Anda di halaman 1dari 4

3.

Dokumentasi Discharge Planning


Dokumentasi keperawatan adalah salah satu bentuk upaya membina
dan mempertahankan akuntabilitas perawatan dan pelayanan keperawatan.
Kualitas asuhan keperawatan bergantung pada akuntabilitas dari individu
perawat dalam hal menggunakan proses keperawatan pada pelaksanaan
asuhan keperawatan. Pencatatan keperawatan sama pentingnya dengan
pencatatan dalam pelaksanaan kegiatan keprofesian lain dalam bidang
kesehatan, seperti pencatatan medis. Karena pentingnya nilai isi
pencatatan keperawatan, maka segala data dan informasi yang diperlukan
agar ia dapat berfungsi, harus terdokumentasikan dalam bentuk pencatatan
keperawatan.
Discharge planning adalah suatu rencana pulang pada pasien yang
ditulis dilembaran di status pasien yang merupakan tujuan dari
perencanaan perawatan pasien. Discharge planning pasien memberikan
motivasi untuk mencapai kesembuhan pasien, merupakan tampilan
perilaku atau kinerja perawat pelaksana dalam memberikan proses asuhan
keperawatan kepada pasien selama pasien dirawat di rumah sakit.
Dokumentasi proses asuhan keperawatan yang baik dan berkualitas
haruslah akurat, lengkap dan sesuai standar. Apabila kegiatan keperawatan
tidak didokumentasikan dengan akurat dan lengkap maka sulit untuk
membuktikan bahwa tindakan keperawatan dilakukan dengan benar.
Discharge Planning yaitu suatu proses dimana mulainya pasien
mendapatkan pelayanan kesehatan yang diikuti dengan kesinambungan
perawatan baik dalam proses penyembuhan maupun dalam
mempertahankan derajat kesehatannya sampai pasien merasa siap untuk
kembali ke lingkungannya. Discharge Planning menunjukkan beberapa
proses formal yang melibatkan tim atau memiliki tanggung jawab untuk
mengatur perpindahan sekelompok orang ke kelompok lainnya
Perawat adalah salah satu anggota tim Discharge Planner, dan sebagai
discharge planner perawat mengkaji setiap pasien dengan mengumpulkan
dan menggunakan data yang berhubungan untuk mengidentifikasi masalah
actual dan potensial, menentukan tujuan dengan atau bersama pasien dan
keluarga, memberikan tindakan khusus untuk mengajarkan dan mengkaji
secara individu dalam mempertahankan atau memulihkan kembali kondisi
pasien secara optimal dan mengevaluasi kesinambungan asuhan
keperawatan.
Discharge Planning merupakan usaha keras perawat demi kepentingan
pasien untuk mencegah dan meningkatkan kondisi kesehatan pasien, dan
sebagai anggota tim kesehatan, perawat berkolaborasi dengan tim lain
untuk merencanakan, melakukan tindakan, berkoordinasi dan
memfasilitasi total care dan juga membantu pasien memperoleh tujuan
utamanya dalam meningkatkan derajat kesehatannya.
 Pelaksanaan Discharge Planning
1. Sejak waktu penerimaan pasien, lakukan pengkajian tentang
kebutuhan pelayanan kesehatan untuk pasien pulang dengan
menggunakan riwayat keperawatan, rencana keperawatan, pengkajian
kemampuan fisik dan kognitif yang dilakukan secara terus menerus.
2. Kaji kebutuhan pendidikan kesehatan untuk pasien dan keluarga yang
berhubungan dengan terapi di rumah, hal-hal yang harus dihindarkan
akibat gangguan kesehatan yang dialami dan komplikasi yang
mungkin terjadi.
3. Bersama pasien dan keluarga, kaji faktor-faktor lingkungan di rumah
yang bisa mengganggu perawatan diri seperti ukuran kamar, lebar
jalan, langkah, fasilitas kamar mandi. Perawat yang melakukan
perawatan di rumah hadir pada saat rujukan dilakukan untuk
melakukan pengkajian.
4. Berkolaborasi dengan dokter dan disiplin ilmu yang lain dal mengkaji
perlunya rujukan untuk mendapat perawatan di rumah atau di tempat
pelayanan lainnya.
5. Kaji penerimaan terhadap masalah kesehatan dan larangan yang
berhubungan dengan masalah kesehatan tersebut.
6. Konsultasi dengan anggota tim kesehatan lainnya tentang berbagai
keperluan pasien setelah pulang.
7. Tetapkan diagnosa keperawatan yang tepat, lakukan implementasi
rencana keperawatan, evaluasi kemajuan secara terus-menerus.
Tentukan tujuan pulang yang relevan sebagai berikut.
a. Pasien akan mengalami masalah kesehatan dan implikasinya
b. Pasien akan mampu memenuhi kebutuhan individunya
c. Lingkungan rumah akan menjadi aman
d. Tersedia sumber perawatan kesehatan di rumah.
 Keuntungan Discharge Planning
Bagi Pasien :
1. Dapat memenuhi kebutuhan pasien
2. Merasakan bahwa dirinya adalah bagian dari proses perawatan sebagai
bagian yang aktif dan bukan objek yang tidak berdaya.
3. Menyadari haknya untuk dipenuhi segala kebutuhannya
4. Merasa nyaman untuk kelanjutan perawatannya dan memperoleh
support sebelum timbulnya masalah.
5. Dapat memilih prosedur perawatannya
6. Mengerti apa yang terjadi pada dirinya dan mengetahui siapa yang
dapat dihubunginya.

Bagi Perawat :
1. Merasakan bahwa keahliannya diterima dan dapat digunakan
2. Menerima informasi kunci setiap waktu
3. Memahami perannya dalam system
4. Dapat mengembangkan keterampilan dalam prosedur baru
5. Memiliki kesempatan untuk bekerja dalam setting yang berbeda dan
cara yang berbeda.
6. Bekerja dalam suatu sistem dengan efektif.

Anda mungkin juga menyukai