Anda di halaman 1dari 5

Nama : Savira Aprilia Sintia Dewi

Kelas : 1B D3 Teknik Kimia


NIM : 2031410074

Isolasi Mikroba Methanosarcina dan Mengaplikasikan pada Pembuatan Biogas dari Kotoran
Sapi

a. Spesifikasi Mikroba

Methanosarcina adalah genus dari euryarchaeote archaea yang menghasilkan


metana . Organisme bersel tunggal ini dikenal sebagai metanogen anaerobik yang
menghasilkan metana menggunakan ketiga jalur metabolisme untuk metanogenesis .
Mereka hidup di lingkungan yang beragam di mana mereka dapat tetap aman dari
pengaruh oksigen, baik di permukaan bumi, di air tanah, di ventilasi laut dalam, dan
di saluran pencernaan hewan. Methanosarcina tumbuh dalam koloni.
Methanosarcina memiliki sejumlah bentuk morfologi yang berbeda termasuk
sel tunggal dengan dan tanpa selubung sel, serta paket multiseluler dan lamina. Paket
dan lamina menunjukkan keragaman morfologi internal, yang menunjukkan
kemungkinan diferensiasi sel. Fakta bahwa sel-sel dalam lamina mengeluarkan bahan
ekstraseluler yang berbeda memberikan penjelasan tentang kemungkinan spesialisasi
sel juga. Mereka adalah coccoid dan memiliki dinding sel protein, seringkali memiliki
dinding luar dari heteropolisakarida. Kebanyakan Methanosarcina spp. dikelilingi
oleh jaringan polimer metanokondroitin yang berada di luar lapisan-S. Istilah
"matriks" telah diusulkan untuk menggambarkan struktur ini. Ini telah dibuktikan oleh
Xun et al. (1990, seperti dikutip dalam Ferry hal.89) bahwa metanokondroitin
menyebabkan adhesi sel-sel. Methanosarcina termasuk dalam bakteri.
Jenis Methanosarcina : M. acetivorans, M. Baltica, M. barkeri, M. frisia, M.
horonobensis, M. lacustris, M. mazei, M. semesiae, M. siciliae, M. soligelidi, M.
thermophila, M. vacuolata

Methanosarcina menampilkan keanekaragaman lingkungan. Telah ditemukan


di air tawar dan sedimen laut, daun dan tanah taman yang membusuk, sumur minyak,
saluran pembuangan kotoran dan kotoran hewan dan laguna, pengolah termofilik,
kotoran hewan herbivora, dan rumens ungulata. Selanjutnya spesies Methanosarcina
tumbuh antara 1 sampai 35 ° C dengan suhu optimal sekitar 25 ° C.
b. Proses isolasi mikroba Methanosarcina
Jadi, Methanosarcina ini kan memiliki beberapa jenis, disini saya
menggunakan Methanosarcina barkeri dan Methanosarcina mazei. Karena dua jenis
Methanosarcina ini yang saya temukan dalam pembuatan biogas dari kotoran sapi.
Pengisolasian ini saya menggunakan media basal. Media Basal (media dasar)
adalah media yang digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat media lain yang
lebih kompleks. Media ini dapat mendukung pertumbuhan hampir semua jenis
mikrobia, contohnya adalah nutrient broth, kaldu pepton, dsb. Media disesuaikan
dengan pH 7,0 di bawah fase gas H 2 / CO 2. Botol berisi media (45 mL) diinokulasi
dengan 5 mL inokulum. Pertumbuhan organisme non-metanogen dihambat dengan
menambahkan sulfat streptomisin (7 × 10 4 IU / L) dan benzil penisilin (2 × 10 10IU /
L) ke media. Media yang diinokulasi dikultur dalam gelap pada suhu 38 ° C selama
dua minggu. Setelah deteksi jumlah metana yang tinggi dalam kultur, 5 mL kultur
dipindahkan secara anaerobik ke dalam media basal baru yang steril. Tabung
gulungan yang berisi media basal dengan agar 1,8% disiapkan diikuti dengan empat
transfer berturut-turut. Koloni yang diisolasi dengan baik ditarik dengan pipet Pasteur
dan dipindahkan ke tabung kultur yang berisi media basal dalam kondisi anaerobik.
Tabung kultur ditutup dengan sumbat karet butil dan diberi tekanan ulang dengan H
2 / CO 2 tersaring steril. Organisme diisolasi kembali dengan media agar dari kultur
cair. Itu diinokulasi pada media pertumbuhan bakteri untuk memeriksa kemurnian
kultur metanogen.
c. Pengaplikasian kultur murni pada pembuatan biogas
Setelah didapatkan kultur murni dari mikroba tersebut, untuk membuat biogas, perlu
diseleksi terlebih dahulu dengan mikroba yang lain. Saya menemukan, bahwa untuk
menyeleksi mikroba dapat menggunakan Radiasi Gamma. Proses pembentukan
biogas meliputi tiga tahap yaitu :
1. Hidrolisis, pada tahap ini terjadi penguraian bahan-bahan organik mudah larut dan
degesti bahan organik
yang komplek menjadi lebih sederhana, perubahan struktur bentuk polimer menjadi
bentuk monomer.
2. Pengasaman, pada tahap pengasaman komponen monosacharida yang terbentuk
pada tahap hidrolisis
akan menjadi bahan makanan bagi bakteri pembentuk asam. Produk akhir dari
perombakan gula-gula
sederhana ini yaitu asam asetat, propionat, format, laktat, alkohol, dan sedikit butirat,
gas karbondioksida,
hidrogen dan amonia.
3. Metanogenik, pada tahap metanogenik terjadi proses pembentukan gas metana.
Cara kerja :

Pengujian
efisiensi
Sampling dan Isolasi dan Pembuatan Kurva pembentukan gas
Identifikasi Isolat
Irradiasi Sampe Karakterisasi Pertumbuhan metan dengan GC
(Gas
Chromatography)

Mikroba yang digunakan untuk seleksi yakni Methanospirillum hungatei,


Methanobrevibacter smithii, Methanosarcina barkeri, dan Methanosarcina mazei.
Dan setelah diseleksi, efisiensi pembentukan gas metan dari keempat isolat
RB25>RB10>RB15>RB20 yaitu 67.6%>62.2%>57.5%>53.4%. Hal tersebut
menunjukkan bahwa isolat RB25 lebih baik kinerjanya pada pembentukan gas metan
dibandingkan dengan ketiga isolat lain. solat RB10 dan RB25 merupakan anggota dari
genus Methanobacterium, sedangkan isolat RB15 dan RB20 masing-masing
merupakan anggota dari genus Methanosarcina dan Methanospirillum.
Jadi, Methanosarcina tetap bisa digunakan untuk pembuatan biogas namun,
kinerjanya masih lebih baik Methanobacterium.
https://microbewiki.kenyon.edu/index.php/Methanosarcina
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Methanosarcina
http://jurnal.batan.go.id/index.php/ganendra/article/viewFile/31/33
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5494495/
https://microbewiki.kenyon.edu/index.php/Methanosarcina_mazei
https://en.wikipedia.org/wiki/Methanosarcina_barkeri

Anda mungkin juga menyukai