Anda di halaman 1dari 4

PERENCANAAN BANDAR UDARA (PERENCANAAN LAPANGAN TERBANG )

TUGAS :

UNSUR-UNSUR yang terkait dalam perencanaan lapangan terbang :

1. perusahaan penerbangan
2. general oviation
3. TNI AU
4. PEMERINTAHAN PUSAT
5. PEMERINTAHAN DAERAH
6. GROUP PILOT
7. PABRIK PESAWAT
8. GROUP WARGA SEKITAR
9. KEPALA PENGELOLA LT ( LAPANGAN TERBANG )
TUGASNYA MENJABARKAN / MENJELASKAN SATU-PERSATU YANG
TERKAIT PADA UNSUR-UNSUR LT. TULIS TANGAN KERTAS A4 DIJILD

windawati0412g976
1. PERENCANAAN BANDAR UDARA

A.        Peranan Bandar Udara


            1.         Bidang Ekonomi
Selain peranan dalam sistem angkutan udara, bandar udara sebagai suatu industri, juga
berperan langsung dalam pertumbuhan ekonomi. Bandar udara beserta berbagai perusahaan
dan institusi yang berada dan beroperasi di bandar udara, merupakan penyerapan tenaga kerja
yang besar. Tersedianya bandar udara yang dibangun dan dikelola dengan baik, termasuk
dilengkapi jalan masuk/keluat jalanan umum yang bebas macet dapat menarik wisatawan,
berarti perkembangan industri pariwisata.
2.                  Bidang Politik
Untuk meningkatkan mobilitas penduduk dan melancarkan aliran berbagai barang kebutuhan,
bandar udara bekerja sama dengan perusahaan penerbangan komersial, dengan fasilitas yang
memadai. Kebutuhan masyarakat pengguna bandar udara atau yang berkepentingan di sekitar
bandar udara, dipenuhi melalui kerja sama bandar udara dengan pihak konsesioner yang
menyediakan barang-barang dan jasa umum serta fasilitas parkir kendaraan, istirahat, dan
hiburan.
3.                  Dampak Lingkungan
Tidak dapat disangkal bahwa bandar udara juga memiliki dampak negatif. Gangguan terbesar
yang dirasakan masyarakat sekitar bandar udara ialah kebisingan yang berasal dari
pengoperasian pesawat udara. Selain dapat mengganggu pendengaran dan waktu istirahat,
kebisingan jenis ini dapat berdampak pada mutu hidup seperti tekanan jiwa, kegugupan, atau
tidak dapat berkonsentrasi. Pengoperasian pesawat udara dan kendaraan bermotor di sekitar
bandar udara dapat menurunkan mutu udara di kawasan bandar udara, dengan konsentrasi
zat-zat sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NO), carbon monoksida (CO) dan berbagai
senyawa organik yang beracun lainnya.
B.        Keserasian Fasilitas Bandar Udara dengan Pesawat udara
Karakteristik pengoperasian pesawat udara bersifat kritis sehingga diperlukan keserasian
pesawat udara dengan infrastruktur di darat. Dilihat dari kepentingan bandar udara, terdapat
sekurang-kurangnya tiga unsur utama yang menentukan pertimbangan perusahaanangkutan
udara memilih bandar udara tertentu (Simon Hutcheson, 1996: 120), yaitu:
1.      Tersedia landasan pacu dengan panjang yang dapat mendukung misi perusahaan tersebut
tanpa pembatasan berat pesawat.
2.      Tersedia apron dengan rancangan yang memungkinkan bongkar-muat secara efisien.
3.      Tidak terlalu banyak pembatasan bandar udara seperti penutupan bandar udara pada jam-jam
tertentu.
C.        Jenis Perencanaan
Untuk melaksanakan pembangunan suatu bandar udara, agar memperoleh hasil yang optimal,
perlu mengacu pada beberapa jenis tingkatan perencanaan bandar udara. Perencanaan-
perencanaan tersebut antara lain :

1.                  Perencanaan Sistem


Perencanaan sistem mencakup tiga tingkatan yaitu perencanaan sistem tingkat nasional,
perencanaan sistem tingkat regional, dan perencanaan sistem tingkat propinsi.
2.                  Perencanaan Induk
Perencanaan ini dimaksudkan sebagai petunjuk pengembangan yang akan datang, agar dapat
mengakomodasikan permintaan penerbangan dan sesuai lingkungan, perkembangan
masyarakat, moda angkutan lainnya, dan bandar udara lainnya.
3.                  Perencanaan Proyek
Secara rinci, perencanaan induk ini mewujudkan dalam perencanaan-perencanaan proyek
yang mencakup horizon waktu lebih pendek di bawah lima tahun.
D.        Penyusunan Rencana Induk
            (Menurut rekomendasi Federal Aviation Administration/FAA)
1.                  Analisis Kebutuhan
a.                   Penginventarisan
Kegiatan ini berupa pengumpulan data mengenai fasilitas dan keadaan yang ada mencakup
karakteristik lahan, keberadaan bandar udara di sekitar lokasi, kondisi ruang udara dan
ketersediaan alat bantu navigasi, penggunaan lahan yang berpengaruh.
b.                  Pemrakiraan
Kegiatan ini berupa penghimpunan dan pengolahan data untuk menentukan volume
penumpang dan kargo serta pergerakan pesawat udara setiap tahundan pada masa puncak.
c.                   Analisis Permintaan kapasitas
Kegiatan ini berupa penyandingan potensi volume permintaan dengan kapasitas yang akan
dibangun, agar dapat diputuskan pilihan yang paling tepat.
d.                  Kebutuhan akan Fasilitas
Sebagai hasil analisis permintaan kapasitas, dapat ditentukan kebutuhan fasilitas baru antara
lain sebagai berikut landas pacu, landas hubung, terminal, perbaikan dan hanggar.
e.                   Studi Lingkungan
Dalam analisis kebutuhan ini juga dipelajari dampak lingkungan dari pelaksanaan
pengembangan/pembangunan bandar udara yang menyangkut hal-hal berikut: dampak
peningkatan kebisingan, pemindahan penduduk, perubahan pemandangan.
2.                  Pemilihan Lahan
a.                   Analisis Ruang Udara
Pesawat udara memerlukan ruang udara untuk tinggal landas dan menuju ketinggian dan arah
ke jalur udara atau dari jalur udara menuju pendaratan. Banyak hal perlu dipertimbangkan
antara lain ukuran bandar udara, konfigurasi landas pacu, tipe pesawat udara, volume lalu
lintas.
b.                  Rintangan Menuju Ruang Udara
Ruang udara di sekitar bandar udara yang digunakan untuk pergerakan pesawat udara, datang
atau berangkat, dinyatakan sebagai ruang udara yang dilindungi dari rintangan.
c.                   Dampak Terhadap Lingkungan dan Keadaan Alam dari Pembangunan
Selain dampak yang diuraikan, dalam pemilihan lahan perlu dipertimbangkan dampak
pembangunan bandar udara pada penggunaan lahan di sekitar proyek.
d.                  Lokasi Dikaitkan dengan Kebutuhan Penerbangan
Bandar udara sebaiknya berada sedekat mungkin dengan sumber pengguna angkutan udara
sehingga dapat meminimumkan waktu yang diperlukan berkendaraan ke/dan dari bandar
udara.
e.                   Ketersediaan Angkutan Darat yang Memadai
Ketersediaan angkutan darat yang memadai stelah keluar dari bandar udara merupakan
tuntutan wajar bagi fungsi bandar udara sebagai penghubung moda udara dengan moda
lainnya.
f.                   Karakteristik Fisik
Untuk dibangun sebuah bandar udara, sebaiknya permukaan tanah relatif datar dan terbuka,
terutama bagian untuk landas pacu tidak berkemiringa, tidak berbukit-bukit, dan tidak banyak
bagian yang permukaannya rendah.
g.                  Ketersediaan Kebutuhan Umum
Kebutuhan umum dalam hal  ini mencakup utilitas yang terdiri atas listrik, air bersih, jaringan
telepon, saluran air selokan, dan gas.
h.                  Harga dan Ketersediaan Tanah
Pengadaan tanah untuk pembangunan suatu bandar udara merupakan persoalan sendiri.
Tanah yang dibutuhkan sangat luas dan keluasannya ditentukan oleh beberapa faktor.
3.                  Rancangan Bandar Udara
a.                   Denah Bandar Udara
Gambar denah menunjukkan konfigurasi, lokasi, dan ukuran semua fasilitas fisik seperti
konfigurasi landas pacu, landas hubung, apron posisi dan ukuran fasilitas terminal, serta
lokasi zona pendekatan landas pacu.
b.                  Rencana Penggunaan Tanah
Dalam rencana ini diuraikan penggunaan tanah secara rinci untuk seluruh kawasan bandar
udara yang diusulkan dan ditunjukan pula penggunaan tanah di luar batas bandar udara yang
dipengaruhi oleh keberadaan bandar udara disana.
c.                   Rencana Area Terminal
Rencana ini menunjukkan ukuran dan lokasi berbagai bangunan dan ruang kegiatan dalam
area terminal. Penggambaran atau uraian mengenai terminal ini secara konseptual saja yaitu
bagaimana menangani beragam fungsi terminal dan mewadahi berbagai kegiatan yang
diperkirakan akan terjadi di area tersebut.
d.                  Rencana Jalan Bandar Udara
Rencana ini memuat secara ekplisit rute angkutan permukaan yang menghubungkan bandar
udara dengan pusat-pusat bisnis dan sumber-sumber utama pengguna potensial angkutan
udara lainnya yang dilayani bandar udara yang bersangkutan termasuk hubungan-hubungan
dengan sistem transportasi regional dan kota.
4.                  Rencana Keuangan
a.                   Jadwal Pengembangan/Pembangunan 
Jadwal pengembangan/pembangunan yang disarankan memuat tahapan kegiatan yang terdiri
atas jangka pendek, jangka sedang, dan jangka panjang. Menurut kurun waktu perkembangan
permintaan terhadap kemampuan yang harus dimiliki bandar udara.
b.                  Perkiraan Biaya Pengembangan atau Pembangunan
Dari rencana denah bandar udara menurut tahapan pengembangan/pembangunan yang sudah
disusun, dapat diperkirakan secara kasar kebutuhan biaya setiap tahapan berdasarkan indeks
dasar pembangunan setiap jenis bangunan.
c.                   Analisis Kelayakan Ekonomi
Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui bahwa proyeksi pendapatan dari
pengembangan/pembangunan bandar udara ini akan dapat menutup biaya yang dikeluarkan.
Kelayakan ini diharapkan dapat dicapai untuk setiap tahapan proses rencana induk.
d.                  Analisis Kelayakan Finansial
Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan bahwa skala kegiatan yang direncanakan dapat
didukung permodalan oleh pihak yang bertanggung jawab.

2. general oviation

Anda mungkin juga menyukai