Anda di halaman 1dari 9

KEGIATAN V

DINAMIKA ROTASI

Dinamika rotasi adalah bagian dari fisika yang mempelajari gerak rotasi suatu
benda dengan memperhatikan penyebak gerak rotasi tersebut. Penyebab gerak rotasi
suatu benda adalah momen gaya, sedangkan penyebab gerak translasi suatu benda
adalah gaya. Dalam kegiatan ini kita akan mempelajri tentang gerak rotasi yang
berhubungan dengan momen gaya, momentum sudut, hukum kekekalam momentum
sudut, momen inersia dari berbagai benda tegar dan gerak menggelinding suatu benda.

a. Tujuan
Setelah membaca kegiatan ini diharapkan anda dapat :
- menjelaskan pengertian momen gaya
- menjelaskan pengertian momentum sudut
- menjelaskan hokum kekekalam momentum sudut
- menentukan momen inersia darai berbagai benda tegar
- menjelaskan gerak menggelinding suatu benda
- mengerjakan soal-soal tentang dinamika rotasi suatu benda

b. Uraian materi dan contoh


5.1 Momen gaya
Momen gaya adalah penyebab gerak rotasi suatu benda. Sebuah baut diputar
dengan sebuah kunci yang panjang tangkainya r (lengan gaya) dan diberi gaya F pada
ujungnya seperti Gambar 5-1.

Gambar 5.1
Momen gaya pada sebuah kunci

Dinamika Rotasi V - 1
Besarnya momen gaya yang bekerja pada kunci tersebut adalah:

  r x F ................................................................................................... (5-1)

Gaya yang melakukan puntiran hanyalah komoponen gaya yang tegak lurus
dengan lengan gaya, yaitu F sin  , sedang komponen gaya yang sejajar atau searah
dengan lengan gaya adalah F cos  , hanyalah menekankan atau menarik baut tanpa
memutarnya. Apabila r adalah vector penunjuk dari poros rotasi ketitik tangkap gaya,
maka momen gaya yang dilakukan pada mur baut dapat ditulis sebagai :

  r F sin  .......................................................................................... (5-2)

5.2 Momentum Sudut


Sebuah benda tegar berputar terhadap sumbunya (pusat massa) dengan
kecepatan sudut , maka kecepatan linear benda tersebut adalah v =  r. oleh karena
partikel bergerak dengan kecepatan v maka momentum linearnya adalah :
p  mv
xr
r  p  rm  v

r  p  mr  v besaran r x p disebut momentum sudut (L)


Jadi perkalian silang (cross) antara vector posisi r dengan momentum linier p disebut
momentum sudut (L).

L  r  p  m r  v. …………………………………………………….(5-3)

Selanjutnya hubungan momentum sudut dengan gaya yang mempengaruhinya dapat


dicari melalui Hukum Newton II
dv
F  ma  a 
dt

dv
F m  md v  dp
dt

dp
F 
dt

Dinamika Rotasi V - 2
dp
rF  r  r  dp  dL
dt

dL
rF 
dt

rF 
dL  r  F =  (momen gaya)
dt
dL
Jadi   rx p  ……………………………………………………………(5-4)
dt
Penyelesaian ini adalah rotasional yang analog dengan Hukum Kedua Newton :

dL dp
  adalah ana log terhadap F  ............................................... (5-5)
dt dt

Apabila beberapa gaya bekerja memutar suatu sistem massa sekeliling sumbu,
momen total dapat diperoleh dengan menjumlahkan momen masing-masing gaya. Jika
sistem tersebut terdiri dari sejumlah massa yang berotasi sekeliling sumbu tertentu,
momentum sudut total merupakan penjumlahan momentum sudut masing-masing
massa. Dalam hal ini, nilai perubahan momentum sudut total sama dengan netto
momen yang bekerja pada sistem. Jadi, untuk sejumlah m gaya yang sebidang bekerja
pada sejumlah n massa yang saling terikat sehingga dapat berotasi di dalam bidang itu,
diperoleh :
m n dp j
 to t   ri xFi   r j x
i 1 j 1 dt

d n dL
 
dt j 1
r j xp j  tot ........................................................................... (5-6)
dt

Selama vektor rj adalah tetap. Untuk n massa yang terikat pada jarak tetapdari sumbu
rotasi, total momentum sudut sekitar titik di sumbu dapat ditulis sebagai berikut :

n n
Ltot   rj x p j   m j rj x v j …………………………………………. (5-7)
j 1 j 1

Dinamika Rotasi V - 3
Gambar 5-2.
Momen dihasilkan oleh gaya F1 dan F2

Seandainya tiap massa mengikuti lintasan melingkar sebagai rotasi dengan


kecepatan sudut  , diperoleh :

vj =  x rj ............................................................................................ (5-8)

dengan  adalah sama untuk masing-masing massa, karena semua dihubungkan


dengan tongkat tegar ke sumbu rotasi. Jadi, r j dan vj saling tegak lurus. Apabila semua
massa berada dalam satu bidang dengan  tegak lurus kepada bidang diperoleh :
 n 
Ltot    m j rj2  .................................................................................( 5-9)
 j 1 
dengan kuantitas yang terdapat di dalam kurung dinamakan total momen inersia I
sekeliling atau sekitar sumbu rotasinya.
n
I   m j rj2 ............................................................................................ (5-10)
j 1

Jadi,
Ltot= I  .................................................................................................(5-11)
Apabila Persamaan (5.11) didiferensialkan terhadap waktu, maka:

dLtot d
I ...........................................................................................(5-12)
dt dt

untuk momen inersia I konstan, seperti dilukiskan pada gambar 5-2 di atas. Bila
persamaan (5.12) digabungkan denagn persamaan (5.6), diperoleh:

Dinamika Rotasi V - 4
 = I α ..................................................................................................(5-13)

dengan α adalah percepatan sudut (angular). Persamaan (5.13) analog dengan


persamaan Hukum Kedua Newton F = m a.

Selanjutnya perhatikan Gambar 5-3. Jika sistem dalam keadaan seimbang,


diperoleh:
dL
 0 ..................................................................................................(5-14)
dt

Gambar 5.3.
Jungkat seimbang

Untuk mencari  sekitar titik tumpu, digunakan Persamaan (5.14), diperoleh:

tot = 0 ..................................................................................................(5-15)

Dengan mengambil arah positif untuk  yang arahnya ke luar bidang gambar, dapat
ditulis:
tot = r1 W1 – r2 W2 ................................................................................(5-16)
dengan r tegak lurus pada W. Karena tot = 0, maka :

r1 W1 = r2 W2 ....................................................................................... (5-17)

yang merupakan hukum dari jungkat-jungkit. Kemampuan memuntir suatu gaya yang
arahnya tegak lurus pada jungkat-jungkit diberikan oleh perkalian gaya dan jarak
antara titik kerja gaya dan poros.

Dinamika Rotasi V - 5
CONTOH 5 - 1 Momen gaya

Empat massa masing-masing 2 kg dihubungkan oleh tangkai sepanjang ¼ m dari poros


dan dapat berputar bebas disekeliling poros tersebut (lihat Gambar 5-4). Gaya 48 N
bekerja pada massa dengan lengan gaya ½ m dan bersudut 30 o terhadap lengan itu.
Akibat gaya sistem berputar dengan percepatan sudut  .Tentukan 

PENYELESAIAN :

Gambar 5-4.
Sistem massa diputar oleh gaya F.

Percepatan sudut  dicari dengan menggunakan Persamaan (5.2), (5.10), dan (5.13).

 1 m. 48 N .sin 30o 12 Nm Nm
  2
2
 2
 24
I 4.2 kg . ( 14 m) 1 kg m
2 kg m 2

Karena N = kgm/s2, maka  = 24 s-2 . Dimensi  adalah s-2 karena radian tidak
berdimensi. jadi, keempat massa itu berputar dengan percepatan sudut 24 rad/s2.
5. 3 Momen Inersia Benda Tegar
Sering kali dalam suatu sistem mempunyai massa yang tidak terkonsentrasi
pada satu titik, tetapi tersebar merata seperti dalam suatu tongkat homogen, silinder
pejal, cakram atau dalam bentuk yang lainnya. Pertama-tama, ditinjau suatu benda
berbentuk lingkaran yang massanya tersebar di tepi lingkaran (lihat Gambar 5-5). Jika

Dinamika Rotasi V - 6
massa benda dibagi-bagi dalam n bagian dan tiap bagian massanya m, maka diperoleh
jumlah momen inersia :
n
I   mi ri 2
i 1

r
2
atau : I = dm .........................................................................................(5-18)

Momen inersia untuk beberapa benda tegar

CONTOH 5 - 2 Momen Inersia

Sebatang tongkat homogen panjangnya L dan massa m dan luas penampang A diputar
pada salah satu sumbunya yang terletak pada ujung batang, maka momen inersia batang
tersebut adalah:

- volume yang diarsir


dV = A dr
dm
- massa yang diarsir
L dm =  dV =  A dr

PENYELESAIAN :

r
2
I= dm

I= 
0
r2  A dr

I = 1/3  A L3 L3 = L . L 2

I = 1/3  A L . L2  AL=m

I = 1/3 m . L2…………………………………………………………..(5-19)

Jika sumbu putar pada pertengahan batang, maka besarny momen inersia adalah

I = 1/12 m . L2…………………………………………………………..(5-20)

Dinamika Rotasi V - 7
CONTOH 5 - 3 Momen Inersia

Sebuah cakram berjari-jari 0,2 m dengan massa 5 kg dapat berotasi dengan bebas
sekitar sumbu tetap melalui titik beratnya. Gaya 9,8 N dikerjakan pada cakram dengan
melilitkan tali pada pinggir cakram (lihat Gambar 5-5). Cari percepatan sudut cakram
dan kecepatannya setelah 5 detik.

Gambar 5-5.

Cakram berotasi akibat gaya.

PENYELESAIAN :

Gaya-gaya yang bekerja pada cakram adalah gaya berat Mg, gaya tali F, dan gaya
penyangga F’. Sebagai sumbu rotasi adalah z-z’. Torkas ditentukan terhadap pusat
massa C. torkas oleh gaya berat Mg sama dengan nol. Torkas kedua-dua gaya F’ saling
meniadakan karena kedua gaya itu sama dan searah dengan panjang lengan yang sama.
Jadi, torkas yang bekerja pada cakram hanyalah yang dibangkikan oleh gaya tali F,

yaitu   FR . Dengan menggunakan I = 1


2 mR2 , diperoleh FR = ( 1 2 MR2)  atau F

= 1
2 MR  . Sehingga percepatan sudut :

2F 2(9,8 N )
   19,6 rad 2
MR (5kg ) (0,2 m) s

Kecepatan sudut setelah 5 detik :

   t  (19,6 rad ) . (5 s)  9,8 rad


s s

Dinamika Rotasi V - 8
Latihan Ulangan Kegiatan 5

1. Sebatang tongkat homogen panjangnya L dan Roda gila berbentuk silinder tegar
dililiti dengan tali penggantung beban (lihat gambar 5-15). Jika jari-jari roda 10
cm dengan massa 2 kg dan massa beban 5 kg, cari percepatan sudut roda tersebut.

Gambar 5-6.
Roda diputar beban

(jawaban : a = 8,2 m/s2 dan  = 82 rad /s2)

2. Sebatang besi panjangnya 2,0 meter dan luas penampang 10 cm 2 diputar dengan
kecepatan sudut 30 rad/det. Massa jenis besi 7,9 gr/cm 3. Hitunglah momen inersia
dan momentum sudutnya, jika :
a.Poros besi diputar pada ujungnya.
b.Poros besi pada 0,5 meter dari salah satu ujungnya.
c.Poros besi pada pertengahan batang
(jawaban : a. I = 21,07 kg m2, L = 632,1 kg m2/s
b. I = 9,22 kg m2, L = 276,6 kg m2/s
c. I = 5,27 kg m2, L = 158,1 kg m2/s )

3. Buktikan bahwa besarnya momen inersia dari sebuah silinder dengan massa M,
panjang L dan Jari-jari dalam R1 dan jari-jari luar R2 adalah :

I = ½ M (R12 + R22)

Dinamika Rotasi V - 9

Anda mungkin juga menyukai

  • Vektor
    Vektor
    Dokumen14 halaman
    Vektor
    Vivit Nurul Aulia
    Belum ada peringkat
  • Latihan Ipa
    Latihan Ipa
    Dokumen3 halaman
    Latihan Ipa
    Vivit Nurul Aulia
    Belum ada peringkat
  • Latihan 1 Fisika
    Latihan 1 Fisika
    Dokumen5 halaman
    Latihan 1 Fisika
    Vivit Nurul Aulia
    Belum ada peringkat
  • Latihan 3 Ipa
    Latihan 3 Ipa
    Dokumen2 halaman
    Latihan 3 Ipa
    Vivit Nurul Aulia
    Belum ada peringkat
  • Latihan Pre Test
    Latihan Pre Test
    Dokumen8 halaman
    Latihan Pre Test
    Vivit Nurul Aulia
    Belum ada peringkat
  • Usaha & Energi
    Usaha & Energi
    Dokumen13 halaman
    Usaha & Energi
    Vivit Nurul Aulia
    Belum ada peringkat
  • Kegiatan 2. Vektor
    Kegiatan 2. Vektor
    Dokumen16 halaman
    Kegiatan 2. Vektor
    Rosianti Ekaningsih
    Belum ada peringkat
  • Kegiatan 8.listik Statis
    Kegiatan 8.listik Statis
    Dokumen7 halaman
    Kegiatan 8.listik Statis
    Vivit Nurul Aulia
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen20 halaman
    Bab Iii
    Bram Surya Widi Gaman
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii - 5
    Bab Ii - 5
    Dokumen18 halaman
    Bab Ii - 5
    Vivit Nurul Aulia
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen22 halaman
    Bab Ii
    Ta'byObhe
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen22 halaman
    Bab Ii
    Erlina Dwi Sudarsono
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen22 halaman
    Bab Ii
    Ta'byObhe
    Belum ada peringkat
  • WWWW
    WWWW
    Dokumen21 halaman
    WWWW
    Fauziyah Farah R
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen22 halaman
    Bab Ii
    Erlina Dwi Sudarsono
    Belum ada peringkat
  • Absen Kusta
    Absen Kusta
    Dokumen12 halaman
    Absen Kusta
    Vivit Nurul Aulia
    Belum ada peringkat
  • Bab 1-1
    Bab 1-1
    Dokumen1 halaman
    Bab 1-1
    Vivit Nurul Aulia
    Belum ada peringkat
  • Daftar Hadir Kusta
    Daftar Hadir Kusta
    Dokumen4 halaman
    Daftar Hadir Kusta
    Vivit Nurul Aulia
    Belum ada peringkat