Anda di halaman 1dari 12

PENERAPAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

SOSIALISASI (TAKS): SESI I KEMAMPUAN

MEMPERKENALKAN DIRI

OLEH KELOMPOK I

Sulastri Samallo
Fitria Tubaka
Sumila Tuangke
Venca Lohy
Rohani Guriom
Nurnian
Yuni Kartika Nurlete

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TI NGGI ILMU KESEHATAN

MALUKU HUSADA

KAIRATU

2021

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatollahi Wabarakatu...

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan hidayatnya sehingga kami dapat menyelesiakan Proposal “Terapi
Aktivitas Kelompok Sosialisasi: TAKS (Sesi Kemampuan Memperkenalkan Diri)”

Proposal Terapi Aktivitas Kelompok ini di susun dalam rangka memenuhi prasyarat
untuk mendapatkan nilai dari Stase Keperawatan Jiwa. Kami menyadari penyusunan
Proposal ini masi jauh dari kata sempurnah, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritikan dari Ibu Pembimbing Stase Keperawatan Jiwa dalam memperbaiki Proposal
kami.

Oleh Kelompok I
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI: TAKS

SESI KEMAPUAN MEMPERKENALKAN DIRI

A. Latar Belakang
Secara global World Health Organization 2013-2020 mendefinisikan kesehatan
sebagai suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang tidak hanya bebas dari
penyakit atau kecacatan. UU Kesehatan No. 36 (2009) menyatakan kesehatan adalah
keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan
setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan merupakan hak azasi setiap orang
yang dijelaskan dalam UUD 1945, Pasal 28 H ayat 1. NHS Confedaration Mental Health
Network (2012) menyatakan bahwa No health with mental health harus menjadi kerangka
berpikir organisasi kesehatan yang ada disetiap negara didunia.
Sosialisasi adalah kemampuan untuk berhubungan dan berinteraksi dengan orang
lain (Gail W. Stuart, 2007). Penurunan sosialisasi dapat terjadi pada individu yang
menarik diri, yaitu percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain. Dimana
individu yang mempunyai mekanisme koping adaptif, maka peningkatan sosialisasi lebih
mudah dilakukan. Sedangkan individu yang mempunyai mekanisme koping maladatif
(skizofrenia), bila tidak segera mendapatkan terapi atau penanganan yang baik akan
menimbulkan masalah-masalah yang lebih banyak dan lebih buruk.
Terapi aktivitas kelompok adalah terapi modelitas yang dilakukan perawata pada
sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama. Aktivitas yang
digunakan sebagai terapi, dan kelompok di gunakan sebagai target asuhan. Di dalam
kelompok terjadi dinamika interaksi yang salming bergantung, saling membutuhkan dan
menjadi laboraturim tempat klien berlati perilaku yang baru yang adaptif untuk
memperbaiki perilaku yang lama.
Penatalaksanaan klien dengan ganggua jiwa dapat dilakukan salah satunya dengan
pemberian intervensi Terapi Aktivitas Kelompok sosialisasi, yang merupakan salah satu
terapi modalitas keperawatan jiwa dalam sebuah aktifitas secara kolektif dalam rangka
pencapaian penyesuaian psikologis yang merupakan salah satu terapi modalitas
keperawatan jiwa dalam sebuah aktifitas secara kolektif dalam rangka pencapaian
penyesuaian psikologis, perilaku dan pencapaian adaptasi optimal pasien. Dalam kegiatan
aktifitas kelompok, tujuan ditetapkan berdasarkan akan kebutuhan dan masalah yang
dihadapi oleh sebagian besar peserta. Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) sosialisasi adalah
upaya memfasilitasi kemampuan klien dalam meningkatkan sosialisasi. Dari latar
belakang tersebut diatas penulis tertarik membuat penelitian untuk mengetahui sejauh
mana pengaruh Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) sosialisasi pada pasien skizofrenia
dengan riwayat menarik diri.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Meningkatnya kemampuan pasien dalam membina hubungan sosial dalam kelompok


secara bertahap.

2. Tujuan Khusus

a. Klien mampu memperkenalkan diri

b. Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok

c. Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok

d. Klien mampu menyampaikan dan membicarakan topik percakapan

e. Klien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi pada orang lain

f. Klien mampu bekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompok

g. Klien mampu menyampikan pendapat tentang manfaat kegiatan tentang TAKS yang
telah dilakukan.(Eko prabowo, 2014: 240)

C. Waktu Dan Tempat

Hari / Tangga : Sabtu, 20 Februari 2021


Jam : 14.00 WIT
Tempat : Ruang Kelas (STIKes Maluku Husada)
D. Metode

1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
3. Bermain peran/ simulasi

E. Media/Alat

1. HP
2. Musik / Lagu
3. Bola
4. Buku catatan dan pulpen
5. Jadwal kegiatan pasien

F. Seting Tempat

O
CL F

P
L P

P P

OP

Keterangan Gambar :
L : Leader

CL :Co Leader

F :Fasilitator

O :Observer
P :Pasien
OP :Operator

G. Pembagian Tugas

1. Leader
Tugas
a. Menyiapkan proposal kegiatan TAKS
b. Menyampaikan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktifitas kelompok sebelum
kegiatan dimulai.
c. Menjelaskan permainan.
d. Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kclompok dan memperkenalkan
dirinya.
e. Mampu memimpin tcrapi aktilitas kelompok dengan baik dan tertib
f. Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok.
2. Co-leader Tugas
a. Mendampingi leader
b. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang altiviatas pasien
c. Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang dari perencanaan yang telah dibuat
d. Mengambil alih posisi leader jika leader mengalami blocking dalam proses terapi
3. Fasilitator Tugas
a. Menyediakan fasilitas selama kegiatan berlangsung.
b. Memotivasi klien yang kurang aktif.
c. Memfalitasi dan memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk
aktif mengikuti jalanya terapi.
4. Observasi Tugas
a. Mengobservasi jalanya proses kegiatan
b. Mengamati serta mencatat prilaku verbal dan non-verbal pasien selama kegiatan
berlangsung (dicatat pada format yang tersedia)
c. Mengawasi jalanya aktivitas kelompok dari mulai persiapan, proses, hingga
penutupan .(Eko prabowo, 2014: 241-243)
H. Pasien
1. Kriteria pasien
a. Pasien dengan isolasi sosial menarik diri dengan kondisi mulai menunjukkan
kamauan untuk melakukan interaksi interpersonal
b. Pasien dengan kerusakan komunikasi verbal yang telah berespons sesuai dengan
stimulus yang diberikan.

2. Proses seleksi
a. Mengidentifikasi pasie yang masuk kriteria
b. Mengumpulkan pasien yang masukl kriteria
Membuat kontrak dengan pasien yang setuju ikut TAK, meliputi:
menjelaskan tujuan TAK pada pasien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main
dalam kelompok (Eko prabowo, 2014: 243)

I. Susunan Pelaksanaan
1. Susunan perawat pelaksana TAKS sebagai berikut :
a. Leader : Suatri Samallo
b. Co. Leader : Venca Lohy
c. Fasilitator : Nurnian, Fitria Tubaka, Yuni Kartika Nurlete
d. Observasi : Rohani Gurium
e. Operator : Sumila Tuangke

2. Pasien peserta TAKS sebagai berikut :


No Nama Masalah Keperawatan
1
2
3
4
J. Tata Tertib Dan Antisipasi Masalah

1. Tata Tertib pelaksanaan TAKS


a. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK sampai dengan selesai.
b. Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara TAKS dimulai.
c. Peserta berpakaian rapih, bersih dan sudah mandi.
d. Peseta Tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama kegiatan TAKS
berlangsung.
e. Jika ingin mengajukan/menjawab pertanyaan, peserta mengangkat tangan kanan dan
berbicara setelah dipersilahkan oleh pemimpin.
f. Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan dari permainan .
g. Peserta dilarang meninggalkan tempat sebelum acara TAK selesai.
h. Apabila waktu yang ditentukan untuk melaksanakan TAKS telah habis,sedangkan
permainan belum selesai, maka pemimpin akan meminta persetujuan anggota untuk
memperpanjang waktu TAK kepada anggota.
2. Antisipasi kejadian yang tidak diinginkan pada proses TAKS
a. Penanganan klien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok
1) Memanggil klien
2) Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab sapaan perawat atau
klien yang lain
b. Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit:
1) Panggil nama klien
2) Tanya alasan klien meninggalkan permainan
3) Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan pada klien
bahwa klien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu klien boleh kembali
lagi
c. Bila ada klien lain ingin ikut
1) Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada klien yang telah dipilih
2) Katakan pada klien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin dapat diikuti
oleh klien tersebut
3) Jika klien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi peran
pada permainan tersebut. (Eko prabowo, 2014: 243-245)

PROSES PELAKSANAAN

A. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu isolasi sosial
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

B. Orientasi
Pada tahap ini terapis melakukan:
a. Salam terapeutik
a. Salam dari terapis kepada klien
b. Perkenalkan nama dan panggilan terapis

b. Evaluasi/ validasi:
Menyakan perasaan klien saat ini
c. Pelaksanaan tujuan dan aturan main
a. Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu memperkenalkan diri.
b. Menjelaskan aturan main berikut:

- Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok harus meminta ijin kepada
terapis.
- Lama kegiatan 45 menit
- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.

C. Tahap kerja

a. Hp yang berisi lagu-lagu akan dihidupkan serta bola diedarkan berlawanan dengan
arah jarum jam (yaitu kearah kanan yang sedang memegang bola) dan pada saat music
dihentikan maka anggota kelompok yang memegang bola memperkenalkan dirinya
b. Hidupkan kembali music dan edarkan bola berlawanan dengan arah jarum jam

c. Pada saat music dihentikan, anggota kelompok yang memegang bola mendapat giliran
untuk menyebutkan:
a. Salam

b. Nama lengkap

c. nama panggilan

d. hobi

e. asal

Dimulai dari terapis sebagai contoh


d. Tulis nama panggilan pada papan nama / kertas dan tempel
e. Ulangi b, c, dan d, e sampai semua anggota kelompok mendapatkan giliran

f. Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan member tepuk tangan

D. Tahap Terminasi
1. Evaluasi Respon Subjektif
a. Terapis menyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
c. Kemampuan Verbal

No Aspek yang dinilai Nama pasien

1. Menyebutkan nama lengkap


2. Menyebutkan nama panggilan
3. Menyebutkan asal
4. Menyebutkan hobi
JUMLAH

2. Evaluasi Respon Objektif

No Aspek yang dinilai Nama pasien

1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Mengunakan bahasa tubuh yang sesuai
4. Mengikuti kegiatan dari awal sampai
akhir
JUMLAH

Petunjuk :
1) Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan pasien yang ikut TAKS.
2) Untuk tiap pasien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda (√) jika ditemukan pada
klien atau tanda (x) jika tidak ditemukan.
3) Jumlah kemampuan yang ditemukan, jika nilai 3 atau 4 pasien mampu, dan jika nilai 0,
1, atau 2 pasien belum mampu.

Rencana Tindak Lanjut

1) Terapis menganjurkan tiap anggota kelompok melatih memperkenalkan diri kepada


orang lain di kehidupan sehari-hari.
2) Terapis menganjurkan memasukan kegiatan memperkenalkan diri pada jadwal kegiatan
harian.

Kontrak yang akan datang

1) Menyepakati kegiatan berikut yaitu berkenalan dengan anggota kelompok


2) Menyepakati waktu dan tempat
DAFTAR PUSTAKA

Eko Prabowo. 2014. Konsep & Aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha
Medika.

Keliat, Budi Anna. (2015). Keperawatanh Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta: EGC

Marcus, M., & Westra, H. (2012). Mental Health Literacy in Canadian Young Adults :
Results of a National Survey. Canadian Journal of Community Mental Health
Vol . 31 no. 1, 1-15. Masadeh, M. (2012). Focus Group: Review and P

Stuart, Gail W.2007. Buku Saku Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai