Anda di halaman 1dari 122

PELAJAR

dan
. BAHAYA

----f RKOTIKA
BADAN NARKOTIKA NASIONAL
DEPUTIPENCEGAHAN
DIREKTORAT DISEMINASI INFORMASI
TAHUN 2010
Badan Narkotika Nasionat (BNN) Repubtik Indonesia
Gedung BNN
Jl. MT. Haryono No. 11 Cawang
Jakarta Timur -INDONESIA
Telp. 021 80871566, 80871567
Fax. 021 80885225, 80871591, 80871522
email: info@bnn.go.id
website: www.bnn.go.id

Penyusun
TIMAHLI

Penanggung Jawab
Deputi Bidang Pencegahan
Direktorat Diseminasi lnformasi
Tahun 2010

I PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA


PERPUSTAKAAN BNN Rl
3.010
TGL DITERIMA
1117
No.INOUK
361 . .:1. I i!tvrl I P.
No. KOOE BUKU

SUMBER
s'""'""''""

HARG4BUKU

���r""
===== - J
PARAF PETUGAS
SAMBUfAN

engan mengucap syukur Kehadirat Tuhan


tfang Maha Esa, atas Rahmat dan Hidayah­
Nya, serta atas kerjasama dari berbagai
pihak, Badan Narkotika Nasional telah berhasil
menerbitkan buku Pelajar dan Bahaya Narkotika.
Saat ini penyalahgunaan narkotika di Indonesia sudah
merajalela. Hal ini terlihat dengan makin banyaknya
pengguna narkotika dari semua kalangan dan peredaran
narkotika yang terus meningkat. Namun yang lebih
memprihatinkan, penyalahgunaan narkotika saat ini justru
banyak dari kalangan remaja termasuk di dalamnya para
pelajar. Padahal mereka merupakan generasi penerus
bangsa yang nantinya akan menjadi pemimpin-peminpin
di negeri tercinta ini. Apa jadinya negara ini dimasa yang
akan datang, apabila generasi penerusnya saat ini sudah
merusak dirinya dengan menyalahgunakan narkotika.
Melihat kenyataan yang terjadi dan dampak negatifnya
yang sangat besar dimasa yang akan datang, maka semua
elemen bangsa ini, seperti pemerintah, aparat penegak
hukum, institusi pendidikan, dan seluruh masyarakat, harus
terus menerus melakukan gerakan memerangi
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, sehingga

I PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA 0


SAMBUTAN -----

upaya pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan


dan peredaran gelap narkotika dapat berjalan dengan
efektif.
l nstitusi pendidikan merupakan salah satu pihak yang
be rkewaj i ba n dan berta n g g u n g jawab d a l a m u paya
pencegahan penyalahgunaan narkotika dikalangan pelajar.
Karena pelajar merupakan objek yang secara emosional
m a s i h l a b i l , s e h i n g g a s a n g at re n t a n u n t u k
menyalahgu nakan narkotika. Mulai dari rasa ingin tah u ,
m a u coba-coba, ikut-ikutan ternan, rasa solidaritas group
yang kuat dan memilih l i ngkungan yang salah sampai
dengan faktor keluarga yang kurang perhatian dan lain-lain .
Disamping d a r i objek sasarannya yang l a b i l , sekolah
menjadi tempat yang rentan u ntuk peredaran narkotika.
Buku Pelajar dan Bahaya Na rkotika i n i dimaksudkan
untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang
bahaya narkotika dan upaya pencegahan penyalahgunaan
dan peredaran gelap narkoti ka di kalangan pelajar.
Kepada segenap Tim Penyusun, Panitia, Pengarah, dan
Narasumber serta semua pihak yang telah membantu , saya
s a m p a i ka n penghargaan d a n ucapan teri m a kasi h .
Semoga Tu han Yang Maha Esa senantiasa memberikan
petu nj u k kepada kita seka l i a n d a lam mewuj u d ka n
I ndonesia bebas Narkotika.

Jakarta , Desember 20 1 0
Kepala Badan Narkotika Nasional


Drs. GORIES MERE

0 PELAJAR D A N BAHAYA NARKOTIKA


kata pengantar

a rmasalahan narkotika di Indonesia semakin


omplek dan menggurita. Peredarannya bukan
anya berpusat di kola-kola besar saja, tapi
ambah sampai ke pelosok desa. Penggunanya
pun juga bukan dari kalangan berduit saja, tapi sudah
sampai kepada pelajar tingkat yang paling bawah.
Narkotika memang dapat menyerang kepada siapa saja,
kapan saja, dan dimana saja.
Seperti halnya life style, narkotika di kalangan pelajar
juga sedemikian maraknya. Dahulu, trend peredaran gelap
narkotika hanya berlokasi di tempat-tempat hiburan,
diskotik, kafe, dll, tetapi sekarang pelajar Ieiah
menggunakan sekolah dan rumah kosi sebagai tempat
untuk transaksi narkotika.
Realitas yang sangat memprihatinkan adalah angka
kematian pecandu narkotika yang cukup tinggi. Hasil
penelitian tahun 20091alu, menunjukkan 15 ribu kematian
per tahun disebabkan karena penyalahgunaan narkotika,
sebagian besar dari mereka adalah berusia remaja.
Tentunya hal ini sangat memprihatinkan, ketika usia
mereka masih sangat produktif untuk menjadi seorang

I PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA


KATAPENGANTAR _________________

intelektual, calon pemimpin bangsa, ulama pemimpin umat,


yang akan mewarisi perjuangan founding father bangsa ini,
tetapi ternyata terjerembab ke dalam 'jurang' kenistaan
dengan melibatkan mereka dalam penyalahgunaan dan
peredaran gelap narkotika.
Peran g u ru d i n i l a i s a n g a t streteg i s d a l a m u paya
mencegah para pelajar terl i bat dalam penyalahgunaan
narkotika, melalui pengawasan dan pembinaan di sekolah­
seko l a h . Meski seluruh elemen masyarakat m e m i l i ki
tanggung jawab yang sama dalam penanggulangan bahaya
narkotika, namun peran guru lebih strategis. Oleh karena
itu , para pendidik (guru) diminta agar secara terus menerus
m e m b e r i b a n t u a n d a n d o ro n g a n , m e l a k u k a n t ugas
pengawasan serta pembinaan terhadap pelajar di sekolah­
sekolah. ltu penting d ilakukan dengan harapan para pelajar
tetap patuh dan disiplin terhadap aturan-aturan sekolah dan
norma h i d u p d a l a m ke l u a rg a dan masyarakat. Para
pendidik terutama guru bidang pelajaran agama, biologi
dan PPKN , diharapkan dapat menggunakan beberapa
metode yang mel ibatkan anak didik secara aktif, disamping
metode ce ra m a h yang selama i n i kerap d i g u na ka n .
Penerapan metode belajar dengan ikut melibatkan pelajar
s e c a ra a kt i f i t u b i s a m e nj a d i s a l a h s a t u m e d i a
penanggu langan bahaya narkotika di kalangan pelajar.
Perbuatan menyalahgunakan narkotika di kalangan
pelajar d i sebabkan oleh beberapa faktor d i antaranya
karena keimanan dan ketaqwaan yang lemah , tertekan
j iwanya seh i ngga berusaha untuk melarikan d i ri dari
kenyataan hidup dan ingin d iterima dalam lingkungan atau
kelompok tertentu . Selain itu , juga karena tersedianya

PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA


_______ KATAPENGANTAR

n a rkoti ka serta l i n g k u n g a n yang m e n d u k u n g u n t u k


menyalahgunakannya.
Kita perlu mengambil langkah-langkah yang dapat
d ilakukan untuk menjamin kepastian bahwa para pelajar
dapat tumbuh dan mampu berkompetisi d i pasar global
u ntuk membangun bangsa dan negara yang bebas dari
bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.
Kita juga perlu menggugah kesadaran seluruh komponen
bangsa akan seriusnya ancaman narkotika .
Untuk itu, penerbitan buku Pelajar dan Bahaya Narkotika
i n i , d a pat memberikan p ema h ama n te ntang bah aya
penyalahgunaan narkotika serta dampaknya , sehingga
para pelajar akan berpikir panjang untuk menyalahgunakan
n a r kot i ka k a re n a m e n g e t a h u i res i ko y a n g a k a n
ditanggungnya.
K e p a d a Ti m P e n y u s u n , P a n i t i a , P e n g a ra h d a n
Narasumber serta semua pihak yang telah membantu demi
terbitnya buku i n i , saya sampaikan penghargaan dan
ucapan terima kasih. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa,
senantiasa memberikan petunjuk dan hidayah-Nya kepada
kita semua dalam mewujudkan I ndonesia bebas dari
narkotika.

Jakarta , Desember 20 1 0
Deputi Bidang Pencegahan
Badan Narkotika Nasional

Yappi Manafe

PELAJAR DAN BAHAVA NARKOTI KA


0
kata pengantar

Assalamualaikum, Wr. Wb.

/2 ji syukur kepada Allah SWT atas segala Rahmat


an Ridho-Nya sehingga Badan Narkotika
Nasional Republik Indonesia (BNN Rl) telah dapat
e e b kan buku "Pelajar dan Bahaya Narkotika".
Diharapkan buku ini dapat membantu masyarakat,
orangtua dan semua pihak yang mempunyai kontribusi
dalam upaya pencegahan, pemberantasan penyalah
gunaan dan peredaran gelap narkotika (P4GN) dan
Prekusor Narkotika.
Masalah penyalahgunaan dan peredaran gelap
narkotika/prekusor narkotika serta bahan/zat-zat adiktif
berbahaya lainnya, pada saat ini telah menunjukkan trend
peningkatan yang cukup mengkhawatirkan, sehingga
memerlukan perhatian dan penanganan dari berbagai
pihak, baik pemerintah serta departemen terkait, orangtua
maupun seluruh lapisan masyarakat secara

• PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA I


------- KATAPENGANTAR

berkesinambungan.
Semoga buku ini d apat dimanfaatkan sebagai referensi
bagi para orangtua dan masyarakat dalam rangka membina
kel uarga serta para rem ajanya, sehingga pelajar/remaja
sebagai penerus bangsa dapat terlepas d ari pengaruh
buruk Narkotika dan Preskusor Narkotika termasuk bahan/
zat-zat adiktif berbahaya lainnya.
Ucapan terimakasih kepada tim Direktorat Diseminfo
Deputi Pencegahan BNN Rl alas jerih payahnya menyusun
dan menyajikan buku panduan ini.
Semoga Allah SWT selalu meridhoi semu a usaha kita
bersama.


Jakarta, Desember 201 0
Direktur Diseminfo
Deputi Bidang Pencegahan
Bad •looal

Drs. HRM . Kurniawan, SH. MH

I PELAJAR DAN BAHAVA NARKOTI KA


DAFTAR ISI _______________________

_______ daftar isi

SAMBUTAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i
KATA PENGANTAR. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iii
KATA PENGANTAR. ........................................................... vi
DAFTAR lSI. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . viii
BAB I : P E N DAH U LUAN .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
. . . . . . . . . . .

BAB I I : J E N I S NARKOTIKA
DAN DAM PAK PENYALAHGU NAAN NYA. 11 .....

A. Jenis Narkotika . 11
. . . . . . . . ................ . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ...

B. Penyalahgunaan Narkotika 15
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..

C . Dampak Penyalahgunaan Narkotika 16


. . ........ . . . . . . . . .

D . Pelajar Target Bandar Narkotika 19


. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

E . Narkotika yang Sering Disalahgunakan 21


. . ... . . . . . . . . .

BAB I l l: PENYEBAB UTAMA PELAJAR


M ENYALAHGU NAKAN NARKOTI KA 37
. . . .... . . . .

1 . Faktor Narkotika . .. .
. . . ............. . . . . . . . . . . . . . . 37
. . . . . . . . . . . ..

2. Faktor lndividu . . ..
. . .......... ... .. 38
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ....

3. Faktor Lingkungan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4 1
4. Dampak U m u m Pelajar
Menyalahgunakan Narkotika . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 43
BAB IV : OPTI MALKAN U N I T
KESEHATAN SEKOLAH . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 49
1 . Unit Kesehatan Sekolah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 49 .

2. Pembinaan Siswa d i Sekolah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 50


BAB V : M E N C I PTAKAN L I N GKUNGAN
S E KOLAH BE BAS NARKOTI KA . . . 59
. . ........... . . .

P E LAJ A R D A N BAHAYA NARKOTIKA


______ DAFTAR 151

1 . Kepala Sekolah 59
. . . . . . . . . ..... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..

2. Guru 60
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . ............o............o. . . . . . . . . . . . . . . . o .. o o o o

30 Penjaga Sekolaho 0 . 61
. . 0 ..... . . . . . . . . . o . . . . . . . . . . . . . . 0 . . . . . . .

4. Organisasi Siswa . . 0 61
o o o o o o · ···o······ o o o o o O o o o o O o o o o o o o o o o oo

5 0 Komite Sekolah . . . . . .. ..
. . . . .. . 62
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 0 . . .

6. Siswa . 62
. . . . . . . . .............. o o o o o . . . . . . . . o .. o . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

BAB VI : H I D U P S EHAT TANPA NARKOTI KA .0 0 0 0 . . 65 . . . 0

1 . Menanggulangi Tekanan dari Teman Sebaya . 65 . . . .. . .

20 Untuk Para Guru . . . . . . . . . . . .68 .... o . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

3.Untuk Para Orangtuao . . 74


0 0 0 0 . . o . . o 0 0 0 0 o . . . . . . o . . . . . . . . o . . . .

BAB V I I : ANCAMAN H U K U MANO . . .. 78 . . . . . . . . . o . . o 0 0 . . 0 0 0 . .

lstilah Narkotika yang Sering Digunakano 98 . . ...

BAB VI I I : PENUTUP . . . . . . 1 00
. . . . . . . . . . . . o . . o . . . . . . . . . . . . . . o . . o . .

DAFTAR PUSTAKA . . . .. . . 1 03
. . . . . . . . . . . . . . . . . . ....o. . o . . . . o . . . . . .

PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA


bab • ------

BAB I

_____ pendahuluan

fl, rkotika sebenarnya merupakan obat yang


i b u t u h ka n d a l a m p e laya n a n kesehatan
manusia, namun permasalahan narkotika di
I ndonesia semakin komplek dan menggurita. Peredarannya
bukan hanya berpusat di kota-kota besar saja, tapi sudah
merambah sampai ke pelosok desa. Penggunanya pun juga
b u kan dari kalangan berd u it saj a , tap i sudah sampai
kepada pelajar ti ng kat yang paling bawa h . Narkotika
memang dapat menyerang kepada siapa saja, kapan saja,
dan dimana saja.
Seperti halnya life style, narkotika d i kalangan pelajar
juga sedemikian maraknya. Dahulu, trend peredaran gelap
n arkot i ka h anya berlokasi di tem pat-te m pat h i b u ra n ,
d i s koti k , kafe , d l l , teta p i s e k a r a n g p e l aj a r t e l a h
menggunakan sekolah d a n rumah kost sebagai tempat
untuk transaksi narkotika.
Narkotika disalahgunaka n sehingga mengaki batkan
gangguan fisik, menta l , sosial, keamanan, dan ketertiban
masya ra kat yang pada a k h i rnya akan m e n g g a n g g u

• PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA :


---- bab I

stabilitas ketahanan nasional suatu bangsa.


Perkembangan penyalahgunaan narkotika dari tahun ke
tah u n terus mengalami peningkata n . Apalagi j i ka kita
mengetahui jumlah kasus penyalahgunaan narkotika pada
tah u n-tahun belakangan ini, tentu jumlahnya akan sangat
fantastis dan memprihatinkan.
Karban penyalahgunaan narkotika kini tidak hanya
terbatas pada kalangan pelajar yang mampu saja, tetapi
sudah merambah kepada pelajar yang kurang mampu, baik
d i perkotaan maupun di pedesaan . Yang terli bat dalam
penyalahgunaan narkotika mulai dari pelajar SMA-S M P,
bahkan pelajar SD maupun TK pun sekarang juga sudah
kena 'virus mematikan' tersebut.
Berdasarkan hasil survei Badan Narkotika Nasional
tahun 2009 d iperoleh data bahwa rata-rata usia pertama
kali menyalahgunakan narkotika pada usia yang sangat
muda yaitu 1 2-15 tahun.
Angka penyalahgu naan narkoti ka d i kalangan pelajar
untuk pernah pakai sebesar 7,5 persen dan setahun pakai
sebesar 4,7 perse n . Angka penyalahgu naan narkotika ini
juga berbeda menurut jenis kelami n , usia dan jenjang
pendidika n . Angka penyalahguna pada kelompok laki-laki
l e b i h t i n g g i d i ba n d i n g p e re m p u a n . S e m a k i n t i n g g i
kelompok u s i a , semakin tinggi angka penyalahgunaan
narkoti kanya. Serta semakin tinggi jenjang pendidikan
maka semakin besar angka kejadian penyalahgunaan
narkotika.
Hasil survei tahun 2006 dan 2009 menunjukkan pola yang
sama bahwa angka penyalahgunaan narkotika lebih tinggi
pada sekolah swasta d i bandingkan sekolah negeri dan

P E LAJ A R D A N BAHAYA NARKOTI KA



bab l ___________________

agama.
Kejadian penyalahgunaan narkotika di kola besar relatif
tinggi, dibandingkan di kabupaten. Hal ini mengindikasikan
bahwa peredaran narkotika lebih marak d i kota-kota besar
dibandingkan d i kabupaten dalam setahun terakhir.
Hal tersebut menggambarkan bahwa siswa atau pelajar
yang berada di kota-kota besar merupakan target sasaran
yang paling mudah bagi peredaran dan penyalahgunaan
narkotika, hal ini merupakan bahan perenungan kita semua
untuk saling bekerjasama dengan warga sekolah SLTP dan
SLTA (Kepala Sekolah, Guru, Kom ite Sekolah, Siswa ,
Pen jag a Sekolah) dalam membentengi lingkungan sekolah
dari ancaman bahaya penyalahgu naan narkotika . U ntuk
mewuj udkan lingkungan sekolah yang immune terhadap
penyalahgunaan narkotika tersebut, tidak saja menjad i
tanggung jawab warga sekolah, tetapi juga membutuhkan
peran aktif masyarakat di lingkungan sekitar sekola h .
L i n g k u n g a n p e n d id i ka n /seko l a h s e b a g a i tempat
berkumpulnya pel ajar dengan kelompok sebayanya selama
5-6 jam perhari , merupakan lembaga yang potensial dalam
mempenga ruhi dan mewarnai keh idupan pelajar. Dalam
kaitannya dengan penyalahgunaan narkotika , pergaulan
dengan kelompok sebaya di lingkungan sekolah juga tidak
menutup kem ungkinan dapat d ijadikan sebagai ajang
pertukaran informasi , pembagian, jual beli serta perkenalan
terhadap penyalahgunaan narkotika yang cukup efektif. Oleh
karena itu seluruh warga sekolah dan stakeholders harus
sa ling bahu-membahu terlibat aktif dalam melakukan upaya
pencegahan penyalahgunaan narkotika secara terus­
menerus melalui aksi nyata . Tem pat pendidikan atau

PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA


Kepata Badan Narkotika
NasionaL Drs. Gories Mere,
bersama WakH Presiden
Budiono, saat menghadiri
Puncak Peringatan HANI
2010, di Monas, Jakarta.
Hadir juga sejumlah menteri
Kabinet Indonesia Bersatu
II.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,
menyerahkan Buku tentang pencegahan
narkotika, dalam huruf BraHe untuk tuna
netra. (atas)
Duta anti narkoba Badan Narkotika
Nasional, Teuku Wisnu, Farhan, Roy
Haryanto, dan Miss Indonesia 2009, usai
pengukuhan.
____ bab I

sekolah mulai dari Ting kat SD, SLTP dan SLTA, pada
dasarnya memainkan peran yang sangat penting dalam
menekan terjadinya penyalahgunaan narkotika di kalangan
p e l aj a r. S i st e m p e n d i d i ka n fo r m a l s e s u n g g u h n ya
merupakan ala! yang sangat efektif dalam membentuk
karakter pelajar agar mampu menghindari bahaya akibat
penyalahgunaan narkotika.
Salah satu penyebab meningkatnya penyalahgunaan
narkoti ka adalah kurangnya pendidikan dan informasi
tentang bah aya n a rkotika baik d i kalangan orang tua
maupun pelajar terutama anak-anak. Banyak orang tua yang
tidak menyadari pengaruh dan bahaya narkoti ka . Dalam
berbagai bentuk, narkotika menjadi ancaman mengerikan
bagi pelajar baik di lingkungan rumah, tempat bermain, dan
sekolah. Penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika
telah merambah ke seluruh pelajar mulai dari ting kat
Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi . Oleh karena itu ,
perlu nya penanga na n secara terpadu baik d i tingkat
pemerintah m a u p u n m asyarakat melalui pencegahan
penyalahgunaan narkotika berbasis sekolah. Dengan
adanya kerjasama yang baik, lingkungan sekolah dapat
terselamatkan dari bahaya narkotika. Pelajar pun dapat
menjadi generasi muda yang dapat·membangun bangsa
d i kemudian hari.
U paya penanggulangan dan p e n ce g a h a n
penya l a h g u n a a n n a rkotika s u d a h d i l a k u ka n d e n g a n
berbagai m a c a m kampanye, penyu l u h a n , penata ra n ,
pelati h a n , d a n pemeri ksaan . S a l a h satu u paya yang
d i lakukan sekolah dalam mencegah penyalahgunaan
narkotika adalah dengan d i kembangkannya suatu Unit

PELAJAR D A N BAHAYA NARKOTIKA


bab l ___________________

Kesehatan Sekolah (UKS). Bentuk u paya ini bukan hanya


m a m p u m e n g atas i , m e n ce g a h d a n m e n a n g g u l a n g i
penya l a h g u n a a n n a rkotika d i ka l a n g a n pelaj a r. U KS
d i h a rapkan m a m p u m e n u m b u h ka n kesadaran un t uk
mengembangkan p o l a hidup sehat yang anti narkoti ka .
Dengan demikian , akan tercipta li ngkungan sekolah yang
menyenangka n , atmosfer hubungan kekel uargaan yang
baik antara siswa dengan siswa , guru dengan siswa , juga
orangtua dan guru . Belajar yang menyenangkan di sekolah
akan membantu meningkatkan daya tahan siswa terhadap
pengaruh-pengaruh negatif.
Program pencegahan penyalahgunaan narkotika dalam
lingkup sekolah tersebut sudah pernah diaplikasikan dalam
sebuah program bernama "Anti Drugs Campaign Goes to
School". Program terpadu ini melibatkan seluruh komponen
dalam masyarakat, termasuk aparat yang berwenang .
Sinergi yang baik antara seluru h komponen yang terkait
akan mencapai hasil optimal, yaitu lingkungan sekolah yang
bebas narkotika .
Kita perlu menyadari bahwa banyak tantangan yang
di hadapi para pelajar saat i n i . Penyalahgunaan narkotika
di kalangan pelajar terus menunjukkan trend kenaikan,
b a h ka n di b e b e r a p a te m p a t , n a r k o t i k a I e i a h
menjerumuskan para pelajar ke dalam dunia kejahatan dan
kecanduan yang mematikan.
Realitas yang sangat memprihatinkan adalah angka
kematian pecandu narkotika yang cukup tingg i . Survey
nasional tah u n 2009 1al u , menunjukkan 15 ribu kematian
per Ia hun disebabkan karena penyalahgunaan narkotika,
sebagian besar dari mereka adalah berusia remaja.

PELAJAR DAN BAHAYA NAR KOTI KA


______ bab I

Tentunya hal ini sangat memprihatinkan, ketika usia


mereka masih sangat produ ktif untuk menjadi seorang
intelektual, calon pemimpin bangsa, ulama pemimpin umat,
yang akan mewarisi pe�uangan founding father bang sa ini,
tetapi ternyata terjerembab ke dalam 'jurang' kenistaan
dengan m e l i b atkan d i ri d a l a m penya l a h g u n a a n d a n
peredaran gelap narkotika.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan hal itu terjadi,
antara lain : Pertama, Faktor l ndividu . Faktor ini diawali dari
rasa atau keinginan untuk mencoba, lama kelamaan dia
akan kecanduan bahkan sampai menjad i pengedar atau
bandar obat ter1arang tersebut. Kedua, Kurangnya perhatian
d a r i ke l u a rg a . K e l u a rg a m e ru p a ka n t e m p a t a n a k
mem peroleh pend i d i ka n yang perta m a . Kal a u dalam
keluarga sistem kontrolnya lemah, maka kemungkinan anak
akan menyalahgunakan narkotika semakin besar. Ketiga,
K u ra n g nya kontrol d a ri m a syarakat terh a d a p p a ra
pengguna maupun pengedar narkotika. Kalau masyarakat
kita peka dengan lingkungannya, maka masyarakat akan
memberikan kontrol terhadap lingkungan di sekitamya agar
terhindar dari narkotika.
B e b e r a p a u p a y a ya n g d a pa t d i l a k u ka n u n t u k
menanggulangi penyalahgunaan narkoti ka di kalangan
pelajar, antara lain : Pertama, Meningkatkan kualitas pribadi
para pelajar dengan menambah pengetahuan tentang
narkotika dan penyalahgunaanya serta melakukan aktifitas
positif lainnya supaya para pelajar terhindar dari jeratan
narkotika. Disamping itu juga, para pelajar harus pandai
dan selektif dalam memilih Ieman, supaya tidak te�erumus
serta terhindar dari penyalahgunaan narkotika tersebut.

PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA


bab l ___________________

Ked u a , Terbuka dan sering berko m u n i kasi dengan


keluarga serta guru d i sekolah. Keluarga dan guru dapat
dijadikan sarana untuk saling memberi masukan untuk
pengendalian diri. Ketiga, harus selektif dalam bergaul baik
di sekolah maupun di lingkungan rumah, dan harus selektif
d a l a m m e m i l i h keg iata n yang positif di l i n g ku n g a n
masyarakat.
Keempat, Pemerintah harus memberlakukan peraturan
dan hukuman yang tegas serta berat kepada para pengedar
narkoti ka, su paya para pelajar bisa diselamatkan dari
pengaruh penyalahgunaan narkotika.
Kepala Badan Narkotika Nasional Drs. Gories
Mere, dihadapan sejumtah wartawan,
menjelaskan tentang upaya yang sudah
dilakukan BNN datam pemberantasan narkoba
di Indonesia.

Seumtah pelajar antusias mengikuti penyutuhan


P4GN di lingkungan sekolah.

Remaja Anti narkoba yang tergabung datam


sanggar seni tari ikut berpartisipasi dalam
puncak peringatan HAN1 2010 di Monas.
Oirektur Oesiminfo Badan Narkotika
Nasionat. Drs. Kurniawan, MH, saat
menghadiri Temu Kader Penyutuh P4GN
di Ungkungan petajar SLT P dan SLTA.

Para petaj ar bersemangat mengikuti


penyutuhan tentang narkoba. Mereka
kini sadar betapa bahayanya narkoba
bagi kelangsungan hidup mereka di
masa depan.

STOP NARKOBA sekarang juga.


bab 11 --
--

BABTI

jenis narkotika dan


dampak
pen'jalahgunaann'ja

A. Jenis Narkotika
alam undang-undang N o . 35 Tah u n 2009
e n t a n g N a rkoti k a , d i s e b u t k a n b a hwa
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal
dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun
semi sintetis, yang dapat menyebabkan penu runan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
m e n g h i l a n g ka n rasa nyeri , dan d apat m e n i m b u l ka n
ketergantungan, yang dibedakan dalam 3 golongan, yaitu :
I . Narkotika Golongan Satu
I I . Narkotika Golongan Dua
I l l . Narkotika Golongan Tiga

PELAJAR DAN BAH AVA NARKOTIKA I


______ bab ll

I . Narkotika Gol ongan Satu :

1. Tanaman papaver Somniferum 34. ET RIPTAMINA


2.Opium Mentah 35.KATINONA
3. Opium Masak seperti candu, 36.(+)-LISERGIDA
jicing, dan jicingko 37. MDMA
4. Tanaman Koka 38. meskalina
5. Daun Koka 39. MET KAT INONA
6. Kokain Mentah 40. 4-metilaminoreks
7. Kokaina 41.MMDA
8. Tanaman Ganja 42. N-eti!MDA
9.Tetrahydrocannabinol 43. N-hidroksi MDA
10. Delta 9 tetrahydrocannabinol 44.paraheksil
11. Asetorfina 45. PMA
12. Acetil - alfa-metil-fentanil 46. psilosina, psilotsin
13. Alfa-metilfentanil 47.PSILOSIBINA
14. Alfa-mentiltiofentanil 48. ROLISIKLIDINA
15.Beta-hidroksifentanil 49.S T P, DOM
16. Beta-hidroksi-3-metil-fentanil 50. T ENAMFETAMINA
17. Desmorfina 51. T ENOSIKLIDINA
18.Etorfina 52.T MA
19. Heroina 53. AMFETAMINA
20. Ketobemidona 54. DEKSAMFETAMINA
21.3-metilfentanil 55. FENETILINA
22. 3-metiltiofentanil 56. FENMET RAZINA
23. MPPP 57.FENSIKLIDINA
24. Para-fluorofentanil 58. LEVAMFETAMINA
25. PEPAP 59. levometamfetamina
26. Tiofentanil 60. MEKLOKUALON
27. BROLAMFETAMINA 61. METAMFETAMINA
28. DET 62.METAKUALON
29.DMA 63.ZIPEPPROL
30. DMHP 64.Opium Obat
31.DMT 65. Campuran atau Sediaan
32.DOET Opium Obat.
33. ET ISIKLIDINA

II. Narkotika Gol ongan Dua :


1. Alfasetilmetadol
2.Alfameprodina
3.Alfametadol
4. Alfaprodina

I PElAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA


bab 11 --
---

5. Alfentanil 46. Levofenasilmorfan


6. Allilprodina 47. Levomoramida
7. Anileridina 48. Levometorfan
8.Asetilmetadol 49. Levorfanol
9. Benzetidin 50. Metadona
10. Benzilmorfina 51Metadona intermediat
11. Betameprodina 52. Metazosina
12. Betametadol 53. Metildesorfina
13. Betaprodina 54. Metildihidromorfina
14. Betasetilmetadol 55. Metopon
15. Bezitramida 56. Mirofina
16. Dekstromoramida 57Moramida intermediat
17. Diampromida 58. Morferidina
18. Dietiltiambutena 59. Morfina-N-oksida
19. Difenoksilat 60. Morfin metobromida
20. Difenoksin 61. Martina
21. Dihidromorfina 62. Nikomorfina
22. Dimefheptanor 63. Norasimetadol
23. Dimenoksadol 64. Nor1evorfanol
24. Dimetiltiambutena 65. Normetadona
25. Dioksafetil butirat 66. Normorfina
26. Dipipanona 67. Norpipanona
27. Drotebanol 68. Oksikodona
28. Ekgonina 69. Oksimorfona
29. Etilmetiltiambutena 70. Petidina intermediatA
30. Etokseridina 71. Petidina intermediat B
31. Etonitazena 72. Petidina intermediat C
32. Furetidina 73. Petidina
33. Hidrokodona 74. Piminodina
34. Hidroksipetidina 75. Piritramida
35. Hidromorfinol 76. Proheptasina
36. Hidromorfona 77. Properidina
37. lsometadona 78. Rasemetorfan
38. Fenadoksona 79. Rasemoradina
39. Fenampromida 80. Rasemorfan
40. Fenazosina 81. Sufentanil
41. Fenomorfan 82. Tebaina
42. Fenoperidina 83. Tebakon
43. Fentanil 84. T ilidina
44. Klonitazena 85. T rimeperidina
45. Kodoksima 86.Garam-garam dari
Narkotika dalam golongan
tersebut di alas.

PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTI KA i


____ bab II

I l l. Narkotika Gol ongan Tiga :


1. Asetildihidrokodeina
2. Dekstropropoksifena
3. Dihidrokodeina
4. Etilmorfina
5. Kodeina
6.Nikodikodina
7. Nikokodina
8.Norkodeina
9. Polkodina
10. Propiram
11. Buprenorfma
12. Campuran atau sediaan difenoksin dengan bahan lain bukan
narkotika
13. Campuran atau sediaan difenoksilat dengan bahan lain bukan
narkotika.
Dari gambara n N arkoti ka d a l a m U nd a n g - U n d a n g
Tentang Narkotika No.35 Tah u n 2 0 0 9 ini juga menyebut
Prekursor Narkotika . Prekursor Narkotika Adalah zat atau
bahan pemula atau bahan kimia yang dapat digunakan
dalam pembuatan narkotika.

GOLONGAN D AN JENIS PREKURSOR

TABEL I TABELII
1. Acetic Anhydride 1. Acetone
2. N-AcetylanthranilicAcid 2. Anthrallinic Acid
3. Ephedrine 3. Ethyl Ether
4. Ergometrine 4. Hydrochloric Acid
5. Ergotamine 5. Methyl Ethyl Ketone
6.lsosafrole 6. Phenylacetic Acid
7. Lyrsegic Acid 7. Piperidine
8. 3,4-Methylenedioxyphenyl 8. Sulphuric Acid
9. Norephedrine 9. Toluene
10. 1-Phenyi-2-Propanone
11. Piperonal
12. Potassium Permanganat
13. Pseudoephedrine
14. Safrole

PELAJAR DAN BAH AVA NARKOTIKA


bab ·· ----

B. Penyalahgunaan Narkotika
Dari dampaknya , narkotika bisa d i bedakan menjadi tiga:
1. Depresan, yaitu menekan sistem syaraf pusat dan
mengurangi aktifitas fungsional tubuh sehingga pemakai
merasa tenang, bahkan bisa membuat pemakai tidur dan
tak sadarkan diri . Bila kelebihan dosis bisa mengakibatkan
kematian. Jenis narkoba depresan antara lain opioda, dan
berbaga i turunan nya seperti morphin dan heroin. Contoh
yang populer sekarang adalah Putaw.
2. Stimu l a n, m e ra n g s a n g fu n g s i t u b u h d a n
meningkatkan kegairahan serta kesadaran . Jenis stimulan:
Kafein, Kokain, Amphetamin. Contoh yang sekarang sering
dipakai adalah Shabu dan Ekstasi .
3. Halusinogen, dampak utamanya adalah mengubah
daya persepsi atau mengakibatkan halusinasi. Halusinogen
kebanyakan be rasa I dari tanaman seperti mescaline dari
kaktus dan psilocybin dari jamur-jamura n . Selain itu ada
juga yang diramu d i laboratorium seperti LSD. Yang paling
banyak di pakai adalah marijuana atau ganja.
Kebanyakan zat dalam narkotika sebenarnya digunakan
u ntuk pengobatan dan penelitian. Tetapi karena berbagai
alasan - mulai dari keinginan untuk coba-coba, ikut trend/
gaya , lambang status sosial , ingin melu pakan persoalan,
d l l . - maka n a rkot i ka k e m u d i a n d i s a l a h g u n a ka n .
Penggunaan terus menerus dan berlanjut akan
menyebabkan ketergantu ngan ata u dependensi atau
kecanduan .
Tingkatan penya lahgunaan biasanya sebagai berikut:
1 . Coba-coba
2. Senang-senang

PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA'


____ bab ll

3 . Menggunakan pada saat atau keadaan tertentu


4. Penyalahgunaan
5. Ketergantungan

C. Dampak penyalahgunaan Narkotika


Bila narkoti ka digu nakan secara terus menerus atau
melebihi takaran yang telah ditentukan akan mengakibatkan
ketergantungan . Ketergantungan atau kecanduan inilah
yang akan mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis,
karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat
(SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru ,
hati dan ginjal.
Dampak penyalahgunaan narkotika pada seseorang
sangat tergantung pada jenis narkotika yang d i paka i ,
kepribadian pemakai d a n situasi atau kondisi pemakai.
Secara umum, dampak kecanduan narkotika dapat terlihat
pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.

Dampak Fisik:
1 . Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti:
keja ng-kejang, halusinasi , gangguan kesada ra n ,
kerusakan syaraf tepi
2 . G a n g g u a n pada j a n t u n g dan pem b u l u h d a ra h
(kardiovaskuler) seperti : infeksi akut otot jantung,
gangguan peredaran darah
3. G a n g g u a n pada k u l i t ( d e rmatolog i s ) s e p e rti :
penanahan (abses), alerg i , eksim
4. G a n g g u a n pada paru-paru ( p u l moner) seperti :
penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas,
pengerasan jaringan paru-paru

PELAJAR DAN BAHAVA NARKOTI KA


bab 11 --
--

5 . Sering saki! kepala, mual-mual dan muntah , murus­


murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit
tidur
6 . Dampak terhadap kesehatan reprod u ksi adalah
gangguan pada endokri n , seperti: penurunan fungsi
harm o n re p ro d u ks i ( e st ro g e n , p r o g e s t e ro n ,
testosteron), serta gangguan fungsi seksual
7. Dampak terhadap kesehatan reproduksi pad a remaja
p e r e m p u a n a n t a ra l a i n p e ru b a h a n p e r i o d e
m e n stru a s i , keti d a ktera t u r a n m e n stru a s i , d a n
amenorhoe (tidak haid)
8. Bagi p e n g g u n a n a rkoba m e l a l u i jarum s u n t i k ,
k h u s u snya pemakaian j a r u m s u n t i k secara
bergantian, resikonya adalah tertular penyakit seperti
hepatitis B, C, dan H IV yang hingga saat ini bel um
ada obatnya
9. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika
terjadi Over Dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi
kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis
bisa menyebabkan kematian

Dampak Pslkis:
1 . Malas belajar, ceroboh , sering tegang dan gelisah
2 . H i lang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh
curiga
3 . Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
4. Sulit berkonsentrasi , perasaan kesal dan tertekan
5. Cenderung menyakiti d i ri , perasaan tidak aman,
bahkan bunuh diri

PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA i


____ bab II

Dampak Sosial:
1 . Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan
oleh lingkungan
2 . Merepotkan dan menjadi beban keluarga
3. Pend idikan menjadi tergangg u , masa depan suram
Dampak fisik, psikis d a n sosial berh u b u n g a n erat.
Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit yang
l u a r b i a s a ( s a k a w ) b i l a t e rj a d i p u t u s o b a t ( t i d a k
m e n g k o n s u m s i obat pada waktu nya ) d a n d o ro n ga n
p s i ko l o g i s b e r u p a ke i n g i n a n s a n g a t kuat u n t u k
mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest). Gejala fisik dan
psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti
dorongan untuk membohongi orang tua/teman, mencuri,
pemarah, manipulatif, dll.

D. Pelajar Target Bandar Narkotika


Masa remaja termasuk pelajar, merupakan suatu fase
peru b a h a n d a ri m a s a a n a k- a n a k m e nj a d i dewasa.
Perubahan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja
akan membentuk karakter dan perilaku di masa dewasa.
Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja sudah rusak
karena narkotika, maka suram atau bahkan hancurlah masa
depannya.
Pada masa remaja, keinginan untuk mencoba-coba,
mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang
besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar­
wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan pelajar
untuk terdorong menyalahgunakan narkotika. lni yang
mendorong para bandar narkotika membidik para pelajar
u ntuk menjadi target pemasarannya. Data menu nju kkan

PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA


bab ll __________________

bahwa jumlah pengguna narkotika yang paling banyak


adalah kelompok usia remaja.
M a s a l a h m e nj a d i l e b i h gawat l a g i b i l a k a r e n a
penggunaan narkotika, para pelajar atau remaja tertular dan
menularkan H IV/AIDS d i kalangan mereka . Hal i n i telah
terbukti dari pemakaian narkotika melal u i jarum suntik
secara berganti a n . J i ka masalah ini tidak kita cegah,
bangsa kita akan keh ilangan remaja yang sangat banyak
akibat penyalahgunaan narkotika dan merebaknya penyakit
yang mematikan yakni H IV/AIDS, dan hingga kini belum
d itemukan obatnya . Kehilangan remaja sa ma dengan
kehilangan sumber daya man usia bagi bangsa.

PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA


_______ bab II

E. Narkotika yang Sering


Disalahgunakan

1. Cannabis
Apakah Yang Dimaksud Cannabis?
Cannabis adalah zat tembakau agak kehijau-hijauan atau
kecoklat-coklatan yang dibuat dari bagian atas tanaman
yang berbunga dan terpisah dari tanaman (rami). Damar
cannabis atau "hasis" adalah proses pengeluaran cairan
hitam atau coklat yang kering dari bagian atas tanaman
cannabis yang berbunga, yang dibuat menjadi bubuk atau
ditekan menjadi berbentuk irisan papan atau kue. Minyak
cannabis atau "minyak hasis" merupakan cairan yang
diperas dari salah satu zat atau damar tanaman yang
dikeringkan.
Bagaimana Cannabis ltu Digunakan?
Semua bentuk cannabis biasanya dihisap. Damar dan
minyak cannabis juga dapat ditelan, direbus dalam teh.

I PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA


bab 11 -----

B a g a imana C a nna b is Mempeng a r u h i P a ra


Pemakai?
Cannabis dapat membuat para pemakai merasa santai
dengan tenang dan terkadang sangat gembira . Para
pemakai m u ng k i n j u g a mengalami sebuah perasaan
pandangan, penciuman, dan pendengaran yang lebih hidup.
Apa Resiko-Resiko yang Berhubungan Dengan
Penggunaan Cannabis?
Dalam jangka waktu pendek, para pemakai mengalami
peningkatan rata-rata nafsu makan dan denyut nadi. Para
p e m a k a i j u g a m e m p u n y a i m a s a l a h - m a sa l a h u n t u k
melakukan pekerjaan-pekerjaan fisik dan pemikiran seperti
mengendarai sebuah mobil dan berpikir secara logis.
Dengan dosis yang tingg i , kesad aran para pemakai
terhadap suara dan warna mung kin dipertajam, sementara
itu cara berpi kir mereka menjadi lambat dan bingung .
Apa b i l a dosis i n i sangat besar, pengaruh-pengaruh
ca nnabis serupa dengan pengaruh h a l u s i nogen (zat
penyebab h a l u s i n a s i ) d a n d a pat menyebabkan
kegelisahan, kepanikan d a n bahkan peristiwa-peristiwa
kegilaan. Para pemakai cannabis yang teratur mengambil
resiko pengembangan ketergantungan kej iwaan hingga
waktu dimana mereka kehilangan minat dalam semua
kegiatan yang lain, seperti hubungan pekerjaan dan pribadi.
Stud i baru-baru i n i d i l nggris memperli hatkan sebuah
hubungan antara penggunaan cannabis dan peningkatan
d a l a m s c h i zofre n i a ( p e n y a k i t j i w a b e r u p a s u ka
mengasingkan diri).
Resiko-Resiko yang Lain
Asap cannabis mengandung 50 persen lebih banyak tar

PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTI KA


_______ bab II

daripada rokok dengan tar yang tinggi, yang mana


menempatkan pemakai dengan meningkatkan sebuah
resiko kanker paru-paru dan penyakit-penyakit pernafasan
yang lain.

Apa yang Dimaksud Kokain?


Kokain adalah bubuk halus berwarna putih atau putih
agak abu-abu dan kuning yang dipergunakan sebagai obat
perangsang yang kuat. Kokain disadap dari sisa-sisa
tanaman coca. Di jalanan, kokain dapat dilarutkan atau
"dikurangi" dengan zat-zat yang lain untuk meningkatkan

I PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA


bab ll __________________

jumlah. Crack adalah kokain yang sudah diproses lebih


lanjut dengan amonia atau sodium bicarbonate (baking
soda) dan nampak seperti kepingan-kepingan atau batuan­
batuan yang kecil .
Bagaimana Kokain l tu Digunakan?
Koka i n biasanya d i e n d u s/d i d e n g u s atau d i s u ntik,
sedangkan crack d i h isap.
Bagaimana Kokain Mempengaruhi Para Pemakai?
Kokain dapat membuat para pemakai merasa bergairah
d a n g e m b i ra seka l i . Di s a m p i n g itu , p a ra p e m a k a i
seringkali mengalami peningkatan stamina sementara dan
tahan lapar serta kelelahan.
Apakah Resiko-Resiko yang Berhubungan Dengan
Penggunaan Kokain?
Pengaruh jangka pendek mencakup kehilangan nafsu
makan, pernafasan lebih cepat, meningkatkan suhu tubuh
dan rata-rata denyut jantung, bertingkah laku aneh, tidak
menentu dan terkadang berbuat kasar. Dosis kokain yang
berlebihan menyebabkan kekejangan , pembekuan, stroke,
cerebral haemorhage atau gagal jantung. Penggunaan
dalam jangka panjang mempunyai resiko dengan sejumlah
masalah kesehata n , beberapa diantaranya bergantung
pada pen g g u n a a n obat. M e n g e n d u s koka i n sangat
membahayakan jaringan alat penciuman, menghisap dapat
menyebabkan masalah pernafasan, sedang penyuntikan
dapat menyebabkan penyakit-penyakit luka yang bernanah
atau infeksi.
Resi ko-resiko lain, tanpa memperhatikan bagaimana
obat itu digunakan, meliputi ketergantungan psikologi yang
k u a t , k e k u ra n g a n g i z i , m e n u r u n nya b e rat b a d a n ,

PELAJAR DAN BAH AVA NARKOTIKA


_______ bab II

ketidaktahuan arah, ketidakpedulian dan keadaan yang


serupa dengan psikosis paranoid.
Resiko-Resiko yang Lain
Mencampurkan kokain dengan alkohol menjadi koktail
yang berbahaya dan dapat meningkatkan kemungkinan
kematian tiba-tiba.

Apakah Yang Dimaksud Ekstasi?


Ekstasi merupakan perangsang psikoaktif, biasanya
dibuat dalam laboratorium yang tidak sah.
Sebenarnya istilah "ekstasi" telah berkembang dan tidak
lagi mengacu pada sebuah zat tunggal yang sama
pengaruhnya pada pemakai. Seringkali, setiap tablet
dengan logo sekarang disebut "ekstasi" tanpa
memperhatikan komposisi bahan kimianya. Sementara
obat ini biasanya diedarkan/dipasarkan berupa tablet,
serbuk atau kapsul, dalam berbagai bentuk dan ukuran.

I PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA


bab •• -----

Bagalmana Ekstasi Digunakan?


Biasanya ekstasi ditelan tapi dapat juga didengus atau
disuntikan.
Bagaimana Ekstasi Mempengaruhi Para Pemakai?
Ekstasi dapat mempertinggi tingkat perasaan emosi
para pemakai dan menyebabkan perasaan kedekatan
pada orang-orang di sekitar mereka. Ekstasi juga dapat
membuat pemakai merasa lebih mudah bergaul dan penuh
semangat.
Apa Res iko-Res iko yang Berka ita n Denga n
Penggunaan Ekstasi?
Dalam jangka pendek, ekstasi dapat membuat tubuh
mengabaikan tanda-tanda kesedihan seperti dehidrasi,
sakit kepala dan keletihan dan ekstasi dapat mengganggu
kemampuan tubuh u ntuk mengatur suhu. Lagi pula ekstasi
dapat merusak organ-organ dengan parah seperti hati dan
ginjal.
Penggunaan ekstasi dapat menyebabkan penyakit
sawan dan gaga! jantu n g . Dosis besar e kstasi j u g a
menyebabkan kegelisahan, rasa cemas dan halusinasi
yang parah . Penggunaan ekstasi dalam jangka panjang
dapat merusak bagian-bagian tertentu dari otak yang
mengakibatkan depresi yang parah dan hilangnya daya
ingat.
Resiko-Resiko yang Lain
Tablet-tablet atau pil yang d ijual sebagai "ekstasi" dapat
mengandung zat-zat yang berbahaya dan dapat berubah­
ubah pad a kekuatan dan akibat-akibatnya .

PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA


_______ bab II

Apa Heroin Itu?


Heroin adalah obat adiktif dengan sifat penghilang rasa
sakit yang diproses dari morien, sebuah zat yang terjadi
secara alami dari tanaman opium poppy. Heroin murni
adalah serbuk berwarna putih. Heroin-heroin yang ada di
jalan biasanya berwarna putih kecoklatan karena sudah
dicairkan atau "dikurangi" dengan kotoran-kotoran yang
berarti tiap-tiap dosisnya berbeda.
Bagaimana Heroin Digunakan?
Heroin biasanya disuntikan tapi dapat juga didengus,
dihisap atau dihirup.
Bagaimana Heroin ltu Mempengaruhi Para Pemakai?
Heroin dapat melegakan ketegangan, kegelisahan dan
depresi, merasa terlepas dari kesedihan emosional dan
tisik atau rasa sakit. Dengan dosis yang tinggi, dapat
mengalami perasaan gembira tetapi hanya sementara.
Apa Resiko-Resiko Yang Berhubungan Dengan
Penggunaan Heroin?
Pengaruh jangka pendek meliputi pupil yang mengecil,
rasa mual, muntah, ngantuk, ketidakmampuan untuk
berkonsentrasi dan ketidakpedulian. Heroin sangat adiktif

I PELAJAR DAN BAHAVA NARKOTIKA


bab ll __________________

dan para pemakai dapat dengan cepat mengembangkan


ketergantungan secara fisik dan psikologi . Mereka juga
beresiko menjadi tahan terhadap obat bius, yang berarti
mereka membutuhkan dosis yang lebih terus menerus untuk
mencapai pengaruh yang mereka inginkan. Penggunaan
heroin jangka panjang mempunyai berbagai pengaruh
kesehatan yang para h . Diantara zat-zat yang lain, heroin
dapat menyebabkan kehilangan berat badan dalam jumlah
banyak, kekurangan gizi dan sembelit. Heroin juga dapat
menyebabkan ketidakteraturan menstruasi, pemberian obat
penenang dan ketidakpedulian yang kronis. Menghentikan
penggunaan heroin secara tiba-tiba menyebabkan gejala­
gejala penarikan yang dapat menjadi parah seperti kejang­
kejang, d iare, gemetaran, kepanikan , ingusan , kedinginan
dan keringat.
Resiko-Resiko yang La i n
Para pemakai mengambil resi ko menggunakan heroin
dengan dosis berlebih , yang dapat menyebabkan koma
dan kematian melal ui depresi pernafasan.

PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA


__
__ babll

Apakah LSD Itu?


LSD adalah salah satu obat untuk menimbulkan halusinasi
(hallucinogen) yang paling kuat atau "psychedelics". lni
adalah obat-obatan yang merubah keadaan kesadaran
pengguna dan menghasilkan berbagai macam halusinasi.
Hallucinogen yang lain adalah phenycyclidine (PCP),
hallucinogenic amphetamines, mescalinedan jamur
psilocybe.
Apakah LSD Ini?
LSD obat setengah sintetis yang berasal dari asam
lisergis, ditemukan dalam cendawan yang tumbuh pada
gandum hitam atau biji-bijian lain. LSD umumnya disebut
sebagai "asam" biasanya dijual di jalan seperti kertas
penyedot kecil dengan bentuk empat persegi dengan tetes
yang berisi obat itu. LSD dapat juga dijual sebagai tablet,
kapsul atau kadang kadang dalam bentuk cair. LSD ini
adalah bahan tidak berwarna dengan rasa yang sedikit
pahit.
Bagaimana LSD Digunakan?
LSD biasanya ditelan.

I PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA


bab ll __________________

Bagaimana LSD Mempengaruhi P e makai?


Penggunaan LSD dapat menyebabkan perubahan yang
kuat dalam pikira n , keadaan jiwa dan perasaan selain
perasaan tegas (empati) dan keramahan. Namun, pengaruh
LSD yang sebenarnya berubah-ubah bergantung pada
keadaan mental penggu nanya dan lingkungan ketika
menggu nakan obat ini.
Apa R e s ik o -R e s ik o Ya ng B e rka ita n De nga n
P enggunaan LSD?
Dalam jangka pendek, LSD menghasilkan khayalan dan
persepsi yang menyi mpang. Perasaan pengguna yang
mendalam, peru b a h a n waktu dan wa rna , suara d a n
sentuhan nampaknya lebih kuat. Beberapa pengguna LSD
mengalami cara berpikir yang berat dan mengerikan dan
perasaan-perasaan seperti ketakutan kehilangan kendali,
ketakutan terh a d a p penyakit gila d a n ke matian dan
keputus-asaan. Pengaru h-pengaruh pada fisik kecil saja,
d i ba n d i ngkan dengan pengaruh kej iwaan dan emosi.
Pengaruh-pengaru h itu biji mata yang membesar, laj u
jantung yang meningkat d a n tekanan darah, hilangnya nafsu
maka n , keadaan tidak dapat tidu r, mulut kering dan rasa
gemetar.

PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA


______ babl
l

Apakah Metamfetamin Itu?


Metamfetamin adalah bagian dari kelompok obat­
obatan yang dinamakan obat perangsang tipe amfetamin.
Metamfetamin adalah obat sintesis yang biasanya dibuat
di dalam laboratorium yang tidak sah secara hukum,
Metamfetamin terdapat dalam bentuk bubuk, tablet atau
sebagai Krista! yang tampak seperti pecahan kaca.
Bagaimana Metamfetamin Digunakan?
Metamfetamin dapat ditelan, dihirup/didengus,dihisap
atau disuntikan.
Bagaimana Metamfetamin Mempengaruhi Para
Pemakai?
Metamfetamin merangsang perasaan kesehatan fisik
dan mental dan juga gelora perasaan gembira dan
kegirangan. Para pemakai mengalami peningkatan energi
sementara, seringkali dirasa dapat memperbaiki kinerja
mereka pada tugas manual atau dengan kecerdasan. Para
pemakai juga mengalami keterlambatan rasa lapar dan

I PELAJAR DAN BAHAVA NARKOTIKA


bab 11 ----

rasa Ieiah .
Apa Res ik o-Res iko yang Berka i t a n Denga n
Penggunaan Metamfetamin?
Dalam jangka pendek, para pemakai dapat kehi langan
nafsu makan dan mulai bernafas dengan lebih cepat. Laju
jantung dan tekanan darah mereka dapat meningkat dan
suhu badan mereka d a pat bertambah d a n t i m b u l l a h
keringat. Dengan dosis yang besar, para pemakai dapat
merasa gelisah dan Iekas marah dan dapat mengalami
serangan panik, Dosis berlebihan dari metamfetamin dapat
menyebabkan penyakit sawan seranga n dan kematian
karena gagal pernapasa n , stroke atau gagal jantu n g .
Penggunaan metamfetamin d a l a m jangka panjang dapat
menyebabkan kekurangan g izi (salah maka n ) hilangnya
berat bad an dan perkembangan ketergantungan kejiwaan .
Apabila pengguna yang kronis berhenti menggunakan
metamfeta m i n , biasanya akan diikuti dengan tid ur dalam
jangka lama dan kemudian depresi.
Resiko-Resiko Lain
Penggunaan metamfetam i n kadang-kadang memicu
perilaku yang agressif, keras dan aneh diantara pengguna.

PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA


Rawe-rawe ratttas ·

)) NA�KIDm�"
• ,, , u

Ayo•..di .•• BR�t1TAS

Kepata Badan Narkotika Nasional,


Drs. Gories Mere, bersama
penyanyi Ahmad Dhani, menyanyi
bersama saat puncak peringatan
HANI 2010, di Monas.

I PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA


Para pelajar SLTP senang
mengikuti temu kader
penyuluh P4GN di lingkungan
sekolah. Oengan bekal i\mu
yang didapat tentang
narkotika dan bahayanya,
mereka siap menjadi kader
penyuluh P4GN di lingkungan
sekolahnya.

PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA I


bab Ill _________

BAB m

penyebab utama pelajar


menyalahaunal<an
n�rkotika

/J nyalahgu naan dan ketergantungan narkotika


erjadi akibat interaksi 3 faktor yaitu :
or narkotika itu sendiri ,
2 . Faktor individ u ,
3. Faktor lingkungan

1. Faktor Narkotika
Semua jenis Narkotika bekerja pada bag ian otak yang
menjadi pusat penghayatan kenikmatan, termasuk stimulasi
seksua l . Oleh karena itu penggunaan Narkotika ingin
d i u la n g i lagi u n t u k m e n d a patkan keni kmatan y a n g
diinginkan sesuai dengan khasiat farmakologiknya.
Potensi setia p jenis N arkotika untuk menimb ulkan
ketergantu n g a n tidak sama besar. Makin l u a s p usat
penghayatan kenikmatan yang dipengaruhi oleh Narkotika,

PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTI KA '


_______ bab Ill

m a k i n k u a l pole n s i N a rkoli ka u n l u k m e n i m b u l k a n
kelerganlungan.

2. Faktor lndividu
Kebanyakan penyalahgunaan Narkolika dimulai alau
lerdapal pada remaja alau masa sekolah. sebab remaja
alau pelajar yang sedang mengalami perubahan biologik,
psikologi k maupun sosial yang pesal merupakan individu
yang renlan unluk menyalahgunakan Narkolika.
Perubahan Biol ogik
Pada awal masa remaja alau pada masa sekolah linggi
badan dan beral badan bertambah cepat. Poslu r badan
juga beru bah, mulai seperti poslur badan orang dewasa
dan ciri-ciri seksual sekunder mulai nampak.
Perubahan yang cepal pada masa peralihan i n i sering
menimbulkan kebingungan dan keresahan. Disalu pihak
badan nya Ieiah besar sehingga lebih pa nlas bergaul
dengan anak yang sudah lebih lua. Disisi lain secara
psi kologis mungki n ia belum siap u nluk bergaul dengan
anak yang lebi h lua, karena masih ingin bermain seperti
pada masa kanak-kanak. Kebingungan ini bertambah bila
orangluanya lidak konsislen. Bila ia menunlul sualu hak alau
kebebasan , ia dibilang masih kecil . Sebali knya bila ia
memperli halkan s i ka p kurang berla n g g u n g jawa b , i a
d ikalakan s u d a h dewasa. Kebi ngungan, keresahan, d a n
bahkan depresi aki bal perubahan lersebul d i alas dapal
mendorong anak unluk menyalahgunakan Narkolika.
Perubahan Ps ikol ogik
Pada masa remaja alau masa sekolah, individu mulai
melepaskan ikalan emosional dengan orangtuanya dalam

PELAJAR DAN BAH AVA NARKOTIKA


bab Ill _________

ran g ka membentuk identitas d i r i . Di sisi l a i n , secara


finansial ia masih bergantung pada orangtuanya. Demikian
pula bila menghadapi kesulitan ia masih membutuh kan
bantuan orangtua.
Pada masa remaja atau masa sekolah ini kemampuan
intelektualnya juga bertambah. Daya abstraksi, kemampuan
konseptual, kemampuan memahami suatu persoalan jadi
berkembang, idealismenya masih tinggi dan keingintahuan
terh a d a p d u n i a sekitarnya berta m b a h kuat, i a i n g i n
mengetahui berbaga i masalah d i sekitarnya , termasuk
mencari pengalaman seksual dan mencoba Narkotika,
mulai dari merokok, minuman keras beralkohol dan lain­
lain. Merokok atau minum m i n u man beralkohol sering
d i pandang sebagai lambang kedewasaa n .
Pada remaja seusia 1 5 - 1 6 ta h u n s e r i n g terda pat
keyakinan bahwa dirinya lain dari orang lain (personal fable).
Ia yakin bahwa b i l a N a rkotika merug i ka n orang l a i n ,
Narkotika tidak akan merugikan dirinya d a n bahwa ia yakin
dapat mengendalikan penggunaannya, walaupun kenyataan
menunjukkan yang sebaliknya.
Perubaha n Sos ia l
Dalam rangka melonggarkan i katan dengan orangtua,
remaja membutuhkan ternan sebaya. Minat terhadap lawan
jenis juga mulai timbul. Diterimanya seorang remaja dalam
kelompok merupakan kebanggaan tersendiri bagi seorang
remaja, walaupun untuk diterima dalam suatu kelompok ia
harus mengikuti nilai atau norma kelompok tersebut. Bila
kelompok tersebut merokok, iapun tak keberatan akan
merokok pula.
Bila pada masa remaja orangtua terlalu banyak memberi

PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA !


_____ bab Ill

aturan dan larangan, remaja akan menu nj ukkan sikap


memberontak, antara lain dengan menggunakan Narkotika
yang pasti merupakan suatu perbuatan yang dilarang oleh
orangtua.
Anak atau remaja dengan ciri-ciri tertentu mempu nyai
risiko lebih besar untuk menjadi penyalahguna Narkotika.
Penyalahgunaan Narkotika sering terdapat bersama­
sama gangguan j iwa lain (komorbiditas) seperti depres i ,
ansietas atau gangguan kepribad ian a n t i sosial.
3. Faktor Lingkungan
F a ktor l i n g k u n g a n m e l i p u t i fakto r ke l u a rg a d a n
l ingkungan pergaulan, baik pergaulan d i sekitar rumah , d i
sekolah maupun d i tempat-tempat umum.
Li ngkungan Keluarga
Faktor keluarga, terutama faktor orangtua yang sering
ikut menjadi penyebab seorang anak atau remaja menjadi
penyalahguna Narkotika antara lain :
• Orangtua yang kurang komunikatif dengan anak,

• Orangtua yang terlalu banyak mengatur anak atau

selalu menuruti kehendak anak (permisif)


• Orangtua yang menuntut secara berlebihan agar anak

berprestasi di luar kemampuannya atau keinginannya,


misalnya dalam hal memilih jurusan di sekolah.
• Disiplin orangtua yang tidak konsisten

• Sikap ayah dan ibu yang tidak sepaham terutama

dalam hal pendidikan anak


• Orangtua yang terlalu sibuk sehingga kurang memberi

perhatian kepada anaknya


• Orangtua yang kurang harmonis, sering bertengkar,

orangtua berselingkuh

1 PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA


bab Ill _________

• Orangtua yang tidak memiliki dan menanamkan


norma-norma , n i lai-nilai tentang baik-buruk, boleh
atau tidak boleh dilakukan.
• Orangtua atau salah satu anggota keluarga yang
menjadi penyalahguna Narkotika .
Lingkungan Sekolah
L i n g k u n g a n seko l a h yang seri n g ikut mend orong
terjadinya penyalahgunaan Narkotika antara lain :
• Sekolah yang kurang disiplin, tidak tertib

• Sering tidak ada pelajaran pada jam sekolah

• Pelajaran yang membosankan

• Guru yang kurang pandai mengajar

• Guru/pengurus sekolah yang kurang komunikatif

dengan siswa
• Sekolah yang kurang mempunyai fasilitas untuk

menampung atau menyalurkan kreativitas siswanya .


Lingkungan Masyarakat
Remaja atau pelaj a r t id a k h a nya h i d u p di d a l a m
lingkungan keluarga d a n di sekolah, melainkan juga dalam
masyarakat luas. Oleh karena itu , kondisi dalam masyarakat
juga mempengaru h i perilaku remaja, termasuk perilaku
yang berkaitan dengan penyalahgunaan Narkotika.
Faktor-faktor itu antara lain :
• Mudah d iperolehnya Narkotika

• Harga Narkotika makin murah

• Kehidupan sosia l , ekonomi, politik dan keamanan

yang tidak menentu menyebabkan terjadinya peruba


han n i l a i dan norm a , antara l a i n sikap yang permisif
(membolehkan)
F a kto r-fa ktor t e rs e b u t m e m a n g t i d a k s e l a l u

PELAJAR DAN BAHAVA NARKOTIKA I


_____ bab Ill

menyebabkan seseorang a k a n menjadi penyalahguna


Na rkotika . Akan teta p i makin banyak faktor tersebut
ditemukan pada seseorang pelajar atau remaja, makin
besar kem u n g k i n a n orang itu menjadi penya l a h g u n a
Narkotika.
Penyalahgunaan Narkotika harus d ipelajari kasus demi
kasus. Faktor individu , faktor keluarga , dan faktor pergaulan
tidak selalu berperan sama besarnya dalam menyebabkan
seseorang menyalahgunakan Narkoti ka . Karena faktor
pergaulan , bisa saja seorang anak yang berasal dari
keluarga yang harmonis dan cukup kom u ni katif, menjadi
penyalahguna Narkotika .

Dampak Umum Pelajar


Menyalahgunakan N arkotika
Dampak penyalahgu naan Narkotika sang at luas, tidak
saja terhadap kesehatan fisik dan mental penyalahguna
Narkoti ka , akan tetapi juga berdampak pada ketenangan
kehidupan dalam keluarga , meresahkan masyarakat, dan
terjadinya pelanggaran hukum.
Komplikasi Medik
Komplikasi medi k akibat penyalahgunaan Narkotika
sangat bervariasi tergantung jenis Narkoti ka yang dipakai,
jumlah, cara memaka i , lama memakai dan zat pencampur
yang digunakan.
Putauw yang berisi heroin seri ng d i campur dengan
tepung jagung atau teri g u , gula, gula mera h , kina bahkan
tawas.
Komplikasi medi k dapat disebabkan antara lain karena
• Sifat Narkotika itu sendiri

PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA


bab Ill __________

+ Bahan pencampurnya
+ Cara menyuntik yang tidak steril
+ Pola hid u p yang tidak sehat( kurang memperhatikan

mutu makanan, malas mand i , sering begadang,


keluar rumah malam hari, tidak tidur dan sebaga inya)
Beberapa komplikasi medik yang sering dijumpai antara
lain :
+ Penyalahgunaan Heroin/ Putauw melalui suntikan

dapat menyebabkan tertular Hepatitis B atau C, lnfeksi


HIV /AIDS, Endokarditis (infeksi jantung), l nfeksi darah
( septisemia).
+ Penyalahgunaan psikosti mulansia ( ekstasi , shabu,

kokain) dapat menyebabkan h i pertensi, gangguan


pada jantung, Pendarahan otak, Gangguan jiwa berat
s e p e rt i P s i k o s i s d a n D e p r e s i s e rta P e n y a k i t
Parkinson.
+ Penyalahgunaan alkohol , obat penenang dan obat

tidur dapat menyebabkan seseorang menjadi agresif


sehingga mudah terl ibat perkela h i a n yang dapat
mengaki batkan luka tusuk, luka iris, gegar otak atau
penda rahan ota k dapat pula d i sebabkan karena
kece l a k a a n l a l u l i n t a s a k i b a t s e m b r o n o a t a u
mengamuk.
+ Remaj a atau p e l aj a r Pere m p u a n yang m i n u m

minuman beralkohol , akan mengalami gangguan saat


mentruasi.
+ P e n ya l a h g u n a a n g a nj a atau te m ba k a u d a pat

menyebabkan rangsangan pada saluran nafas .


+ Tembakau adalah penyebab utama kanker paru d a n

organ tubuh l a i n seperti hati . Dapat p u l a terjadi kanker

PELAJAR DAN BAHAVA NARKOTIKA I


_____ bab Ill

pada perokok pasif ( menghisap asap rokok orang


lain)
+ Pelajar pere m p u a n yang merokok akan menga
kibatkan berat badannya berkurang dan kulit menjadi
keri ng serta keriput.
Akibat s osial
Penyalahgunaan Narkotika dapat menyebabkan antara
lain :
• Ketenangan kehidupan dalam keluarga terusik

• Sering merongrong orangtua, meminta uang dengan

berbagai alasan yang pada akhirnya sebetulnya untuk


membeli Narkotika lagi
• Bagi penyalahguna Narkotika yang sudah berkeluarga

dapat mengaki batkan percera ian d a n bagi ya ng


s u d a h m e m p u n y a i a n a k d a pat m e n y e b a b k a n
terlantarnya anak.
• Pasangan hidup atau anaknya i kut-i kutan menjadi

penyalahguna Narkotika
• Bagi yang sedang berpacaran dapat menyebabkan

pacamya ikut menyalahgunakan Narkotika atau putus


hubungan mereka karena pacar tidak mau mempunyai
calon pasangan h i d u p yang menya l a h g u n a kan
Narkotika
• Prestasi akademiknya menjad i buruk sehingga tidak

n a i k kelas dan da pat d i ke l u a rkan d a ri sekol a h .


Karena melanggar peraturan tala tertib d i sekolah,
penyalahguna Narkotika juga dapat dikeluarkan dari
sekolah.
• Bagi yang sudah bekerja, karena prestasi kerjanya

y a n g b u r u k d a p a t p u l a d i b e r h e n t i k a n d a ri

I PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA


bab Ill _________

pekerjaannya. Semua itu mengakibatkan terjadinya


pengangguran dengan segala akibatnya .
• Akibat fi n a n s i a l , sebab b i aya p e n g o bata n d a n
rehabilitasi penyalahguna Narkotika mahal .
Pelanggaran Hukum
Akibat tidak sekolah dan tidak bekerj a , sementara
kebutu han Narkotika makin meningkat akibat toleransi,
maka terpaksa penyalahguna Narkotika melakukan tindak
kriminal untuk memperoleh uang agar dapat membeli
N a rkot i k a , term a s u k m e nj a d i p e n g ed a r N a rkoti ka/
melakukan pelanggaran huku m .
Orang y a n g menyalahgunakan da n ketergantungan
Narkotika, berdasarkan llmu Kedokteran adalah orang yang
menderita sakit (penderita), namun mereka juga d ijatuhi
hukuman karena melanggar Undang-undang yang berlaku .

PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA I


Kepala Badan Narkotika
Nasional, Drs. Gories Mere,
mengukuhkan Forum LSM
Anti Narkoba pada puncak
peringatan HANI 201 0.
Para anggota LSM Anti
Narkoba akan menjadi mitra
BNN dalam memberantas
peredaran dan
penyalahgunaan narkoba di
Indonesia.
Para pelajar yang menjadi peserta Temu
Kader Penyuluh P4GN di lingkungan
sekolah, aktif bertanya berbagai hal
tentang narkoba dan bahayanya.

Para santri juga menjadi sasaran


penyuluhan P4GN, karena lingkungan
pesantren juga menjadi sasaran para
bandar untuk memasarkan narkoba.

PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA I


bab iV __________________

BAB IV

Optimalkan Unit
Kesehatan Sekolah Anti
Narkotika

1. Unit Kesehatan Sekolah (UKS)

S
lama ini U n it Kesehatan Sekolah (UKS) hanya
ikenal siswa sebagai tempat untuk mendapatkan
pertolongan pertama jika mereka mengalami sa kit
atau kecelakaan di sekolah. Namun sebenamya U KS dapat
dioptimalkan fu ngsi nya lebih dari itu . Para siswa dapat
menjadikan U KS sebagai sarana untuk menuangkan
kreativitas d a n ketera m p i l a n nya d a lam menciptakan
lingkungan yang sehat, baik secara jasmani maupun rohani
serta sarana untuk mengkampanyekan tentang bahaya
penyalahgunaan narkotika.
Para kepala sekolah, guru dan siswa dapat beke�asama
u ntuk menjadikan UKS sebagai sarana lebih dari sekedar
"Rumah Sakit Sekolah" tetapi merupakan tempat siswa
berkonsultasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan diri
p e l aj a r s e p e rt i m a s a l a h re l i g i d a n j u g a term a s u k
_____ bab iV

kesehatan nya . U ntuk mendapatkan informasi tentang


kesehatan secara akurat, bahkan untuk informasi-informasi
l a i n nya ya n g berh u b u n g a n d e n g a n kegiatan s i swa .
Mendapatkan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk
m e m a s t i k a n bahwa s i swa t i d a k m e n ya l a h g u n a k a n
narkotika, d a n untuk menyalurkan ide serta kreativitas siswa
yang berkaitan dengan kesehatan dan kampanye anti
narkotika d i kalangan siswa.

2. Pembinaan Siswa di Sekolah


Masa remaja (siswa SLTP dan S LTA) adalah tahap
perkembangan antara anak dan dewasa . Dalam d i ri nya
te�adi perubahan yang pesat secara fisik, yang selanjutnya
perubahan menta l , emosional maupun sosial. Perubahan
yang pesat secara fisik ini tidak selalu d i i kuti dengan
kecepatan perke m b a n g a n m e n ta l , e m o s i o n a l d a n
sosialnya. Dengan demikian perilaku remaja sering sangat
labil atau beru bah-ubah . Kadang-kadang bertanggung
jawab, kadang tampak masa bodoh terhadap tugas yang
pada diri nya .
S e l a i n itu remaja p u n bersifat i n g i n mencoba d a n
bereksperimen. Remaja cenderung tidak menyetujui nilai­
nilai orang tua. Mereka berusaha mencari identitas diri nya
dengan menjauhkan diri dari orang. Oleh karena itu , remaja
sering mengagumi tokoh lain di luar orang tua sebagai
i d o l a n ya . B a g a i m a n a j i ka i d o l a terse b u t b u k a n l a h
seseorang yang pantas d itiru? Seperti a rtis pecandu
narkotika misalnya. Para guru, sebagai wakil orang tua di
sekolah d i harapkan dapat membimbing mereka untuk
mencari panutan yang tepat dalam hidupnya .

PELAJAR DAN BAHAVA NARKOTIKA


bab iV _________________

Remaja juga sangat memperhati kan penampilan. Ia


s e n a n g b e rd a n d a n dan be rkaca b e rj a m -j a m . Rasa
kesetiakawanan dengan kelompok sebayanya tumbuh kuat.
Sering kita melihat budaya remaja, yaitu kesamaan dalam
hal berpakaian, cara berbicara dengan bahasa remaja,
hobi yang sama, serta sikap dan peri laku yang sama.
Remaja tidak mau berbeda dengan kelompok sebaya.
Kadang-kadang remaja juga berperi laku tertentu agar
diterima pada kelompok sebayanya. Bagaimana kalau
p e r i l a k u terse but a d a l a h t i n d a ka n pen ya l a h g u n a a n
n a rkotika? S i a p a y a n g akan m a m p u me n g i n g atkan
mereka? Guru pembina dapat melakukan fungsi ini dengan
membuat kegiatan positif yang d i kelola oleh U KS .
Remaja juga sangat peka terhadap stres, frustrasi , dan
konflik, bukan saja yang berhubungan dengan dirinya, tetapi
juga dengan lingkungan pergaulannya. Oleh karena itu , cara
mengambil keputusan dan menyelesaikan persoalan yang
dilatih orang tua dan para guru akan sangat berg una baginya.
Siswa SLTP atau SLTA mulai belajar abstraksi tentang
hal-hal akan datang. Mereka mengerti bahwa ada resiko
d a r i t i n d a ka n m e reka d a n bahwa peri l a k u m e reka
mempengaruhi orang lain. Keteladanan orang tua dan guru
sangat penting.
Para guru harus "bersama" dengan siswa-siswanya,
bukan sekedar bertemu muka di lorong sekolah, bercakap­
cakap sebehtar atau hanya ketika mengajar di dalam kelas
saja. Perl u ada kegiatan bersama antar siswa dengan
bimbingan dari para guru sehingga ada kesempatan untuk
mengamati mereka l e b i h dekat, melakuka n keg iatan
b e rs a m a , berca kap-cakap dan m e n d a m p i n g i serta

PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA


_______ bab iV

membimbing siswa secara konsiste n .


Sebagai orang t u a d i sekolah, para guru d iharapkan
menjadi pemimpin yang baik, yaitu pemimpin yang berada di
depan, yang memberikan contoh dalam sikap dan perilakunya.
Guru pun harus menjadi pemimpin yang berada di belakang,
yang mendukung, membimbing , dan meluruskan jalan jika
siswa berjalan ke arah yang salah atau keliru.
Melalui U KS , guru pembina dapat menjelaskan tentang
bahaya penyakit kanker paru atau penyakit jantung dalam
waktu 30-40 ta h u n j i ka seseora n g te ru s m e rokok.
Kebiasaan merokok tidak bermanfaat sa rna sekali. Pesan­
pesan yang d i s a m p a i ka n haruslah ko n kret . Conto h :
menjelaskan pengaruh rokok terhadap timbulnya bau mulut,
gigi yang berwarna cokelat, dan muka keriput.
Guru perlu menegaskan kembali peratu ran mengenai
larangan memakai narkoti ka . Buatlah siswa memahami
bahwa narkotika merupakan tindakan melanggar hukum,
dan melanggar hukum dapat men imbulkan kerugian bagi
diri sendiri maupun orang lai n .
Beberapa kegiatan yang dapat d ilakukan guru dengan
siswa antara lain dengan mengenal lebih dekat para
orangtua siswa. Undanglah agar para orang tua turut aktif
mencegah anaknya dari ancaman bahaya na rkoti ka.
Sampaikan harapan-harapan Guru mengenai perilaku, dan
bekerjasamalah membuat peraturan mengenai berbagai
hal seperti j i ka ada acara pesta siswa sehingga harus
pulang malam, atau menginap d i rumah ternan.
Mengajarkan kemampuan berkata "tidak" u ntuk hal
negatif kepada siswa . Posisikan siswa pada berbagai
situasi yang mungkin terjad i , misalnya , pergi ke tem pat

PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA


bab iV __________________

d imana tidak ada orang dewasa, atau tempat d imana tidak


tersed i a m i n u m a n b e ra l ko h o l atau n a rkoti ka , d a n
sebagainya.
Perhati kan kecemasan siswa tentang hal-hal tertentu
seperti seksual itas d a n menjadi ora n g yang berbeda
d e n g a n t e m a n -te m a n n y a . S e d i a k a n waktu u n t u k
berbincang-bincang mengenai perasaan-perasaan siswa
tentang hal itu .
Meninjau kembali peratu ran-peraturan di sekolah dan
tanggung jawa b siswa u ntuk bersama-sama menjaga
kesehatan diri dan l ingkungannya.
Mengajarkan kepada siswa u ntuk mengetahui teman
sejati yang tidak akan mendorongnya melakukan hal-hal
yang salah atau berbahaya, dan melibatkan siswa dalam
kegiatan sosial , atau mengadakan kunjungan sosia l .
Remaja adalah periode saat ia berjuang untuk mencari
identitas d i rinya , yang akan menentukan peranannya di
dalam masyarakat, yaitu identitasnya di bidang seksual dan
pekerjaa n , sebab mereka akan menjadi dewasa , baik
sebagai pria dewasa maupun wanita dewasa . Mereka pun
perlu m e n g e m b a n g k a n berbag a i ketera m p i l a n yang
berg una bagi masa depan atau kariernya.
S i swa perlu menyelesa ikan tugas pengembangan
remaja yang t i d a k mudah d a n seri n g m e n i m b u l ka n
kesulita n . Mereka juga d i hadapkan pada situasi yang ada
d i masyarakat dan keadaan d i sekitarnya yang mudah
menimbu lkan stres akibat perubahan social ekonomi dan
iklim politikserta pergeseran dalam sistem nilai.
J i ka seorang remaja dapat menyelesaikan tuntutan
perkembangan pada usia sebelu mnya, ia tidak akan

PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA


_____ bab iV

m e n g a l a m i b a n y a k ke s u l i t a n d e n g a n t u n t u t a n
perke m b a n g a n m a s a re m aj a . N a m u n , j i ka tuntutan
perkembangan sebelumnya tidak d iselesai kan dengan
baik, remaja akan mengalami stres dan menghadapi
banyak konflik. Oleh karena tidak terlatih menyelesaikan
masalah secara baik, ia akan mencari penyelesaian secara
mudah dan cepat.
T u g a s -t u g a s p e n g e m b a n g a n re m aj a ya n g t i d a k
d iselesaika n , akan menimbulkan rasa tidak bahagia pada
siswa , perilakunya akan tidak sesuai denga n norma yang
ada di dalam masyarakat, dan ia akan mengalami kesulitan
dengan tugas-tugasnya yang akan datang, yaitu periode
dewasa. Oleh karena itu, bantuan dan bimbingan dari
p e n d i d i k ( g u r u , k o n s e l o r, p s i ko l o g , ro h a n i a wa n )
sangatd i perluka n . Remaja usia sekolah menengah atas
berorientasi kepada masa depan dan dapat d i l i batkan
d a l a m d i s k u s i m e n g e n a i h a l - h a l y a n g a b stra k .
Keterampilannya u ntuk bersikap realisti k j uga meningkat.
Ia menjadi tertari k pada hal-hal yang berhubungan dengan
kesejahteraan orang lain. Menjad i bag ian dari kelompok
telah mendorongnya untuk berubah.
Pada keg iatan U KS , s i swa d a pat d i be k a l i u n t u k
memahami pengaruh jangka pendek d a n jangka panjang
pemakaian setiap jenis narkotika , bahaya pemakaian
berbagai jenis narkotika, hubungan pemakaian narkotika
dengan berbaga i penyakit d a n kecacatan , pengaruh
narkotika terhadap bayi dalam kandungan dan sistem
r e p ro d u ks i , a k i b a t p e m a k a i a n n a rkot i ka d a p a t
m e n y e b a b k a n p e n y a k i t H I V/AI D S , m e n i n g ka t n y a
kece l a k a a n kare n a m e n g e n d a ra i m o b i l/motor d a n

PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTI KA


bab IV ___________________

menjalankan mesin ketika berada dalam pengaruh


n a rkotika , serta d a m p a k penya l a h g u n a a n n a rkot i ka
terhadap masyarakat, bangsa, dan negara .
l nformasi yang d iberikan melalui U KS u ntuk mencegah
penya l a h g u n a a n n a rkotika d i a ntaranya menjelaskan
pengaruh jangka panjang pemakaian narkotika yang dapat
m e n y e b a b k a n p e n u r u n a n p resta s i s e ko l a h , g a g a l
melanjutkan k e jenjang pend i d i ka n ya ng lebih tingg i ,
terancam dikeluarkan dari sekolah, gagal mengikuti testing
masuk ke akademi militer, penerbangan atau kepol isian,
dan sebagainya. Menekankan penting nya keteladanan
siswa bagi adik-ad iknya. Melibatkan siswa dalam berbagai
kegiatan U KS (diskusi kesehata n , menonton fi lm ed ukasi
anti n a rkoti ka , m e m b e rs i h ka n l i n g k u n g a n sekola h ,
kunjungan ke tempat-tempat bersejara h , dan lain-lai n ) .
Meneta pkan cara meng is i keg iata n d i sekolah d i l u a r
pelajaran sekola h . Waktu antara pukul 3-6 sore sangat
rawan terhadap pemakaian narkotika secara eksperimental
(coba-coba) sehi ngga guru perl u terli bat aktif mengawasi
para siswa . Mendorong para siswa agar aktif mengikuti
program pencegahan narkotika d i sekolah atau lingkungan
lain nya. Mendorong siswa u ntuk mengikuti berbagai jenis
organisasi, seperti olahraga, kesen ian, dan keagamaan
serta kegiatan alternatif l a i n nya. M e n d u ku n g u paya
p e n ceg a h a n d a n p e n a n g g u l a n g a n penya l a h g u n a a n
narkotika d i lingkungan sekitar sekolah.
Dengan u p aya-upaya ini d i h a ra p k a n p e m b i n a a n
terhadap siswa melalui kegiatan U KS dapat membantu
mengura n g i peredaran gelap narkoti ka d i l i ngkungan
sekolah.

PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA


Badan Narkotika Nasional
bekerjasama dengan berbagai
h ma a a
unt�� �e��k� ����c !�:� � a�
t peny�ahgunaan
pemberantasan
narkoba, balk dl lingkungan
sekotah, kampus dan lingkungan
masyarakat.
Tidak ada tempat bagi pengedar
narkoba.

I PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA


bab y _________

BAB V

Mencjptakan
Linal<unaan s-ekolah
-aebas Narkotika

luruh warga sekolah harus saling bahu-membahu


an s e c a r a t e r u s - m e n e ru s m e m b e n t e n g i
ngkungan sekolah dari ancaman penyalahgunaan
d a n p e r e d a r a n g e l a p n a rkot i k a b e r d a s a r k a n
kewenangannya masing-masing. Langkah-langkah yang
dapat dilaksanakan dalam mewujudkan sekolah bersih
narkotika adalah:

1. Kepala Sekolah/Pimpinan Tempat Pendidikan


a. Menetapkan kebijakan (peratura n , tata tertib) dan
memberikan dukungan kegiatan sekolah dalam upaya
menghindarkan lingkungan sekolah dari bahaya
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.
b . Mensosialisasikan dan mengawasi pelaksanaan
kebijakan.
c. Menjalin kerjasama dengan lembaga kesehatan ,
_______ bab v

keagamaan, penegakan hukum dan Badan Narkotika


Nasional PusaU Propinsi/Kabupaten/Kota setempat.
d. Memb uat jejaring dengan warga masyarakat d i
l i ng k u n g a n sekolah d a n Komite 8ekol ah d a l a m
membentuk Tim/8atua n Tugas A n t i Narkotika d i
lingkungan sekolah.

2 . Guru/Guru Kelasj Guru BK


a. M e n s i n e rg i k a n pe n d i d i ka n p e n c e g a h a n
penyalahgunaan narkoti ka ke dalam mata pelajaran
ekstra kurikuler.
b. Bekerjasama dengan Badan N arkotika Nasional
P u s a t/ P ro p i n s i / Ka b u p a te n / Kota sete m p a t
mengadakan pelati han konselor sebaya bagi para
siswa .
c. Mengadakan pertemuan berkala dengan orang tua
siswa dan warga sekolah (Kepala 8ekolah , Komite
8 e ko l a h , 0 8 1 8 d a n P e n j a g a 8eko l a h ) d a l a m
menyusun progra m , melaksanakan kegiatan dan
m e l a ks a n a k a n pen gawasan terh a d a p program
kegiatan pencegahan penyalahgunaan dan peredaran
gelap narkotika di lingkungan sekola h .
d. Mendata s i swa y a n g teri n d i kasi beresi ko t i n g g i
terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap
narkotika .
e. Memberikan konseling pada siswa yang terindikasi
menyalahgunakan narkotika.
f. Mengadakan pendataan kasus penya l a h g u naan
narkotika d i lingkungan sekolah.
g. Merujuk siswa yang menjadi korban penyalahgunaan

P E LAJ A R D A N B A HAVA NARKOTIKA


bab y _________

narkotika ke tempat-tempat rehabilitasi.

3. Penjaga Sekolah
a. Melaksanakan pengamanan intern pada saat kegiatan
belajar rnengajar.
b. Melaksanakan pengamatan terhadap l ingkungan
sekolah yang mencurigakan termasuk a ktivitas
pedagang kaki lima dan petugas parkir d i sekitar
sekolah.
c. Melaporkan hal-hal yan g mencuriga ka n kepada
Kepala Sekolah .
d . Menjaga pengamanan intern di l i ngkungan sekolah.

4. Organisasi Siswa (OSIS)


a . Berkonsultasi dengan Kepala Sekolah/Guru/Bidang
Program sekolah, menyusun perencanaan Program
Penyu l u h a n Pen cega h a n Penya l a h g u n a a n d a n
Peredaran G e l a p Narkotika secara berkala, baik
tahunan, semesteran, tri wulan maupun bulanan, yang
disesuaikan dengan kebutu han dan situasi serta
kondisi sekolah setempat.
b . Mendukung dan melaksanakan program-program
sekolah dalam mewujudkan lingkungan sekolah bersih
narkotika.

5. Komite Sekolah
a. Membuat usulan kebijakan/program kegiatan sekolah
bersih narkotika kepada Kepala Sekolah.
b . Membentuk Tim Gerakan Keamanan Sekolah Bersih
Narkotika, sebagai sarana komunikasi para orang tua

PELAJAR D A N B A HAVA NARKOTIKA !


_______ bab V

d a n p i h a k s e ko l a h d a l a m m e n a n g g u l a n g i
p e r m a s a l a h a n p e n c e g a h a n p e n ya l a h g u n a a n
narkotika di lingkungan sekolah.

a. Mempelajari bahaya penyalahgunaan narkotika dan


mengembangkan potensi diri nya dalam u paya
menghindarkan diri dari pengaruh penyalahgunaan
narkotika.
b . Berpartisipasi aktif dalam melaksanakan kegiatan
p e n c eg a h a n p e n ya l a h g u n a a n n a rkotika ya n g
dilaksanakan di lingkungan sekolah.
c. Melaporkan segala bentuk pemilikan, peredaran atau
penyalahgunaan narkotika yang te�adi di lingkungan
sekol a h , k e p a d a G u ru B K/G u ru K e l a s/ Ke p a l a
Sekolah.
d . Aktif dalam mengikuti kegiatan pelatihan, seminar,
workshop tentang pencegahan penyalahgunaan
narkotika baik yang dilaksanakan oleh pihak sekolah
maupun di luar sekolah.
e. Sebagai sukarelawan tenaga Fasilitator Penyuluh
P4G N bagi adik kelas dan anggota Satgas Gerakan
Keamanan Sekolah bersih narkotika d i l ingkungan
sekolah setempat.
f. Menjalin komunikasi yang baik dengan ternan sebaya
dan warga sekolah lainnya (Guru, Kepala Sekolah,
Orang Tua dan Penjaga Sekolah).

PELAJAR DAN B A HAVA NARKOTIKA


bab VI _________

BAB VI

hidup sehat tanpa


narkotika
M E N G ATASI TEKANAN TEMAN S E B AYA

ft; aknya peredaran narkotika d i kalangan


e l aj a r a k h i r- a k h i r ini s a n g at
engkhawatirkan semua pihak. Peredara n
narkoti ka a k a n s u l i t dibendung kalau tidak ada kerjasama
dari semua pihak, termasuk kemauan kuat dari para pelajar
sendiri . M akanya sebagai pelajar harus mampu mengatasi
ajakan dan tekanan dari teman-teman sebaya, baik d i
sekolah, maupun di lingkungan rumah.
Apakah kamu mempunyai komitmen pribadi yang kuat
dan tidak terpengaruh serta tergoda ajakan teman-teman
kamu untuk menyalahgunakan narkotika?
Kalau kamu d itawari obat-obatan yang tidak kamu
inginkan, katakan tidak dengan tegas dan jelas serta jangan
m e l a k u k a n j u a l - b e l i o b at-obatan itu . K a l a u m e reka
mencoba membujuk kamu , humor dapat menjadi cara yang
efektif untuk menghadapi situasi itu .
• Bersikap tegar untuk mengatakan "tidak" bisa menjadi

hal yang suiit. Namun adalah juga baik untuk tetap


merasa yakin . Menjelaskan kepada orang-orang
_______ bab VI

dengan cara yang tenang kenapa kamu tidak ingin


menjadi bagian d a ri sesuatu d apat memberikan
kepada kam u rasa hormat dari orang lain.
+ Mencari tahu mengenai berbagai obat-obatan, dari
pengaruhnya hingga resiko-resiko yang terkait, dapat
membantu kam u melawan tekanan. Karena kamu
semakin memahami, maka kamu semakin yakin .
• Adalah wajar u ntuk merasa cocok dengan teman­
teman. Lagipula tidak seorangpun ingin menonjol dari
kelompoknya karena alasan-alasan yang salah . Kita
p e r l u m e ra s a b a h w a kita a d a l a h b a g i a n d a ri
ke l o m p o k itu . Teta p i , wa l a u p u n m e reka t i d a k
menunjukkan h a l itu dengan segera, teman-teman
kamu akan l e b i h men ghormati kamu j i ka kamu
menyatakan dengan jelas apa yang kam u inginkan
untuk dilakukan dan apa yang tidak.
• Mungkin tampaknya tidak seperti itu , tetapi kamu
bukanlah satu-satunya orang yang khawatir mengenai
apa yang orang lain pi kirkan mengenai diri kam u .
Cobalah u n t u k fokus pada pendapat kamu send iri
m e n g e n a i d i ri k a m u p a d a a k h i rn y a , i t u saja
masalahnya.
• Tekanan dari teman sebaya sering menjadi suatu cara
bagi orang-orang untuk meminta persetujuan u ntuk
perilaku mereka sendiri . Apakah kamu benar-benar
i n g i n terl i bat u nt u k m e m b a n t u m e m b e n a rkan
penggunaan obat oleh orang lain?

I PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA


bab V..__ ________

hidup sehat tar}pa


narkotika
UNTUK P AR A GURU

a k-a n a k s a n g at m u d a h pe rcaya d a n
pengaruhi oleh orang dewasa, guru dapat
e nj a d i p a n u t a n u n t u k s i sw a d a n
mempengaruhi mereka untuk tidak menggunakan obat­
obatan terlarang, hal ini menjadi sangat penting ketika para
pelaj a r tidak mem i l i ki kel u a rg a yang s u portif u n t u k
membimbing mereka . Kemungkinan para pelajar harus
menyesuaikan d i ri dengan tekanan yang d iasosiasikan
sebagai sebuah eksperimen dan dengan kehidupan di
m a sya r a k a t yang p e n u h tu n t u t a n dan ko m p l e k s .
P e n g g u n a a n obat-obata n terl a ra n g p a d a d a s a rnya
merupakan mekanisme untuk menyesuaikan diri dengan/
atau melarikan d i ri dari rasa tidak a man . Guru diharapkan
untuk membantu murid menyadari bahwa mereka tidak
sendirian dalam menghadapi tantangan ini dan bahwa
masin ban yak cara sehat lainnya untuk menghadapi situasi
tersebut.
Mengajar Anak Untuk Melindungi Diri Sendiri
Memerl u kan rasa percaya d i ri yang tinggi pada d i ri
seseorang untuk mengatakan tidak pada narkotika. Guru
dapat membantu rasa percaya diri siswa dan memperkuat

PELAJAR DAN BAH AVA NARKOTIKA I


_____ bab VI

h u b u n g a n i n te r-perso n a l nya. M e n g aj a rkan toleransi


sehingga terpancar dari sinar matanya , mengajarkan rasa
percaya diri dengan cara mengajarkan anak untuk dapat
menerima d i ri n ya s e n d i ri , m e m bantu mereka u n t u k
membedakan a ntara efek y a n g membantu dari obat­
obatan dan konsekuensi berbahaya ketika mengkonsumsi
obat-obatan terlarang. Namun selain daripada itu , sangat
penting untuk mengajarkan para siswa teknik penolakan
dengan cara mengajarkan bahwa tidak apa-apa jika kita
mengatakan "tidak".
Mengaj a rk a n Anak Untuk Meng eks pres ika n
Kreatifitasnya
• Mengkoordinir Iomba seni dengan memberikan tema
"hindari narkotika".
• Mengajarkan olahraga sebagai pilihan yang sehat
bagi para siswa.
• Mendesain kaos dengan slogan mencegah narkotika
dan H IV/AIDS.
• Mengumpu l kan uang u ntuk kegiatan sosial untuk
membantu anak jalanan yang menggunakan narkotika.
• Berbagi pengeta h u a n yang d iserta i dengan per
mainan interaktif dan drama/role playing.
Mengenal i Tanda-tanda Bahaya
Ada beberapa tanda-tanda awal yang terlihat jika And a
mencurigai seorang murid menggunakan obat-obatan
berbahaya namun pastikan bahwa tanda-tanda ini bisa
akibat dari sebab lain. Jangan tergesa-gesa menyimpulkan
bahwa seorang murid menggunakan narkotika .
Tanda-Tanda/Perubahan Emosional
• Perubahan mood yang drastis, dari perasaan senang

I PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA


bab V �---

berubah menjadi depresi dan penarikan diri secara


tiba-tiba.
• Marah tanpa alasan yang jelas.
• Ket i d a kterta r i k a n pada seko l a h atau kegiatan
ekstrakurikuler lainnya .
• Kesul itan berhubungan b a i k dengan orang l a i n .
• Bermain pera n .
• Nilai-nilai m e n ur u n dan kemampuan akademik yang
buruk.
• Kesulitan fokus pada sesuatu hal/member perhatian
sed ikit pada sesuatu .
Tanda-Tanda/Perubahan Fisik
• Mata mera h .
• Kecenderungan tertidur d i d a l a m kelas.
• Bicara yang tidak jelas.
• Tidak adanya perhatian d i dalam kelas.
• Mudah lupa.
• M e n o l a k m e m p e r h a t i k a n k e b e rs i h a n d i ri d a n
penampilan pri bad i ,
• Gemetaran dan gerakan tu b u h yang tidak terko
ord inasi.
Mengaj arkan Kepa d a Anak Tentang Oba t- Oba ta n
Terlarang d a n Efeknya
Usia 5-7: murid harus memiliki kemampuan pengambilan
keputusan dan mengembangkan kebiasaan-kebiasaan
sehat lainnya. Mereka juga harus mampu untuk merinci atau
mengenal efek negatif atas resiko mengkonsumsi obat­
obatan terlarang dan membedakan satu dengan lainnya.
U s i a 8 - 9 : M u ri d h a ru s d a pat m e n y e b u t k a n d a n
mengidentifi kasi obat-obatan yang pernah mereka dengar

P E LAJ A R D A N B A HAVA NARKOTIKA j


_____ bab VI

dan bahaya akan penggunaan obat-obat terlarang. Mereka


juga harus mampu mengemukakan mengenai bagaimana
pengunaan obat-obatan dirumah dan d i masyarakat dapat
mempengaruhi mereka. Murid juga harus mampu untuk
m e n geta h u i d i m a n a s e s e o ra n g b i sa m e n d a pa t k a n
pertolongan dari para pengguna narkotika .
Usia 1 0-1 2 : Murid harus mampu mengidentifikasi alasan
m e n g a p a s e s e o ra n g m e n g g u n a k a n n a rkot i k a d a n
membedakan a ntara situasi pengg u n a yang bereks­
peri men , p e n g g u n a seseka l i , pengg u na reg u l a r d a n
pengguna yang berat. M u rid j u g a harus belajar mengenai
hubungan antara H IV/AIDS dan penggunaaan obat-obatan
terlara n g d e n g a n s i t u a s i y a n g m e m b u a t p e n g g u n a
terekspose terhadap h a l tersebut.
Kurikulum ya ng disara n kan
Materi 1 : Apa yang disebut dengan narkotika? Apa yang
dimaksud dengan pecandu? Apakah aki batnya terhadap
diri dan masyarakat?
Materi 2 : Apa yang d isebut dengan obat-obatan alami
(Cannabis, Opium dan COCA), efek sampingnya dan apa
yang harus d ilakukan untuk mencegahnya?
Materi 3 : Apa yang d isebut dengan obat-obatan semi­
sintetis (morfin, heroin , kokain dan crack), efek sampingnya
dan apa yang harus d i lakukan untuk mencegahnya? Apa
yang d ilakukan oleh korban jika mengalami overdosis?
Materi 4: Apa yang disebut dengan obat-obatan sintetis?
(amphetamines, ekstasi, LSD, hypnotic sedative) apa efek
samping dan obat-obatan i n i pada otak dan kepribadian
seseorang?
Materi 5 : Apa hubungan antara penggunaan narkotika

I PE LAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA


bab Y�----

dengan H IV/AIDS? Bagaimana caranya mencegah H IV/


AIDS ?
Materi 6 : Apakan faktor-faktor resiko dari narkotika?
Hal ini termas u k d idalam nya , kemampuan akademik,
disfungsi keluarga dan kemudahan penggunaan narkotika.
Apa saja faktor-faktor yang dapat melindungi d i ri kita dari
hal tersebut? Hal i n i termasuk didalamnya , dukungan
keluarga dan masyarakat, perbaikan materi dan edukasi
tentang narkotika d i sekolah . Bagaimana caranya seorang
pemimpin masyarakat berkontribusi terhadap hal ini?
M ateri 7 : Aktifitas ketera m p i l a n h i d u p term a s u k
didalamnya proses pembelajaran d a l a m m e n i l a i sesuatu ,
beradaptasi dengan tekanan iingkungan kelompok sebaya,
belajar berkata tidak pada narkotika, langkah-langkah yang
d iperlukan u ntuk memastikan seseorang agar tidak jatuh
dalam jebakan bandar narkotika dan langkah-langka h
berkomitmen untuk berhenti menggunakan narkotika.

PELAJAR DAN BAH AVA NARKOTIKA


_______ bab VI

hidup sehat taqpa


narkottka
UNTU K P AR A ORANG TU A

fi ailah dengan membangun hubungan orang


ua - anak yang baik. Tu nj u kkan kepada
ereka bahwa And a rnenyayangi dan tertarik
untuk terlibat dalam kehidupan mereka . Bicaralah kepada
m e re k a s e b a g a i s a h a b a t b u k a n d e n g a n c a ra
menceramahinya dan buatla h komunikasi yang terbuka.
Beri p e r h a t i a n atas apa yang m e re k a b i ca r a ka n .
Kemungkinan Anda tidak akan selalu memiliki jawaban,
J a n g a n m e re n d a h ka n m e reka Anda akan te rkej ut
mengetahui berapa banyak yang mereka ketahui megenai
kehidupan dan obat-obatan terlarang.
Komunikas i, Komunikasi, Komunikasi
Tetaplah waspada, beri perhatian terhadap bahasa
tubuhnya. Anak yang santai akan banyak tersenyum, melihat
m a ta A n d a k e t i k a b e r ko m u n i ka s i d a n t i d a k a k a n
menunjukkan tanda-tanda jelas akan kegugupan. Tanda­
tanda kegugupan bisa saja berupa kaki yang gemetaran
dan mengetuk-ketu kkan kaki ke lanta i , j a ri-jari yang
d i ketukkan dan mengalihkan pandangan ketika berbicara .
Bicaralah kepada pembimbing sekolah jika Anda merasa
ada masalah.

I PELAJAR DAN BAHAYA NARKOT I KA


bab Y�----

Berilah Tanggung Jawab Pada Anak


Anak-anak tidak pernah terlalu muda untuk belajar
tentang bertanggung jawab. Berikan anak tugas d iru mah
dan tingkatkan porsi ta nggung jawab sejalan dengan
bertambahnya usia. Berikan contoh yang baik dengan cara
tidak menggunakan obat-obatan terlarang, Anak anak akan
kehilangan rasa hormat kepada orang tua yang perilakunya
mencerminkan "Lakukan apa yang saya katakan , bukan
seperti yang saya lakukan".
Jangan Menggunakan Obat Terlarang Atau yang l l egal
Apakah Anda menderita stres, tekanan mental dan saki!
kepala yan g berkepanjangan? Apakah Anda memi l i ki
kecenderu n g a n u ntuk segera sembuh dari symptom­
symptom terse but menggunakan obat-obatan apoti k dan
resep dokter? Adalah sangat mudah menjadi sangat
tergantung pada obat obatan atau alkohol dan menjadi
seora n g peca n d u . O bat-obatan terl a rang juga b u kan
merupakan solusinya,
Buatlah pili han hid up yang sehat. l ngat, apabila Anda
menggunakan alkohol, obat penenang atau obat-obatan
terlarang lainnya untuk meredakan sires And a , Anda Ieiah
memberikan contoh yang buruk u ntuk anak-anak Anda.
Perta h a n ka n d iet yan g seimbang dan beraktifita s l a h .
Olahraga adalah aktifitas sehat yang akan membantu Anda
merasa baik secara fisik maupun menta l .
Cari l n formasi
Keta h u i lah mana obat-obatan dan sejenisnya yang
tergolong sebagai obat-obatan terlarang dan ilegal? kokain,
crack, mariyu a n a , o p i u m , hero i n dan a m pheta m i nes.
Pelajarilah mengenai bahaya obat-obatan tersebut dan apa

PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA


_______ bab VI

akibatnya terhadap tubuh man usia. Anda dapat membantu


anak Anda membuat suatu pilihan yang benar. Pastikan
anak-anak menyadari bahwa menggunakan obat-obatan
terl a ra n g a d a l a h i l l e g a l . Apa b i l a mereka te rta n gkap
mengg u nakan nya , a rtinya mereka h a ru s berhadapan
dengan pol i s i d a n pengad i l a n h u k u m , kem u n g k i n a n
kurungan penjara d a n hukuman sosial .
Bantu Anak Untuk Menghindar Dari Bandar Narkotika
Bantu anakAnda untuk mengenali bandar narkotika dan
tempat operasi mereka . Bandar narkotika mu ngkin akan
mengatakan kepada a n a k ba hwa obat-obatan yang
mereka jual akan membantu mereka untuk belajar lebih baik
dan lui us ujian. Mereka juga bisa saja membujuk anak-anak
untuk mencoba obat-obatan tersebut, "sekali ini saja" atau
mengatakan bahwa mereka tidak mungkin akan menjadi
pecandu hanya dengan sekali mencoba , Pastikan anak
Anda mengeta h u i ba hwa rnereka seh a ru snya t i d a k
mempedulikan nasehat tersebut karena efek samping dari
obat-obatan tersebut memberikan efek yang berbeda pada
setiap orang . Bantulah anak untuk mengatakan tidak pada
narkotika. Dorong mereka untuk melakukan olah raga atau
hobi lainnya dan ajarkan mereka untuk menggunakan waktu
luang mereka dengan cara yang lebih kreatif.
Waspada Terhadap Tanda-Tanda Penggunaan Obat­
Obat Terlarang
Wa l a u p u n terd a pat sym ptom fi s i k d a n sym ptom
emosionai tertentu dari penggunaan narkotika, jangan
tergesa-gesa rnenyimpulkan anak menggunakan narkotika
masih ada sebab lain mengapa anak Anda bersikap tidak
semestinya.

' PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTI KA


bab VI ___________________

Tanda-Tanda/Perubahan Sos iai dan Emosional


• Peru b a h a n suasana h ali yang berlebiha n , rasa
anlusiasme yang lingg i , rasa mara h , kekerasa n ,
depresi.
• Berbohong lerus-menerus dan mencuri.
• Menolak mengakui adanya efek berbahaya dari
narkolika.
• Menghindari Ieman-Ieman lama atau orang-orang yang
mungkin akan mengungkapkan perubahan sikap dan
perilakunya.
• Merahasiakan panggilan lelepon .
• Berteman dengan orang-orang yang lidak i n g i n
dikenalkan alau d ipertemukan dengan Anda.
• Berlebihan dalam menjelaskan keberadaan mereka.
• Kehilangan molivasi.
• Tidak lertarik akan keh id upan sehari-hari .
• Bermain peran di sekolah.
Tanda-Tanda/Perubahan Fisik
• Menganluk.
+ Tubuh gemelaran.
+ Mala mera h , pupil yang melebar,
+ Keh i l a n g a n perhalia n akan kebers i h a n d i ri d a n
penampilan.
• Berbicara yang meraca u ,
+ Kehilangan alau peningkalan selera maka n .
• Gerakan lubuh yang lidak terkoord inasi dengan baik.
• Lingkaran d i bawah mala .
• Kebiasaan lidu r yang lidak semeslinya.
+ Baluk dan flu yang lerus menerus.
• Penurunan berat badan .

PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTI KA I


Wakil Presiden Budiono,
berpidato dalam puncak
a
c:a�� ���y����a�0��tuk
menyetamatkan generasi
muda dari ancaman
bahaya narkoba.
bab VII -----

BAB VU

ancaman hukuman bagi


penyalahguna narkotika
caman hukuman bagi penyalahguna narkotika
enurut Undang-Undang AI No. 35 Tahun 2009
entang Narkotika :

Pasal 1 1 1
Ayat 1 : Setiap orang yang tanpa h a k atau melawan
hukum menanam, memelihara, memiliki, menyimpan,
menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I dalam
bentuk tanaman, dipidana penjara paling singkat 4 tah u n
dan paling l a m a 1 2 t a h u n dan pidana d e n d a paling sedikit
Rp 800 juta dan paling banyak Rp8 Miliar.
Ayat 2 : Dalam hal perbuatan menanam, memelihara ,
memiliki, menyi mpan, m e n g u a s a i , a t a u menyediakan
Narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman sebagaimana
d i maksud pada ayat ( 1 ) beratnya melebihi 1 kg atau
melebihi 5 batang pohon, pelaku dipidana penjara seumur
hidup atau pidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling
lama 20 tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana
d imaksud pada ayat ( 1 ) ditambah 1 /3 (sepertiga) .
Pasal 1 1 2
Ayat 1 : Setiap orang yang tanpa hak atau melawan
h u k u m m e m i l i k i , menyi m p a n , menguasai, atau
menyediakan N arkotika Golongan I b u ka n tanaman,

PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA I


_____ bab VII

d ipidana penjara paling singkat 4 tahun dan paling lama


12 tahun dan pidana denda paling sed ikit Rp800 juta dan
paling banyak Rp 8 Miliar.
Ayat 2 : Dalam hal perbuatan memiliki, menyimpan,
menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan
tan a man sebagaimana dimaksud pad a ayat ( 1 ) beratnya
melebihi 5 gram, pelaku d ipidana penjara seumur hidup
atau pidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama
20 tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana
dimaksud pada ayat ( 1 ) ditambah 1 /3 (sepertiga).
Pasal 113
Ayat 1 : Setiap orang yang tanpa hak atau melawan
h u k u m memprod u ks i , mengim por, mengekspor, atau
menyalurkan Narkotika Golongan I, dipidana penjara paling
singkat 5 tahun dan paling lama 1 5 tahun dan pidana denda
paling sed i kit Rp1 M i l iar, dan paling ban yak Rp1 0 M i tiar.
Ayat 2 : Dalam hal perbuatan memproduksi , mengimpor,
mengekspor, atau menya l u rkan Narkotika Golongan I
sebag a i m a n a d i maksud pad a ayat ( 1 ) dalam bentuk
tanaman beratnya melebihi 1 (satu ) kilogram atau melebihi
5 (lima) batang pohon atau dalam bentu k bukan tanaman
beratnya melebihi 5 (lima) gram, pelaku d ipidana dengan
pidana mati , pidana penjara seumur hidup, atau pidana
penjara paling singkat 5 (lima) tah u n dan paling lama 20
( d u a p u l u h ) ta h u n d a n p i d a n a d e n d a m a ks i m u m
sebag a i m a n a d i maksud pada ayat ( 1 ) d itambah 1 /3
(sepertiga).
Pasal 114
Ayat 1 : Setiap orang yang tanpa hak atau melawan
h u k u m menawarkan un t uk d ij u a l , menj u a l , membel i ,

PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA


bab VII _________

menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau


menyerahkan Narkotika Golongan I , d ipidana dengan
pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling
singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun
dan pidana denda paling sedikit Rp1 .000.000.000,00 (satu
miliar rupiah) dan paling banyak Rp 1 0 .000.000.000,00
(sepuluh miliar rupiah).
Ayat 2 : Dalam hal perbuatan menawarkan untuk dijual,
menj u a l , membel i , menjadi perantara dalam jual bel i ,
m e n u ka r, m e n y e ra h k a n , atau m e n e r i m a N a rkot i k a
Golongan I sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) yang
dalam bentuk tanaman beratnya melebihi 1 (satu) kilogram
atau melebihi 5 (lima) batang pohon atau dalam bentu k
bukan tanaman beratnya 5 (lima) g ra m , pelaku d ipidana
dengan pidana mali , pidana penjara seu mur hidup, atau
pidana penjara paling sing kat 6 (enam) tahun dan paling
lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda maksimum
sebag a i ma n a d i m a ksud pada ayat ( 1 ) ditambah 1 /3
(sepertiga).
Pasal 115
Ayat 1 : Setiap orang yang tanpa hak atau melawan
hukum membawa, mengirim, mengangkut, atau mentransito
Narkotika Golongan I, d ipidana dengan pidana penjara
paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 1 2 (dua
b e l a s ) ta h u n dan p i d a n a d e n d a p a l i n g sed i k i t R p
800.000.000,00 (delapan ratus j uta rupiah) dan paling
banyak Rp8.000.000.000,00 (delapan miliar ru piah).
Ayat 2 : Dalam hal perbuatan membawa, mengiri m ,
mengangkut, a t a u mentransito N a rkotika G o l o n g a n I
sebagaimana d i maksud pada ayat ( 1 ) dalam bentuk

PELAJAR D A N BAHAYA NARKOTI KA :


_____ bab VII

tanaman beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi


5 (lima) batang pohon beratnya melebihi 5 (lima) gram,
pelaku dipidana dengan pidana penjara seumur hid up atau
pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama
20 ( d u a p u l u h ) ta h u n d a n p i d a n a d end a m a ks i m u m
sebag a i m a n a d i maksud p a d a ayat ( 1 ) d itambah 1 /3
(sepertiga).
Pasal 116
Ayat 1 : Setiap orang yang tanpa hak atau melawan
hukum menggunakan Narkotika Golongan I terhadap orang
l a i n ata u m e m b e r i k a n N a rkoti ka G o l o n g a n I u nt u k
digunakan orang l a i n , d i pidana dengan pidana penjara
paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 1 5 (lima belas)
tahun dan pidana denda paling sedikit Rp1 .000.000.000,00
(satu miliar ru p i a h ) dan paling banyak
R p 1 0 .000.000.000,00 (sepu luh miliar rupiah).
_
Ayat 2 : Dalam hal penggunaan narkotika terhadap orang
lain atau pemberian Narkotika Golongan I u ntuk digunakan
o ra n g l a i n s e b a g a i m a n a d i m a k s u d pad a ayat ( 1 )
mengaki batkan orang lain mati atau cacat permane n ,
pelaku d i pidana d e n g a n p i d a n a mati , p i d a n a penjara
seumur hid u p , atau pidana penjara paling sing kat 5 (lima)
tah u n dan paling lama 20 (dua puluh) tah u n dan pidana
denda maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 )
d itambah 1 /3 (sepertiga).
Pasal 117
Ayat 1 : Setiap orang yang tan pa hak atau melawan
h u k u m m e m i l i k i , menyi m pa n , menguasa i , atau
menyediakan Narkotika Golongan I I , d i pidana dengan
pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama

1 PELAJAR DAN BAHAVA NARKOTIKA


bab vn ________

1 0 (sepu l u h ) ta h u n d a n pidana d end a p a l i n g sed i kit


Rp600 .000.000,00 (enam ratus juta rupiah) dan paling
banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
Ayat 2 : Dalam hal perbuatan memiliki, menyimpan ,
m e n g u a s a i , m e n ye d i a k a n N a rk o t i k a G o l o n g a n I I
sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) beratnya melebihi
5 (lima) gram, pelaku dipidana dengan pidana penjara
paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 1 5 (lima belas)
ta h u n d a n p i d a n a d e n d a m a ks i m u m seba g a i m a n a
d i maksud pad a ayat ( 1 ) d itambah 1 /3 (sepertiga).
Pasal 118
Ayat 1 : Setiap orang yang tanpa hak atau melawan
h u k u m memprod u ks i , m e n g i m por, mengekspor, atau
menyalu rkan Narkotika Golongan I I , d i pidana dengan
pidana penjara paling singkat 4 (empat) tah u n dan paling
lama 12 (dua belas) tahun dan pidana denda paling sed ikit
Rp800.000.000,00 (delapan ratus j uta rupiah) dan paling
banyak Rp8.000.000 .000 ,00 (delapan miliar rupiah).
Ayat 2 : Dalam hal perbuatan memproduksi , mengimpor,
mengekspor, atau menyalurkan Narkotika Golongan I I
sebagaimana d i maksud pada ayat ( 1 ) beratnya melebihi
5 (lima) gram, pelaku d i pidana dengan pidana mali, pidana
penjara seu mur hidup, atau pidana penjara paling singkat
5 (lima) tah u n dan paling lama 20 (dua p u l u h ) tah u n dan
pidana denda maksimum sebagaimana d imaksud pada
ayat ( 1 ) ditambah 1 /3 (sepertiga).
Pasal 1 1 9
Ayat 1 : Setiap orang yang tanpa hak atau melawan
h u ku m menawa rka n u ntuk d ij u a l , m e nj u a l , membel i ,
menerima, menjadi perantara dalam jual beli , menukar, atau

PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA


_____ bab VII

menyerahkan Narkotika Golongan I I , d ipidana dengan


pidana penjara paling singkat 4 (em pat) tahun dan paling
lama 12 (dua belas) tahun dan pidana denda paling sedikit
Rp800 .000.000,00 (delapan ratus juta ru piah) dan paling
banyak Rp8 .000.000.000,00 (delapan miliar rupiah).
Ayat 2 : Dalam hal perbuatan menawarkan untuk dijual,
menjual, membeli , menerima, menjadi perantara dalam jual
bel i , menukar, atau menyerahkan Narkoti ka Golongan I I
sebagaimana dimaksud pad a ayat ( 1 ) beratnya melebihi
5 (lima) gram, pelaku dipidana dengan pidana mati , pidana
penjara seumur hidup, atau pidana penjara paling singkat
5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan
pidana denda maksimum sebagaimana d imaksud pada
ayat ( 1 ) ditambah 1 /3 (sepertiga).
Pasal 120
Ayat 1 : Setiap orang yang tanpa hak atau melawan
hukum membawa, mengirim, mengangkut, atau mentransito
Narkotika Golongan I I , d ipidana dengan pidana penjara
paling singkat 3 (tiga ) tahun dan paling lama 1 0 (sepul u h )
tahun dan pidana d e n d a paling sed ikit Rp600. 000.000,00
( e n a m ratu s j u ta ru p i a h ) d a n p a l i n g b a n y a k
Rp5.000.000.000, (lima miliar rupiah).
Ayat 2 : Dalam hal perbuatan membawa, mengiri m ,
mengang kut, atau mentransito Narkotika Golongan I I
sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) beratnya melebihi
5 (lima) gram maka pelaku dipidana dengan pidana penjara
paling sing kat 5 (lima) tahun dan paling lama 1 5 (lima belas)
ta h u n d a n p i d a n a d e n d a m a ks i m u m sebag a i m a n a
d i maksud pad a ayat ( 1 ) d itambah 1 /3 (sepertiga).

PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA


bab VII _________

Pasal 1 2 1
Ayal 1 : Seliap orang yang lanpa h a k alau melawan
hukum menggunakan Narkolika Golongan II lerhadap orang
l a i n alau m e m berikan N a rkolika G o l o n g a n I I u n l u k
digunakan orang l a i n , d i pidana dengan pidana penjara
paling singkal 4 (empal) lahun dan paling lama 1 2 (dua
b e l a s ) la h u n d a n p i d a n a d e n d a p a l i n g s e d i kil
Rp800 .000.000,00 (delapan ralus jula rupiah) d a n paling
banyak Rp8.000.000.000,00 (delapan m i l iar rupiah).
Ayal 2 : Dalam hal penggunaan Narkolika lerhadap orang
lain alau pemberian Narkolika Golongan II unluk digunakan
o r a n g l a i n s e b a g a i m a n a d i m a k s u d pad a ayal ( 1 )
mengaki balkan orang lain mali alau cacal perma nen,
pelaku d i pidana dengan pidana mali , pidana penjara
seumur hidup, alau pidana penjara paling singkal 5 (lima)
lahun dan paling lama 20 (dua puluh) lahun dan pidana
denda maksimum sebagaimana dimaksud pada ayal ( 1 )
d ilambah 1 /3 (sepertiga).
P a s a l 1 22
Ayal 1 : Seliap orang yang lanpa hak alau melawan
h u k u m m e m i l i k i , menyi m p a n , menguasa i , alau
menyed iakan Narkolika Golongan I l l , d i pidana dengan
pidana penjara paling singkal 2 (dua) lahun dan paling lama
7 ( l uj u h ) la h u n d a n p i d a n a d e n d a p a l i n g s e d i k i l
Rp400.000.000,00 (empal ralus jula rupiah) d a n paling
banyak Rp3.000.000.000,00 (liga miliar rupiah).
Ayal 2 : Dalam hal perbualan memiliki, menyimpan,
m e n g u a s a i , m e n yed i a k a n N a rkolika G o l o n g a n I l l
sebagaimana dimaksud pada ayal ( 1 ) beralnya melebihi
5 (lima) gram, pelaku d i pidana dengan pidana penjara

PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA


_____ bab VII

paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 1 0 (sep u l u h )


ta h u n d a n p i d a n a d e n d a m a ks i m u m seba g a i m a n a
dimaksud pada ayat ( 1 ) d itambah 1 /3 (sepertiga).
Pasal 123
Ayat 1 : Setiap orang yang tanpa hak atau melawan
h u k u m memproduksi, mengimpor, mengekspor, atau
menyalu rkan Narkotika Golongan I l l , d i pidana dengan
pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama
1 0 (sep u l u h ) ta h u n dan pidana denda p a l i n g sedi kit
Rp600 .000.000,00 (enam ratus juta rupiah) dan paling
banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
Ayat 2 : Dalam hal perbuatan memproduksi , mengimpor,
mengekspor, atau menyalurkan Narkotika Golongan I l l
sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) beratnya melebihi
5 (lima) gram, pelaku di pidana dengan pidana penjara
paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 1 5 (lima belas)
ta h u n d a n p i d a n a d e n d a m a ks i m u m s e b a g a i m a n a
dimaksud pad a ayat ( 1 ) d itambah 1 /3 (sepertiga).
P a s a l 124
Ayat 1 : Setiap orang yang tanpa hak atau melawan
h u k u m menawarkan untuk d ij u a l , menj u a l , membel i ,
menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau
menyerahkan Narkoti ka Golongan I l l , d i pidana dengan
pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama
1 0 (sep u l u h ) ta h u n dan pidana denda p a l i n g sed ikit
Rp600 .000 . 000,00 (enam ratus j uta rupiah) dan paling
banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
Ayat 2 : Dalam hal perbuatan menawarkan untuk dijual,
menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual
bel i , menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan I l l

PELAJAR DAN BAH AVA NARKOTIKA


bab VII _________

sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) beratnya melebihi


5 (lima) gra m , pelaku dipidana dengan pidana penjara
paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 1 5 (lima belas)
ta h u n d a n p i d a n a d e n d a m a ks i m u m seba g a i m a n a
dimaksud pada ayat ( 1 ) d itambah 1 /3 (sepertiga ).
Pasal 1 2 5
Ayat 1 : Setiap orang yang tanpa hak atau melawan
hukum membawa, mengirim, mengangkut, atau mentransito
Narkotika Golongan I l l , d i pidana dengan pidana penjara
paling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 7 (tujuh) tahun
dan pidana denda paling sedikit Rp400.000.000,00 (empat
ratus juta ru piah) dan paling banyak Rp3. 000.000.000,00
(tiga miliar rupiah).
Ayat 2 : Dalam hal perbuatan membawa , mengiri m ,
mengangkut, atau mentransito Narkoti ka Golongan I l l
sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) beratnya melebihi
5 (lima) gram maka pelaku dipidana dengan pidana penjara
paling singkat 3 (tiga) tah u n dan paling lama 1 0 (sepul u h )
ta h u n d a n p i d a n a d e n d a m a ks i m u m sebag a i m a n a
d i maksud pada ayat ( 1 ) ditambah 1 /3 (sepertiga).
Pasal 126
Ayat 1 : Setiap orang yang tanpa hak atau melawan
hukum menggunakan Narkotika Golongan I l l terhadap
orang lain atau memberikan Narkotika Golongan I l l untuk
digu nakan orang lai n , dipidana dengan pidana penjara
paling sing kat 3 (tiga) tahun dan paling lama 1 0 (sepuluh)
tah u n dan pidana denda paling sedi kit Rp600.000.000,00
( e n a m rat u s j u t a ru p i a h ) d a n p a l i n g b a n y a k
Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
Ayat 2 : Dalam hal penggunaan Narkotika terhadap orang

PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA


_____ bab VII

lain atau pemberian Narkotika Golongan Ill untuk digunakan


o r a n g l a i n s e b a g a i m a n a d i m a ks u d p a d a ayat ( 1 )
mengaki batkan orang lain mati atau cacat permanen,
pelaku d ipidana dengan pidana penjara paling singkat 5
(lima) tah u n dan paling lama 1 5 (lima belas) tah u n dan
pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud pada
ayat ( 1 ) d itambah 1 /3 (sepertiga).
Pasal 127
Ayat 1 : Setiap Penyalah Guna:
a . Narkotika Golongan I bagi diri sendiri dipidana dengan
pidana penjara paling lama 4 (em pat) tah u n ;
b . N a rkotika Golongan I I b a g i d i ri se n d i ri d i pidana
dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun; dan
c. Narkotika Golongan I l l bagi d i ri sendiri d i pidana
dengan pidana penjara paling lama 1 (satu ) tah u n .
Ayat 2 D a l a m mem u tu s perkara sebag a i m a n a
d i maksud p a d a ayat ( 1 ), hakim waj i b memperhatikan
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54, Pasal
55, dan Pasal 1 03 .
Ayat 3 : D a l a m hal Penyalah G u n a sebagaimana
d i maksud pada ayat ( 1) dapat dibuktikan a tau terbukti
sebagai korban penyalahgunaan Narkotika, Penyalah Guna
tersebut wajib menjalani rehabilitasi medis dan rehabilitasi
sosial .
Pasal 128
Ayat 1 : Orang tua atau wali dari pecandu yang belum
cukup umur, sebagaimana d imaksud dalam Pasal 55 ayat
( 1 ) yang sengaja tidak melapor, d ipidana dengan pidana
kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau pidana denda
paling banyak Rp1 .000.000,00 (satu juta rupiah).

PELAJAR DAN BAHAVA NARKOTIKA


bab VI.___ ________

Ayat 2 : Pecandu Narkotika yang belum cukup umur dan


telah dilaporkan oleh orang tua atau walinya sebagaimana
d imaksud dalam Pasal 55 ayat ( 1 ) tidak d itu ntut pidana.
Ayat 3 : Pecandu Narkotika yang telah cukup umur
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 ayat (2) yang
sedang menjalani rehabil itasi medis 2 (dua) kali masa
perawata n d o kter di ru m a h saki! d a n/atau l e m b a g a
rehabilitasi med is yang d itunjuk o l e h pemerintah tidak
d ituntut pidana.
Ayat 4 : Rumah saki! dan/atau lembaga rehabilitasi
m e d i s sebag a i m a n a d i maksud pada ayat (3) h a ru s
memenuhi standar kesehatan yang ditetapkan oleh Menteri.
Pasa l 1 29
D i pi d a n a dengan p i d a n a penja ra p a l i n g s i n g kat 4
(empat) tah u n dan paling lama 20 (dua p u l u h ) tahun dan
denda paling banyak Rp5 . 000 . 00 0 . 000,00 (lima miliar
rupiah) setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum:
a . memiliki, menyimpan, menguasai , atau menyediakan
Prekursor Narkotika u ntuk pembuatan Narkotika;
b. m e m prod u k s i , m e n g i m po r, m e n g e k s p o r, atau
menyalu rka n Preku rsor N a rkot i ka u n t u k p e m b u atan
Narkotika;
c . m e n awarkan u nt u k d ij u a l , m e nj u a l , m e m be l i ,
menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau
menyera h ka n Preku rsor Na rkoti ka un t uk pembuatan
Narkotika;
d . membawa , mengiri m , mengangkut, atau mentransito
Prekursor Narkotika untuk pembuatan Narkotika .
Pasal 1 30
Ayat 1 : Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud

� PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA


w
_____ bab VII

dalam Pasal 1 1 1 , Pasal 1 1 2 , Pasal 1 1 3 , Pasal 1 1 4 , Pasal


1 1 5, Pasal 1 1 6 , Pasal 1 1 7, Pasal 1 1 8 , Pasal 1 1 9, Pasal
1 20 , Pasal 1 2 1 , Pasal 1 22 , Pasal 1 23, Pasal 1 24 , Pasal
1 25 , Pasal 1 26, dan Pasal 1 29 dilakukan oleh korporasi ,
selain pidana penjara dan denda terhadap pengurusnya,
pidana yang dapat d ijatuhkan terhadap korporasi berupa
pidana denda dengan pemberatan 3 (tiga) kali dari pidana
d e n d a s e b a g a i m a n a d i m a ks u d d a l a m Pasa i - P a s a l
tersebut.
Ayat 2 : Selain pidana denda sebagai mana dimaksud
pada ayat (1 ), korporasi dapat d ijatu hi pidana tambahan
berupa:
a . pencabutan izin usaha; dan/atau
b. pencabutan status badan hu kum .
Pasal 1 3 1
Setiap orang yang dengan sengaja tidak melaporkan
adanya tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal
1 1 1 , Pasal 1 1 2 , Pasal 1 1 3, Pasal 1 1 4 , Pasal 1 1 5 , Pasal
1 1 6, Pasal 1 1 7 , Pasal 1 1 8 , Pasal 1 1 9 , Pasal 1 20 , Pasal
1 2 1 , Pasal 1 22 , Pasal 1 23, Pasal 1 24 , Pasal 1 25, Pasal
1 26, Pasal 1 27 ayat (1 ), Pasal 1 28 ayat (1 ) dan Pasal 1 29
,

dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun


atau pidana denda paling banyak Rp50 .000.000,00 (lima
puluh juta rupiah).
Pasr-! 132
Ayat 1 : Percobaan atau permufakatan jahat untuk
m e l a k u ka n t i n d a k p i d a n a N a rkotika dan P re k u rsor
Narkotika sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 1 1 , Pasal
1 1 2 , Pasal 1 1 3, Pasal 1 1 4 , Pasal 1 1 5, Pasal 1 1 6 , Pasal
1 1 7 , Pasal 1 1 8 , Pasal 1 1 9, Pasal 1 20 , Pasal 1 2 1 , Pasal

.
PELAJAR D A N BAHAYA NARKOTIKA
bab VIL.._ ________

1 22 , Pasal 1 23 , Pasal 1 24, Pasal 1 25 , Pasal 1 26 , dan


Pasal 1 29, pelakunya dipidana dengan pidana penjara yang
sama sesuai dengan kelenluan sebagaimana dimaksud
dalam Pasai-Pasal lersebut.
Ayal 2 : Dalam hal perbualan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 1 1 1 , Pasal 1 1 2 , Pasal 1 1 3 , Pasal 1 1 4 , Pasal
1 1 5 , Pasal 1 1 6 , Pasal 1 1 7, Pasal 1 1 8, Pasal 1 1 9 , Pasal
1 20 , Pasal 1 2 1 , Pasal 1 22 , Pasal 1 23 , Pasal 1 24, Pasal
1 2 5 , P a s a l 1 2 6 , d a n P a s a l 1 2 9 d i l a k u k a n s e c a ra
l e r o rg a n i s a s i , p i d a n a p e n j a ra d a n p i d a n a d e n d a
maksimumnya d ilambah 1 /3 (sepertiga).
Ayal 3 : Pemberalan pidana sebagaimana dimaksud
pada ayal (2) lidak berlaku bag i lindak pidana ya ng
diancam dengan pidana mali , pidana penjara seu mur
hid up, alau pidana penjara 20 (dua puluh) lahun.
Pasal 133
Ayal 1 : Seliap orang yang menyuru h , memberi alau
m e nj a nj i k a n s e s u a l u , m e m b e r i k a n k e s e m p a l a n ,
menganjurkan, memberikan kemudahan, memaksa dengan
ancaman , memaksa dengan kekerasan, melakukan lipu
muslihal, atau membujuk anak yang belum cukup umur unluk
melakukan lindak pidana sebagaimana d i maksud dalam
Pasal 1 1 1 , Pasal ·1 1 2 , Pasal 1 1 3 , Pasal 1 1 4 , Pasal
1 1 5, Pasal 1 1 6 , Pasal 1 1 7, Pasal 1 1 8 , Pasal 1 1 9 , Pasal
1 20 , Pasal 1 2 1 , Pasal 1 22 , Pasal 1 23 , Pasal 1 24, Pasal
1 25 , Pasal 1 26, dan Pasal 1 29 d i pidana dengan pidana
mali alau pidana penjara seumur hidup, alau pidana penjara
paling singkal 5 (lima) lahun dan paling lama 20 (dua puluh)
lahun dan pidana denda paling sedikil Rp2.000.000.000,00
(dua miliar rupiah) dan paling banyak Rp20.000.000.000,00

PELAJAR DAN BAHAVA NARKOTIKA


_______ bab VII

(dua puluh miliar rupiah).


Ayat 2 : Setiap orang yang menyuru h , memberi atau
m e n j a nj i ka n s e s u a t u , m e m b e r i k a n k e s e m p a ta n ,
menganjurkan, memberikan kemudahan, memaksa dengan
ancaman, memaksa dengan kekerasan, melakukan tipu
muslihat, atau membujuk anak yang belum cukup umur untuk
menggunakan Narkotika, dipidana dengan pidana penjara
paling sing kat 5 (lima) tahun dan paling lama 1 5 (lima belas)
tahun dan pidana denda paling sedikit Rp1 .000.000.000,00
(satu miliar rupiah) dan paling banyak Rp1 0.000.000.000,00
(sepuluh miliar rupiah).
Pasal 134
Ayat 1 : Pecandu Narkotika yang sudah cukup umur dan
dengan sengaj a tidak mela porka n d i ri sebag a i m a n a
dimaksud dalam Pasal 55 ayat (2 ) dipidana dengan pidana
kurungan paling lama 6 (enam ) bulan atau pidana denda
paling banyak Rp2 .000.000,00 (dua j uta rupiah).
Ayat 2 : Keluarga dari Pecandu Narkotika sebagaimana
d i m a ks u d pad a ayat ( 1 ) yang dengan sengaja tidak
melaporkan Pecandu Narkotika tersebut d i pidana dengan
pidana ku ru ngan paling lama 3 (tiga) bulan atau pidana
denda paling banyak Rp1 .000.000,00 (satu juta rupiah).
Pasal 135
Pengu rus lnd ustri Farmasi yang tidak melaksanakan
kewaj i ba n sebag a i m a n a d i m a ks u d d a l a m Pasal 4 5 ,
d ipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu )
tahun dan paling lama 7 (tuj u h ) tahun dan pidana denda
paling sedikit Rp40.000.000,00 (empat puluh j uta rupiah)
dan paling banyak Rp400 .000.000,00 (empat ratus juta
rupiah).

I PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA


bab VI L----

Pasal 136
Narkotika dan Prekursor Narkotika serta hasil-hasil yang
d iperoleh dari tindak pidana Narkoti ka dan/atau tindak
pidana P rekursor N a rkotika , baik berupa aset dalam
bentu k benda bergerak maupun tidak bergerak, berwujud
atau tidak berwujud serta barang-barang atau peralatan
yang digunakan untuk melakukan tindak pidana Narkotika
dan tindak pidana Prekursor Narkotika d i rampas u ntuk
negara.
Pasal 137
Setiap orang yang :
a. menempatkan, membayarkan atau membelanjakan,
menitipka n , menukarkan, menyembu nyikan atau menya­
marka n , menginvestasikan , menyi mpa n , menghibahkan,
mewariskan, dan/atau mentransfer uang, harta, dan benda
atau aset baik dalam bentuk benda bergerak maupun tidak
bergerak, berwujud atau tidak berwujud yang berasal dari
tindak pidana Narkotika dan/atau tindak pidana Prekursor
Narkotika , dipidana dengan pidana penjara paling sing kat
5 (lima) tah u n dan paling lama 1 5 (lima belas) tahun dan
pidana denda paling sedikit Rp1 . 000.000.000,00 (satu
miliar ru piah) dan paling banyak Rp1 0 .000.000.000,00
(sepuluh miliar rupiah);
b . menerima penempatan, pembayaran atau pembelan­
j a a n , p e n i t i p a n , p e n u ka ra n , p e n ye m b u n y i a n ata u
penyamaran investasi, simpanan atau transfer, hibah, waris,
harta atau uang, benda atau aset baik dalam bentuk benda
bergerak maupun tidak bergerak, berwujud atau tidak
berwujud yang d iketahu inya . berasal dari tindak pidana
Narkotika dan/atau tindak pidana Preku rsor Narkotika,

PELAJAR D A N B A HAVA NARKOTIKA !


_______ bab VII

dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga )


tahun dan paling lama 1 0 ( sepuluh) tahun dan pi dana denda
paling sedikit Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) dan
paling banyak Rp5.000.000.000 , 00 (lima miliar rupiah).
Pasal 138
S e t i a p o ra n g y a n g m e n g h a l a n g - h a l a n g i a t a u
mempersulit penyidikan serta penuntutan d a n pemeriksaan
perkara tindak pidana Narkotika dan/atau tindak pidana
Prekursor Narkotika di muka sidang pengadilan, dipidana
dengan pidana penjara paling lama 7 (tuj u h) tah u n dan
pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus
juta rupiah).
Pasal 139
Nakhoda atau kapten penerbang yang secara melawan
h u k u m tidak melaksanaka n ketentuan sebaga i m a n a
dimaksud dalam Pasal 27 atau Pasal 28 d i pidana dengan
pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama
1 0 (sepu l u h ) ta h u n dan p i d a n a d e n d a p a l i n g sedi kit
Rp1 00.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan paling banyak
Rp1 .000. 000.000 ,00 (satu miliar ru piah).
Pasal 140
Ayat 1 : Penyid i k pegawai negeri sipil yang secara
m e l a w a n h u k u m t i d a k m e l a ks a n a k a n kete n t u a n
sebagaimana d imaksud dalam Pasal 8 8 d a n Pasal 89
d ipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu )
tahun dan paling lama 1 0 (sepuluh) tahun dan pidana denda
paling sedikit Rp1 00.000.000,00 (seratus j uta rupiah) dan
paling banyak Rp1 .000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
Ayat 2 : Penyidik Kepolisian Negara Republik I ndonesia
dan penyidik BNN yang tidak melaksanakan ketentuan

I PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA


bab VI,.___ ________

sebagaimana d imaksud dalam Pasal 87, Pasal 89, Pasal


90, Pasal 9 1 ayat (2) dan ayat (3), dan Pasal 92 ayat ( 1 ),
ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) dikenai pidana sebagaimana
dimaksud pada ayat ( 1 ) .

Pasal 141
Kepala kejaksaan negeri yang secara melawan hukum
tidak melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 9 1 ayat ( 1 ), d ipidana dengan pidana penjara
paling singka t 1 (satu) tahun dan paling lama 1 0 (sepuluh)
tah u n dan pidana denda paling sedi kit Rp1 00 .000.000,00
(seratus juta rupiah) dan paling banyak Rp1 .000 .000.000,00
(satu miliar rupiah).
Pasal 142
Petugas laboratvriu m yang memalsukan hasil pengujian
atau secara m e l aw a n h u k u m t i d a k m e l a k s a n a k a n
kewajiban melaporkan hasil pengujiannya kepada penyidik
atau penuntut u m u m , d i pidana dengan pidana penjara
paling lama 7 (tujuh) tahun dan pidana denda paling banyak
Rp500 .000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
Pasal 143
Saksi yang memberi keterangan tidak benar dalam
p e m e r i k s a a n perkara t i n d a k p i d a n a N a rkotika d a n
Preku rsor Narkotika d i m u ka sidang pengad ilan, d ipidana
dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu ) tahun dan
paling lama 10 (sep u l u h ) tahun dan pidana denda paling
sedi kit Rp 60.000. 000,00 (enam puluh juta ru piah) dan
paling banyak Rp 600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah).
Pasal 144
Ayat 1 : Setiap orang yang dalam jangka waktu 3 (tiga )
tahun melakukan pengulangan tindak pidana sebagaimana

PELAJAR D A N BAHAYA NARKOTIKA


_____ bab VII

d imaksud dalam Pasal 1 1 1 , Pasal 1 1 2 , Pasal 1 1 3 , Pasal


1 1 4 , Pas� 1 1 5, Pasal 1 1 6 , Pas� 1 1 7 , Pasal 1 1 8, Pasal
1 1 9 , Pasal 1 20 , Pasal 1 2 1 , Pasal 1 22 , Pasal 1 23, Pasal
1 24 , Pasal 1 25, Pasal 1 26, Pasal 1 27 ayat (1 ), Pasal 1 28
ayat (1 ), dan Pasal 1 29 pidana maksimu mnya d ilambah
dengan 1 /3 (sepertiga).
Ayat 2 : Ancaman dengan lambahan 1 /3 (sepertiga)
sebagaimana dimaksud pad a ayal ( 1 ) lidak berlaku bagi
pelaku lindak pidana yang d ijatu hi dengan pidana mali ,
pidana penjara seumur hid up, alau pidana penjara 20 (dua
puluh) lahun.
Pasal 145
Setiap orang yang melakukan lindak pidana Narkotika
dan/atau tindak pidana Prekursor Narkotika sebagaimana
d i maksud dalam Pasal 1 1 1 , Pasal 1 1 2 , Pasal 1 1 3 , Pasal
1 1 4 , Pasal 1 1 5 , Pasal 1 1 6 , Pasal 1 1 7 , Pasal 1 1 8, Pasal
1 1 9 , Pasal 1 20, Pasal 1 2 1 , Pasal 1 22, Pasal 1 23, Pasal
1 24 , Pasal 1 25 , Pasal 1 26, Pasal 1 27 ayal ( 1 ), Pasal 1 28
ayat (1 ), dan Pasal 1 29 di luar wilayah Negara Republik
Indonesia diber!akukan juga kelentuan Undang-Undang ini.
Pasal 146
Ayat 1 : Terhadap warga negara asing yang melakukan
tindak pidana Narkotika dan/alau lindak pidana Prekursor
Narkolika dan Ieiah menjalani pidananya sebagaimana
diatur dalam U ndang-Undang ini, d ilakukan pengusiran
keluar wilayah Negara Republik Indonesia.
Ayat 2 : Wa rg a n e g a ra a s i n g y a n g I e i a h d i u s i r
sebagaimana d imaksud pad a ayat ( 1 ) dilarang masuk
kembali ke wilayah Negara Republik I ndonesia.
Ayat 3 : Warga negara asing yang pernah melakukan

PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA


bab VI.___ ________

tindak pidana Narkotika dan/atau tindak pidana Prekursor


Narkotika di luar negeri, dilarang memasuki wilayah Negara
Republik I ndonesia.
Pasal 147
Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu)
tahun dan paling lama 1 0 (sepuluh) tahun dan pidana denda
paling sed ikit Rp1 00.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan
paling banyak Rp1 .000.000.000,00 (satu miliar rupiah),
bag i :
a . pimpinan ru mah sakit, pusat kesehatan masyarakat.
balai pengobata n , sarana penyimpanan sed iaan farmasi
milik pemerintah, dan apotek yang mengedarkan Narkotika
Golongan I I dan I l l bukan u ntuk kepentingan pelayanan
kesehatan;
b. pimpinan lembaga ilmu pengetahuan yang menanam,
membeli, menyimpan. atau menguasai tanaman Narkotika
b u ka n u n t u k k e p e n t i n g a n p e n g e m b a n g a n i l m u
pengetahuan;
c. pimpinan l ndustri Farmasi tertentu yang memproduksi
N a rkot i k a G o l o n g a n I b u k a n u n t u k k e p e n t i n g a n
pengembangan ilmu pengetahuan; atau
d . pimpinan pedagang besar farmasi yang mengedarkan
Na rkotika Golongan I yang bukan untuk kepenti ngan
pengembangan i l m u pengetahuan atau mengedarkan
Narkotika Golongan II dan I l l bukan untuk kepenti ngan
pelayanan kesehatan dan/atau bukan untuk kepenti ngan
pengembangan ilmu pengetahuan.
P a s a l 148
Apabila putusan pidana denda sebagaimana d iatur
dalam U ndang-Undang ini tidak dapat d ibayar oleh pelaku

PELAJAR DAN BAHAVA NARKOTI KA


_______ bab VII

tindak pidana Na rkotika dan tindak pidana Prekursor


Narkotika, pelaku d ijatuhi pidana penjara paling lama 2
(dua) tah u n sebagai pengganti pidana denda yang tidak
dapat d ibayar.
Pasal 153
Dengan berlakunya Undang-Undang i n i :
a . U ndang-Undang N o m o r 22 Tah u n 1 997 tentang
Narkoti ka (Lembaran Negara Republik I ndonesia Tahun
1 997 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik
I ndonesia Nomor 3698) ; dan
b. Lampiran mengenai jenis Psikotropika Golongan I dan
Golongan II sebagaimana tercantu m dalam Lampira n
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1 997 tentang Psikotropika
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1 997 Nomor
1 0 , Tambahan Lembara n Negara Rep u b l i k I ndonesia
Nomor 367 1 ) yang telah dipindahkan menjadi Narkotika
Golongan I menurut U nd ang-Undang i n i , d i cabut dan
dinyatakan tidak berlaku .

I PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA


bab VIII ________

BAB VIII

Istilab � arkot:ika 'jana


Senng Dtgunakafi
Am/amplop : Kemasan untuk membungkus ganja
Ode : Over dosis
Bedakletep putih : Sebutan lain putaw (heroin)
Barang : Narkotika ( ada barang )
BD : Bandar/Pengedar
Black heart : Salah satu merk ekstasi
Butterflay : merk ekstasi
Bong : Alat penghisap putaw atau shabu
Bokul : Beli Narkotika
BK : Sedatin , nama obat tidu r
Ngedreg : Memakai putaw d i bakar diatas
kertas timah
Cimeng/Gele/Rasta : Ganja
Cucaw/Ngi pe : Memasukkan obat kedalam vena
DUM : Dumolid, nama obat tidu r
Flay/Stoneffeler : Euforia/mabuk
Gau : Satuan berat (0 , 1 gram : Y. gau)
Junkie : Pecandu Narkotika
Jackpot : Muntah-muntah
Jokul : Jual Narkotika
Kamput : Kambing putih, merk minuman keras
Kuncian : Sisa putaw yang sengaja disimpan
u ntuk di pakai bila sedang sakaw

PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTI KAi


bab VIII

Kurus : Kurang terus


Kertim : Kertas timah
MG : Mogadon, nama obat tidur
Moker/merah : Mala merah karen a mengisap ganja
Lexo : Lexotan , nama obat penenang
N i pam : Obat tidu r
U bas : Shabu
Ngubas : Memakai shabu
Afo : Aluminium foil
Bhironk : Orang Nigeria/pesuruh
Pakaw/Wakap : Pakai putaw
Paket/pahe : Pembelian heroin dalam jumlah kecil
Parno/paranoid : Takut/was-was/curiga
Relaps : Kembali memakai narkotika
Pedauw/Gitting : Fly, keadaan nikmat yang dicari
pecandu
PT-PT : Patungan untuk membeli narkotika
Pil anj ing/pil koplo : Sedatin , obat tidu r
Putaw/PT/Etep : Heroin
Rohyp : Rohypnol, obat tidu r
Sakaw/SKW/wakas : Saki! karena putaw/gejala putus zat
Satu titik : satu papan/1 strip obat
Spirdu : Satu paket narkotika berdua
Stengky : Y, gram
Sprempi : % gram
Selinting : Satu batang rokok!ganja
lnex : Ecstasy
TKW : Minuman keras buatan local
TU : Berhutang

I PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA


bab iX __________________

BAB IX
PENUTUP
/J nyalahgunaan narkotika di kalangan pelajar dan
ngkungan sekolah telah menjadi permasalahan
pelik. Minimnya pengawasan terhadap siswa, baik
g maupun orang tua. Meski berbagai program
seperti "Anti Drugs C a m p a i g n Goes to School" d a n
mengoptimalkan peran U n i t Kesehatan Sekolah (UKS) tapi
m a s i h b e l u m m a m p u m e n g i k i s p e re d a ra n d a n
penyalahgunaan narkotika d i lingkungan sekolah.
Pada dasarnya, ada beberapa jenis narkotika yang
bermanfaat untuk ilmu pengetahuan dan kedokteran . Pada
tataran tersebut narkotika tidak melanggar hukum apabila
digunakan u ntuk bidang medis atau kedokteran. Tentunya,
selama penggunaan nya tidak menyalahi atura n , sesuai
dengan dosisnya , dan tidak membahayakan keselamatan
manusia. Namun, seiring dengan banyaknya peredaran
illegal narkotika , korban penggunaannya telah merambah
h i ngga pelajar. Mereka mengkonsu msi narkotika karena
berbagai alasa n .
D a m p a k dari pengg u n a a n narkotika sangat buruk.
Berbagai resiko kerusaka n , baik secara individu maupun
l i ngkungan, telah menciptakan masalah-masalah sosial
baru . Pengguna narkotika tidak lagi bisa berpikir secara
rasional , terdorong u ntuk melakukan tindak kri m i n a l ,
gangguan terhadap kesehata n , h ingga yang lebih parah

PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA i


_____ bab IX
adalah kematian. Korban yang berjatuhan akibat narkotika
dari tahun ke tahun terus meningkat.
Secara umum, ada tiga penyebab pelajar menggunakan
narkotika . Pertama, karena keingintahuan akan apa itu
narkotika. Dari awal coba-coba menjadi kecanduan. Kedua,
karena berbaga i tekanan dari luar ind ivid u . Bisa dari
permasalahan keluarga seperti kurang perhatian orang tua,
broken h o m e , d a n kurang nya pengeta h u a n tenta n g
narkoti ka dari orang t u a sejak d i n i . Selain itu , penyebab
ketiga yang juga banyak menjadi mod us penggunaan
narkotika adalah pergaulan. Tekanan pergaulan juga sangat
kuat mempengaru h i a n a k-a n a k u ntuk mengg u n a ka n
narkotika. Dari pergaulan, mereka seolah 'd ituntut' untuk
menggunakan narkotika. Menggunakan narkotika menjadi
bahasa pergaulan. Mereka yang lema h , tidak kuasa untuk
d i bi l a n g tidak' solider' , tidak' kere n ' , bahkan d i paksa
menggunakan oleh teman-temann sebayany a.
B e r b a g a i u p a y a u n t u k m e n g e l e m i n i r p e l aj a r
menggu nakan narkoba sudah d ilakukan berbagai pihak.
Dengan koordinasi yang terpadu antara guru, orang tua,
l i ngkungan , dan aparat, berbagai program itu diharapkan
akan efektif untuk memberikan penyuluhan, pendidikan dan
pengawasan bagi para pelajar. Sudah seharusnya mereka
menjadi generasi yang akan membawa bangsa menuju
masa depan yang lebih baik.
Kampanye Anti narkoba di kalangan pelajar tentang apa
itu narkotika dan bahayanya, menjadi solusi efektif. Sebab,
h a m p i r s e b a g i a n b e s a r p e n g g u n a n a rkoti ka t i d a k
mengetahui a p a itu narkotika.
Mereka juga tidak mengetahui secara pasti jenis-jenis

PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTIKA


bab IX _________

na rkotika d a n d a m pa knya . Mereka j u g a kekurangan


s o s i a l i s a s i akan fa kto r-fa ktor y a n g m e n y e b a b k a n
p e n g g u n a a n n a rkoti k a . D i ta m b a h m a s i h l e m a h nya
pengetahuan akan landasan hukum berikut sanksi dari
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika .

PELAJAR DAN BAH AVA NARKOTI KA :


DAFTAR PUSTAKA -------

DAFTAR PUSTAI<A
B a d a n N a r kot i ka N a s i o n a l Re p u b l i k I n d o n e s i a ,
Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba Pada
Kelompok Pel ajar dan Mahasiswa d i I ndonesia,

Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia, Modul untuk


Remaja Mencegah Lebih Baik dari Pada Mengobati,
Badan Narkotika Nasional,

B a d a n N a rkot i k a N a s i o n a l R e p u b l i k I n d o n e s i a ,
Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba u ntuk Pelajar dan
Mahasiswa , Badan Narkotika Nasional ,

Badan Narkotika nasional Republik Indonesia, Pencegahan


Penya l a h g u n aa n N a rkoba Berbasis Sekola h Melal u i
Prog ram Anti Drugs Campaign Goes To Scool, Badan
Narkoti ka Nasional

Badan Narkotika Nasional Republik I ndonesia, Pedoman


Petugas Penyuluh P4GN di Lingkungan Pendidikan, Badan
Narkoti ka Nasional, 2009.

Undang-Undang Repu blik I ndonesia No. 35 Tah u n 2009


Tentang Narkotika .

Jurnal Data P 4 G N Tahun 20 1 0 , B N N

Himpinan Penelitian P4GN Tahun 2009, BNN

PELAJAR DAN BAHAYA NARKOTI KA


LAJAI
BAHAYA
NARKOTIKA
DEPUTI BIDANG PENCEGAHAN
DIREKTORAT DISEMINASI INFORMASI
BAOAN NARKOTIKA NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 2010
BAOAH NARKOnKA NASIO
NAL
REPUBLIK INDONESIA
JLIIT. Ho<yooo No. ���-
r-�­
ro�p. (l.l-111-ISM. 80171567
,.._,IU·21l-lm.80111
5t2.-lm
- �.id.- --
-go.id

Anda mungkin juga menyukai