Mikosis Superfisial Non Dermatofit
Mikosis Superfisial Non Dermatofit
Mikosis Superfisial Non Dermatofit
SUPERFISIAL NON
DERMATOFIT
Kelompok :
• Farah Fadhilah Junaedi
• Yuli Permatasari
Infeksi non-dermatofitosis
Infeksi pada kulit yang
disebabkan jenis jamur non
dermatofita, jamur ini tidak
dapat mengeluarkan zat
untuk dapat mencerna
keratin kulit sehingga hanya
01 Tinea/Ptiriasis Versikolor
menyerang lapisan kulit yang
paling luar
02 Pitirosporum Folikulitis
07 Keratomikosis
Tinea/Ptiriasis Versikolor (Permukaan Kulit)
MORFOLOGI
Pertumbuhannya pada kulit (stratum korneum) berupa kelompok sel-sel
bulat, bertunas, berdinding tebal dan memiliki hifa yang berbatang
pendek dan bengkok, biasanya tidak menyebabkan tanda-tanda
patologik selain sisik halus sampai kasar. Bentuk lesi tidak teratur,
berbatas tegas sampai difus dan ukuran lesi dapat milier,lentikuler,
DEFINISI numuler sampai plakat.
MORFOLOGI
PATOGENITAS • Jamur penyebabnya terdapat di udara bebas
• Aspergillus dan Penicillium membtk spora aseksual yg tersusun spt rantai (dis.
Tinea. konidia atau aleuriospora) pd suatu ujung hifa khusus yg disebut konidiospora
• Mucor dan Rhizopus membentuk spora aseksual sporangiospora yg terletak di dlm
suatu gelembung (dis. sporangium)
• Rhizopus mempunyai rizoid (akar semu) sedangkan Mucor tidak
• Semua jamur tersebut di atas membentuk koloni filamen pada biakan
• Jamur Candida terdiri dari sel-sel ragi yang kadang-kadang bertunas (blastospora)
dan hifa-hifa semu (yaitu hifa yang terbentuk dari rantai blastospora) memanjang dan
menyempit pada sekatnya; pada biakan membentuk koloni “seperti ragi”
EPIDEMIOLOGI
Penyakit ini kosmopolit, terutama di daerah panas dan lembab seperti di
Indonesia, Kebiasaan mengorek telinga mempermudah infeksi , Serumen
yang basah mudah ditumbuhi jamur
GEJALA KLINIS
Pada liang telinga akan tampak berwarna merah, ditutupi oleh skuama, dan kelainan
ini ke bagian luar akan dapat meluas sampai muara liang telinga dan daun telinga
sebelah dalam. Tempat yang terinfeksi menjadi merah dan ditutupi skuama halus. Bila
meluas sampai ke dalam, sampai ke membrana timpani, maka daerah ini menjadi
merah, berskuama
Peidra Hitam (Mengenai Rambut)
DEFINISI
Disbbkan oleh jamur Piedraia hortai, termsk jamur Dematiaceae yaitu
jamur yg hifanya berwarna hitam atau tengguli tua . Ditemukan di
daerah tropik terutama daerah yg banyak hujan, termasuk di Indonesia
)
MORFOLOGI
PEIDRA • Jamur penyb termsk golongan Ascomycetes dan membtk spora seksual yaitu
ascospora yg berbtk seperti pisang
Piedra adalah infeksi jamur pada • Ascospora tsb dibtk dlm kantung ( ascus)
rambut berupa benjolan seperti • Askus-2 bersama dgn anyaman hifa yg pdt membtk benjolan hitam, keras di bag. luar
batu yang melekat erat pada rambut
rambut, berwarna hitam (Piedra
hitam) atau putih kekuningan EPIDEMIOLOGI
(Piedra putih). Kata Piedra berarti
batu Penularan melalui sisir dan alat potong rambut misalnya di salon,
pemangkas rambut yang kurang menjaga kebersihan serta kebiasaan
meminjam sisir
GEJALA KLINIS
Rambut mudah patahsaat disisir . Selain itu terdengar suara bunyi
seperti kawat apabila rambut disisir (benjolan pada rambut)
EPIDEMIOLOGI MORFOLOGI
Jamur ini mempunyai hifa yang tidak berwarna termasuk
Penularan melalui sisir dan alat potong moniliaceae. Secara mikroskopis jamur ini menghasilkan
rambut misalnya di salon, pemangkas arthrokonidia dan blastoconidi
rambut yang kurang menjaga kebersihan
serta kebiasaan meminjam sisir .
PATOGENESIS
GEJALA KLINIS
Adanya benjolan warna tengguli pada rambut, kumis,
jenggot, kepala, umumnya tidak memberikan gejala-gejala
keluhan
.
Tinea Nigra Palmaris (Telapak Tangan) & Tinea Nigra Plantaris (Telapak Kaki)
DEFINISI
Disebabkan jamur Cladosporium wernecki atau Cladosporium
mansoni . Banyak ditemukan di Amerika Selatan dan Tengah, Eropa
dan Asia, tetapi di Indonesia sangat jarang
MORFOLOGI
DISTRIBUSI GEOGRAFIS
Jamur ini termasuk dematiaceae yang membentuk koloni
Tinea Nigra Palmaris banyak berwarna coklat hitam. Pada biakan tumbuh kolini berwarna
ditemukan di Amerika Selatan dan hitam dan padat. Sediaan langsung koloni ini menunjukkan
tengah, di Eropa dan Asia juga pernah hifa berseptum dan berwarna coklat/hitam
ditemukan, tetapi di Indonesia sangat
jarang.
EPIDEMIOLOGI
Di Indonesia jarang ditemukan wlp jamur penyebab tdp di
Indonesia
GEJALA KLINIS
• Infeksi jamur tersebut mengenai stratum corneum telapak
tangan (palmaris) atau telapak kaki (plantaris) dengan
menimbulkan gejala berupa bercak-bercak berwarna
teng-guli hitam dan kadang-kadang bersisik
• Keluhan penderita hanya dari segi kosmetik karena
bercak tersebut memberikan kesan “kotor” pada telapak
tangan/kaki
• Kadang-kadang terasa gatal
Keratomikosis
DEFINISI
PATOGENESIS Infeksi jamur pada kornea mata yang menyebabkan ulserasi
dan inflamasi setelah trauma dan diobati
Keratitis bakterial akan terjadi jika
mikroorganisme dapat melawan
imunitas pejamu. Patogen akan ETIOLOGI
melekat kepada permukaan kornea
yang cedera dan menghindari Penyebab penyakit ini antara lain jamur aspergilus,
mekanisme pemusnahan oleh lapisan fusarium,cephalosporum, curvaria dan penicilium
air mata dan refleks kedip. Setelah
cedera terjadi, bakteri yang bertahan
akan melekat kepada tepi sel epitel
kornea yang rusak dan ke membran GEJALA KLINIS
basalis atau stroma pada tepi luka.
Lesi mulai dengan benjolan yang menonjol sedikit di atas
permukaan, berwarna putih kelabu dan berambut halus,
pada kornea terbentuk ulkus dangkal, terbentuk halo lebar
berwarna putih berbatas tegas mengelilingi titik pusat,
terdapat inflamasi, vaskularisasi tak tampak
Thank You