Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nanda Melanie

Kelas : XI-OTKP1

Mata pelajaran : Humas Dan Keprotokolan

InShot_20210205_1
34119862.mp4
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nadiem Makarim resmi menghapus
Ujian Nasional (UN) 2021. Pertimbangan penghapusan UN dan ujian kesetaraan 2021, terkait
kondisi penyebaran Covid-19 yang semakin meningkat. Hal itu tertuang dalam Surat Edaran
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Peniadaan Ujian Nasional
dan Ujian Kesetaraan serta Pelaksanaan Ujian Sekolah dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-
19 yang diteken Nadiem pada 1 Februari 2021.
Peraturan ini berlaku bagi siswa yang kini duduk di kelas 6 SD/sederajat, kelas 9 SMP/sederajat
dan kelas 12 SMA/sederajat.

"Dengan ditiadakannya UN dan ujian kesetaraan tahun 2021 sebagaimana dimaksud pada
angka 1, maka UN dan ujian kesetaraan tidak menjadi syarat kelulusan atau seleksi masuk ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi," kutipan SE dilansir oleh kemdikbud.go.id Jumat
(5/2/2021).

Dalam aturan tersebut, diungkapkan syarat peserta didik dinyatakan lulus yaitu dengan:

1. Menyelesaikan program pembelajaran yang dibuktikan dengan rapor tiap semester

2. Memperoleh nilai perilaku minimal baik

3. Mengikuti ujian yang diselenggarakan satuan pendidikan.

Adapun ujian pengganti UN yang digunakan sebagai syarat kelulusan yaitu:


1. Portofolio berupa evaluasi atas nilai rapor, nilai sikap/perilaku, dan prestasi yang diperoleh
sebelumnya (penghargaan, hasil perlombaan, dan sebagainya).

2. Penugasan.

3. Tes secara luring atau daring.

4. Bentuk kegiatan penilaian lain yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.

Sementara untuk peserta didik sekolah menengah kejuruan selain ujian yang diselenggarakan
oleh satuan pendidikan tersebut, juga dapat mengikuti uji kompetensi keahlian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dikutip dari Kompas.com Jumat (5/2/2021) Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda mendukung
keputusan Mendikbud Nadiem untuk meniadakan Ujian Nasional ( UN) dan ujian kesetaraan
2021.

"Kami menilai pelaksanaan Ujian Nasional lebih banyak menciptakan standar pendidikan yang
semu, di mana hal itu tidak mencerminkan kemampuan holistik dari peserta didik, karena
mereka hanya dinilai dari sisi kognisi semata," kata Huda dalam keterangan tertulis, Kamis
(4/2/2021).

Huda sepakat parameter kelulusan peserta didik dilihat dari rapor tiap semester, nilai perilaku
minimal baik, dan mengikuti ujian yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan masing-
masing.

Namun, ia meminta Kemdikbud dan Dinas Pendidikan memastikan parameter kelulusan


tersebut sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

Lebih lanjut, Huda meminta Mendikbud menyosialisasikan Surat Edaran Nomor 1 Tahun 2021
tersebut dengan baik sehingga tidak memicu polemik terkait tidak digelarnya UN 2021.

"Selama ini kerap kali kebijakan Kemendikbud tidak tersosialisasi dengan baik sehingga
memunculkan penafsiran dari Dinas Pendidikan sehingga memicu polemik di masyarakat,"
ujarnya.

Dampak positif dan negatif penghapusan ujian nasional

A. Dampak positif penghapusan ujian nasional

1. Beban psikologis siswa berkurang

Dengan dihapusnya kebijakan ujian nasional, siswa tak terlalu terbebani untuk belajar yang
melebihi proporsinya, toh selama ini ketika ujian nasional sudah dekat siswa dituntut untuk
belajar ekstra. siswa harus mengorbankan hal yang cukup urgent untuk belajar dan belajar
hanya demi target bisa lulus ujian nasional. Frekuensi belajar yang tidak lazim dan cenderung
dipaksakan justru akan membuat pelajaran sulit untuk dipahami serta akan berdampak negatif
terhadap psikologis siswa.

2. Menghadirkan rasa keadilan siswa di indonesia

Hal yang sangat tidak bijaksana dalam pelaksanaan ujian nasional adalah siswa diseluruh
indonesia diberikan soal yang sama secara nasional. padahal jika dilihat secara kasat mata
pemerataan pendidikan di indonesia belum sepenuhnya terealisasi dan sekolah-sekolah yang
ada hanya 30% yang berada di atas standar nasional. hal tersebut memunculkan rasa
ketidakadilan bagi siswa dengan sarana dan prasarana serta tenaga pendidik yang masih sangat
memprihatinkan karena mereka harus bersaing dan menjawab soal yang sama dengan siswa
yang berada di perkotaan dengan fasilitas pendidikan yang layak dan berstandar nasional

3. Meminimalisir pemahaman yang keliru tentang makna belajar

Hal yang menjadi rahasia umum lagi adalah terkadang seorang anak, orang tua dan masyarakat
mengukur kemampuan seorang anak berdasarkan prestasi akademik yang diraihnya. lulus ujian
nasional menjadi acuan anak tersebut dikatakan berprestasi atau tidak. hal ini justru
menimbulkan pemahaman yang keliru tentang makna belajar karena hakikat belajar adalah
membuat seorang anak menjadi lebih memahami hal yang baik dan salah. sebagian orang tua
juga menjadikan ujian nasional yang diraih anaknya sebagai sebagai acuan anaknya layak
untuk melanjutkan sekolah atau tidak.

B. Dampak negatif penghapusan ujian nasional

1. Motivasi belajar siswa berkurang

Tak dapat dipungkiri bahwa pelaksanaan ujian nasional selama ini justru berefek pada
meningkatnya semangat belajar siswa selain memiliki target untuk lulus ujian
nasional sebagian dari mereka juga menganggap ujian nasional sebagai ajang rivalitas untuk
melihat siapa yang terbaik. Dan seperti yang kita ketahui bahwa mental sebagian anak-anak
indonesia memang butuh dipaksa agar bisa berprestasi, jadi ujian nasional juga sebagai wadah
yang melecut semangat siswa untuk belajar dan berprestasi.
2. siswa akan menjadi acuh tak acuh untuk belajar

Salah satu dampak negatif penghapusan ujian nasional adalah sebagian siswa akan menjadi
acuh tak acuh untuk belajar. dimana pada saat pelaksanaan kebijakan ujian nasional pun masih
ada siswa yang malas belajar dan menganggap belajar sebagai hal yang tidak penting apalagi
jika ujian nasional dihapus. Memang peranan ujian nasional selama ini adalah memunculkan
rasa khawatir tersendiri bagi yang memancing siswa untuk lebih giat belajar.

3. Anak-anak akan sulit mengetahui potensi dalam dirinya


Ujian nasional selain yang berfungsi sebagai standarisasi nasional untuk mengetahui
kemampuan siswa dalam skala nasionalselain itu ujian nasional juga menjadi tolok ukur
tersendiri bagi siswa untuk mengukur kemampuan dirinya. melalui hasil yang diraih melalui
ujian nasional siswa akan memahami kemampuan serta potensi yang dimilikinya. akan tetapi
ketika ujian nasional dihapus siswa akan kesulitan mematakan kemampuan dalam dirinya
dalam menentukan pilihan dalam studi ditingkat pendidikan selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai