Anda di halaman 1dari 8

Tugas : Keperawatan Komunitas II

Dosen : Indah Restika BN, S. Kep, Ns., M.Kep

KONSEP PEMBANGUNAN KESEHATAN BERBASIS PENDEKATAN


KELUARGA

Oleh

NURHILDA JALIL

NH0117109

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
NANI HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
1. Gambaran pembangunan kesehatan di Indonesia
1. Sistem pembangunan kesehatan berbasis preventif dan promotif
Pada awal pembangunan sistem kesehatan pemerintah membuat
kebijakan – kebijakan yang hanya berorientasi dengan basis layanan
pengobatan dan penyembuhan ( Kuratif – rehabilitatif ). Pemerintah hanya
mampu memberikan layanan kesehatan ( pengobatan dan penyembuhan )
kepada masayarakat yang memiliki suatu penyakit tanpa ada usaha dalam
melakukan pencegahan agar penyakit itu tidak diderita oleh masyarakat.
Seiring berjalannya waktu pemerintah Indonesia telah melakukan upaya
perubahan pada sistem layanan kesehatannya yakni dari sistem berbasis
kuratif - rehabilitatif menjadi preventif dan promotif ( pencegahan dan
penyuluhan ).
Pelayanan promotif, untuk meningkatkan kemandirian dan peran
serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan diperlukan program
penyuluhan dan pendidikan masyarakat yang berjenjang dan
berkesinambungan sehingga dicapai tingkatan kemandirian masyarkat
dalam pembangunan kesehatan. Dalam program promotif membutuhkan
tenaga-tenaga kesmas yang handal terutama yang mempunyai spesialisasi
dalam penyuluhan dan pendidikan.
Pelayanan preventif, untuk menjamin terselenggaranya pelayanan
ini diperlukan parar tenaga kesmas yang memahami epidemiologi
penyakit, cara-cara dan metode pencegahan serta pengendalian penyakit.
Program preventif ini merupakan salah satu lahan bagi tenaga kesmas
dalam pembangunan kesehatan. Keterlibatan kesmas dibidang preventif di
bidang pengendalian memerlukan penguasaan teknik-teknik lingkungan
dan pemberantasan penyakit. Tenaga kesmas juga dapat berperan dibidang
kuratif dan rehabilitatif kalau yang bersangkutan mau dan mampu belajar
dan meningkatkan kemampuannya dibidang tersebut.
Dengan dibentuknya pusat pelayanan kesehatan Puskesmas dapat
menjawab arah kebijakan pembangunan kesehatan yang mengutamakan
promotif dan preventif dengan tanpa mengabaikan upaya kuratif dan
rehabilitatif. Ada 4 fungsi Puskesmas yang sejalan dengan fokus
pembangunan kesehatan ini yaitu sebagai pusat pembangunan wilayah
berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, pusat pelayanan
kesehatan masyarakat primer dan pusat pelayanan kesehatan perorangan
primer.

2. Program Pembangunan kesehatan


Dalam usaha untuk meningkatkan pembangunan dalam aspek
kesehatan, pemerintah telah mencanangkan beberapa program untuk dapat
dijalankan.Program-program pembangunan kesehatan dikelompokkan
dalam pokok-pokok program yang pelaksanaannya dilakukan secara
terpadu dengan pembangunan sektor lain yang memerlukan dukungan dan
peran serta masyarakat.Disusun 7 Program pembangunan kesehatan yaitu
(DepKes RI, 1999):
1) Program perilaku dan pemberdayaan masyarakat
2) Program lingkungan sehat
3) Program upaya kesehatan
4) Program pengembangan sumber daya kesehatan
5) Program pengawasan obat, makanan dan obat berbahaya
6) Program kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan
7) Program pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan
Sedangkan untuk meningkatkan percepatan perbaikan derajat
kesehatan masyarakat yang dinilai penting untuk mendukung keberhasilan
program pembangunan nasional ditetapkan 10 pogram unggulan kesehatan
(DepKes RI, 1999) :
a. Program kebijakan kesehatan, pembiayaan kesehatan dan hokum
kesehatan
b. Program perbaikan gizi
c. Program pencegahan penyakit menular termasuk imunisasi
d. Program peningkatan perilaku hidup sehat dan kesehatan mental
e. Program lingkungan pemukiman, air dan sehat
f. Program kesehatan keluarga, kesehatan reproduksi dan keluarga
berencana
g. Program keselamatan dan kesehatan kerja
h. Program anti tembakau, alkohol dan madat
i. Program pengawasan obat, bahan berbahaya, makanan dan minuman
j. Program pencegahan kecelakaan, rudapaksa dan keselamatan lalu
lintas

2. Pendekatan keluarga dalam pencapaian prioritas pembangunan


kesehatan Indonesia
Pengembangan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua
komponen bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud kondisi masyarakat
Indonesia yang memiliki derajat kesehatan optimal. Dalam rencana strategis
Kementerian Kesehatan 2015-2019 yang menegaskan Program Indonesia
Sehat melalui Pendekatan Keluarga (PIS-PK) dalam mendukung Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).

Pendekatan keluarga bukanlah program baru, melainkan salah satu cara


puskesmas meningkatkan jangkauan sasaran dan meningkatkan akses
masyarakat pada pelayanan kesehatan dengan mendatangi keluarga
sebagaimana Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 39 Tahun 2016 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga. Untuk melaksanakan Program Indonesia Sehat diperlukan
pendekatan keluarga, yang mengintegrasikan upaya kesehatan perorangan
(UKP) dan upaya kesehatan masyarakat (UKM) secara berkesinambungan
dengan target keluarga, berdasarkan data dan informasi dari profil kesehatan
keluarga.
Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
bertujuan untuk :

1. Meningkatkan akses keluarga beserta anggotanya terhadap pelayanan


kesehatan yang komprehensif, meliputi pelayanan promotif dan preventif
serta pelayanan kuratif dan rehabilitatif dasar.
2. Mendukung pencapaian standar pelayanan minimal kabupaten/kota;
melalui peningkatan akses dan skrining kesehatan

3. Mendukung pelaksanaan jaminan kesehatan nasional dengan


meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjadi peserta jaminan
kesehatan nasional dan
4. Mendukung tercapainya tujuan Program Indonesia Sehat dalam rencana
strategis Kementerian Kesehatan tahun 2015-2019.

Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga terdiri atas 4 (empat)


area prioritas yang meliputi :

1. Penurunan angka kematian ibu dan bayi


2. Penurunan prevalensi balita pendek (stunting)
3. Penanggulangan penyakit menular dan
4. Penanggulangan penyakit tidak menular

3. Tantangan Pembangunan Kesehatan


Tantangan pembangunan kesehatan Indonesia saat ini adalah masalah
kesehatan triple burden, yaitu masih tingginya penyakit infeksi, meningkatnya
penyakit tidak menular dan penyakit-penyakit yang seharusnya sudah teratasi
muncul kembali.

4. kebijakan dan strategi pembangunan kesehatan di Indonesia


1. Pemberdayaan Masyarakat dan Daerah. Untuk keberhasilan
pembangunan kesehatan, penyelenggaraan berbagai upaya kesehatan
harus berangkat dari masalah dan potensi spesifik daerah. Oleh
karenanya dalam pembangunan kesehatan diperlukan adanya
pendelegasian wewenang yang lebih besar kepada daerah. Kesiapan
daerah dalam menerima dan menjalankan kewenangannya dalam
pembangunan kesehatan, sangat dipengaruhi oleh tingkat kapasitas
daerah yang meliputi perangkat organisasi serta sumber daya
manusianya. Untuk itu harus dilakukan penetapan yang jelas tentang
peran pemerintah pusat dan pemerintah daerah di bidang kesehatan,
upaya kesehatan yang wajib dilaksanakan oleh daerah, dan
pengembangan serta pemberdayaan SDM daerah.

2. Pengembangan Upaya dan Pembiayaan Kesehatan. Pengembangan


upaya kesehatan, yang mencakup upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perorangan diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat (client oriented), dan dilaksanakan secara menyeluruh,
terpadu, berkelanjutan, merata, terjangkau, berjenjang, profesional,
dan bermutu. Penyelenggaraan upaya kesehatan diutamakan pada
upaya pencegahan dan peningkatan kesehatan, tanpa mengabaikan
upaya pengobatan dan pemulihan kesehatan. Penyelenggaraan upaya
kesehatan dilakukan dengan prinsip kemitraan antara pemerintah,
masyarakat, dan swasta.
3. Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan. Pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau
oleh seluruh lapisan masyarakat tidak akan terwujud apabila tidak
didukung oleh sumber daya manusia kesehatan yang mencukupi
jumlahnya, dan  profesional, yaitu sumber daya manusia kesehatan
yang mengikuti perkembangan IPTEK, menerapkan nilai-nilai moral
dan etika profesi yang tinggi. Semua tenaga kesehatan dituntut untuk
selalu menjunjung tinggi sumpah dan kode etik profesi.
4. Penanggulangan Keadaan Darurat Kesehatan. Di Indonesia yang
dikenal sebagai Laboratorium Bencana, keadaan darurat kesehatan
dapat terjadi karena bencana, baik bencana alam maupun bencana
karena ulah manusia, termasuk konflik sosial. Keadaan darurat
kesehatan akan mengakibatkan dampak yang luas, tidak saja pada
kehidupan masyarakat di daerah bencana, namun juga pada kehidupan
bangsa dan negara. Oleh karenanya penanggulangan keadaan darurat
kesehatan yang mencakup upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perorangan, dilakukan secara komprehensif, mitigasi serta
didukung kerjasama lintas sektor dan peran aktif masyarakat.
5. Pembangunan Secara Multi Lateral. Dalam lingkup multi lateral,
faktor ego sektoral pasti akan muncul dan hal ini sangatlah
mengganggu proses pembangunan kesehatan karena pembangunan
kesehatan dalam pelaksanaan strateginya harus dilaksanakan secara
komprehensif yang tentunya akan melibatkan pihak-pihak yang multi
lateral. Saling klaim lahan kewenangan atas lahirnya kebijakan akan
melahirkan masalah yang sangat kompleks dan bahkan memunculkan
resiko gagalnya capaian tujuan dari pembangunan kesehatan itu
sendiri.

5. 12 indikator utama sebagai penanda status kesehatan sebuah keluarga


sebagaiberikut:
1) Keluarga mengikuti program keluarga berencana (KB)
2) Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan;
3) Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap;
4) Bayi mendapat air susu ibu (asi) eksklusif
5) Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan
6) Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar
7) Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur;
8) Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak
ditelantarkan;
9) Anggota keluarga tidak ada yang merokok;
10) Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat.
11) Keluarga mempunyai akses sarana air bersih
12) Keluarga sudah menjadi anggota jaminan kesehatan nasional (jkn);

Anda mungkin juga menyukai