Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH ALAT KESEHATAN DAN DIAGNOSTIK

PENGGOLONGAN ALAT KESEHATAN PANDEMI COVID-19

Dosen Pengampu

Laily Fitria., M.Sc.,Apt

Disusun Oleh :

FITRANI KHANSA SALSABILA (18650190)

Kelas

FARMASI 5B

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KADIRI

TAHUN AJARAN 2020/2021


Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena berkat
rahmat, hidayah, serta karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Matakuliah
Alat Kesehatan dan Diagnostik.

Sebelumnya, kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Laily Fitria.,


M.Sc.,Apt selaku dosen mata kuliah Alat Kesehatan dan Diagnostik yang telah
membimbing kami dalam penyusunan makalah..

Kami mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penyusunan makalah ini.
Saran dan kritik dari kalian sangat kami harapkan agar makalah ini dapat sempurna.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi mahasiswa
Prodi S1 Farmasi.

Kediri, 12 November 2020

Penyusun

i
Daftar Isi

Kata Pengantar................................................................................................................i

Daftar Isi........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1

1.2 Rumusan masalah.................................................................................................2

1.3 Tujuan..................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3

2.1 Pengertian.............................................................................................................3

2.2 Penggolongan.......................................................................................................6

2.1.1 Alat Kesehatan Selama Pandemi Covid-19..................................................6

2.1.2 Alat Kesehatan DIV Selama Pandemi Covid-19........................................11

2.1.3 PKRT Selama Pandemi Covid-19...............................................................14

BAB III PENUTUP.....................................................................................................18

3.1 Kesimpulan........................................................................................................18

3.2 Saran...................................................................................................................18

Daftar Pustaka..............................................................................................................20

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Coronavirus-19 (COVID) telah dinyatakan sebagai pandemi dunia oleh WHO
(WHO,2020). Corona virus adalah zoonosis atau virus yang ditularkan antara
hewan dan manusia. Virus dan penyakit ini diketahui berawal di kota Wuhan,
Cina sejak Desember 2019. Per tanggal 21 Maret 2020, jumlah kasus penyakit ini
mencapai angka 275,469 jiwa yang tersebar di 166 negara, termasuk Indonesia.
Presiden Republik Indonesia telah menyatakan status penyakit ini menjadi tahap
Tanggap Darurat pada tanggal 17 Maret 2020. Presiden juga telah mengeluarkan
Keputusan Presiden No. 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan
Penanganan Corona yang diketuai oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB). Gugus Tugas ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan
nasional di bidang kesehatan; mempercepat penanganan COVID-19 melalui
sinergi antar kementerian/ lembaga dan pemerintah daerah; meningkatkan
antisipasi perkembangan eskalasi penyebaran COVID19; meningkatkan sinergi
pengambilan kebijakan operasional; dan meningkatkan kesiapan dan kemampuan
dalam mencegah, mendeteksi, dan merespons terhadap COVID-19. Dalam
rangka penanganan cepat COVID-19 diperlukan Pedoman Penanganan Cepat
Medis Dan Kesehatan Masyarakat COVID-19 di Indonesia. Pedoman ini
diharapkan dapat memberikan arahan kepada pelaksana teknis lapangan dan
respon masyarakat terhadap kasus COVID-19.

Dengan adanya COVID-19 banyak cara dilakukan untuk menatasi penyebaran


virus tersebut. Diantaranya diadakannya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala
Besar), anjuran mencuci tangan sebelum dan sesudah makan / setelah berjabat
tangan, namun berjabat tangan tidak dianjurkan pada saat pandemi karena
penyebaran bisa ditularkan dengan berjabat tangan, dan penggunaan APD sangat

1
dianjurkan untuk mengantisapi penyebaran Virus Corona terutama pada tenaga
medis yang secara langsung berinteraksi dengan pasien. Alat Pelindung Diri
( APD ) adalah seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga kerjauntuk
melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya
potensi bahaya/kecelakaan kerja.APD dipakai sebagai upaya terakhir dalam
usaha melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering) dan
administratif tidak dapat dilakukan dengan baik.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa yang dimaksud dengan alat kesehatan ?

2. Apa yang dimaksud dengan alat kesehatan DIV ?

3. Apa yang dimaksud dengan PKRT ?

4. Apa saja alat – alat kesehatan yang digunakan saat pandemi ?

5. Bagaimana penggolongan alat-alat tersebut ?

1.3 Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui apa yang dimaksud dengan alat kesehatan

2. Mahasiswa mengetahui apa yang dimaksud dengan alat kesehatan DIV

3. Mahasiswa mengetahui apa yang dimaksud dengan PKRT

4. Mahasiswa mengetahui alat – alat yang digunakan pada saat pandemi

5. Mahasiswa dapat menggolongkan alat – alat tersebut termasuk kedalam alat


kesehatan atau alat kesehatan DIV atau PKRT

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Menurut Permenkes No. 62/2017 Pasal 1 ayat 2 :

Alat kesehatan adalah instrumen, aparatus, mesing dan / atau imolan yang
tidak mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnogsis,
menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkan
kesehatan pada manusia, dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi
tubuh.

Alat kesehatan diklasifikasikan berdasarkan resiko yang ditimbulkan selama


penggunaan alat kesehatan tersebut. Berdasarkan resiko tersebut, alat kesehatan
dibagi menjadi empat kelas sebagai berikut :

1. Kelas A adalah alat kesehatan yang memiliki resiko rendah dalam


penggunaannya

2. Kelas B adalah alat kesehatan yang memiliki resiko rendah sampai


sedang dalam penggunaannya

3. Kelas C adalah alat kesehatan yang memiliki resiko sedang sampai tinggi
dalam penggunaannya

4. Kelas D adalah alat kesehatan yang memiliki resiko tinggi dalam


penggunaannya

Kelas Alat Kesehatan berpengaruh terhadap persyaratan registrasi yang


diperlukan. Semakin tinggi kelas alat kesehatan, maka semakin banyak informasi
yang diperlukan terkait persyaratan registrasi.

3
Menurut Permenkes No. 62 / 2017 Pasal 1 Ayat 3 :

Alat kesehatan diagnostik in vitro merupakan setiap reagen, produk reagen,


kalibrator, material kontrol, kit, instrumen, aparatus, perakatan atau sistem, baik
digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan reagen lainnya, produk reagen,
kalibrator, material kontrol, kit, instrumen, aparatus, peralatan atau sistem yang
diharapkan oleh pemilik produknya untuk digunakan secara in vitro untuk
pemeriksaan dari setiap speesimen, termasuk darah atau donor jaringan yang
berasal dari tubuh manusia, semata-mata atau pada dasarnya untuk tujuan
memberikan informasi dengan memperhatikan keadaan fisiologis atau patologis
atau kelainan bawaan, untuk menentukan keamanan dan kesesuaian setiap darah
atau donor jaringan dengan penerima yang potensial, atau untuk memantau
ukuran terapi dan mewadahi spesimen.

Klasifikasi kelas resiko produk DIV dipengaruhi oleh faktor resiko terhadap
individu dan resiko terhadap public health (kesehatan masyarakat). Berdasarkan
resiko tersebut, produk DIV dibagi menjadi empat kelas sebagai berikut :

1. Kelas A adalah produk DIV yang memiliki Resiko terhadap individu rendah
(low individual risk) dan resiko terhadap kesehatan publik rendah (low public
health risk)

2. Kelas B adalah produk DIV yang memiliki Resiko terhadap individu sedang
(moderate individual risk) dan resiko terhadap kesehatan publik rendah (low
public health risk)

3. Kelas C adalah produk DIV yang memiliki Resiko terhadap individu tinggi
(high individual risk) dan resiko terhadap kesehatan publik sedang (moderate
public health risk)

4
4. Kelas D adalah produk DIV yang memiliki Resiko terhadap individu tinggi
(high individual risk) dan resiko terhadap kesehatan publik tinggi (high public
health risk). Kelas produk DIV berpengaruh terhadap persyaratan registrasi
yang diperlukan. Semakin tinggi kelas produk DIV, maka semakin banyak
informasi yang diperlukan terkait persyaratan registrasi

Menurut Permenkes No. 62/2017 Pasak 1 ayat 4 :

PKRT adalah alat, bahan, atau campuran bahan untuk pemeliharan dan
perawatan untuk kesehatan manusia, yang ditujukan untuk penggunaan di rumah
tangga dan fasilitas umum.

PKRT dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan resikonya, yaitu :

1. Kelas I (resiko rendah)

PKRT yang pada penggunaannya tidak menimbulkan akibat yang berarti


seperti iritasi, korosif, karsinogenik. PKRT ini sebelum beredar perlu mengisi
formulir pendaftaran tanpa harus disertai hasil pengujian laboratorium.
Contoh: kapas, tissue.

2. Kelas II (resiko sedang)

PKRT yang pada penggunaannya dapat menimbulkan akibat seperti iritasi,


korosif tapi tidak menimbulkan akibat serius seperti karsinogenik. PKRT ini
sebelum beredar perlu mengisi formulir pendaftaran dan memenuhi
persyaratan disertai hasil pengujian laboratorium. Contoh: Deterjen, Alkohol.

3. Kelas III (resiko tinggi)

PKRT yang mengandung Pestisida dimana pada penggunaannya dapat


menimbulkan akibat serius seperti karsinogenik. PKRT ini sebelum beredar

5
perlu mengisi formulir pendaftaran dan memenuhi persyaratan, melakukan
pengujian pada laboratorium yang telah ditentukan serta telah mendapatkan
persetujuan dan KOMISI PESTISIDA Contoh: Anti nyamuk bakar, repelan.

Alat Pelindung Diri adalah alat-alat yang mampu memberikan perlindungan


terhadap bahaya-bahaya kecelakaan (Suma’mur, 1991). Atau bisa juga disebut
alat kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko
kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya.

APD dipakai sebagai upaya terakhir dalam usaha melindungi tenaga kerja
apabila usaha rekayasa (engineering) dan administratif tidak dapat dilakukan
dengan baik. Namun pemakaian APD bukanlah pengganti dari usaha tersebut,
namun sebagai usaha akhir.

2.2 Penggolongan

2.1.1 Alat Kesehatan Selama Pandemi Covid-19


No. Nama + Gambar Kegunaan

1. Surgical Mask Digunakan untuk melindungai partikel


yang dibawa melalui udara (airborne
particle), doplet, cairan, virus atau
bakteri

6
2. Respirator N95 Kegunaannya adalah untuk
melindungi pengguna atau tenaga
kesehatan dengan menyaring tau
menahan cairan, darah, aerosol
(paertikel padat di udara) bakteri atau
virus. Masker ini memiliki filtrasi
lebih baik daripada surgical mask /
masker bedah. Masker ini
direkomendasikan dalam penanganan
langsung pasien terkonfirmasi Covid-
19

3. Pelindung mata (Googles) Digunakan untuk melindungi mata dan


area disekitar mata pengguna atau
tenaga medis dari percikan darah atau
cairan atau droplet. Tersedia celah
angin / udara yang erfungsi untuk
mengurangi uap air.

4. Pelindung Wajah (face Shield) Digunakan untuk melindungi mata dan


wajah pengguna /tenaga medis
(termasuk bagian tepi wajah) dari
percikan cairan atau darah atau
droplet. Face Shield tahan terhadap
uap air namun jika terjadi kerusakan
pada material , face shield tidak dapat
digunakan kembali.

7
5. Surgeon’s gloves Digunakan untuk melindungi tangan
tenaga medis dari penyebaran infeksi
atau penyakit dalam pelaksanaan
tindakan bedah.

6. Isolation Gown Digunakan untuk melindungi


pengguna atau tenaga kesehatan dari
penyebaran infeksi atau penyakit
secara menyeluruh mulai dari kepala ,
punggung , dan tungkai bawah
tertutup.

7. Heavy duty Apron Digunakan untuk melindungi


pengguna atau tenaga kesehatan
terhadap penyebaran infeksi atau
penyakit. Apron hanya dapat
digunakan sekali pakai. Tapi bisa
digunakan kembali setelah dilakukan
sterilisasi.

8. Sepatu Boot anti air (Waterproof Untuk melindungi kaki dari percikan
boots) cairan atau darah.

8
9. Mobile X-Ray Adalah suatu alat yang berfungsi
untuk mendiagnosa penyakit pada
organ tubuh bagian dalam dengan
bantuan sinar x dengan pembangkit
tegangan tinggi merupakan pengisian
muatan pada kondensator, sehingga x
ray ini dioperasikan oleh baterai

10. Infusion Pump adalah perangkat medis yang


digunakan untuk memberikan cairan
kedalam tubuh pasien dalam jumlah
besar atau kecil, dan dapat digunakan
untuk memberikan nutrisi atau obat,
seperti insulin atau hormone lainnya,
antibiotic, obat kemoterapi, dan
penghilang rasa sakit dengan cara
yang terkendali

11. ECMO (Extracorporeal Membrane Digunakan untuk merawat pasien


Oxygenation) Covid-19 yang sedang kritis. Mesin
ECMO bekerja dengan memompa
darah eseorang di luar tubuhnya,

9
mengoksigeninya dan
mengembalikannya ke tubuh. Dengan
cara ini mesin ECMO memberikan
waktu kepada paru-paru dan terkadang
jantung untuk beristirahat dan
mememulihkan diri. Dan dapat
membuat beberapa pasien tetap hidup
ketika alat ventilator saja tidak cukup
membantu.

12. Ventilator Digunakan untuk membantu pasien


yang mengalami kesulitan bernapas
akibat terinfeksi virus corona. Menurut
American Thoracic Society, kadar
oksigen alat ventilator lebih tinggi
dibanding alat bantu oksigen lainnya.

13. Power Air – Purifying Respirator PAPR adalah respirator pemurni udara
(PAPR) dengan menggunakan pompa udara
untuk mendorong atau menarik udara
menuju respirator atau penyaring

14. Neonatal Incubator and Incubator adalah suatu alat yang digunakan
Transport untuk mempertahankan kondisi
lingkungan yang cocok

10
untuk neonatus (bayi baru lahir) dan
memiliki fungsi yaitu untuk menjaga
suhu sebuah ruangan agar tetap
konstan /stabil. Alat ini digunakan
pada kelahiran prematur atau untuk
beberapa bayi yang memiliki penyakit
(Covid-19)

15. Shoe Cover Untuk melindungi sepatu tenaga


kesehtaan dari cairan atau percikan
darah pasien covid-19.

2.1.2 Alat Kesehatan DIV Selama Pandemi Covid-19


No. Alat Kesehatan DIV Kegunaan

1. Bronchoscopy Portable Untuk membersihkan slem. Untuk


mengambil benda asing yang masuk ke
saluran napas. Untuk menentukan
diagnosa kelainan pada paru dengan
mengambil bahan pemeriksaan patologi
anatomi.

2. CPAP Mask Selain mencegah kesulitan


bernapas, CPAP dapat meningkatkan
kadar oksigen di paru-paru dan

11
menghilangkan gas yang tidak
diinginkan (karbon dioksida) dari paru-
paru. CPAP biasanya hanya dibutuhkan
pada malam hari atau saat
tidur.CPAP adalah pilihan non-operasi
yang paling efektif untuk sleep apnea

3. CPAP Machine Mesin CPAP bekerja dengan cara


meniupkan tekanan udara ringan untuk
menjaga saluran udara terbuka, sehingga
jalan napas tetap terbuka dan masalah
pernapasan pasien sleep apnea saat tidur
pun dapat teratasi

4. Virus transport Medium (VTM) VTM merupakan media untuk membawa


spesimen sampel lendir hidung dan
tenggorokan pasien yang telah melalui
uji swab. Selanjutnya sampel tersebut
dibawa menggunakan VTM ke
laboratorium tersertifikasi untuk diuji
lebih lanjut apakah positif atau negatif
Corona.

5. Tensimeter Digunakan untuk mengukur tekanan


darah seseorang apakah normal atau
abnormal.

6. Thermometer Digital Fungsinya adalah untuk mengukur


temperatur seseorang / mengukur suhu
badan.

12
7. Resusitasi bag Merupakan alat yang digunakan untuk
langkah pertolongan medis untuk
mengembalikan fungsi napas dan atau
sirkulasi darah di dalam tubuh yang
terhenti. Resusitasi jantung
paru bertujuan menjaga darah dan
oksigen tetap beredar ke seluruh tubuh

8. Urine Analyzer Merupakan alat yang digunakan untuk


pemeriksaan laboratorium yang
dilakukan untuk mengevaluasi kelainan
pada saluran kemih. Tes urin dapat
mendeteksi banyak masalah pada saluran
kemih seperti infeksi saluran kemih,
masalah ginjal, dan diabetes

9. Rapid Test Kit Merupakan alat yang digunakan untuk


mendeteksi adaya virus corona dalam
tubuh pasien.

13
10. Pen Lancet Pen lancet device ini adalah sebagai alat
mengambil sample (contoh)
darah. Lancet digunakan bersama
blood lancet untuk mengambil darah
dalam jumlah yang sedikit.

11. PCR (Polymerase Chain Reaction) Untuk membentuk cetakan DNA secara
berulang kali dengan menggunakan
prosedur dan waktu yang tertentu. PCR
menggunakan teknik amplifikasi
(perbanyakan) secara spesifik pada suatu
segemen DNA secara in vitro dengan
menggunakan DNA polymerase, cetakan
(template), DNA genom, dan primer
oligonukleotida yang akan menempel
pada segemen.

2.1.3 Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) Selama


Pandemi Covid-19
No. PKRT Kegunaan

1. Tissue Digunakan untuk membersihkan bagian


yang kotor, membersihkan kotoran yang
menempel ditangan , dll.

14
2. Antibacterial tissue Digunakan untuk membersihan benda /
tangan / sesuatu dengan perlindungan
antibacteri agar benda / tangan menjadi
steril dan kuman yang menempel mati.

3. Sabun Cuci piring Sabun cuci piring digunakan untuk


membersihkan peralatan makan / peralatan
dapur dari kuman dan bakteri agar bisa
digunakan kembali dengan aman.

4. Alkohol Swabs Merupakan alkohol antiseptik yang


digunakan untuk membersihkan luka dan
pembersih alat-alat medis

5. Detergen Detergen digunakan untuk membersihkan


pakaian agar terbebas dari kuman , virus ,
bakteri yang dapat menempel melalui udara.

15
6. Hand Sanitizer Merupakan alternatif yang bisa digunakan
untuk membersihkan tangan ketika tidak ada
air dan sabun, dan mengandung alkohol
yang bisa digunakan untuk membunuh
bakteri.

7. Chlorine atau Kaporit Kaporit / klorin biasanya digunakan untuk


membunuh bakteri-bakteri, virus, kuman
penyebab penyakit yang ada di air dan juga
untuk menjernihkan air.

8. Liquid Chemical Steril Digunakan untuk membunuh bakteri /


mensterilkan alat-alat kesehatan.

9. Kapas Digunakan untuk membersihkan dan


menutupi luka agar tidak mudah terinfeksi
serta dapat digunakan untuk lapisan perban.

10. Pembasmi serangga Digunakan untuk mengendalikan, menolak,


atau membasmi organisme penganggu

16
17
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Alat kesehatan adalah instrumen, aparatus, mesing dan / atau imolan yang
tidak mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnogsis,
menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkan
kesehatan pada manusia, dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi
tubuh.

Alat kesehatan diagnostik in vitro merupakan setiap reagen, produk reagen,


kalibrator, material kontrol, kit, instrumen, aparatus, perakatan atau sistem, baik
digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan reagen lainnya, produk reagen,
kalibrator, material kontrol, kit, instrumen, aparatus, peralatan atau sistem yang
diharapkan oleh pemilik produknya untuk digunakan secara in vitro untuk
pemeriksaan dari setiap speesimen, termasuk darah atau donor jaringan yang
berasal dari tubuh manusia, semata-mata atau pada dasarnya untuk tujuan
memberikan informasi dengan memperhatikan keadaan fisiologis atau patologis
atau kelainan bawaan, untuk menentukan keamanan dan kesesuaian setiap darah
atau donor jaringan dengan penerima yang potensial, atau untuk memantau
ukuran terapi dan mewadahi spesimen.

PKRT adalah alat, bahan, atau campuran bahan untuk pemeliharan dan
perawatan untuk kesehatan manusia, yang ditujukan untuk penggunaan di rumah
tangga dan fasilitas umum

Alat kesehatan dan alat kesehatan DIV dibedakan menjadi masing-masing 4


kelas sedangkan PKRT hanya dibagi menjadi 3 penggolongan kelas.

APD (Alat pelindung Diri) digunakan untuk melindungi diri dari penularan
virus khususnya Covid-19. Untuk tenaga kesehatan yang melakukan tindakan
kesehatan berisiko tinggi penularan terhadap virus harus menggunakan APD
yang telah memenuhi standar mutu dan keamanan.

3.2 Saran
Saat ini corona virus sedang mendunia hampir satu tahun lamanya,
diharapkan masyarakat tidak menyepelekan atau menganggap remeh virus

18
tersebut. Ada atu tidaknya virus tersebut kita wajib menjaga kebersihan dan
kesehatan. Banyak cara yang dapat kita gunakan untuk mencegah penularan virus
tersebut seperti mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Selain itu
kita harus meningkatkan keimanan kita kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
semua di dunia tidak akan terjadi kecuali atas kehendak-Nya. Semoga kita semua
selalu dalam perlindungan-Nya.

19
Daftar Pustaka

Budinungsih, C. Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.


Dra. Maura Linda Sitanggang, P. (2016). PEDOMAN KLASIFIKASI IZIN EDAR
ALAT KESEHATAN. Jakarta: Kementrian Kesehatan R.I.
KESEHATAN, K. (2016). PEDOMAN KLASIFIKASI IZIN EDAR ALAT
KESEHATAN. JAKARTA.

Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1190/Menkes/Per/VII/2010 tentang Izin Edar


Alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga

Sagala, Syaiful. 2011. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

WHO. 2020. Rational use of personal protective equipment for coronavirus disease
2019 (COVID-19).

Yulaelawati, Ella. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran Filosofi, Teori dan Aplikasi.
Jakarta: Pakar Raya

20

Anda mungkin juga menyukai