I. Pengertian
medicine (CAM) merupakan salah satu terapi yang saat ini banyak diminati oleh
utama dan terapi komplementer serta alternative (CAM) (Stuart G.W, 2016).
adisional dan ada yang diintegrasikan dengan terapi modern yang dapat mempeng
aruhi keseimbangan diri individu dari aspek biologis, psikologis, dan spiritual (Wi
erbagai teori keperawatan seperti teori transcultural nursing dan teori caring.
kesehatan induvidu.
II. TUJUAN
a. Akupuntur
perubahan fungsi system tubuh dengan cara memasukan jarum tipis sepanjang
rangkaian garis atau jalur yang disebut meredian. Manipulasi jarum langsung pada
b. Ayurveda
c. Pengobatan Homeopatic
tertentu dapat diobati dengan memberikan dosis kecil substansi yang ada pada
d. Pengobatan Naturopatik
pijatan air segar, olah raga teratur dan menghindari pengobatan, mengenali
sterilesasi jarum yang tidak adekuat atau jarum yang ditinggalkan dalam tempat
untuk waktu yang lama, jarum yang patah, perasaan mengantuk pasca pengobatan.
Kontaminasi dengan herbal atau bahan kimia lain termasuk pestisida dan
kualitas yang ketat dan garis pedoman pabrik yang menentukan standar untuk
kadar pestisida yang dapat diterima, bahan pelarut sisa tingkat bacterial dan logam
berat untuk alasan ini pembelian obat herbal hanya dari pabrik yang mempunyai
reputasi. Label pada produk herbal harus mengandung nama ilmiah tanaman nama
dan alat pabrik yang sebenarnya, tanggal kemasan dan tanggal kadaluarsa.
konvensional yaitu:
1. Akupuntur Hiperbarik
2. Terapi Hiperbarik
Yaitu suatu metode terapi dimana pasien di masukan ke dalam sebuah
ruangan yang memiliki tekanan udara atmosfir normal, lalu di beri pernafasan
Yaitu terapi dengan menggunakan obat bahan alami baik berupa herbal
V. DASAR HUKUM
Medik Herbal.
relaxasi, terapi music, sentuhan ringan dan usaha pemulihan (doa). Intervensi
seperti ini mempengaruhi Individu secara keseluruhan (jiwa, tubuh, pikiran) dan
merupakan pelengkap yang bersifat efektif ekonomis, non, invasive serta non
1. REMATIK
1. Pengobatan Medis
a. DMARD
b. Kortikosteroid
2. Terapi Komplementer
a. Akupuntur
b. Senam Rematik
c. Terapi Bekam
d. Fisioterapi
e. Hipnoterapi
3. Pengobatan Tradisional
rhematoid selain itu jahe juga memiliki efek farmakologis yaitu rasa panas
dan pedas, dimana rasa panas ini dapat meredakan rasa nyeri, kaku, dan
(Dalimarta, 2008)
2. HIPERTENSI
Penelitian ini dilakukan oleh Elly Trisnawati (2019),
1. Pengobatan Medis
a. Diuretik
d. Beta Blocker
e. ACE-I
f. ARBSs
h. Vasodilator
2. Terapi Komplementer
a. Rose Aromateraphy sangat efektif untuk menurunkan tekanan darah pada lansia
hipertensi.
b. Akupresure
Rata-rata tekanan darah sistoloik dan diastolik menurun pada 0, 15, 30 menit
c. Akupuntur
hipertensi stadium I.
e. Dance Therapy
Terapi tarian secara significant dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan
f. Music Therapy
g. Yoga
Yoga dapat mengurangi TD sistolik dan diastolik, yang berada dalam kisaran
dari hasil tersebut, kisaran TD dan usia pasien sebagai faktor yang mempengaruhi
hasil yang berbeda dalam beberapa laporan. Secara khusus, meditasi memainkan
peran nyata dalam mengurangi TD pada subjek yang berusia > 60 tahun,
3. Pengobatan Tradisional
memiliki dasar teori yang kuat untuk efek antihipertensi. Daun sirsak merupakan
obat bahan alam yang paling sering digunakan, disusul oleh rosella, seledri,
alfalfa, kulit manggis, daun salam, mentimun, buah mengkudu dan jintan hitam.
Tumbuhan obat yang diminum antara lain adalah sirih, mahkota dewa, salam,
kecapi, mustajab, kumis kucing, keji beling, ceplukan, belimbing dan mentimun.
bahan alam yang paling sering digunakan untuk hipertensi, disusul oleh bawang
jamu yang terbanyak diberikan untuk pasien hipertensi adalah seledri. Urutan
perasan jus seledri untuk menurunkan tekanan darah. Hal ini sesuai dengan FJA
mengandung flavonoid (apiin dan apigenin) serta kumarin (Hussaana et al, 2016).
klorofil dari daun alfalfa untuk menurunkan tekanan darah. Hal ini sesuai dengan
tekanan darah pada tikus percobaan yang dibuat hipertensi (Martinez et al, 2016).
kulit manggis untuk menurunkan tekanan darah. Hal ini sesuai dengan penelitian
rajangan daun sirsak untuk menurunkan tekanan darah. Hal ini sesuai dengan
penelitian yang menunjukkan bahwa ekstrak air daun sirsak dapat menurunkan
secara signifikan tekanan darah tanpa mempengaruhi denyut jantung (Patel dan
Patel, 2016). Efek hipotensif dari ekstrak air daun sirsak melalui mekanisme
perifer yang melibatkan antagonis ion kalsium dengan blokade kanal ion kalsium
(Nwokocha et al, 2012). Efek hipotensif daun sirsak disebabkan oleh kandungan
rajangan bunga rosella kering untuk menurunkan tekanan darah. Hal ini sesuai
dengan penelitian yang menunjukkan bahwa ekstrak air bunga rosella memiliki
kanal ion kalsium dan pembukaan kanal ATP kalium (Al Disi et al, 2016). Rosella
juga memiliki efek diuretik, yang mekanisme kerjanya serupa dengan obat
al, 2010).
perasan jus seledri untuk menurunkan tekanan darah. Hal ini sesuai dengan FJA
mengandung flavonoid (apiin dan apigenin) serta kumarin (Hussaana et al, 2016).
klorofil dari daun alfalfa untuk menurunkan tekanan darah. Hal ini sesuai dengan
tekanan darah pada tikus percobaan yang dibuat hipertensi (Martinez et al, 2016).
kulit manggis untuk menurunkan tekanan darah. Hal ini sesuai dengan penelitian
rajangan daun salam untuk menurunkan tekanan darah. Hal ini sesuai dengan
masyarakat disana menggunakan daun salam sebagai tumbuhan obat untuk diare,
kencing manis dan asam urat (Widyawati dan Rizal, 2015). Mekanisme kerja daun
kolinergik dengan produksi nitrit oksida (Ismail et al, 2013), dan melalui
mentimun untuk menurunkan tekanan darah. Hal ini sesuai dengan penelitian
rajangan buah mengkudu untuk menurunkan tekanan darah. Hal ini sesuai dengan
jintan hitam untuk menurunkan tekanan darah. Hal ini sesuai dengan penelitian
tekanan darah (Huseini et al, 2013). Mekanisme kerja ekstrak jintan hitam sebagai
dan melalui penghambatan kanal ion kalsium (Al Disi et al, 2016).