Anda di halaman 1dari 23

ASPEK

PERPAJAKAN
KEGIATAN
USAHA
HOTEL
Kelompok 5 :
Shania Valeska 125170057
Sylviana Utami 125170063
Tiffany Winanta 125170067
Vania Mariska 125170069
Aprilia Tio Feli 125170084
Franciska 125170101
Definisi

Hotel adalah fasilitas


penyedia jasa
penginapan/peristirahatan
termasuk jasa terkait lainnya
dengan dipungut bayaran
Operasional Hotel

Dilakukan Menggunakan
sendiri jasa
oleh pengusaha pengelolaan
hotel hotel
Sumber
Penghasilan

penyajian makanan
dan minuman

penyewaan ruangan penyewaan kamar


untuk kegiatan acara atau
pertemuan (seminar,
workshop, meeting, dll)
Penghasilan
Utama
Sumber
Penghasilan
·FASHION BOUTIQUE·

OPEN

50 %
OFF

persewaan
ruangan/bangunan
jasa lapangan jasa water sport jasa fitness centre
golf, tenis, dll hotel (sewa untuk
toko/kios, dll.)

Penghasilan

jasa laundry
Lainnya jasa massage
dan spa
Objek Pajak Hotel

Objek PPh Final

Objek Pajak Daerah Objek PPN

Pendapatan
Objek Pajak Hotel

Objek PajakDaerah

penyewaan kamar penjualan jasa laundry, Sewa


makanan jasa fitness centre, ruangan/
dan jasa massage dan function hall
minuman spa, untuk tamu
menginap
Objek Pajak Hotel

Objek PPhFinal Objek PPN


·FASHION BOUTIQUE·

OPEN

50 %
OFF

persewaan jasa laundry, jasa


ruangan/bangunan fitness centre, jasa
hotel (sewa untuk massage dan spa,
toko/kios, dll.) untuk non tamu
Hitung

Seluruh Wajib
Pajak Badan

WAJIB
PEMBUKUAN
Hitung
JUMLAH SELURUH PENGHASILAN BRUTO XXXX
BIAYA XXXX
(-)
JUMLAH PENGHASILAN NETO KOMERSIAL XXXX
KOREKSI FISKAL
POSITIF XXXX
(XXX)
NEGATIF (+)
PENGHASILAN NETO FISKAL XXXX
KOMPENSASI KERUGIAN XXXX
(-)
PENGHASILAN KENA PAJAK XXXX
PPh TERUTANG XXXX
KREDIT PAJAK XXXX
DIPOTONG/DIPUNGUT PIHAK KETIGA XXXX
TELAH DIBAYAR SENDIRI XXXX (+)
JUMLAH KREDIT PAJAK XXXX
(-)
KURANG/LEBIH BAYAR XXXX
Tarif
PPh
Badan Fasilitas Pengurangan Tarif
 WP Badan dalam negeri dengan
omzet ≤ Rp50 Miliar mendapat
Sesuai Perppu 1
fasilitas pengurangan tarif sebesar
Tahun 2020 50% dari tarif normal, yang dikenakan
pemerintah telah atas Penghasilan Kena Pajak dari
menurunkan tarif
pajak penghasilan
badan dari
% bagian peredaran bruto sampai
dengan Rp4,8 Miliar.

sebelumnya sebesar  Khusus untuk Perseroan Terbuka


25% menjadi 22% (minimal 40% dari jumlah keseluruhan
untuk tahun pajak x Penghasilan saham) mendapatkan pengurangan
2020 dan 2021, dan
menjadi 20% mulai Kena Pajak tarif sebesar 5% dari tarif normal / tarif
tahun pajak 2022. PPh badan menjadi 20%.
PPh
Pasal 21/26

Pengusaha hotel wajib


memotong PPh Pasal
21/26, antara lain atas
pembayaran:
- Gaji Karyawan
- Pesangon
- Tenaga Ahli
TETAP PH.NETO-PTKP
PEGAWAI
TIDAK
TETAP
PPh BULANAN PH.BRUTO-PTKP
Pasal HARIAN PH.BRUTO-450ribu
21/26 PH.BRUTO(4,5jt
s.d. 10,2jt)-PTKP HARIAN

Penghitungan PH.BRUTO(>10j,2t)- PTKP


Penghasilan Kena Pajak
BERKESINAMBUNG (50% X PH.BRUTO)-
BUKAN AN (KUMULATIF) PTKP BULANAN
PEGAWAI

TIDAK 50% X PH.BRUTO


PPh BERKESINAMBUNGAN

Pasal KOMISARIS, MANTAN PH.BRUTO


21/26 PEGAWAI

Penghitungan Penghasilan Kena Pajak


PPh
Pasal 22

Hotel (berstatus BUMN) wajib memungut PPh Pasal 22


atas:
Pembayaran atas pembelian barang
dan/atau bahan-bahan untuk
keperluan kegiatan usahanya

tarif efektif 1,5% x Harga


Jual
(belum termasuk PPN).
PPh
Pasal
23/26
Hotel wajib memungut PPh Pasal 23, antara lain atas pembayaran:
 DIVIDEN (Selain Dividen ke OP / ke  SEWA (Selain sewa tanah dan bangunan)
PT dengan penyertaan saham diatas  IMBALAN sehubungan dengan:
25%) - jasa teknik
 BUNGA (kecuali bank) - jasa manajemen
 ROYALTI - jasa konsultan
 HADIAH DAN PENGHARGAAN - jasa lain yang ditetapkan peraturan Menkeu
sehubungan dengan kegiatan selain (PMK Nomor 141/PMK.03/2015)
yang telah dipotong PPh Pasal 21

TARIF
15% 2%
PPh
Pasal
4 ayat 2
Hotel wajib memungut PPh Pasal 4 ayat (2),
antara lain atas pembayaran:

 Hadiah Undian
 Dividen yang diterima WP
Orang Pribadi Dalam Negeri
 Sewa Tanah/Bangunan
 Pada prinsipnya semua barang dan jasa
PPN
Terkait Usaha
dikenakan PPN, hanya saja ada pengecualian.
 Jasa perhotelan yang tidak dikenai PPN
Perhotelan
meliputi:
Pasal 2 PMK-43/PMK.010/2015
1. jasa penyewaan kamar, termasuk
tambahannya di hotel, rumah penginapan, motel,
losmen, hostel, serta fasilitas yang terkait dengan
kegiatan perhotelan untuk tamu yang menginap;
dan
2. jasa penyewaan ruangan untuk kegiatan acara atau
pertemuan di hotel, rumah penginapan, motel,
losmen, dan hostel.
PPN
Terkait Usaha  TIDAK TERMASUK jasa perhotelan yang tidak
Perhotelan
dikenai PPN antara lain:
Pasal 3 PMK-43/PMK.010/2015

1. Jasa penyewaan ruangan untuk selain kegiatan acara atau


pertemuan di hotel, rumah penginapan, motel, losmen, dan
hostel, antara lain sewa ruangan untuk ATM, kantor, perbankan, estoran,
tempat hiburan, karaoke, apotek, toko retail, dan klinik
2. jasa penyewaan unit dan/atau ruangan, termasuk tambahannya, di
apartemen, kondominium, dan sejenisnya,serta fasilitas
penunjang terkait lainnya (didasarkan atas izin usahanya)
3. Jasa biro perjalanan atau perjalanan wisata yang diselenggarakan oleh
pengelola jasa perhotelan.
Contoh
Hotel

PT Hotel Sahid Jaya International Tbk didirikan di Jakarta tanggal 23 Mei 1969
dengan maksud dan tujuan untuk menjalankan usaha-usaha dalam bidang industri
perhotelan dan pariwisata. Pada tahun 1970, Perseroan memulai pembangunan
sebuah hotel di Jalan Jendral Sudirman 86 Jakarta yang kemudian beroperasi pada
tanggal 23 Maret 1974 dengan nama Hotel Sahid Jaya. Disamping memiliki 439
kamar pada waktu itu, Hotel Sahid Jaya juga memiliki beberapa ruang pertemuan,
restoran dan ruangan untuk perkantoran, pertokoan kecil serta fasilitas olahraga
seperti kolam renang dan lapangan tenis. Pada tahun 1987, Hotel Sahid Jaya
mendapatkan status sebagai hotel bintang lima.
Visi: Menjadi hotel yang mampu menumbuhkan kreativitas, inovasi, produktivitas, kualitas sumber daya
manusia yang teruji dan menyajikan pelayanan yang sesuai standar internasional tanpa meninggalkan
nilai-nilai luhur budaya bangsa

Misi:
1. Meningkatkan kualitas produk dan mutu pelayanan dengan sasaran memberikan kepuasan kepada
pelanggan
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar menjadi terampil dan memiliki kemampuan untuk
memberikan pelayanan yang terbaik guna memuaskan pelanggan dengan cara profesional dan proaktif
dalam menghadapi perubahan tuntutan masyarakat yang makin canggih dan lingkungan yang kompetitif
3. Mempercepat pengembangan Perseroan menjadi perusahaan yang profesional, produktif dan efisien
yang unggul dalam suasana persaingan yang makin meningkat
4. Meningkatkan upaya pengembangan usaha baik di bidang bisnis utama maupun bisnis sekunder
sehingga mampu memantapkan keunggulan posisinya dalam kegiatan perekonomian Indonesia pada
khususnya
5. Menggali sumber pendanaan yang lebih inovatif dan menguntungkan perusahaan untuk membiayai
pembangunan dan pengembangan usaha melalui pasar modal, lembaga keuangan nasional maupun
internasional serta menjalin kerjasama dengan pihak lain dalam upaya meningkatkan efisiensi dan
produktivitas perusahaan
Contoh Perhitungan

Anda mungkin juga menyukai