Anda di halaman 1dari 4

Tugas Individu 1

Mata Kuliah Komputasi Teknik


Dosen Dr. Ir. Ahmad Indra Siswantara

KONSEP INFINITE DALAM PEMBELAJARAN


KOMPUTASI TEKNIK

MEI EDI PRAYITNO


NIM: 1806244465

PROGRAM PASCASARJANA SUMBER DAYA MARITIM


FAKULTAS TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS INDONESIA
2019

i
Tugas Individu 1
Tugas Mata Kuliah Komptek - Dr. Ir. Ahmad Indra Siswantara.

Resume Kuliah Ke-1

KONSEP INFINITE DALAM PEMBELAJARAN KOMPUTASI TEKNIK

Pendahuluan
Konsep tak berhingga (Infinity) adalah sebuah konsep abstrak yang menggambarkan sesuatu
yang tanpa batas dan relevan dalam sejumlah bidang, terutama bidang matematika, fisika dan
berbagai ilmu turunannya seperti komputasi teknik. Komputasi teknik merupakan satu dari
berbagai ilmu yang dikembangkan untuk menjadi bagian dari penyelesaian berbagai
persoalan yang dimaksudkan untuk memudahkan dan meyederhanakan permasalahan yang
komplek. Konsep berfikir infinite berawal dari penolakan Spinoza (1967) tentang pemikiran
Rene Descartes (1957), yaitu res cogitan (hal yang ada di dalam rasio) dan res extensa (hal
yang berada di luar rasio), dimana Rene Descartes (1957) berpendapat bahwa Tuhan berada
diluar rasio manusia. Hal itulah yang ditolak karena menurut Spinoza (1967) Tuhan berada
dalam diri manusia. Pendapat tersebut memberikan dampak pada pengucilan Spinoza dari
jemaat gereja, karena dengan pemahaman itu, Spinoza (1967) mengembangkan pemikirannya
dan berpendapat bahwa agama yang mapan seperti Yahudi dan Kristen hanya dihidupkan
oleh dogmatis dan ritual lahiriah. Secara umum pendapat Spinoza adalah konsep Infinity dari
Tuhan, dengan kata lain bahwa Tuhan memiliki sifat infinity. Hal tersebut dapat dijelaskan
bahwa sifat Tuhan yang infinity itu, sebuah makna yang subtantif akan rahmat Tuhan yang
tidak berhingga kepada seluruh makhluk-NYA. Analoginya adalah, jika diambil himpunan
bilangan real, bilangan real tidak terbatas (infinite), jika diambil salah satu sifatnya, misalkan
bilangan cacah, maka anggota bilangan cacah akan infinite juga. Oleh sebab itu dapat
disimpulkan bahwa kebesaran Tuhan dengan menurunkan salah satu sifatnya, akan
mendapatkan gambaran sifat yang infinite juga. Termasuk juga dalam konsep infiniti dalam
pembelajaran komputasi teknik, maka dengan sifat Tuhan yang infiniti, maka akan
memberikan cara berfikir yang infiniti terhadap penyelesaian berbagai persoalan.

Pertanyaan Penelitian
Dari uraian yang telah dibahas pada pendahuluan dapat ditarik sebuah pertanyaan penelitian
bagaimana konsep infinite dalam pembelajaran komputasi teknik?

Pembahasan
Dengan menggunakan metodologi penyelesaian masalah dengan tinjauan dari berbagai
litratur yang relevan dapat dijelaskan bahwa manusia merupakan makhluk yang paling
sempurna yang telah diciptakan oleh Allah (Tuhan YME) dibandingkan dengan makhuk
lainnya. Manusia merupakan makhluk Allah (Tuhan YME) yang diciptakan memiliki cipta,
rasa dan karsa, yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya. Dengan cipta, manusia akan
mampu mendesain berbagai benda yang dapat memberikan kemudahan bagi kegiatan
hidupnya. Dengan rasa akan mampu membedakan berbagai hal baik manis, pahit, dll. Serta
dengan sifat karsa akan mampu memberikan kreasi terhadap berbagai persoalan yang
dihadapinya. Dihadapkan dengan berbagai persoalan konspe inifinite tersebut, menurut
Ishartono (2015) ada beberapa poin yang dapat dimaknai dari pendapat Spinoza yaitu: (1)

Mei Edi Prayitno 1


Tugas Individu 1
Tugas Mata Kuliah Komptek - Dr. Ir. Ahmad Indra Siswantara.

Spinoza melihat segala sesuatu dari perspektif keabadian (sub speciaeternitas). Maksudnya
bahwa manusia hanya menjalani kehidupan yang sangat kecil dari begitu besarnya kehidupan
itu sendiri (keabadian waktu). (2) Tuhan adalah segalanya, segalanya ada pada diri Tuhan.
Bagi Spinoza, Tuhan tidak menciptakan dunia agar dapat berdiri diluar dunia itu sendiri,
melainkan Tuhan adalah dunia itu sendiri. (3) Alam bukan hanya segala bentuk alam yang
berwujud materi, tetapi segala hal yang bertautan dan ada di alam itu sendiri, bahkan
termasuk ruhaniah manusia. Spinoza mengatakan bahwa “Yang Tak Berhingga” (Tuhan dan
Alam) merupakan satu dan merupakan segala-galanya. Sedangkan yang disebut berhingga”
(gejala-gejala dan benda-benda di dunia) hanya bisa berada dan hanya bisa dipikirkan berkat
keberadaan Yang Tak Berhingga. Spinoza kemudian membuat pembedaan di dalam Alam
dan Tuhan. Spinoza (1967) menggunakan istilah “Natura naturans” dan “Natura naturata”.
Natura naturans adalah Tuhan yang Esa “atau” Alam sebagai asal-usul atau pencipta yang
asli. Sedangkan natura naturata adalah ciptaan Tuhan atau Alam yang kelihatan yang
menggambarkan akan penciptanya. Dalam konteks pemahaman itu, manusia dimengerti
sebagai cara berada “dari” Yang Tak Berhingga. Dan tugas manusia adalah berusaha melihat
dengan mata rasionya bahwa segala sesuatu di dunia ini merupakan manifestasi dari Allah
(Tuhan YME). Dengan demikian manusia tidak mempunyai kemungkinan lain untuk
bertindak selain “harus” melihat semua pengalaman dan segala sesuatu yang ada di dunia ini
sebagai substansi yang satu, yaitu Allah (Tuhan YME). Menurut Siswanto (1995) bahwa akal
budi dan bahasa sehari-hari selalu cenderung untuk mengadakan pemilahan-pemilihan.
Dengan demikian bahwa dengan pembelajaran komputasi teknik tersebut akan memberikan
makna akan sifat infinite Allah (Tuhan YME), sehingga akan mampu menjadikan sebagai
makhluk Allah yang lebih tawadhu dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang
dihadapinya.

Kesimpulan
Dari penjelasaan yang telah diuraikan diatas dapat disiimpulkan sebagai berikut:
1. Manusia merupakan makhluk Allah (Tuhan YME) yang paling sempurna dengan
dianugerahi oleh-NYA cipta, rasa dan karsa sebagai pemimpin di dunia.
2. Sebagai manusia diharapkan dalam melihat suatu permaslaahan dalam kehidupan dari
pembagian dimensi waktu yaitu pra, proses, dan pasca secara seksama atas kehendak
Allah (Tuhan YME), sehingga manusia hendaknya agar lebih bijak dalam mensikapi
berbagai permasalahan. Atau dengan kata lain, dunia itu ada “dalam” diri Allah (Tuhan
YME) itu sendiri.
3. Allah (Tuhan YME) “Yang Tak Berhingga” (Tuhan dan Alam) merupakan yang satu dan
merupakan segala-galanya. Sedangkan yang disebut berhingga” (gejala-gejala dan benda-
benda di dunia) itu hanya bisa berada dan hanya bisa dipikirkan berkat keberadaan Yang
Tak Berhingga.
4. Dengan makna akan konsep infinite dan dihadapkan pada mata kulaih komputasi teknik
akan lebih mendekatkan manusia lebih tawadhu akan sifat Allah (Tuhan YME) yang
infinite.

Mei Edi Prayitno 2


Tugas Individu 1
Tugas Mata Kuliah Komptek - Dr. Ir. Ahmad Indra Siswantara.

Referensi.
Descartes, R., 1957, A Discourse on Method, translated by Iohn Veitch, I.M. Dent"& Sons
Ltd., London
Ishartono, Naufal, 2015, Filsafat Pendidikan Matematika Review dari Beberapa Preposisi di
dalam Ethics Book oleh Spinoza, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Spinoza, B., 1967, Ethics, J.M. Dent & Sons Ltd., London
Siswanto, Joko, 1995, Metafisika Substansi, Universitas Gadjah Mada, Jurnal filsafat Mei '95

Mei Edi Prayitno 3

Anda mungkin juga menyukai