BAB 2
LANDASAN TEORI
Menurut Sugiyono (2012:5) data ialah bahan mentah yang perlu diolah sehingga
menghasilkan informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang
menunjukkan fakta sehingga dapat memberi manfaat bagi peneliti atau memberi
gambaran kepada peneliti tentang kondisi atau suatu keadaan.
Maksud dari skala pengukuran ini untuk mengklasifikasikan variabel yang akan
diukur supaya tidak terjadi kesalahan dalam menentukan analisis data dan langkah
penelitian selanjutnya. Berikut jenis-jenis skala pengukuran data:
1. Skala Nominal
Skala nominal yaitu skala yang paling sederhana disusun menurut jenis
(kategorinya) atau fungsi bilangan hanya sebagai simbol untuk
4. Rating Scale
Rating Scale yaitu data mentah yang didapat berupa angka kemudian
ditafsirkan dalam pengertian kualitatif, misalnya: ketat-longgar, sering
dilakukan-tidak pernah dilakukan, lemah-kuat.
5. Skala Thurstone
Skala Thurstone meminta responden untuk memilih pertanyaan yang
disetujui dari beberapa pernyataan yang menyajikan pandangan yang
berbeda-beda. Pada umumnya setiap item mempunyai asosiasi nilai antara
1 sampai dengan 10, tetapi nilai-nilainya tidak diketahui oleh responden.
Pemberian nilai ini berdasarkan jumlah tertentu pernyataan yang dipilih
oleh responden mengenai angket tersebut.
Metode pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh
peneliti untuk mengumpulkan data. Metode (cara atau teknik) menunjuk suatu
kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihat
penggunaannya melalui: angket, wawancara, pengamatan, ujian (test),
dokumentasi, dan lainnya.
1. Angket (Questionnaire)
Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang
bersedia memberikan respons (responden) sesuai dengan permintaan
pengguna. Tujuan penyebaran angket ialah mencari informasi yang
lengkap mengenai suatu masalah dari responden tanpa merasa khawatir
bila responden memberikn jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan
dalam pengisian daftar pertanyaan.Angket dibedakan menjadi dua jenis,
yaitu angket terbuka dan angket tertutup.
2. Wawancara
Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk
memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Wawancara ini
digunakan bila ingin mengetahui hal-hal dari responden secara lebih
mendalam serta jumlah responden sedikit. Ada beberapa faktor yang akan
2.1.5 Sampel
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁𝑒 2
keterangan:
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
e = persentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel
(10%) dan tingkat kepercayaan 90%
Variabel dan konsep yang akan diteliti dalam penelitian ini terkait perumahan
adalah variabel-variabel harga, pembayaran, lokasi, lingkungan, keamanan,
fasilitas, aksesibilitas, dan infrastruktur. Adapun defenisi operasional variabel
1. Harga
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa harga adalah
jumlah uang atau alat tukar lain yang senilai, yang harus dibayarkan untuk
produk atau jasa pada waktu tertentu dan di pasar tertentu. Harga adalah
satu-satunya unsur dalam bauran pemasaran yang menghasilkan
pendapatan penjualan (Philip Kotler,1998).
2. Pembayaran
Sistim pembayaran adalah sistim yang mencakup seperangkat aturan,
lembaga dan mekanisme yang digunakan untuk melaksanakan pemindahan
dana guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan
ekonomi. Sistim pembayaran merupakan sistim yang berkaitan dengan
pemindahan sejumlah nilai uang dari satu pihak ke pihak lain.
3. Lokasi
Lokasi merupakan daerah atau tempat dimana sesuatu (dalam hal ini
perumahan Taman Putri Deli Namorambe Deli Tua, Medan) berada. Dua
hal penting yang perlu diperhatikan sebagai dasar pertimbangan lokasi
(Surowiyono, Tutu TW, 2007:13) adalah kondisi lingkungan secara
geografis dan kondisi lingkungan menurut kebutuhan strategis.
4. Lingkungan
Menurut tinjauan produksi, istilah lingkungan dapat dipadankan dengan
istilah lahan. Lahan ialah keseluruhan lingkungan alamiah dan budaya
yang didalamnya dilangsungkan kegiatan berproduksi (Shoper & Baird,
1978).
5. Keamanan
Keamanan adalah keadaan bebas dari bahaya. Istilah ini bisa digunakan
dengan hubungan kepada kejahatan, segala bentuk kecelakaan, dan lain-
lain.
6. Fasilitas
Pengertian fasilitas adalah sarana untuk melancarkan pelaksanaan fungsi
atau kemudahan untuk melaksanakan fungsi. Fasilitas terbagi menjadi dua
yaitu fasilitas umum dan fasilitas sosial. Fasilitas umum adalah fasilitas
yang disediakan untuk kepentingan umum, seperti jalan dan alat
penerangan umum sedangkan fasilitas sosial adalah fasilitas yang
disediakan oleh pemerintah atau swasta untuk masyarakat, seperti sekolah,
klinik, dan tempat ibadah.
7. Aksesibilitas
Aksesibilitas adalah tingkat kemudahan untuk mencapai suatu tujuan
lokasi, yang menjadi ukuran adalah jarak, waktu tempuh, kelengkapan dan
kualitas dari fasilitas yang tersedia, seperti, jalan yang bagus, adanya
swalayan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, kemudahan mencapai
tempat kerja, transportasi, dan lain-lain.
8. Infrastruktur
Infrastruktur mengacu pada sistim fisik yang menyediakan transportasi,
air, bangunan, dan fasilitas publik lain yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan dasar manusia secara ekonomi dan sosial. Infrastruktur juga
dapat diartikan sebagai elemen dasar dari suatu kota; bangunan utama dari
suatu kegiatan; bangunan penunjang kegiatan. Keputusan Menteri
Pekerjaan Umum No.378/1987 tentang Standar Konstruksi Bangunan
Indonesia, Lamp.22: ”Prasarana Lingkungan adalah jalan, saluran air
minum, saluran air limbah, saluran air hujan, pembuangan sampah,
jaringan listrik”.
Konsumen adalah individu atau bisnis yang membeli produk atau jasa yang
dihasilkan suatu perusahaan untuk pemakaian pribadi sedangkan perilaku
konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan
pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan
jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal
yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian (Mowen, 2002).
Perilaku konsumen didefenisikan sebagai tindakan-tindakan dan hubungan
sosial yang dilakukan oleh konsumen perorangan, kelompok maupun organisasi
1. Faktor Kebudayaan
Faktor kebudayaan terbagi menjadi 3, yaitu:
a. Budaya
b. Sub budaya
c. Kelas sosial
2. Faktor sosial
Faktor sosial terbagi menjadi 3, yaitu:
a. Kelompok acuan
b. Keluarga
c. Peran dan status
3. Faktor pribadi
Faktor pribadi terbagi menjadi 4, yaitu sebagai berikut:
a. Usia dan tahap daur hidup
b. Pekerjaan dan lingkungan ekonomi
c. Gaya hidup dan perilaku
d. Kepribadian dan konsep diri
4. Faktor psikologis
Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh 4 faktor psikologi utama,
yaitu:
a. Motivasi
b. Persepsi
c. Pembelajaran
d. Keyakinan dan sikap
Analisis konjoin merupakan salah satu teknik analisis multivariat yang digunakan
untuk menentukan kepentingan relatif berdasarkan preferensi konsumen yang
dimiliki oleh suatu produk tertentu dan nilai kegunaan yang muncul dari atribut-
atribut produk terkait. Analisis konjoin mencoba untuk menentukan kepentingan
relatif yang dikaitkan pelanggan pada atribut yang penting dan nilai kegunaan
yang dikaitkan pada level atribut. Prosedur pada analisis konjoin mencoba
memberikan nilai pada tingkatan level dari setiap atribut, sehingga nilai yang
dihasilkan atau nilai kegunaan yang dikaitkan pada stimulus cocok atau sedekat
mungkin dengan evaluasi input yang diberikan oleh responden.
Menurut Simamora (2005), kesimpulan analisis konjoin diambil
berdasarkan respon subjek terhadap perubahan sejumlah atribut. Dalam penelitian
ini nilai preferensi konsumen (Y) dan atribut penelitian adalah harga, pembayaran,
lokasi, lingkungan, keamanan, fasilitas, aksesibilitas, dan infrastruktur.
Konjoin termasuk dalam Multivariate Dependence Method dengan model:
𝑌1 = ×1 + ×2 + ×3 + … + ×𝑛
keterangan:
Merumuskan masalah
Interpretasi Hasil
µ × = 𝑎𝑖𝑗 𝑥𝑖𝑗
𝑖=1 𝑗 =1
keterangan:
µ × = Utility total dari tiap-tiap stimuli
𝑎𝑖𝑗 = Nilai kegunaan atribut ke-i, taraf ke-𝑘𝑖
𝑘𝑖 = Taraf ke-k dari atribut ke-i (banyaknya level atribut i )
m = Banyaknya atribut
𝑥𝑖𝑗 = Peubah boneka atribut ke-i level ke-j (bernilai 1 bila level yang
berkaitan terjadi dan 0 bila tidak).
keterangan:
𝑊𝑖 = Pentingnya atribut (factor importance) ke-i
𝐼𝑖 = Range nilai kepentingan untuk relatif tiap atribut [max (𝑎𝑖𝑗 ) –
min(𝑎𝑖𝑗 )]
m = Banyaknya atribut
Berdasarkan tipe data dan cara pengumpulan datanya, prosedur
analisis yang digunakan adalah analisis konjoin full-profile menggunakan
metode regresi dengan variabel dummy. Variabel yang dianalisis dengan
metode regresi dapat berupa variabel kuantitatif maupun variabel
kualitatif. Variabel kualitatif dalam model regresi sering disebut dengan
istilah variabel dummy. Untuk variabel kualitatif yang mempunyai
kategori dapat dibangun k-1 peubah boneka. Variabel ini biasanya
mengambil nilai 1 atau 0. Kedua nilai yang diberikan tidak menunjukkan
bilangan (numerik) tetapi hanya sebagai identifikasi kelas atau
kategorinya. Atribut yang mempunyai dua taraf diberi kode 1 untuk salah
satu taraf dan 0 untuk taraf lainnya. Atribut yang mempunyai tiga taraf,
pengkodeannya sebagai berikut:
Taraf Kode
Taraf 1 1 0
Taraf 2 0 1
Taraf 3 0 0
5. Interpretasi hasil
Menurut Kuhfeld (2000) ada beberapa ketentuan dalam melakukan
interpretasi hasil yaitu:
a. Taraf yang memiliki nilai kegunaan lebih tinggi adalah taraf yang
lebih disukai.
b. Total nilai kegunaan masing-masing kombinasi sama dengan
jumlah nilai kegunaan tiap taraf dari atribut-atribut tersebut.
c. Kombinasi yang memiliki total nilai kegunaan tertinggi adalah
kombinasi yang paling disukai responden.
d. Atribut yang memiliki perbedaan nilai kegunaan lebih besar antara
nilai kegunaan taraf tertinggi dan terendahnya merupakan atribut
yang lebih penting.
6. Uji validitas dan reliabilitas
Uji validitas adalah uji statistik yang digunakan untuk menentukan
seberapa valid suatu item pertanyaan mengukur variabel yang diteliti. Uji
validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner.
Suatu kuesioner dikatakan sah jika pertanyaan pada kuesioner mampu
mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas
dapat digunakan dengan menggunakan software SPSS menggunakan uji
korelasi Pearson Product Moment. Dalam uji ini, setiap item akan diuji
relasinya dengan skor total variabelnya.
Uji reliabilitas adalah uji yang digunakan untuk menentukan
reliabilitas serangkaian item pertanyaan dalam kehandalannya mengukur
suatu variabel. Reliabilitas menunjuk kepada pengertian apakah sebuah
instrument dapat mengukur sesuatu yang diukur secara konsisten dari
waktu ke waktu. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai α
>0,60. Menurut Sugiyono (2006) instrumen yang reliabel adalah instrumen
yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan
menghasilkan data yang sama. Beberapa prosedur tersedia untuk menilai
keandalan dan kesahihan (reliability and validity) dari analisis konjoin:
a. Ketepatan/kecocokan dari estimasi model harus dievaluasi, sebagai
contoh, kalau regresi variabel dummy dipergunakan, nilai R2