Anda di halaman 1dari 15

I.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembelahan mitsos terjadi pada sel tubuh (sel somatik). Pada pembelahan
sel yang menghasilkan sidat kromosom berpasangan (2n) ini terjasi proses
pembelahan nucleus menjadi dua nucleus dan setiap anakan menerima satu set
kromosom. Satu set kromosom teresbut berbentuk benang-benang halus yang
jumlahnya sama dengan jumlah kromosom sel induknya (Wellun, 2015).
Seluruh sel somatik pada organisme multiselular adalah keturunan dari
satu sel awal, yakni telur yang terfertilisasi atau zigot, melalui proses pembelahan
yang disebut mitosis. Fungsi mitosis yang pertama adalah membuat salinan yang
persis sama dari setiap kromosom, lalu membagikan sel identik kromosom kepada
masing-masing dari kedua sel keturunan, atau sel anakan, melalui pembelahan sel
awal (sel induk). Interfase adalah periode di antara dua mitosis yang berturutan
dan terdiri atas tiga fase: G1, S, dan G2 (Stansfield, 2002).
Indikasi awal dimulainya mitosis, khususnya pada sel-sel tumbuhan,
dapat dilihat dalam sitoplasma ketika interfase hampir berakhir. Suatu daerah
sitoplasma yang dinamakan sentrosom, yang terdiri atas sepansang sentriol
mengalami pembelahan menjadi dua: mikrotubul yang terdapat di dalamnya,
menonjol keluar membentuk struktur aster, tempat asal mula munculnya benang
spindel. Pada sel tumbuhan tidak terdapat sentriol, tetapi ada pusat pengendali
spindel yang disebut MTOC (microtubule organizing centers). Namun struktur ini
tidak sejelas sentriol pada sel hewan (Susanto, 2011).
Interphase consist of three parts: gap 1 (G1), synthesis (S), and gap 2 (G2).
G1 lasts from the birth of a new cell to the onset of chromosome replication: for
the genetic material, it is a peroid when the chromosomes are neither duplicating
nor dividing. During this time, the cell achieves most of its growth by using the
information from its genes to make and assemble the materials it needs to function
normally (Hartwell, 2005).

During the whole of interphase, the cell nucleus remains intact and the
chromosomes are indistinguishable aggregates of chromatin. At prophase (from

1
the Greek pro- meaning “before”), the gradual emergence, or condensation, of
individual chromosomes from the undifferentiated mass of chromatin marks the
beginning of mitosis. Each emerging chromosome has already been duplicated
during interphase and thus consist of sister chromatids attached at the centromere.
Ascaris cells, there are therefore 4 chromosomes with a total of 8 chromatids.
With condensation, the duplicated chromosomes convert from a metabolically
active state to a condition suitable for subsequent transport to daughter cells
(Hartwell, 2000).

1.2. Tujuan Praktikum

Mempelajari salah satu proses penting yang terlibat dalam perbanyakan


tanaman, yaitu pembelahan mitosis.

2
II. TINJAUAN PUSTAKA

Pembelahan Mitosis, Pada suatu proses pertumbuhan dan perkembangan


suatu makhluk hidup, bisa terjadi karena adanya proses bertambahnya jumlah sel-
sel pada bagian penyusun tubuh. Proses pertambahan jumlah sel-sel pada bagian
penyusun tubuh juga bisa berlangsung melalui tahapan proses pembelahan sel
secara mitosis. Pembelahan sel secara mitosis yakni, suatu proses pembelahan sel,
yang biasanya terjadi pada bagian-bagian sel somatis (pada bagian sel-sel yang
berfungsi sebagai penyusun tubuh). Pada proses pembelahan sel secara mitosis
terjadi pada bagian- bagian sel eukariotik ( Dosen biologi, 2017).

Mitosis merupakan pembelahan sel yang dapat menghasilkan 2 sel anak


yang identik dengan induknya. Mitosis pada tanaman terjadi selama 30 menit
sampai beberapa jam. Proses pengamatan mitosis P. edulis dilakukan dengan
menggunakan mikroskop Binokuler “Primo Star Zeiss”. Proses pembelahan sel
P. edulis terdiri dari profase, prometafase, metafase, anaphase dan telofase
(Muhlisyah, 2014).
Pada organisma tingkat tinggi, setiap sel somatik (sel-sel tubuh yang
bukan sel kelamin) mengandung satu set kromosom yang diwariskan dari induk
maternal (betina) dan satu set kromosom pasangannya (kromosom homolog) dari
induk paternal (jantan). Jumlah kromosom yang terdapat dalam set ganda ini
disebut jumlah diploid (2n). Sel-sel kelamin atau gamet, yang mengandung
setengah dari jumlah set kromosom yang terdapat dalam sel-sel somatik
dinyatakan sebagai sel-sel haploid (n). Suatu genom adalah suatu set kromosom
yang bersesuaian dengan set haploid dari suatu spesies. Jumlah kromosom dalam
setiap sel somatik adalah sama bagi semua anggota suatu spesies tertentu
(Stansfield, 1991).
Tahap mitosis diawali dengan profase (tahap awal) di dalam membran inti,
nukleus akan hilang dan akan terjadi pembentukan kromosom dari benang
kromatin, lalu membran inti akan pecah. Kedua metafase (tahap tengah), terjadi
peleburan karioteka secara sempurna, kromatid bergerak menuju bidang equator.
Ketiga anafase (tahap pembentukan) sentromer membelah dan kromatid terpisah,

3
kromosom tertarik ke kutub berlawanan. Terakhir telofase, kromosom sampai
pada masing-masing kutub (Sinta, 2014).
Kromosom memiliki peranan yang sangat penting bagi keberlangsungan
suatu makhluk hidup, karena kromosom merupakan alat pengangkutan bagi gen –
gen yang akan dipindahkan dari suatu selinduk ke sel anakannya, dari generasi
yang satu ke generasi yang lainnya. Pengamatan terhadap perilaku kromosom
sama pentingnya dengan mempelajari struktur kromosom. Perilaku atau aktivitas
kromosom dapat terlihat dalam siklus sel, termasuk didalamnya adalah
pembelahan sel (mitosis atau meiosis). Analisis kromosom, baik mitosis maupun
meiosis merupakan langkah awal yang dapat dilaksanakan untuk mempelajari
kromosom (Widura, 2011).

4
III. METODE PRAKTIKUM

3.1. Tempat dan Waktu

Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Genetika dan Pemuliaan


Tanaman program studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Syiah
Kuala, pada hari Senin, 5 Maret 2017 pukul 14.00-15.40 WIB.

3.2. Alat dan Bahan

1. Lembar kertas.
2. 4 buah kawat panjang berwarna biru dan 4 buah kawat pendek berwarna
biru.
3. 4 buah kawat panjang berwarna merah dan 4 buah kawat pendek berwarna
merah.
4. 6 buah bola berwarna biru dan 6 buah bola berwarna merah.

3.3. Metode Pelaksanaan Praktikum

Diambil dua kawat untuk tiap-tiap jenis dan di beri bola sesuai dengan warnanya,
untuk menggambarkan kromosom ganda dengan satu sentromer. Kemudian
diambil satu kawat untuk tiap-tiap jenis dan di beri bola yang sesuai untuk
membuat kromosom tunggal dengan sentromernya. Selanjutnya dilakukan
rekontruksi proses mitosis sesuai urutan pembelahan sel secara mitosis. Kemudian
proses tersebut digambarkan pada lembaran kerja dan di beri label kromosomnya.

5
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pengamatan

Gambar 1. Tahap Interfase

Gambar 2. Tahap Profase

6
Gambar 3. Tahap Metafase

Gambar 4. Tahap Anafase

7
Gambar 5. Tahap Telofase

Gambar 6. Tahap Sitokinesis

4.2. Pembahasan

Pembelahan mitosis menghasilkan sel anakan yang jumlah kromosomnya


sama dengan jumlah kromosom sel induknya, pembelahan mitosis terjadi pada sel
somatik (sel penyusun tubuh). Sel–sel tersebut juga memiliki kemampuan yang
berbeda–beda dalam melakukan pembelahannya, ada sel–sel yang mampu
melakukan pembelahan secara cepat, ada yang lambat dan ada juga yang tidak
mengalami pembelahan sama sekalisetelah melewati masa pertumbuhan tertentu,
misalnya sel–sel germinatikum kulit mampu melakukan pembelahan yang sangat
cepat untuk menggantikan sel–sel kulit yang rusak atau mati.
Mitosis adalah pembelahan sel yang terjadi secara tidak langsung. Hal ini
dikarenakan pada pembelahan sel secara mitosis terdapat adanya tahapan-tahapan
tertentu. Tahapan-tahapan (fase-fase) yang terdapat pada pembelahan mitosis ini

8
meliputi: profase, metafase, anafase, dan telofase. Mitosis terjadi di dalam sel
somatik yang bersifat meristematik, yaitu sel-sel yang hidup terutama sel-sel yang
sedang tumbuh (ujung akar dan ujung batang). Proses pembelahan secara mitosis
menghasilkan dua sel anak yang identik dan bertujuan untuk mempertahankan
pasangan kromosom yang sama melalui pembelahan inti secara berturut-turut.
Mitosis pada tumbuhan terjadi selama mulai dari 30 menit sampai beberapa jam
dan merupakan bagian dari suatu proses yang berputar dan terus-menerus.
Pada praktikum kali ini digunakan benda yang bersifat mudah untuk
mempelajari tentang mitosis perbanyakan tanaman, yaitu pembelahan mitosis
yang menggunakan kawat berbentuk seperti kromosom dan bola berbentuk seperti
sentromer. Kromosom dibedakan atas autosom (kromosom pada sel somatik) dan
kromosom pada sel kelamin. Pembelahan sel yang terjadi pada sel somatik disebut
mitosis dan pembelahan yang terjadi pada sel kelamin disebut meiosis. Mitosis
merupakan pembelahan inti yang berhubungan dengan pembelahan sel somatik,
dimana terdapat beberapa tahap didalamnya, yaitu interfase, profase, metakinesis,
metafase, anafase, dan telofase. Fase pada mitosis terdiri dari interfase, profase,
metafase, anafase, dan telofase.
Pada pengamatan pertama, didapatkan sel yang memiliki kromosom yang
belum membelah, dan letaknya bergerombol di tengah dengan warna yang jelas
dan susunannya agak merenggang. Sehingga pada sel ini dapat disimpulkan
mengalami pembelahan mitosis pada tahap awal yaitu profase. Pengamatan
selanjutnya adalah fase metafase, pada fase ini kromosom menyusun diri secara
acak pada satu bidang ekuator atau tengah-tengah sel.
Pada pengamatan ketiga tampak sebuah sel yang kromosomnya sudah
memisah dan menuju ke kedua kutub yang berlawanan. Sehingga fase ini kami
simpulkan bahwa terjadi pembelahan sel yaitu pembelahan pada fase anafase.
Pada pengamatan selanjutnya, didapatkan sel yang intinya (kromosom) sudah
terpisah sempurna namun dinding selnya belum terpisah secara sempurna.
Sehingga dengan demikian kami menyimpulkan bahwa pada saat ini sel
mengalami pembelahan mitosis tahap telofase.
Profase merupakan fase pertama pembelahan mitosis. Pada fase ini
kromosom mulai terjadi pemendekan, menebal, dan masing-masing saling

9
berpasangan (2n) yang berdiri dari dua benang. Pada fase ini, membran ini masih
tampak. Pada awal profase, sentrosom dengan sentriolnya mengalami replikasi
dan dihasilkan dua sentrosom. Masing-masing sentrosom hasil pembelahan
bermigrasi ke sisi berlawanan dari inti. Pada saat bersamaan, mikrotubul muncul
diantara dua sentrosom dan membentuk benang-benang spindle, yang membentuk
seperti bola sepak. Pada saat bersamaan, kromosom teramati dengan jelas, yaitu
terdiri dua kromatid identik yang terbentuk pada interfase. Dua kromatid identek
tersebut bergabung pada sentromernya. Benang-benang spindel terlihat
memanjang dari sentromer. Ciri-ciri tahap profase ini adalah benang-benang
kromonema menjadi pendek dan bertambah tebal membentuk kromosom homolog
dengan duplikatnya sehingga menjadikan kromosom menjadi 2, nukleous dan
membran inti menghilang, sentriol membelah 2 dan bergerak berlawanan kearah
dua kutub yang berlawanan pula, dan setiap sentriol menuju ke benang spindel
(benang gelendong).
Prometafase kadang-kadang dianggap sebagai akhir profase dan metafase
awal. Selama tahap awal prometafase membran nuklir hancur dan mikrotubulus
memasuki ruang nuklir. Membran nuklir tetap utuh dan mikrotubulus tidak
mampu menembus membran nuklir utuh. Selama prometafase, pada sentromer
dari setiap kromosom membentuk dua kinetokore. Kinetokore adalah struktur
protein kompleks, itu adalah titik di mana mikrotubulus menempel pada
kromosom.
Yang kedua adalah tahap metafase. Pada fase ini membran inti melebur.
Kromosom berkumpul di bidang ekuator yang ada di tengah sel. Kromosom
memperbanyak diri maka setiap kromosom terdiri dari dua kromatid. Pada saat ini
dapat dikatakan bahwa sel memiliki 4n kromosom. Masing-masing sentromer
mempunyai dua kinetokor dan masing-masing kinetokor dihubungkan ke satu
sentrosom oleh serabut kinetokor. Sementara itu, kromatid bersaudara begerak ke
bagian tengah inti membentuk keping metafase (metaphasic plate). Ciri-Ciri tahap
metafase adalah setiap kromosom homolog dengan duplikatnya sejajar di bidang
metafase/dataran metafase.
Yang ketiga adalah tahap anafase. Pada tahap anafase, setiap kromosom
memisahkan diri menjadi dua bagian yang sama, masing-masing bergerak menuju

10
ke arah kutub sel yang saling berlawanan, jadi 2n kromosom bergerak ke kutub
yang satu, dan 2n kromosom bergerak kekutub yang lain. Masing-masing
kromatid memisahkan diri dari sentromer dan masing-masing kromosom
membentuk sentromer. Masing-masing kromosom ditarik oleh benang kinetokor
ke kutubnya masing-masing . Ciri-ciri tahap anafase adalah setiap kromosom
homolog memisahkan diri dublikatnya kearah dua kutup berlawanan dengan
gerakan kontraksi dari daya tarik benang spindel.
Tahap yang terakhir adalah tahap telofase. Pada tahap ini kromosom
sampai di kutub masing-masing kemudian terbentuk membran inti yang
mengelilingi kelompok kromosom. Setiap kedua inti yang baru terbentuk itu,
muncul membran pemisah. Kemudian terbentuklah membran sel yang
memisahkan kedua sel anak tersebut. Maka lengkaplah sudah proses pembelahan
mitosis, dari satu sel menjadi dua sel anak. Setiap sel anak memiliki 2n
kromosom. Ketika kromosom saudara sampai ke kutubnya masing-masing,
mulainya telofase. Kromosom saudara tampak tidak beraturan dan jika diwarnai,
terpulas kuat dengan pewarna histologi. Ciri-ciri tahap telofase adalah kromosom
homolog dan kromosom dublikatnya saling menuju ke kutub selnya masing-
masing, mulai terlihat membran inti sel dan nukleolus, dibagian tengah sel mulai
terbentuk dan adanya sekat pemisah, terbentuknya dua sel anak.
Tahap berikutnya terlihat benang-benang spindel hilang dan kromosom
tidak terlihat (membentuk kromatin difusi). Keadaan seperti ini merupakan
karakteristik dari interfase. Pada akhirnya membran inti tidak terlihat diantara dua
anak inti. Tahap terakhir ini adalah tahap sitokinesis. Selama fase akhir
pembelahan mitosis, muncul lekukan membran sel dan lekukan makin dalam yang
akhirnya membagi sel tertua menjadi dua sel anak, sitokinesis ini terjadi karena
dibantu oleh protein aktin dan myosin.

11
V. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan praktikum Mitosis pada


Tanaman dapat disimpulkan bahwa:

1. Interfase termasuk fase yang berlangsung lama karena bekerja sangat berat
dan merupakan waktu antara dua mitosis atau fase istirahat.
2. Profase terjadi pemadatan dan penebalan kromosom, diakhir fase ini
nukleolus dan membran nukleus menghilang membentuk benang-benang
spindel.
3. Metafase, setiap individu kromosom menjadi dua kromatid bergerak
menuju bidang equator, dan kromosom juga terlihat sejajar ditengah-
tengah equator.
4. Anafase, fase ini dimulai ketika setiap pasang kromatid dari tiap – tiap
pasang kromosom berpisah, masing –masing kromatid bergerak menuju ke
kutub yang berlawanan.
5. Telofase, membran nukleus terbentuk kembali, kromosom mulai
mengendur dan nukleolus terlihat kembali, dan hasil akhir terbentuk dua
sel anakan yang identik dan memiliki jumlah kromosom yang sama
dengan tetuanya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Dosen biologi. 2017. Makhluk Hidup Pembelahan Mitosis.


https://dosenbiologi.com/makhluk-hidup/pembelahan-mitosis.

Finish wellun biologi. 2015. Tahap-tahap Pembelahan Mitosis, Meiosis dan


Gametosis. https://finishwellunbiologi.wordpress.com/2015/03/21/tahap-
tahap-pembelahan-mitosis-meiosis-dan-gametogenesis/.

Hartwell, Leland H. 2000. Genetics From Genes to Genomes. New York: United
States of America.; Volume 15, Issue 21.

Hartwell, Leland H. 2005. Genetics From Genes to Genomes Fourth Edition.


New York: United States of America; Volume 15, Issue 23.

Muhlisyah, Nurul. 2014. Preparasi Kromosom Fase Mitosis Markisa Ungu


(Passiflora edulis) Varietas Edulis Sulawesi Selatan. Makassar: Jurusan
Biologi Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar. Vol 2,
No. 1, Juni 2014, hal 48-55.
Sinta, Saskia. 2014. Pintar dan Juara Biologi SMA. Cianjur: Panda Media.
Susanto, Agus H. 2011. Genetika. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Stansfield, William D. 1991. Genetika Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.
Stansfield, William D. 2002. Genetika Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga.
Widura, Arya R. 2011. Analisis Mitosis. Bogor: Program studi Pemuliaan dan
Bioteknologi Tanaman, Departemen AGH, FAPERTA, IPB. Vol.1 No.2 :
105 – 114.

13
LAMPIRAN

14
15

Anda mungkin juga menyukai