Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM V

Akar Persamaan Non Linear Metode Regula Falsi,


Newton Raphson & Secant

Dosen: Yumarlin MZ, S.Kom., M.Pd., M.Kom

Disusun oleh:

Musthafa Zaki Pasha

18330036

PROGRAM STUDI INFORMATIKA

UNIVERSITAS JANABADRA

Yogyakarta

2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu teknologi saat ini sangat berkembang pesat, termasuk komputer.


Komputer termasuk teknologi yang sangat penting. Dalam komputer, terdapat
banyak program yang dapat membantu banyak aktivitas manusia. Saat
membuat suatu program, pasti tidak terlepas dari bahasa program. Bahasa
pemrograman ini merupakan suatu himpunan dari aturan sintaks yang dipakai
untuk mendefinisikan program komputer. Bahasa ini memungkinkan seorang
programmer dapat menentukan secara persis data mana yang akan diolah oleh
komputer, bagaimana data ini akan disimpan/diteruskan, dan jenis langkah apa
secara persis yang akan diambil dalam berbagai situasi.

Dalam praktikum kali ini, kami menggunakan scilab karena scilab dapat
diunduh dengan gratis. Scilab adalah suatu perangkat lunak yang
dikembangkan untuk komputasi numerik dan visualisasi data. Scilab telah
digunakan secara meluas di seluruh dunia baik di kalangan pendidikan,
penelitian maupun industri. Scilab cocok digunakan untuk menyelesaikan
suatu persoalan matematika yang sederhana maupun untuk menyelesaikan
berbagai persoalan komputasi numerik yang rumit.

Sebelum membuat bahasa program, sebelumnya harus dipahami


terlebih dahulu tentang algoritma akar persamaan non linear metode regula
falsi, newton raphson & secant. Dalam praktikum ini, selain dapat memahami
algoritma akar persamaan non linear metode regula falsi, newton raphson &
secant, diharapkan juga kami dapat membuat program perhitungan akar
persamaan non linear metode regula falsi, newton raphson & secant.

1.2 Tujuan

1. Memahami definisi dari algoritma serta dapat membuat akar persamaan


non linear metode regula falsi, newton raphson & secant yang benar
sesuai permasalahan yang ada.

2. Mengenal, memahami dan menguasai dasar pembuatan program akar


persamaan non linear metode regula falsi, newton raphson & secant
pada SCILAB
3. Memahami dan menguasai tipe data akar persamaan non linear metode
regula falsi, newton raphson & secant pada SCILAB.

4. Memahami dan menguasai pembuatan input serta output akar persamaan


non linear metode regula falsi, newton raphson & secant pada SCILAB.

5. Membuat program akar persamaan non linear metode regula falsi, newton
raphson & secant pada SCILAB.
BAB II
DASAR TEORI

Teori

Untuk Metode Biseksi telah dibahas pada pertemuan yang lalu. Sekarang yang akan dibahas
adalah penggunaan Metode Regula False, Newton Raphson Dan Secant.

Metode Regula False

Metode Regula False atau false position (posisi palsu), metoda ini merupakan
alternative perbaikan dari metoda interval bagi-dua yang kurang efisien bagi pendekatannya.
Kekurangan metoda bagi-dua adalah dalam membagi selang mulai dari xlower sampai xupper
menjadi bagian yang sama; besaran f(xl) dan f(xu) tidak diperhitungkan , misalnya f(xl) apakah
lebih dekat ke nol atauke f(xu).

Metoda ini memanfaatkan pengertian grafis dengan menghubungkan titikitu dengan


sebuah garis lurus. Perpotongan garis ini dengan sumbu x merupakan taksiran akar yang
diperbaiki. Kenyataan ini menggambarkan penggantian kurva oleh garis lurus sebagai
“posisipalsu” dari akar nya. Lihat Gambar 1 dibawah ini :
Metoda Newton Raphson

Metoda Newton-Raphson, adalah metoda yang umumnya diketahui untuk


menyelesaikan bentuk persamaan. Dan banyak yang mempelajarinya, bahkan ada yang
mengatakan bahwa proses tingkat/orde kedua persamaan yang ditekankan pada pembahasan
sebelumnya adalah benar-benar suatu gambaran dari metoda Newton.

Pada Gambar.2 ditunjukan grafik y = f(x) yang berpotongan dengan sumbu x pada titik
R sebagai akarnya. Pendekatan langsung terhadap akarnya adalah xr ,yang memberikan titik P
pada kurva tersebut. Kita gambarkan tangent terhadap kurva di titik P, yang memotong sumbu
di T. Apabila jarak PR adalah kecil, kurva tidak akan menyimpang terlalu jauh dari garis lurus
dalam interval ini, dengan demikian T akan semakin dekat kepada R. Kita ambil posisi T
sebagai pendekatan berikutnya terhadap akar , xr+1

Sekarang tinggi PM adalah f (xr ) dan tan PTM = f‟(xr) , secara trigonometri
sederhana ;

(Ini merupakan rumusan untuk metode Newton)


Penggunaan metoda Newton secara analitis adalah sebagai berikut.
Contoh :
Selesaikan persamaan f(x) = x3 + x2 -3x - 3 = 0
Penyelesaian :
Turunan pertamanya, f‟(x) = 3x2 + 2x -3

Dengan menggunakan persamaan (3.3), maka dimisalkan

Langkah berikutnya ditetapkan x2 = 3 kemudian dihitung x3 dst. seperti diperlihatkan Tabel.


2.3
Tabel 2.3. Hasil hitungan dengan Metoda Newton.

Jumlah iterasi
i xr f(xr) f‟(xr) xr+1

1 1 -4,0 2,0 3,0


Jumlahiterasi x
i Xr f(xr ) f‟(xr ) r+1

2 3, 24,0 30 2,2
3 2, 5,888 15,92 1,83
4 1,8 0,987387 10,70686 1,73778
5 1,73778 0,05442 9,53520 1,73207
6 1,73207 0,00021 9,46437 1,73205

Maka hasil akar persamaannya adalah x = 1,73205 , sebagai kontrol maka


f(x) = f(1,73205) = (1,73205)3 + (1,73205)2 - 3(1,73205) - 3 = 0,00021  0
Sebagaimana telah diketahui bahwa xr =  + r , dimana  adalah nilai sebenarnya
dari akar. Berdasarkan deret Taylor ;

tetapi f() = 0, bila  adalah akar persamaannya, maka ;

berdasarkan persamaan (3.3)

disini xr mendekati terhadap  . Proses ini terlihat seperti tingkat/orde kedua. Akan terjadi
kesulitan jika f'(x) = 0 pada atau dekat terhadap akar yang dicari, untuk mengatasinya kita harus
menentukan angka yang mendekati nol.

Biasanya metode Newton menghasilkan konvergensi yang baik dan cepat dan
memungkinkan terjadi konvergen pada akar yang berbeda.

3.4. Metode Secant

Hambatan utama dari pemakaian metode Newton Raphson adalah diperlukannya


turunan pertama (differensial) dari f(x) dalam perhitungan. Kadang-kadang sulit untuk
mendeferensialkan persamaan yang diselesaikan. Untuk itu maka bentuk diferensial didekati
dengan nilai perkiraan berdasarkan diferensial beda hingga.
Dalam pembahasan berikut kita dapat menggunakan metode Secant , yang
diilustrasikan dalam Gambar 3.

Gambar 3.Derivasi dari metoda Secant

Jika diperbandingkan Gambar 3 dengan Gambar 2 , akan terlihat bahwa tangen di P


dalam Gambar 2 ditempatkan lagi dalam Gambar 3 dengan menghubungkan dua titik P dan Q.
Jika P dan Q semakin dekat keduanya, makagarisakan berbeda sedikit dari tangennya.
Sebenarnya, P dan Q adalah titik-titik dengan koordinat (xr , f(xr)) dan (xr-1 , f(xr-1)). Garis
yang menghubungkan P dan Q memotong sumbu x di titik T, memberikan pendekatan
berikutnya xr+1 dengan segitiga yang sama ;
Dengan demikian :
xr+1 = xr -TM = xr - { } f (xr) (3.4)
Ini merupakan rumusan dasar untuk metoda Secant. Disini membutuhkan duanilai
awal x0 , x1 untuk memulai prosesnya.
Contoh :
Selesaikan persamaan f(x) = x3 + x2 -3x - 3 = 0 dengan metoda Secant.
Penyelesaian :
Iterasi pertama, diambil dua nilai awal x1 = 1 dan x2 = 2 maka :
f(x=1) = -4
f(x=2) = 3
dengan persamaan (3.4),
x3 = x2 - = 2 - = 1,57142
iterasi ke-2
x2 = 2 ------ f(x2) = 3
x3 = 1,57142 -------- f(x3) = -1,36449
x4 = 1,57142 - = 1,70540

Hitungan selanjutnya dalam Tabel 3.4. berikut ini

Tabel 3.4.Hasil hitungan dengan Metode Secant


iterasi x1 x2 f(x1) f(x2) x3 f(x3)
1 1,0 2,0 -4,0 3,0 1,57142 -1,36449
2 2,0 1,57142 3,0 -1,36449 1,70540 -0,24784
3 1,57142 1,70540 -1,36449 -0,24784 1,73513 0,02920
4 1,70540 1,73513 -0,24784 0,02920 1,73199 -0,000575
5 1,73513 1,73199 0,02920 -0,000575 1,73205 -0,000007

Maka hasilnya x = 1,73205


Metode secant biasanya lebih banyak step/langkahnya di bandingkan metode Newton
Raphson, tetapi pada saat hanya f(x) (dan bukan f'„(x)) yang dievaluasi dalam setiap
langkah maka metode tersebut menjadikan lebih ekonomis dalam hal penggunaan waktu
komputer. Metode secant juga memiliki kekurangannya sama seperti metode Newton,
yaitu konvergensi terhadap akar khusus tidak dijamin, tetapi dengan mengesampingkan
hal tersebut metode Secant merupakan suatu metode yang sangat berguna secara umum.
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTKUM

PRAKTIKUM
GunakanSciNotes
Carilah akar persamaan : f(x) = x3 + 2x2 + 10 x – 20, dalam selang [ 1, 1.5] dengan epsilon
0.000001:
Menghitung akar persamaan dengan Metoda Regula False
B. Menghitung akar persamaan dengan Metoda Newton, Jika (X0 = 4 ; e = 0.0000001)
C. Menghitung akar persamaan dengan Metoda Secant
BAB IV
TUGAS PRAKTIKUM

1. Hasil Execute untuk koding Program pada persamaan metode Regula Falsi

2. Jelaskan Logika atau Algoritma dari Koding Program pada metode


Newton Raphson
 Algoritma Metode Newton Raphson
1. Tentukan Harga fungsi f(xi)
2. Tentukan Harga Awal (xi)
3. Tentukan Interval = [a ; b} dengan jumlah pembagi ∆h
4. Tentukan toleransi kesalahan (εs) dan iterasi maksimum (n)
5. Hitung nilai fungsi f(xi) dan turunannya f’(xi)
6. Hitung nilai Xi+1 menggunakan rumus :
7. Hitung kesalahan dan bandingkan dengan toleransi kesalahan yang
diizinkan
i. Jika εa > εs , maka ulangi langkah ke-2
ii. Jika εa < εs ,maka iterasi selesai dan Xi+1 sebagai akar
persamaan
8. Akar persamaan adalah Xi terakhir yang diperoleh.

 Deskripsikan setiap sintax perintah (baris perintah) pada Coding di Metode


Newton Raphson
1. Fungsi merupakan kumpulan dari statemen-statemen Scilab yang
dapat melakukan suatu komputasi atau perhitungan tertentu. Fungsi
bersifat lebih fleksibel dibanding dengan skrip, karena di dalam fungsi
terdapat argumen-argumen input dan output. Fungsi dapat dibuat
dalam bentuk suatu file atau secara inline pada jendela perintah. Untuk
suatu fungsi yang akan kita gunakan berulang kali maka biasanya fungsi
tersebut dibuat dalam bentuk file fungsi, namun untuk suatu fungsi
yang hanya digunakan untuk sementara maka kita dapat membuatnya
secara inline pada jendela perintah.
Bentuk umum dari suatu fungsi adalah sebagai berikut:

function [out1,out2,...] = fname(in1,in2,...)


statemen-statemen
endfunction

dimana fname adalah nama fungsi yang kita buat, dan in1,in2,... adalah
argumenargumen input serta out1,out2,... adalah argumen-argumen
output. Contohnya:

2. Perulangan dalam Scilab dapat menggunakan perintah perulangan for


dan while. Format
Perulangan FOR
perulangan for sebagai berikut :

for indeks = nilai_awal : kenaikan : nilai_akhir, ...ekspresi..., end


for indeks = nilai_awal : nilai_akhir, ...ekspresi..., end

Jika kenaikan (increment) tidak disertakan berarti kenaikannya


dianggap nilainya Contohnya:

3. Printf pada scilab berfungsi untuk menampilkan funsi didalam kurung


( ) pada jendela output.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari pembahasan praktikum di atas, maka dapat disimpulkan, antara lain:

1. Dalam belajar pemrograman terlebih dahulu harus mengerti tentang sistem


operasi, algoritma, pseudo code, dan flowchart.
2. Scilab merupakan software free dan open sorce untuk komputasi numeric\k. Scilab
dapat didownload secara gratis di www.scilab.org dan tersedia untuk berbagai
sistem operasi, seperti GNU/Linux, Mac OS X, dan Windows.
3. Dibutuhkan ketelitian dalam penulisan kode program Scilab, karena salah
penulisan sekecil apapun tetap tidak akan bisa dieksekusi oleh program (error).
4. Dalam melakukan praktikum, diperlukan langkah-langkah yang sistematis agar
memudahkan programer membuat suatu program, yakni: melakukan identifikasi
terlebih dahulu, melakukan analisis, membuat program, dan akhirnya merunning
program buatannya.
5. Dalam Scilab, terdapat tipe data bilangan bilat dan tipe data bilangan pecahan.
Banyak sintaks pada Scilab yang berguna dalam pengerjaan matematika,
misalnya operasi pada logika, aritmatika, dan persamaan kuadrat, dsb. Program
Scilab dapat menghitung hasil dari akar persamaan non linear metode regula
falsi, newton raphson & secant.

5.1 Saran

Dengan memahami konsep, langkah serta contoh-contoh dalam pembuatan suatu


program pada Scilab, maka diharapkan pembaca terutama calon guru tidak hanya sekedar
mengetahui tetapi juga dapat memanfaatkan dan merealisasikan kemampuan dalam
penggunaan Scilab untuk menunjang pembelajaran di kelas agar peserta didik selama ia
terlibat dalam proses pembelajaran dapat merasakan manfaatnya secara langsung dan
tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

Anda mungkin juga menyukai