Anda di halaman 1dari 2

The Ordinary 

Retinol 1% 
The Ordinary Retinol 1% merupakan skincare retinol yang water free. Sesuai dengan namanya,
produk ini mengandung 1% retinol murni yang dapat mengatasi garis halus serta tanda penuaan
dini lainnya. productnation
Vitamin A (retinol) dan turunannya (retinaldehyde dan tretinoin) adalah sekelompok agen yang
juga memiliki efek antioksidan. Mereka dapat menginduksi biosintesis kolagen dan mengurangi
ekspresi MMP 1 (collagenase 1). Selain itu derivat vitamin A yang berperan untuk merangsang
pergantian lapisan epidermis kulit. Zat ini berperan untuk menghambat enzim matrix
metalloproteinase (MMPs) yang meningkat produksinya akibat paparan sinar UVB. MMPs
menghambat pembentukan kolagen pada kulit.Retinol, pada saat ini, adalah zat yang paling
sering digunakan sebagai senyawa anti-penuaan dan, dibandingkan dengan tretinoin,
menyebabkan lebih sedikit iritasi kulit. Telah ditunjukkan bahwa retinol memiliki efek positif
tidak hanya pada ekstrinsik tetapi juga pada penuaan kulit intrinsik dan memiliki efek positif
yang kuat pada metabolisme kolagen
MEKANISME
Absorpsi retinol topikal terjadi secara transepidermal atau transfolikular, dipengaruhi oleh
ukuran partikel. Molekul berdiameter 3-10 mm mampu menembus duktus folikularis, dan
menjadi target ukuran yang sesuai untuk terapi akne. Partikel dengan ukuran lebih dari 10 mm
akan terperangkap di permukaan kulit, sedangkan partikel yang ukurannya lebih kecil dari 3 mm
akan larut di stratum korneum dan folikel rambut
Retinoid topikal menginduksi perubahan spesifik pada struktur dan morfologi kulit. Diferensiasi
sel epitel normal merupakan proses yang bergantung pada vitamin A. Tersedianya vitamin A
akan mempengaruhi ukuran molekul keratin yang disintesis oleh keratinosit. Bila dihasilkan
molekul keratin berukuran kecil, maka akan dibentuk epitel tipe sekretorik. Suatu epitel
skuamosa berlapis dibentuk bila molekul keratin dengan ukuran lebih besar disintesis. Pada
keadaan tidak tersedia vitamin A, diferensiasi sel mengarah pada pembentukan epitel berkeratin.
Sebagai kelas terapi, retinoid topikal mempengaruhi proliferasi keratinosit dan “melawan”
deskuamasi abnormal keratinosit. Retinoid topikal meningkatkan kecepatan pergantian
keratinosit sehingga berakibat pada peningkatan kecepatan proliferasi dan diferensiasi folikel.
Kondisi ini akan mengurangi oklusi folikel dan mempercepat bersihan mikrokomedo. Selain itu,
retinoid memiliki efek sekunder yang memfasilitasi bersihan akne. Dengan melemahkan dan
merenggangkan lapisan statum korneum dan mengurangi jumlah korneosit sehingga
permeabilitas kulit meningkat. Selanjutnya, akan memudahkan absorpsi obat topikal lainnya,
seperti antimikroba atau benzoil peroksida
Pengaplikasian retinol sebagai pengobatan antiaging dalam konsentrasi minimal 0,05% di
Amerika Serika telah disetujuin. Telah terbukti mampu mengurangi tanda-tanda penuaan kulit
dini yang diinduksi UV, seperti keriput, hilangnya elastisitas kulit dan pigmentasi. Polipeptida
atau oligopeptida tersusun dari asam amino dan dapat meniru urutan molekul peptida seperti
kolagen atau elastin. Melalui aplikasi topikal, polipeptida memiliki kemampuan untuk
merangsang sintesis kolagen dan mengaktifkan metabolisme kulit.

PUSTAKA
Sari,Winda Puspita; Berawi,Khairun Nisa dan Karima, Nisa. 2019. "Managemen
Topikal Anti-Aging pada Kulit" .Lampung. Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.
Fauzia, Dina. 2017 . "Pharmacological Aspects of Retinoids on Cosmeseuticals". Riau.
Kelompok Jabatan Fungsional (KJF) Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Riau

Anda mungkin juga menyukai