PERTEMUAN KE 1
1.3 Manfaat,
Setelah mempelajari materi ini maka mahasiswa diharapkan mampu
menjelaskan perilaku beton prategang, system prategang dan merencanakan
bangunan sederhana sesuai dengan konsep prategang.
PENDAHULUAN
Beton adalah material yang kuat dalam kondisi tekan, tetapi lemah dalam kondisi
tarik. Kuat tariknya bevariasi dari 8 sampai 14 % dari kuat tekannya. Karena
rendahnya kapasitas tarik tsb, maka retak lentur terjadi pada taraf pembebanan
yang masih rendah. Untuk mengurangi atau mencegah berkembangnya retak tsb,
gaya konsentris atau eksentris diberikan dalam arah longitudinal elemen struktural.
Gaya longitudinal yang diterapkan disebut gaya prategang, yaitu gaya tekan yang
memberikan prategangan pd penampang disepanjang bentang suatu elemen
struktural sebelum bekerjanya beban mati dan beban hidup transversal. Jenis
pemberian gaya prategang ada 2 yaitu prategang linier dan melingkar.
Komponen utama beton prategang adalah beton mutu tinggi dan baja mutu
tinggi.
Menurut ACI 318 beton mutu tinggi adalah beton yang mempunyaii kuat tekan
silinder melebihi 6000 psi (41,4 MPa).
1, 5
Wc
Ec = 3,32 f ' c 6895 MPa
2320
Kuat beton sampai 138 Mpa dapat dengan mudah diperoleh dengan menggunakan
ukuran agregat max 3/8” dan bahan pengganti sebagian semen seperti silika fume.
Untuk kekuatan antara 138-206 Mpa maka material lain seperti serat baja atau
karbon harus ditambahkan ke dlm campuran.
t = waktu (hari)
= 4,00 utk semen tipe I yang dirawat basah dan 2,30 utk semen tipe III yg
dirawat basah.
= 1,00 utk semen tipe I yang dirawat uap dan 2,30 utk semen tipe III yg
dirawat uap.
= faktor yang bergantung pada parameter yang sama dengan nilai masing-
masing 1.85; 0.92; 0.95; dan 0.98.
Modulus elastisitas dipengaruhi oleh berbagai faktor selain beban, misalnya kadar
air, umur beton dan temperatur.
b. Rangkak
Rangkak adalah peningkatan regangan terhadap waktu akibat beban yang terus
menerus bekerja. Deformasi awal akibat beban adalah regangan elastis,
sementara regangan tambahan akibat beban yang sama yang terus bekerja adalah
regangan rangkak.
Kurva regangan-waktu
c. Susut
Pada dasarnya ada 2 jenis susut : susut plastis dan susut pengeringan. Susut
plastis terjadi selama beberapa jam pertama sesudah pengecoran beton segar.
Susut pengeringan adalah berkurangnya volume beton apabila terjadi kehilangan
air akibat penguapan; hal ini terjadi sesudah sesudah beton mengering dan
sebagian besar proses hidrasi kimiawi dipasta semen telah terjadi.
2. BAJA MUTU TINGGI
Penulangan baja untuk beton terdiri atas batang, kawat dan jalinan kawat yang
dilas, dibuat sesuai standart ASTM. Besaran yang penting pd baja tulangan adalah;
Modulus Young, Es
Kuat leleh, fy
Kuat ultimit, fu
Notasi mutu baja
Ukuran atau diameter batang
Baja prategang dapat berbentuk kawat-kawat tunggal, strands yang terdiri atas
beberapa kawat yang dipuntir membentuk elemen tunggal dan batang-batang
bermutu tunggi. Tiga jenis yang umum digunakan adalah:
a. terhindarnya retak terbuka didaerah tarik, jadi lebih tahan terhadap daerah
korosif.
b. Kedap air, cocok untuk pipa dan tangki
c. Karena terbentuknya lawan lendut sebelum beban rencana bekerja, maka
lendutan akhirnya akan lebih kecil dibandingkan dengan beton bertulang
biasa.
d. Penampang struktur lebih kecil/langsing, sebab seluruh luas penampang
dipakai secara efektif.
e. Ketahanan geser balok dan ketahanan puntirnya bertambah. Maka struktur
dengan bentang besar dapat langsing. Tetapi ini menyebabkan natural
frekuensi dari struktur berkurang, sehingga menjadi dinamis instabil akibat
getaran gempa/angina, kecuali bila struktur itu memiliki redaman yang cukup
atau kekakuannya ditambah.
Keuntungan beton prategang dibandingkan beton bertulang:
1. Pada beton prategang dipakai baja dan beton dengan mutu tinggi, maka
jumlah bahan yang dipakai lebih sedikit.
2. Pada beton prategang, seluruh penampang aktif menerima beban,
sedangkan pada beton bertulang hanya penampang yang tidak retak yang
memikul beban
3. Karena kedua hal di atas maka beton prategang lebih ringan, lebih langsing
dan secara estetik lebih menarik
4. karena tidak terjadi retak pada beton prategang, maka baja lebih terlindung
terhadap korosi.
5. lendutan efektif akibat beban jangka panjang dapat terkontrol baik pada
prategang penuh maupun sebagian.
6. Akibat kemiringan tendon di dekat perletakan, ketahanan terhadap beban
lebih baik dan prategang akan mengurangi tarikan diagonal. Jadi sengkang
yang dipakai akan berkurang.
Kelas 1 : seluruh bagian konstruksi dalam tegangan tekan pada beban kerja
Kelas 2A : sub kelas yang merupakan kombinasi dari 2 kelas, kelas 1 pada beban
kerja yang terdiri dari beban tetap dan beban hidup, tetapi juga seperti
kelas 3 pada beban ekstrim. Karena sifat dari beton prategang, retak
rambut akan menutup kembali pada beban kerja yang biasa.
Kelas 3 : boleh terjadi retak rambut pada beban kerja, tapi besar lendutan
dibatasi.