43
44
2) Lingkungan Proyek
Proyek ini memiliki lahan yang cukup sempit,
dikarenakan sebagian besar luas tanah yang dimiliki
telah menjadi tempat didirikannya bangunan. Karena
masih memiliki cukup lahan kosong di sekitar
proyek, lahan tersebut dapat digunakan sebagai
tempat parkir, pos jaga, kamar mandi, gudang
logistik dan mes tukang. Sedangkan untuk mes staf
kantor terletak di belakang proyek yakni di
perumahan GKA (Gresik Kota Asri).
Lingkungan proyek sangat dekat dengan
pemukiman warga dan daerah kampus, sehingga
cukup susah dalam mobilitas alat berat dan material,
tetapi untuk membawa material dan alat berat sangat
mudah dikarenakan akses dari jalan perkotaan
sangat dekat. Lingkungan proyek sangat teduh
dikarenakan lokasi yang berdekatan dengan kampus
dan taman kota.
Universitas Muhammadiyah
Gresik (UMG)
Tender Tender
Tender
Project Manager
PT. SASMITO
Proyek : Gedung Perkuliahan Ir. Maarif
Universitas Muhammadiyah
Gresik (UMG).
Alamat : Jl. Sumatera, No: 101, GKB,
Randuagung – Gresik.
Team Mekanik
Pelaksana K-3
Katidjan
Savety Man
Suwito
3. Identitas Proyek
a. Nama Proyek : Pembangunan Gedung
Perkuliahan Universitas
Muhammadiyah Gresik (UMG)
di Gresik.
b. Lokasi Proyek : Jalan Sumatera No. 101, GKB,
Randuagung Kab. Gresik.
c. Pemilik Proyek : Universitas Muhammadiyah
Gresik (UMG).
d. Manajemen Konstruksi : PT. Handal Natsa Kedhaton
e. Kontraktor : PT. SASMITO
f. Konsultan Perencana
(Architecture) : PT. Handal Natsa Kedhaton
g. Konsultan Perencana
(Structure : PT. Handal Natsa Kedhaton
h. Proses Pengadaan : Lelang atau Tender
i. Luas Tanah : 2891 m2
j. Luas Bangunan : 2171,5 m2
k. Jenis Proyek : Proyek khusus untuk perkuliahan
l. Durasi Proyek : 5 Desember 2014 – 31 Desember
2015
m. Jumlah Tingkat
Bangunan : 7 Tingkat bangunan dan 2
basemen
n. Jenis dan Bentuk
Bangunan : Gedung Perkuliahan
o. Material Utama
Bangunan : Beton Bertulang
a. Faktor Pendukung :
1) Mahasiswa selama Praktek Kerja Industri dibimbing
langsung oleh Site Manager (SM), sehingga
memudahkan mahasiswa dalam mengelola laporan
dan mengumpulkan data.
2) Lokasi Proyek berada di lokasi strategis, sehingga
mudah diakses oleh angkutan umum. Selain itu,
lokasi proyek berada dekat dengan rumah tinggal di
wilayah Gresik.
3) Mahasiswa diperbolehkan langsung mengambil
gambar atau dokumentasi di lokasi proyek dan
didampingi oleh pelaksana lapangan selama
melakukan dokumentasi dan mengumpulkan data.
4) Sarana dan prasarana yang berada di lokasi proyek
yang mendukung mahasiswa dalam mengola data,
berupa mess atau tempat tinggal sementara selama
proyek berlangsung dan berupa jaringan internet di
lokasi proyek.
b. Faktor Penghambat :
1) Lokasi proyek jauh dari kampus, sehingga
menghambat proses asistensi mahasiswa.
2) Karena lokasi proyek jauh dari rumah, sehingga
mahasiswa harus mencari tempat tinggal sementara.
55
B. Pembahasan
1. Tinjauan Umum dan Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan
Balok
Bahasan pokok pada laporan PKL adalah
mengenai pengamatan dan pekerjaan Balok. Mahasiswa
diharapkan dapat memahami hal yang berkaitan dengan
pekerjaan Balok. Beberapa masalah yang akan dibahas
adalah mengenai fungsi utama Balok, peralatan dan
bahan yang digunakan serta hal-hal lain yang dapat
mendukung dalam pengerjaan balok sehingga dapat
berjalan dengan baik.
Balok merupakan elemen struktur yang
menyalurkan beban-beban dari pelat lantai ke kolom
penyangga vertikal. Balok ialah batang struktural yang
menahan gaya-gaya yang bekerja dalam arah transversal
terhadap sumbunya yang mengakibatkan terjadinya
lenturan
a. Peralatan
Peralatan yang diperlukan adalah:
1) Bar Cutter
Bar cutter berfungsi untuk memotong besi
berdiameter besar, Bar Cutter yang digunakan
bermerk Tatung. Bar Cutter minimal dioperasikan
oleh dua orang tukang besi. Tukang pertama
bekerja sebagai orang yang mengoperasikan
mesin Bar Cutter dan Tukang Kedua sebagai
orang yang memegang besi yang akan dipotong.
56
2) Bar Bender
Bar Bender berfungsi untuk membengkokkan
besi berdiameter besar yang digunakan dalam
proyek. Bar Bender yang digunakan berjenis
Hanyoungnux BE215.
3) Scaffolding
Scaffolding (Perancah), adalah suatu peralatan
penyangga sementara yang digunakan untuk
pijakan pekerja dan menopang material.
Scaffolding terbuat dari besi, pada pelaksanaan
struktur kolom, scaffolding digunakan untuk
pijakan pekerja pada saat pengecoran kolom.
Scaffolding terdiri dari beberapa bagian, yaitu:
a) Mainframe : pembentuk penyangga utama
dari bentuk konstruksi
scaffolding.
5) Air Compressor
Air Compressor adalah alat penghasil atau
penghembus udara bertekanan tinggi yang
62
6) Vibrator
Vibrator berfungsi untuk memadatkan beton
yang telah dicor, sehingga tidak ada pori dan
memenuhi semua sisi tempat yang dicor.
Vibrator yang dipakai bermerk Robin 6.0 EX17.
63
7) Cutting Wheel
Cutting wheel merupakan alat untuk
memotong besi tulangan yang berada di
lapangan yang tidak memungkinkan dipotong
dengan bar cutter. Cutting wheel yang digunakan
bermerk maktec dengan diameter 14”.
8) Truck Mixer
Truck Mixer adalah truck molen yang
berfungsi sebagai pengangkut beton segar dan
batching plant ke tempat pengecoran. Truck yang
digunakan adalah pabrikan Howo Sino Truk.
64
9) Concrete Pump
Concrete Pump adalah truck mengangkut
beton segar dari truck mixer ke lokasi pengecoran.
Umumnya pengecoran menggunakan Concrete
Pump pada are horizontal ,isalnya plat dan balok.
Truck yang digunakan pabrikan adalah truck
NIGATA dari PT. Kretindo Agape.
b. Material
1) Beton Ready Mix
2) Besi Tulangan
Besi Tulangan merupakan besi hasil
pabrikasi berbentuk lonjoran sepanjang 12 m
yang digunakan sebagai tulangan atau penahan
terhadap kekuatan tarik pada struktur beton
bertulang. Jenis besi yang digunakan adalah besi
deform/ulir diameter 16 mm (D-16), 19 mm (D-19),
dan besi polos berdiameter Ø10 mm dan Ø12 mm.
67
3) Kawat Bendrat
Kawat Bendrat merupakan material untuk
mengikat besi tulangan dengan besi yang
lainnya, agar terbentuk struktur tulangan kolom
yang diinginkan.
4) Multipleks
Multipleks adalah papan yang terdiri dari
beberapa lapisan papan-papan kayu atau
tripleks. Multipleks digunakan sebagai bahan
untuk pembuatan bekisting kolom, balok dan
Plat. Multipleks yang digunakan harus awet
dalam penggunaanya atau bisa didaur ulang.
Sehingga dapat menghemat biaya
pembekistingan kolom.
68
b) Pembekistingan Balok
Tahap pembekistingan balok adalah
sebagai berikut:
76
c) Pengecekan
Setelah pemasangan bekisting balok dan
pelat dianggap selesai selanjutnya
pengecekan tinggi level pada bekisting balok
dan pelat dengan waterpass, jika sudah
selesai maka bekisting untuk balok sudah
siap
d) Pembesian Balok
Tahap pembesian balok adalah sebagai
berikut :
Pembesian balok dilakukan langsung di
atas bekisting balok. Besi tulangan
diangkat menggunakan tower crane dan
dipasang di atas bekisting balok.
Pasang beton decking untuk jarak selimut
beton pada alas.
e) Pengecekan
Setelah pembesian balok dianggap
selesai, lalu diadakan checklist/pemeriksaan
untuk tulangan. Adapun yang diperiksa
untuk pembesian balok adalah diameter dan
jumlah tulangan utama, diameter, jarak, dan
79
Pembahasan
Pemberian helm oleh pelaksan K3
kepada para pekerja sebenarnya sudah
dilakukan, namun kesadaran yg di miliki
oleh beberapa pekerja masih kurang
sehingga helm yang sudah diberi yang
seharusnya dipakai di kepala malah di
pakai untuk wadah air dan untuk wadah
semen. Hal ini terjadi karena pihak K3
yang kurang tegas dalam memberikan
peringatan kepada para pekerja.
Pemberian sepatu juga sudah di
lakukan oleh pihak K3 namun biaya
pembelian sepatu dibagi dua, jadi 50%
biaya ditanggung pihak kontraktor dan
50% ditanggung oleh pihak mandor.
Namun para mandor tidak mau menerima
tawaran tersebut dikarenakan mandor
takut rugi sehingga para pekerja di biarkan
tidak mengunakan sepatu safety.
91