Anda di halaman 1dari 10

Praktikum Hidrolika

BAB IV
PERCOBAAN IMPACT OF JET

4.1 Tujuan
a. Untuk menyelidiki kebenaran dari pernyataan teori tentang gaya pancaran
terhadap berbagai bentuk sasaran.
b. Untuk mengukur besarnya gaya tolak yang diakibatkan oleh semburan air
melalui nozzle.
c. Untuk mengetahui pengaruh bentuk permukaan plat terhadap besarnya
gaya yang ditimbulkan oleh semburan air melalui nozzle.

4.2 Waktu Percobaan

Percobaan Impact of Jet dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 14


November 2013 pukul 08.30-11.30 WIB

4.3 Peralatan dan Bahan

Peralatan dan bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah:

a. Hydraulics Bench (Armfield LTD, F1-10-A Serial No.W 1726-7 AL6841);


b. Impact of Jet Apparatus F1-16;
c. Nozzle (curat) dengan diameter 8 mm;
d. Beban (massa pemberat);
e. Stopwatch (Kami menggunakan Blackberry 9300);
f. Plat (sasaran 90o, sasaran 120o dan sasaran 180o);
g. Alat tulis;
h. Air;

i. Kain Lap.

17 Kelompok
31
Praktikum Hidrolika 18

Keterangan :

1. Lubang pembuang;
2. Pelat atas;
3. Mur;
4. Ventilasi udara;
5. Piringan pemberat;
6. Pengukur horizontal;
7. Nivo kotak;
8. Pelat sasaran;
9. Curat;
10. Tangki transparan;
11. Pipa masuk;
12. Kaki.
(a)

(b)
Gambar 4.1 Impact Of Jet Apparatus F1-16 dan pipa jet diameter 8 mm (a);
Hydraulic Bench (b).

Kelompok 31
Praktikum Hidrolika 19

4.4 Jumlah Praktikan

Jumlah praktikan pada percobaan ini empat orang, yang masing-masing


bertugas :

- 1 orang menghidupkan keran pengontrol air dan mengganti penahan;


- 1 orang mengamati garis putih sejajar ujung timah;
- 1 orang menghitung debit;
- 1 orang meletakkan beban dan mencatat hasil hasil pengamatan.

4.5 Ringkasan Teori

Fy = Q(v - v cos).................................................................................(4.1)

Q
=
v A .....................................................................................................
(4.2)

Dari persamaan 4.1 dan persamaan 4.2 kita dapat menentukan untuk
sasaran datar (90o)

Fy = Q(v - v cos 90o).............................................................................(4.3)

ρQ 2
F y=
A ..............................................................................................
(4.4)

Untuk sasaran (120o)

Fy = Q(v - v cos 120o)..........................................................................(4.5)

3 ρQ 2
F y=
2 A ............................................................................................
(4.5)

Untuk sasaran hemispherical (180o)

Kelompok 31
Praktikum Hidrolika 20

Fy = Q(v - v cos180o)...........................................................................(4.6)

2
2 ρQ
F y=
A ............................................................................................(4.7)

Keterangan:

Fy = tekanan curat (mpa);


Q = debit aliran (cc/dt);
v = kecepatan (mm/dt);
 = massa jenis air (kg/cm3);
A = luas penampang (cm2).

4.6 Langkah Kerja

a. Peralatan Impact of Jet Apparatus diletakkan pada dasar bench;


b. Pipa inlet (inlet pipe) dihubungkan ke bench pada sambungan pengisi;
c. Plat atas (top plate) dibuka dengan cara membuka mur (knurled screw)
yang terletak pada plat atas;
d. Plat sasaran (target plate) ditempatkan pada tiang yang terhubung dengan
piringan pemberat (weight pan);
e. Plat atas dipasang kembali dengan mengeratkan mur;
f. Peralatan dihorizontalkan dengan bantuan nivo dengan cara menyetel kaki
alat (adjustable feet);
g. Pengukur horizontal (level gauge) distel hingga sesuai dengan bidang
referensi pada piringan pemberat;
h. Pompa air pada bench dihidupkan;
i. Massa pemberat ditempatkan pada piringan pemberat, atur aliran air
melalui pengoperasian keran pada bench. Kemudian kecepatan aliran
diatur hingga piringan pemberat sesuai dengan pengukur horizontal (level
gauge);
j. Volume dan waktu dicatat untuk memperoleh debit dan kecepatan aliran
serta catat pula massa di atas piringan pemberat;

Kelompok 31
Praktikum Hidrolika 21

k. Langkah poin i dan j diulang dengan menambahkan massa di atas piringan


pemberat;
l. Langkah dari poin c sampai k diulang dengan menggunakan jenis sasaran
lainnya.

4.7 Analisa Data dan Hasil Perhitungan

Data-data yang diperoleh:


 Diameter curat (D) = 8 mm
= 0,8 cm
 Gravitasi (g) = 9,81 m/det2
= 981 cm/det2
 Volume (V) = 2 liter
= 2.000 cc
V
Q=
 Debit (Q)  t

Luas penampang curat:

1
= πD2
a 4

1
= π 82
4
= 50,265 mm 2
= 0,503 cm2

Berdasarkan teori tentang Impact of Jet dari hasil analisa grafik, Slope
grafik akan mengikuti :

 Plat datar =1
 Sasaran 120o = 1,5
 Sasaran 180o =2

Kelompok 31
Praktikum Hidrolika 22

Tabel 4.1 Perhitungan Untuk Plat Datar Sasaran 90°


Massa diatas Debit
Volum Debit
piringan Waktu Aliran ρ/ag x
e Air Aliran
pemberat (dt) Rata-rata Q2
(cc) (cc/dt)
(gram) (cc/dt)
20 2000 18,12 110,38
2000 17,92 111,61 111,24 25,09
2000 17,9 111,73
50 2000 11,28 177,30
2000 10,91 183,32 179,63 65,43
2000 11,22 178,25
80 2000 9,02 221,73
2000 9,37 213,45 213,16 92,14
2000 9,79 204,29
100 2000 8,65 231,21
2000 8,23 243,01 235,15 112,14
2000 8,65 231,21
110 2000 8,07 247,83
2000 8,38 238,66 246,55 123,28
2000 7,9 253,16

Kelompok 31
Praktikum Hidrolika 23

Impact of Jet ( Plat Datar )


120
f(x) = 7.67 x + 18.33
100 R² = 0.97

80
Massa (gram)

60

40

20

0
0 20
Rata-rata momentum (kg m/d²)

Gambar 4.2 Grafik Hubungan Antara Momentum dengan Massa Pada Plat
Datar (Sasaran 90°)
Slope = 0,936

Tabel 4.2 Perhitungan Untuk Plat Sasaran 120°


Massa diatas Debit
Volum Debit
piringan Waktu Aliran ρ/ag x
e Air Aliran
pemberat (dt) Rata-rata Q2
(cc) (cc/dt)
(gram) (cc/dt)
20 2000 21,61 92,55
2000 21,71 92,12 92,58 17,38
2000 21,49 93,07
50 2000 15,53 128,78
2000 15,41 129,79 129,14 33,82
2000 15,52 128,87
80 2000 12,12 165,02
2000 12,09 165,43 164,57 54,92
2000 12,25 163,27
100 2000 10,83 184,67
2000 10,59 188,86 186,58 70,60
2000 10,74 186,22
110 2000 10,11 197,82
2000 10,09 198,22 196,80 78,55
2000 10,29 194,36

Kelompok 31
Praktikum Hidrolika 24

Impact of Jet (Sasaran 120)


120
f(x) = 7.67 x + 18.33
R² = 0.97
100

80
Massa (gram)

60

40

20

0
0 2 4 6 8 10 12 14 16
Rata-rata momentum (kg m/d²)

Gambar 4.2 Grafik Hubungan Antara Momentum dengan Massa Pada


Sasaran 120°
Slope = 1,4527

Tabel 4.3 Perhitungan Untuk Plat Sasaran 180°


Massa diatas Debit
Volum Debit
piringan Waktu Aliran ρ/ag x
e Air Aliran
pemberat (dt) Rata-rata Q2
(cc) (cc/dt)
(gram) (cc/dt)
20 2000 22,09 90,54
2000 22,47 89,01 91,22 16,88
2000 21,25 94,12
50 2000 15,94 125,47
2000 15,48 129,20 128,12 33,29
2000 15,42 129,70
80 2000 12,79 156,37
2000 12,77 156,62 157,92 50,58
2000 12,44 160,77
100 2000 11,90 168,07
2000 11,86 168,63 167,19 56,69
2000 12,13 164,88
110 2000 11,85 168,78
2000 11,83 169,06 170,08 58,67
2000 11,60 172,41

Kelompok 31
Praktikum Hidrolika 25

Impact of Jet (Sasaran 180)


120
f(x) = 7.67 x + 18.33
R² = 0.97
100

80
Massa (gram)

60

40

20

0
0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00
Rata-rata momentum (kg m/d²)

Gambar 4.3 Grafik Hubungan Antara Momentum dengan Massa Pada


Sasaran 180°
Slope = 2,0614

Grafik Gabungan
(Sasaran 90°, 120°, 180°)
140
120
Plat Datar
Rata - rata Momentum

100 Linear (Plat Datar)


80 Sasaran 120
Linear (Sasaran 120)
60 Sasaran 180
40 Linear (Sasaran 180)

20
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16
Massa (gram)

Gambar 4.3 Grafik Hubungan Antara Momentum dengan Beban Pada Sasaran
90°, 120°, 180°

Kelompok 31
Praktikum Hidrolika 26

4.8 Kesimpulan

Slope grafik yang diperoleh dari pengukuran dibandingkan dengan slope


teori terdapat perbedaan, di mana:

Jenis Sasaran Slope Teori Slope Grafik


Sasaran 900 1 0,936
Sasaran 1200 1,5 1,4527
Sasaran 1800 2 2,0614

Perbedaan ini terjadi karena kurangnya ketelitian dalam pelaksanaan


praktikum, seperti pencatatan waktu/pemakaian stopwatch pada saat pengukuran
debit dan kesalahan mata dalam memposisikan pengukur horizontal. Hubungan
antara momentum dan massa yaitu semakin besar massa yang diberikan, maka
semakin besar pula momentum yang terjadi. Dan semakin besar sudut, semakin
kecil pula slope-nya, hal ini terjadi karena pada perhitungan ini, slope (gradien, m)
merupakan perbandingan antara momentum dan massa.

Berdasarkan hasil perhitungan dan grafik yang terbentuk, terlihat bahwa


dengan beban yang sama, momentum yang terjadi pada pelat datar (sasaran 90°)
lebih besar dibandingkan momentum yang terjadi pada pelat sasaran 120°. Begitu
juga dengan beban yang sama, momentum yang terjadi pada pelat sasaran 120°
lebih besar dibandingkan dengan momentum yang terjadi pada pelat sasaran 180°.
Dapat disimpulkan bahwa, semakin besar sudut sasaran, maka akan semakin kecil
momentum yang terjadi.

Kelompok 31

Anda mungkin juga menyukai