Anda di halaman 1dari 9

Nama : Wahyuni Teresia, S.

Pd
NIM : 8206176006
Kelas : Pendidikan Fisika pascasarjana dik B 2020
B.study : Kepemimpinan

DISKUSI 1
1. Uraikan defenisi Kepemimpinan!
2. Uraikan 5 elemen kunci kepemimpinan!
3. Uraikan 10 peran manajerial!
4. Uraikan perbedaan kepemimpinan individu, kelompok dan organisasi!
5. Uraikan pengertian teori sifat dalam Kepemimpinan (Teori Great Man)!
6. Uraikan Pergeseran Perspektif teori sifat dalam kepemimpinan!
7. Uraian Sifat Apa yang Membedakan Pemimpin dari Non-pemimpin?
8. Uraikan Kekuatan, Kritik dan Aplikasi Pendekatan teori Sifat kepemimpinan?
9. Uriakan contoh pemimpin di Indonesia yang dapat dijelaskan dengan teori sifat (minimal 3
contoh)!

JAWAB

1. Definisi kepemimpinan yang dikemukakan oleh para penulis adalah sebagai berikut:

a) Menurut Pancasila. Kepemimpinan yang berdasarkan Pancasila ialah kepemimpinan yang


memiliki jiwa Pancasila, yang memiliki wibawa dan daya untuk membawa serta dan
memipin masyarakat lingkungannya ke dalam kesadaran kehidupan kemasyarakatan dan
kenegaraan berdasarkan Pancasila dan Undanng-Undang Dasar 1945. Aspek kepemimpinan
Pancasila adalah sikap konsisten dan konsekuen dalam menghayati dan mengamalkan
Pancasila. Semangat kekeluargaan merupakan unsur penting dari kepemimpinan Pancasila.
b) Drs.H.Malayu S.P. Hasibuan. Kepemimpinan adalah seni seorang pemimpin mempengaruhi
perilaku bawahan, agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai
tujuan organisasi.
c) Chester Irving Barnad. Kepemimpinan adalah kemampuan pribadi untuk menegaskan
keputusan yang memberikan dimensi mutu dan dimensi kesusilaan terhadap koordinasi
kegiatan organisasi dan perumusan tujuannya.
d) Ordway Tead. Leadership is the activity of influencing people to cooperate toward some goals which
come to find desirable. Artinya: Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang-orang
agar mau bekerja samauntuk mencapai beberapa tujuan yang mereka inginkan.
e) William G. Scott. Leadership as the processof influencing the activities of an organized group in it
efforts toward goals setting anf goal achievement. Artinya: Kepemimpinan sebagai proses
mempengaruhi kegiatan yang diorganisasi dalam kelompok didalam usahanya mencapai
suatu tujuan yang telah ditentukan.

Defenisi kepemimpinan mengalami evolusi dari tahun ke tahun.


-Kepemimpinan berasal dari kata memimpin (lead). Kata lead berasal dari bahasa Anglo
Saxon yang artinya jalur perjalanan kapal yang mengarahkan pelaut. Kata leader dugunakan
pada awal tahun 1300-an.
1900-1929 - pengawasan dan pemusatan kekuasaan

1930 - pendekatan dari ciri pembawaan

1940 - pendekatan kelompok

1950 - teori grup, berbagi tujuan dan keefektifan

1960 - kepemimpinan sebagai sikap

1970 - sikap organisasi

1980 - merupakan penelitian yang berarti kemauan pemimpin, pengaruh, sikap


dan perubahan

Abad ke 21 kepemimpinan merupakan sebuah proses yang meliputi :

- Kepemimpinan autentik
- Kepemimpinan spiritual’
- Kepemimpinan publik
- Kepemimpinan adaptif

Sehingga konsep kepemimpinan mengacu kepada :

- Fokus kepada proses kelompok


- Sebuah persfektif perorangan
- Sebuah perbuatan atau sikap
- Hubungan kekuatan antara pemimpin dan yang dipimpin
- Sebuah kemampuan perspektif
Secara keseluruhan kepemimpinan adalah proses dimana seorang individu mempengaruhi
sekelompok individu lain untuk mencapai suatu tujuan, yang ditandai dengan adanya
pengaruh, perubahan dan objek. Kepemimpinan dikatakan berjalan jika adanya perubahan
yang terjadi pada sekelompok individu tersebut demi untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.

2. Elemen Kunci Kepemimpinan


1. Kecerdasan, kemampuan verbal, perseptual dan penalaran (Intelligence)
2. Keyakinan diri, kepastian tentang kompetensi dan keterampilan seseorang (Self-
Confidence)
3. Ketegasan, keinginan untuk menyelesaikan pekerjaan (inisiatif, ketekunan dan motivsi)
(Determination)
4. Kejujuran, kualitas kejujuran dan kepercayaan (Integrity)
5. Kemampuan bersosialisasi, kecendrungan pemimpin untuk mencari hubungan sosial
yang menyenangkan (Sociability)
Kemudian unsure-unsur adanya kepemimpinan karena adanya :
a. People (orang)
Orang-orang yang maju dalam organisasi adalah mereka yang bersedia untuk mengambil
risiko dan mencoba hal-hal baru.
b. Leader follower (pengikut pemimpin)
Kepemimpinan yaitu merupakan proses yang mempengaruhi antara pemimpin dan
pengikut, bukan hanya pemimpin mempengaruhi pengikut. Karena pengikut yang baik
akan melakukan peran kepemimpinan apabila diperlukan. Dengan mengetahui bagaimana
pemimpin dan pengembangan keterampilan kepemimpinan akan membuat anda menjadi
pemimpin dan pengikut yang lebih baik.
c. Influence (proses mempengaruhi)
Mempengaruhi adalah proses pemimpin untuk mengkomunikasikan ide-ide kepada yang
dipimpin. Pemimpin memberikan motivasi kepada pengikut untuk mendukung dan
melaksanakan ide-ide melalui perubahan.
d. Organizational objektives (tujuan organisasi)
Para pemimpin yang efektif dapat mempengaruhi pengikutnya untuk berpikir tidak hanya
pada kepentingan mereka sendiri tetapi juga dari kepentingan organisasi melalui visi
bersama. Kepemimpinan terjadi ketika pengikut dipengaruhi untuk melakukan apa yang
bermanfaat bagi organisasi dan diri mereka sendiri.
e. Change (perubahan)
Seorang pemimpin harus mampu mempengaruhi dan menetapkan tujuan kepemimpinan
yaitu tentang perubahan organisasi yang perlu terus berubah untuk beradaptasi dengan
lingkungan global yang berubah dengan cepat. Kepemimpinan melibatkan pengaruh
pengikutnya untuk membawaperubahan menuju masa depan yang diinginkan bagi
organisasinya.

3. 10 Peran Manajer menurut Mintzberg yang dibagai dalam 3 bagian.


Interpersonal Roles (Peran Antarpribadi) yaitukategori peran seorang Manajer untuk
memberikan informasi dan Ide. Terdapat 3 peran Manajer yang digolongkan ke dalam
Kategori Interpersonal Roles, yaitu :
• Sosok atau figure (figurehead)
Seorang manajer memiliki tanggung jawab terhadap legal, sosial, seremonial dan
juga bertindak sebagai simbol perusahaan. Seorang manajer diharapkan menjadi
sumber inspirasi.
• Pemimpin (leader)
Seorang manajer bertugas sebagai pemimpin dalam tim, departemen ataupun
organisasinya. Menyeleksi dan melatih karyawannya serta mengelola kinerja dan
memotivasi karyawannya.
• Penghubung (liaison)
Seorang manajer harus membangun dan menjaga komunikasi dengan kontak
internal perusahaan maupun kontak eksternal perusahaan.
Informational roles (peran informasional) : seorang manager berperan sebagai
pengelola informasi. 3 peran yang tergolong dalam informational roles adalah sebagai
berikut :
• Pemantau (monitor)
seorang manajer berperan sebagai pencari informasi yang berkaitan dengan industri
dan organisasinya. Seorang Manajer juga memantau tim yang dipimpinnya baik
dari segi produktivitas, kinerja maupun kenyamanan kerja anggota timnya.
• Penyebar informasi (disseminator)
seorang manajer harus menyebarkan dan mengkomunikasikan informasi tersebut ke
orang lain yang ada di dalam organisasinya atau mengkomunikasikan informasi
tersebut ke anggota timnya ataupun karyawan yang berkaitan lainnya di dalam
perusahaan.
• Juru bicara (spokesperson)
Seorang manajer juga berperan sebagai Juru Bicara yang meneruskan informasi
tentang organisasinya dan tujuan organisasinya ke pihak luar
Decisional roles (peran pengambilan keputusan) : seorang manajer juga berperan
sebagai wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya dan perunding.
Keempat peran tersebut termasuk ke dalam kategori Decisional Roles atau Peran
Pengambilan Keputusan.
• Wirausahawan (Entrepreneur)
Seorang manajer harus mampu membuat suatu perubahan dan mengendalikannya
untuk kemajuan organisasinya. Peran manajer disini adalah memecahkan masalah
dan menghasilkan ide-ide baru serta menerapkannya dalam organisasi. Manajer
harus merencanakan masa depan organisasinya, membuat proyek-proyek perbaikan
dan peningkatan kualitas dan produktivitas.
• Pemecah masalah (disturbance handler)
Setiap organisasi pasti menemukan masalah dan hambatan dalam operasionalnya.
Ketika suatu permasalahan atau hambatan terjadi, manajer harus bertanggung
jawab untuk menyelesaikannya. Dan jika terjadi konflik diantara anggota timnya,
manajer harus menjadi penengah dan mencarikan alternatif strategis untuk
menyelesaikan konflik tersebut.
• Pembagi sumber daya (resource allocator)
Seorang Manajer juga berperan sebagai pembagi sumber daya yaitu menentukan
dimana sumber daya tersebut harus dialokasikan untuk mendapatkan hasil yang
terbaik. Sumber daya yang dimaksud disini dapat berupa dana, tenaga kerja,
material, mesin dan sumber daya lainnya.
• Negosiator (negotiator)
Seorang Manajer adalah juga seorang Negosiator, berpartisipasi atau mengambil
bagian dalam melakukan negosiasi dengan pihak luar untuk memperjuangkan
kepentingan bisnis perusahaannya.
4. Kepemimpinan dapat dibagi menjadi kepemimpinan individu, kelompok dan organisasi.
Perbedaan ketiganya dapat dilihat dari 5 elemen kunci kepemimpinanberikut ini :
Kepemimpinan individu :
• People : kita sendiri. Kita yang menjadi pemimpin dan kita juga yang menjadi
pengikut atau anggotanya
• Leader follower (pengikut pemimpin) : pengikut pemimpin adalah diri kita sendiri
yang didalamnya termasuk pada pikiran, nafsu, hati dan habbit atau kebiasaan.
• Influence (proses mempengaruhi) : proses ini terlihat dari bagaimana kita memulai
atau memotivasi diri kita untuk berubah demi mencapai tujuan kita menjadi lebih
baik lagi.
• Organizational objektives (tujuan organisasi) / Tujuan : tujuan kepemimpinan ini
tidak lain adalah untuk mengarahkan diri kita kearah yang labih baik lagi, yaitu
beranjak dari hal negatif dalam diri kita menjadi sesuatu hal yang positif, baik dalam
hal kebiasaan, cara hidup, prinsip, kelakukan dan hal lainnya.
• Change (perubahan) : perubahan ini terlihat dari hal apa yang menjadi tujuan
kepemimpinan kita. Perubahan dapat dilihat dari berkurangnya hal-hal negatif dalam
diri kita dan bertambahnya hal-hal positif sehingga tujuan kita pun tercapai.
Kepemimpinan kolompok :
• People : orang-orang yang tergabung dalamkelompok tersebut yang memiliki tujuan
yang sama.Ada yang menjadi pemimpin dan ada yang menjadi pengikut yaitu yang
dipimpin.
• Leader follower (pengikut pemimpin) : pengikut pemimpin adalah mereka yang
tidak menjadi pemimpin (selain dari 1 orang pemimpin) dalam kelompok tersebut.
Pengikut harus dapat bekerja sama dengan pemimpin untuk mengikuti dan
membangun sebuah ide untuk melakukan perubahan pada kelompok tersebut demi
mencapai tujuan.
• Influence (proses mempengaruhi) : seorang pemimpin harus dapat mempengaruhi
kelompoknya ke arah ide-ide yang akan membawa kelompok tersebut mencapai
tujuan.
• Organizational objektives (tujuan organisasi) / Tujuan : tujuan kelompok adalah
hal-hal yang menjadi kesamaan dalam setiap individu yang ada pada kelompok
tersebut.
• Change (perubahan) :perubahan yang terjadi pada kelompok tersebut akan
mengarah pada tujuan bersama yang telah disepakati.
Kepemimpinan organisasi:
• People : orang-orang yang tergabung dalam kelompok tersebut adalah mereka yang
memiliki visi misi yang sama dan yang setuju dengan tujuan dari organisasi tersebut.
• Leader follower (pengikut pemimpin) : pengikut pemimpin adalah mereka yang
tidak menjadi pemimpin dalam organisasi tersebut. Pengikut harus dapat bekerja
sama dengan pemimpin untuk mengikuti dan membangun sebuah ide untuk
melakukan kegiatan pada organisasi tersebut demi mencapai tujuan organisasi.
Dalam sebuah organisasi pemimpin bisa jadi lebih dari satu orang.
• Influence (proses mempengaruhi) : seorang pemimpin harus dapat mempengaruhi
organisasinya ke arah ide-ide yang akan membawa kelompok tersebut mencapai
tujuan.
• Organizational objektives (tujuan organisasi) / Tujuan : tujuan dalam organisasi
adalah sama dari setiap tahunnya dan telah disepakati atau dimusyawarahkan sejak
lama.
• Change (perubahan) : perubahan yang terjadi pada sebuah organisasi dapat berupa
sebuah kegiatan atau acara yang dilakukan demi untuk mewujudkan tujuan
organisasi.

5. Teori Great man yaitu teori yang menganggap pemimpin itu dilahirkan (given), bukan
karena faktor pendidikan dan pelatihan. Konsep kepemimpinan dalam teori orang besar
adalah atribut tertentu yang melekat pada diri pemimpin, atau sifat personal, yang
membedakan pemimpin dari pengikutnya. Teori ini secara garis besar merupakan
penjelasan tentang orang besar atau pahlawan dengan pengaruh individualnya berupa
karisma, intelegensi, kebijaksanaan, atau dalam bidang politik tentang pengaruh
kekuasaannya yang berdampak terhadap sejarah. Pemimpin demikian disebut sebagai
pemimpin alamiah, lahir dengan seperangkat kualitas pribadi yang membuat mereka
pemimpin yang efektif.

6. Peter G. Northouse sebagaimana dikutip oleh Seta Basri menyimpulkan bahwa sifat-sifat
yang melekat pada diri seorang pemimpin yang melakukan kepemimpinan (menurut
pendekatan sifat) adalah sifat-sifat kualitatif berikut:

a. Intelijensi. Pemimpin cenderung punya intelijensi dalam hal kemampuan bicara,


menafsir, dan bernalar yang lebih kuat ketimbang yang bukan pemimpin
b. Kepercayaan Diri. Kepercayaan diri merupakan keyakinan akan kompetensi dan keahlian
yang dimiliki dan juga meliputi harga diri serta keyakinan diri.
c. Determinasi. Determinasi adalah hasrat menyelesaikan pekerjaan yang meliputi ciri seperti
berinisiatif, kegigihan, mempengaruhi, dan cenderung menyetir.

d. Integritas. Integritas adalah kualitas kujujuran dan dapat dipercaya. Integritas membuat
seorang pemimpin dapat dipercaya dan layak untuk diberi kepercayaan oleh para
pengikutnya.

e. Sosiabilitas. Sosiabilitas merupakan kecenderungan pemimpin untuk menjalin hubungan


yang menyenangkan. Pemimpin yang menunjukkan sosiabilitas cenderung bersahabat,
ramah, sopan, bijaksana dan diplomatis. Mereka sensitif terhadap kebutuhan orang lain dan
menunjukkan perhatian atas kehidupan mereka

Sementara itu secara kuantitatif, pendekatan sifat memilah indikator kepemimpinan yang juga
dikenal sebagai The Big Five Personality Factors sebagai berikut:

1) Neurotisisme. Kecenderungan menjadi depresi, gelisah, tidak aman, mudah diserang, dan
bermusuhan
2) Ekstraversi. Kecenderungan menjadi sosiabel dan tegas serta punya semangat positif
3) Keterbukaan. Kecenderungan menerima masukan, kreatif, berwawasan, dan punya rasa
ingin tahu;
4) Keramahan. Kecenderungan untuk menerima, menyesuaikan diri, bisa dipercaya, dan
mengasuh; dan
5) Kecermatan. Kecenderungan untuk teliti, terorganisir, terkendali, dapat diandalkan, dan
bersifat menentukan.

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kelima faktor yang dapat
dikuantifikasi di atas dilakukan lewat sejumlah riset, punya korelasi kuat dengan kepemimpinan-
kepemimpinan tertentu di dalam organisasi.

Banyak faktor–faktor kognitif dan psikologis telah dipelajari, seperti inelegensia. Para peneliti
yang lain menguji karakteristik fisik, seperti tinggi badan, ukuran dan bentuk badan, daya tarik
pribadi. Banyak perusahaan menggunakan tes kepribadian Myers-Briggs type indicator dengan
mendasarkan karya psikologis yang bernama car jung untuk melabeli para manajer ke dalam empat
dimensi. Dimensi dimensi tersebut adalah dimensi extroverts or introverts, thinkers or feeler, sense
or inuitors, and judges or perceiver.

John W, Newsrtom and Kith Davis dalam Badeni mengatakan bahwa sifat-sifat kepemimpinan
tersebut adalah sebagai berikut: personal drive, desire to lead, self confidence, knowledge of
business, creativity and originality, positive affectivety (warmth), flexibility and adapttiveness,
charisma, cognitive ability, honesty and integrity. Di antara sifat-sifat tersebut yang paling penting
adalah “a high level of personal drive, the desire to lead, personal integrity, and self confidence.”
Di samping sifat–sifat tersebut masih ada sifat-sifat yang lain yang juga patut dipertimbangkan yaitu
“Cognitive (analytical) ability, business knowledge, charisma, creativity, flexibility, and personal
warmth”.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa sifat– sifat kepemimpinan tersebut
hanyalah beberapa dari sekian banyak sifat yang di miliki oleh para pemimpin. Dan tampaknya
sifat–sifat yang dimiliki pemimpin dapat mempengaruhi keberhasilan pemimpin. Namun, sifat apa
yang harus dimiliki pemimpin yang efektif mungkin tidak bisa disamakan secara persis untuk setiap
organisasi atau kelompok tertentu. Hal ini tergantung pada lingkungan dan situasi di mana
kelompok berada yang menghendaki sifat–sifat tertentu harus lebih menonjol dalam situasi tertentu.

Berdasarkan teori sifat kepemimpinan ini, asumsi dasar yang dimunculkan


adalah kepemimpinan memerlukan serangkaian sifat, ciri, atau perangai tertentu yang
menjamin keberhasilan setiap situasi. Keberhasilan seorang pemimpin diletakkan pada
kepribadian pemimpin itu sendiri.

7. Sifat yang Membedakan Pemimpin dari Non-pemimpin Sifat yang Membedakan Pemimpin
dari Non-pemimpin dengan memusatkan perhatian pada kualitas dan karakteristik pribadi
seseorang. Individu-individu seperti Margaret Thatcher dan Nelson Mandela dikenal sebagai
pemimpin yang memiliki karisma, bersemangat, dan berani (Robbins dan Judge: 2007,357)

8. Teori kepemimpinan Sifat yang disebut sebagai teori orang besar (the great person theory)
yang memandang bahwa para pemimpin besar memang telah memiliki beberapa trait
tertentu yang membedakan mereka dengan kebanyakan orang. Teori ini termasuk dalam
Teori Sifat (trait). Trait yang dimaksud merupakan trait yang dimiliki oleh seluruh
pemimpin besar, tak peduli kapan dan dimana mereka hidup yang keberadaannya ada dalam
derajad yang lebih tinggi dari orang kebanyakan.
Dalam Big Five Dimensions of Personality (lima Besar Dimensi Kepribadian) yang menjadi
kekuatan seorang pemimpin yang efektif dalam Teori Kepemimpinan Sifat adalah:
1. Ekstraversi, berupa kecenderungan pada sifat-sifat ramah, asertif dan aktif;
2. Agreeableness, kecenderungan pada sifat-sifat baik hati, lembut, mempercaya dan dapat
dipercaya;
3. Conscientiousness (ketekunan), teratur, dapat diandalkan dan berorientasi pada
kesuksessan;
4. Keterbukaan pada pengalaman baru, kecenderungan pada sifat kreatif, imajinatif,
perseptif dan memikirkan orang lain;
5. Penyesuaian dan stabilitas emosi, kecenderungan pada sifat tenang, tidak tertekan dan
tidak moody;

Kritik dari sifat-sifat pemimpin maka berikut penjelasan dari masing-masing sifat tersebut :

1. Drive berarti bahwa seorang pemimpin harus memiliki dorongan kuat dari dalam untuk
selalu melakukan berkarya, berprestasi dan melakukan hal terbaik.
2. Motivasi memimpin, seorang pemimpin harus selalu berusaha mendapatkan kekuatan
agar mampu mempengaruhi dan meyakinkan orang lain.
3. Integritas, pemimpin harus memiliki prinsip perkataan sesuai perbuatan.
4. Kepercayaan diri, seorang pemimpin harus yakin bahwa keterampilan dan kemampuan
yang dimilikinya akan membuatnya mampu mengantarkan organisasi pada pencapaian
tujuan.
5. Kecerdasan, seorang pemimpin harus mampu mengumpulkan, menyatukan dan
menafsirkan banyak informasi, juga dapat menciptakan misi, menyelesaikan berbagai
masalah, dan membuat berbagai keputusan dengan tepat.
6. Kecerdasan emosi, seorang pemimpin harus selalu mampu mengendalikan diri, tenang
dan memiliki sikap dewasa dalam menghadapi berbagai kondisi.
7. Kejujuran, seorang pemimpin harus berkata dan bertindak apa adanya, berani mengakui
kesalahan serta supportive terhadap setiap keberhasilan. Kejujuran harus selalu
diutamakan dalam hubungan pemimpin dengan bawahan.
8. Exstraversion, seorang pemimpin harus energik, semangat, suka bergaul, tegas.
9. Ekstraversi, berupa kecenderungan pada sifat-sifat ramah, asertif dan aktif; dan
10. Penyesuaian dan stabilitas emosi, kecenderungan pada sifat tenang, tidak tertekan dan
tidak moody;

Aplikasi Teori Sifat Kepemimpinan


1. Diri Sendiri (Individu)
2. Organisasi / Kelompok
9. Teori sifat bertolak dari dasar pemikiran bahwa, keberhasilan seorang pemimpin ditentukan
oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki oleh pemimpin itu. Sifat-sifat tersebut
dapat berupa sifat fisik, dan dapat pula sifat psikologis. Atas dasar pemikiran tersebut timbul
anggapan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil, sangat ditentukan
kemampuan pribadi pemimpin. Dan kemampuan pribadi yang dimaksud ialah kualitas
seseorang dengan berbagai macam sifat-sifat, perangi atau cirri-ciri didalamnya.
Contoh pemimpin :
1. Pemimpin kharisma juga mempunyai kemampuan luar biasa dalam seni berkomunikasi
(masterful communication skill). Namun Prabowo lebih unggul aspek ini dibandingkan
Jokowi.Untuk memberikan inspirasi kepada pengikutnya,pemimpin kharismatik akan
menggunakan mahasa yang penuh variasi dan warna dengan berbagai analogi dan
metafora yang mengikat. Lagi-lagi, Prabowo terlihat lebih unggul dibandingkan dengan
Jokowi pada area ini.
2. Karakteristik lain dari pemimpin kharismatik adalah kemampuannya untuk memberi
inspirasi dan kepercayaan (ability to inspire and trust). Pengikutnya sangat mempercayai
integritas pemimpin kharismatik dan mereka berani mempertaruhkan kariernya untuk
mencapai visi dari pemimpinya. Prabowo maupun Jokowi sama-sama unggul di poin ini.
Pemimpin kharismatik juga bisa membuat pengikutnya merasa yakin dan memiliki
kemampuan (able to make group member feel capabel). Ini biasanya dilakukan dengan
memberikan pengikutnya beberapa proyek yang relatif lebih mudah bagi pengikutnya
untuk meraih keberhasilan. Ini akan membangu rasa percaya diri dan keinginan
pengikutnya untuk mendapatkan tugas yang lebih menantang. Baik Prabowo maupun
Jokowi mempunyai keunggulan di area ini.
3. Pemimpin kharismatik menunjukan energi yang luar biasa dan selalu cepat mengambil
tindakan (demonstrate energy and action orientation). Mereka juga menjadi model
tentang bagaimana menyelesaikan hal tepat pada waktunya. Di area ini Jokowi lebih
unggul dibandingkan Prabowo. Banyak contoh yang ditunjukkan saat menjabat sebagai
wali kota Solo maupun gubernur DKI Jakarta.
Maka contoh kepemimpinan terdapat pada presiden RI dari 1-7 memiliki teori sifat
kepemimpinan, mulai dari Bapak Ir. Soekarno, Bapak Soeharto, Bapak B.J Habibie,
Bapak Abdul Rahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono,
Jokowi Widodo.

Anda mungkin juga menyukai