1. Suhu
suhu yang dirasa tersebut bersifat kualitatif atau hanya
berupa deskripsi. Sedangkan dalam ilmu fisika suhu
yang terasa dapat di ukur menggunakan suatu alat
ukur suhu yaitu termometer, ini
bersifat kuantitatif (ditunjukkan dalam angka-angka).
2. Kalor
Suhu : ________________________________
Kalor adalah salah satu bentuk dari energi yang dapat
_____________________________________________
berpindah dari benda yang memiliki suhu tinggi
____________________________________
menuju ke benda bersuhu rendah jika kedua suhu
saling bercampur.
Alat Ukur Suhu
1 kalor = 4,18 joule
Alat untuk mengukur suhu seperti yang sudah
1 Joule = 0,24 kal
disebutkan di atas yaitu termometer. Kita ketahui
Dalam istilah kalor, terdapat istilah kalor jenis (c)
bahwa macam-macam termometer suhu yaitu Celcius,
yaitu sebagai banyaknya kalor yang diperlukan atau
Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin. Adapun titik didih dan
dilepaskan untuk menaikan atau menurunkan suhu
titik beku masing-masing termometer suhu adalah
satu satuan massa zat tersebut. Secara matematis
sebagai berikut.
rumus kalor dapat dituliskan sebagai berikut :
Keterangan :
Q = kalor
m = massa
c = kalor jenis
∆T = perubahan suhu
Untuk lebih mempermudah lagi, kita akan berikan nilai
tetapan dari kalor jenis masing-masing zat yang sering
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai dari kalor c = kalor jenis
jenis beberapa zat adalah sebagai berikut : ∆T = perubahan suhu
L = kalor laten
Q dilepas = Q diserap
Keterangan :
Q = kalor
m = massa
Lo = panjang mula-mula
1 Aluminium 0,000024
2 Perunggu 0,000019
3 Baja 0,000011
4 Tembaga 0,000017
5 Kaca 0,000009
6 Pirek 0,000003
7 Berlian 0,000001
8 Grafit 0,000008
b. Pemuaian Luas
4. Pemuaian Zat Padat, Cair, dan Gas
Rumus Pemuaian Luas
Pemuaian zat adalah peristiwa perubahan geometri
dari suatu benda karena pengaruh panas (kalor).
ΔA = Ao.β.ΔT
Perubahan geometri ini bisa meliputi bertambahnya
A = Ao + ΔA
panjang, lebar, maupun volume.
A = A0 (1+β.ΔT)
L = Lo + Δx
ΔV = penambahan volume
L = Lo (1 + α.ΔT)
Vo = volume awal
ΔT = kenaikan suhu
L = panjang setelah dipanaskan
γ = koefisien muai volume
b. Hukum Boyle
2. Pemuaian Zat Cair Hukum boyle menyatakan bahwa pada batas-
Rumus pemuaian zat cair bats tertentu suhu rendah yang berlaku bahwa
hasil perkaian antara tekanan dan volume
ΔV = Vo.b.ΔT selalu tetap. Secara matematis rumusnya
PV = nRT = tetap
dengan b adalah koefisien muai volume zat cair.
Nilai b ini berbeda dengan γ atau koefisien muai P1.V1 =P2.V2 –> pemuaian gas pada suhu
volume zat padat. ΔV penambahan volume yang tetap (isotermal)
terjadi. ΔT selisih suhu.
contoh soal pemuaian zat cair c. Hukum Boyle-Gay Lussac
Sesuai namanya hukum ini merupakan
3. Pemuaian Zat Gas/ Pemuaian Gas perpaduan antara hukum boyle dengan hukum
Hukum yang menjelaskan tentang pemuaian zat lussac. Hukum ini menyatakan bahwa dalam
gas pemuaian zat gas perkalian volume dengan
a. Hukum Gay Lussac tekanan dibagi suhu selalu tetap.