Anda di halaman 1dari 7

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan

Kejadian Berat Badan Lahir Rendah


Reflitaa Hasni Mastiana
a
Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang

Abstract : Data birth in January-November 2009 the hospital Dr .M.Jamil Padang as many
as 699 babies who had low birth weight cases as many as 289 (41.34%).The purpose of this
study was to determine the factors associated with the incidence of LBW in dr.M Djamil
hospital Padang. This research is Analytical Descriptive cross-sectional design. Its sampel
werw 237 people data. Data used in this research was secondary data, then the data were
analyzed using chi-square and logistic regression.
(66.7%) mothers have the gestational age prematurely, there were a significant associations
between regular antenatal care, maternal age and the number of maternal with the incidence
of low birth weight. There was no significant relationship between having a disease and
maternal gestational age with the incidence of low birth weight. The most dominant factors
affecting LBW were maternal age.

Keywords: LBW, ANC, Parity risk.

Abstrak : Data kelahiran pada bulan Januari–November 2009 di Rs Dr M Djamil Padang


menunjukan sebanyak 699 bayi lahir dimana bayi dengan berat badan lahir rendah adalah
sebanyak 289 (41,34%). Tujuan penelitian adalah unuk mengetahui faktor yang berhubungan
dengan kejadian berat badan lahir rendah (BBLR) di Rs Dr M Djamil Padang. Penelitian ini
menggunakan desain dekriptiv analtik kross sectional. Sampel adalah sebanyak 237 orang
yang memiliki data lengkap. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.
Data dianalisa menggunakan uji chi square dan regresi logistic. Hasil penelitian menunjukan
terdapat hubungan bermakna antara keteraturan pemeriksaaan kehamilan, usia ibu dan jumlah
kehamilan ibu dengan kejadian BBLR. Tidak terdapat hubungan bermakna antara adanya
penyakit dan usia kehamilan ibu dengan kejadian BBLR, faktor yang paling dominan
mempengaruhi BBLR adalh usia ibu

kata Kunci : LBW,ANC, risiko kematian

Angka kematian bayi, balita dan bagi kesehatan tahun-tahun berikutnya.


anak merupakan salah satu indikator BBLR termasuk faktor utama dalam
kesehatan yang sangat mendasar (Fatimah, peningkatan mortalitas, morbiditas dan
2008). Bayi lahir dengan berat lahir renndah disabilitas neonatus, bayi dan anak serta
(BBLR) merupakan salah satu faktor resiko memberikan dampak jangka panjang
yang mempunyai kontribusi terhadap terhadap kehidupannya dimasa depan
kematian bayi khususnya pada masa (Maslikha, 2008).
perinatal dan BBLR berkaitan dengan Faktor yang mempengaruhi
tingginya angka kematian bayi dan balita terjadinya kejadian Bayi Berat Badan Lahir
(Depkes RI, 2005) karena lebih dari dua per rendah dapat di lihat dari faktor ibu yaitu
tiga kematian adalah BBLR yaitu berat penyakit ibu, umur, jarak kehamilan terlalu
badan lahir kurang dari 2500 gram dekat, jumlah paritas, riwayat kelahiran
(Joeharno, 2008). BBLR merupakan premature sebelumnya, pekerjaan,
indikator kesehatan yang sangat penting kehamilan kurang bulan, tidak mendapatkan

114
NERS JURNAL KEPERAWATAN VOLUME 7, No 2, Desember 2011 : 114-120

ANC yang komprehensif dan faktor janin eklampsia, eklampsia, plasenta previa,
yaitu cacat bawaan, infeksi selama dalam solusio plasenta dan anemia, 6 dari 10 orang
kandungan (Depkes RI, 2008). Kelahiran ibu memilki umur di atas 35 tahun dan 1
BBLR tampak meningkat pada wanita yang orang umur 20 tahun, 7 dari 10 ibu memiliki
berusia di luar usia 20 sampai 35 tahun. Ibu anak di atas tiga orang, dan 8 dari 10 ibu
dengan paritas lebih dari 3 anak beresiko 2,4 memiliki usia kehamilan di bawah 37
kali untuk melahirkan bayi dengan BBLR minggu, dan 8 dari 10 bayi memilki berat
(Maslikha, 2008). Jika ibu memiliki badan lahir di bawah 2000 gram ( Medical
Penyakit diharapkan ibu dapat mengenali Record RSUP Dr.M.Djamil Padang),
tanda-tanda bahaya dan mengusahakan Berikut ini peneliti melaporkan hasil
mendapatkan pengobatan terhadap masalah- penelitian yang sudah peneliti lakukan
masalah selama kehamilan (Depkes RI, dengan judul “ Faktor-Faktor Yang
2008). Berhubungan Dengan Kejadian BBLR Di
Secara global dikemukakan bahwa RSUP Dr.M.Djamil Padang ”.
selama tahun 2000 terdapat 4 juta kematian
neonatus (3 juta kematian neonatal dini dan
1 juta kematian neonatal lanjut). Lebih dari METODE
20 juta bayi diseluruh dunia (15,5%) dari Penelitian ini merupakan penelitian
seluruh kelahiran, merupakan BBLR, 95,6% Deskriptif Analitik dengan desain cross
diantaranya merupakan bayi yang dilahirkan sectional, dimana variabel dependen dan
di negara-negara sedang berkembang. independen diteliti pada waktu yang
Menurut Ibrahim (1997) insidensi BBLR di bersamaan. Penelitian ini telah dilaksanakan
Asia adalah 22% (Purwanto, 2009) . di RSUP Dr.M.Djamil pada bulan
Menurut Survei Demografi dan Desember 2009 sampai dengan Agustus
Kesehatan Indonesia 2002-2003, angka 2010.
kematian neonatal sebesar 20 per 1000 Populasi dalam penelitian ini adalah
kelahiran hidup. Dalam 1 tahun, sekitar semua ibu yang melahirkan bayi dengan
89.000 bayi usia 1 bulan meninggal. Artinya berat badan lahir rendah di RSUP. Dr.
setiap 6 menit ada 1 (satu) neonatus M.Djamil Padang pada tahun 2010 yaitu
meninggal. Penyebab utama kematian sebanyak 289 orang. Sampel diambil
neonatal adalah Bayi Berat Lahir Rendah dengan menggunakan cara total sampling
(BBLR) sebanyak 29%. Dan di Indonesia, sehingga jumlah sampel sebanyak 289
Insidensi BBLR di Rumah Sakit di orang.
Indonesia berkisar 20% (Depkes RI, 2008). Data yang di gunakan dalam
Berdasarkan data yang di peroleh penelitian ini adalah data sekunder yang
dari rumah sakit Dr.M.Djamil Padang tahun diperoleh dari hasil pencatatan rekam medis
2009 terdapat sekitar 1052 orang bayi yang RSUP Dr.M.Djamil tahun 2010 tentang
lahir dan terdapat 389 (36.98%) kasus Berat kasus BBLR. Dilakukan dengan 3 tahap
Badan Lahir Rendah. Sedangkan data yaitu : Analisis univariat, analisis bivariat
kelahiran bayi pada Januari-November 2010 dan analisis multivariate. Analisis Unvariat
adalah sebanyak 699 orang bayi dan yang menggambarkan distribusi frekuensi pada
mengalami kasus berat badan lahir rendah variabel yang diteliti. Analisa bivariat
yaitu sebanyak 289 (41.34%) (Medical menggunakan uji statistik untuk
Record RSUP Dr.M.Djamil Padang). membuktikan adanya hubungan antara
Berdasarkan data awal yang di variabel yang diteliti. Bila dalam
peroleh pada tanggal 06 Januari-14 Januari penghitungan didapat hasil yang bermakna
2010 di RSUP M.Djamil di dapatkan bahwa (harga p < α) maka hubungan antara
7 dari 10 orang ibu tidak melakukan ANC variabel dapat dibuktikan dan tidak terjadi
secara teratur, 8 dari 10 ibu tersebut secara kebetulan. Analisis multivariate
memilki suatu penyakit Seperti pre digunakan untuk mengetahui kekuatan

115
Reflita dkk, Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian BBLR....

dependen dan menentukan faktor Tabel 1 Distribusi Frekuensi Responden


paling dominan. Maka uji statistik yang Berdasarkan Berat Badan Lahir Bayi di
digunakan adalah analisis regresi logistik RSUP Dr.M.Djamil Padang
dengan metode enter dan secara bertahap
variabel yang tidak berpengaruh akan Berat Badan Lahir frekuensi %
dikeluarkan dari analisis (Dahlan, 2008). Bayi
Sangat Rendah <
63 26,6
1500 gram
HASIL DAN PEMBAHASAN Rendah
Berdasarkan tabel 1. diperoleh 174 73,4
1500 -2500 gram
informasi bahwa dari 237 kejadian kelahiran Jumlah 237 100,0
di dapatkan 174 orang ( 73.4 % )
diantaranya mempunyai berat badan lahir Berdasarkan paparan pada tabel 2
bayi rendah didapatkan Presentasenya lebih tinggi pada
Menurut Prawirohardjo (2002) bayi responden yang ANC nya tidak teratur
berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi baru (31,9%) dibandingkan pada responden yang
lahir yang berat badannya saat lahir kurang ANC nya teratur ( 19,2%). Uji statistik
dari 2500 gram. Faktor yang mempengaruhi dengan uji Chi-square menunjukkan
terjadinya kejadian Bayi Berat Badan Lahir terdapatnya hubungan yang bermakna
rendah dapat di lihat dari faktor ibu yaitu antara Berat Badan Lahir Rendah dengan
penyakit ibu, umur ibu < 20 tahun dan > 35 ANC di RSUP Dr. M.Djamil Padang tahun
tahun, jarak kehamilan terlalu dekat, jumlah 2011 dengan nilai (p=0,042)
paritas, riwayat kelahiran premature Adanya hubungan yang bermakna
sebelumnya, pekerjaan, kehamilan kurang antara melakukan ANC secara teratur
bulan, tidak mendapatkan ANC yang dengan kejadian BBLR ini sesuai dengan
komprehensif dan faktor janin yaitu cacat hasil penelitian Joeharno (2006) di Rumah
bawaan, infeksi selama dalam kandungan Sakit Al Fatah Ambon yang berjudul “
(Depkes RI, 2008). Beberapa Faktor Risiko Kejadian BBLR Di
Berdasarkan hasil pencatatan rekam Rumah Sakit Al Fatah Ambon Tahun 2006”
medik didapatkan berat badan yang paling yang menyatakan adanya hubungan antara
ekstrim yaitu 960 gram, dan berat ini dapat ANC dengan kejadian BBLR.
digolongkan kedalam berat badan lahir Prawirohardjo (2008) menyatakan
ekstrim rendah dimana bayi ini sering bahwa pemeriksaan antenatal yang lengkap
terjadi masalah yang berat misalnya sukar adalah K1, K2, K3, dan K4, hal ini berarti
bernafas, ikterus berat, infeksi, dan bayi minimal dilakukan sekali kunjungan
rentan terjadi hipotermia jika tidak dalam antenatal hingga usia kehamilan 28 minggu,
inkubator, sedangkan yang berat 2400 sekali kunjungan antenatal selama
digolongkan kedalam berat badan lahir kehamilan 28-36 minggu dan sebanyak dua
rendah mempunyai risiko kematian tinggi, kali kunjungan pada usia kehamilan di atas
oleh karena itu kelahiran ini sebaiknya 36 minggu.
dihindari dengan mengenal faktor-faktor Berdasarkan hasil pencatatan rekam
risikonya sedini mungkin. medik 138 orang bila bayi lahir dengan
berat badan lahir rendah akan mempunyai
resiko kematian, gizi kurang dan gangguan
perkembangan anak,sedangkan bayi dengan
berat badan lahir sangat rendah sering
terjadi masalah yang berat misalnya sukar
bernafas, kesukaran pemberian minum,
ikterus berat dan infeksi, bayi juga rentan
terjadi hipotermia jika tidak dalam

116
NERS JURNAL KEPERAWATAN VOLUME 7, No 2, Desember 2011 : 114-120

inkubator. Untuk mencegah resiko tahun, pada usia <20 tahun alat reproduksi
melahirkan BBLR dan menurunkan wanita belum matang untuk melaksanakan
prevalensi bblr di masyarakat yaitu dengan proses kehamilan dan persalinan sehat,
upaya mendorong semua perawatan sehingga besar kemungkinan untuk
kesehatan remaja putri dan mengusahakan terjadinya gangguan atau kelemahan dalam
semua ibu hamil mendapatkan perawatan kehamilan dan persalinan. pada umur > 35,
antenatal yang komprehensif. terjadi kemunduran pada alat reproduksi
Berat badan lahir bayi sangat rendah sehingga bila terjadi kehamilan juga dapat
presentasenya lebih tinggi pada responden menimbulkan risiko tinggi( Surjaningrat,
yang memilki penyakit penyerta (27,6%) 2005)
dibandingkan pada responden yang tidak Berat badan lahir bayi rendah presentasenya
ada penyakit ( 25.8 %). Uji statistik dengan lebih tinggi pada responden yang jumlah
uji Chi-square menunjukkan tidak paritas yang beresiko (77,8%) dibandingkan
terdapatnya hubungan yang bermakna pada responden yang tidak beresiko ( 64,6
antara Berat Badan Lahir Rendah dengan %). Uji statistic dengan uji Chi-square
memiliki suatu penyakit penyerta di RSUP menunjukkan terdapatnya hubungan yang
Dr M.Djamil Padang tahun 2011 dengan bermakna antara Berat Badan Lahir Rendah
nilai (p=0,862).Tidak ada hubungan yang dengan jumlah paritas ibu di RSUP Dr
bermakana antara penyakit dengan kejadian M.Djamil Padang tahun 2011 dengan nilai
BBLR. (p=0.043).
Meskipun belum ditemukan Berdasarkan tabel 1 diatas diketahui bahwa
hubungan antara penyakit dengan kejadian berat badan lahir bayi rendah presentasenya
BBLR, tetapi beberapa teori menyatakan lebih tinggi pada responden yang jumlah
komplikasi seperti komplikasi seperti paritas yang beresiko (77,8%) dibandingkan
hipertensi, plasenta previa, paritas, pada responden yang tidak beresiko ( 64,6
hidramnion, preeklampsia, kelainan uterus, %). Dari hasil pengambilan data yang di
kehamilan kembar, ketuban pecah dini, dapatkan dari hasil pencatatan rekam medik
sosial ekonomi rendah, jarak kehamilan didaptkan jumlah paritas ibu yang paling
yang terlalu dekat merupakan faktor banyak adalah 6 orang dan sesuai dengan
penyebab terjadinya BBLR ( winkjosastro, pendapat Maslikha ( 2008), jumlah anak
2006). lebih dari 4 dapat menimbulkan gangguan
Berat badan lahir bayi rendah presentasenya pertumbuhan janin sehingga melahirkan
lebih tinggi pada responden yang umur yang bayi dengan berat lahir rendah dan
beresiko (79,9%) dibandingkan pada perdarahan saat persalinan karena keadaan
responden yang tidak beresiko ( 64,3 %). rahim biasanya sudah lemah sehingga
Uji statistik dengan uji Chi-square sebaiknya setiap keluarga membatasi
menunjukkan terdapatnya hubungan yang mempunyai anak yaitu dibatasi cukup
bermakna antara Berat Badan Lahir Rendah mempunyai dua orang anak.
dengan umur ibu di RSUP Dr M.Djamil Dari hasil penelitian tersebut bearti
Padang tahun 2011 dengan nilai (P=0.012). jumlah anak yang terlalu banyak dapat
Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia menyebabkan terjadinya kelahiran BBLR
melahirkan yang berisiko lebih banyak karena jika ibu mempunyai jumlah paritas
melahirkan BBLR dibandingkan usia yang diatas tiga menyebabkan otot rahim akan
tidak berisiko untuk melahirkan BBLR dan melemah sehingga nantinya akan
terdapat hubungan yang bermakna antar menyebabkan terganggunya pertumbuhan
usia kehamilan dengan kejadian BBLR. Hal janin intrauterine sehingga akan
ini sesuai dengan teori yang telah menyebabkan terjadinya kelahiran BBLR
diungkapkan bahwa usia aman kehamilan Berat badan lahir bayi sangat rendah
dan persalinan adalah 20-30 tahun, dimana presentasenya lebih tinggi pada responden
resiko akan meningkat pada usia 30-35 yang premature (30,4%) dibandingkan pada

117
Reflita dkk, Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian BBLR....

responden matur (19.0 %). Uji statistic bayi yang yang dilahirkan, karena bayi yang
dengan uji Chi-square menunjukkan tidak dilahirkan, karena bayi yang terlalu muda
terdapatnya hubungan yang bermakna mempunyai prognosis yang buruk
antara usia kehamilan ibu dengan kejadian (Wiknjosastro,2007).
BBLR di RSUP Dr M.Djamil Padang tahun Setelah dilakukan analisis bivariat
2011 dengan nilai (P=0.086). dari 5 variabel diatas, yang masuk dalam
Tidak adanya hubungan yang bermakna kategori yang bisa menjadi kandidat adalah
antara usia kehamilan ini dengan kejadian 4 variabel yaitu anc, umur ibu, jumlah
BBLR sesuai dengan teori bahwa BBLR paritas dan usia kehamilan ibu Dari ke
adalah bayi yang lahir dengan berat lahir empat variabel independent tersebut
kurang dari 2500 gram tanpa memandang dilakukan analisis regresi logistik yaitu
usia kehamilan (Depkes RI,2008). dengan memasukkan keempat variabel
Kehamilan umumnya berlangsung tersebut secara bersama-sama, hasil analisis
40 minggu atau 280 hari dihitung dari hari dilihat dan nilai yang paling besar
pertama haid terakhir.Kehamilan aterm ialah dikeluarkan terlebih dahulu.
usia kehamilan antara 38-42 minggu dan ini Hasil penelitian ini dikarenakan usia
merupkan periode terjadinya persalinan aman kehamilan dan persalinan adalah 20-
normal. Bila kehamilan lebih dari 43 30 tahun, dimana resiko akan meningkat
minggu disebut posterm, dimana postterm pada usia 30-35 tahun, pada usia <20 tahun
ini terutama berpengaruh terhadap alat reproduksi wanita belum matang untuk
janin,dimana ada janin yang masa melaksanakan proses kehamilan dan
kehamilan postterm berat badannya persalinan sehat, sehingga besar
meningkat terus, ada yang tidak bertambah kemungkinan untuk terjadinya gangguan
ada yang lahir dengan berat badan kurang atau kelemahan dalam kehamilan dan
dari semestinya,atau meninggal dalam persalinan. pada umur > 35, terjadi
kandungankarena kekurangan zat makanan kemunduran pada alat reproduksi sehingga
dan oksigen, dan kehamilan antara 28-36 bilaterjadi kehamilan juga dapat
minggu disebut kehamilan premature, dan menimbulkan risiko tinggi (Surjaningrat,
kehamilan premature ini akan 2005).
mempengaruhi viabilitas (kelangsungan)

Tabel 2 Hubungan Antenatal Care, Penyakit Penyerta, Umur Ibu, Jumlah Pantas Ibu
dan Usia Kehamilan Ibu dengan BBLR di RSUP Dr.M.Djamil Padang

BBLR Total
Sangat rendah Rendah
Antenatal care f % f % f %

44 31.9 94 68.1 138 100


Tidak teratur
Teratur 19 19.2 80 80.8 99 100
p-Value = 0.042 < 0.05

Penyakit Penyerta
Ada penyakit 34 25.8 98 74.2 132 100.0
Tidak ada penyakit 63 26.6 174 73.4 237 100.0
Jumlah 29 27.6 76 72.4 105 100.0
P- Value = 0,862 > 0,05

118
NERS JURNAL KEPERAWATAN VOLUME 7, No 2, Desember 2011 : 114-120

Umur ibu

Berisiko 28 20.1 111 79.9 139 100.0


Tidak berisiko 35 35.7 63 64.3 98 100.0
Jumlah 63 26.6 174 73.4 237 100.0
p-Value = 0,012 < 0,05

Jumlah paritas ibu

Berisiko 35 22.2 123 77.8 158 100.0


Tidak berisiko 28 35.4 51 64.6 79 100.0
Jumlah 63 26.6 174 73.4 237 100.0
p-Value = 0,043 < 0,05

Usia kehamilan ibu

< 37 minggu 48 30.4 110 69.6 158 100.0


> 37 minggu 15 19.0 64 81.0 79 100.0
Jumlah 63 26.6 174 73.4 237 100.0
p-Value = 0,086 > 0,05

Analisa multivariat Ada hubungan yang bermakna antara


Setelah dilakukan analisis dengan melakukan antenatal care secara teratur
regresi logistik metode enter maka batas dengan kejadian BBLR
garis yang didapatkan hasil akhir adalah y = Ada hubungan yang bermakna antara umur
- 1,377 + 0, 790 ( umur ibu ),dan dari hasil ibu dengan kejadian BBLR
tersebut dapat di lihat bahwa yang paling Ada hubungan yang bermakna antara
dominan berpengaruh adalah umur ibu. jumlah paritas ibu dengan kejadian BBLR
di RSUP Dr M.Djamil Padang
Faktor yang paling dominan yang
KESIMPULAN DAN SARAN mempengaruhi BBLR adalah umur ibu
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dengan p = 0,08
lebih dari separuh ibu melahirkan bayi Diharapkan kepada Dinas kesehatan,
dengan berat badan lahir rendah di RSUP Puskesmas, dan Posyandu membuat suatu
Dr.M.Djamil Padang kebijakan dan program yang terkait untuk
Lebih dari separuh ibu tidak melakukan membuat suatu program penyuluhan kepada
antenatal care secara teratur di RSUP ibu hamil mengenai bahaya selama
Dr.M.Djamil Padang Tahun kehamilan, gizi ibu hamil, melakukan
Lebih dari separuh Ibu tidak memilki pemeriksaan kehamilan (ANC) secara
penyakit di RSUP Dr.M.Djamil Padang teratur minimal 4 kali, dan perawatan diri
Lebih dari separuh ibu memilki umur yang selama hamil sehingga ibu hamil mampu
beresiko di RSUP Dr.M.Djamil Padang dan berhasil menangani kasus BBLR.
Lebih dari separuh ibu memilki paritas yang
beresiko di RSUP Dr.M.Djamil Padang
Lebih dari separuh ibu memilki usia DAFTAR PUSTAKA
kehamilan yang prematur di RSUP Dahlan, M, S. (2008). Statistik untuk
Dr.M.Djamil Padang kedokteran dan kesehatan (edisi 3).
Jakarta : Salemba Medika

119
Reflita dkk, Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian BBLR....

Depkes RI. 2008. Manajemen Bayi Berat


Lahir Rendah Untuk Bidan Desa. Prawirohardjo, Sarwono .2002. Buku Acuan
Jakarta : Depkes RI Nasional Pelayanan Kesehatan
Hariady. 2009. Neonatus dan Berat badan Maternal Dan Neonatal. Jakarta:
lahir rendah. Yayasan Bina
Joeharno. 2008. beberapa faktor resiko Pustaka Sarwono ___________. 2006. Ilmu
kejadian bblr di rumah sakit al kebidanan.Jakarta: Yayasan Bina
fatah amhhtp//blogjoeharno.blospot Pustaka
Meadow, Sir Roy. 2003. Pediatrika. Jakarta Surasmi, Asrining. 2003. Perawatan Bayi
: Erlangga. Risiko Tinggi.Jakarta : EGC
Medical Record RSUP DR.M.Djamil. 2010. Winkjosastro, Hanifa. 2002. Ilmu
Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina
penelitian kesehatan. Jakarta : Pustaka___________. 2006. Ilmu
Rineka cipta kebidanan.Jakarta: Yayasan Bina
Pantiawati, Ika. 2010. Bayi Dengan Berat Pustaka
Badan Lahir Rendah. Yogyakarta :
Nuha Medika.

120

Anda mungkin juga menyukai