Anda di halaman 1dari 6

PENGENDALI SISTEM ROBOTIK

RANGKAIAN KENDALI ELEKTROPNEUMATIK


2 SILINDER DOUBLE ACTING

AZIS MUHAJAR

TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK JAYA MANDIRI


Kompetensi Inti Indikator

3.20 Menerapkan gambar rangkaian elektropneumatik • Mengingat Gambar Rangkaian Elektropneumatik Dengan Silinder Lebih Dari
dengan silinder lebih dari satu Satu.
• Memahami Gambar Rangkaian Elektropneumatik Dengan Silinder Lebih
Dari Satu.

Tujuan Pembelajaran • Menerapkan Gambar Rangkaian Elektropneumatik Dengan Silinder Lebih


Dari Satu.

1. Memahami prinsip elektropneumatik 2 silinder double acting


2. Memahami komponen elektropneumatik rangkaian 2 silinder
double acting
3. Membaca diagram kontrol elektropneumatik 2 silinder double
acting

TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK JAYA MANDIRI


1. Elektropneumatik 2 silinder double acting

Rangkaian Elektropneumatik 2 silinder double acting merupakan rangkaian kendali silinder double sederhana,
namun dikembangkan menjadi dua buah rangkaian yang sama dan setiap silinder memiliki fungsi yang berbeda.
Penerapan dari rangakaian 2 silinder double acting ini digunakan untuk memindahkan suatu benda kerja dari
satu posisi ke posisi yang lain. Seperti ditunjukkan pada gambar dibawah.

Standards

TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK JAYA MANDIRI


2. Komponen Elektropneumatik 2 silinder double acting

Komponen rangkaian elektropneumatik 2 siinder double


acting terdiri dari, yaitu :
1) Compressor air sebagai sumber udara bertekanan
2) 2 buah katup 5/3 dengan solenoid dan pegas pengembali
3) 2 buah double acting silinder (silinder kerja ganda)

Keterangan:
Standards
A+ silinder pertama (sebelah kiri) maju (bergerak horizontal ke arah kanan)
A- silinder pertama (sebelah kiri) mundur (bergerak horizontal ke arah kiri)
B+ silinder kedua (sebelah kanan) maju (bergerak horizontal ke arah kanan)
B- silinder kedua (sebelah kanan) mundur (bergerak horizontal ke arah kiri)

TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK JAYA MANDIRI


3. Rangkaian Kontrol Elektropneumatik 2 double acting

Siklus kerja rangkaian disampping yaitu (A+, A-, B+, B-)


1. Ketika Button Pada Kolom 1 Dihubungkan, Maka Akan Ada Arus Listrik Ke
Coil K1, Sehingga Menghasilkan Medan Magnet Dan Akan Menarik Kontak
K1 Pada Kolom 8, Sehingga Terhubung Dan Arus Listrik Mengalir Ke
Solenoid Valve Y1, Sehingga Silinder Akan Terdorong (A+). Ketika Saklar
Pada Kolom 1 Dilepas, Maka Udara Yang Masuk Ke Silinder Akan Tertutup
Krmbali.
2. Ketika Button Pada Kolom 2 Dihubungkan, Maka Akan Ada Arus Listrik Ke
Coil K2, Sehingga Menghasilkan Medan Magnet Dan Akan Menarik Kontak
K2 Pada Kolom 9, Sehingga Terhubung Dan Arus Listrik Mengalir Ke
Solenoid Valve Y2, Sehingga Silinder Akan Ketarik (A-). Meski Saklar Pada
Kolom 2 Dilepas, Arus Tetap Mengalir Ke Coil K2, Karena Menggunakan
Rangkaian Pengunci Dengan Kolom Ke-3.
3. Ketika Button Pada Kolom 4 Dihubungkan, Maka Akan Ada Arus Listrik Ke
Coil K3, Sehingga Menghasilkan Medan Magnet Dan Akan Menarik Kontak
K3 Pada Kolom 7, Sehingga Terhubung Dan Arus Listrik Mengalir Ke
Standards Solenoid Valve Y3, Sehingga Silinder Akan Terdorong (B+). Ketika Saklar
Pada Kolom 1 Dilepas, Maka Udara Yang Masuk Ke Silinder Akan Tertutup
Kembali.
4. Ketika Button Pada Kolom 5 Dihubungkan, Maka Akan Ada Arus Listrik Ke
Coil K4, Sehingga Menghasilkan Medan Magnet Dan Akan Menarik Kontak
K4 Pada Kolom 6, Sehingga Terhubung Dan Arus Listrik Mengalir Ke
Solenoid Valve Y4, Sehingga Silinder Akan Ketarik (B-).

TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK JAYA MANDIRI


TERIMA KASIH

TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK JAYA MANDIRI

Anda mungkin juga menyukai