Teknologi High Resolution Mass Spectrometry

dalam menjawab tantangan analisis narkoba

di Pusat Laboratorium Narkotika BNN

Presented by:
Rieska Dwi Widayati, S.Si, M.Si
Kepala Bidang Mutu dan Riset
Pusat Laboratorium Narkotika
Badan Narkotika Nasional

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
LAB BNN, LIDO, BOGOR – JAWA BARAT
 OUTLINE VIEW

• Tantangan Lahgun Narkoba

• Deskripsi HRMS
• Jenis-jenis High Resolution Mass Spectrometry
• Analisis menggunakan HRMS di Puslab
 TANTANGAN ANALISIS NARKOBA
TERKAIT SITUASI GLOBAL

• Perkembangan Narkotika (kemunculan zat NPS,

dengan pustaka terbatas)
• Penyalahgunaan poly-drugs
• Konsentrasi senyawa aktif yang rendah
 PERKEMBANGAN NPS (New Psychoactive Substances)

UNODC mencatat perkembangan NPS hingga Oktober 2020 mencapai 1004 jenis untuk golongan stimulan dan
syntehetic cannabinoid.
TREN PENYALAHGUNAAN ZAT

UNODC dalam Early Warning Advisory Toxycology

Highlights mencatat bahwa:
• 64% NPS yang diidentifkasi dari data kasus
toksikologi dari bulan Januari 2019 hingga April 2020
adalah golongan Benzodiazepine
• Sebagian besar kasus toksikologi merupakan kasus
poli-drugs
• Adanya peningkatan kasus fatal penyalhgunaan
kratom dan synthetic opioid
 KONSENTRASI SENYAWA AKTIF YANG RENDAH
(CONTOH KASUS IDENTIFIKASI NPS PADA TABLET)

Chromatography Result: GCMS

2 Fluoro Deschloroketamine

tablet warna krem bentuk duri

ikan berjumlah 200 (dua ratus)
butir

Contains of tablet : 4-CEC, N-ethylpentylone, FUB-AMB, 2-Fluoro

Deschloroketamine, Caffein
 DESKRIPSI ANALISIS MENGGUNAKAN TEKNOLOGI HRMS

Accurate mass

LC-HRMS (Liquid Chromatography – High Resolution Mass Spectrometer)

LC-HRMS

 High Resolution apabila R > 15.000

 R < 15.000 resolusi / pemisahannya jelek
 R = 25.000 – 50.000  sudah bisa
memisahkan, tetapi 100.000 jauh lebih baik
 HRMS bisa mencapai R = 100.000
 Accurate mass high resolution platforms
5 angka di belakang koma (lebih akurat)
 Akurasi massa bergantung pada resolusi
 Higher resolution  better mass accuracy
 Importance of High Resolution (HR)
• High resolution is very important for samples with
complex matrix (e.g. biological, food), since they will
contain a significant number of background ions

• High resolution is needed for:

• Separating co-eluting molecules
with close masses
• Mass accuracy
• Good (semi) quantitation results
JENIS-JENIS HIGH RESOLUTION MASS SPECTROMETER

Q-TOF ORBITRAP
Resolution (FWHM) 40.000 sampai dengan 45.000 atau Resolution (FWHM) max 240.000 atau Resolution
Resolution (Da) 0.060 sampai dengan 0.024 Da (Da) 0.008 Da
Analisis menggunakan HRMS di Puslab
 Identifikasi 5F-MDMB-PINACA (5F-ADB) dalam urine
Molecular Formula : C20H28FN3O3
Molecular Weight : 377.46 g/mol
IUPAC Name : Methyl-S-2-[1-(5-
fluoropentyl)-1H-indazole-3-
carboxamido]-3,3-dimethylbutanoate

5F-MDMB-PINACA (5F-ADB) has indazole core. It is more potent CB1 agonist than
earlier documented Synthetic Cannabinoid (SCs). 3 metabolites detected in
postmortem urine sample as described below :
No Metabolic reaction Accurate mass Exact mass Error Assigned
[M+H] + [M+H] + (ppm) Formula
1 Ester hydrolysis 364,2046 364,2031 4,2 C19H27FN3O3+
2 Ester hydrolysis + oxidative 362,2058 362,2074 4,4 C19H28N3O4+
defluorination
3 Ester hydrolysis + oxidative 376,1865 376,1867 0,5 C19H26N3O5+
defluorination to COOH
This data was compiled from Kusano, M., Zaitsu, et al. (2018). Fatal intoxication by 5F–ADB and diphenidine:
Detection, quantification, and investigation of their main metabolic pathways in humans by LC/MS/MS and
LC/Q‐TOFMS. Drug testing and analysis, 10(2), 284-293.
 5F-ADB Metabolites

Metabolic pathway of 5F-ADB in human

High resolution product ion spectra, chemical structure and
assignment of fragment ions of 5F-ADB metabolite

Source : Kusano, M., Zaitsu, K., Taki, K., Hisatsune, K., Nakajima, J. I., Moriyasu, T., ... & Ishii, A. (2018). Fatal intoxication by 5F–ADB and
diphenidine: Detection, quantification, and investigation of their main metabolic pathways in humans by LC/MS/MS and LC/Q‐TOFMS. Drug testing
and analysis, 10(2), 284-293.
HRMS/MS spectra, structures, and predominate fragmentation patterns of 5F-ADB

145

Mechanism of postulated rearrangement reaction for 5F-ADB from the

precursor ion (PI) at m/z 378.2177 to the fragment ion (FI) at m/z 251.1184

Source : Richter, L. H., Maurer, H. H., & Meyer, M. R. (2019). Metabolic fate of the new
synthetic cannabinoid 7’N‐5F‐ADB in rat, human, and pooled human S9 studied by means of
hyphenated high‐resolution mass spectrometry. Drug testing and analysis, 11(2), 305-317.
.

Comparison of mass
spectrum between
Identified reference
145
material and Sample
213

233 318
identifikasi senyawa Analisis serbuk daun kratom menggunakan GCMS
7-OH mitragynine dalam sampel
serbuk daun kratom Mitragynine
Rt : 33,424

 Memanfaatkan teknologi
resolusi tinggi pada HRMS
untuk mendeteksi 7-OH
mitragynine yang merupakan
Analisis serbuk daun kratom menggunakan UPLC-PDA
minor alkaloid dalam tanaman
kratom, dimana 7-OH Mitragynine Standar mitragynine
mitragynine tidak dapat Rt : 3,129
terdeteksi menggunakan
instrumen GCMS & UPLC-
PDA.
Mitragynine Sampel serbuk daun
Rt : 3,086 kratom

7-OH mitragynine tidak terdeteksi pada instrumen GCMS dan UPLC-PDA

 7-Hydroxymitragynine

 Gugus fungsi yang berperan penting dalam kekuatan

ikatan dengan reseptor opioid adalah gugus substitusi pada
C-7.
 Gugus hidroksil pada C-7 menjadikan 7-hidroksimitraginin
46 kali lebih kuat efeknya dibandingkan mitraginin dan 13
kali lebih kuat dibandingkan morfin.
 Gugus hidroksil  meningkatan afinitas senyawa terhadap µ-
opioid reseptor yang ada di otak.
 Selain gugus substitusi pada C-7, hal lain yang menentukan
kekuatan aktivitas dari 7-hidroksimitraginin adalah posisi C-9
yang berperan dalam aktivitas intrinsik senyawa, keberadaan
beta metoksiakrilat penting untuk aktivitas reseptor opioid,
dan pasangan elektron pada gugus N penting untuk ikatan
dengan reseptor opioid.

Apryani dkk., 2010, Matsumoto dkk., 2004, Gogineni dkk., 2015

 Fragmentasi
7-Hydroxymitragynine
(proposed)
 Fragmentasi
7-Hydroxymitragynine
(proposed)

Vuppala, P.K. et al., 2013

 MITRAGYNINE; RT 3,03
Pada Standar
mitragynine 200
ppb terdeteksi
peak yang diduga
merupakan 7-OH
mitragynine.
Fragmen yang
dihasilkan sama
dengan fragmen
7-OH MITRAGYNINE; RT 2,63 7-OH mitragynine
pada jurnal
Vuppala P.K. et al
(2013).

Spektra Standar Mitragynine 200 ppb

 Replika 1

Replika 2

Replika 3

Line merah : 7-OHMG

Line biru : MG

Spektra Sampel dalam kemasan Kratom Green (Konsentrasi Mitragynine 800 ppb)
THANK YOU

Mitraginin (mayor), 7-hidroksimitraginin (minor)  opiat effect 13-16 x more

than morfin (in vivo & in vitro)
Kratom mixed with O-desmetiltramadol; propilheksedrin, cold
medicine and benzodiazepin; venlafaksin, difenhidramin,
mitrazepin; zopiklon, sitolapram, lamotrigin: Death case