Anda di halaman 1dari 2

Bahan Ajar

Listrik Dinamis

Listrik dinamis adalah listrik yang berubah-ubah atau bisa Kuat Arus Listrik (I)
bergerak dan sering disebut dengan arus listrik. Arus listrik ini Arus listrik terjadi jika ada perpindahan elektron seperti uraian
berasal dari aliran elektron yang mengalir terus-menerus diatas. Kedua benda bermuatan, jika dihubungkan dengan
dari kutub negatif menuju kutub positif, dari potensial tinggi penghantar akan menghasilkan arus listrik. Kuat arus listrik
menuju potensial rendah dari sumber beda potensial disimbolkan dengan huruf I, memiliki satuan Ampere (A),
(tegangan). rumusnya :
Benda dengan muatan listrik positif lebih banyak mempunyai
potensial yang lebih tinggi, sedangkan benda dengan muatan I=Q/t
negatif lebih banyak mempunyai potensial lebih rendah. Nah, Keterangan :
dua tempat yang memiliki beda potensial bisa menyebabkan I = kuat arus listrik (A)
munculnya arus listrik. Dengan catatan keduanya dihubungkan Q = jumlah muatan listrik (Coulomb)
dengan suatu penghantar. Beda potensial biasa ditanyakan t = selang waktu (s)
sebagai tegangan.
Arus listrik terbagi menjadi 2 jenis yaitu arus AC (bolak- Beda Potensial atau Sumber Tegangan (V)
balik) dan DC (searah), umumnya arus listrik melewati kawat Berdasarkan uraian diatas, arus listrik mempunyai definisi
penghantar tiap satuan waktu, untuk jumlah arus listrik yang banyaknya elektron yang berpindah dalam waktu tertentu.
mengalir dalam waktu tertentu disebut kuat arus listrik (i). Perbedaan potensial akan menyebabkan perpindahan
Kuat arus yang masuk pada rangkaian bercabang akan sama elektron, banyaknya energi listrik yang dibutuhkan untuk
dengan kuat arus yang keluar, sedangkan di rangkaian seri kuat mengalirkan setiap muatan listrik dari ujung penghantar
arus akan terus sama di setiap ujung hambatan, semua itu disebut tegangan listrik atau beda potensial.
sesuai dengan Hukum Kirchoff. Sumber tegangan atau beda potensial mempunyai simbol V,
Semakin besar sumber tegangan, semakin besar pula arus dengan satuan Volt. Secara matematik
yang akan mengalir. Sedangkan jika hambatan diperbesar, itu
akan membuat aliran arus berkurang. Seperti yang dijelaskan V=W/Q
di Hukum Ohm. Keterangan :
V = beda potensia atau sumber tegangan listrik (Volt)
W = energi (Joule)
Q = muatan (Coulomb)

Hambatan listrik (R)


Hambatan atau resistor disimbolkan dengan R, dengan satuan
ohm,

R=ρ.l/A
Keterangan :
R = hambatan listrik (ohm)
Gambar diatas dikatan A lebih berpontensial lebih tinggi ρ = hambatan jenis (ohm.mm2/m)
daripada B, Arus listrik terjadi berasal dari A menuju ke B, A = luas penampang kawat (m2)
terjadi karena adanya usaha penyeimbangan potensial antara
A dan B. Arus listrik seakan-akan berupa arus muatan positif, Hukum ohm
dari potensial tinggi ke rendah. Faktanya muatan listrik positif Hukum ohm merupakan hukum yang menghubungkan antara
tidak bisa berpindah, melainkan negatif (elektron) yang bisa. kuat arus listrik, beda potensial, dan hambatan.
Berikut ini YukSinau.id sajikan rumus listrik dinamis. I = V / R atau R = V / I, atau V = I . R
Keterangan simbolnya baca pada keterangan simbol rumus
sebelumnya.
Rangkaian paralel adalah rangkaian listrik yang hambatannya
disusun secara bertingkat/bercabang.Perhatikan gambar
berikut :
Rangkaian seri merupakan rangkaian listrik yang hambatannya
disusun secara bersebelahan/sejajar. Contohnya, rangkaian
pada gambar berikut :

Terdapat aliran listrik yang berjalan dari baterai, berjalan ke


arah ke arah bawah menuju hambatan 1. Sesaat dia berada di
Pada rangkaian seri, kuat arus (I) akan mengalir dari sumber persimpangan, aliran listrik akan "memecah". Ada yang masuk
energi (baterai) yang ada dari satu hambatan ke hambatan lain ke resistor 1, ada juga yang berjalan ke resistor 2. Itu artinya,
melewati satu kabel. Perhatikan, deh, gambar di atas. Lalu, kuat arus di kedua hambatan itu akan berbeda.
bayangkan ada aliran listrik yang mengalir mulai dari baterai, Ya, karena terdapat “percabangan”, kuat arus listrik yang
menuju hambatan/resistor 1, ke hambatan 2, lalu berputar diterima oleh hambatan 1 dan hambatan 2 tidak akan
dan kembali ke baterai. Maka untuk arus listrik yang melewati sama. Alhasil, kuat arus sumber energinya akan sama dengan
hambatan 1, nilainya akan sama besar dengan arus yang jumlah dari seluruh kuat arus semua hambatan. Oleh karena
melewati hambatan 2. Kuat arus total sama dengan kuat arus itu, kita dapat menuliskannya menjadi :
yang ada di hambatan 1, maupun hambatan 2. Secara
matematis dapat ditulis menjadi : Itot = I1 + I2 + I…
Di sisi lain, tegangan yang ada pada hambatan 1 dan hambatan
Itot = I1 = I2 = I… 2 akan bernilai sama besar. Maka, kita dapat menuliskannya
Di sisi lain, tegangan yang mengalir di hambatan 1, tidak sama menjadi :
dengan yang ada di hambatan 2. Tetapi, apabila seluruh
tegangan yang ada di hambatan pada rangkaian itu Vtot = V1 = V2 = V…
dijumlahkan, hasilnya akan sama dengan tegangan yang ada di
sumber. Atau dengan kata lain;

Vtot = V1 + V2 + V…
Sehingga, hambatan totalnya sama dengan jumlah dari
seluruh hambatan yang ada di rangkaian itu. Ingat, ya, maksud
dari tanda titik-titik (...) di rumus itu untuk menandakan kalau
ada resistor lain. Jadi, kalau resistor/hambatannya lebih dari 2,
tinggal dilanjutkan saja.

Rtot = R1 + R2 + R…

Anda mungkin juga menyukai