POTENSI MANUSIA
KOMPETENSI
Kemampuan untuk memahami potensi yang ada dalam diri, mulai dari
mengenal, mengukur, menggali dan mengembangkan potensi dan jenis jenis
potensi yang ada sebagai anugrah sang pencipta
SASARAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini mahasiswa diharapkan dapat :
1. Memahami arti dan pengertian potensi
2. Mengenal potensi dalam diri melalui topologi dasar manusia
3. Menjelaskan jenis jenis potensi yang ada dalam diri
4. Memahami cara mengukur, menggali dan mengembangkan potensi diri
METODE PEMBELAJARAN
Metode pembelajaran pada modul ini menggunakan metode kuliah
(ceramah) dan Diskusi kelompok (Tanya jawab)
2.1. PENDAHULUAN
Setiap manusia diberi potensi yang sama oleh sang pencipta, hanya
saja tidak semua orang mengenal potensi dalam dirinya, akibatnya tidak
semua orang mampu menggali apalagi mengembangkan potensinya.
2.2. PENGERTIAN POTENSI
Dari segi peristilahan, kata potensi berasal dari bahasa Inggris to
patent yang berarti keras, kuat. Dalam pemahaman lain, kata potensi
mengandung arti kekuatan, kemampuan, daya, baik yang belum maupun
yang sudah terwujud, tetapi belum optimal. Sementara dalam Kamus Umum
Bahasa Indonesia, yang dimaksud potensi adalah kemampuan dan kualitas
yang dimiliki oleh seseorang, namun belum dipergunakan secara maksimal.
Berbagai pengertian di atas, memberi pemahaman kepada kita bahwa
potensi merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh manusia, tetapi
kemampuan tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. Oleh karena itu,
tugas kita adalah mendayagunakan potensi tersebut hingga menghasilkan
prestasi. Potensi jika dikembangkan dapat menjadi sebuah perilaku.
2.3. TIPOLOGI DASAR MANUSIA
Siapapun kita, pasti memiliki potensi diri yang dapat dikembangkan.
Tidak ada seorangpun yang ingin gagal, sehingga wajar apabila setiap pribadi
apapun profesinya selalu berusaha mengembangkan potensi dirinya,
sehingga dapat menjalankan perannya secara lebih baik.
Salah satu cara untuk mengetahui apakah kita telah mengembangkan
potensi diri secara optimal atau mencapai pribadi yang sukses dan mantap
adalah dengan mengenal diri sendiri. Untuk itu dibutuhkan pengetahuan
tentang diri sendiri dengan menyadari kekuatan dan kelemahan yang ada
pada diri kita.
Untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan diri sendiri, kita harus
mengenal dulu dimensi tipologi manusia. Seorang ahli psikologi ternama
David Keirsey telah mengembangkan sebuah modul instrumen tes psikologi
yang membagi tipologi manusia menjadi 16 dimensi dan manusia sendiri
mempunyai 8 dimensi tipologi dasar,yakni:
1) Extrovertion <–> Introvertion
Orang-orang extrovert orang-orang yang mampu beradaptasi
dengan lingkungan dimana dia berada. Untuk itu ia cenderung mempunyai
sifat: terbuka, blak-blakan, senang bergaul dan bekerja dengan orang lain,
memperhatikan hal hal diluar dirinya, bahkan mendapat motivasi dari hasil
berinteraksi dengan orang lain.
Kelemahan seorang extrovert yakni: membutuhkan perubahan dan
variasi setiap saat, cenderung impulsive (meledak-ledak), kurang dapat
bekerja secara mandiri, dan ada kecenderungan tak bisa bekerja tanpa
bantuan orang lain.
Sedangkan bagi orang introvert cendrung mempunyai sifat: senang
bekerja sendiri dan agak tertutup secara sosial, tenang mengambil keputusan
tanpa memperhatikan kendala-kendala yang ada, bekerja dengan ide-ide,
berhati-hati terhadap generalisasi, berhati-hati sebelum berbuat.
Kelemahan-kelemahan yang ada pada seorang introvert adalah:
menghindari orang lain sehingga sulit dimengerti oleh orang lain, mutlak
memerlukan ketenangan untuk bekerja, sering kehilangan kesempatan, dan
tidak suka diinterupsi.
2) Intuition <–> Sensation
Intuition adalah perilaku yang lebih menitik beratkan pada dorongan
naluri (firasat) atau intuisinya. Ciri-ciri orang intuitif adalah: Menyukai
kemungkinan-kemungkinan, teori-teori, hal-hal makro, penemuan-penemuan
dan hal-hal baru, Mempunyai daya imajinasi tinggi, Memandang dirinya
sebagai seorang yang inovatif dan bisa melihat ke depan
Kadang-kadang punya gagasan baru yang sebelumnya belum
terpikirkan oleh orang lain, dengan mudah bisa menyelesaikan masalah
walaupun dirinya cenderung membuat masalah, Menangani hal-hal yang
ruwet, menjabarkan ide-ide baru, Cenderung memperhatikan masa yang
akan datang
Kelemahan -kelemahan yang ada pada seorang intuitif adalah: Ada
kecenderungan senang membanggakan diri sendiri, spekulatif, kurang
sabaran terhadap sesuatu yang membosankan, kurang memperhatikan hal-
hal yang aktual dan praktis, membiarkan hal-hal terkini terlepas dari ingatan,
ada kecenderungan tergesa-gesa dalam mengambil keputusan.
Sensation adalah perilaku yang lebih menyukai hal-hal yang konkret,
nyata, faktual, tersusun, dan teraba. Ciri-ciri orang bertipe sensation adalah:
Senang hal-hal mikro, Memikirkan kondisi saat ini, Mengingat hal-hal yang
kecil dan faktual, Bekerja dengan hal-hal kecil yang membosankan, Berhati-
hati dan sistematis.
Kelemahan-kelemahan yang terdapat pada seorang bertipe sensation
adalah: Kehilangan jangkauan menyeluruh dalam berpikir, kurang
mempercayai intuisi, Tidak menjabarkan hal yang baru, Mengalami frustasi
terhadap yang ruwet, Memilih tidak membayangkan hari esok
3) Thinking <–> Feeling
Orang bertipe thinking lebih menitik beratkan pada pertimbangan
pemikiran dalam melakukan sesuatu. Ciri-ciri orang bertipe thinking adalah:
Cenderung bertindak logis dan kritis, objektif sesuai dengan kaidah/aturan
yang ada, Teratur, berkemampuan kritis, adil, dan kokoh dalam mengambil
keputusan didasarkan pada data dan fakta yang ada
Kelemahan-kelemahan yang ada pada orang bertipe thinking adalah :
kurang memperhatikan perasaan orang lain, kurang berminat terhadap
perdamaian, kurang memiliki rasa belas kasihan terhadap orang lain, ada
kecenderungan mengambil keputusan dengan data yang kurang, suka
menilai sesuatu, dikendalikan oleh tugas atau rencana, tidak menginginkan
pekerjaannya diinterupsi
Orang-orang bertipe feeling, membuat keputusan tentang
perikehidupan manusia, kejadian-kejadian dan benda-benda atas dasar rasa
empati (tepo seliro), kehangatan dan nilai-nilai pribadi. Kecenderungan ciri-
ciri orang bertipe feeling adalah: Mempertimbangkan perasaan orang lain,
Mengerti akan kebutuhan dan nilai-nilai, Berminat terhadap perdamaian,
membujuk dan mendorong orang lain berbuat positif
Adapun kelemahan orang bertipe feeling adalah : Kurang dikendalikan
oleh logika, Tidak objektif, Kurang teratur, Terlampau menerima,
Mendasarkan kebenaran pada perasaan
4) Judging <–> Perceiving
Orang bertipe judging suka mendasarkan diri pada penilaian. Ciri-ciri
orang bertipe judging adalah: Bertindak tegas, Berorientasi pada pemenuhan
tugas yang dipikulnya, Memutuskan secara tegas,merencanakan sesuatu,
Suka mengatur dan menguasai, Memiliki prinsip yang kuat.
Kelemahan yang terdapat pada orang bertipe judging adalah: Keras kepala,
Kaku, Dikendalikan oleh tugas atau rencana, Suka menilai sesuatu, Tidak
menginginkan pekerjaannya diinterupsi, Ada kecenderungan mengambil
keputusan dengan data yang kurang.
Seorang perceiver (pengamat) adalah seorang penghimpun ,ingin
mengetahui lebih banyak sebelum memutuskan. Kecenderungan orang
bertipe perceiver adalah : Berkompromi, Melihat semua segi persoalan,
Luwes, dapat menyesuaikan diri, Memutuskan berdasarkan semua data,
Tidak mudah menyatakan/memutuskan.
Kelemahan yang ada pada seorang perceiver adalah : Kurang teratur, Mudah
beralih perhatiannya dari tugas, Kurang bisa menyelesaikan proyek, Agak
peragu.
2.4. CARA MENGENAL POTENSI
“Tidak ada orang yang paling menderita, melebihi orang yang hidup
tidak menjadi dirinya sendiri atau tumbuh tidak menjadi jasadnya sendiri dan
tidak menjadi pikirannya sendiri” (menurut Aidh Al Qarni).
Jika mencermati kalimat tersebut, Aidh Al-Qarni hendak mengatakan
satu hal kepada kita bahwa, kunci kebahagiaan terletak pada seberapa besar
kita mengenal diri sendiri, dan mengoptimalkan apa yang kita miliki tersebut
menjadi sebuah kerja.
Untuk itu kenalilah potensi diri yang telah dianugerahkan Allah kepada
kita. Karena Allah telah menghujamkan potensi yang berbeda pada tiap
manusia untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya hingga menghasilkan karya-
karya luar biasa.
Seorang bunda Helvy Tiana Rosa misalnya, yang potensi
menulisnya, telah tampak sejak kelas 3 SD, kemudian ditekuni, digali, dilatih
untuk kemudian mencapai tingkat ahli dan mahir, sehingga lahirlah karya-
karya fenomenal dari tangannya. Salah satu karya yang menginspirasi jutaan
manusia untuk menjadi lebih baik adalah cerpen Ketika Mas Gagah Pergi
(KMGP). KMGP adalah contoh sebuah karya yang lahir dari sebuah
perjuangan mengembangkan potensi diri.
Tentu saja hal itu terjadi, setelah beliau mengetahui dengan pasti
bahwa potensi terbesarnya adalah menulis!. kita tidak harus menjadi seperti
Helvy Tiana Rosa. Ini hanyalah sebagai contoh saja. Namun yang ingin
ditekankan disini adalah pentingnya berkarya dengan potensi yang ada dalam
diri kita.
Potensi dikenal juga dengan istilah bakat, suatu pemberian Dzat yang
Maha Tinggi kepada tiap manusia, berupa kemampuan melakukan sesuatu
yang lebih dalam pada suatu bidang tertentu. Muhammad Musrofi dalam
bukunya 5 Langkah Melahirkan MahaKarya menyebutkan bahwa ada 8 cara
untuk mengenal potensi diri kita.
Pertama, kenalilah aktivitas apa yang paling kita cintai. Maka disanalah
terdapat potensi luar biasa kita. Aktivitas yang selalu ingin kita lakukan baik
dalam keadaan lapang ataupun sempit.
Kedua, kenalilah aktivitas apa yang membuat kita begitu asyik, seolah tanpa
bosan melakukannya berlama-lama.
Ketiga, kenalilah aktivitas apa yang paling mudah dan cermerlang yang
biasa kita lakukan. Biasanya jika kita melakukan aktivitas itu akan
bersemangat dan merasa tidak kesulitan.
Keempat, kenalilah aktivitas yang menjadi impian sejak lama. Sebuah
potensi terkadang berasal dari impian masa kecil yang menggerakkan alam
bawah sadar untuk mewujudkannya. Seperti Burt Rutan yang ketika masih
berusia 14 tahun bermimpi dapat pergi ke luar angkasa dan singgah di
bulan. Lalu impian itu menjadi kenyataan setelah ia berhasil membuat Space
Ship One, sebuah pesawat super cepat luar angkasa pertama di dunia.
Kelima, tanyakan pada orang lain tentang potensi yang kita miliki
sebenarnya. Agar penilaian yang diberikan lebih bersifat objektif. Terkadang
orang lain atau orang terdekat kita lebih mengetahui tentang kemampuan
kita ketimbang diri kita sendiri.
Keenam, kenalilah aktivitas apa yang paling cepat kita pelajari. Misalnya
suatu keterampilan yang mudah sekali kita mengerti setelah dipelajari,
kemudian kita bisa menekuninya sepenuh hati.
Ketujuh, kenalilah kecerdasan berganda. Tentu kita sudah mengenal 8
kecerdasan yang sering didengung-dengungkan Profesor Howard Gardner.
Kecerdasan linguistic, visual-spasial, intrapersonal, logic-matematik, bodi-
kinestetik, musical, dan naturalis. Dari situlah kita bisa mengenal potensi kita
yang sesungguhnya.
Kedelapan, dengan metode kartu panggilan. Yakni mengelompokkan
aktivitas-aktivitas yang kita lakukan dalam tiga kelompok. Kelompok pertama,
aktivitas yang sesuai potensi. Kelompok kedua, aktivitas yang meragukan.
Kelompok ketiga, aktivitas yang tidak sesuai dengan potensi. Lalu carilah dari
kelompok pertama aktivitas yang paling sering dilakukan dan kita
menyukainya. Jika kita telah mengenal potensi kita, maka tugas selanjutnya
adalah mengoptimalkannya hingga kemudian lahirlah karya-karya luar biasa
yang membuat dunia takjub dan terpesona.
Salah satu karunia luar biasa yang diberikan Tuhan kepada manusia
adalah akal atau pikiran, yang membedakan manusia dengan binatang atau
ciptaan-ciptaan lainnya. Dengan akal atau pikiran, manusia dapat berkreasi,
berkarya, berbudi, dan berakhlak mulia sebagai khalifah di muka bumi ini.
Pada dasarnya, pikiran manusia meliputi dua bagian yang satu sama
lainnya merupakan satu kesatuan. Bagian pertama disebut pikiran sadar
(conscious mind), dan bagian kedua disebut pikiran bawah sadar
(subconscious mind). Pikiran manusia diibaratkan sebagai sebuah gunung es
yang berada di tengah permukaan laut. Yang tampak dipermukaan hanyalah
sebagian kecil saja dari yang sebenarnya. Bagian yang terbesar lainnya tidak
tampak dari permukaan, kecuali bila diselami hingga dasar laut.
Sikap mental manusia yang tampak di luar hanyalah sebagian kecil
dari keseluruhan sikap mental yang sebenarnya. Kita tidak mengenal lebih
jauh apabila tidak mendalaminya, demikian Sigmund Frued memberikan
perumpamaan. Sikap mental atau kepribadian (personality), kebiasaan-
kebiasaan (habits), ingatan-ingatan masa kecil (memory), dan citra diri (self
image) tersimpan dalam pikiran bawah sadar sejak usia dini.
Pada usia dini, kesadaran kritis manusia belum berkembang. Sehingga
ia hanya menerima saja informasi dari lingkungan terdekat, seperti dari
kedua orang tuanya. Selanjutnya, pada usia sekolah yang diterimanya
berasal dari guru-gurunya. Dan pada usia remaja serta setelah dewasa, yang
diterima adalah informasi dari lingkungan pergaulannya. Bahkan, ada kalanya
secara tidak sadar diprogram oleh diri sendiri (self programmed).
Setiap orang dapat memaksimalkan potensi yang ada dalam dirinya
untuk meraih kesuksesan dengan memaksimalkan potensi pikiran bawah
sadarnya. Namun demikian, tidak semua orang menyadari potensi yang
dimilikinya. “Pikiran bawah sadar seseorang menurut para ahli mempunyai
kemampuan tujuh kali lipat lebih besar dari pikiran sadarnya,”
Pikiran bawah sadar Anda diibaratkan sebagai penguasa tunggal
yang ada didalam diri Anda, dan paling dominan dalam menentukan sikap
dan kepribadian Anda yang tidak tampak dari permukaan. Pikiran bawah
sadar Anda adalah bagian yang paling mudah untuk disugesti, tanpa Anda
menyadarinya. Apabila pikiran bawah sadar Anda sudah tersugesti, dan
sugesti tersebut tersimpan dalam bentuk sebuah program, maka dengan
suatu stimulasi secara otomatis, program yang ada di dalam pikiran bawah
sadar Anda akan aktif bekerja.
Otak manusia secara fungsional terdiri dari belahan otak kiri dan
kanan. Otak kiri mempunyai fungsi yang berhubungan dengan logika,
analisis, bahasa, rangkaian (sequence), dan matematika. Jadi, belahan otak
kiri berfungsi ketika manusia melakukan aktivitas mengupas/meninjau
(analyzing), menyatakan (declaring), menganalisis, menjelaskan, berdiskusi,
dan memutuskan (judging)
Belahan otak kanan berkaitan dengan ritme, kreativitas, warna,
imajinasi, dan dimensi. Jadi, belahan otak kanan berfungsi ketika manusia
melakukan aktivitas menggambar, menunjuk, memperagakan, bermain,
berolahraga, bernyanyi, dan melakukan aktivitas motorik lainnya. Kedua
belahan otak tersebut mempunyai peranannya masing-masing, dan sekaligus
saling melengkapi. Fungsi otak yang berbeda antara belahan kiri dan kanan
ini pertama kali ditemukan oleh Dr. Roger Sperry dan kawan-kawan tahun
1960.”
Secara umum potensi diri yang ada pada setiap manusia dapat
dibedakan menjadi 5 macam yaitu:
1) Potensi Fisik (Psychomotoric)
Merupakan potensi manusia yang dapat diberdayakan sesuai fungsinya
untuk berbagai kepentingan dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup.
Misalnya mata untuk melihat, kaki untuk berjalan, telinga untuk mendengar
dan lain-lain.
2) Potensi Mental Intelektual (Intellectual Quotient)
Merupakan potensi kecerdasan yang ada pada otak manusia (terutama
otak sebelah kiri). Fungsi potensi tersebut adalah untuk merencanakan
sesuatu, menghitung dan menganalisis.
3) Potensi Sosial Emosional (Emotional Quotient)
Merupakan potensi kecerdasan yang ada pada otak manusia (terutama
otak sebelah kanan). Fungsinya antara lain untuk mengendalikan amarah,
bertanggungjawab, motivasi dan kesadaran diri.
4) Potensi Mental Spiritual (Spiritual Quotient)
Merupakan potensi kecerdasan yang bertumpu pada bagian dalam diri
manusia yang berhubungan dengan jiwa sadar atau kearifan di luar ego.
Secara umum Spiritual Quotient merupakan kecerdasan yang berhubungan
dengan keimanan dan akhlak mulia.
5) Potensi Daya Juang (Adversity Quotient)
Merupakan potensi kecerdasan manusia yang bertumpu pada bagian
dalam diri manusia yang berhubungan dengan keuletan, ketangguhan dan
daya juang tinggi. Melalui potensi ini, seseorang mampu mengubah rintangan
dan tantangan menjadi peluang.
3) Tes kepribadian
Tes kepribadian merupakan salah satu instrumen untuk pengenalan
diri sendiri, beberapa tes kepribadian untuk pengukuran potensi diri, yaitu:
kepercayaan terhadap diri sendiri, tingkat kehati-hatian, daya tahan
menghadapi cobaan, tingkat toleransi, dan pengukuran ambisi.
2.7. Mengukur Potensi Dengan Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah sebuah analisa yang dicetuskan oleh Albert
Humprey pada dasawarsa 1960-1970an. Analisa ini merupakan sebuah
akronim dari huruf awalnya yaitu Strenght (kekuatan), Weakness
(kelemahan), Opportunity (peluang) dan Threat (ancaman).
Metoda analisis SWOT bisa dianggap sebagai metoda analisa yg paling
dasar, yang berguna untuk melihat suatu topik atau permasalahan dari 4 sisi
yang berbeda. Hasil analisa biasanya adalah arahan/rekomendasi untuk
mempertahankan kekuatan dan menambah keuntungan dari peluang yang
ada, sambil mengurangi kekurangan dan menghindari ancaman. Jika
digunakan dengan benar, analisis SWOT akan membantu kita untuk melihat
sisi-sisi yg terlupakan atau tidak terlihat selama ini.
Kekuatan: Kelemahan:
Peluang: Ancaman:
DAFTAR PUSTAKA
1. B.S Wibowo, dkk “ Kiat Praktis Manajemen Pengembangan SDM untuk
Pribadi” Penerbit : Nuansa, Bandung 2002
2. B.S Wibowo, dkk ”Tim dan Lembaga dalam Meraih Sukses Dunia Akhirat”,
Penerbit : Nuansa, Bandung 2002
TUGAS 1
1. Jelaskan pengertian dari potensi ?
2. Sebutkan 8 dimensi topologi dasar manusia menurut David Keirsey,
sebagai langkah awal mengenal potensi diri ?
3. Sebutkan 8 cara mengenal potensi diri ?
4. Sebutkan 5 macam potensi yang ada dalam diri kita ?
5. Sebutkan cara mengukur potensi diri seorang individu, baik yang
diperoleh melalui introspeksi diri maupun melalui feed back dari orang lain
serta tes psikologis (kepribadian) ?
TUGAS 2
1. Analisis SWOT dapat membantu kita untuk melihat potensi yg terlupakan
atau tidak terlihat selama ini dari 4 sudut pandang, Jelaskan pengertian
dari huruf huruf pada kata SWOT
2. Sebutkan 3 wilayah pengembangan sumber daya manusia menurut WS
Wibowo ?
3. Jelaskan 2 model pengembangan poensi diri ?
4. Sebutkan beberapa hal yang menghambat kesuksesan seseorang dalam
dunia kerja ?
5. Apa yang kita miliki saat ini, berupa harta, kecerdasan dan semacamnya
adalah pemberian dari pemilik segala sesuatu, karena pada dasarnya
manusia hadir di alam fana ini dalam keadaan bodoh, miskin dan lemah .
Apakah peran agama sangat penting dalam membangun karakter baik
dalam kehidupan kita yang serba wah ?