Anda di halaman 1dari 22

BAB 2

POTENSI MANUSIA

KOMPETENSI
Kemampuan untuk memahami potensi yang ada dalam diri, mulai dari
mengenal, mengukur, menggali dan mengembangkan potensi dan jenis jenis
potensi yang ada sebagai anugrah sang pencipta

SASARAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini mahasiswa diharapkan dapat :
1. Memahami arti dan pengertian potensi
2. Mengenal potensi dalam diri melalui topologi dasar manusia
3. Menjelaskan jenis jenis potensi yang ada dalam diri
4. Memahami cara mengukur, menggali dan mengembangkan potensi diri

METODE PEMBELAJARAN
Metode pembelajaran pada modul ini menggunakan metode kuliah
(ceramah) dan Diskusi kelompok (Tanya jawab)
2.1. PENDAHULUAN
Setiap manusia diberi potensi yang sama oleh sang pencipta, hanya
saja tidak semua orang mengenal potensi dalam dirinya, akibatnya tidak
semua orang mampu menggali apalagi mengembangkan potensinya.
2.2. PENGERTIAN POTENSI
Dari segi peristilahan, kata potensi berasal dari bahasa Inggris to
patent yang berarti keras, kuat. Dalam pemahaman lain, kata potensi
mengandung arti kekuatan, kemampuan, daya, baik yang belum maupun
yang sudah terwujud, tetapi belum optimal. Sementara dalam Kamus Umum
Bahasa Indonesia, yang dimaksud potensi adalah kemampuan dan kualitas
yang dimiliki oleh seseorang, namun belum dipergunakan secara maksimal.
Berbagai pengertian di atas, memberi pemahaman kepada kita bahwa
potensi merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh manusia, tetapi
kemampuan tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. Oleh karena itu,
tugas kita adalah mendayagunakan potensi tersebut hingga menghasilkan
prestasi. Potensi jika dikembangkan dapat menjadi sebuah perilaku.
2.3. TIPOLOGI DASAR MANUSIA
Siapapun kita, pasti memiliki potensi diri yang dapat dikembangkan.
Tidak ada seorangpun yang ingin gagal, sehingga wajar apabila setiap pribadi
apapun profesinya selalu berusaha mengembangkan potensi dirinya,
sehingga dapat menjalankan perannya secara lebih baik.
Salah satu cara untuk mengetahui apakah kita telah mengembangkan
potensi diri secara optimal atau mencapai pribadi yang sukses dan mantap
adalah dengan mengenal diri sendiri. Untuk itu dibutuhkan pengetahuan
tentang diri sendiri dengan menyadari kekuatan dan kelemahan yang ada
pada diri kita.
Untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan diri sendiri, kita harus
mengenal dulu dimensi tipologi manusia. Seorang ahli psikologi ternama
David Keirsey telah mengembangkan sebuah modul instrumen tes psikologi
yang  membagi tipologi manusia menjadi 16 dimensi dan manusia sendiri
mempunyai 8 dimensi tipologi dasar,yakni:
1) Extrovertion <–> Introvertion
Orang-orang extrovert orang-orang yang mampu beradaptasi
dengan lingkungan dimana dia berada. Untuk itu ia cenderung mempunyai
sifat: terbuka, blak-blakan, senang bergaul dan bekerja dengan orang lain,
memperhatikan hal hal diluar dirinya, bahkan mendapat motivasi dari hasil
berinteraksi dengan orang lain.
Kelemahan seorang extrovert yakni: membutuhkan perubahan dan
variasi setiap saat, cenderung impulsive (meledak-ledak), kurang dapat
bekerja secara mandiri, dan ada kecenderungan tak bisa bekerja tanpa
bantuan orang lain.
Sedangkan bagi orang introvert cendrung mempunyai sifat: senang
bekerja sendiri dan agak tertutup secara sosial, tenang mengambil keputusan
tanpa memperhatikan kendala-kendala yang ada, bekerja dengan ide-ide,
berhati-hati terhadap generalisasi, berhati-hati sebelum berbuat.
Kelemahan-kelemahan yang ada pada seorang introvert adalah:
menghindari orang lain sehingga sulit dimengerti oleh orang lain, mutlak
memerlukan ketenangan untuk bekerja, sering kehilangan kesempatan, dan
tidak suka diinterupsi.
2) Intuition <–> Sensation
Intuition adalah perilaku yang lebih menitik beratkan pada dorongan
naluri (firasat) atau intuisinya. Ciri-ciri orang intuitif adalah: Menyukai
kemungkinan-kemungkinan, teori-teori, hal-hal makro, penemuan-penemuan
dan hal-hal baru, Mempunyai daya imajinasi tinggi, Memandang dirinya
sebagai seorang yang inovatif dan bisa melihat ke depan
Kadang-kadang punya gagasan baru yang sebelumnya belum
terpikirkan oleh orang lain, dengan mudah bisa menyelesaikan masalah
walaupun dirinya cenderung membuat masalah, Menangani hal-hal yang
ruwet, menjabarkan ide-ide baru, Cenderung memperhatikan masa yang
akan datang
Kelemahan -kelemahan yang ada pada seorang intuitif adalah: Ada
kecenderungan senang membanggakan diri sendiri, spekulatif, kurang
sabaran terhadap sesuatu yang membosankan, kurang memperhatikan hal-
hal yang aktual dan praktis, membiarkan hal-hal terkini terlepas dari ingatan,
ada kecenderungan tergesa-gesa dalam mengambil keputusan.
Sensation adalah perilaku yang lebih menyukai hal-hal yang konkret,
nyata, faktual, tersusun, dan teraba. Ciri-ciri orang bertipe sensation adalah:
Senang hal-hal mikro, Memikirkan kondisi saat ini, Mengingat hal-hal yang
kecil dan faktual, Bekerja dengan hal-hal kecil yang membosankan, Berhati-
hati dan sistematis.
Kelemahan-kelemahan yang terdapat pada seorang bertipe sensation
adalah: Kehilangan jangkauan menyeluruh dalam berpikir, kurang
mempercayai intuisi, Tidak menjabarkan hal yang baru, Mengalami frustasi
terhadap yang ruwet, Memilih tidak membayangkan hari esok
3) Thinking <–> Feeling
Orang bertipe thinking lebih menitik beratkan pada pertimbangan
pemikiran dalam melakukan sesuatu. Ciri-ciri orang bertipe thinking adalah:
Cenderung bertindak logis dan kritis, objektif sesuai dengan kaidah/aturan
yang ada, Teratur, berkemampuan kritis, adil, dan kokoh dalam mengambil
keputusan didasarkan pada data dan fakta yang ada
Kelemahan-kelemahan yang ada pada orang bertipe thinking adalah :
kurang memperhatikan perasaan orang lain, kurang berminat terhadap
perdamaian, kurang memiliki rasa belas kasihan terhadap orang lain, ada
kecenderungan mengambil keputusan dengan data yang kurang, suka
menilai sesuatu, dikendalikan oleh tugas atau rencana, tidak menginginkan
pekerjaannya diinterupsi
Orang-orang bertipe feeling, membuat keputusan tentang
perikehidupan manusia, kejadian-kejadian dan benda-benda atas dasar rasa
empati (tepo seliro), kehangatan dan nilai-nilai pribadi. Kecenderungan ciri-
ciri orang bertipe feeling adalah: Mempertimbangkan perasaan orang lain,
Mengerti akan kebutuhan dan nilai-nilai, Berminat terhadap perdamaian,
membujuk dan mendorong orang lain berbuat positif
Adapun kelemahan orang bertipe feeling adalah : Kurang dikendalikan
oleh logika, Tidak objektif, Kurang teratur, Terlampau menerima,
Mendasarkan kebenaran pada perasaan
4) Judging <–> Perceiving
Orang bertipe judging suka mendasarkan diri pada penilaian. Ciri-ciri 
orang bertipe judging adalah: Bertindak tegas, Berorientasi pada pemenuhan
tugas yang dipikulnya, Memutuskan secara tegas,merencanakan sesuatu,
Suka mengatur dan menguasai, Memiliki prinsip yang kuat.
Kelemahan yang terdapat pada orang bertipe judging adalah: Keras kepala,
Kaku, Dikendalikan oleh tugas atau rencana, Suka menilai sesuatu, Tidak
menginginkan pekerjaannya diinterupsi, Ada kecenderungan mengambil
keputusan dengan data yang kurang.
Seorang perceiver (pengamat) adalah seorang penghimpun ,ingin
mengetahui lebih banyak sebelum memutuskan. Kecenderungan orang
bertipe perceiver adalah : Berkompromi, Melihat semua segi persoalan,
Luwes, dapat menyesuaikan diri, Memutuskan berdasarkan semua data,
Tidak mudah menyatakan/memutuskan.
Kelemahan yang ada pada seorang perceiver adalah : Kurang teratur, Mudah
beralih perhatiannya dari tugas, Kurang bisa menyelesaikan proyek, Agak
peragu.
2.4. CARA MENGENAL POTENSI
“Tidak ada orang yang paling menderita, melebihi orang yang hidup
tidak menjadi dirinya sendiri atau tumbuh tidak menjadi jasadnya sendiri dan
tidak menjadi pikirannya sendiri” (menurut Aidh Al Qarni).
Jika mencermati kalimat tersebut, Aidh Al-Qarni hendak mengatakan
satu hal kepada kita bahwa, kunci kebahagiaan terletak pada seberapa besar
kita mengenal diri sendiri, dan mengoptimalkan apa yang kita miliki tersebut
menjadi sebuah kerja.
Untuk itu kenalilah potensi diri yang telah dianugerahkan Allah kepada
kita. Karena  Allah telah menghujamkan potensi yang berbeda pada tiap
manusia untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya hingga menghasilkan karya-
karya luar biasa.
Seorang bunda Helvy Tiana Rosa misalnya, yang potensi
menulisnya, telah tampak sejak kelas 3 SD, kemudian ditekuni, digali, dilatih
untuk kemudian mencapai tingkat ahli dan mahir, sehingga lahirlah karya-
karya fenomenal dari tangannya. Salah satu karya yang menginspirasi jutaan
manusia untuk menjadi lebih baik adalah cerpen Ketika Mas Gagah Pergi
(KMGP). KMGP adalah contoh sebuah karya yang lahir dari sebuah
perjuangan mengembangkan potensi diri.
Tentu saja hal itu terjadi, setelah beliau mengetahui dengan pasti
bahwa potensi terbesarnya adalah menulis!. kita tidak harus menjadi seperti
Helvy Tiana Rosa. Ini hanyalah sebagai contoh saja.  Namun yang ingin
ditekankan disini adalah pentingnya berkarya dengan potensi yang ada dalam
diri kita.
Potensi dikenal juga dengan istilah bakat, suatu pemberian Dzat yang
Maha Tinggi kepada tiap manusia, berupa kemampuan melakukan sesuatu
yang lebih dalam pada suatu bidang tertentu. Muhammad Musrofi dalam
bukunya 5 Langkah Melahirkan MahaKarya menyebutkan bahwa ada 8 cara
untuk mengenal potensi diri kita.
Pertama, kenalilah aktivitas apa yang paling kita cintai. Maka disanalah
terdapat potensi luar biasa kita. Aktivitas yang selalu ingin kita lakukan baik
dalam keadaan lapang ataupun sempit.
Kedua, kenalilah aktivitas apa yang membuat kita begitu asyik, seolah tanpa
bosan melakukannya berlama-lama.
Ketiga, kenalilah aktivitas apa yang paling mudah dan cermerlang yang
biasa kita lakukan. Biasanya jika kita melakukan aktivitas itu akan
bersemangat dan merasa tidak kesulitan.
Keempat, kenalilah aktivitas yang menjadi impian sejak lama. Sebuah
potensi terkadang berasal dari impian masa kecil yang menggerakkan alam
bawah sadar untuk mewujudkannya. Seperti Burt Rutan yang ketika masih
berusia 14 tahun bermimpi  dapat pergi ke luar angkasa dan singgah di
bulan. Lalu impian itu menjadi kenyataan setelah ia berhasil membuat Space
Ship One, sebuah pesawat super cepat luar angkasa  pertama di dunia.
Kelima, tanyakan pada orang lain tentang potensi yang kita miliki
sebenarnya. Agar penilaian yang diberikan lebih bersifat objektif. Terkadang
orang lain atau orang terdekat kita lebih mengetahui tentang kemampuan
kita ketimbang diri kita sendiri.
Keenam, kenalilah aktivitas apa yang paling cepat kita pelajari. Misalnya
suatu keterampilan yang mudah sekali kita mengerti setelah dipelajari,
kemudian kita bisa menekuninya sepenuh hati.
Ketujuh, kenalilah kecerdasan berganda. Tentu kita sudah mengenal 8
kecerdasan yang sering didengung-dengungkan Profesor Howard Gardner.
Kecerdasan linguistic, visual-spasial, intrapersonal, logic-matematik, bodi-
kinestetik, musical, dan naturalis. Dari situlah kita bisa mengenal potensi kita
yang sesungguhnya.
Kedelapan, dengan metode kartu panggilan. Yakni mengelompokkan
aktivitas-aktivitas yang kita lakukan dalam tiga kelompok. Kelompok pertama,
aktivitas yang sesuai potensi. Kelompok kedua, aktivitas yang meragukan.
Kelompok ketiga, aktivitas yang tidak sesuai dengan potensi. Lalu carilah dari
kelompok pertama aktivitas yang paling sering dilakukan dan kita
menyukainya. Jika kita telah mengenal potensi kita, maka tugas selanjutnya
adalah mengoptimalkannya hingga kemudian lahirlah karya-karya luar biasa
yang membuat dunia takjub dan terpesona.

2.5. Potensi dalam diri


Menurut beberapa literatur, otak manusia mempumyai 100 miliar sel,
setiap sel mempunyai membran sel, nucleus dan gen. Masing-masing sel
mempunyai energi yang memancarkan gelombang elektromagnetik. Saat
seseorang sedang berpikir, akan terbentuk jaringan-jaringan antara sel yang
satu dengan sel yang lainnya di dalam otak.
Seperti kaset yang menyimpan hasil rekaman lagu. Pada waktu
bernyanyi, semua nada yang baik atau sumbang terekam dalam sebuah
kaset. Nah, pada otak yang selalu dirangsang terdapat banyak jaringan
antara masing-masing sel yang menyerupai cabang dan ranting pohon.
Sebaliknya, pada otak yang sedikit rangsangan, sedikit juga jaringan-jaringan
yang terbentuk.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan, informasi
tersimpan dalam sel-sel syaraf itu bercabang-cabang seperti cabang pohon
dan kualitas berpikir seseorang sangat ditentukan oleh banyaknya jaringan
yang terbentuk dalam sel otak. Untuk itu agar semua informasi tersimpan
dengan baik dan mudah diakses, dibutuhkan suatu metode atau alat berpikir
(tools of thinking). Adapun alat berfikir tersebut diberi nama Mind Mapping
yang ditemukan oleh Tony Busan, yang dapat memetakan pikiran dan
membantu otak berpikir secara teratur.
Pada dasarnya, otak adalah suatu benda yang mempunyai energi yang
memancarkan frekuensi dan dapat direkam dengan sebuah alat
Electroenfalogram (EEG). Adapun otak manusia yang direkam dalam berbagai
kondisi, memancarkan berbagai macam gelombang, sebagaimana
ditunjukkan pada tabel 1.

Tabel 1. Keadaan otak pada frekwensi tertentu


Gelombang Otak Frekwensi Kondisi
Beta 14 – 100 Hz Terjaga
Alpha 8 – 13.9 Hz Meditasi
Teta 4 – 7.9 Hz Menjelang tidur
Delta 0.5 – 3.9 Hz Tidur nyenyak

Salah satu karunia luar biasa yang diberikan Tuhan kepada manusia
adalah akal atau pikiran, yang membedakan manusia dengan binatang atau
ciptaan-ciptaan lainnya. Dengan akal atau pikiran, manusia dapat berkreasi,
berkarya, berbudi, dan berakhlak mulia sebagai khalifah di muka bumi ini.
Pada dasarnya, pikiran manusia meliputi dua bagian yang satu sama
lainnya merupakan satu kesatuan. Bagian pertama disebut pikiran sadar
(conscious mind), dan bagian kedua disebut pikiran bawah sadar
(subconscious mind). Pikiran manusia diibaratkan sebagai sebuah gunung es
yang berada di tengah permukaan laut. Yang tampak dipermukaan hanyalah
sebagian kecil saja dari yang sebenarnya. Bagian yang terbesar lainnya tidak
tampak dari permukaan, kecuali bila diselami hingga dasar laut.
Sikap mental manusia yang tampak di luar hanyalah sebagian kecil
dari keseluruhan sikap mental yang sebenarnya. Kita tidak mengenal lebih
jauh apabila tidak mendalaminya, demikian Sigmund Frued memberikan
perumpamaan. Sikap mental atau kepribadian (personality), kebiasaan-
kebiasaan (habits), ingatan-ingatan masa kecil (memory), dan citra diri (self
image) tersimpan dalam pikiran bawah sadar sejak usia dini.
Pada usia dini, kesadaran kritis manusia belum berkembang. Sehingga
ia hanya menerima saja informasi dari lingkungan terdekat, seperti dari
kedua orang tuanya. Selanjutnya, pada usia sekolah yang diterimanya
berasal dari guru-gurunya. Dan pada usia remaja serta setelah dewasa, yang
diterima adalah informasi dari lingkungan pergaulannya. Bahkan, ada kalanya
secara tidak sadar diprogram oleh diri sendiri (self programmed).
Setiap orang dapat memaksimalkan potensi yang ada dalam dirinya
untuk meraih kesuksesan dengan memaksimalkan potensi pikiran bawah
sadarnya. Namun demikian, tidak semua orang menyadari potensi yang
dimilikinya. “Pikiran bawah sadar seseorang menurut para ahli mempunyai
kemampuan tujuh kali lipat lebih besar dari pikiran sadarnya,”
Pikiran bawah sadar Anda diibaratkan sebagai penguasa tunggal
yang ada didalam diri Anda, dan paling dominan dalam menentukan sikap
dan kepribadian Anda yang tidak tampak dari permukaan. Pikiran bawah
sadar Anda adalah bagian yang paling mudah untuk disugesti, tanpa Anda
menyadarinya. Apabila pikiran bawah sadar Anda sudah tersugesti, dan
sugesti tersebut tersimpan dalam bentuk sebuah program, maka dengan
suatu stimulasi secara otomatis, program yang ada di dalam pikiran bawah
sadar Anda akan aktif bekerja.
Otak manusia secara fungsional terdiri dari belahan otak kiri dan
kanan. Otak kiri mempunyai fungsi yang berhubungan dengan logika,
analisis, bahasa, rangkaian (sequence), dan matematika. Jadi, belahan otak
kiri berfungsi ketika manusia melakukan aktivitas mengupas/meninjau
(analyzing), menyatakan (declaring), menganalisis, menjelaskan, berdiskusi,
dan memutuskan (judging)
Belahan otak kanan berkaitan dengan ritme, kreativitas, warna,
imajinasi, dan dimensi. Jadi, belahan otak kanan berfungsi ketika manusia
melakukan aktivitas menggambar, menunjuk, memperagakan, bermain,
berolahraga, bernyanyi, dan melakukan aktivitas motorik lainnya. Kedua
belahan otak tersebut mempunyai peranannya masing-masing, dan sekaligus
saling melengkapi. Fungsi otak yang berbeda antara belahan kiri dan kanan
ini pertama kali ditemukan oleh Dr. Roger Sperry dan kawan-kawan tahun
1960.”
Secara umum potensi diri yang ada pada setiap manusia dapat
dibedakan menjadi 5 macam yaitu:
1) Potensi Fisik (Psychomotoric)
Merupakan potensi manusia yang dapat diberdayakan sesuai fungsinya
untuk berbagai kepentingan dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup.
Misalnya mata untuk melihat, kaki untuk berjalan, telinga untuk mendengar
dan lain-lain.
2) Potensi Mental  Intelektual (Intellectual Quotient)
Merupakan potensi kecerdasan yang ada pada otak manusia (terutama
otak sebelah kiri). Fungsi potensi tersebut adalah untuk merencanakan
sesuatu, menghitung dan menganalisis.
3) Potensi Sosial Emosional (Emotional Quotient)
Merupakan potensi kecerdasan yang ada pada otak manusia (terutama
otak sebelah kanan). Fungsinya antara lain untuk mengendalikan amarah,
bertanggungjawab, motivasi dan kesadaran diri.
4) Potensi Mental Spiritual (Spiritual Quotient)
Merupakan potensi kecerdasan yang bertumpu pada bagian dalam diri
manusia yang berhubungan dengan jiwa sadar atau kearifan di luar ego.
Secara umum Spiritual Quotient merupakan kecerdasan yang berhubungan
dengan keimanan dan akhlak mulia.
5) Potensi Daya Juang (Adversity Quotient)
Merupakan potensi kecerdasan manusia yang bertumpu pada bagian
dalam diri manusia yang berhubungan dengan keuletan, ketangguhan dan
daya juang tinggi. Melalui potensi ini, seseorang mampu mengubah rintangan
dan tantangan menjadi peluang.

2.6. Mengukur Potensi Diri


Setiap manusia memiliki bermacam-macam potensi diri yang dapat
dikembangkan. Tidak sedikit manusia, belum sepenuhnya mengembangkan
dan menggunakan potensi yang ada pada dirinya. Hal ini terjadi dikarenakan
mereka belum atau bahkan tidak mengenal potensi dirinya dan hambatan-
hambatan dalam pengembangan potensi diri tersebut.
Mampu mengembangkan potensi diri merupakan dambaan setiap
individu. Mampukah seseorang mengembangkan potensi dirinya secara
efektif? Itu bergantung pada motivasi diri, karena pengembangan potensi diri
merupakan suatu proses yang sistematis dan bertahap. Tahapan
pengembangan potensi diri tersebut antara lain melalui pengenalan dan
pengukuran potensi diri, menentukan konsep diri, mengenal hambatan-
hambatan serta aktualisasi diri.
Potensi pada diri manusia merupakan salah satu pembeda antara
individu yang satu dengan lainnya. Adapun potensi tersebut dapat
diklasifikasikan sebagai:
1) Kemampuan dasar, seperti tingkat intelegensia, logika, kemampuan
abstraksi dan daya tangkap;
2) Sikap kerja, seperti ketekunan, ketelitian, tempo kerja dan daya tahan
terhadap stres;
3) Kepribadian, yaitu pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan
serta kebiasaan seseorang, baik yang jasmaniah, mental, rohani,
emosional maupun sosial, yang semuanya telah ditata dalam cara khas
dibawah aneka pengaruh dari luar. Beberapa contoh potensi diri
manusia tersebut antara lain kejujuran, keimanan, kesetiaan, kerapian,
ketegasan, kematangan, kedewasaan, kecerdikan, kebijakan,
keramahtamahan dan sebagainya.
Pengembangan diri harus diawali dengan pengenalan diri, salah satu
caranya adalah melalui pengukuran potensi diri. Pengenalan diri akan
membantu individu melihat kemampuan-kemampuan yang ada pada dirinya,
mengetahui hal-hal yang berkembang dan hal-hal yang masih perlu
dikembangkan.
Pengukuran potensi diri dimaksudkan untuk mengetahui sejauh
manakah potensi-potensi yang dimiliki oleh seorang individu, baik yang
diperoleh melalui introspeksi diri maupun melalui feed back dari orang lain
serta tes psikologis (kepribadian):
1)  Penilaian diri
Yang dimaksud dengan penilaian diri ini adalah menilai diri sendiri. Ada
juga yang mengatakan instropeksi. Sebagian orang mengatakan bahwa
dengan cara ini penilaian yang dilakukan sangat subyektif, karena orang
umumnya tidak mau melihat kelemahan-kelemahan yang dimilikinya. Tapi
pendapat lain mengatakan bahwa yang paling kenal diri anda adalah anda
sendiri.
2) Pengukuran diri melalui feed back orang lain
Feed back (umpan balik) merupakan komunikasi yang ditujukan
kepada seseorang yang akan memberikan informasi kepada orang yang
bersangkutan, bagaimana orang lain terkena dampak olehnya, bagaimana
kesan yang ditimbulkan pada orang lain dengan tingkah laku yang
ditunjukkannya. Feed back membantu seseorang untuk menelaah dan
memperbaiki tingkah lakunya dan dengan demikian ia akan lebih mudah
mencapai hal-hal yang diinginkannya. Feed back terbaik adalah dari orangtua
kita. Sebab mereka akan jujur mengatakan yang sebenarnya tentang
keadaan kita.

3) Tes kepribadian
Tes kepribadian merupakan salah satu instrumen untuk pengenalan
diri sendiri, beberapa tes kepribadian untuk pengukuran potensi diri, yaitu:
kepercayaan terhadap diri sendiri, tingkat kehati-hatian, daya tahan
menghadapi cobaan, tingkat toleransi, dan pengukuran ambisi.
2.7. Mengukur Potensi Dengan Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah sebuah analisa yang dicetuskan oleh Albert
Humprey pada dasawarsa 1960-1970an. Analisa ini merupakan sebuah
akronim dari huruf awalnya yaitu Strenght (kekuatan), Weakness
(kelemahan), Opportunity  (peluang) dan Threat (ancaman).
Metoda analisis SWOT bisa dianggap sebagai metoda analisa yg paling
dasar, yang berguna untuk melihat suatu topik atau permasalahan dari 4 sisi
yang berbeda. Hasil analisa biasanya adalah arahan/rekomendasi untuk
mempertahankan kekuatan dan menambah keuntungan dari peluang yang
ada, sambil mengurangi kekurangan dan menghindari ancaman. Jika
digunakan dengan benar, analisis SWOT akan membantu kita untuk melihat
sisi-sisi yg terlupakan atau tidak terlihat selama ini.

Kekuatan: Kelemahan:

Peluang: Ancaman:

Setelah anda mendata kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman


dalam diri anda, sekarang anda mengerti potensi positif dan negatif yang
anda miliki. Asahlah ‘kekuatan’ untuk menekan ‘kelemahan’ dan tingkatkan
‘peluang’ untuk menyingkirkan ‘ancaman’ yang ada dalam diri anda.
Pergunakan sebaik-baiknya potensi positif untuk menyingkirkan potensi
negatif. Kelolalah potensi positif itu dengan sebaik-baiknya.
2.8. MENGEMBANGKAN POTENSI DIRI
Siapa yang tidak ingin sukses dalam menempuh hidup ini? Semua
orang berharap dapat meraih sukses. Hanya saja sukses tidak akan datang
secara tiba-tiba. Perlu usaha dan kerja keras untuk meraihnya.
B.S Wibowo membagi kesuksesan menjadi dua. Ada yang bersifat
jangka panjang dan ada yang bersifat jangka pendek. Sukses yang bersifat
jangka panjang (long term success) adalah kesuksesan di negeri akhirat.
Sedangkan sukses yang bersifat jangka pendek (short term success) adalah
kesuksesan di dunia. Sukses di dunia dan di akhirat adalah sesuatu yang
tidak bisa dipisahkan, bagaikan dua sisi mata uang yang tidak akan bermakna
jika salah satu sisinya hilang.
Dunia adalah tempat menanam. Barang siapa ingin mendapatkan
sukses di negeri akhirat, maka harus menyiapkan diri ketika di dunia dengan
banyak berbuat amal kebajikan. Makanya dalam setiap doa, kita selalu
bermunajat kepada Allah SWT: “Ya Tuhan Kami, berilah kami kebaikan di
dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka.”
TRUSTCO adalah sebuah lembaga manajemen terapan yang
memfasilitasi berbagai program pengembangan sumber daya manusia (SDM)
lewat pelatihan, konsultasi, dan seminar. Saat ini diseluruh Indonesia sudah
terdapat enam belas cabang, dimana BS Wibowo sendiri sebagai direktur
TRUSTCO Indonesia.
Bersama rekan-rekannya di TRUSTCO, BS Wibowo mencoba
memformulasikan gagasan pengembangan SDM. Hasilnya? Lahirlah apa yang
mereka sebut “Model TRUSTCO” yang mengembangkan potensi SDM dengan
berbasis pada Spiritual, Emosional, Intelektual, dan Fisik, sehingga mereka
dapat mengelola dan memanfaatkan teknologi untuk mengubah masa depan
menuju masyarakat madani.
Jadi disini, ada penambahan satu komponen yaitu fisik. Kalau dulu
orang beranggapan bahwa orang-orang sukses (khususnya sukses di dunia)
adalah mereka yang memiliki kecerdasan intelektual (IQ). Tapi akhirnya,
legenda IQ kemudian tumbang ketika para pakar psikologi dan manajemen
menemukan fakta baru bahwa kesuksesan seseorang lebih tergantung oleh
kualitas emosinya (EQ).
Intinya, untuk sukses orang tidak cukup cerdas secara intelektual, tapi
juga emosinya. Akan tetapi belakangan, ternyata aspek kecerdasan spiritual
mencuat menjadi pembicaraan hangat. Buku-buku seputar spiritual quotient
pun banyak bermunculan. Mengapa? Tak lain karena kecerdasan spiritual
turut menentukan kesuksesan seseorang. Kekuatan spiritual akan mendorong
seseorang bekerja dengan ikhlas, kebersihan orientasi dan tujuan.
Kekuatan spiritual juga menjadikan seseorang memiliki arah atau
tujuan pribadi yang kuat dan benar. Bahkan, Zohar dan Marshall mengatakan
bahwa spiritual quotient memberikan kita kemampuan membedakan,
memberi kita rasa moral, dan kemampuan menyesuaikan aturan kaku
dibarengi dengan pemahaman dan cinta.
Lalu, kenapa BS Wibowo dan rekan-rekannya menambahkan aspek
fisik? Ternyata kekuatan fisik merupakan tempat bersemayamnya kecerdasan
spiritual, emosional, dan intelektual seseorang. Sebagaimana pernah juga
dituliskan Anis Matta, Lc dalam bukunya “Membentuk Karakter Muslim”,
bahwa kondisi fisik sangat mempengaruhi kondisi jiwa atau emosi seseorang.
Orang yang sakit tentu cenderung murung, sedih, atau tidak bersemangat.
Tetapi sebaliknya, orang sehat cerderung gembira dan bersemangat.
Bowo membagi pengembangan sumber daya manusia menjadi tiga
wilayah. Pertama adalah manajemen diri, yaitu mengembangkan potensi
spiritual, emosional, intelektual, fisik dan menguasai teknologi terapan pada
berbagai bidang yang kita butuhkan. Potensi itulah yang kemudian digunakan
untuk mengubah kondisi eksternal menjadi peluang yang menguntungkan
kita, yaitu kesuksesan dunia dan akhirat. Pada wilayah ini, kata kunci
suksesnya adalah Integritas, dan puncak sukses berupa karakter “shalih”.
Integritas bermakna utuh. Orang yang punya integritas berarti
memiliki kepribadian yang utuh, yaitu kesatuan antara keyakinan, ucapan dan
tindakan. Ia melakukan apa yang diucapkan dan diyakini. Integritas
merupakan wujud dari sehatnya prinsip moral; sifat keutamaan yang tidak
membusuk, terutama dalam hubungan kebenaran dan perlakuan adil,
kejujuran, ketulusan dan keikhlasan.
Orang yang memiliki Integritas, akan bertindak secara konsisten dan
istiqomah. Konsisten dengan apa yang telah diputuskan benar. Semua
tindakannya di atas keyakinan dan kesadaran yang utuh. Tidak reaktif dan
responsif. Dari sinilah kemudian lahir orang-orang shalih, yang taat dan
sungguh-sungguh dalam menjalankan ibadah dan pengabdian dari apa yang
diyakini.
Tahap kedua yaitu manajemen tim. Disini bagaimana kemampuan kita
dalam melakukan komunikasi untuk menyampaikan ide dan mempengaruhi
mereka. Kata kunci sukses pada wilayah ini adalah bekerja dengan sinergi.
Hidup ini harus sinergi dan menghasilkan sesuatu yang positif. Dan puncak
sukses posisi kita adalah sebagai pemimpin.
kesuksesan diri kita dalam hidup, bergantung pada kemampuan kita
hidup bersinergi dengan orang lain dimanapun kita berada. Dengan kata lain,
kesuksesan hidup diraih jika kita mampu mengsinergikan kebutuhan
keluarga, tim kerja dan kemampuan hidup kedepan. Sebab sebagaimana kita
pahami, bahwa sinergi adalah kerja sama orang atau organisasi yang hasil
keseluruhannya akan lebih besar daripada hasil yang dicapai dengan bekerja
sendiri-sendiri.
Tahap ketiga, manajemen lembaga, yaitu bagaimana kemampuan kita
dalam bekerja di lembaga. Kita harus mampu mengelola sistem organisasi
dan manajemen kelembagaan kita, yaitu arah dan strategi transformasi
organisasi. Menurut Bowo, desain arah dan strategi akan berjalan, jika kita
memiliki sumber daya, sehingga kemampuan menyiapkan dan mengelola
sumber daya yang kita butuhkan menjadi sangat vital. Makanya Bowo
kemudian berpendapat bahwa kata kunci sukses pada wilayah ini adalah
teknologi, dan puncak sukses posisi kita adalah menjadi pribadi yang
profesional
Bila dikaitkan dengan empat komponen tadi, maka diharapkan agar
potensi atau kekuatan spiritual, emosional, Intelektual dan fisik itu mampu
melahirkan kerja-kerja yang ikhlas, mawas, cerdas, keras dan tuntas dan
menghantarkan kita pada suatu kesadaran dan kesimpulan bahwa hidup ini
akan lebih bermakna jika kita menjadi orang shalih, panjang usia, banyak
kebaikan untuk orang lain, mandiri, bahagia, dan sukses dunia akhirat
Ada beberapa hal yang menurut penelitian dan pengalaman yang bisa
menghambat kesuksesan dalam dunia kerja, diantaranya yaitu:
1. Banyak Makan  →  Sedikit bertindak
2. Banyak Tidur → Sedikit Berfikir
3. Menunda-nunda pekerjaan
4. Bergaul dengan teman yag kurang baik
5. Sendirian, gak ada kerjaan, akhirnya….
Aspek diri yang dimiliki seseorang yang patut untuk dikembangkan antara
lain:
a. Diri fisik  :meliputi tubuh dan anggotanya besrta segala proses dan
tindakannya.
b. Proses diri: merupakan alur atau arus pikiran, emosi dan tingkah laku yang
konstan.
c. Diri sosial : adalah bentuk fikiran dan perilaku yang diadopsi saat
merespon orang lain dan masyarakat sebagai satu kesatuan yang utuh.
d. Konsep diri: adalah gambaran mental atau keseluruhan pandangan
seseorang tentang dirinya.( Habsari 2004 : 2).
Ada dua model dalam proses pengembangan potensi diri yaitu;
1) Motivasi spiritual
Anda harus mempelajari konsep diri dengan baik. Nilai-nilai
keagamaan merupakan pondasi dasar yang tidak dapat lagi anda pungkiri
urgensinya. Berapa banyak orang yang kehilangana arah yang hakiki,
kemudian berbalik menjadi bunuh diri dan tindakan lain yang penuh dengan
kenistaan.
Perenungan diri dan perencanaan diri, berbicara dengan bathin sendiri
dengan penuh kejujuran, mengatakan yang benar itu benar dan mengakui
yang salah itu salah, adalaah pokok-pokok yang dapat menyebabkan diri kita
berkembang dengan sempurna dan penuh kedewasaan. Komponen ilmu
(kefahaman) agama dan keterbukaan diri merupakan pengantar hidup anda
menuju sifat yang baik dihadapan Tuhan dan manusia. Berlatihlah.
2) Motivasi teknikal
Tidak cukup anda dewasa hanya dengan motivasi spiritual yang kuat.
Tidak cukup anda dapat bertahan dengan kemampuan spiritual saja. Tidak
cukup anda dapat melahirkan mimpi-mimpi anda hanya dengan doa saja.
Tidak cukup anda memperoleh kebahagian dunia dan menyelesaikan hidup
anda hanya dengan kekuatan spiritual saja. Kini saatnya anda harus sadar,
bahwa anda harus menggerakkan diri anda dengan bekal senjata dunia dan
jenis senjata untuk beramal islami. Ilmu dunia dan teknologi yang sesuai
dengan kebutuhan hidup anda adalah keharusan yang harus dimiliki.
Ketrampilan dasar seperti membaca, menulis, berbicara, mendengar,
mengingat, mengkonsep merupakan alat dasar yang anda perlukan dalam
hidup. Kemampuan dasar untuk hidup lain yang diperlukan seperti
kemampuan memutuskan, menganalisa, berlatih menyampaikan /
mempresentasikan gagasan kepada orang lain.
Pengembangan potensi diri adalah suatu usaha atau proses yang terus
menerus menuju pribadi yang mantap dan sukses. Pribadi yang mantap
dalam artian menuju kepada kedewasaan mental, sedangkan pribadi yang
sukses dalam artian pribadi yang mampu tampil sebagai pemenang dengan
mengalahkan semua unsur negatif dalam diri kita.  
Salah satu cara untuk mengetahui apakah kita telah mencapai
perkembangan diri secara optimal atau mencapai pribadi yang sukses dan
mantap adalah dengan mengenal diri sendiri.  Mengenal diri sendiri dalam
artian memperoleh pengetahuan tentang totalitas diri yang tepat dengan
menyadari kekuatan dan kelemahan masing-masing.
Konsep pengembangan diri tidak untuk diri anda sendiri, akan tetapi
anda harus berbuat untuk orang lain, masyarakat dan anda harus mampu
memeperbaiki sistem kehidupan manusia menuju kehidupan yang lebih baik.
Ini semua memerlukan teknologi yang relevan. Anda memerlukan
pengetahuan dan ketrampilan yang relevan dengan pekerjaan anda.
Semua bisa mengembangkan segala potensi dengan cara yang disebutkan
diatas. Apakah kita akan membiarkan potensi kita terkubur begitu saja,
bahkan tanpa kita tahu apa yang sebenarnya mampu kita lakukan. Potensi
harus dikembangkan untuk mencapai kesuksesan. Rasa percaya diri akan
menunjang terkuaknya potensi diri kita, karena rasa percaya dan yakin
merupakan faktor motivasi yang sangat kuat dalam diri kta. Yakin Aku Bisa.
2.9. REFLEKSI / RENUNGAN
Tidak mengenali potensi diri sendiri, merasa kecil dan tidak mampu,
itu masalah terbesar bagi banyak orang. Padahal Tuhan menciptakan kita
begitu lengkap. Bukan saja organ tubuh, bukan saja nafas kehidupan, tapi
Tuhan telah mempersiapkan rancanganNya yang terbaik bagi kita, bahkan
Tuhan telah melengkapi kita dengan talenta-talenta tersendiri, dengan
keunikan dan kemampuan yang berbeda-beda bagi setiap orang dengan
tujuan agar kita bisa saling melengkapi.
Ironisnya yang sering terjadi, orang hanya duduk diam dan merasa iri
dengan kemampuan orang lain. Padahal jika saja mau melihat potensi diri,
pasti ada sesuatu yang bisa diolah dan menghasilkan kesuksesan, karena
Tuhan telah membekali setiap kita dengan talenta masing-masing. Mungkin
tidak pintar jualan tapi pintar bertukang, mungkin tidak bisa memasak tapi
mengerti banyak urusan komputer, tidak pintar berbicara, tapi hebat
menyusun strategi, tidak suka politik tapi cekatan bekerja, dan sebagainya.
Tidak ada orang yang mampu melakukan segala sesuatu. Karena
itulah Tuhan memberikan talenta yang berbeda-beda, agar kita semua bisa
saling melengkapi dan bisa memuliakan Tuhan di bidang kita masing-
masing. Yang penting adalah mengetahui kemampuan kita sendiri secara
benar, mau mengasahnya agar lebih tajam, dan terus meletakkannya dalam
doa agar langkah demi langkah tetap berada dalam rencana Tuhan. 
Jika kita terus dikuasai keraguan dan kekhawatiran, maka kita pun
akan menjadi pribadi-pribadi yang malas, tanpa semangat. Oleh karena itu
temukanlah potensi diri sendiri. Seringkali Tuhan tidak langsung memberikan
ikan, tapi Dia menyediakan kail. Apakah kita mau menggunakannya atau
tidak, itu akan menentukan sejauh mana kesuksesan akan kita raih.

DAFTAR PUSTAKA
1. B.S Wibowo, dkk “ Kiat Praktis Manajemen Pengembangan SDM untuk
Pribadi” Penerbit : Nuansa, Bandung 2002
2. B.S Wibowo, dkk ”Tim dan Lembaga dalam Meraih Sukses Dunia Akhirat”,
Penerbit : Nuansa, Bandung 2002
TUGAS 1
1. Jelaskan pengertian dari potensi ?
2. Sebutkan 8 dimensi topologi dasar manusia menurut David Keirsey,
sebagai langkah awal mengenal potensi diri ?
3. Sebutkan 8 cara mengenal potensi diri ?
4. Sebutkan 5 macam potensi yang ada dalam diri kita ?
5. Sebutkan cara mengukur potensi diri seorang individu, baik yang
diperoleh melalui introspeksi diri maupun melalui feed back dari orang lain
serta tes psikologis (kepribadian) ?
TUGAS 2
1. Analisis SWOT dapat membantu kita untuk melihat potensi yg terlupakan
atau tidak terlihat selama ini dari 4 sudut pandang, Jelaskan pengertian
dari huruf huruf pada kata SWOT
2. Sebutkan 3 wilayah pengembangan sumber daya manusia menurut WS
Wibowo ?
3. Jelaskan 2 model pengembangan poensi diri ?
4. Sebutkan beberapa hal yang menghambat kesuksesan seseorang dalam
dunia kerja ?
5. Apa yang kita miliki saat ini, berupa harta, kecerdasan dan semacamnya
adalah pemberian dari pemilik segala sesuatu, karena pada dasarnya
manusia hadir di alam fana ini dalam keadaan bodoh, miskin dan lemah .
Apakah peran agama sangat penting dalam membangun karakter baik
dalam kehidupan kita yang serba wah ?

Anda mungkin juga menyukai