TRANSFORMATOR
Disusun
Dr. Joko, M.Pd. M.T.
Fendi Achmad, S.Pd. M.Pd.
i
Transformator
Penulis
Dr. Joko, M.Pd., M.T.
Fendi Achmad, S.Pd., M.Pd.
Editor
Dr. Euis Ismayati, M.Pd.
Penerbit
Unesa University Press
i
Transformator
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Nama Penulis
Dr. Joko, M.Pd. M.T
Fendi Achmad, S.Pd. M.Pd
Nama Editor
Dr. Euis Ismayati, M.Pd
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
Diterbitkan Oleh
UNESA UNIVERSITY PRESS
Anggota IKAPI No. 060/JTI/97
Anggota APPTI No. 133/KTA/APPTI/X/2015
Kampus Unesa Ketintang
Gedung C-15 Surabaya
Telp. 031 – 8288598; 8280009 ext. 109
Fax. 031 – 8288598
Email : unipress@unesa.ac.id
ii
KATA PENGANTAR
iii
dapat dikatakan bisa dipakai asal masih dalam rentang yang ada
dalam lengkung yang bersangkutan.
Penulis
iv
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
Referensi:
Sumiarsih. 1995. Transformator Satu Fasa. Surabaya: Unesa University Press.
Sumiarsih. 1995. Transformator Tiga Fasa. Surabaya: Unesa University Press.
Gilbert, Kennert & Edwards Kennet R. 1978. Transformator Principles and Application. Chicago: American Technical Society.
Joko, 2014. Modul Pengujian Transformator. Surabaya: FT Teknik Elektro Unesa
iv
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Kemampuan Akhir Indikator Bahan Kajian Pendekatan/Metode/Model/ Sumber Belajar Waktu Pengalaman
Strategi Pembelajaran dan Media Belajar
1 Mampu memahami, Mendeskripsikan Jenis jenis Presentasi, diskusi kelompok Buku 1 4 x 50” Mendiskusika
kumparan; bagian- jenis transformator transformator dan refleksi Buku 3 n jenis jenis,
bagian transformator 1 phasa 1 phasa Pembelajaran berbasis PPT bagian-bagian
dan fungsinya; lilitan Mendeskripsikan Bagian- masalah (PBL) Kumparan dan
lilitan dan perhitungan bagian-bagian jenis bagian jenis transformator fungsinya,
besaran-besarannya transformator 1 transformator 1 phasa dan lilitan
pada transformator 1 phasa fungsinya 1 phasa dan Transformator 1 perhitungan
phasa Menjelaskan fungsinya, phasa besaran-
prinsip kerja jenis Jenis llilitan Permasalahan besaran
transformator 1 dan tentang lilitan transformator
phasa perhitungan transformator 1 phasa buku
Menjelaskan jenis besaran- 1 phasa sumber 1 dan
lilitan jenis besarannya Modul 3
transformator 1 Melakukan
phasa besaran- perhitungan
besarannya lilitan
Melakukan transformator
perhitungan lilitan berdasarkan
transformator 1 permasalahan
phasa dan yang
gambarnya diberikan
buku sumber
1dan 3
2-3 Mampu menganalisis Membedakan Polaritas Presentasi, diskusi kelompok Buku 1 4 x 50” Menguji
karakteristik polaritas transformator dan refleksi Buku 3 polaritas dan
transformator 1 phasa transformator 1 1 phasa PPT karakteristik
(polaritas, beban nol, phasa Karakteristik Modul transformator 1
v
berbeban, hubung Menjelaskan transformator Transformator 1 phasa sumber
singkat) karakteristik 1 phasa phasa 1, dan 3
transformator 1
phasa
vi
perancangan dan transformator 1 Permasalahan Buku 3 permasalahan
memilih transformator phasa sesuai memilih Modul yang diberikan
1 phasa sesuai karakteristik beban transformator Transformator dan memilih
karakteristik beban dan dan PUIL 2000 1 phasa sesuai transformator 1
PUIL secara jujur dan secara jujur dan karakteristik phasa sesuai
bertanggungjawab bertanggungjawab beban dengan
Mampu memilih Tugas karakteristik
transformator 1 memilih beban dan
phasa C sesuai transformator PUIL dengan
karakteristik beban 1 phasa sesuai jujur dan
dan PUIL 2000 karakteristik bertanggungjaw
secara jujur dan beban ab buku
bertanggungjawab sumber 1 & 3
7 Mampu memahami Mendeskripsikan Jenis jenis Presentasi, diskusi kelompok Buku 2 4 x 50” Mendiskusika
kumparan; bagian- jenis transformator transformator dan refleksi Buku 3 n jenis jenis,
bagian transformator 3 phasa 3 phasa Pembelajaran berbasis PPT bagian-bagian
dan fungsinya; lilitan Mendeskripsikan Bagian- masalah (PBL) Kumparan dan
lilitan dan perhitungan bagian-bagian jenis bagian jenis transformator fungsinya,
besaran-besarannya transformator 3 transformator 3 phasa dan lilitan
pada transformator phasa fungsinya 3 phasa dan Transformator 3 perhitungan
3 phasa Menjelaskan fungsinya, phasa besaran-
prinsip kerja jenis Jenis llilitan Permasalahan besaran
transformator 3 dan tentang lilitan transformator
phasa perhitungan transformator 3 phasa buku
Menjelaskan jenis besaran- 3 phasa sumber 1 dan
lilitan jenis besarannya 3
transformator 3 Melakukan
phasa besaran- perhitungan
besarannya lilitan
Melakukan transformator
perhitungan lilitan berdasarkan
transformator 3 permasalahan
vii
phasa dan yang
gambarnya diberikan
buku sumbe
2dan 3
8 UTS
9-10 Mampu munguji Membedakan Polaritas Presentasi, diskusi kelompok Buku 2 4 x 50” Mendiskusika
polaritas dan polaritas transformator dan refleksi Buku 3 dan menguji
karakteristik transformator 3 3 phasa PPT polaritas &
transformator 3 phasa phasa Karakteristik Modul karakteristik
Menjelaskan transformator transformator
karakteristik beban 3 phasa phasa sumber
nol transformator 3 buku 2 dan 3
phasa
Menjelaskan
karakteristik
berbeban
transformator 3
phasa
Menjelaskan
karakteristik
hubung singkat
11 Mampu memahami Menjelaskan rugi- Rugi-rugi Presentasi, Buku 2 4 x 50” Mendiskusika
rugi-rugi, efisiensi rugi pada pada diskusi kelompok dan Buku 3 dan mengitun
generator, dan regulasi transformator transformator refleksi PPT rugi-rugi,
tegangan transformator 3 phasa 3 phasa Modul efisiensi,
3 phasa Menjelaskan Efisiensi regulasi
efisiensi transformator tegangan
transformator 3 3 phasa transformator
phasa Regulasi phasa sumber
Menjelaskan tegangan buku 2 d
regulasi tegangan transformator 3
viii
transformator 3 phasa
3 phasa
Menghitung
efisiensi dan
regulasi tegangan
pada transformator
3 phasa
12 Melakukan syarat kerja Menjelaskan syarat Syarat kerja Presentasi, Buku 1 4 x 50” Mendiskusikan
jajar transformator 3 kerja jajar jajar diskusi kelompok dan Buku 3 syarat & cara
phasa transformator 3 transformator refleksi PPT serta
phasa 3 phasa Modul menghubungka
Menjelaskan cara Cara transformator n jajar
menghubungkan menghubungk transformator 3
jajar transformator an kerja jajar phasa
3 phasa transformator sumber buku 2
3 phasa dan 3
13 Mampu memilih Memilih Tugas PBL Buku 1 4 x 50” Menyelesaikan
transformator 3 phasa transformator 3 memilih Buku 3 permasalahan
sesuai karakteristik phasa C sesuai transformator Modul yang diberikan
beban dan PUIL secara karakteristik beban 3 phasa sesuai Transformator dan memilih
jujur dan dan PUIL 2000 karakteristik transformator 3
bertanggungjawab secara jujur dan beban phasa sesuai
bertanggungjawab dengan
karakteristik
beban dan
PUIL dengan
jujur dan
bertanggungjaw
ab buku
sumber 2 & 3
14-15 Mampu memahami Menjelaskan dan Pemeliharaan Presentasi, Buku 2 4 x 50” Menyelesaika
pemeliharaan memahami transformator diskusi kelompok dan Buku 3 n
ix
transformator 3 phasa transformator 3 daya refleksi PPT permasalaha
phasa Modul yang
diberikan da
memelihara
transformat
3 phasa
sesuai deng
karakteristik
beban dan
PUIL denga
jujur dan
bertanggung
wab buku
sumber 2 &
16 UAS
Kisi-Kisi Penilaian
x
Penilaian
No Indikator Kriteria Penilaian
Strategi Bentuk Instrumen
1 Mendeskripsikan jenis transformator 1 Tes tulis Essay Lembar 01 Butir no 1 skor maks. 20
phasa terdiri dari 5 butir Butir no 2 skor maks. 20
Mendeskripsikan bagian-bagian jenis soal (Terlampir) Butir no 3 skor maks. 20
transformator 1 phasa fungsinya Butir no 4 skor maks. 20
Menjelaskan prinsip kerja jenis Butir no 5 skor maks. 20
transformator 1 phasa
Menjelaskan jenis lilitan jenis Skor total maks. 100
transformator 1 phasa besaran-
besarannya Skor 100 jika jawaban benar, terstruktur,
Melakukan perhitungan lilitan ringkas, dan ada gambar
transformator 1 phasa dan gambarnya Skor 80 jika jawaban benar, terstruktur, ringkas,
dan tidak ada gambar
Skor 60 jika jawaban benar, terstruktur, tidak
ringkas, dan tidak ada gambar
Skor 40 jika jawaban benar, tidak terstruktur,
tidak ringkas, dan tdk ada gambar
Skor 20 jika jawaban kurang benar
Skor 0 jika dijawab salah
2 Membedakan polaritas transformator 1 Tes kinerja pengamatan Lembar Butir no 1 skor maks. 25
phasa pengamatan praktik Butir no 2 skor maks. 25
Menjelaskan karakteristik beban nol 02 Butir no 3 skor maks. 25
transformator 1 phasa terdiri dari 4 butir Butir no 4 skor maks. 25
Menjelaskan karakteristik berbeban soal (Terlampir) Skor total maks. 100
transformator 1 phasa
Menjelaskan karakteristik hubung singkat Skor 10 jika jawaban benar, tersetruktur,
transformator 1 phasa ringkas, dan ada gambar
Menguji polaritas transformator 1 phasa Skor 8 jika jawaban benar, tersetruktur, ringkas,
dan tidak ada gambar
Skor 6 jika jawaban benar, tersetruktur, tidak
ringkas, dan tidak ada gambar
Skor 4 jika dijawab kurang benar
xi
Skor 0 jika dijawab dengan salah
Skor kinerja (terlampir)
3 Mendeskripsikan syarat kerja jajar Tes tulis dan tes Essay dan Lembar Butir no 1 skor maks. 10
transformator 1 phasa kinerja pengamatan pengamatan praktik Butir no 2 skor maks. 10
Melakukan kerja jajar transformator 1 03 Butir no 3 skor maks. 10
phasa fungsinya terdiri dari 5 butir Butir no 4 skor maks 10
Menguju kerja jajar transformator 1 soal (Terlampir) Butir no 5 tes kinerja 60
phasa Skor total maks. 100
4 Menjelaskan rugi-rugi pada transformator Tes tulis dan tes Essay dan Lembar Butir no 1 skor maks. 10
1 phasa kinerja pengamatan pengamatan praktik Butir no 2 skor maks. 10
Menjelaskan efisiensi transformator 1 04 Butir no 3 skor maks. 10
phasa Dan 4 butir soal Butir no 4 skor maks 10
Menjelaskan regulasi tegangan (Terlampir) Butir no 5 tes kinerja 60
transformator 1 phasa Skor total maks. 100
Menghitung efisiensi dan regulasi
tegangan pada transformator 1 phasa Skor 10 jika jawaban benar, tersetrukt
ringkas, dan ada gambar
Skor 8 jika jawaban benar, tersetruktur, ringk
dan tidak ada gambar
Skor 6 jika jawaban benar, tersetruktur, tid
xii
ringkas, dan tidak ada gambar
Skor 4 jika jawaban kurang benar
Skor 0 jika dijawab dengan salah
Skor kinerja (terlampir)
5 Menjelaskan syarat kerja jajar Tes tulis dan tes Essay dan Lembar 05 Butir no 1 skor maks. 10
transformator 1 phasa kinerja pengamatan terdiri dari 4 butir Butir no 2 skor maks. 10
Menjelaskan cara menghubungkan jajar soal (Terlampir) Butir no 3 skor maks. 10
transformator 1 phasa Butir no 4 skor maks 10
Butir no 5 tes kinerja 60
Skor total maks. 100
xiv
Skor kinerja (terlampir)
9 Menjelaskan rugi-rugi pada transformator Tes tulis dan tes Essay dan Lembar Butir no 1 skor maks. 10
3 phasa kinerja pengamatan pengamatan praktik Butir no 2 skor maks. 10
Menjelaskan efisiensi transformator 3 09 Butir no 3 skor maks. 10
phasa terdiri dari 4 butir Butir no 4 skor maks 10
Menjelaskan regulasi tegangan (Terlampir) Butir no 5 tes kinerja 60
transformator 3 phasa Skor total maks. 100
Menghitung efisiensi dan regulasi
tegangan pada transformator 3 phasa Skor 10 jika jawaban benar, tersetruktur,
ringkas, dan ada gambar
Skor 8 jika jawaban benar, tersetruktur, ringkas,
dan tidak ada gambar
Skor 6 jika jawaban benar, tersetruktur, tidak
ringkas, dan tidak ada gambar
Skor 4 jika jawaban kurang benar
Skor 0 jika dijawab dengan salah
Skor kinerja (terlampir)
10 Menjelaskan syarat kerja jajar Tes tulis Essay Lembar 10 Butir no 1 skor maks. 50
transformator 3 phasa terdiri dari 2 butir Butir no 2 skor maks. 50
Menjelaskan cara menghubungkan jajar (Terlampir) Skor total maks. 100
transformator 3 phasa
Skor 50 jika jawaban benar, terstruktur,
ringkas, dan ada gambar
Skor 40 jika jawaban benar, terstruktur, ringkas,
dan tidak ada gambar
Skor 30 jika jawaban benar, terstruktur, tidak
ringkas, dan tidak ada gambar
Skor 20 jika jawaban benar, tidak terstruktur,
tidak ringkas, dan tdk ada gambar
Skor 10 jika jawaban kurang benar
Skor 0 jika dijawab salah
11 Memilih transformator 3 phasa sesuai Penyelesaian Rancangan Lembar 11 Makalah 1 skor maks. 50
karakteristik beban dan PUIL 2000 secara permasalahan Makalah kelompok makalah dengan Makalah 2 skor maks 50
xv
jujur dan bertanggungjawab 2 judul Skor total maks. 100
Memilih transformator 3 phasa C sesuai
karakteristik beban dan PUIL 2000 secara Skor 50 jika berisi judul, rumusan masal
jujur dan bertanggungjawab kajian teori, data, analisis, dan kesimpulan
Skor 40 jika berisi judul, rumusan masal
kajian teori, data, dan analisis
Skor 30 jika berisi judul, rumusan masal
kajian teori, dan data
Skor 20 jika berisi judul, rumusan masalah, d
kajian teori
Skor 10 jika berisi judul dan rumusan masalah
Skor 0 jika berisi judul
12 Menjelaskan cara memasang radiator Tes tulis dan tes Essay dan Lembar Butir no 1 skor maks. 4
transformator daya kinerja pengamatan pengamatan praktik Butir no 2 skor maks. 4
Menjelaskan cara pemeliharaan 10 Butir no 3 skor maks. 4
transformator daya terdiri dari 10 butir Butir no 4 skor maks. 4
Menjelaskan cara menyaring minyak (Terlampir) Butir no 5 skor maks. 4
transformator daya Butir no 6 skor maks. 4
Menjelaskan cara memvakum minyak Butir no 7 skor maks. 4
transformator daya Butir no 7 skor maks. 4
Menjelaskan cara mengukur ratio Butir no 9 skor maks. 4
kumparan transformator daya Butir no 10 skor maks. 4
Menjelaskan cara memelihara pengubah Butir no 5 tes kinerja 60
sedapan (OLTC) trafo daya Skor total maks. 100
Menjelaskan cara memelihara sistem
pengaman/internal protection Skor 4 jika jawaban benar, tersetruktur, ringk
transformator daya dan ada gambar
Menjelaskan cara memasang tap changer Skor 3 jika jawaban benar, tersetruktur, ringk
transformator daya dan tidak ada gambar
Skor 2 jika jawaban benar, tersetruktur, tid
ringkas, dan tidak ada gambar
xvi
Skor 1 jika jawaban kurang benar
Skor 0 jika dijawab dengan salah
Skor kinerja (terlampir)
xvii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................xviii
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................xxi
A. Pendahuluan.............................................................................................1
1. Deskripsi Singkat...................................................................................1
2. Tujuan Pembelajaran.............................................................................1
B. Materi......................................................................................................... 1
1. Umum..................................................................................................... 1
2. Transformator Tenaga...........................................................................3
3. Transformator Distribusi........................................................................4
4. Teori Transformator...............................................................................5
5. Inti Transformator..................................................................................6
7. Rangkuman............................................................................................ 9
C. Perlatihan.................................................................................................12
D. Daftar Bacaan..........................................................................................13
A. Pendahuluan........................................................................................... 14
1. Deskripsi singkat..................................................................................14
2. Tujuan Pembelajaran...........................................................................14
xviii
B. Materi....................................................................................................... 15
1. Umum................................................................................................... 15
10.Rangkuman.........................................................................................34
C. Perlatihan................................................................................................ 37
D. Daftar Bacaan.........................................................................................38
A. Pendahuluan...........................................................................................39
1. Deskripsi singkat.................................................................................39
2. Tujuan Pembelajaran..........................................................................39
B. Materi...................................................................................................... 40
1. Umum.................................................................................................. 40
xix
9. Sistem Helical dan Modifikasinya.......................................................54
10.Belitan Kontinyu...................................................................................55
11.Belitan Sandwich/Pancake..................................................................56
12.Rangkuman.........................................................................................58
C. Perlatihan................................................................................................. 61
D. Daftar Bacaan.........................................................................................62
A. Pendahuluan...........................................................................................63
1. Deskripsi singkat.................................................................................63
2. Tujuan Pembelajaran..........................................................................63
B. Materi...................................................................................................... 64
1. Umum.................................................................................................. 64
5. Rangkuman.........................................................................................80
C. Perlatihan................................................................................................ 82
D. Daftar Bacaan.........................................................................................83
Kunci Jawaban.................................................................................................84
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 92
LAMPIRAN........................................................................................................ 93
GLOSARIUM....................................................................................................96
INDEKS............................................................................................................ 101
xx
DAFTAR GAMBAR
xxi
DAFTAR TABEL
xxii
BAB I
TEORI TRANSFORMATOR
A. Pendahuluan
1. Deskripsi Singkat
Pada Bab I dibahas tentang materi umum, transformator
tenaga, tansformator distribusi, teori dasar transformator, inti
transformator, dan kontruksi inti transformator.
2. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran materi transformator pada
buku ajar mahasiswa (BAM) ini, diharapkan mahasiswa dapat:
a. Menjelaskan tentang transformator tenaga, transformator
distribusi, dan teori dasar transformator
b. Menganalisis tentang transformator tenaga, transformator
distribusi, dan teori dasar transformator
c. Menjelaskan tentang inti transformator dan kontruksi inti
transformator
d. Menganalisis tentang inti transformator dan kontruksi inti
transformator
B. Materi
1. Umum
1
sisi bagian input (primer) dan sisi bagian output (sekunder).
Transformator hanya khusus bekerja dengan listrik arus bolak-balik, atau
listrik yang mempunyai frekuensi atau berfrekuensi, jadi sama sekali tidak
dengan arus searah.
2
Prinsip dasar dari suatu transformator adalah induksi bersama
(mutual induction) antara dua buah rangkian terpisah, yang diantara
keduanya dihubungkan dengan suatu fluksi magnet (magnetic flux).
Transformator satu fasa yang sederhana terdiri dari dari dua buah belitan
induktif yang secara listrik terpisah, tetapi secara magnetis dihubungkan
dengan suatu medan magnet yang melingkupi keduanya (magnetic
linked).
Pada buku ajar mahasiswa (BAM) ini akan dijelaskan transformator tipe
pada umumnya yang dapat dibedakan:
a. Transformator tenaga
b. Transformator distribusi
2. Transformator Tenaga
3
Gambar 1.1 Transformator Tenaga
3. Transformator Distribusi
4
4. Teori Transformator
Bila dua set kumparan yang disebut dengan kumparan primer dan
sekunder dalam satu rangkaian kemagnitan bangkit secara bersamaan
maka garis-garis gaya magnit pada inti berlaminasi, bila kumparan primer
disambung pada tegangan arus bolak balik, maka pada kumparan sekunder
akan membangkitkan tegangan bolak balik. Rugi tegangan I.R pada sisi
primer dianggap tidak ada atau kecil sekali, tegangan gaya listrik pada sisi
primer tidak terpengaruh oleh rugi tegangan I.R di atas.
……………………………………………………………………(1.1)
……………………………………………………………………(1.2)
Jadi tegangan (Ep) diatas menjadi persamaan sebagai berikut
…………………………………………………………………….(1.3)
…………………………………………………………………….(1.4)
5
Identik di atas, pada sisi sekunder dapat ditulis persamaan berikut.
……………………………………………………………………..(1.5)
Bila pada sisi sekunder berarus atau diberi beban, maka rugi I.R
pada primer maupun sekunder harus diperhitungkan. Besarnya nilai R ini
tergantung dari banyaknya belitan kumparan primer maupun sekunder.
Maka penentu pada transformator yang berbeban disebut amper belitan.
Berdasarkan uraian diatas dapat dibuat persamaan untuk arus primer Ip
dan arus sekunder Is sebagai berikut.
5. Inti Transformator
Pada inti transformator, lembaran inti transformator terbuat dari
bahan baja atau besi dengan campuran silikon tertentu agar rugi besi
karena arus pusar mempunyai nilai kecil. Tambahan unsur campuran
bahan silikon ini menyebabkan tahanan listriknya naik, makin banyak
silikon dalam paduan ini, makin berkurang berat jenisnya dan sifat
mekanisnya menjadi kurang baik. Bahan lembaran inti transformator yang
dipadu dengan silikon ini menjadi rapuh dan dingin.
6
Lembaran inti transformator mengandung unsur silikon kurang
dari 4% dengan ketebalan 0,1 mm sampai 1 mm, sehingga semakin tipis
leembaran inti transformator ini biasanya dipakai pada frekuensi tinggi.
Lembaran inti transformator ini idealnya mempunyai ukuran (2x1) m, (1,5
x 0,75) m dengan berbagai ukuran tebal dalam milimeter. inti
transformator ditunjukkan pada Gambar 1.3.
7
Gambar 1.4 Inti Transformator Tipe Batang
8
Gambar 1.5 Inti Transformator Tipe Shell
7. Rangkuman
a. Dalam teknik listrik transformator termasuk dari bagian mesin-mesin
listrik. Bedanya transformator ini termasuk mesin listrik yang tidak
berputar (diam).
b. Transformator dari kata transformasi adalah suatu alat yang fungsinya
memindahkan atau mengalihkan sesuatu kebesaran listrik dari bagian
satu kebagian lain dari transformator itu juga.
c. Transformator pada garis besar mempunyai dua sisi bagian, ialah sisi
bagian input (primer) dan sisi bagian output (sekunder).
Transformator hanya khusus bekerja dengan listrik arus bolak-balik,
atau listrik yang mempunyai frekuensi atau berfrekuensi, jadi sama
sekali tidak dengan arus searah.
9
d. Dalam praktik di lapangan, beberapa praktisi menyebut dalam
banyak nama transformator seperti: (1) Transformator step up
dan step down seperti diatas; (2) Transformator tegangan, ini
artinya fungsi transformator itu sebagai pengubah tegangan
listrik; (3) Transformator arus, ini artinya fungsi transformator
itu sebagai pengubah arus listrik; (4) Transformator tenaga, ini
artinya fungsi transformator itu sebagai pengubah tegangan dan
arus listrik; (5) Transformator satu fasa ini artinya sisi input
(primer) maupun sekunder di hubungkan dengan dua penghantar
(satu penghantar fasa, satu penghantar nol; (6) Transformator
tiga fasa, ini artinya input (primer) maupun output (sekunder)
dihubungkan dengan tiga penghantar semua fasa.
e. Prinsip dasar dari suatu transformator adalah induksi bersama
(mutual induction) antara dua buah rangkaian terpisah, yang
diantara keduanya dihubungkan dengan suatu fluksi magnet
(magnetic flux).
f. Transformator tenaga banyak dipergunakan pada pusat
pemangkit listrik yang menggunakan generator atau subtantion
trafo pada daerah/lokasi tertentu. Transformator ini dirancang
untuk rendemen yang maksimum pada beban penuh dan
hubungan jajar antar transformator
g. Pada transformator distribusi ini biasanya dibuat untuk
pendinginan sendiri (sistem pendinginan tanpa teknologi
bantuan), bisa dengan udara atau minyak.
h. Kontruksi transformator inti tipe batang ini memungkinkan
transformator tiga fasa, sedangkan batang inti sebagai kaki dan
disusun mendekati bentuk lingkaran sehingga memudahkan
untuk mengkontruksi kumparan primer maupun sekundernya,
sehingga sudut-sudut tajam pada inti tidak memungkinkan untuk
melukai isolasi kumparan.
i. Transformator dengan inti tipe ini dimaksud dapat mengurangi
tahanan kemagnitan, sehingga rangkaian inti diperpendek dan
10
lembaran inti transformatornya dipilih dengan ketebalan yang
tepat. Kontruksi inti tipe ini hanya tepat untuk transformator satu
fasa dan kapasitasnya terbatas.
11
C. Perlatihan
1. Jelaskan pengertian tentang transformator!
2. Sebutkan bagian-bagian dari transformator!
3. Deskripsikan prinsip dasar dari suatu transformator!
4. Jelaskan pengertian dari transformator tenaga
5. Jelaskan pengertian dari transformator distribusi
6. Deskripsikan perbedaan antara transformator tenaga dan
transformator distribusi
D. Daftar Bacaan
12
Kadir, Abdul. (1979). Transformator. Jakarta: Pradnya Paramita.
13
BAB II
OUTPUT BELITAN TRANSFORMATOR
A. Pendahuluan
1. Deskripsi singkat
Pada Bab II dibahas tentang materi umum, koefisien nilai
transformator, faktor ruang transformator, menentukan bentuk dan
ukuran inti transformator, mempersiapkan kumparan transformator,
besar arus penguatan kemagnitan, regulasi tegangan transformator,
rendemen (efisiensi transformator), dan panas kerja transformator
2. Tujuan Pembelajaran.
Setelah mengikuti pembelajaran materi transformator pada
buku ajar mahasiswa (BAM) ini, diharapkan mahasiswa dapat:
a. Menjelaskan koefisien nilai transformator, faktor ruang
transformator, dan menentukan bentuk dan ukuran inti
transformator.
b. Menganalisis koefisien nilai transformator, faktor ruang
transformator, dan menentukan bentuk dan ukuran inti
transformator.
c. Menjelaskan kumparan transformator, besar arus penguatan
kemagnitan, regulasi tegangan transformator, rendemen
(efisiensi transformator), dan panas kerja transformator
d. menganalisis kumparan transformator, besar arus penguatan
kemagnitan, regulasi tegangan transformator, rendemen
(efisiensi transformator), dan panas kerja transformator
14
B. Materi
1. Umum
Sedangkan Np.Ip = Ns.Is, maka cukup diambil amper belitan saja tidak
membedakan sisi primer maupun sekunder.
………………………………………….(2.3)
…….………………………………………………………………….(2.4)
atau
………....…………………………………………………………………(2.5)
…………………………………………………………………………….(2.6)
.………………………………………………………(2.7)
15
Nilai Vt ini tergantung besarnya C perlu ditetapkan.
16
Tabel 2.1 Rapat Fluksi/In2
Nilai Frekuensi
No Jenis Transformator
f= 25 Hz f= 50/60 Hz
1 Tranformator Distribusi 12.000-14.400 11.200-13.600
2 Transformator Tenaga 13.600-15.200 12.800-15.200
17
Rapat Arus
No Tipe Transformator Ampere/In2 Ampere/mm2
Transformator distribusi yang
1 standar (dengan pendinginan 900 - 1.600 1,44 - 2,56
minyak atau alami).
Transformator yang dipakai
pada pusat-pusat tenaga
2 listrik atau substantion 1.500 - 2.100 2,4 - 3,36
(dengan pendinginan minyak
atau udara).
Pandangan yang lebih luas
harap hati-hati pada
perencanaan transformator
dengan isolasi minyak dengan
3 sirkulasi minyak buatan, atau 1.800 – 2.000 2,88 - 3,20
sirkulasi minyak buatan
dengan kombinasi
pendingin air.
Rugi pada inti dapat dibaca lampiran buku ini lengkung antara
induksi pada inti dan rugi watt/libel, atau 1 kg = 2,205 libel. Pada lengkung
ini rugi total (hysteresis dan eddy carrents), pada inti ini transformator
dengan tebal dan lembaran (0,0135 + 0,0145) in atau (0,343 + 0,368) mm
(grafik lengkung 1).
18
Ukuran kumparan transformator yang memakan ruang juga
bagaimana kencang tariknya tiap kawat belitan pada waktu
mengontruksi/membelit kumparan transformator, dan ini perlu
diperhitungkan ruang yang akan ditempati kumparan primer dan sekaligus
kumparan sekunder. Masalah lain dalam menentukan faKtor ruang adalah
besarnya tegangan listrik yang bekerja pada kumparan primer maupun
sekunder.
19
berdasarkan Gambar 2.1 di atas, maka dapat dituliskan persamaan.
…………………………………………………………………….(2.8)
Dimana:
S = (2+3) x L dan
M = (0,5 + 0,75) x L
20
a b
21
Dari uraian di atas dapat disimpulkan, bagaimana membentuk
penampang inti transformator sesempurna mungkin agar bentuk
penampang inti menjadi bentuk lingkaran dengan tiding mengurangi luas
penampang perencanaan inti, ini dimaksud belitan kumparan
transformator berbentuk lingkaran dan memudahkan kerja pelaksanaanya.
22
idialnya penampang bentuk lingkaran, maka lebih banyak bagian dari
penampang inti akan lebih banyak.
b. Pancake (seperti panggangan roti), cara ini biasa dipakai pada sisi
tegangan tinggi dan dengan kawat tunggal (kawat kesatu ditumpuk
berikutnya pada kawat kesatu).
23
Kumparan transformator membeutuhkan bahan isolasi yang baik
untuk bagian-bagian:
a. Pada kumparan tegangan tinggi antara kawat satu dengan yang lain
pada satu bagian cake yang ada, antara cake satu dengan cake yang
lain.
24
jarak permukaan minyak dengan transformator teratas adalah 0,25 + 0,07
KV.
25
dengan bantuan grafik/lengkung 2 dan grafik/lengkung 3 pada lampiran
buku ini.
26
I.x = m (N.I) P N
I.x = m (N2 . I) P
Oleh karena transformator ini terdiri dri sisi primer dan sisi
sekunder, maka rugi tegangan reaktansi dapat juga ditulis:
I2 x2 = m (N22. I2) P
27
Gambar 2.7 Vektor Diagram Transformator Dengan Komponen
Kemagnitan Primer Dan Arus Primer.
28
Gambar 1.4 Vektor Diagram Transformator Berbeban Induksi.
29
regulasi tegangan untuk transformator yang bekerja dengan frekuensi (50-
60) Hz dan 25 Hz.
Tabel 2.5 Rendemen Transformator Distribusi Satu Fasa Dari (25) Hz 2,4
KV/ 120 V Dan 240 V/ 480V.
30
Rugi Watt pada Rendemen dalam Regulasi tegangan
75°C persen dalam prosen
KVA
Beban ¼ beban
Inti Tembaga Cosµ=1 Cosµ= 0,8
penuh penuh
1½ 25 61 94,5 92,8 4,1 5,74
3 38 91 95,8 94,4 3,1 5,34
5 51 155 96,0 95,3 3,1 5,34
7½ 80 184 96,6 95,3 2,5 3,50
10 101 235 96,7 95,6 2,4 3,36
15 125 330 97,0 96,2 2,2 3,08
25 180 505 97,3 96,7 2,1 2,94
37 ½ 320 750 97,4 97,1 2,1 2,94
50 280 1.055 97,6 97,3 2,1 2,94
75 410 1.430 97,6 97,4 2,1 2,94
100 460 1.910 97,7 97,7 2,0 2,80
150 1.225 1.325 97,7 97,7 1,9 2,66
200 1.460 1.790 97,7 97,7 -1,8 2,52
a. Udara/angin
31
c. Campuran antara udara, minyak bahkan minyak yang di sirkulasikan
dan didinginkan dengan air.
32
a. Minyak yang panas dalam tangki transformator akan naik keatas akan
disedot dengan pompa rotasi dikeluarka dari tangki transformator. Di
luar tangki minyak dilewatkan dalam pipa yang berspiral ini
dicelup/direndam dalam bak air yang didinginkan dengan udara luar.
Setelah minyak transformator ini dingin, lalu dimasukkan lagi ke
dalam transformator.
10. Rangkuman
33
34
35
C. Perlatihan
.
36
D. Daftar Bacaan
37
Quinn, M.J. 2015. Ethics for the Information Age, 6th Edition. Seattle:
Pearson.
38
BAB III
MENGKONTRUKSI SUATU TRANSFORMATOR
A. Pendahuluan
1. Deskripsi singkat
Pada Bab III dibahas tentang materi umum, merencanakan
kontruksi inti transfomator, merencanakan belitan menghitung ruang
kumparan tansformator, menghitung kerugian pada transformator,
rendemen transformator, menghitung tahanan belitan, dan kontruksi
transformator tiga fasa.
2. Tujuan Pembelajaran.
Setelah mengikuti pembelajaran materi transformator pada
buku ajar mahasiswa (BAM) ini, diharapkan mahasiswa dapat:
a. Tujuan Pembelajaran Sesuai dengan RPS
b. Mahasiswa mampu …
c. Mahasiswa mampu …
d. Mahasiswa mampu …
39
B. Materi
1. Umum
a. Inti transformator
40
untuk bentuk inti akan dikonstrusi dengan bentuk shell atau bentuk
batang, dan dipakai untuk transformator satu fasa/tiga fasa.
41
Gambar 3.1 Konstruksi Inti Transformator yang Akan Dikonstruksi
Tipe Shell.
Bila S = 2,5 L tidak diturut, dimana Q = S.L dan bila ukuran inti
dibuat persegi bujur sangkar, jadi S = L ialah √146 = 12,08cm, jadi S dibuat
12,5 cm dan L dibuat 12,5 cm. Dari data perhitungan di atas dapat
digambar detil konstruksi sebagai berikut dan H = 0,75 L ialah 9,375
dibuat 9,5 cm. Bila konstruksi inti dibentuk tipe batang, maka bentuk
penampang inti tidaklagi bentuk segi empat bujur sangkar, karena (klos)
tempat membelit kawat kumparan dibentuk lingkaran yang melingkari inti.
Kalau penampang inti segi empat bujur sangkar dipaksakan, banyak
rongga dimana kawat belitan tidak menempel mendekat dengan inti, ini
berarti banyak rugi fluxi bocor, yang akibatnya rugi reaktansi sangat besar.
42
Dari gambar 4 (a), dapat dihitung besarnya ukuran W, ialah W =
0,618 L dan L = S, sedang luas penampang tetap sebesar 146 cm2. Kalau S
= L = 12,5 cm, maka W = 0,618 . 12,5 = 9,19 dibuat 9,2 cm.
Seperti telah diketahui jumlah belitan ialah 168 belitan, dan arus
yang lewat padanya sebesar 66 amper. Dari apa yang telah diketahui dicari
dulu Amper/mm2 sebagai berikut:
43
a. Belitan untuk Kumparan Sekunder
44
c. Menghitung ruang untuk kumparan primer
45
4. Menghitung Kerugian Pada Transformator
46
Sebaiknya untuk mengetahui kebaikan dan kemampuan
transformator, perlu dicari rugi-rugi pada waktu transformator beban
penuh, sehingga rugi belitan primer maupun sekunder dapat diketahui
kemampuan penuhnya. Sedangkan rugi besi cukup diketahui pada beban
kosong (nol), karena faktor-faktor besarnya kerugian yang paling
menentukan adalah berat intinya dalam Kg.
Tabel belitan sekunder 22,8 mm. Rata-ratanya 11,4 satu sisi dari
belitan sekunder = 15,18 cm.
47
c. Rugi Besi Transformator
b = 12,5 cm
c = (2 . 9,5) + 44 = 63
Berat jenis besi 7,5, maka berat inti transformator ialah 33,16625 . 7,5
= 248,746875 Kg dibuat 249 Kg.
48
5. Rendemen Transformator Beban Penuh
Diameter kawat yang berisolasi 1,2 mm, jadi setebal 25.1,2 = 30 mm, tiap
lapis ada penyekat kertas kraf setebal 1 mm. Jumlah belitan primer 30 + 26
= 56 mm.
49
Dp2 = 163 + 2 (56) = 275 mm.
Gambar 3.6 Inti Tiga Fasa, Tiga Kaki Inti Transformator Dengan Belitan
Consenstris.
50
Jadi perhitungan mencari ukuran jendela seperti transformator
dengan inti type shell tidak lagi dipergunakan. Karena seperti pada gambar
17 belitan primer dan sekender, dibelit pada satu batang inti, sedang
belitan untuk fasa yang lain dilakukan sama dengan belitan fasa pertama,
lalu tiga batang inti yng adabelitannya, disambung dengan gambar dari
atas dan bawah sebagai jalannya fluxi anatr fasa (inti dan belitan), maka
ukuran penampang gambar atas maupun bawah sama dengan ukuran
penampang inti batangnya yang dibelit kumparan primer dan sekender.
Gambar 3.7 Tiga Buah Transformator Dengan Inti Type Shell Yang Dipakai
Untuk Transformator Tiga Fasa.
1. Inti transformator yang dibelit kumparan
primer/sekender.
2. Kumparan sekender
3. Kumparan primer
4. Gandar atas dan bawah
5. (M) pengantar jalannya fluxi
51
Untuk konstruksi transformator tiga fasa, maka konstruksi inti
terlalu boros, dimana (M) 5. Pada gambar 3.7 mestinya tidak perlu ada,
sedang gandar atas dan bawah mempunyai volume sama dengan inti (L). 1.
Bila M ditiadakan, maka jarak inti pada fasa ke 1 dengan inti fasa ke
2 mempunyai jarak 2D. Sesuai hasilperhitungan (lihat gambar 3.7). Untuk
lebih jelasnya inti transformator tiga fasa dikonstruksi seperti pada gambar
3.8 di bawah ini.
52
8. Belitan Kumparan TransformatorTiga Fasa
Belitan kumparan transformator tiga fasa seperti telah dibicarakan
pada bab I pada prinsipnya sama mempunyai istilah sistem dua macam.
Pada transformator tiga fasa kapasitas besar beltan kumparan ini masih
dirinci lagi menjadi :
c. Belitan kontinyu
53
Gambar 3.10 Kumparan Bentuk Silindris Dengan Penampang Kawat
Rangkap 1) Koker; 2)Penampang kawat belitan
54
Sedang semi helical seperti pada gambar 22b tiap dua putaran
belitan diteruskan pada putaran belitan berikutnya tanpa perantara
kawat/pengantar lain. Berbeda dengan helical sederhana beberapa putaran
belitan dengan kawat/pengantar bantuan untuk disambung pada putaran
belitan yang lain. Pada helical sederhana untuk berbagai keperluan
pendistribusikan arus antara cabang jajar, dipakailah yang dinamakan
transposition penghantar.
Pada gambar 3.12 dibuat tiga bagian sepanjang tinggi dari kumparan
belitan yang dirancang. Dari cara diatas dimana A tengah-tengah dari
transformator dan dua grup transposition (B), belitan sepanjang tinggi dari
kumparan belitan bagi empat bagian yang setara. Satu nomor cabang jajar
penghantar dalam satu putaran belitan helical biasanya dibuat sekitar 6
sampai dengan 20. Sistem belitan helical dipergunakan pada bagian
tegangan rendah suatu transformator kapasitas besar.
55
terletak diatas dan ujung pengantar akhir terletak dibawah dan tidak
berlapis seperti gambar 3.13.
56
Gambar 3.14. Belitan Sistem Sandwich.
Walaupun begitu belitan sandwich ini juga bisa dipakai inti tipe
batang untuk tranformator motor tiga fasa. Kesukaran yang dihadapi pada
belitan sandwich ini ketahanan isolasi antara kumparan belitan satu
dengan yang lain, antara kumparan tegangan tinggi dan kumparan
tegangan rendah, juga antara kaki inti.
57
12. Rangkuman
58
59
60
C. Perlatihan
Perlatihan berisi beberapa soal yang akan diujikan kepada pembaca.
61
D. Daftar Bacaan
Contoh penulisan daftar bacaan:
Nama Belakang, NmDpn. Tahun Terbit. Judul Bacaan. Kota Penerbit:
Nama Penerbit.
Quinn, M.J. 2015. Ethics for the Information Age, 6th Edition. Seattle:
Pearson.
Reynold, George W. 2015. Ethics in Information Technology, 5th Edition.
USA: Cengage Learning.
62
BAB IV
PENGGOLONGAN RANGKAIAN TRANSFORMATOR
A. Pendahuluan
1. Deskripsi singkat
Pada Bab IV dibahas tentang materi umum, transformator
satu fasa, tansformator tiga fasa, dasar teori penentuan arah
tegangan induksi, dan cara mengetahui angka jam transformator
tiga fasa
2. Tujuan Pembelajaran.
Setelah mengikuti pembelajaran materi transformator pada
buku ajar mahasiswa (BAM) ini, diharapkan mahasiswa dapat:
a. Menjelaskan tentang transformator satu fasa dan tansformator
tiga fasa.
b. Menganalisis tentang transformator satu fasa dan tansformator
tiga fasa
c. Menjelaskan tentang dasar teori penentuan arah tegangan
induksi, dan cara mengetahui angka jam transformator tiga fasa
d. Menganalisis tentang dasar teori penentuan arah tegangan
induksi, dan cara mengetahui angka jam transformator tiga fasa
63
B. Materi
1. Umum
64
Gambar 4.1 Pelaksanaan untuk memenuhi syarat (a).
65
Untuk persyaratan (c) ini sebetulnya sejalan dengan pelaksaan
persyaratan (a), hanya pada persyaratan 3 ini sisi tegangan rendah
(sekunder) biasanya dibebani penuh/maximal kemudian tegangan sisi
primer dan sisi sekunder diukur besranya penunjukkan tegangan dengan
volt meter. Atau dengan jalan lain pada sisi tegangan tinggi diberi tegangan
kurang dari semestinya, rangkaian pada sisi tegangan rendahnya dihubung
singkat, kemudian sisi primer dan sisi sekunder diukur tegangannya.
66
Inti dari transformator tiga fasa biasanya berkaki tiga. Lilitan primer
dan sekunder dari satu fasa ditempatkan pada masing-masing kaki.
Transformator berinti tiga kaki cukup memadai untuk semua hubungan
tiga fasa yang biasanya digunakan karena fluksi yang dihasilkan oleh lilitan
tiga fasa berbeda 1200. Pada setiap saat, dua kaki inti bertindak sebagai
lintasan balik bagi fluksi di kaki ketiga dan jumlah netto dari fluksi adalah
nol. Selama kondisi tidak bekerja dari sistem atau selama periode beban
sangat tidak seimbang, jumlah dari masing-masing fluksi dalam
transformator berinti tiga mungkin tidak nol. Selama kondisi seimbang ini,
sebagian fluksi magnet dipaksa kembali melalui tangki transformator.
Untuk memperbaiki masalah ini, maka transformator yang digunakan
untuk keperluan ini dirancang berinti empat atau lima kaki yang
memberikan lintasan balik bagi fluksi magnetik yang tidak seimbang.
67
Pada transformator tiga fasa disamping 4 (empat) persyaratan
seperti transformator satu fasa juga harus memenuhi satu persyaratan lagi
adalah kumpulan hubungan dalam sistem jam harus sama. Seperti telah
kita ketahui bahwa sisi primer bisa dirangkai bintang atau segitiga,
demikian pula pada sisi sekender dapat dirangkai bintang atau segitiga
bahkan zigzag. Sedang yang dimaksud sistem jam vektor tegangan induksi
(Eggl) salah satu fasa sisi primer sebagai jarum panjang dan sisi sekeder
sebagai jarum pendek.
vector salah satu fasa yang sama dengan fasa sisi primer mengarah
angka 12 juga sebagian contoh dapat diberikan sebagai berikut.
68
Gambar 4.6 Arah Arus dan Belitan Primer sama dengan Sekunder
Dari gambar 4.5 dapat dijelakan A-X belitan sisi primer dan a-x1
belitan sisi sekender, arah belitan dan arah arus sama da;am satu kaki inti
transformator, maka arah tegangan induksi yang timbul mempunyai vektor
yang arahnya sama atau searah.
69
Kemudian diagram vector tegangan induksi sisi primer dapat
digambar dulu, dan baru diagram vector tegangan induksi sisi sekender
digambar, fasa a-x1 digambar dari x1 ke a searah dengan vector X ke A,
demikian fasa-fasa lain.
Contoh lain seperti pada gambar 4.8 (YD11), seperti contoh di atas
dapat dibuat cara menggambar diagram vektornya, dan lihat rangkaian
belitan sisi sekendernya titik a disambung dengan titik y1 titik b disambung
dengan titik z1 dan titik c disambung dengan titik x. terlebih dulu digambar
diagram vector tegangan induksi sisi primernya, kemudian baru digambar
vektinya sisi sekender seperti contoh terdahulu. Untuk meyakinkan
tranformator ini memang betul YD11, maka dapat diteliti ulang dengan
cara meletakkan titik berat segi tiga sisi sekender berimpit dengan titik
XYZ, sisi primer, kemudian perpanjang garis dari titik berat segitiga sisi
sekender dengan titik b, maka perpanjangan garis akan menunjukkan
angka 11 sistem jam.
Gambar 4.8 Cara Membuat Diagram Vektor Transformator Tiga Fasa YD11
70
Dibawah ini penggolongan rangkaian transformator dengan jam
yang ditunjukkan pada Tabel 4.1.
1 2 3 4 5 6 7
Dd0
1 Delta-Delta atau
Dd12
Yy0
2 Star-Star atau
Yy12
Dz0
3 Delta-Star atau
Dz12
4 Delta-Star Dy5
5 Star-Delta Yd5
71
Rangkaian Belitan Vektor Diagram
No Tegangan Tegangan Tegangan Tegangan Hubungan Simbol
Tinggi Rendah Tinggi Rendah
1 2 3 4 5 6 7
6 Star-Delta Yz5
7 Delta-Delta Dd6
8 Star-Star Yy6
9 Delta-Star Dz6
10 Delta-Star Dy11
11 Star-Delta Yd11
72
Rangkaian Belitan Vektor Diagram
No Tegangan Tegangan Tegangan Tegangan Hubungan Simbol
Tinggi Rendah Tinggi Rendah
1 2 3 4 5 6 7
12 Star-Star Yz11
73
Gambar 4.9 Transformator 3 Fasa Hubungan Star-Star (Y-Y)
74
Gambar 4.10 Transformator 3 Fasa Hubungan Delta-Delta (Δ-Δ)
75
Gambar 4.11 Transformator 3 Fasa Hubungan Star-Delta (Y- Δ)
76
Gambar 4.12 Transformator 3 Fasa Hubungan Delta-Star (Δ- Y)
77
Gambar 4.11 Transformator 3 Fasa Hubungan Open Delta
78
Gambar 4.11 Transformator 3 Fasa Hubungan scott (T-T)
79
5. Rangkuman
80
81
C. Perlatihan
Perlatihan berisi beberapa soal yang akan diujikan kepada pembaca.
82
D. Daftar Bacaan
Contoh penulisan daftar bacaan:
Nama Belakang, NmDpn. Tahun Terbit. Judul Bacaan. Kota Penerbit:
Nama Penerbit.
Quinn, M.J. 2015. Ethics for the Information Age, 6th Edition. Seattle:
Pearson.
83
Kunci Jawaban
84
85
86
87
88
89
90
91
DAFTAR PUSTAKA
Quinn, M.J. 2015. Ethics for the Information Age, 6th Edition. Seattle:
Pearson.
92
LAMPIRAN
93
94
95
GLOSARIUM
96
97
98
99
100
INDEKS
101
102
103
BIODATA PENULIS
104