Anda di halaman 1dari 14

DAFTAR ISI

A. BAB I : PENDAHULUAN
1) LATAR BELAKANG MASALAH
2) RUMUSAN MASALAH
3) TUJUAN PENULISAN
4) METODE PNULISAN
5) KEGUNAAN PENULISAN
6) SISTEMATIKA PENULISAN

B. BAB II : PEMBAHASAN
1) PENGERTIAN BIOTEKNOLOGI
2) SEJARAH BIOTEKNOLOGI
3) GARIS BAGI WAKTU BIOTEKNOLOGI
4) MACAM-MACAM BIOTEKNOLOGI
5) MANFAAT BIOTEKNOLOGI
6) DAMPAK BIOTEKNOLOGI

C. BAB III : PENUTUP


1) KESIMPULAN
2) SARAN

D. DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG MASALAH


Banyak masyarakat di sekitar kita belum mengetahuai apa itu bioteknologi. Hal ini
dikarenakan kurangnya perhatian masyarakat terhadap pemakaian produk hasil
bioteknologi itu sendiri. Dari karya tulis ini,kami berharap agar pembaca mau menggunakan
hasil dari bioteknologi dan termotivasi untuk mengembangkan lagi secara luas apa itu
bioteknologi.

2.RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan, maka muncul permasalahan sebagai
berikut :
1) Apakah yang dimaksud dengan bioteknologi ?
2) Bagaimana sejarah ditemukannya bioteknologi ?
3) Apa saja keuntungan dalam menggunakan produk hasil bioteknologi ?
4) Apa saja hasil dari bioteknologi ?
5) Apa saja dampak dari pengguan bioteknologi ?
6) Kapan bioteknologi dikembangkan ?

3. TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari penulisan karya tulis ini antara lain adalah sebagai berikut :
1) Memenuhi tugas dari mata pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia .
2) Untuk melatih menyusun suatu karya tulis ilmiah.
3) Memberikan informasi tentang seluk beluk bioteknologi.
4. METODE PENULISAN

Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini adalah menggunakan
berbagai sumber sebagai acuan, yang antara lain adalah buku MARI BELAJAR IPA KELAS IX.
Kemudian menilai dan membandingkan dengan sumber lain, yakni pencarian sumber
melalui internet dan media cetak seperti koran dan majalah.
5. KEGUNAAN PENULISAN
Kegunaan dari penulisan ini antara lain adalah sebagai berikut :
1) Menyebarluaskan tentang bioteknologi.
2) Memberikan penjelasan kepada pembaca tentang produk hasil bioteknologi dan seluk
beluknya.
3) Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang manfaat bioteknologi
dikalangan masyarkat.

6. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematiaka penulisan karya ilmiah ini terdiri dari tiga bab, yang antara lain adalah sebagai
berikut :

BAB II
PEMBAHASAN

1) PENGERTIAN BIOTEKNOLOGI
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri,
fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses
produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Saat ini, perkembangan bioteknologi tidak
hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain,
seperti biokimia, komputer, biologi molekular, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika,
dan lain sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang
menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.
Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu.
Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun keju yang
sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas-varietas
baru di bidang pertanian, serta pemuliaan dan reproduksi hewan. Di bidang medis,
penerapan bioteknologi pada masa lalu dibuktikan antara lain dengan penemuan vaksin,
antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam jumlah yang terbatas akibat proses fermentasi
yang tidak sempurna. Perubahan signifikan terjadi setelah penemuan bioreaktor oleh Louis
Pasteur. Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara negara
maju. Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi semisal
rekayasa genetika, kultur jaringan, DNA rekombinan, pengembangbiakan sel induk, kloning,
dan lain-lain. Teknologi ini memungkinkan kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit-
penyakit genetik maupun kronis yang belum dapat disembuhkan, seperti kanker ataupun
AIDS. Penelitian di bidang pengembangan sel induk juga memungkinkan para penderita
stroke ataupun penyakit lain yang mengakibatkan kehilangan atau kerusakan pada jaringan
tubuh dapat sembuh seperti sediakala. Di bidang pangan, dengan menggunakan teknologi
rekayasa genetika, kultur jaringan dan DNA rekombinan, dapat dihasilkan tanaman dengan
sifat dan produk unggul karena mengandung zat gizi yang lebih jika dibandingkan tanaman
biasa, serta juga lebih tahan terhadap hama maupun tekanan lingkungan. Penerapan
bioteknologi pada masa ini juga dapat dijumpai pada pelestarian lingkungan hidup dari
polusi. Sebagai contoh, pada penguraian minyak bumi yang tertumpah ke laut oleh bakteri,
dan penguraian zat-zat yang bersifat toksik (racun) di sungai atau laut dengan menggunakan
bakteri jenis baru.
Kemajuan di bidang bioteknologi tak lepas dari berbagai kontroversi yang melingkupi
perkembangan teknologinya. Sebagai contoh, teknologi kloning dan rekayasa genetika
terhadap tanaman pangan mendapat kecaman dari bermacam-macam golongan.
Bioteknologi secara umum berarti meningkatkan kualitas suatu organisme melalui aplikasi
teknologi. Aplikasi teknologi tersebut dapat memodifikasi fungsi biologis suatu organisme
dengan menambahkan gen dari organisme lain atau merekayasa gen pada organisme
tersebut.
Perubahan sifat Biologis melalui rekayasa genetika tersebut menyebabkan "lahirnya
organisme baru" produk bioteknologi dengan sifat - sifat yang menguntungkan bagi
manusia. Produk bioteknologi, antara lain:
· Jagung resisten hama serangga
· Kapas resisten hama serangga
· Pepaya resisten virus
· Enzim pemacu produksi susu pada sapi
· Padi mengandung vitamin A
· Pisang mengandung vaksin hepatitis

2) SEJARAH BIOTEKNOLOGI
Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu.
Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun keju yang
sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas-varietas
baru di bidang pertanian, serta pemuliaan dan reproduksi hewan. Di bidang medis,
penerapan bioteknologi di masa lalu dibuktikan antara lain dengan penemuan vaksin,
antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam jumlah yang terbatas akibat proses fermentasi
yang tidak sempurna. Perubahan signifikan terjadi setelah penemuan bioreaktor oleh Louis
Pasteur. Dengan alat ini, produksi antibiotik maupun vaksin dapat Pada masa ini,
bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di dilakukan secara massal. Kemajuan ini
ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi semisal rekayasa genetika, kultur
jaringan, rekombinan DNA, pengembangbiakan sel induk, kloning, dan lain-lain. Teknologi
ini memungkinkan kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit genetik
maupun kronis yang belum dapat disembuhkan, seperti kanker ataupun AIDS. Penelitian di
bidang pengembangan sel induk juga memungkinkan para penderita stroke ataupun
penyakit lain yang mengakibatkan kehilangan atau kerusakan pada jaringan tubuh dapat
sembuh seperti sediakala. Di bidang pangan, dengan menggunakan teknologi rekayasa
genetika, kultur jaringan dan rekombinan DNA, dapat dihasilkan tanaman dengan sifat dan
produk unggul karena mengandung zat gizi yang lebih jika dibandingkan tanaman biasa,
serta juga lebih tahan terhadap hama maupun tekanan lingkungan. Penerapan bioteknologi
di masa ini juga dapat dijumpai pada pelestarian lingkungan hidup dari polusi. Sebagai
contoh, pada penguraian minyak bumi yang tertumpah ke laut oleh bakteri, dan penguraian
zat-zat yang bersifat toksik (racun) di sungai atau laut dengan menggunakan bakteri jenis
baru.
Kemajuan di bidang bioteknologi tak lepas dari berbagai kontroversi yang melingkupi
perkembangan teknologinya. Sebagai contoh, teknologi kloning dan rekayasa genetika
terhadap tanaman pangan mendapat kecaman dari bermacam-macam golongan
pengawetan makanan. Contoh: pembuatan tempe, tape, cuka, dan lain-lain.

3) GARIS BAGI WAKTU BIOTEKNOLOGI


Peragian merupakan model aplikasi awal dari bioteknologi
8000 SM Pengumpulan benih untuk ditanam kembali. Bukti bahwa bangsa Babilonia, Mesir,
dan Romawi melakukan praktik pengembangbiakan selektif (seleksi artifisal) untuk
meningkatkan kualitas ternak.
6000 SM Pembuatan bir, fermentasi anggur, membuat roti, membuat tempe dengan
bantuan ragi.
4000 SM Bangsa Tionghoa membuat yogurt dan keju dengan bakteri asam laktat.
1500 Pengumpulan tumbuhan di seluruh dunia.
1665 Penemuan sel oleh Robert Hooke(Inggris) melalui mikroskop.
1800 Nikolai I. Vavilov menciptakan penelitian komprehensif tentang pengembangbiakan
hewan.
1880 Mikroorganisme ditemukan.
1856 Gregor Mendel mengawali genetika tumbuhan rekombinan.
1865 Gregor Mendel menemukan hukum hukum dalam penyampaian sifat induk ke
turunannya.
1919 Karl Ereky, insinyur Hongaria, pertama menggunakan kata bioteknologi.
1970 Peneliti di AS berhasil menemukan enzim pembatas yang digunakan untuk memotong
gen gen.
1975 Metode produksi antibodi monoklonal dikembangkan oleh Kohler dan Milstein.
1978 Para peneliti di AS berhasil membuat insulin dengan menggunakan bakteri yang
terdapat pada usus besar.
1980 Bioteknologi modern dicirikan oleh teknologi DNA rekombinan. Model prokariot-nya,
E. coli, digunakan untuk memproduksi insulin dan obat lain, dalam bentuk manusia. Sekitar
5% pengidap diabetes alergi terhadap insulin hewan yang sebelumnya tersedia).
1992 FDA menyetujui makanan GM pertama dari Calgene: tomat "flavor saver".

4) MACAM MACAM BIOTEKNOLOGI

A. Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang menggunakan organisme atau
mikroba untuk menghasilkan suatu senyawa kimia atau produk dengan aktivitas-
aktivitas mikroba dan belum menggunakan enzim.
Ciri-ciri bioteknologi Konvensional adalah:
a. Menggunakan secara langsung hasil yang diproduksi organisme atau
mikroorganisme berupa senyawa kimia atau bahan pangan tertentu yang bermanfaat
bagi manusia.
b. Peralatan yang digunakan sederhana.
c. Pemanfaatan mikroorganisme terbatas.
Beberapa contoh produk bioteknologi konvensional, antara lain sebagai berikut :
Ø Anggur dan bir, dari bahan mentah biji sereal ( semisal gandum ) dengan agen hayati
khamir dari jenis Aspergillus oryzae.
Ø Roti, dari bahan dasar biji sereal ( gandum ) dengan agen hayati berupa khamir dari jenis
Saccharomyces cerevisiae.
Ø Keju, dari bahan dasar susu murni dengan agen hayati kelompok bacteri asam laktat dari
genus : Lactobacillus dan Streptococcus ) yang memfermentasi laktosa menjadi asam laktat..
Juga terkadang digunakan jamur Penicillium camembert dan Penicillium requefort .
Ø Yoghurt, dari bahan dasar susu segar dengan agen hayati bacteri asam laktat dari jenis
Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophylus.
Ø Mentega, dari bahan dasar susu segar dengan agen hayati bacteri dari jenis
Streptococcus lactis dan Leuconostoc cremoris.
Ø Antibiotik pinisilin , memanfaatkan kemampuan jamur Penicillium notatum dan
Penicillium crysogenum untuk mensintesis antibiotik ( ditemukan Alexander Fleming, 1926 ).
Ø Sauerkraut, dari bahan dasar sayuran menggunakan agen hayati bacteri asam laktat
Ø Nata de coco, dari bahan dasar air kelapa menggunakan jasa agen hayati Acetobacter
xyllinum.
Ø Tempe, dari bahan dasar kedelai menggunakan bantuan jenis jamur Rhizopus
stoloniferus.
Ø Kecap, dari bahan dasar kedelai menggunakan agen hayati jamur Aspergillus wentii.
Ø Tapai, dari bahan dasar singkong atau sereal seperti beras ketan menggunakan agen
hayati Saccharomyces cerevisiae.

Berikut ini adalah beberapa contoh Bioteknologi Konvensional:

Tempe keju
Mentega

B. Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern merupakan bioteknologi yang memanfaatkan biologi molekuler dan
sel untuk menghasilkan produk yang bermanfaat bagi manusia. Penerapan bioteknologi
modern berdasarkan pada rekayasa genetika dan rekayasa biokimia. Rekayasa genetika
adalah teknik pengambilan gen tertentu untuk menghasilkan organisme yang memiliki
keunggulan secara genetik. Sedangkan, rekayasa biokimia seperti penggunaan tangki
reaktor untuk pertumbuhan mikroorganisme untuk proses biologis tertentu supaya tidak
terkontaminasi mikroorganisme lain.

Ciri-ciri Bioteknologi Modern adalah sebagai berikut :


Organisme atau mikroorganisme digunakan untuk memperbaiki serta meningkatkan
kinerja genetik suatu organisme yang bermanfaat bagi manusia.
· Peralatan yang digunakan sudah modern.
· Pemanfaatan mikroorganisme ditambah dengan teknologi modern.

Berikut ini adalah contoh Bioteknologi Modern :


1. Bibit tanaman yg seragam, diperoleh dengan melalui tehknik kultur jaringan. Melalui
teknik ini dapat dihasilkan / diproduksi bibit tanaman yang seragam dalam jumlah besar,
Beberapa contoh tanaman yang telah dihasilkan melalui kultur jaringan antara lain : Papaver
somniferum ( menghasilkan kodein , untuk penghilang rasa nyeri, Jasminum sp
( menghasilkan jasmine, sebagai bahan parfum aroma melati ).
2. Antibodi monoklonal, merupakan sejenis antibodi yang diproduksi dengan cara
penggabungan ( fusi ) dua jenis sel yang sama atau berbeda . Dikenal dengan sebutan
teknologi hibridoma / DNA rekombinan.
3. Bayi tabung, hasil fertilisasi secara in vitro . Ovum dan sperma dipertemukan dalam
sebuah “ wadah” sehingga terjadi pembuahan.
4. Hormon Domba dolly hasil kloning yaitu transfer inti sel autosom ( diploid ) ke dalam
ovum ( haploid ) yang telah diambil inti telurnya
5. Insulin, yang diperoleh melalui teknologi plasmid dalam rekayasa genetik
6. Tanaman kebal hama, yang telah disisipi gen penghasil senyawa endotoksin dari
Bacillus thuringiensis
7. Tanaman yang mampu memfiksasi nitrogen melalui penyisipan gen pengontrol fiksasi
nitrogen ( gen nif ) dari bacteri Rhizobium sp dengan perantara plasmid dari Agrobacterium
tum
8. Hewan transgenik, hasil rekayasa genetika yang memiliki sifat / kemampuan berbeda
dengan hewan biasa. Misalnya menghasilkan air susu yang mengandung faktor anti
Hemofili efaciens
9. Hormon BST ( Bovine Somatotrophin ), hormon pertumbuhan untuk hewan dari hasil
rekayasa genetik
10. Vaksin malaria, hasil rekayasa genetik dengan memanfaatkan DNA virus cacar air
yang kurang aktif
11. Garis waktu biotekno antibiotik jenis baru, yang dikembangkan dari mikroorganisme
galur baru yang diperoleh dari rekayasa genetik logi
12. Interferon, sejenis protein hasil tekhnik DNA rekombinan untuk menghambat
replikasi virus
C. Bioteknologi Merah
Bioteknologi merah (red biotechnology) adalah cabang ilmu bioteknologi yang mempelajari
aplikasi bioeknologi di bidang medis. Cakupannya meliputi seluruh spektrum pengobatan
manusia, mulai dari tahap preventif, diagnosis, dan pengobatan. Contoh penerapannya
adalah pemanfaatan organisme untuk menghasilkan obat dan vaksin, penggunaan sel induk
untuk pengobatan regeneratif, serta terapi gen untuk mengobati penyakit genetik dengan
cara menyisipkan atau menggantikan gen abnomal dengan gen yang normal.
D. Bioteknologi putih/abu-abu
Bioteknologi putih/abu-abu (white/gray biotechnology) adalah bioteknologi yang
diaplikasikan dalam industri seperti pengembangan dan produksi senyawa baru serta
pembuatan sumber energi terbarukan. Dengan memanipulasi mikroorganisme seperti
bakteri dan khamir/ragi, enzim-enzim juga organisme-organisme yang lebih baik telah
tercipta untuk memudahkan proses produksi dan pengolahan limbah industri. Pelindian
(bleaching) minyak dan mineral dari tanah untuk meningkakan efisiensi pertambangan, dan
pembuatan bir dengan khamir.
E. Bioteknologi Hijau
Bioteknologi hijau (green biotechnology) mempelajari aplikasi bioteknologi di bidang
pertanian dan peternakan. Di bidang pertanian, bioteknoogi telah berperan dalam
menghasilkan tanaman tahan hama, bahan pangan dengan kandungan gizi lebih tinggi dan
tanaman yang menghasilkan obat atau senyawa yang bermanfaat. Sementara itu, di bidang
peternakan, binatang-binatang telah digunakan sebagai "bioreaktor" untuk menghasilkan
produk penting contohnya kambing, sapi, domba, dan ayam telah digunakan sebagai
penghasil antibodi-protein protektif yang membantu sel tubuh mengenali dan melawan
senyawa asing (antigen).
F. Bioteknologi biru
Bioteknologi biru (blue biotechnology) disebut juga bioteknologi akuatik/perairan yang
mengendalikan proses-proses yang terjadi di lingkungan akuatik. Salah satu contoh yang
paling tua adalah akuakultura, menumbuhkan ikan bersirip atau kerang-kerangan dalam
kondisi terkontrol sebagai sumber makanan, (diperkirakan 30% ikan yang dikonsumsi di
seluruh dunia dihasilkan oleh akuakultura). Perkembangan bioteknologi akuatik termasuk
rekayasa genetika untuk menghasilkan tiram tahan penyakit dan vaksin untuk melawan
virus yang menyerang salmon dan ikan yang lain. Contoh lainnya adalah salmon transgenik
yang memiliki hormon pertumbuhan secara berlebihan sehingga menghasilkan tingkat
pertumbuhan sangat tinggi dalam waktu singkat.

G. Bioteknologi Pertanian
Pada umumnya bioteknologi pertanian berupa budidaya tanaman yang menghasilkan
makanan. Bioteknologi pertanian dikembangkan dengan cara-cara berikut.
1. Hidroponik
Semakin sempitnya lahan pertanian, mendorong akal pikiran manusia untuk mendapatkan
cara bercocok tanam yang tidak memerlukan tanah sebagai medianya. Cara bercocok tanam
ini dinamakan hidroponik. Pada mulanya teknik hidroponik diperkenalkan oleh W.E. Gericke
dari Universitas California Amerika pada tahun 1929 yang berhasil menggunakan media air
sebagai pengganti tanah untuk bercocok tanam.
Selain air sebagai media tanam, dapat juga digunakan genting, pasir, kerikil, kertas dan lain-
lain, yang disiram dengan larutan nutrien yang diperlukan tanaman.
Makanan atau nutrisi tumbuhan hidroponik diperoleh dari zat anorganik yang dialirkan
melalui pipa air. Tanaman dapat juga ditempatkan di atas bak penampung nutrisi sehingga
akar tanaman dapat menyerap nutrisi dari bak. Jadi, akar akan selalu terendam cairan
nutrisi.
Keuntungan yang diperoleh dari penanaman secara hidroponik:
Ø Sistem hidroponik lebih praktis dan produktif karena memanfaatkan ruangan yang sempit
(bukan kebun) atau untuk menyiasati daerah atau tempat yang tidak dapat ditanami. Cara
menanam dengan sistem ini dapat dilakukan di mana pun dan akan diperoleh tanaman yang
sebanyak- banyaknya, serta tidak bergantung pada musim karena dikelola secara khusus.
Ø Penggunaan pupuk lebih efektif dan berdaya guna, yaitu dapat dilakukan secara tepat
dan tidak boros karena pada bercocok tanam di lahan pertanian biasa, tanah sering
merembeskan sebagian dari pupuk yang diberikan ke tempat lain menjauhi tanaman
sehingga perhitungan pemberian pupuk bisa meleset.
Ø Bebas dari serangan hama dan penyakit yang berasal dari tanah, termasuk gulma di
dalam tanah.
Ø Mutu buah dan tanaman yang dihasilkan lebih baik.

5) MANFAAT BIOTEKNOLOGI
v Manfaat Bioteknologi dalam Bidang Pangan dan Pertanian
Manfaat bioteknologi bagi kehidupan manusia di bidang pangan dan pertanian sudah
dikenal semenjak ribuan tahun yang lalu. Berbagai teknologi kuno hingga terkini yang
berbasis bioteknologi dikembangkan dalam bidang ini. Berikut adalah beberapa contoh
pemanfaatan bioteknologi dalam bidang pangan dan pertanian, yaitu:
Pembuatan berbagai pangan olahan yang bernilai jual tinggi dan tahan lama, contohnya
pembuatan bir, keju dan roti.
Berperan penting dalam merakit berbagai varietas unggul baru. Seperti varietas unggul
tahan hama, varietas unggul tahan penyakit, varietas unggul tahan cekaman kekeringan dan
lain-lain.
Memroduksi bibit dalam jumlah besar dalam waktu cepat.
Mengatasi permasalahan keterbatasan lahan, misalnya dengan menciptakan varietas umur
genjah sehingga satu lahan bisa panen beberapa kali dalam satu tahun.
Mengendalikan hama dan penyakit tanaman.
Dan berbagai teknologi rekayasa baru yang terus berkembang dalam upaya untuk
meningkatkan dan memperbaiki produksi tanaman dari waktu ke waktu.
v Manfaat Bioteknologi dalam Bidang Medis
Dalam bidang medis atau kesehatan, peran bioteknologi sangat penting. Prinsip
bioteknologi digunakan dalam pembuatan berbagai vaksin, antibiotik, hormon dan teknologi
pengobatan. Berikut adalah beberapa contoh produk bioteknologi yang banyak digunakan
dalam bidang medis:
Penemuan antibiotik penicillin.
Penemuan aneka vaksin .
Penemuan hormon insulin
Teknologi transfer gen, transflantasi organ dan lain-lain.
v Manfaat Biteknologi dalam Mengatasi Problem Lingkungan
Problem lingkungan yang utama adalah masalah pencemaran. Bioteknologi berperan
penting dalam mencegah dan mengatasi berbagai masalah pencemaran lingkungan, yaitu:
Untuk mencegah atau mengurangi pencemaran, prinsip bioteknologi digunakan dalam
menemukan dan menghasilkan energi ramah lingkungan seperti bioetanol, biodiesel dan
biogas.
Sementara itu, untuk mengatasi pencemaran, prinsip biteknologi menawarkan teknologi
pengolahan berbagai limbah industri melalui teknologi bioremediasi.
v Manfaat Bioteknologi dalam Bidang Sosial
Dalam bidang sosial bioteknologi modern diantaranya dimanfaatkan untuk mengetahui
identitas dan hubungan kekerabatan manusia. Contohnya teknologi tes DNA, yang banyak
digunakan untuk mengidentifikasi korban kecelakaan yang yang sudah tidak bisa
diidentifikasi secara fisik, mengetahui identitas pelaku kejahatan, memastikan hubungan
kekerabatan dan lain-lain.
Sedangkan, rekayasa biokimia seperti penggunaan tangki reaktor untuk pertumbuhan
mikroorganisme untuk proses biologis tertentu supaya tidak terkontaminasi
mikroorganisme lain.
.

6) DAMPAK BIOTEKNOLOGI
Dampak positif Bioteknologi
Beberapa dampak positif, akibat baik, hal-hal yang menguntungkan dari perkembangan
bioteknologi hingga saat ini, antara lain :
Meningkatnya sifat resistensi tanaman terhadap hama dan penyakit tanaman, misalnya
tanaman transgenik kebal hama
Meningkatnya produk-produk ( baik kualitas maupun kuantitas ) pertanian , perkebunan,
peternakan maupun perikanan. Dengan temuan bibit unggul.
Meningkatnya nilai tambah bahan makanan. Pengolahan bahan makanan tertentu, seperti
air susu menjadi yoghurt, mentega, keju.
· Membantu proses pemurnian logam dari bijihnya pada pertambangan logam
( biohidrometalurgi )
· Membantu manusia mengatasi masalah-masalah pencemaran lingkungan, Seperti :
bacteri pemakan plastik dan parafin, bacteri penghasil bahan plastik biodegradable,
· Membantu manusia mengatasi masalah sumber daya energi. Misalnya : bioethanol,
biogas
· Membantu dunia kedokteran dan medis mengatasi penyakit-penyakit tertentu.
Misalnya : penyakit kelainan genetis dengan terapi gen, hormon insulin, antibiotik, antibodi
monoklonal, vaksin.
· Mengatasi masalah pelestarian species langka dan hampir punah. Dengan teknologi
transplantasi nukleus, hewan / tumbuhan langka bisa dilestarikan
· Pemanfaatan mikroorganisme ditambah dengan teknologi modern.
Dampak negatif Bioteknologi.
· Alergi
Gen asing yang disisipkan pada organisme yang menjadi makanan manusia dapat
menyebabkan alergi pada individu tertentu. Untuk mencegahnya, perlu dilakukan pengujian
dalam jangka waktu yang lama. Hal ini dilakukan untuk memastikan ada tidaknya dampak
atau efek negatif dari produk tersebut. Selain itu, produk yang mengandung organisme hasil
rekayasa genetika harus diberi label dengan jelas guna memberi informasi kepada
konsumen mengenai produk yang dikonsumsi.
· Hilangnya Plasma Nutfah
Plasma nutfah atau keanekaragaman makhluk hidup dapat musnah akibat dari
perkembangan bioteknologi karena hanya mempertahankan organisme yang unggul saja,
sedangkan organisme tidak unggul akan punah. Hilangnya plasma nutfah dapat
ditanggulangi dengan cara melakukan pemeliharaan berbagai jenis hewan dan tumbuhan di
suatu situs konservasi tertentu, yaitu :
Gangguan terhadap kondisi normal lingkungan dapat mengganggu keseimbangan
ekosistem. Contohnya adalah tanaman kapas Bt dapat membunuh hama ulat yang
memakannya. Selain itu, tanaman kapas Bt juga diduga menyebabkan larva kupu-kupu lain
munculnya pencemaran biologis, berupa penyebaran organisme transgenik yang tak
terkendali
Gangguan keseimbangan ekosistem akibat perubahan dinamika populasi
Kerusakan tatanan sosial masyarakat , ketika cloning pada manusia tidak terkendali
Tersingkirnya berbagai plasma nutfah alami / lokal. Flora dan fauna lokal "terdesak" oleh
kehadiran flora dan fauna transgenik.
Menimbulkan pertentangan berkepanjangan antara tokoh ilmuwan bioteknologi dengan
tokoh-tokoh kemanusiaan dan agama
Timbulnya reaksi alergi pada manusia yang mengkonsumsi tanaman / hewan transgenik
Munculnya penyakit-penyakit baru dan kerentanan terhadap penyakit akibat
BAB III
PENUTUP
1) KESIMPULAN
Kesimpulannya bioteknologi dibagi menjadi beberapa macam yakni, Bioteknologi
Konvensioal,Boteknologi Modern,Bioteknologi Merah,Bioteknologi Biru, Bioteknologi Putih,
Bioteknologi Hijau.
Jadi, dari beberapa macam bioteknologi tersebut sangat bermanfaat bagi kehidupan
makhluk hidup. Selain itu, bioteknologi juga dapat menimbulkan berbagai dampak positif
maupaun dampak negatif.

2) SARAN
1. Saran kami, dalam melaksanakan kegiatan ini lebih ditekankan pada penerapan
pengetahuan yang lebih bermutu.
2. Lebih baik melaksanakan kegiatan ini lebih efektif dengan menggunakan cara yang
sederhana akan tetapi tetap menarik.

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi
http://www.anneahira.com/manfaat-bioteknologi.htm
http://jati-irawan.blogspot.com/2012/05/pengertian-bioteknologi-serta-contoh.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Bioremediasi
Sudibyo, Elok dkk. 2008. Mari Belajar IPA. Semarang: PT BENGAWAN ILMU

Anda mungkin juga menyukai