Anda di halaman 1dari 28

LISTRIK DINAMIS

Kelompok 2

Irmansyah Karoror 2123025010


Mutiara Caesara 2123025002
Meli Safitri 2123025005
Tri Utami Mila S 2123025003
Nanda Denny DPJ 2123025013
LISTRIK
DINAMIS
Listrik dinamis adalah listrik yang bisa bergerak. Listrik
dinamis terjadi karena ada arus listrik searah dan
arus listrik bolak-balik.
Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik

+ +
ARUS LISTRIK

Arus merupakan perubahan kecepatan muatan


terhadap waktu atau muatan yang mengalir dalam
satuan waktu

Muatan akan bergerak jika ada energi luar yang


mepengaruhinya.

Secara matematis arus


didefinisikan
ARUS LISTRIK

Contoh sumber
arus DC:
DC (Searah)  Amperemeter
Baterai, Aki,
(nilai efektif)
Elemen Volta

ARU
S

Contoh sumber
AC arus AC:  Arus AC nilainya selalu
(Bolak-balik) Generator berubah-ubah Nilai
atau listrik maksimumnya dapat
PLN diukur menggunakan
Osiloskop.
ARUS LISTRIK

Arus AC nilainya selalu berubah-ubah, dan


dapat digambarkan dalam grafik
sinusoidal.
Kuat arus afektif adalah kuat arus yang
terukur oleh Amperemeter
Tegangan

Tegangan listrik merupakan


perbedaan potensial antara dua
titik (kutub) dalam rangkaian
listrik. Kedua titik tersebut sering
dinyatakan dalam Positif (+) dan
Negatif (-) dengan Satuan
Internasional (SI) Volt.
Secara Matematis Tegangan listrik dirumuskan sebagai
berikut:
V= W/Q
Keterangan:
V = tegangan/potensial listrik (Volt)
W = energi potensial listrik (J)
Q = muatan listrik (C)

Hubungan tegangan Hubungannya tegangan dengan daya listrik


dengan kuat arus listrik
V = P/I
V = I . R
 
Keterangan:
Keterangan:
V = tegangan/potensial listrik (volt) V = tegangan/potensial listrik (volt)
I = kuat arus listrik (A) I = kuat arus listrik (A)
R = hambatan listrik (Ω) P = daya listrik (watt)
Analogi tegangan Listrik
Jenis Tegangan Listrik

Tegangan Listrik Alternating


Current (AC)

Merupakan suatu tegangan listrik


yang besar dan arahnya berubah
setiap saat. Tegangan AC disebut
juga tegangan dengan arus bolak
balik. 
Tegangan Listrik AC dapat kita
+ temukan
+ pada listrik PLN, Genset
& Inverter
Jenis Tegangan Listrik

Tegangan Listrik Direct Current


(DC)
Merupakan suatu tegangan listrik
yang besar dan arahnya tetap.
Tegangan listrik DC disebut juga
tegangan listrik dengan arus
searah. Tegangan DC dapat kita
temukan pada ACCU, Baterai,
+ + Panel Surya
Simbol Tegangan Listrik DC dan Simbol Tegangan Listrik AC

+ +
Contoh Soal :

1. Sebuah pembangkit listrik menghasilkan daya sebesar 1 Mega Watt yang akan dialirkan ke rumah-rumah penduduk. Jika kuat arus yang
mengalir 8 A, berapakah tegangan listrik yang dihantarkan? 
Jawaban:

Diketahui:
P = 1 MW = 1.000.000 Watt

I  = 8 A

Ditanyakan:

V...?
Penyelesaian:
 
V = P/I
+ +
    = 1.000.000/8

    = 125.000 Volt

Jadi, tegangan listrik yang dihantarkan adalah 125.000 Volt.


Energi : kemampuan yang tersimpan oleh suatu benda untuk melakukan usaha/kerja

Pada alam akan berlaku hukum Kekekalan Energi dimana energi sebetulnya tidak
dapat dihasilkan dan tidak dapat dihilangkan, energi hanya berpindah dari satu
bentuk ke bentuk yang lainnya.

Contoh :
Pada pembangkit listrik, energi dari air yang bergerak akan berpindah menjadi
energi yang menghasilkan energi listrik, energi listrik akan berpindah menjadi
energi cahaya jika anergi listrik tersebut melewati suatu lampu, energi cahaya
akan berpinda menjadi energi panas jika bola lampu tersebut pemakaiannya lama,
demikian seterusnya.
Usaha yang dibutuhkan untuk memindahkan suatu muatan di antara suatu potensial listrik
Dengan rumus sebagai berikut :

W=VxQ

Rumus tersebut dapat menjadi bentuk lain tergantung dari besaran yang diketahui,
Kita sudah mengetahi rumus arus listrik

atau Keterangan :
Q = I.t W = energi listrik (Joule)
V  = Tegangan Listrik atau beda potensial (Volt)
Sehingga rumus energi listrik menjadi : I   = Kuat arus (A)
t   = waktu (s)
W=VxIxt
Jadi rumus energi listrik adalah :
W=VxIxt
Rumus ini juga bisa berubah dengan mengikuti Hukum Ohm

Dimana,
V=IR atau

Sehingga dengan kombinasi rumus arus listrik, hukum ohm dan rumus energi listrik,
Kita bisa mendapatkan rumus :

W=VxIxt
W= (I x R) x I x t Keterangan :
W= I2 x R xt W = energi listrik (Joule)
V  = tegangan Listrik atau beda potensial (Volt)
atau I   = kuat arus listrik(A)
R = hambatan listrik (ohm)
t   = waktu (s)
1. Diketahui sebuah solder listrik yang memiliki tegangan 110 volt dilalui
arus hingga 2 ampere, berapa energi listrik yang dihasilkan setelah solder
tersebut dialiri selama kurang lebih 20 menit.

Penyelesaian
Diketahui :
V = 110 volt
I = 2 ampere
t = 20 menit = 1200 s
Ditanya : W ?
 
Jawab :
W=VIt
= 110 . 2 . 1200
= 264.000 J
= 264 kJ
2. Jika ada sebuah lampu pijar yang memiliki hambatan kurang lebih
sekitar 6 ohm dan kemudian dialiri oleh arus yang besarnya hingga
1,5 ampere, selama 5 menit maka berapa energi listrik yang
dihasilkan?
 
Penyelesaian
Diketahui :
R=6Ω
I = 1,5 A
t = 5 menit = 300 s
Ditanya : W ?
 
Jawab :
W = I2 R t
= 1,52 . 6 . 300
= 4.050 J
= 4,05 kJ
DAYA LISTRIK

Daya listrik adalah kemampuan suatu alat


untuk mengubah energi listrik menjadi energi
lain persatuan waktu
W
Daya listrik diberi persamaan: P=
t
atau P = V.I

Ket. P = Daya (watt)


W = energi (joule)
V = tegangan ( volt)
I = kuat arus ( Ampere)
t = waktu (sekon)
CONTOH
SEBUAH SETRIKA LISTRIK 200 W, 125 V
DIPASANG PADA TEGANGAN YANG TEPAT
SELAMA 1 MENIT. BERAPA BANYAK ENERGI
LISTRIK YANG DIGUNAKANNYA?
Diket. P = 200 W Jawab.
V = 125 V W=P.t
t = 1 menit = 200 . 60
= 60 s = 12 000 J

Dit. W???
LATIHAN
1. Hitung daya listrik dari:
a. sebuah lampu pijar 12 V yang dialiri arus 1 A
b. setrika listrik yang memberikan energi 36 000 J
selama 2 menit

2. Berapa kuat arus maksimum yang akan melalui


penghambat-penghambat berikut:
a. 100 ohm, 1 W
b. 64 ohm, 4 W
c. 25 ohm, 1 W
DAYA
Lampu mana yang akan menyala lebih terang
ketika saklar ditutup?

6V,5 3V,5
W W
AA BB

1,5 V 1,5 V

Mengapa lampu B menyala lebih terang ?


Lampu B menyala lebih terang karena menghasilkan energi
yang lebih besar dalam setiap detiknya dibanding lampu A.
Daya dapat didefinisikan sebagai energi yang dihasilkan tiap
sekon

W P = Daya ( Watt ) 1 Watt = 1 J/s


P W = Energi ( Joule )
t
t = Waktu ( Sekon )
W
P
t V .I .t
P P  V .I 1 Watt = 1 VA
W  V .I .t t
W
P I 2 R.t
t
W  I 2 R.t
P
t
P  I 2R 1 Watt = 1 A2 Ω

W
P
t V2
R t V2
V 2 P  P 1 Watt = 1 V2/ Ω
W t t R
R
CONTOH Dua buah lampu L1 dan L2 Rt = R1 + R2
Sebuah seterika masing – masing memiliki Rt = 4000 +
listrik terdapat
20 V dan
spesifikasi 10 W, 200
20 W, 200 0
20 V dirangkai 2000
Rt = 6000 Ω
tulisan 300 W, 220 V seri
Jika seterika seperti0gambar jika V
digunakan pada rangkaian lampu dicatu
I
R
tegangan 220 V pada tegangan 200 V 200
berapakah kuat arus berapakah daya yang I
yang mengalir pada dihasilkan masing – masing 6000
seterika ?
lampu ? I 1
30 A
Jawab L L
P1 = I2 R1
P  ( ) 4000
1
1
30
2

P 300 W 1 2
= 200 V P1 = 4,44 Watt
V 220 V
= V22
I=
P V12 P2 = I2 R2
R1  R2 
V P1 P2 P  ( ) 2000
2
1
30
2

200 2 P2 = 2,22 Watt


200 2 R2 
R1 
10 20
I = 1,36 A R1 = 4000 Ω R2 = 2000 Ω
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai