Anda di halaman 1dari 1

GeNose C-19

Penanganan terhadap pandemi Covid-19 semakin menemukan titik terang. Kekinian, pemerintah
berencana memakai alat bernama GeNose C19 untuk mendeteksi Covid-19. Berdasarkan
penelusuran, terdapat beberapa fakta GeNose C19 yang menarik.
GeNose, sebuah alat yang dikembangkan tim riset Universitas Gadjah Mada untuk mendeteksi
apakah seseorang mengidap virus Covid-19 atau tidak. Setelah mengantongi izin edar yang
tertanggal 24 Desember 2020 lalu, GeNose kemudian mulai digadang-gadang sebagai alat
pendeteksi Covid-19 untuk masyarakat Indonesia.
Belakangan juga diketahui bahwa GeNose mulai akan dipasang di beberapa fasilitas umum, guna
meningkatkan jumlah pengetesan pada masyarakat. Salah satunya dibeberapa stasiun mulai
menggunakan GeNose C-19 sebagai syarat perjalanan penumpang kereta api. Instalasi perangkat
GeNose sendiri sudah direncanakan oleh Menteri Perhubungan, diinisiasi untuk penggunaan
kereta jarak jauh. Kebijakan itu dimulai pada 5 Februari 2021.
Tingkat akurasi GeNose diklaim mencapai lebih dari 90%. Namun bukan berarti tarif yang
dipatok akan cenderung mahal. Jika tes Rapid, tes Antigen, atau swab PCR harganya mencapai
ratusan ribu rupiah, ternyata harga hanya memakan biaya Rp. 20,000 saja untuk sekali
pengetesan. Cukup murah untuk membantu menguatkan data secara umum bukan?
Beberapa syarat harus dipenuhi untuk melakukan tes GeNose C-19. Calon penumpang harus
memiliki tiket perjalanan kereta api dan dalam kondisi sehat. Dilarang merokok, makan dan
minum (kecuali air putih) saat 30 menit sebelum tes dilakukan. Anak-anak dibawah 12 tahun
tidak diwajibkan.
Hasil negatif pemerikasaan GeNose berlaku 3x24 jam sejak dikeluarkannya prin out. Jika setelah
dilakukan tes hasilnya positif, maka penumpang tidak diperbolehkan naik kereta api dan tiket
dibatalkan. Semoga dengan inovasi terbaru ini, program pendataan yang dilakukan pemerintah
bisa lebih cepat dilaksanakan, dan membawa dampak baik bagi masyarakat luas.

Anda mungkin juga menyukai