dokumen2 halaman
    Essay Pancasila
    Kirana agist wangsa putri
    Belum ada peringkat
  • Lampiran Tanah 1
    Lampiran Tanah 1
    Dokumen3 halaman
    Lampiran Tanah 1
    Kirana agist wangsa putri
    Belum ada peringkat
  • Pancasila 2
    Pancasila 2
    Dokumen3 halaman
    Pancasila 2
    Kirana agist wangsa putri
    Belum ada peringkat
  • Essay Pancasila
    Essay Pancasila
    Dokumen2 halaman
    Essay Pancasila
    Kirana agist wangsa putri
    Belum ada peringkat
  • Pancasila 2
    Pancasila 2
    Dokumen3 halaman
    Pancasila 2
    Kirana agist wangsa putri
    Belum ada peringkat
  • CV Kirana
    CV Kirana
    Dokumen1 halaman
    CV Kirana
    Kirana agist wangsa putri
    Belum ada peringkat
  • CV Kirana
    CV Kirana
    Dokumen1 halaman
    CV Kirana
    Kirana agist wangsa putri
    Belum ada peringkat
  • Namaku
    Namaku
    Dokumen1 halaman
    Namaku
    Kirana agist wangsa putri
    Belum ada peringkat