TENTANG
cara .....
cara peningkatan kemampuan lembaga
rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial;
143, .....
143 , Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5062);
6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintah Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) ;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2011
tentang Pelaksanaan Wajib Lapor Pecandu
Narkotika (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 46, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5211);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013
tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan Belanja Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2013
Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5243);
10. Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2010
tentang Badan Narkotika Nasional;
11. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
12. Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan BarangfJasa Pemerintah;
13. Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015
tentang Perubahan ke 4 atas Peraturan
Presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang
Pengadaan.....
Pengadaan BarangjJasa Pemerintah;
14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2415
Tahun 2011 tentang Rehabilitasi Medis
Bagi Pecandu dan Korban Penyalahgunaan
Narkotika (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2011 Nomor 825);
15. Peraturan Menteri Sosial Nomor 03 Tahun
2012 tentang Standar Lembaga Rehabilitasi
Sosial Korban Penyalahgunaan Narkotika,
Psikotropika, Dan Zat Adiktif Lainnya;
16. Peraturan Menteri Sosial Nomor 26 Tahun
2012 tentang Standar Rehabilitasi Sosial
Korban Penyalahgunaan Narkotika,
Psikotropika, Dan Zat Adiktif Lainnya (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 1218);
17. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 113/
PMK/05/2012 tentang Perjalanan Dalam
Negeri Bagi Pejabat Negara dan Pegawai Tidak
Tetap (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 678) ;
18. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
190/PMK/05/2012 tentang Tata Cara
Pembayaran Dalam Rangka Pembayaran
Anggaran Pendapatan Belanja Negara (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 1191);
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21
Tahun 2013 tentang Fasilitasi Pencegahan
Penyalahgunaan Narkotika (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 352);
20. Peraturan Kepala Badan Narkotika
Nasional Nomor 11 Tahun 2014 tentang
Tata Cara Penanganan Tersangka Dan/
Atau Terdakwa Pecandu Narkotika Dan
Korban.. . ..
Korban Penyalahgunaan Narkotika Ke
Dalarn Lembaga Rehabilitasi ( Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 844);
21. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 13
Tahun2014 tentang Perubahan Penggo1ongan
Narkotika ( Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 415);
22. Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional
Nomor 16 Tahun 2014 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Badan Narkotika Nasional
( Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 2085);
23. Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional
Nomor 3 Tahun 2015 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Badan Narkotika Nasional Provinsi
dan Badan Narkotika Nasional Kabupaten/
Kota ( Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 493);
24. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 421
Tahun 2010 tentang Standar Terapi dan
Rehabilitasi Gangguan Penggunaan Napza;
MEMUTUSKAN
B AB I . . . . .
DAB I
KETENTUAN UMUM
P asal1
diperdaya.....
untuk.....
untuk memulihkan kondisi fisik dan psikisnya akibat
penyalahgunaan Narkotika.
1 4. Lembaga rehabilitasi medis adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang melaksanakan rehabilitasi medis bagi
Pecandu, Korban Penyalahgunaan Narkotika dan Penyalah
Guna Narkotika yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.
15. Lembaga rehabilitasi sosial adalah tempat atau panti yang
melaksanakan rehabilitasi sosial bagi Pecandu, Korban
Penyalahgunaan dan Penyalah Guna Narkotika yang
ditetapkan oleh Menteri Sosial.
16. Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut Pemerintah,
adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang
kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
17. Pemerintah Daerah adalah gubernur, bupati, atau walikota,
dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara
pemerintahan daerah.
1 8. Badan Narkotika Nasional yang selanjutnya disingkat
BNN adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian,
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
Presiden yang mempunyai tugas di bidang Pencegahan
dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap
Narkotika.
P asal2
dan.....
B AB II
KEGIATAN DANP RO SES
P ENI NGKATAN KEMAMP UAN
P asal 3
P asal 4
g. pemberian.....
g. pemberian dukungan layanan rehabilitasi dan
pascarehabilitasi.
(2) Pemberian dukungan layanan rehabilitasi sebagaimana
dimaksud pada ayat ( 1) huruf g meliputi
a. rawat inap; dan
b. rawat jalan.
( 3) Pemberian dukungan layanan pascarehabilitasi sebagaimana
dimaksud pada ayat ( 1) huruf g meliputi:
a. layanan pendampingan;
b. layanan bimbingan pengembangan diri;
c. terapi kelompok; dan
d. kelompok dukungan keluarga (family support group).
P asal 5
P asal 6
b. mediasi.....
P asa17
P asa18
(4) Hasil.....
(4) Hasil pemetaan berupa kesimpulan kebutuhan dan kondisi
lembaga rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial yang akan
memperoleh peningkatan kemampuan berdasarkan prioritas
kebutuhan dan kondisi lembaga.
P asal 9
P asal10
Rehabilitasi. . ...
Rehabilitasi BNN dan pimpinan lembaga rehabilitasi.
P asal ll
P asal l2
P asal13 . . . . .
P asal l3
P asal14
( 3) Penyelenggaraan.....
141
PERATURAN KEPALA B4.D \N NARKOTIKA NASIONAL
NOMOR ..J. TAHUN 201C.
(3) Penyelenggaraan rehabilitasi pacta lembaga milik
pemerintah/ pemerintah daerah yang difungsikan sebagai
tempat rehabilitasi sosial dilaksanakan oleh Deputi Bidang
Rehabilitasi BNN.
P asal lS
P asal l6
dimaksud.... .
dimaksud dalam Pasall 3 ayat (2) melaksanakan penyusunan
rencana layanan rehabilitasi bersama dengan Deputi Bidang
Rehabilitasi BNN.
(4) Lembaga rehabilitasi milik masyarakat sebagaimana
dimaksud dalam Pasal12 ayat ( 3) melaksanakan penyusunan
rencana layanan rehabilitasi.
P asal17
BAB III
P ELAPORAN
P asal18
ayat 2 . . . . .
ayat (2) dikirimkan kepada BNN Kabupaten/Kota atau BNN
Provinsi sesuai ruang lingkup domisili lembaga rehabilitasi.
( 4) BNN KabupatenjKota wajib meneruskan laporan rekapitulasi
klien yang diterimanya kepada BNN Provinsi.
( 5) BNN KabupatenjKota dan BNN Provinsi wajib meneruskan
laporan rekapitulasi klien yang diterimanya kepada BNN.
(6) Laporan rekapitulasi klien sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) untuk lembaga milik pemerintahjpemerintah daerah
yang difungsikan sebagai tempat rehabilitasi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 13 ayat ( 1) dan ayat ( 2) dikirimkan
langsung kepada BNN.
(7) Format laporan rekapitulasi klien terdapat dalam lampiran I
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dengan Peraturan
Kepala ini.
Pasal19
BAB V
I
MONITORING DAN EV ALU ASI
Pasal20
kegiatan.....
kegiatan yang berhubungan dengan peningkatan kemampuan
lembaga rehabilitasi.
P asal21
P asal22
P asal23
BABV . . . . .
Pasal24
Pasal25
dimaksud.....
dimaksud pada ayat ( 3) tercantum dalam lampiran IV yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala
ini.
( 5) Pembiayaan layanan rehabilitasi dan pascarehabilitasi
sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) dilakukan dengan cara
swakelola berdasarkan peraturan perundang-undangan.
(6) Pembiayaan layanan rehabilitasi dan pascarehabilitasi
sebagaimana dimaksud pada ayat ( 4) dilakukan melalui
mekanisme sebagaimana tercantum dalam lampiran V
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Kepala ini.
(7) Dalam hal dukungan pembiayaan sebagaimana dimaksud
pada ayat ( 3) tidak memenuhi pola tarif resmi lembaga
rehabilitasi yang memperoleh dukungan peningkatan
kemampuan dari BNN, maka lembaga tersebut dapat
membebankan selisih pembiayaan pada pasien dan/atau
keluarganya.
(8) Dukungan pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) tidak termasuk pembiayaan apabila klien membutuhkan
rujukan pada lembaga lain terkait dengan komplikasi fisik
dan/atau komplikasi kejiwaannya.
BABV I
LAIN- LAIN
Pasal26
BABV II....•
BABV II
PENUTUP
Pasal27
Peraturan Kepala BNN ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 3 1 Maret 2015
TTD
ANANG ISKANDAR
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 25 Mei 2015
YASONNA H. LAOLY
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015 NOMOR 770
BADAN NARKOTIKA NASIONAL LAMPIRAN I
Mengetahui
Penanggung Jawab
TTD/Cap Lembaga/RS/Klinik
I ....................Nama.................... )
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 31 Maret 2 0 1 5
ANANG ISKANDAR
BADAN NARKOTIKA NASIONAL LAMPIRAN II
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 3 1 Maret 2015
ANANG ISKANDAR
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 3 1 Maret 2015
ANANG ISKANDAR
BADAN NARKOTIKA NASIONAL LAMPIRAN IV
6 X Rp. 75.000 �
I) Biaya asesmen (maksimal 6 orang)
Rp. 450.000,-
2) Transport petugas asesmen per orang 6 x Rp. 150.000 �
1 2-
. Milik Masy ar akat I Sw asta Ber basis Rehabilitasi Med is
Biaya yang dapat diklaim maksimum sebesar Rp 3. 500.000
yang terdiri dari beberapa tindakan antara lain:
1 . Asesmen
2. Konseling
3. Pemeriksaan kesehatan
4. Obat-obatan
5. Kamar perawatan
6. Penggandaan dan penjilidan
Besaran biaya disesuaikan dengan pola tarif resmi
Rumah Sakit/Klinik Swasta fasilitas pelayanan kesehatan
tersebut untuk kelas terendah yang melakukan klaim.
Lamanya perawatan disesuaikan dengan rencana terapi
berdasarkan hasil asesmen.
1 .3 . Milik Masy ar akat I Sw asta Ber basis Rehabilitasi So sial
Lama perawatan rehabilitasi rawat inap yang dapat
ditagihkan adalah maksimum 3 ( tiga) bulan rawatan.
I xRp. 25.000 -
d) SNA (Saturday Nighl Activity)
Rp. 25.000,-
I xRp. 25.000 -
e) Bimbingan Rohani
Rp. 25.000,-
8) Rujukan
Me.U.
Lama perawatan yang dapat ditagihkan pada layanan
ini adalah maksimum 12 (dua belas) kali pertemuan.
Alollut Tilldakaa •
Tilldakaa I Kepatau
llesaraD Bia,a
A. Penerimaan
I kJ X 1 00 . 000 •
a. Pemeriksaan urin (rapid test)
Rp. 1 00 . 000
I pkt X 50. 000 =
b. Rekarn medis
Rp. 50. 000
B. Dukungan Operasional
I) Honor operasional
2) Belanja Bahan
1 org x 1 kl x 300.000 =
a. Instruktur
Rp. 300. 000
1 kJ X 1 2 5 . 000 -
b. Rujukan fkonsu1tasi
Rp. 1 2 5 .000
22
. . Lay anan Bimbing an Kelo mpok, Peng embang an Dir i
d an Ter ap i Kelu arg a d i BNNP/BNNK/ Kab atau Balai
Pemasy ar akatan (Bap as)
Penerimaan
Dukungan Operasional
1) Honor operasional
2) Be1anja Bahan
1 org x 1 kl x 300.000 =
a. lnstruktur
Rp. 300.000
5) Kegiatan
a. Grup terapi
- 1 org x 1 4 . 000 �
- Konsumsi
Rp . 1 4 . 000
1 org x 5 0 . 000 -
- Transport peserta
Rp. 5 0 . 000
- 1 org x !jam x 300. 000 �
- Honor fasilitator
Rp. 300.000
- l kl X 1 50 . 000 �
- Transport fasilitator
Rp. 1 50 . 000
- 1 org x 1 4 . 000 -
- Konsumsi
Rp. 1 4 . 000
1 org x 50. 000 �
= Transport peserta
Rp . 50.000
- 1 org x !jam x 300. 000 -
Honor fasilitator
Rp . 300 . 000
- l kl X 1 50 . 000 �
- Transport fasilitator
Rp . 1 50 . 000
-- 1 org x 1 4 .000 -
- Konsumsi
Rp . 1 4 . 000
1 org x 5 0 . 000 -
Transport peserta
Rp . 5 0 . 000
1 org x 1 jam x 300. 000 -
Honor fasilitator
Rp. 300 . 000
l kl X 1 50 . 000 -
Transport fasilitator
Rp. 1 50 . 000
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 3 1 Maret 20 1 5
ANANG ISKANDAR
BADAN NARKOTIKA NASIONAL LAMPIRAN V
REPUBLIK INDONESIA
����RA�N--�KE�P�����H�U�N��:�ON�l�
TANGGAL 31 Maret 2015
MEKANISME PEMBIAYAAN
DUKUNGAN REHABILITASI DAN PASCAREHABILITASI
Ditujukan ke Deputi
c:::::::> Bidang Rehabilitasi
= =
U.P. Direktorat
terkait* setiap awal
bulan thn berjalan
38 .
r \1 f.< , ', r-..f l \ l \ 1' 1
\ 1 '"' ' � \] ...
atau kegiatan yang dilakukan.
3) Halaman depan rekening Tim Asesmen
Rehabilitasi;
4) Satu lembar kwitansi yang menyebutkan dan
melampirkan bukti rincian jumlah biaya atas
tindakan atau kegiatan yang dilakukan:
a) asesmen;
b) konseling;
c) terapi kelompok meliputi psikososial,
vokasional, olah raga, bimbingan rohani,
FSG, dll;
d) ATK;
e) penggandaan berkas atau laporan;
f) pemeriksaan medis ( bila ada);
g) transport rujukan ( bila ada);
h) pembelian alat tes urin narkoba;
44 1 H � .\.Tl 1-! -\ -.; f,; � l' \ l " H .\. 1 H '\ '\l,f<KIJTII\-\ '\ \ "i l l i "\ -\ 1
\ 0 \l O R .t T -\ l l l � .' 1 ,
berkas administasi pertanggung jawaban keuangan
atau laporan.
5) Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 3 1 Maret 20 1 5
ANANG ISKANDAR