Anda di halaman 1dari 37

Sterilisasi Panas Basah

Autoclave
Autoklaf adalah alat pemanas tertutup yang digunakan untuk mensterilisasi suatu
benda menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi (121ᴼC, 15 lbs) selama kurang
lebih 15 menit

Autoklaf terutama ditujukan untuk membunuh endospora, yaitu sel resisten yang
diproduksi oleh bakteri, sel ini tahan terhadap pemanasan, kekeringan, dan
antibiotik.Pada spesies yang sama, endospora dapat bertahan pada kondisi lingkungan
yang dapat membunuh sel vegetatif bakteri tersebut

Endospora dapat dibunuh pada suhu 100 °C, yang merupakan titik didih air pada
tekanan atmosfer normal. Pada suhu 121 °C, endospora dapat dibunuh dalam waktu 4-
5 menit, di mana sel vegetatif bakteri dapat dibunuh hanya dalam waktu 6-30 detik
pada suhu 65 °C.

Terdapat tiga jenis autoklaf, yaitu :


1.gravity displacement,
2.prevacuum/high vacuum,
3.steam-flush pressure-pulse.
Perbedaan ketiga jenis autoklaf ini terletak pada bagaimana udara dihilangkan dari
dalam autoklaf selama proses sterilisas
Gravity Displacement Autoclave
Udara dalam ruang autoklaf dipindahkan hanya berdasarkan gravitasi. Prinsipnya
adalah memanfaatkan keringanan uap dibandingkan dengan udara, sehingga
udara terletak di bawah uap .Cara kerjanya dimulai dengan memasukan uap
melalui bagian atas autoklaf sehingga udara tertekan ke bawah. Secara perlahan,
uap mulai semakin banyak sehingga menekan udara semakin turun dan keluar melalui
saluran di bagian bawah autoklaf, selanjutnya suhu meningkat dan terjadi sterilisasi.
Autoklaf ini dapat bekerja dengan cakupan suhu antara 121-134 °C dengan
waktu 10-30 menit

Prevacuum atau High Vacuum Autoclave


Autoklaf ini dilengkapi pompa yang mengevakuasi hampir semua udara dari dalam
autoklaf. Cara kerjanya dimulai dengan pengeluaran udara. Proses ini
berlangsung selama 8-10 menit. Ketika keadaan vakum tercipta, uap dimasukkan
ke dalam autoklaf. Akibat kevakuman udara, uap segera berhubungan dengan
seluruh permukaan benda, kemudian terjadi peningkatan suhu sehingga proses
sterilisasi berlangsung.
Autoklaf ini bekerja dengan suhu 132-135 °C dengan waktu 3-4 menit

Steam-Flush Pressure-Pulse Autoclave


Autoklaf ini menggunakan aliran uap dan dorongan tekanan di atas tekanan atmosfer
dengan rangkaian berulang. Waktu siklus pada autoklaf ini tergantung pada benda
yang disterilisasi
Sterilisasi Panas Basah (otoklaf)
STERILISASI PANAS BASAH
PRINSIP KERJA AUTOKLAF

Komponen Autoclave
Pada saat sumber panas dinyalakan,air dalam autoklaf lama kelamaan akan
mendidih dan uap yang terbentuk mendesak udara yang mengisi autoklaf.Setelah
semua udara dalam autoklaf di ganti dengan uap air,katup uap atau udara di tutup
sehingga tekanan udara dalam autoklaf naik.Pada saat tercapai tekanan dan suhu
yang sesuai,maka proses sterilisasi dimulai dan timer mulai menghitung waktu
mundur.Autoklaf tidak boleh dibuka sebelum tekanan mencapai 0 psi.
Prinsip Kerja Autoclave
Hal-hal yang mempengaruhi waktu sterilisasi menggunakan Autoklaf :
•Tujuan penggunaan autoklaf untuk sterilisasi atau dekontaminasi
•Bentuk bahan yang disterilkan (padatan atau cairan)
•volume cairan yang disterilkan
•Bentuk dan ukuran peralatan atau bahan yang disterilisasi
•Konduktor termal atau panas yang terdapat pada bahan atau alat
•viskositas dari cairan

Kesimpulan

Kelebihan dengan menggunakan metode panas basah :


1. Sterilisasi adalah proses yang di lakukan keadaan steril dimana bisa di katakan
steril apabila tidak ada mikroorganisme terdeteksi pada uji sterilitas.

2. Proses sterilisasi termal menggunakan uap jenuh di bawah tekanan berlangsung di


suatu bejana yang disebut autoklaf.

Metode sterilisasai yang paling sering dipakai dan efektif.


Waktu siklus sterilisasi lebih pendek dari pada panas kering
PENGERTIAN STERILISASI PANAS BASAH

Sterilisasi panas basah disebut juga dengan sterilisasi uap yaitu proses sterilisasi termal
yang menggunakan uap jenuh dibawah tekanan yang berlangsung disuatu bejana yang
disebut otoklaf

Pengertian Autoklaf
Autoklaf adalah alat untuk mensterilkan berbagai alat dan bahan . Autoklaf merupakan
salah satu metode sterilisasi pemanasan basah atau bisa disebut sterilisasi uap dengan
prinsipnya memakai uap air dalam tekanan 15psi dan suhu 121 derajat celcius
A. JENIS PERALATAN YANG DAPAT DISTERILKAN
1. Peralatan yang terbuat dari logam, misalnya, speculum dan lain-lain.
2. Peralatan yang terbuat dari kaca, misalnya semprit (spuit), tabung kimia dan lain-lain.
3. Peralatan yang terbuat dari karet, misalnya, kateter, sarung tangan, pipa penduga
lambung, drain dan lain-lain.
4. Peralatan yang terbuat dari ebonit, misalnya kanule rectum, kanule trachea dan lain-

lain.
5. Peralatan yang terbuat dari porselin, misalnya mangkok, cangkir, piring dan lain-lain.
6. Peralatan yang terbuat dari plastik, HDPE , PP (bukan PVC)

B. CARA PENGOPERASIAN
1. Menghubungkan alat dengan jala – jala listrik kemudian menekan tombol ON/OFF ke

posisi ON untuk menyalakan alat.


2. Setelah itu proses sterilisasi akan bekerja sampai suhu tercapai
3. Setelah suhu tercapai maka proses sterilisasi selesai
4. Setelah selesai menggunakan kemudian mematikan alat dengan menekan tombol
ON / OFF ke posisi OFF.
5. Dan melepaskan hubungan alat dari catu daya
C. SPESIFIKASI
1. Material insulator panas dari glass wool , bahan terbaik untuk menyekat panas secara
maksimal, tidak banyak panas yang terbuang.
2. Pengaturan waktu sterilisasi.
3. Kontrol otomatis suhu temperatur sterilisasi.
4. Auto power cut-off, mati secara otomatis.
5. Power 220V 6.8A

D. PEMELIHARAAN ALAT
1. Perlakuan pada elemen tidak boleh sama. Apabila alat memakai elemen kering, maka
elemennya tidak boleh terkena air. Apabila menggunakan elemen basah, maka elemen
harus selalu terendam dalam air.
2. Apabila bodi alat terbuat dari bahan yang bersifat konduktor maka bodi tidak boleh
terkena air, untuk menghindari terjadinya tersengat listrik.
3. Menjaga agar elemen basah tidak berkarat.
4. Grounding alat juga harus diperhatikan apabila terjadi kebocoran arus.
5. Mengganti elemen yang sudah ngefong agar tidak terjadi konsleting
Skala Industri
Terminal Sterilization

Aseptic Filling
Production Process of Terminal Sterilization
Controlled Area Uncontrolled Area

Process Proses divalidasi


Material weighing
Sterilization
Component treatment
ALT
Mixing
Inspection
Filtration
Label and Packaging
Filling - Sealing

Catatan : setelah proses filling sealing (holding time) sesegera mungkin


dilakukan proses sterilisasi
Production Process of Aseptic Filling
Controlled Area Uncontrolled Area

Material weighing
Component treatment Vacuum and ALT
Mixing Inspection
Filtration Label and Packaging
Blow-Filling- Sealing

Proses Paling kritis


Posisi Operator dan Machinery pada Controlled Area

Class C

Plastic Curtain

Class B
Class A
FillBFS
SealMachine
Machine/ /
Bottle PackMachine
Fill – Seal Machine

Operator

Kaca/Fiber glass
Manufacturing Steril of Medicinal Products
Terminally Sterilization
Grade Description
A Filling – Sealing Machinery
B Back ground of Filling or unusual risk
C Filling Sealing of operator working
D Material Weighing  Mixing and Filtration Process
Aseptic Filling
Grade Description
A Blow-Fill-Seal Machinery
B Back ground of Blow-Fill-Seal Machines
C Mixing and Filtration
D Material Weighing and Component Treatment
Perbedaan Pembuatan Cara Terminal Sterilization vs Teknik Aseptik
No Terminal Sterilization Tekhnik Aseptik

1 Proses sterilisasi akhir setelah produk Tidak ada proses sterilisasi , dilakukan
dikemas primer Proses aseptik dalam pembuatan botol ,
filling dan sealing (proses BFS)

2 Proses minimized bioburden dimulai Proses minimized bioburden dimulai


pada saat penimbangan hingga sebelum penimbangan hingga proses proses BFS
proses sterilisasi dan lebih ketat monitoringnya

3 Persyaratan kelas ruangan lebih ringan Kelas ruangan lebih ketat dari pada
dari pada Tekhnik Aseptik Terminal sterilization

4 Proses validasi dilakukan pada proses Proses validasi dilakukan pada proses BFS
validasi sterilisasi otoklaf dengan cara simulasi media (MFT)
Terminal Sterilization / Bioburden Process
Prospective Validation Flow
Over Killed – Terminally Sterilization

Challenge Test ,Using banterial


Suspension as sample Preparation

Process Validation , 3 consecutive Batch


as initial ones

Commercial Production  On going


Validation and Change Control
*)Calibration (as appropriate risk/
consider the risk
Steam Sterilizer (Autoclave)
Steam Sterilizer
Autoclave (Sterilizator)
Technical Drawing : Process Control of Sterilizer
Heat Distribution of Autoclave Chamber
Heat Penetration Test  Bottle Mapping
Installation Qualification
Installation has requirements that are unique to each machine, or at least should be
treated that way. As part of IQ, these requirements must be verified. They include:
Utilities
Electrical: voltages, current, fusing, correct number of phases, and three-phase
configuration
Compressed air: pressure (static AND dynamic), flow
Water: pressure (static AND dynamic), flow, temperature(s), purity(ies), dissolved gas
content
Steam: pressure, purity, pipe insulation, pipe size and peak flow rate
Drain: capacity, temperature tolerance
Installation Area
Dimensions: including space to allow service Free-standing or through-wall mounting
Biosafety barrier Seismic anchoring
Leveling: for sterilizer performance and to align with delivery cart for removable load
carriages
An IQ should list the requirements and provide documentation of the presence and
adequacy of each utility and feature listed above (if so furnished).
Operational Qualification :
1. Temperature Monitor
Temperature controller , recorder and monitor on the process equipment must be
calibrated before the unit can be operated reliably
2. The accuracy of the timer must be determined so that assurance is provided for
cycle length
3. Door Interlocks
If a unit is equipped with double door , the interlocks must operate such that the
door leading to the aseptic area can not be opened
4. Mechanically checking , upgrading and qualifying the sterilization unit
- The main concerned with steam sterilization is the complete removal of air
from the chamber and replacement with saturated steam
- Autoclave can also involve air- steam mixture for sterilizing flexible packaging
system and syringes
- When autoclave system is used , the unit must be installed properly and all
operations qualified through installation operation and operation qualification
Performance Qualification
The Production Supervisor shall be responsible for conducting the test protocols.
Validation Staff shall assemble data, review results and draw conclusions from the test
protocols in order to prepare the Performance Qualification Report (PQR).
The PQ report shall be reviewed by:
• The Microbiologist
• The Operations Manager
• The Quality Assurance Manager

Performance Qualification Tests


Tests to be conducted and acceptance criteria are defined in the attached Performance
Qualification Test Sheets. Tests to be performed:
1 Test Instrument Calibration
2 Vacuum Leak Rate Test
3 Heat Distribution Test (empty chamber temperature mapping)
4 Heat Distribution Test (loaded chamber temperature mapping)
5 Heat Penetration studies for:
Production cycle standard loads (121.1ᴼ C for 15 minutes, two consecutive cycles) and
for “Reduced” cycle standard loads (121.1 ᴼC for 10 minutes, one cycle)
6 Biological challenge testing for standard and reduced cycle loads
Penjelasan
Dari hasil studi D-value , Z-value dan F0 , didapatkan nilai , apabila nilai D- value bioburden
Masih < bacteria standard , maka Bacteria standard tetap dilanjutkan sebagai reference
Bacteria untuk studi program validasi selanjutnya , tetapi apabila nilai D-value bacteria
Standard < bioburden bacteria  dilakukan beberapa hal :
1. Evaluasi kinerja produksi saat ini , merubah cara sanitasi higien , re-training operator
2. Mengganti bacteria standard yang lebih tinggi nilai D-value nya dIbanding bioburden

Bacteria yang paling tahan panas (Bacteria Standard)  dilakukan Challenge Test ke dalam
Otoklaf chamber yang telah dikualifikasi di produksi dengan dibuat suspensi bacteria (10ᶝ)
Dimasukkan dalam botol sampel validasi
PENJELASAN PROSES VALIDASI STERILISASI
(RINGKASAN)
Kualifikasi (mesin otoklaf) Bioburden Study (Laboratory)

Penentuan Coldest Spot Bioburden Study : mencari Heat Resisrance


-Kalibrasi alat  Hest Distribution  Bacteria dari bacteria lingkungan (Bioburden)
Coldest Spot  Heat Penentration Bacteria yg masih hidup sebelum Sterilisasi 
Penentuan Coldest Spot digunakan untuk Heat Resistance Test  harga D-value  Z-
penempatan Challenge Test pada Heat value kemudian dibandingkan dengan harga D-
Resistance Bacteria dengan konsentrasi value Reference Bacteria, bila harga D-value <
tertentu proses validasi Sterilisasi , juga
reference bacteria maka reference bacteria
digunakan sebagai tempat thermosensor
tetap sebagai acuan dan dasar kondisi proses
Pada proses produksi rutin setelah program
validasi selesai
sterilisasi yan telah ditetapkan

Validation Process / Challenge Test


Proses Pembuktian Kinerja mesin otoklaf (sterilizer) ,
Dengan menempatkan bakteri bioburden / Refernce Standard yang paling
tahan panas pada konsentrasi tertentu (10ᶝ CFU /ml) pada posisi
terdingin (coldest Spot)  Challenge Test
Kemudian hasilnya dilakukan uji sterilisasi , juga dilakukan perlakuan
worst case condition ( misalnya listrik mati beberapa menit, saat tahap
pemanasan , sterilisasi dst.)dan hasil uji harus memenuhi syarat dan
tidak ada pertumbuhan (steril)
Proses di atas dilakukan dengan 3 consecutive Batches dan produk
lainnya dianggap produk rutin (selain sampel testing) dan dilanjutkan
dengan Commercial Production
Aseptic Filling Process
BottlePack Machines produce Parenteral solution
Machine Blow Fill Seal System
Hal-hal yang harus dipersipakan sebelum dilakukan Validasi Media Fill Test

Program Sanitasi dan Hygiene

Khususnya pada kelas Controlled area dilakukan program sanitasi, antara lain
jalur pipa larutan , filter larutan , filter udara semuanya dibersihkan

Training Karyawan
Dilakukan training karyawan , khususnya yang bekerja di controlled area , semua
SOP bisa direview kembali , tata cara produksi yang memenuhi persyaratan

Bagi karyawan QC bagian pengamatan produk sesudah divaldasi , diberikan


training mengamati pertumbuhan mikrobiologi sampel yang diinkubasi

Penulisan laporan pengamatan sampel validasi dan proses produksi harus


selengkap mungkin , malai pembuatan larutan media broth , uji filtrasi dll
harus selengkap mungkin , juga perlakuan “worst case” harus dicatat dan
dilaporkan secara menyeluruh
Penjelasan Validasi Media Filling Test (MFT) / Simulasi Media ( Summary )

1.Routine Products are


Proses Produksi Rutin substituted to Media and incubate
at 20-25ᴼC for 7 days in reverse
position and second one at 30-
35ᴼC for 7 days and normal
position
Material Weighing 2.Worst Case Condition should be
Mixing / dilution performed in the MFT eg.
Heating/Sterilisation Machinery process off , twice
Transfering Tank number of operator , twice period
Filtration of processing time ,etc.
Blow Fill Seal 3. Any growing of microbes in the
Leakage Test MFT should not be found in the
observing the results
Matur nuwun – terima kasih – thank you

Anda mungkin juga menyukai