Anda di halaman 1dari 11

TUGAS

“Menganalisis Keunggulan Komparatif Negara Canada, Thailand, dan Indonesia

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Internasional


Dosen Pengampu : Deassy Apriani, S.E.,M.Si

Disusun Oleh :

1. Khalimatussa’diah (01031482023008)
2. Farida Afriana (01031482023016)
3. Feni triandini (01031482023028)
4. Silvia Syaputri (01031482023051)

UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI
2021
MENGANALISIS KEUNGGULAN KOMPARATIF NEGARA THAILAND DENGAN
CANADA DAN INDONESIA

TABEL 1
Berikut adalah table mengenai perbandingan Ekspor antara Negara Thailand dengan negara
Canada dan Indonesia dalam 3 sektor komoditi pada tahun 2019:
Komoditi Thailand Canada Indonesia
Rice $ 89.361 $ 204 $ 30
Vegetables $ 21.705 $ 2.174.983 $ 2.049
Petroleum oils, crude $ 15.399 $ 33.309.038 $ 161.358
Sumber : UN-Comtrade data tahun 2018

PEMBAHASAN :
ANALISIS EKSPOR ANTARA NEGARA THAILAND – INDONESIA
Komoditi Thailand Indonesia
Rice $ 89.361 $ 30
Vegetables $ 21.705 $ 2.049
Petroleum oils, crude $ 15.399 $ 161.358

Perbandingan Ekspor antara negara Thailand dengan Negara Indonesia. Negara Thailand
memiliki keungulan komperatif atas Indonesia di bidang Rice namun negara Thailand
memiliki kerugian komperatif terhadap Indonesia terdapat dalam bidang Petroleum oils,
crude dikarenakan selisih antar negara tersebut besar. Jadi Thailand harus mengekspor
barang-barang hasil rice ke negara Indonesia dan sebaliknya mengimpor barang-barang
Petroleum oils, crude dari Indonesia.
ANALISIS EKSPOR ANTARA NEGARA THAILAND – CANADA
Komoditi Thailand Canada
Rice $ 89.361 $ 204
Vegetables $ 21.705 $ 2.174.983
Petroleum oils, crude $ 15.399 $ 33.309.038

Negara Thailand memiliki keunggulan komperatif atas Canada di bidang rice namun negara
Thailand memiliki kerugian komperatif terhadap Canada terdapat dalam bidang petroleum
oils, crude dikarenakan selisih antar negara tersebut besar. Jadi Thailand harus mengekspor
barang-barang hasil rice ke negara Canada dan mengimpor barang-barang petroleum oils,
crude dari Canada.
FOREIGN EXCHANGE (UNSD)

Nilai tukar Thailand (Baht) terhadap mata uang Canada (Dollar) dan Indonesia (Rupiah)
Thailand Canada Indonesia
1 Baht 0, 038 Dollar 470,71 Rupiah

KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIOAN DI NEGARA ACUAN :

1. Kebijakan Perdagangan Internasional di negara Indonesia

a. Tarif
Tarif adalah pembebanan pajak atau custom duties terhadap barang-barang yang
melewati batas suatu Negara. Jadi tarif atau bea masuk adalah salah satu cara untuk
memberi proteksi terhadap industri dalam negeri. Proteksi tidak selalu merupakan
tujuan utama dari pengenaan tarif. Ada kemungkinan bahwa karena kebutuhan
APBN, tarif dikenakan untuk memperoleh pendapatan Negara. Tetapi tidak jarang
bahwa tujuan utama dari pengenaan tarif adalah jelas memberikan proteksi pada
suatu industri dalam negeri. Tarif digolongkan menjadi 3 jenis yaitu :
 Bea ekspor (export duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap
barang yang diangkut menuju kenegara lain. Jadi pajak untuk barang-barang
yang keluar dari custom areasuatu Negara yang memungut pajak. Custom
Area adalah daerah dimana barang-barang bebas bergerak dengan tidak
dikenai bea pabean. Batas custom area ini biasanya sama dengan batas
wilayah sesuatu Negara, tetapi kesamaan ini bukanlah merupakan
keharusan. Custom area disini lebih luas daripada wilayah suatu Negara.
Tetapi dengan adanya free trade area maka custom area lebih sempit
daripada batas wilayah suatu Negara.
 Bea Transito (transit duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap
barang-barang yang melalui wilayah suatu Negara dengan ketentuan bahwa
barang tersebut sebagai tujuan akhirnya adalah Negara lain.
 Bea Impor (impor duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang-
barang yang masuk dalam custom area suatu Negara dengan ketentuan
bahwa Negara tersebut sebagai tujuan terakhir.
b. Kuota
Kuota adalah pembatasan jumlah barang yang boleh masuk (kuota impor) dan
jumlah barang yang boleh keluar (kuota ekspor). Kuota yang diterapkan oleh
pemerintah biasanya dilakukan dengan cara memperkenankan impor ataupun
ekspor suatu barang dengan jumlah yang dibatasi. Kuota terdiri atas 2 bagian yaitu :

 Kuota impor
1. Absolute atau unilateral quota adalah kuota yang besar kecilnya
ditentukan sendiri oleh suatu negara tanpa persetujuan dan negara lain.
2. Negotiated atau bilateral quota adalah kuota yang besar kecilnya
ditenrnkan berdasarkan Perjanjian antara dua negara atau lebih yang
terlibat dalam perdagangan.
3. Tarif quota adalah gabungan antara tarif dan kuota. Untuk barang-
barang tertentu jumlahnya dibedakan dan diizinkan masuk atau keluar
tetapi dikenakan tarif yang tinggi.
4. Mixing quota adalah pembatasan penggunaan bahan mentah yang
diimpor dengan proporsi tertentu dalam rangka melaksanakan produksi
barang akhir. Pembatasan ini bertujuan mendorong perkembangan
industri di dalam negeri.
 Kuota ekspor
1. Mencegah barang-barang yang penting agar tidak jatuh ke negara yang
dianggap berbahaya.
2. Menjamin ketersediaan barang di dalam negeri dalam jumlah yang
cukup.
3. Mengadakan pengawasan produksi serta pengendalian harga dalam
menjaga stabilitas ekonomi dalam negeri.

c. Premi
Premi dalam kebijakan perdagangan internasional berupa kemudahan-
kemudahan yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan daiam
meningkatkan ekspornya. Misalnya, penghargaan untuk kualitas barang yang
memenuhi standar kualitas ekspor, penyederhanaan prosedur ekspor, biaya ekspor
yang murah, dan penyediaan fasilitas pelabuhan ekspor yang memadai.
d. Dumping
Dumping adalah kebijakan yang dilakukan oleh suatu negara dengan cara
menjual barang ke luar negeri lebih murah daripada dijual di dalam negeri atau
bahkan di bawah biaya produksi. Kebijakan dumping dapat meningkatkan volume
perdagangan dan menguntungkan negara pengimpor, terutama menguntungkan
konsumen mereka. Namun, negara pengimpor kadang mempunyai industri yang
sejenis sehingga persaingan dari luar negeri ini dapat mendorong pemerintah negara
pengimpor memberlakukan kebijakan anti dumping (dengan tarif impor yang lebih
tinggi), atau sering disebut counterveiling duties. Hal ini dilakukan untuk
menetralisir dampak subsidi ekspor yang diberikan oleh negara lain.
e. Subsidi
Subsidi adalah alokasi anggaran yang diberikan kepada perusahaan yang
memproduksi, menjual, mengekspor, atau pun mengimpor barang dan jasa untuk
memenuhi hajat hidup orang banyak. Dengan subsidi, harga jual suatu barang dapat
terjangkau oleh masyarakat. Maksud diberikannya subsidi adalah agar para
produsen dalam negeri menjual barangnya dengan harga yang lebih murah sehingga
bisa bersaing dengan barang-barang impor.

2. Kebijakan Perdagangan Internasional di negara Canada

a. Pengiriman
Persyaratan dokumentasi pelabuhan seperti bukti pembayaran, certificate of origin,
surat deklarasi impor, dan lain-lain ditentukan oleh Agensi Pelayanan Perbatasan
Kanada (CBSA– Canada Border Service Agency). Karena besarnya cukai akan
tergantung kepada negara asal dari produk tersebut, certificate of origin merupakan
dokumen yang sangat penting baik bagi eksportir maupun importir.
b. Keselamatan dan keamanan makanan
CFIA bertanggung jawab terhadap keselamatan dan keamanan makanan di
Kanada melalui Food Safety Enhancement Program. Eksportir dari Indonesia
dianjurkan untuk menggunakan petunjuk ini untuk mengatur produksi dan sistem
pengawasannya. Langkah tersebut bukan hanya akan meningkatkan daya saing
produk di Kanada, tapi juga di pasar internasional lainnya.
c. Pelabelan
Petunjuk mendetail tentang pelabelan produk yang akan dijual di Kanada bisa
dilihat di website CFIA. Penjelasan di bawah merupakan hal-hal penting dari
peraturan tersebut. Label haruslah terlihat jelas, menggunakan huruf sesuai
dengan ukuran minimum huruf dan angka yang ditetapkan, dan informasi berikut
ditampilkan dalam bahasa Inggris dan Perancis:

 Nama dan alamat kantor pusat dari pabrik/personal yang memasarkan


produk tersebut di Kanada dengan nama yang mereka gunakan.

 Nama dan keterangan dari isi, termasuk bahan tambahan dan pengawet;
nama umum yang telah disetujui.
 produk dari (negara asal).
 UPC, PLU (Price look-up code untuk penjualan eceran) dan kode bar lain
yang diperlukan.
 Kuantitas isi dalam bobot dan ukuran Kanada (kuantitas total metrik),
cantumkan berat minimum yang bisa dijamin jika berat pasti sulit
ditetapkan.
 tanggal pengemasan atau tanggal kedaluwarsa;

Kecuali ditentukan oleh peraturan Kanada, kualitas seperti ‘Choice’,


‘Prime’, Premium’, dan lain-lain tidak diizinkan dalam kemasan. Untuk
produk organik, CFIA mengizinkan penggunaan logo organik pada produk
yang sudah diberikan sertifikasi produk organik oleh lembaga sertifikasi
yang diakui. Produk organik yang diimpor harus disertai oleh pengesahan
yang dikeluarkan oleh otoritas berwenang dari negara asal; persentase dari
masing-masing produk yang merupakan organik harus dicantumkan. Produk
yang tidak memenuhi ketentuan Kanada masih dapat diimpor ke Kanada,
namun tidak akan diizinkan untuk menyatakan produknya sebagai organik.

d. Regulasi Impor
Ada dua badan yang bertanggung jawab terhadap keamanan minuman yang
diimpor ke Kanada. Canadian Food Inspection Agency (CFIA) melakukan
inspeksi terhadap pemenuhan peraturan yang ada dan Health Canada melakukan
pengaturan isi melalui Food and Drugs Act. CFIA bertanggung jawab untuk
melakukan semua inspeksi di tingkat federal yang menyangkut proteksi makanan,
kesehatan binatang dan tanaman.

e. Perjanjian Perdagangan
Kanada memiliki beberapa perjanjian perdagangan bebas (Free Trade Agreement
– FTA). Perjanjian-perjanjian tersebut adalah dengan negara-negara berikut:
 AS (NAFTA)
 Chili (CCFTA)
 Islandia, Liechtenstein, Norwegia, Swiss (FTA)
 Israel (CIFTA)
 Kolombia (FTA)
 Kosta Rika (CCRFTA)
 Meksiko (NAFTA)
 Peru (FTA)
 Yordania (FTA)

3. Kebijakan Perdagangan Internasional di negara Thailand

Proteksi adalah kebijakan perdagangan internasional yang bertujuan untuk


melindungin produksi dalam negeri. Bentuk-bentuk proteksi yang dapat dijalankan
suatu negara antara lain :

1. Larangan impor
Melarang impor produk tertentu yang juga diproduksi didalam negeri, terutama
untuk barang-barang yang dimiliki daya asing yang lemah.
2. Tarif impor
Mengenakan tarif impor yang tinggi terhadap barang-barang tertentu untuk
mengurangi masuknya barang-barang tersebut.
3. Kuota
Membatasi masukannya jumlah barang tertentu kedalam negeri.
4. Subsidi
Memberi subsidi kepada produsen untuk meningkatkan produksinya agar dapat
memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri.

Contoh akses negara Thailand di UN-Comtrade data tahun 2019

Anda mungkin juga menyukai