Anda di halaman 1dari 7

Analisis geokimia hidrokarbon lapangan ‘X’ Cekungan Sumatera Selatan

(Budi Muljana)

ANALISIS GEOKIMIA HIDROKARBON


LAPANGAN “X” CEKUNGAN SUMATERA SELATAN

Budi Muljana
Laboratorium Stratigarfi, FMIPA, Universitas Padjadjaran

ABSTRACT
South Sumatra Basin belong to back-arc basin that is one of profiliferous basin. This paper was
explained result of analysis of geochemical datas for source rocks within “X” field area, south Sumetra
Basin. The data was used from shale cutting of four wells, there are KTB-6, KTB-9, KTB-10 and KTB -
11. Based on result of analysis was indicated a good TOC value for all of wells, the levels of maturity
within KTB-2 and KTB-9 wells more high than two wells other and included on Tipe III, Based on
Triangular diagram C-27,C-28,C-29, are setting of depositional environment included on Open marine
(facies deltaic) to shelf margin, source of organic material was divided into three major groups of
organic facies, there are C, CD and D organic facies, where there was supported by Carbon isotop
analysis, source of material organic from non marine oils as well as diagram isoprenoid rasio indicated.
Rock units in KTB-9 well could be attacted as reservoir and source rock.
Keywords : South Sumatra Basin, facies

ABSTRAK
Cekungan Sumatera Selatan termasuk kedalam cekungan belakang busur sebagai penghasil
minyak dan gas bumi. Paper ini menjelaskan hasil analisis geokimia untuk batuan induk didaerah
lapangan ”X” cekungan Sumatera Selatan. Data yang digunakan adalah data shale cutting dari empat
sumur, yaitu KTB-6,KTB-9, KTB-10 dan KTB -11. Berdasarkan hasil analisis tersebut keempat sumur
yaitu KTB-6,KTB-9, KTB-10 dan KTB -11 menunjukkan kadar TOC yang baik, tingkat kematangan relatif
tinggi dari Sumur KTB-6 dan KTB-9 dibandingkan kedua sumur lainnya dan termasuk pada Tipe III,
Triangular diagram C-27,C-28,C-29 menunjukkan lingkungan pengendapan (paleogeografi) termasuk
kedalam Open marine (facies deltaic) sampai shelf margin; sumber asal material organik terbagi
menjadi tiga kelompok besar yaitu organik Facies C, CD dan D yang didominasi oleh material asal darat,
hal tersebut didukung oleh data hasil dari karbon isotop analisis yang menunjukkan bahan material
organik berasal dari non marine oils (diagram isoprenoid rasio). Sumur KTB-9 dapat bertindak sebagai
batuan reservoir dan batuan induk.
Kata kunci : Cekungan Sumatera Selatan, fasies

PENDAHULUAN METODE ANALISIS DAN DATA


Cekungan Sumatera Selatan telah Analisis yang dilakukan meliputi,
lama dikenal sebagai cekungan peng- penentuan kadar TOC, Rock-Eval
hasil minyak dan gas bumi di Indone- pyrolisis Isotop Stabil karbon dan
sia. Berdasarkan konsep tektonik lem- Kromatografi gas. Berdasarkan pada
peng cekungan ini termasuk kedalam 4 (empat) macam analisis tersebut
cekungan belakang busur (back-arc diatas maka ditentukan, (1). Batuan
basin). Cekungan sedimen yang me- induk yang potensial ; (2). Kematang-
mungkinkan terbentuknya akumulasi an batuan induk ; (3). Lingkungan pe-
minyak dan gas bumi secara baik. ngendapan ; (4). Sumber asal materi-
Salah satu elemen dalam suatu al organik.
petroleoum system adalah ke- Data yang digunakan berupa data
beradaan serta kualitas dari batuan geokimia batuan, kromatografi gas
induk. Maka dari itu, analisis geokimia dan isotop. Analisis Geokimia dilaku-
pada lapangan “X”, di cekungan kan ini pada 4 (empat) sumur lapang-
Sumatera Selatan didasarkan pada an “X” di Sumatera selatan yaitu,
sejauh mana kualitas dari batuan KTB-6, KTB-9, KTB-10 dan KTB-11.
induknya. Data yang digunakan berupa data

111
Bulletin of Scientific Contribution. Vol. 5, No.2, April 2007: 111-117

conto batuan yang berupa cutting kandungan TOC sangat baik pada
(serbuk pemboran) pada level ke- level yang relatif dangkal.
dalaman dan minyak bumi. Secara
umum litologi penyusun berdasarkan 2. Kematangan
pada deskripsi batuan, didominasi Tingkat kematangan keempat
oleh batugamping, batulempung sumur yaitu KTB-6, KTB-9, KTB-10
serpih selang-seling batugamping dan dan KTB- 11 memperlihatkan kecen-
batulempung. Analisis Kromatografi derungan kandungan bahan organik
gas dilakukan berdasarkan pada nilai termasuk kedalam Tipe III (gambar
TOC yang paling tinggi pada setiap 2). Tingkat kematangan dari keempat
sumur dan pada conto minyak bumi sumur ini menunjukkan nilai yang
pada sumur KTB-6 dan KTB-9. bervariasi. Pada hampir semua
Untuk data stratigrafi ditampilkan sample KTB-6 dan KTB-9 relatif telah
berdasarkan data cutting dari setiap matang (Oil dan Gas) sedangkan
urutan kedalamannya. Hasil yang di- untuk KTB-11 terdapat dua sample
tampilkan pada paper ini merupakan yang tidak matang. Tingkat kema-
hasil interpretasi dari data yang ada. tangan berdasarkan pada diagram HI
vs TOC (gambar 3) menunjukkan
PEMBAHASAN bahwa kandungan organik pada ke-
empat sumur ini pada umumnya ter-
Pada dasarnya hasil analisis di-
masuk dengan tingkat kematangan
tekankan pada kualitas batuan induk
yang baik sampai sangat baik.
berdasarkan tingkat kematangannya,
paleogeografi dan lingkungan pengen-
3. Lingkungan Pengendapan
dapan pada saat batuan induk terse-
Berdasarkan pada diagram Tri-
but diendapkan dan tentunya asal dari
angular C-27,C-28,C29 (gambar 4)
material organik yang terakumulasi
semua sample batuan pada keempat
pada batuan induk tersebut.
sumur termasuk kedalam lingkungan
open marine yang berbatasan dengan
1. Batuan Induk
zone Bay or Estuarine. Kemungkinan
Analisis kualitas batuan induk ber-
lingkungan pengendapannya mulai
tujuan untuk mengetahui kandungan
pada zone delta dengan facies delta
senyawa organik dalam batuan ter-
plain. Hal tersebut diindikasikan
sebut. Proses kimiawi (geokimia)
dengan keterdapat endapan batubara
dalam batuan itu dapat merubah
(karbonan) yang bersisipan dengan
komposisi sehingga memungkin ter-
batulempung menyerpih sampai mun-
bentuknya hidrokarbon. Penentuan
culnya batuan karbonat pada zona
kualitas batuan induk ini mengacu
paparan. Dari urutan ketiga sumur
pada pada klasifikasi Peters (1986).
KTB-11, KTB-10, KTB-9 menunjukkan
Hasil analisisnya dapat dilihat pada
pola retrograsi yang berlanjut menjadi
gambar 1, yang menjelaskan perban-
progadasi. Sedangkan hubungannya
dingan dari nilai TOC terhadap ke-
dengan sumur KTB-6 tidak dapat di-
dalaman. Berdasarkan diagram ter-
tentukan secara pasti akan tetapi ke-
sebut dapat disimpulkan bahwa faktor
mungkinan adanya kontak ketidak-
kedalaman tidak secara langsung ber-
selarasan yang dapat berupa sesar
peran dalam menentukan peningkat-
pada korelasi antara sumur KTB-6
an kadar TOC-nya. Contohnya pada
dengan KTB-9 (gambar 5).
sample sumur KTB-10 pada bagian
yang lebih dalam tidak mencerminkan
4. Sumber asal Material organik
sebagai batuan induk yang baik. Level
Grafik pada gambar 6 mengenai
kedalaman 1050-1200 m untuk ke-
organik facies terdapat 3 (tiga) ke-
empat sumur menunjukkan kadar
lompok besar dari kumpulan sample
TOC yang sangat baik. Potensi yang
batuan. Kelompok facies organik per-
baik adalah sumur KTB-6 dengan
tama adalah organik facies C, yaitu

112
Analisis geokimia hidrokarbon lapangan ‘X’ Cekungan Sumatera Selatan
(Budi Muljana)

pada endapan yang terbentuk pada 5. Isotop Karbon


marine dan shelf margin dengan ma- Data isotop karbon (gambar 7)
terial organiknya didominasi tumbuh- hasil ploting kandungan bahan or-
an asal darat berupa tanaman keras. ganik menunjukkan sebagian besar
Hasil rombakan tumbuhan asal darat (sumber pembentuk hidrokarbon)
ini umumnya dapat membentuk berasal dari lingkungan non marine
batubara. Pada kelompok ini terjadi oils atau lingkungan asal darat.
degradasi hydrogen-rich maceral Kombinasi dari isoprenoid dan n-
seba-gai akibat dari pencampuran alkane data memberikan informasi
antara hydrogen-rich dan hydrogen- pada proses biodegradasi, maturity
poor maceral. Organik facies C ini dan kondisi diagenetik terjadi pada
dapat ditemukan pada facies endapan saat material organik ini diendapkan.
coal-forming swamp, deltaic deposits, Trend tingginya rasio Pr/Py sebagai
dan biotuirbated marine mudstones. petunjuk kondisi kandungan oksigen
Kait-an antara perubahan sea level yang naik pada level dibawah per-
dengan mekanisme pengendapannya, mukaan air sepanjang garis de-
maka tipe endapan ini berhubungan positional environment. Hal tersebut
dengan mekanisme transgresive yang dapat dilihat pada gambar 8 dimana
merupakan awal dari higstand pada sumur KTB-9 telah terjadi
systems tracts. Akibat yang terjadi proses biodegradasi yang dominan
adalah komponen kerogen yang ber- berbeda dengan sumur KTB-11 yang
beda dapat terendapkan secara ber- hanya menunjukkan kenaikan tingkat
sama-sama. kematangan saja. Sedangkan pada
Kelompok facies organik kedua sumur KTB-10 dan sumur KTB 6
adalah organik facies CD dicirikan kondisi oksidasi dan reduksi terjadi
dengan terjadinya heavily oxidized dalam mekanisme yang setimbang.
dan frekwensi yang tinggi dari trans-
portasi terrestrial organic matter pada 6. Kromatografi Gas
lingkungan yang oksidasi. Organic Data kromatografi dari keempat
matter ini merupakan hasil rombakan sumur pada level kedalaman tertentu
yang dapat terjadi beberapa kali pada dengan kandungan TOC yang terting-
sedimen yang ada sebelumnya. gi dan sample berupa cutting shale
Kelompok facies organik ketiga menunjukkan suatu pola yang relatif
termasuk kedalam organic facies D sama. Hal tersebut juga diperlihatkan
mengandung highly oxidized organic oleh rasio Pr/Py < 1 menandakan
matter yang menggambarkan bagian lingkungan oksidasi (gambar 9). Per-
dari charcoal, reclyced terrestrial bandingan nilai dari n-alkana ganjil
material dan thermally postmature. dan genap pada nC20-nC36 dimana
Komponen-komponen tersebut se- puncak n-alkana ganjil relatif lebih
bagian besar berasal dari woody tinggi dibandingkan dengan yang
component yang terendapkan kembali genap menandakan tingkat kema-
pada batuan dengan porositas yang tangan yang baik. Selanjutnya domi-
tinggi. Tipe organik facies ini terjadi nasi pada nC13-nC20 menunjukkan
pada kondisi progradasi sedimen kandungan material organik berasal
yang berasosiasi dengan higstand sea dari organisme marine, (bukan ma-
level dan berlanjut pada mekanisme terial organik asal darat). Banyaknya
redeposited sedimen secara lowstand. kontaminasi dari aktifitas bakteri yang
Seringkali tipe organik facies ini terbawa pada saat transportasi sedi-
ditemukan pada fluvial environment, men asal daratan yang menyebabkan
offshore toes dari bagian delta dimana hal tersebut. Untuk analisis kromato-
organic carbon telah mengalami grafi gas dari sample minyak bumi
resedimentasi. Untuk di daerah pene- pada sumur KTB-6 dan sumur KTB 9,
litian ditafsirkan kelompok facies menunjukkan bahwa kedua sumur ini
organik ini pada lingkungan delta. cukup potensial sebagai reservoir

113
Bulletin of Scientific Contribution. Vol. 5, No.2, April 2007: 111-117

hidrokarbon. Ditunjukkan dengan menunjukkan bahwa bahan material


nC20-nC36 rasio dengan memperlihat- organik berasal dari non marine oils
kan pola kematangan yang baik seba- yang hampir sama dengan yang di-
gai reservoir hidrokarbon sekaligus tunjukkan dengan diagram isoprenoid
sebagai batuan induk. rasio dan yang terakhir adalah sumur
KTB-9 dapat berfungsi sebagai
KESIMPULAN reservoir dan juga sebagai batuan
induk.
Kesimpulan yang dapat diambil
dari hasil analisis data geokimia, kro- DAFTAR PUSTAKA
matogarfi gas dan isotop sebagai ber-
ikut empat sumur yaitu KTB-6,KTB-9, Waples, D.,W., 1945, Geochemistry in
KTB-10 dan KTB -11 menunjukkan Petroleoum Exploration, Inter-
kadar TOC yang baik, tingkat kema- national Human Resources De-
tangan sumur KTB-6 dan sumur KTB- velopment Corporation, Boston
9 relatif telah matang dibandingkan Merril., R.,K., 1991, Source and Mi-
dengan dua sumur lainnya dan terma- gration Process and Evaluation
suk pada Tipe III, lingkungan pengen- Techniques, AAPG, Tulsa,
dapan berdasarkan Triangular dia- Oklahoma, USA, 74101
gram C-27,C-28,C-29 termasuk ke- Miles., J.,A., 1989, Illustrated
dalam lingkungan Open marine pada Glossary of Petroleum Geo-
facies delta sampai shelf margin, chemistry, Oxford Science Pub.
sumber asal material organik terbagi Bordenave., M.,L., 1993, Applied
menjadi tiga kelompok besar yaitu Petroleoum Gechemistry,
organik Facies C, CD & D, umumnya Editions Technip, 27 Rue Ginoux
termasuk kedalam material asal 75737 Paris Cedex
darat, hasil dari analisis karbon isotop

Keterangan :
1. Segitiga (hijau): KTB-10
2. Bulat (kuning) : KTB-11 Gambar 2.
3. Bujur sangkar (merah muda) : KTB-9 Diagram HI (Hidrogen Index) terhadap
4. Belah ketupat (Biru): KTB-6 T max

Gambar 1.
Kandungan Material Organik (TOC)
terhadap faktor kedalaman

114
Analisis geokimia hidrokarbon lapangan ‘X’ Cekungan Sumatera Selatan
(Budi Muljana)

Gambar 3. Gambar 4. Triangular Diagram


Diagram HI (Hidrogen Index) terhadap
TOC

Gambar 5.
Kolom Stratigrafi. Dari kiri-kekanan KTB-6,KTB-9, KTB-10 dan KTB-11

115
Bulletin of Scientific Contribution. Vol. 5, No.2, April 2007: 111-117

Gambar 6. Organic Facies

Gambar 7. Isotop Diagram

116
Analisis geokimia hidrokarbon lapangan ‘X’ Cekungan Sumatera Selatan
(Budi Muljana)

Gambar 8. Isoprenoid ratio

Gambar 9. Kromatografi gas whole hidrocarbon


Sumur KTB-6 dan KTB-9

117

Anda mungkin juga menyukai