Anda di halaman 1dari 4

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Manajemen Nyeri


Sub pokok bahasan : Mengajarkan teknik mengurangi rasa nyeri
Sasaran : Pasien dan keluarga pasien
Tanggal pelaksanaan : Selasa, 19 Juli 2016
Waktu pelaksanaan : 35 menit
Tempat : Kamar 302-3 Ruang Yosef 3 Surya Kencana Rumah Sakit
Santo Borromeus

A. Tujuan
1. Tujuan Umum :Setelah diberikan penyuluhan diharapkan keluarga dan
pasien dapat mengetahui tentang manajemen nyeri
2. Tujuan Khusus :Setelah diberikan penyuluhan diharapkan keluarga dan
pasien mampu menyebutkan kembali:
a. Pengertian manajemen nyeri
b. Tujuan manajemen nyeri
c. Jenis-jenis tindakan untuk mengurangi rasa nyeri

B. Materi
a. Pengertian manajemen nyeri
b. Tujuan manajemen nyeri
c. Jenis-jenis tindakan untuk mengurangi rasa nyeri

C. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi

D. Media dan alat bantu


Lefleat

E. Uraian kegiatan
Langkah-langkah kegiatan:

Jenis kegiatan Penyuluh Peserta

Pembukaan (5 menit) a. Memberi salam Membalas salam


pembukaan
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan Mendengar identitas penyuluh
penyuluhan
Mendengarkan tujuan
penyuluh

Isi/ inti (25 menit) a. Memberikan ceramah Mendengarkan dengan


kepada pasien dan seksama
keluarga tentang
manajemen nyeri
b. Memberikan kesempatan Mengajukan pertanyaan
kepada pasien dan mengenai materi yang kurang
keluarga untuk jelas.
mengajukan pertanyaan

Penutup (5 menit) a. Membuat kesimpulan Mendengar yang disampaikan


terhadap materi yang penyuluh
telah dijelaskan
b. Memberikan salam Membalas salam
penutup

F. Evaluasi
a. Pengertian manajemen nyeri
b. Tujuan manajemen nyeri
c. Jenis-jenis tindakan untuk mengurangi rasa nyeri

G. Daftar pustaka
Smeltzer dan Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC
Suddarth dan Brunner. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:
EGC
Tamsuri, A. 2006. Konsep Dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta: EGC
MATERI

A. Pengertian manajemen nyeri


Nyeri adalah suatu sensasi yang tidak menyenangkan yang terjadi bila kita
mengalami cedera atau kerusakan pada tubuh kita. Nyeri dapat terasa sakit,
panas, gemetar, kesemutan seperti terbakar, tertusuk atau ditikam.
B. Klasifikasi nyeri
1. Nyeri akut (<6 tahun)
Nyeri akut biasanya terjadi secara tiba-tiba dan umumnya berkaitan
dengan cedera spesifik. Nyeri akut merupakan nyeri yang berlangsung dari
beberapa detik hingga 6 bulan.
2. Nyeri kronik
Nyeri kronik adalah nyeri konstan atau menetap sepanjang suatu periode
waktu. Nyeri kronik merupakan nyeri yang dirasakan selama lebih dari 6
bulan.
C. Tanda dan gejala nyeri
1. Suara (menangis, merintih menarik/ menghembuskan napas)
2. Ekspresi wajah (meringis, menggigit lidah, mengatupkan gigi, tertutup rapat/
membuka atau mulut dan mengigit bibir
3. Pergerakan tubuh (kegelisahan, mondar-mandir, gerakan menggosok atau
berirama, bergerak melindungi tubuh, otot tegang)
4. Interaksi sosial (menghindari percakapan dan kontak sosial, fokus pada
aktivitas untuk mengurangi nyeri, disorientasi waktu)
D. Manajemen nyeri
1. Distraksi
Distraksi adalah teknik untuk mengalihkan perhatian terhadap hal-hal
lain sehingga lupa terhadap nyeri yang dirasakan. Misalnya:
a. Membayangkan hal-hal yang menarik dan indah
b. Membaca buku atau koran sesuai keinginan
c. Menonton televisi
d. Mendengarkan musik dan mendengarkan radio.
2. Relaksasi
Teknik relaksasi memberi individu kontrol diri ketika terjadi rasa tidak
nyaman atau nyeri, stres fisik dan emosi pada nyeri. Sejumlah teknik
relaksasi dapat dilakukan untuk mengendalikan rasa nyeri ibu dengan
meminimalkan aktivitas simpatik dalam sistem saraf otonom. Tahapan
teknik relaksasi adalah:
a. Ciptakan lingkungan yang tenang
b. Usahakan tetap rileks dan tenang
c. Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara
d. Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan
ekstrimitas atas dan bawah rileks
e. Anjurkan bernapas dengan irama normal 3 kali
f. Menarik napas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut
secara perlahan-lahan
g. Membiarlan telapak tangan dan kaki rileks
h. Usahakan agar tetap konsentrasi/ memejamkan mata
i. Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah yang nyeri
j. Anjurkan untuk mengulang prosedur hingga nyeri terasa berkurang
k. Ulangi 15 kali dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali.

Anda mungkin juga menyukai