Anda di halaman 1dari 53

Problematika Payudara

PAYUDARA
PENUH & BENGKAK
Kondisi Payudara Penuh

• Payudara penuh biasanya


terjadi pada hari ke 3-4
pasca persalinan ketika
terjadi perubahan dari
kolostrum ke ASI transisi
• Payudara terasa panas,
berat dan keras
• ASI tetap dapat mengalir
• Ibu tidak demam
Menangani Payudara Penuh
Pastikan posisi dan pelekatan bayi sudah benar
Biarkan bayi menyusu sesering mungkin
Tidak disarankan memompa payudara yang penuh karena
akan menarik cairan tubuh ke payudara  payudara
menjadi bengkak
Gunakan kompres dingin untuk mengurangi rasa panas
dan nyeri pada payudara
Kondisi Payudara Bengkak

• Ibu kelebihan produksi


ASI
• Mulai menyusui
tertunda / tidak IMD +
rawat gabung
• Pelekatan kurang baik
• Payudara tidak sering
dikosongkan
• Lamanya menyusui
dibatasi
Kondisi Payudara Bengkak
Kondisi payudara bengkak biasanya berlangsung hanya
selama beberapa hari. Jika segera diatasi, paling lama 24
jam.
Bisa juga terjadi kapan saja jika ibu sering melewatkan sesi
menyusui atau memerah
Payudara yang bengkak akan mengeras terutama di
bagian areola dan puting sehingga menyulitkan pelekatan
oleh bayi
Tidak disarankan memompa payudara yang bengkak
karena akan menarik ASI ke bagian depan payudara 
semakin bengkak/keras
PERTOLONGAN
PERTAMA
Sebelum menyusui / memerah
payudara bengkak:
1. Kompres payudara dengan air
hangat, atau mandi dengan air
hangat dan lakukan pijat payudara
2. Lakukan pijat Reverse Pressure
Softening (pijat ke arah dada)
sampai bagian areola dan puting
melunak dan lentur  biasanya ASI
langsung menetes
3. Segera perah ASI dengan tangan
sampai bengkak berkurang
Mengobati Payudara Bengkak
• Perbaiki pelekatan dan posisi
menyusui (variasi posisi)

• Susui bayi / perah sesering


mungkin, dan lakukan
pengosongan payudara

• Sebelum mulai menyusu,


lakukan teknik untuk
memancing oksitosin (rileks,
pijat punggung, relaksasi, dll)

• Mulai menyusu dari payudara


yang (paling) bengkak
Mengobati Payudara Bengkak
• Berikan ibu obat pengurang
rasa sakit / analgesik
(parasetamol) jika rasa sakit
tak tertahankan atau
demam tinggi, sehingga ibu
bisa tetap menyusui
• Hentikan penggunaan dot
dan empeng 
mengganggu pelekatan bayi
• Apabila bayi tidak dapat
mengosongkan payudara,
perah ASI ketika selesai
menyusui
• Tidak perlu memberikan
antibiotika untuk menangani
payudara bengkak
Mengobati Payudara Bengkak
• Kompres payudara dengan air
dingin ketika selesai menyusui
untuk mengurangi rasa sakit
• Dapat juga menggunakan daun
kol yang berwarna hijau untuk
mengompres payudara setiap
selesai menyusui  biarkan
selama kurang lebih 20 menit
 sering digunakan dalam praktek,
namun belum ada bukti ilmiah
mengenai manfaat penggunaan
daun kol untuk mengurangi
bengkak dan/atau nyeri pada
payudara
SALURAN ASI TERSUMBAT
Gejala Saluran ASI
Tersumbat
• Benjolan lunak agak perih
pada bagian yang terbatas 
kadang kulit tampak
kemerahan dan bengkak

• Ibu tidak mengalami gejala


demam dan merasa sehat

• Apabila ditekan benjolan


tidak berpindah tempat /
menetap  stasis ASI (ASI
tidak dapat mengalir)
Gejala Saluran ASI
Tersumbat

Apabila gejala
saluran ASI
tersumbat tidak
segera ditangani,
dapat berkembang
menjadi Mastitis
Penyebab Saluran ASI
Tersumbat
- Melewatkan sesi menyusui atau
menyusui dengan jadwal dan
pembatasan durasi
- Pelekatan tidak sempurna sehingga
pengaliran ASI tidak optimal
- Ibu atau bayi sakit
- Produksi ASI berlebih
- Menyapih dengan cepat atau
tiba-tiba
- Tekanan pada payudara (tekanan
jari saat menyusui, tekanan bra/pakaian)
- Titik putih pada puting (pori-pori puting
tersumbat)
- Ibu stres dan kelelahan
- Trauma pada payudara, salah tatacara penggunaan pompa ASI,
puting luka
Mengatasi Saluran ASI
Tersumbat
• Perbaiki aliran ASI pada
payudara  cari
penyebabnya

• Anjurkan untuk menyusui


lebih sering  mulai dari
payudara yang tidak sakit,
ganti-ganti posisi menyusui

• Bila perlu minum obat


penghilang rasa sakit
(parasetamol)  kompres
air hangat sebelum dan
diantara waktu menyusui
Mengatasi Saluran ASI
Tersumbat
• Memijat lembut
sekitar daerah yang
tersumbat ke arah
puting pada saat
sedang menyusui

• Angkat payudara
pada saat sedang
menyusui agar bagian
bawah payudara
dapat mengalirkan
ASI
MASTITIS
Penyebab Mastitis
Saluran ASI yang tersumbat
berkembang menjadi Mastitis
karena:

• gejala menjadi semakin


parah / tidak ditangani
dengan cepat dan tuntas
• timbul retakan pada
puting sehingga bakteri dapat
masuk
• tidak ada kemajuan
setelah 24-48 jam aliran ASI
diperbaiki
Gejala Mastitis
• Ibu biasanya
mengalami gejala
demam, sakit kepala,
badan terasa sakit
dan pegal, menggigil,
keringatan, lesu, dll

• Kadangkala keluar
cairan berwarna
kehijauan dari puting
Mengobati Mastitis
Prinsip: pengosongan/pengaliran ASI
yang efektif  bayi penolong utama

• Ibu harus lebih sering menyusui


• Memijat payudara secara lembut
sekitar bagian payudara yang bengkak
dan merah, sebelum dan saat menyusui
• Kompres dengan air hangat sebelum
dan diantara waktu menyusui
• Apabila gejala menunjukkan infeksi
(bernanah) atau tidak hilang dalam 24
jam, ibu demam tinggi dan sangat
kesakitan, puting retak antibiotika
(sesuai dengan yang diresepkan
dokter) dan HARUS dihabiskan
Mengobati Mastitis
• Ibu dianjurkan untuk
cukup makan dan
minum

• Istirahat total sehingga


bisa lebih sering
menyusui dan
memperbaiki
aliran ASI
ABSES PAYUDARA
Ketika Mastitis Menjadi Abses
• Apabila penanganan mastitis
terlambat dilakukan, dapat timbul
abses pada payudara

• Pengobatan AB pada mastitis


yang tidak memberikan respons
yang baik

• Abses = kantung dibawah kulit


yang berisi nanah, yang
sebenarnya bertujuan untuk
mencegah penyebaran infeksi
Abses dan Penanganannya
- Terjadi pada 3% ibu yang
mengalami mastitis.
- Demam dan gejala lain mungkin
sudah hilang namun area sumbatan
masih keras dan merah  curigai
abses.
- Lakukan USG mammae untuk
memastikan adanya kumpulan
cairan.
- Keluarkan cairan dengan aspirasi
(penyedotan) menggunakan jarum.
Umumnya perlu beberapa kali
aspirasi.
- ASI yang dikeluarkan perlu di
analisa kultur (singkirkan
kemungkinan organisme resisten).
Abses dan Penanganannya
• Jika abses sangat luas atau
ada beberapa abses,
pembedahan mungkin
diperlukan.
• Setelah pembedahan,
menyusui pada payudara yang
abses perlu dilanjutkan dengan
catatan mulut bayi tidak kontak
langsung dengan jaringan yang
terinfeksi.
• Pemberian antibiotik tetap
perlu dilakukan.
Problematika
Puting
Puting datar atau terbenam
Puting panjang atau besar
Puting datar dan terbenam
• Selama hamil tidak perlu menarik-narik puting,
menggunakan tempurung puting (breast shells),
terutama pada trimester terakhir (memicu kontraksi)
• Pada awal menyusui bisa sulit, tetapi posisi dan
pelekatan yang benar akan sangat membantu
• Bayi menyusu dari payudara bukan dari puting
• Lakukan IMD dan biarkan bayi melekat sendiri pada
payudara
• Hindari penggunaan penyambung puting (nipple shield)
pada saat menyusui
• Coba beberapa posisi mendekap bayi. Contoh:
dekapan menyilang, di bawah lengan dan semi-
rebahan
• Menegakkan puting sebelum menyusui /
merangsang puting dengan menggunakan pompa
payudara tangan, tabung suntik, atau menarik
puting keluar
• Membentuk payudara (breast sandwich), atau
menopang payudara dengan C hold atau U hold.
Tidak memegang payudara terlalu dekat ke puting
Puting Lecet
& Luka
PENYEBAB
• Pelekatan dan posisi
menyusui yang kurang
efektif
• Payudara bengkak atau
ada tanda-tanda infeksi
• Bayi menggigit puting
pada saat menyusu
• Bayi mengalami
“bingung puting”
PENYEBAB
• Penggunaan pompa ASI
yang kurang tepat / terlalu
kencang
• Pastikan memulai
penggunaan pompa ASI
dengan hisapan yang paling
rendah
• Kondisi “tongue-tie”
• Candida/jamur
• Vasospasme
Lakukan Langkah Tepat:
Puting Lecet & Retak
• Perbaiki pelekatan dan posisi menyusui bayi serta teruskan
menyusui
• Sering menyusui dan memerah untuk mengurangi pembengkakan
• Menyusui dimulai dari puting yang tidak (terlalu) sakit
• Mencuci payudara hanya sekali sehari tanpa sabun
• Berbagai salep bisa digunakan, hindari yang mengandung obat
• Oleskan ASI akhir (hindmilk) pada areola tiap selesai menyusui
Lakukan Langkah Tepat:
Puting Luka Terbuka
• Perbaiki pelekatan dan posisi menyusui bayi serta teruskan
menyusui
• Sering menyusui dan memerah untuk mengurangi pembengkakan
• Menyusui dimulai dari puting yang tidak (terlalu) sakit
• Gunakan teknik “moist healing”
• Minum AB apabila luka menjadi terinfeksi (panas dan bernanah)
• Mungkin perlu 'mengistirahatkan' salah satu puting
Luka Tidak Sembuh

• Waspadailah apabila luka


pada puting tidak kunjung
sembuh
• Rentan terhadap
masuknya bakteri dan
kuman  mastitis / abses
• Hubungi dokter/konsultan
laktasi untuk penanganan
puting luka yang tidak
kunjung sembuh
White Spot / Blister
• Noda / jerawat / komedo
berwarna putih diujung puting 
akibat saluran puting yang
tersumbat, ASI tersumbat di
bawah kulit
• Terasa sakit ketika bayi sedang
menyusu
• Kompres dengan air hangat
sebelum menyusui, ganti-ganti
posisi
• Jika tidak terlepas sendiri,
hubungi dokter untuk dibuka
dengan jarum
Penyakit Kulit
• Para ibu yang
menderita penyakit
kulit seperti Eksim
dan Psoriasis, kadang
akan kambuh juga
sekitar puting dan
areola
• Lakukan pengobatan
yang sesuai anjuran
dokter kulit
Bayi Mulai Tumbuh Gigi
• Ibu umumnya mengalami puting
lecet/luka ketika bayi mulai
tumbuh gigi

• Bayi yang sedang menyusu


sebenarnya tidak bisa menggigit
puting jika pelekatan sempurna
(puting berada di bagian
belakang mulut)

• Bayi biasanya menggigit puting


ketika akan selesai menyusu dan
lepas dari payudara

• Kenali tanda-tanda bayi selesai


menyusu, dan cegah dia
menggigit dengan segera
melepaskannya dari payudara
Tongue-tie • Disebut juga “lidah terikat” atau
“lidah pendek”, ada beberapa
tipe (1-4), dan terjadi pada 4%
kelahiran bayi
• Bisa diraba (di bawah lidah), dan
bisa dilihat ketika bayi menangis
(tepi ujung lidah berbentuk hati)
• Ibu merasa sakit pada puting
dan payudara ketika sedang
menyusui
• Bayi kesulitan melekat, menyusu
tidak efektif (BB bayi tidak
naik/kurang) dan durasi
menyusu sangat lama atau
sebentar-sebentar
Ibu akan mengalami rasa
sakit ketika sedang
menyusui
Tongue-tie
Penanganan:
Bantuan bagi ibu untuk
mendapatkan posisi dan
pelekatan yang optimal dan
nyaman
Jika bantuan tidak berhasil,
perlu dipertimbangkan untuk
melakukan frenotomy
(pemotongan frenulum/tali lidah)
 hubungi konsultan laktasi
berpengalaman (IBCLC)
Vasospasm

• Aliran darah terhenti karena pembuluh darah berkontraksi


• Rasa sakit sebelum, pada saat, setelah dan diantara waktu menyusui
• Wanita dengan “Raynaud’s disease”, sirkulasi darah yang buruk, berat
badan sangat rendah
• Hindari hal-hal yang memicu terjadinya vasospasm (pelekatan buruk,
infeksi puting, puting terkena udara dingin, obat2an tertentu)
• Jaga agar puting selalu berada dalam suhu hangat
CANDIDA
“Thrush”
candida/thrush atau yang kita
kenal dengan sariawan, berasal
dari infeksi jamur di payudara
Tanda-tanda pada Ibu
• Puting gatal atau terasa
panas, warnanya
kemerah-merahan,
mengkilat, mengelupas,
lecet & luka
• Terasa sakit yang
berkepanjangan selama
menyusui dan setelah
menyusui
• Payudara terasa sakit,
sakit menjalar ke pundak
dan punggung
Tanda-tanda pada Bayi
• Putih pada lidah belum
tentu sebagai tanda
adanya jamur / sariawan
• Biasanya terdapat lapisan
putih / abu-abu pada
lidah, gusi, dan bagian
dalam pipi  tidak bisa /
susah dibersihkan,
apabila dipaksa akan
berdarah
• Bagian dalam bibir dan
mulut bayi tampak
mengkilap
Tanda-tanda pada Bayi

• Bayi sangat rewel


ketika sedang
menyusu
• Apabila gejala sangat
parah, bisa
menyebabkan mulut
dan gusi bayi
berdarah
• Ruam popok yang
tidak kunjung sembuh
Pengobatannya
• Jamur sangat mudah menyebar dan
berkembang biak pada suhu yang
hangat dan lembab, yang sering
didapat dari mulut bayi dan juga
puting ibu
• Setelah memulai proses perawatan,
biasanya gejalanya akan bertambah
parah selama beberapa hari sebelum
akhirnya membaik
• Selama ibu masih merasa sakit,
susuilah bayi sebentar-sebentar tapi
sering, dimulai dari payudara yang
tidak sakit (perah + langsung konsumsi
tidak disimpan)
• Pastikan ibu & bayi mendapatkan
pengobatan, meskipun gejala pada
salah satu
Obati sesuai
petunjuk dokter
• Cairan gentian violet
– Dioles ke mulut bayi
– Dioles ke puting ibu

• Krim Nistatin 100.000 IU/g (untuk ibu)


– Dioles ke puting ibu

• Suspensi Nistatin 100.000 IU/ml (untuk


bayi)
– Diberikan ke dalam mulut bayi dengan
alat tetes 4
Obati sesuai
petunjuk dokter
• Fluconazole (untuk ibu)
– diminum

• Flucanazole (untuk bayi)


– diminum

Hentikan penggunaan empeng, dot, penyambung/pelindung puting


Diluar pengobatan, hal ini yang harus ibu
lakukan:
• Cucilah BH, baju tidur (atau apapun
yang bersentuhan langsung dengan
puting ibu) dengan air panas lalu
keringkan ditempat yang panas/cukup
matahari
• Sering mengganti breast pad
• Beberapa ibu mengurangi konsumsi
gula, susu serta produk olahannya
• Beberapa ibu meningkatkan konsumsi
bawang putih, suplemen peningkat daya
tahan tubuh, dan yoghurt yang
mengandung bakteri acidophilus
Hal-hal diatas dapat dilakukan sebagai sampingan selama pengobatan, dan
BUKAN pengobatan yang utama!

Anda mungkin juga menyukai