Kelas X Semester 2
A PETUNJUK BELAJAR
B KOMPETENSI DASAR
C Materi Pembelajaran
1 Usaha
Gambar 1. Ahmad sedang belajar Gambar 2. Sidiq sedang mendorong yang mogok
Bahan Ajar
Kelas X Semester 2
Usaha dalam fisika didefenisikan sebagai besarnya gaya yang bekerja pada
suatu benda sehingga benda mengalami perpindahan. Misalkan Annisa
mendorong meja sehingga meja berpindah sejauh 5 meter. Maka Annisa sudah
dapat dikatakan telah melakukan usaha sebab memberikan gaya pada benda
sehingga benda dapat berpindah.
W =⃗
F . ⃗s.....................................................(1)
Keterangan :
diuraikan dulu menjadi dua komponen yaitu gaya yang tegak lurus terhadap arah
perpindahannya (F. sin ɵ), dan gaya yang searah dengan perpindahannya (F cos
ɵ). Analog dari uraian pada gambar 7, maka usaha yang dilakukan oleh gaya F
pada benda selama perpindahan benda dapat dinyatakan dengan
W =F cos θ s (2)
Keterangan :
W =¿ usaha ( N . m)
F=¿besar gaya ( N )
S=¿jarak (m)
ɵ=¿ sudut yang dibentuk oleh arah gaya F dan arah perpindahan benda s.
Contoh Soal
Pahami contoh soal berikut ini :
Sebuah kereta mainan ditarik oleh seorang anak kecil dengan gaya sebesar 10 N.
Jika kereta mainan tersebut bergerak sejauh 10 m, berapakah usaha yang telah
dilakukan oleh anak kecil tersebut? Tentukanlah:
a) Kereta mainan ditarik secara horizontal tanpa menggunakan tali.
b) Kereta mainan ditarik menggunakan tali sehingga membentuk sudut 30o
Penyelesaian
Diketahui : F=10 N
s=10 m
Ditanya: a) W =....? jika s=10 m
b) W =....? jika s=10 m membentuk sudut 30o
Jawaban :
a) Kereta mainan ditarik secara horizontal tanpa menggunakan tali
W =F s
¿ ( 10 N )( 10 m )
¿ 100 joule
W =F s cos α
¿(10 N )(10 m) cos 30 °
¿ 100(0,5)
¿ 50 joule
Kereta mainan yang ditarik tanpa menggunakan tali ternyata membutuhkaan
usaha yang lebih besar untuk mencapai jarak 10 m daripada menarik kereta
dengan menggunakan tali yang membentuk sudut 30o.
Usaha total yang dilakukan oleh beberapa gaya yang bekerja serentak dapat
dihitung sebagai hasil kali resultan komponen gaya yang segaris dengan
perpindahan dan besarnya perpindahan.
1 2 3 n (∑ )
W =( F x + F x + F x +…+ F x ) s=
n =1
F xn s……...……(3)
F2
2
α1 α3
Bahan Ajar
Kelas X Semester 2
F3
Gambar 8. Usaha oleh beberapa gaya
W =F cos α
Maka Usaha total (Usaha yang dilakukan oleh ketiga gaya tersebut)
W = W1 + W2 + W3
1. Perhatikan gambar di bawah ini! Ada dua orang peserta didik A dan B
menarik peti yang terletak pada lantai.
Penyelesaian
Bahan Ajar
Kelas X Semester 2
Diketahui : FA = 10 N
FB = 20 N
α A = 370
α B = 600
W = 72 J
Ditanya: s = …?
Jawaban :
W =∑ F . s
72 J = (FA + FB)s
72 J = ( 10 cos 37 + 20 cos 60 ) s
72 J = ( 10 . 0,8 + 20 . 0,5 ) s
72 J = ( 8 + 10 ) s
72
S= = 4m
18
2. Perhatikan gambar di bawah ini! Ada dua orang peserta didik A dan B
menarik peti yang terletak pada lantai.
Penyelesaian:
Diketahui : FA = 10 N
FB = 20 N
α A = 370
α B = 600
Bahan Ajar
Kelas X Semester 2
W =4J
Ditanya: s = …?
Jawaban :
W =∑ F . s
W =( F B−F A ) . s
W =¿ ¿ - F A cos α B ¿ s
4 J =¿
4 J =2 N s
4J
s=
2N
s=2m
ΣF = F – w sin α – fk .................................................................(8)
W = ΣF. s
Jika gaya yang bekerja pada balok membentuk sudut β gambar 9. terhadap bidang
miring maka resultan gayanya:
W = ΣF. s
Keterangan :
Gambar 10. Usaha pada bidang
miring
Keterangan :
α : sudut yang dibentuk bidang miring
fk : gaya gesek
F (N)
s(m)
Gambar 11. Grafik F terhadap s
Mari kita hitung usaha yang tergambar pada grafik gaya terhadap perpindahan
diatas,
W = Luas persegi panjang
= panjang x lebar
= F ∆s
= F (s2 – s1)
Latihan
4. Sebuah benda terletak pada bidang datar bekerja dua gaya dengan besar dan
arah seperti terlihat pada gambar. Jika akibat kedua
gaya tersebut benda berpindah ke kanan sejauh 0,5 m,
usaha yang dilakukan oleh kedua gaya pada benda
selama terjadi perpindahan adalah.
2 Energi
Sumber energi terbesar di bumi adalah matahari, tanpa adanya matahari maka
tidak ada kehidupan di bumi. Sumber energi yang lain yaitu energi fosil, energi
angin, energi air, energi gelombang, energi panas bumi, dan energi nuklir. Energi
dapat hadir dalam berbagai bentuk. Lima bentuk utama energi adalah: energi
mekanik, energi kimia, energi elektromagnetik (listrik, magnet, dan cahaya), dan
energi nuklir.
Suatu energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan melainkan hanya
dapat diubah bentuknya, ini adalah bunyi dari Hukum Kekekalan Energi.
Misalnya pada bola lampu listrik, energi listrik diubah menjadi energi cahaya dan
energi kalor. Peristiwa perubahan bentuk energi disebut konversi energi,
sedangkan alat pelaku konversi energi disebut konverter energi. Misalnya diatas,
lampu adalah konverter energi.
a. Energi Potensial
Secara umum, energi potensial adalah energi yang tersimpan dalam suatu
benda. Misalnya energi kimia dan energi listrik. Energi potensial baru bermanfaat
ketika diubah menjadi bentuk energi lain. Didalam tubuh kita juga terdapat energi
potensial. Energi potensial dalam tubuh kita akan bermanfaat jika diubah menjadi
energi gerak yang dilakukan oleh otot-otot tubuh kita.
Dalam mekanika, energi potensial diartikan sebagai energi yang dimiliki
benda karena keadaan atau kedudukan (posisinya). Misalnya, energi pegas (per),
energi ketapel, energi busur, dan energi air terjun.
1) Energi Potensial Gravitasi
Energi potensial gravitasi adalah energi yang
dimiliki benda karena berada pada ketinggian
tertentu dari suatu bidang acuan. Artinya, energi
potensial ini untuk melakukan usaha dengan cara
mengubah ketinggiannya. Semakin tinggi
kedudukan nya dari bidang acuan, maka semakin Gambar 14. Benda memiliki
energi potensial karena
besar energi potensial gravitasi yang dimilikinya.
kedudukannya
Secara matematis ditulis sebagai berikut :
EP=m g h.........................................................................(11)
Keterangan:
Bahan Ajar
Kelas X Semester 2
Pada gambar 15, permukaan O kita pilih sebagai bidang acuan. Jika benda
digerakkan dari posisi O keposisi T maka energi potensial gravitasi sama dengan
mg h1, yang berarti nilainya positif. Jika benda m dikembalikan dari posisi T ke O,
benda akan melepaskan energi sebesar yang diterimanya ketika diangkat
keketinggian h1. Ketika benda digerakkan dari posisi O keposisi B pada
ketinggian h2 , energi potensial bernilai negatif yaitu mg(−h¿¿ 2) ¿.
Kita bebas memilih bidang acuan yang kita pakai dalam menentukan
besarnya energi potensial gravitasi, karena perbedaan ketinggian akan tetap sama,
sehingga perubahan energi potensial gravitasinya pun tetap sama.
2) Energi Potensial pada Pegas
Sebuah pegas yang memiliki konstanta k dan terentang sejauh x dari keadaan
setimbangnya (x = 0 ) memiliki energi potensial , karena ketika dilepaskan ia
dapat melakukan kerja pada sebuah bola, seperti ditunjukkan pada bola.
Bahan Ajar
Kelas X Semester 2
Gambar 16. Sebuah pegas (a) dapat menyimpan energi (EP elastis) ketika ditekan seperti
pada (b), dan dapat melakukan kerja jika dilepas seperti pada (c)
Besarnya EP elastis pada pegas dihitung menggunakan persamaan :
1
EP pegas = k x 2....................................................(12)
2
Keterangan :
EP pegas = Energi Potensial pegas (J)
k = konstanta pegas (N/m)
x = perubahan panjang pegas (m)
Contoh Soal
Sebuah benda bermassa 12 kg berada pada ketinggian 15 m di atas tanah.
Berapakah energi potensial gravitasinya (g = l0 m/s2)
Penyelesaian :
Jika dalam soal kita tidak diminta menghitung energi potensial gravitasi
terhadapbidang acuan tertentu, biasanya dianggap bahwa bidang acuan yang
digunakan adalahpermukaan tanah,
EP = mgh
= (12 kg)(l0 m/s2)(15 m)
EP = 1800 J
b. Energi Kinetik
Mengapa sebuah peluru yang begitu kecil saat ditembak-kan dan mengenai
pohon bisa menembusnya? Tentu kalian dapat menjawabnya, yaitu karena peluru
yang bergerak memiliki energi. Energi yang disebabkan gerak suatu benda inilah
yang dinamakan Energi kinetik. Jadi energi kenetik adalah energi yang dimiliki
benda karena geraknya (atau kecepatannya).
Besaran apa sajakah yang mempengaruhi energi kinetik ? Misalkan secara
tidak sengaja Anda terkena lemparan bola kasti. Mungkin tidak begitu
menyakitkan. Sekarang misalkan Anda terkena bola kasti yang sama tetapi
dengan lemparan yang lebih cepat. Apakah ada perbedaannya ? tentu lebih
Bahan Ajar
Kelas X Semester 2
menyakitkan terkena lemparan bola kasti yang cepat,. Hal ini menunjukkan bahwa
makin besar kelajuan maka energi kinetiknya juga akan semakin besar.
Apakah benda yang bergerak dengan kelajuan yang sama memiliki energi
kinetik yang sama ? kita kembali pada lemparan bola kasti, manakah yang lebih
sakit terkena lemparan bola kasti atau bola voli yang kecepatan keduanya sama
besar. Pasti lebih sakit terkena bola voli, hal ini menunjukkan bahwa energi
kinetik bergantung pada massa. Semakin besar massa maka energi kinetik juga
akan semakin besar.
Dari ilustrasi tersebut, maka dapat dirumuskan persamaan dari energi kinetik
adalah :
1
EK= m v 2
2
(13)
Keterangan :
EK = Energi Kinetik (J)
m = massa benda (kg)
v = kecepatan benda ( m/s)
Jadi energi kinetik ( EK ) sebanding dengan massa benda m dan kuadrat
kecepatannya (v2). Jika massa di dua kalikan, energi kinetiknya meningkatk 2 kali
lipat. Akan tetapi, jika kecepatannya diduakalikan, energi kinetiknya meningkat 4
kali lipat.
Contoh Soal
Latihan
Pada gambar 17 pendaki berjalan pada jalan yang menanjak untuk menaiki
gunung, mungkin Ananda pernah juga melakukannya. Setelah naik yang cukup
jauh ternyata perut dapat menjadi lapar. Mengapa bisa terjadi lapar? Ada rasa
lapar artinya terjadi perubahan energi pada tubuh kita. Perubahan energi itu
digunakan untuk melakukan usaha yaitu berjalan menaiki jalan menanjak. Dari
uraian ilustrasi di atas dapat ditemukan suatu simpulan yang menjelaskan
hubungan antara usaha dan energi. Hubungan itu dapat dituliskan sebagai berikut.
Usaha = Perubahan Energi
W = ∆E.............................................................(14)
Bahan Ajar
Kelas X Semester 2
Pada materi hubungan antara usaha dan energi, kita hanya membahas tentang
hubungan usaha dan energi potensial gravitasi. Untuk memahaminya, mari
pelajari uraian berikut. Untuk memindahkan sebuah benda yang bermassa lebih
besar, diperlukan usaha yang lebih besar pula. Untuk memindahkan suatu benda
pada jarak yang lebih jauh, diperlukan usaha yang lebih besar pula. Berdasarkan
kenyataan tersebut usaha didefinisikan sebagai hasil kali gaya dan perpindahan
yang terjadi.
Sebuah benda yang berada pada ketinggian tertentu terhadap suatu bidang
acuan tertentu memiliki energi potensial. Energi ini, sesuai dengan penyebabnya,
disebut energi potensial gravitasi. Artinya, energi ini potensial untuk melakukan
usaha dengan cara mengubah ketinggiannya. Untuk memahami hubungan antara
usaha dan energi potensial gravitasi sebelumnya kita perlu mengilustrasikan pada
gambar berikut.
Coba perhatikan buah kelapa yang jatuh dari pohonnya
seperti pada Gambar 18. Dari titik awal A buah kelapa
A memiliki energi potensial sebesar m g h. Tetapi saat jatuh
(berada pada posisi B) pada buah kelapa bekerja gaya
berat w = mg. Berarti benda yang jatuh akan melakukan
kerja atau usaha. Besar usaha yang dilakukan memenuhi
perumusan berikut.
B
Gambar 18. Buah
kelapa jatuh W =F.S
W = (m g).h
W = m g h.........................................(15)
Keterangan :
W = Usaha (Joule)
F = Resultan gaya yang bekerja pada benda (N)
s = Perpindahan benda (m)
h = ketinggian benda (m)
Besar usaha ini ternyata sama dengan perubahan energi potensial yang
diakibatkan oleh perbedaan ketinggiannya.
Bahan Ajar
Kelas X Semester 2
W =F . s
W =−w . s.................................................(16)
Tanda minus menandakan bahwa gaya berat benda yang dipengaruhi oleh
gravitasi bumi membentuk sudut 180°dengan vektor pergeseran (gaya gravitasi
berarah ke bawah, sedangkan vektor pergeseran berarah ke atas). Oleh karena
gaya-gaya yang melakukan usaha untuk memindahkan benda dari ketinggian h A
ke ketinggian h B pada kasus ini hanya gaya berat (jika gaya gesekan udara
diabaikan), maka:
W =−( m g)s
W =−( m g)(hB −h A )
W =m g h A −m g hB
W =EP A−EP B
W =∆ EP........................................................(17)
Keterangan:
EP A = Energi potensial benda di titik A (Joule)
h A = ketinggian benda di titik A (m)
EP B = Energi potensial benda di titik B (joule)
h B = ketinggian benda di titik B (m)
Berarti berlaku konsep pada benda yang bergerak dan berubah ketinggiannya akan
melakukan usaha sebesar perubahan energi potensialnya.
W =∆ EP
W =m g( h A −hB ) …………………………………………………(18)
Keterangan:
W = usaha oleh gaya gravitasi (Joule)
∆ EP=¿ Perubahan energi potensial gravitasi benda (Joule)
Bahan Ajar
Kelas X Semester 2
Contoh Soal
Sebuah bola besi bermassa 20 kg jatuh bebas dari ketinggian
Latihan
1. Sebuah balok kecil bermassa 0,2 kg dilepaskan dari
ketinggian 2 m sebuah bidang luncur yang licin seperti pada
gambar di samping. Bagaimana BC harusnya? Berapakah
besar gaya geser balok dengan lantai jika balok berhenti
sampai di titik C 100 cm dari B?
2. Balok bermassa 15 kg jatuh dari ketinggian 2,5 m dan
mengenai tongkat yang panjangnya 50 cm. Jika gaya gesek tongkat dengan
tanah sebesar 103N maka berapakah kedalaman yang dicapai tongkat setelah
terhantam balok?
Bahan Ajar
Kelas X Semester 2
v0 vt
F
v 2t −v 20
s= , maka:
2a
W =m a s
v 2t −v 20
W =m a
2a
1 1
W = m v 2t − m v 20
2 2
W =∆ E K ……………………….(19)
Contoh Soal:
Sebuah balok yang massanya 2 kg mula-mula bergerak pada sebuah bidang datar
yang licin dengan kecepatan2 m/s, kemudian pada kotak tersebut bekerja sebuah
gaya F=20 N sehingga kecepatannya menjadi 8 m/s. Tentukanlah:
a. Usaha yang dilakukan oleh gaya F
b. Perpindahan yang ditempuh balok.
Penyelesaian:
Dik: m=2 kg
v1 =2 m/ s
Bahan Ajar
Kelas X Semester 2
v 2=8 m/s
Dit: a. W =.....?
b. s=.......?
Jawab:
1 1
a. W = mv22 - mv12 b. W =Fs
2 2
1 1
= (2kg)(8m/s)2 - (2kg) (2m/s)2 60 J = (20N) s
2 2
60
= (64 - 4 ) J s = m
20
= 60 J =3m
Latihan
1. Besar usaha yang diperlukan untuk menggerakkan mobil (massa mobil
dengan isinya adalah 1.000 Kg) dari keadaan diam hingga mencapai
kecepatan 72 km/jam adaah . . . KJ
2. Perhatikan gamabr di samping ini. Sopir
mobil sedan ingin memarkir mobilnya tepat
0,5 m di depan mobil truk yang mula-mula
berjarak 10 m dari kedudukan sedan.
Berapa usaha yang dilakukan oleh mobil
sedan tersebut ?
3. Sebuah benda yang bergerak dengan kecepatan awal v0 di atas permukaan
mendatar dan berhenti setelah menempuh jarak s karena pengaruh gaya
geekkan kinetis. Jika koefesien gesekan kinetis adalah µs dan percepatan
gravitasi sama dengan g, maka besar kecepatan v0 adalah . . .
4. Perhatikan gambar di bawah!
d
Bahan Ajar
Kelas X Semester 2
sin θ s
bahwa koefesien gesekan kinetis bidang datar μk = !
d
5 Energi Mekanik
Apabila pada suatu benda hanya bekerja gaya konservatif, misalnya gaya
gravitasi, maka besarnya energi mekanik pada benda tersebut selalu tetap.Jumlah
energi kinetik dan energi potensial di dalam medan gravitasi konstan. Jumlah
Bahan Ajar
Kelas X Semester 2
energi kinetik dan energi potensial ini yang disebut energi mekanik. Hal ini
dikenal sebagai Hukum kekekalan energi mekanik yang berbunyi:
“Jika pada suatu sistem hanya bekerja gaya-gaya yang bersifat
konservatif, maka energi mekanik sistem pada posisi apa saja selalu tetap
dengan kata lain energi mekanik pada posisi akhir sama dengan energi
mekanik pada posisi awal”.
Karena energi mekanik yang dimiliki suatu benda selalu tetap, berarti energi
mekanik pada posisi awal (EM1) sama dengan energy mekanik pada posisi akhir
(EM2) sehingga secara matematis dirumuskan:
EM1 = EM2
Ek1 + Ep1 = Ek2 + Ep2
1 1
2 mv12 + mgh1 = 2
2 mv2 +
mgh2……………….(21)
Gambar 22. Uraian energi mekanik benda pada berbagai acuan (a) posisi
awal, (b) setengah perjalanan jatuh bebas, (c) posisi akhir (tanah)
Contoh Soal
Sebuah benda jatuh bebas dari ketinggian 20 m. Jika percepatan gravitasi bumi
10 m/s2 , tentukan kecepatan benda pada saat berada 15 m di atas tanah !
Diketahui:
h1 = 20 m h2 = 15 m
v1 = 0 m/s (jatuh bebas) g= 10 m/s2
Ditanya: v 2 = ...?
Jawab:
EM1 = EM2
Ek1 + Ep1 = Ek2 + Ep2
1 2
1 2
2 mv1 + mgh1 = 2 mv2 + mgh2
10 . 20 + ½ . 02 = 10 . 15 + ½ v22
Bahan Ajar
Kelas X Semester 2
Latihan
6
6Hukum Kekekalan Energi dalam berbagai Peristiwa dalam Kehidupan Sehari-hari
Bahan Ajar
Kelas X Semester 2
sedangkan energi kinetik dipengaruhi oleh kecepatan benda. energi kinetik buah
kelapa pada kecepatan tertentu sebesar:
1
EK = m v ²
2
Ketika buah kelapa jatuh bebas dari pohonnya ke tanah, terjadi konversi
energi dari bentuk energi potensial menjadi energi kinetik. Karena energi yang
dimiliki buah kelapa bersifat konservatif, maka total energi potensial dan energi
kinetiknya selalu tetap di setiap titik. Energi potensial ( EP ) makin berkurang,
sedangkan energi kinetik EK makin bertambah, tetapi energi mekaniknya adalah
konstan di posisi mana saja (asalkan gaya hambatan udara diabaikan). kita
asumsikan posisi awal buah kelapa tepat sebelum jatuh bebas sebagai kedudukan
posisi A dan posisi akhir buah kelapa di tanah sebagai kedudukan C.
EM A=EM C
Bahan Ajar
Kelas X Semester 2
EK A + EP A =EK C + EP C
pada saat buah kelapa berada di posisi A (jatuh bebas), tidak ada kecepatan
awal ( v 0=0 ¿ ,maka energi kinetik di kedudukan posisi A juga sama dengan nol
( EK A =0) . sedangkan pada kedudukan posisi C (lihat gambar 1.) h=0, maka
tidak ada energi potensial buah kelapa pada kedudukan tersebut ( EP¿¿ B=0)¿.
maka, energi konservasi energi menjadi:
EK A + EP A =EK C + EP C
1 1
m v A2 +m g h A= m v C 2 +m g hC
2 2
1
0+ m g h A = m vC 2 +0
2
1
m g h A= m v C 2
2
vC 2 =2 g h A ........................................................(22)
Keterangan
vC =¿ Kecepatan kelapa saat mencapai tanah
r
h
α
x
Bahan Ajar
Kelas X Semester 2
W sin α
W cos α
r W
h
α
x
Gambar 25. Uraian gaya-gaya yang bekerja
Analisis hubungan antara usaha energi dengan kecepatan dan waktu pada
bidang miring yang licin
a) Hubungan antara usaha dengan energi kinetik dapat dituliskan dalam
bentuk:
W =∆ E K
1
F . s= m(v 2t −v 20 ) ..........................................(23)
2
c) Pada benda yang meluncur dari pucak bidang miring yang licin, maka
gaya yang bekerja hanyalah gaya berat dan kecepatan awal benda adalah
nol, sehingga:
1
w sin α . s= m v 2t
2
1
mg sin α . s= m v 2t
2
1
g sin α . s= v 2t
2
Bahan Ajar
Kelas X Semester 2
d) Berdasarkan gambar, maka dapat kita ketahui bahwa jarak (s) yang
h
ditempuh benda adalah r dan sin α = , maka:
r
h 1
g r= v 2t
r 2
e) Maka, dapat diperoleh bahwa untuk menentukan kecepatan akhir benda
yang meluncur dari bidang miring licin, yaitu:
v t=√ 2 gh...............................................(24)
f) Gerak yang terjadi pada benda yang meluncur dari puncak bidang miring
adalah GLBB yang dipercepat, oleh karena vt = v0 +at, maka:
v 0+ at =√2 gh
g) Pada kasus ini, percepatan yang terjadi sama dengan percepatan gravitasi
dan kecepatan awal sama dengan nol. sehingga:
¿=√ 2 gh
2 gh
t= √
g
2 gh
t=
√ g2
2h
t=
√ g
..................................................(25)
Jadi, berdasarkan analisis yang telah dilakukan, tampak bahwa pada benda
yang meluncur dari puncak bidang miring licin terjadi gerak jatuh bebas.
r
h
α
x
N
fk
m
W sin α
W cos α
W
r
h
α
x
Analisis hubungan usaha energi dengan kecepatan dan waktu pada bidang
miring yang kasar
a) Hubungan antara usaha dengan energi kinetik dapat dituliskan dalam
bentuk:
W =∆ E K
1
F . s= m(v 2t −v 20 )
2
c) Pada benda yang meluncur dari pucak bidang miring yang kasar , maka
gaya yang bekerja pada benda adalah gaya berat dan gaya gesek yang
arahnya berlawanan dengan arah perpindahan benda, serta kecepatan
awal benda adalah nol, sehingga:
¿
¿
¿
d) Berdasarkan gambar, maka dapat kita ketahui bahwa jarak (s) yang
h
ditempuh benda adalah r dan sin α = , maka
r
g¿
Bahan Ajar
Kelas X Semester 2
1
g ( h−μ k x ) = v 2t
2
e) Maka, dapat diperoleh bahwa untuk menentukan kecepatan akhir benda
yang meluncur dari bidang miring licin, yaitu:
v t=√ 2 g (h−μ k x )
f) Gerak yang terjadi pada benda yang meluncur dari puncak bidang miring
adalah GLBB yang dipercepat, oleh karena vt = v0 +at, maka:
v 0+ at =√ 2 g( h−μk x)
g) Pada kasus ini, percepatan yang terjadi sama dengan percepatan gravitasi
dan kecepatan awal sama dengan nol. sehingga:
¿=√ 2 g( h−μk x)
t=
√2 g( h−μk x)
g
2 g( h−μk x)
t=
√ g2
2 g( h−μk x)
t=
√ g
.....................................(26)
3) Benda yang meluncur dari puncak bidang miring yang licin, kemudian
melaju pada bidang datar yang kasar.
m D
r
h
α
A B x C
sBA
Gambar 28. Benda pada bidang miring dan datar
m D
W sin α
W cos α
W
N r
v0 h
fgB α
A
A sBA B x C
Bahan Ajar
w Kelas X Semester 2
v t=√ 2 gh
c) Ketika bergerak dari titik B ke titik A, usaha yang dilakukan adalah:
1
F . s= m(v 2t −v 20 )
2
d) Gaya yang bekerja hanyalah gaya gesek pada bidang datar, gaya gesek
tersebut menyebabkan benda berhenti setelah menempuh jarak tertentu
(sBA), maka:
−1
−f gBA . s BA = m v20
2
1
μ KBA mg . s BA= m v 20
2
e) Kecepatan awal benda pada bidang BA sama dengan kecepatan akhir
benda dari D ke B, sehingga
1
μ KBA g . s BA= (2 gh)
2
Bahan Ajar
Kelas X Semester 2
f) Maka, untuk menghitung jarak yang ditempuh benda pada bidang datar
yang kasar setelah meluncur dari puncak bidang miring yang licin
dengan ketinggian h dapat digunakan persamaan
h
s BA=
μKBA
g) Gerak yang terjadi dari titik B ke titik A adalah GLBB yang diperlambat.
( v 2t −v 20 ) t h
=
2(v t −v0 ) μ KBA
2 h(v t −v 0)
t=
μ KBA ( v −v )
2 2
t 0
2 h(v t −v 0 )
t=
μ KBA ( v t−v 0)( v t + v 0)
2h
t=
μ KBA (v t +v 0 )
2h
t=
μ KBA v 0
1 4 h2
t=
μ KBA √ 2 gh
Bahan Ajar
Kelas X Semester 2
1 2h
t=
μ KBA √ g
.......................................................(27)
Selanjutnya mari kita terapkan hukum kekekalan energy mekanik pada posisi 1
dan posisi 2. Pada kasus ini Energi mekanik sistem adalah :
EM =EP elastis + EK Panah
sehingga : EM 1=EM 2
1 2 1 1 1
k x 1+ mv 21= k x 22 + m v 22
2 2 2 2
1 2 1 1 1
k x 1+ m(0)= k (0)+ m v 22
2 2 2 2
1 2 1
k x 1+ 0=0+ mv 22
2 2
1 2 1
k x 1= m v 22
2 2
Maka
2 k x 21
v 2=
m
k x 21 ...............................................(28)
v 2=
m√
2) Pistol Mainan Pada Arah vertikal
Aplikasi gaya pegas pada pistol juga bisa
ditinjau pada arah vertikal. Pada sistem ini
terdapat satu macam energi kinetik, yaitu
ketika pedal pistol ditarik). Pada saat ini nilai dari E Pkonstan=0(atau h1=0) dan
nilai v1 =0 karena peluru belum bergerak.
Titik 2 kita pilih sebagai titik dimana peluru lepas dari ujung pegas, yaitu pada
saat kesetimbangan pegas atau x 2=0 sehingga EP elastis =0 , dan h2 =x1 ¿
Untuk menghitung kelajuan peluru saat melalui titik keseimbangan (v 2), kita
gunakan hukum kekekalan energi mekanik pada posisi 1 dan posisi 2. Pada kasus
ini Energi mekanik sistem adalah :
EM =E K Peluru + E P konstan + EP elastis ......................................................(29)
Sehingga
EM 1=EM 2
E K Peluru + E P konstan + EP elastis =E K Peluru + E Pkonstan + EP elastis
1 1 1 1
m v 21+ mgh 1+ k x 21= m v 22 +mg h2 + k x22
2 2 2 2
1 1 1 1
m(0)+mg(0)+ k x12= m v 22+mg h2 + k ( 0)
2 2 2 2
1 1
0+ 0+ k x21 = mv 22 +mg h2 +0
2 2
1 1
m v 22= k x 21−mg h2
2 2
m v 22=k x 21−2 mg h2
2
2 k x 1−2 mg h2
v=
2
m
k x 21−2 mg h2 ..................................(30)
v 2=
√ m
Karena gerak peluru merupakan gerak vertikal maka percepatannya sama dengan
percepatan gravitasi, dan geraknya diperlambat sehingga a = -g , dan s kita ganti
dengan h.
v32=v 22 +2 (−g ) h
v32=v 22−2 gh
0=v 22−2 gh
v 22
h max= .................................................(32)
2g
Keterangan
v=¿ Kecepatan
g=¿ percepatan gravitasi
h=¿ ketinggian
A B
A B
A B
Gambar 32. Lintasan mobil yang didorong dengan pegas
Kita tinjau dulu energi pada balok saat posisi A, saat balok ditekan maka
balok memiliki energi potensial pegas Ep sedangkan energi kinetik benda bernilai
nol (0). Benda terdorong dari titik A ke B pada permukaan datar yang licin. Pada
titik B energi potensial benda EPbenda bernilai nol (0) sebab benda bergerak pada
permukaan datar. Untuk mengetahui kecepatan benda setelah terdorong oleh
pegas sepanjang permukaan datar yang licin (pada titik B), maka dapat berlaku
hukum konservasi energi mekanik
EM A=EM B
EPpegas+EKbalok=EPbalok +EKbalok
1 2 1
kx +0=0+ mv 2
2 2
1 2 1 2
kx = mv
2 2
kx 2
v 2=
m
kx 2
1.
v=
m√ (33)
Bahan Ajar
Kelas X Semester 2
Saat benda menaiki bidang miring sepanjang L hingga mencapai titik terjauh C,
benda berhenti sesaat ( v =0 ) maka energi kinetik benda EKbenda bernilai nol
(0). Panjang lintasan yang dilalui balok pada bidang miring dapat dirumuskan dari
hukum konservasi energi
EM B =EM C
EPbenda+EKbenda=EPbenda+EKbenda
1 2
mv =mgh
2. 2
Dimana h = L sin α, maka
1 2
mv =mgLsin α
2
v2
L=
2 g sin α .....................................................................................................(34)
v2
L=
2 g sin α
kx 2 2
L=
m√
2 g sin α
kx 2
m
L=
2 g sin α
kx 2
L=
2 mg sin α ...................................................(35)
Bagaimana jika setelah terdorong oleh pegas benda melintasi permukaan datar
(A-B) yang kasar, maka benda mengalami gaya gesek f (termasuk gaya non-
konservatif), sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut:
Bahan Ajar
Kelas X Semester 2
EM A =EM B
EPpegas−W NK =EPbalok +EKbalok
1 2 1
kx −F k . s=0+ mv 2
2 2
1 2 1
kx −μ k N . s= m(V B −0 )2
2 2
1 2 1
kx −μ k mg. s= m(V B )2 .. . .. .. . .. .. ... .. x 2
2 2
kx −2 μ k mg. s=m(V B )2
2
2
kx −2 μ k mg. s=m
kx 2−2 μ k mg. s
V 2=
B m
kx 2 −2 μk mg. s
V B=
m √
kx 2
V B=
m √ −2 μ k g . s
.......................................................(36)
Keterangan :
WNK = usaha non konservatif
Saat benda menaiki bidang miring sepanjang L dan mencapai titik terjauh C,
benda berhenti sesaat ( v =0 ) maka energi kinetik benda EK benda bernilai nol
(0). Panjang lintasan yang dilalui balok pada bidang miring dapat dirumuskan dari
hukum konservasi energi
EM B =EM C
EPbenda+EKbenda=EPbenda+EKbenda
1
m(V B )2 =mgh
2
Dimana h = L sin α, maka
1
m(V B )2=mgLsin α
2
V 2
B
L=
2 g sin α
(subtitusikan persamaan 2)
Bahan Ajar
Kelas X Semester 2
kx 2 2
L= √m
−2 μ k gs
2 g sin α
kx 2
−2 μ k gs
m
L=
2 g sin α
kx 2 −2 μ k m. g . s
L=
2 mg sin α
kx 2 −2 μ k . m. g . S
L=
2 mg sin α ..........................................................(37)
Keterangan
L=¿ panjang lintasan miring
g=¿ percepatan gravitasi
S=¿ jarak yang ditempuh benda pada bidang datar
uk =¿ koefesien gesekan kinetik
EM B=EM A
EP B + EK B=EP A + EK A
1 1
mg hB + mv B2=mg h A + m v A 2
2 2
1
mg hB + mv B2=mg h A + 0
2
1
g h B+ v B2 =g h A
2
1 2
v =g h A −g hB
2 B
v B2=2( g h A −g h B)
v B= √2(g h A −g h B).............................................(38)
D Evaluasi
1
1. 1. Perhatikan gambar di bawah ini !
seperti terlihat pada gambar. Jika akibat kedua gaya tersebut benda berpindah ke
kanan sejauh 0,5 m, usaha yang dilakukan oleh kedua gaya pada benda selama
terjadi perpindahan adalah...
A. 4,0 Nm
B. 3,5 Nm
C. 3,0 Nm
D. 2,0 Nm
E. 1,5 Nm
4 Sebuah benda dengan massa 20 kg meluncur ke bawah sepanjang bidang miring
licin yang membentuk sudut 30˚terhadap bidang horizontal. Jika benda bergeser
sejauh 2 m, maka usaha yang dilakukan oleh gaya berat adalah ………….
A. 20 J
B. 120 J
C. 200 J
D. 600 J
E. 1200 J
5 Dua bola sepak yang bermassa sama, satu diangkat di Bumi dan lainnya di Bulan.
Jika kedua bola mencapai ketinggian yang sama, manakah pernyataan di bawah
ini yang benar ……….
A. Energi potensial gravitasi benda dibumi lebih besar daripada Energi
potensial gravitasi benda dibulan
B. Energi potensial gravitasi benda dibumi sama dengan Energi potensial
gravitasi benda dibulan
C. Energi potensial gravitasi benda dibumi lebih kecil daripada Energi
potensial gravitasi benda dibulan
D. Energi potensial gravitasi benda dibumi dua kali lebih kecil daripada
Energi potensial gravitasi benda dibulan
E. Energi potensial gravitasi benda dibumi sama dengan Energi kinetik
benda dibulan
6 Besarnya energi kinetik seekor nyamuk bermassa 0,75 mg yang sedang terbang
dengan kelajuan 40 cm/s adalah…………
Bahan Ajar
Kelas X Semester 2
A. 6 x 102 J
B. 6 x 10-2 J
C. 6 x 10-5 J
D. 6 x 10-8 J
E. 6 x 108 J
7 Sebuah mobil memiliki energi kinetik 4000 J. Jika mobil itu melaju dua kali lebih
cepat, maka energi kinetiknya menjadi……
A. 1600 J
B. 4000 J
C. 8000 J
D. 16000 J
E. 20000 J
8 Sebuah benda 2 kg berada 10 m diatas tanah. Jika kita ambil bidang acuan 3 m
diatas tanah dan 2 m dibawah tanah, maka besar energi potensialnya adalah
…….
A. 60 J dan 40 J
B. 60 J dan 140 J
C. 140 J dan 160 J
D. 240 J dan 140 J
E. 140 J dan 240 J
9 Sebuah mobil yang massa totalnya 500 Kg (termasuk dengan penumpang) melaju
dengan kecepatan 36 km/jam. jika sopir mobil menginjak rem dan menghasilkan
gaya rata-rata pengereman adalah 1.000 N, maka jarak yang ditempuh mobil dari
saat pengereman dilakukan sampai mobil berhenti adalah . . . m.
A. 15 D. 30
B. 20 E. 35
C. 25
10
Perhatikan gambar berikut ini!
Balok meluncur di bidang miring
yang kasar dengankoofisien gesekan
Bahan Ajar
Kelas X Semester 2
E. 4 dan 5
14 Perhatikan Pernyataan Dibawah ini !
1. Jumlah energi kinetik bertambah dan energy potensial berkurang
2. Energi kinetik sistem tidak berubah
3. Energi potensial sistem selalu bertambah
4. Jumlah energi kinetik dan energi potensial sistem selalu bertambah.
5. Jumlah energi kinetik dan energi potensial sistem selalu selalutetap.
sebuah bola dijatuhkan dari sebuah gedung yang memiliki ketinggian sebesar H,
tidak berapa lama bola tersebut sampai ketanah, maka pernyataan yang benar
dari kasus yang sesuai degan hukum kekekalan energy mekanik adalah ….
A. 1 dan 5
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 3 dan 4
E. 4 dan 5
15 Perhatikan gambar Dibawah ini !
A
A
B
B
Sebuah bola yang mula mula diam di A meluncur pada ketinggian 30 m menuju
B. Pada saat mencapai B kecepatan benda adalah...(dengan Tinggi B adalah 10
m dan g =10 m/s2)...
A. 10 m/s
B. 20 m/s
C. 30 m/s
D. 40 m/s
E. 50 m/s
16 Perhatikan gambar Dibawah ini !
Bahan Ajar
Kelas X Semester 2
Sebuah benda yang mula mula diam di A meluncur pada ketinggian 40 m menuju
B. Pada saat mencapai B kecepatan benda adalah….
A. 5√ 3 m/s
B. 5√ 5 m/s
C. 10 √ 3 m/s
D. 10 √ 5 m/s
E. 15√ 4 m/s VA = 0
17
m/s
30
VC = 0 cm in
m/s Lic
C Kasar B D
A. 40 cm
B. 50 cm
C. 60 cm
D. 70 cm
E. 80 cm
E Balikan Evaluasi
Kunci
No
Jawaban
1 C
Bahan Ajar
Kelas X Semester 2
2 B
3 E
4 C
5 A
6 D
7 D
8 E
9 C
10 A
11 E
12 C
13 B
14 A
15 B
16 D
17 C
F Daftar Pustaka
Bob Foster. 2011. Terpadu Fisika SMA Jilid 1A untuk kelas XI semester 1. Jakarta:
Erlangga
Cutnell, John D & Kenneth W Johnson. 2009. Physics Eight Edition. United States of
America: John Wiley & Sons, Inc