Anda di halaman 1dari 2

TINJAUAN ASPEK TEKNIS

DAN ASPEK PERAWATAN TERHADAP KONEKSI


POROS PROPELLER JENIS KEYLESS

KONEKSI POROS PROPELLER JENIS KONEKSI POROS KEYLESS


Poros propeller merupakan salah satu bagian koneksi tradisional termasuk gangguan cocok
terpenting dari instalasi penggerak kapal. (juga disebut cocok tekan dan menyusut cocok)
Kedudukan poros propeller dengan mesin induk keyways , sistem bushing mengetik , QD dan
adalah harus segaris atau satu garis sumbu. Jika bushing meruncing († ara . 2) .Interferensi cocok
kelurusan garis atau sumbu poros dan mesin menawarkan beberapa keuntungan ,seperti nol
induk belum tercapai berpengaruh terhadap reaksi dan seragam pres kontak-sures.
besarnya daya yang diteruskan dari motor induk Interferensi cocok juga memiliki yang berbeda
ke propeller sebagai pendorong kapal. Untuk kerugian seperti panjang cocok diperpanjang
mencapai kelurusan poros dilakukan aligment dan kebutuhan untuk mesin sangat dekat
secara tepat dan akurat melalui mekanisme toleransi poros dan komponen bore. Juga ,
pemberian bantalan. Adanya bantalan juga tergantung pada ukuran dari poros, penggunaan
berfungsi untuk mengurangi terjadinya getaran tekan atau sumber panas mungkin perlu . Selain
pada poros yang mengakibatakan berkurangnya itu , pemeliharaan sering sulit dan komponen
efektifitas poros propeller disamping juga dapat jarang menjadi digunakan kembali. Tombol
berfungsi untuk menghindari terjadinya deformasi dan keyways telah ada selama beberapa waktu
pada poros propeller. Rangkaian poros terdiri dari dan bushing meruncing mengetik sangat populer
bagian –bagian berikut : di seluruh dunia sebagai bushing dasar yang
1. Poros pendorong ( Trust Shaft) sama dapat ditampung pada ukuran poros yang
2. Poros antar (Intermediate shaft) berbeda
3. Poros baling-baling (Propeller shaft) .
4. sambungan (Couplings) Tombol dan keyways relatif mudah untuk
mempersiapkan , cepat untuk menginstal
Bearing Keyless dan memberikan solusi biaya rendah
Connection

Intermediate
Shaft Shaft

Dari jenis koneksi poros dapat dibedakan menjadi


dua bagian :
OK Coupling- SKF merupakan komponen
koneksi (connection) antar shaft dengan tidak
menggunakan spie (keyless) dengan mekanisme
yang sederhana dan sangat efektif dalam
mentransmisikan daya dari MPK (Motor pokok) ke
propeller.

b. Dibandingkan dengan jenis coupling poros


kapal jenis lain, OK Coupling- SKF memiliki
kelebihan sebagai berikut;
Proses perakitan akhir nantinya akan dilakukan di
1) persiapan untuk penyambungan cukup
PAL lengkap dengan proses sea trial. Beralih ke
sederhana dan mudah dalam pelepasan, pada
spesifikasi. Dengan bobot 2.400 ton, PKR 10514
saat diperlukan perbaikan shaft bearing.
bisa disebut sekelas light fregate. Kapal sekelas
ini sangat dibutuhkan TNI AL mengingat luasnya
2) dapat membentuk kesatuan sambungan
lautan yang harus dijaga, sekaligus kapal ini dapat
yang rigid antara intermediate shaft dan tail shaft,
memberkan efek getar. Dirut PT PAL
sehingga memiliki kemampuan untuk
menjelaskan, nantinya akan dibangun kapal
menstransmisikan torsi keseluruh permukaan
kedua yang murni buatan PT PAL.
propeller shaft yang disambung serta kecil
Seperti umumnya light fregate, PKR 10514 akan
kemungkinan terjadi slip.
dilengkapi sejumlah persenjataan mematikan.
Sejauh ini belum ada rilis resmi mengenai jenis
3) tidak terjadi kosentrasi tegangan seperti
dan jumlah persenjataan PKR 10514. Hanya saja
halnya pada shaft coupling dengan kunci (spie).
disebutkan kapal ini nantinya bakal punya
kemampuan peperangan tiga dimensi, yaitu
4) tahan terhadap beban kejut terutama pada
permukaan, udara, dan bawah permukaan.
momen balik dari propeller yang tiba-tiba.
Menilik desain atau gambar yang dikeluarkan
Damen bisa ditebak meriam utama akan
5) OK Coupling-SKF merupakan jenis
menggunakan OTO Melara kaliber 76 mm. Untuk
coupling yang sesuai untuk mnyambung propeller
peluru kendali anti kapal, besar kemungkinan
shaft dengan penggerak jenis CPP (Control Pitch
masih mengadopsi keluarga Exocet. Di belakang
Propeller).
meriam utama, terdapat sejumlah peluncur rudal
Karena PKR merupakan kapal canggih dan kelas
anti serangan udara dengan sistem vertical launch
frigate pertama diproduksi di Indonesia, PAL
Desember 2016, dilanjutkan perampungan kapal
memperoleh proses transfer of technology dari
kedua pada Oktober 2017. Sumber (Indomiliter)
Damen.

Anda mungkin juga menyukai