Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masalah gizi kurang pada ibu hamil masih menjadi perhatian, masalah tersebut
Antara lain anemia dan ibu hamil KEK. Status kesehatan di belum menggemberikan
ditandai dengan angka kematian ibu, kematian neonatal, bayi dan balitamasih sulit ditekan
bahkan selama 10 tahun terakhir ini. Pendekatan siklus hidup sejak dari masa janin sampai
usia lanjut terus diupayakan, diperlukan upaya strategis yang dimulai sejak masa
kehamilan bahkan masa pra- kehamilan agar terwujud generasi yang sehat dan tangguh.
Periode pra- kehamilan harus disiapkan dengan baik.
Ibu hamil dengan masalah gizi dan kesehatan berdampak pada kesehatan dan
keselamatan ibu dan bayi serta kualitas bayi yang dilahirkan. Kondisi ibu hamil KEK,
beresiko menurunkan kekuatan otot yang membantu proses persalinan sehingga dapat
mengakibatkan terjadinya partus lama dan pendarahan pasca melahirkan, bahkan kematian
ibu. Resiko pada bayi dapat mengakibatkan terjadinya kematian janin (keguguran),
premature, lahir cacat, Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) bahkan kematian bayi. Ibu hamil
KEK dapat mengganggu tumbuh kembang janin, yaitu pertumbuhan fisik (stunting), otak
dan metabolism yang menyebabkan penyakit tidak menular di usia dewasa.
Masalah ibu hamil KEK disebabkan konsumsi zat gizi yang kurang. Konsumsi
energi penduduk Indonesia kurang dari 70% AKG 2004 sebesar 40,7% dan konsumsi
protein kurang dari 80% AKG 2004 sebesar 37% (Riskedas 2010). Kekurangan zat gizi
makro berkaitan dengan kekurangan zat gizi mikro khususya, vitamin A, vitamin D, asam
folat, zat besi, seng, kalsium, iodium.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian Kurang Energi Kronis pada ibu hamil?
2. Apakah penyebab dari Kurang Energi Kronis pada ibu hamil?
3. Bagaimanakah gejala Kurang Energi Kronis pada ibu hamil?
4. Bagaimanakah cara mengatasi Kurang Energi Kronis pada ibu hamil?

1
5. Apakah makanan yang dilarang dan makanan yang dianjurkan untuk ibu hamil yang
mengalami KEK?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Memahami pengertian Kurang Energi Kronis pada ibu hamil
2. Memahami penyebab dari Kurang Energi Kronis pada ibu hamil
3. Memahami gejala Kurang Energi Kronis pada ibu hamil
4. Memahami cara mengatasi Kurang Energi Kronis pada ibu hamil
5. Memahami makanan yang dilarang dan makanan yang dianjurkan untuk ibu hamil
yang mengalami KEK

1.4 Manfaat Penulisan


Mampu memahami apa itu Kekurangan Energi Kronis, mengetahui penyebab terjadinya
Kekurangan Energi Kronis, Gejala yang ditimbulkan, cara mengatasi dan makanan yang dilarang
serta dianjurkan untuk ibu penderita Kekurangan Energi Protein.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Apakah pengertian Kurang Energi Kronis pada ibu hamil


Kurang Energi Kronis (KEK) merupakan keadaan dimana ibu menderita
kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronis) yang mengakibatkan timbulnya
gangguan kesehatan pada ibu sehingga kebutuhan ibu hamil akan zat gizi yang semakin
meningkat tidak terpenuhi (Depkes RI, 2002).

2.2 Apakah penyebab dari Kurang Energi Kronis pada ibu hamil
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan seorang ibu hamil mengalami
kekurangan gizi kronis, yaitu:
1. Asupan makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan
Ibu hamil memerlukan asupan makanan yang lebih, tidak sama seperti wanita
normal seusianya. Asupan makanan ini akan menentukan status gizi ibu hamil. Ketika
ibu hamil tidak memenuhi kebutuhan energinya, maka janin yang dikandungnya juga
mengalami kekurangan gizi. Hal ini membuat pertumbuhan dan perkembangan janin
terhambat.
2. Usia ibu hamil terlalu muda atau tua
Usia mempengaruhi status gizi ibu hamil. Seorang ibu yang masih sangat muda,
bahkan masih tergolong anak-anak – kurang dari 18 tahun – masih mengalami
pertumbuhan dan perkembangan. Apabila ia hamil, maka bayi yang dikandungnya
akan bersaing dengan si ibu muda untuk mendapatkan zat gizi, karena sama-sama
mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Persaingan ini mengakibatkan ibu
mengalami kekurangan energi kronis.
Sementara, ibu yang hamil di usia terlalu tua juga membutuhkan energi yang besar
untuk menunjang fungsi organnya yang semakin melemah. Dalam hal ini, persaingan
untuk mendapatkan energi terjadi lagi. Oleh karena itu, usia kehamilan yang sesuai
adalah 20 tahun hingga 34 tahun.

3
3. Beban kerja ibu terlalu berat
Aktivitas fisik mempengaruhi status gizi ibu hamil. Setiap aktivitas membutuhkan
energi, jika Ibu melakukan aktivitas fisik yang sangat berat setiap harinya sementara
asupan makannya tidak tercukupi maka ibu hamil ini sangat rentan untuk mengalami
kekurangan energi kronis.
4. Penyakit infeksi yang dialami ibu hamil
Salah satu hal yang paling berpengaruh terhadap status gizi hamil adalah kondisi
kesehatan ibu saat itu. Ibu hamil yang mengalami penyakit infeksi, sangat mudah
kehilangan berbagai zat gizi yang diperlukan oleh tubuh. Penyakit infeksi bisa
mengakibatkan kekurangan energi kronis pada ibu hamil karena kemampuan tubuh
untuk menyerap zat gizi menurun dan hilangnya nafsu makan sehingga asupan makan
juga menurun.  

2.3 Bagaimanakah gejala Kurang Energi Kronis pada ibu hamil


Kurang Energi Kronik (KEK) Pada Ibu Hamil yang berkelanjutan (remaja sampai
masa kehamilan), mengakibatkan terjadinya Kurang Energi Kronik (KEK) pada masa
kehamilan yang diawali dengan kejadian “Risiko” KEK dan ditandai oleh rendahnya
cadangan energi dalam jangka waktu cukup lama yang diukur dengan Lingkar Lengan
Atas (LiLA). Hasil analisis Aryani dkk, 2012 berdasarkan data Riskesdas (2007) diperoleh
korelasi kuat antara LiLA dan Indeks Massa Tubuh (IMT) pra-hamil. Oleh karena itu,
LiLA dapat digunakan sebagai alat penapisan KEK, sedangkan kenaikan berat badan ibu
hamil merupakan cermin dari pertumbuhan dan perkembangan janin. Kurang Energi
Kronik (KEK) pada ibu hamil dimulai sebelum hamil, dari pra nikah (Catin) bahkan usia
remaja. Kehamilan pada usia remaja akan menimbulkan masalah, antara lain:
a. Terjadi kompetisi kebutuhan zat gizi antara remaja dengan janin yang dikandungnya.
b. Kekurangan zat gizi akan menyebabkan tubuh rentan terhadap penyakit.
c. Organ reproduksi remaja masih dalam proses tumbuh kembang, seperti panggul
belum berkembang maksimal (panggul sempit) yang akan menyulitkan proses
persalinan.
d. Mental remaja yang belum siap menjadi seorang ibu mengakibatkan pola asuh yang
tidak baik.

4
Kekurangan energi kronis (KEK) menyebabkan keluar masuknya energi tidak
seimbang di dalam tubuh. sehingga, banyak gangguan yang akan terjadi jika seorang ibu
mengalami KEK. Gangguan ini mengganggu kesehatan ibu maupun janin yang
dikandungnya.
A. Seorang ibu hamil yang kekurangan energi kronis (KEK) akan mengalami:
 Merasa kelelahan terus-menerus
 Merasa kesemutan
 Muka pucat dan tidak bugar
 Mengalami kesulitan ketika melahirkan
 Ketika menyusui nanti, ASI ibu tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan
bayi, sehingga bayi akan kekurangan ASI
B. Sementara, akibat KEK yang bisa terjadi pada janin yang dikandung:
 Keguguran
 Pertumbuhan janin tidak maksimal menyebabkan bayi lahir dengan berat badan
lahir rendah
 Perkembangan semua organ janin terganggu, hal ini mempengaruhi kemampuan
belajar, kognitif, serta anak berisiko mengalami kecacatan
 Kematian bayi saat lahir

2.4 Bagaimanakah cara mengatasi Kurang Energi Kronis pada ibu hamil
Penanggulangan ibu hamil KEK, harus dimulai sejak sebelum hamil (catin) bahkan
sejak usia remaja putri. Upaya penanggulangan tersebut membutuhkan koordinasi lintas
program melalui kegiatan edukasi kesehatan reproduksi remaja putri melalui program
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR),
konseling CATIN, pemeriksaan ibu hamil terpadu (pelayanan antenatal terpadu) dan perlu
dukungan lintas sector, organisasi profesi, tokoh msyarakat, LSM, dan institusi lainnya.
Agar kegiatan penanggulangan ibu hamil KEK dapat dilaksanakan dengan baik dan
terkoordinasi diperlukan suatu pedoman.

5
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi atau menanggulangi ibu hamil KEK
adalah dengan mengonsumsi makanan yang cukup secara kuantitas (jumlah makanan yang
dimakan) serta kulitas (variasi makanan dan zat gizi yang sesuai kebutuhan) serta
suplementasi zat gizi yang harus dikonsumsi oleh ibu hamil yaitu tablet tambah darah
(berisi zat besi dan asam folat), kalsium, seng, vitamin A dan vitamin D, iodium.
Pengaturan jarak kelahiran, pengobatan penyakit penyerta seperti kecacingan,
malaria, HIV, TBC, dan penerapan prilaku hidup bersih, cuci tangan dengan air bersih dan
sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik seminggu sekali, makan buah dan
sayur setiap hari, melakukan aktifitas fisik setiap hari, tidak merokok didalam rumah,
persalinn oleh tenaga kesehatan, memberi ASI eksklusif dan menimbang balita setiap
bulan merupakan upaya yang harus dilakukan dalam rangka mencegah terjadinya KEK
pada WUS Catin dan ibu hamil serta mengatasi masalah yang timbul pada WUS Catin dan
ibu hamil KEK.

2.5 Apakah makanan yang dilarang dan makanan yang dianjurkan untuk ibu hamil
yang mengalami KEK
A. Makanan yang dilarang untuk ibu hamil yang mengalami KEK
Secara khusus pantangan makan untuk ibu hamil KEK tidak ada, namun karna ibu
hamil penderita KEK dalam kondisi hamil maka dari itu ada beberapa makanan yang
tidak disarankan atau mengurangi batas konsumsinya, seperti: minuman beralkohol
atau yang mengandung kafein tinggi tidak dianjurkan dikomsumsi oleh ibu hamil
karena bisa meningkatkan resiko calon bayi terkena FAS atau FASD, atau juga bisa
memiliki masalah mental, fisik, atau perilaku di kemudian hari. Sehingga, hal ini bisa
memengaruhi pertumbuhan wajah, organ, dan otak bayi.
Buah-buahan seperti: nanas, durian dan nangka karenan biasa menimbulkan
sensasi panas pada perut dan membahayakan pada calon bayi.
B. Makanan yang dianjurkan untuk ibu hamil yang mengalami KEK
Makanan yang dianjurkan untuk ibu hamil yang mengalami KEK adalah makanan
yang mengandung :
- Makanan pokok sebagai sumber karbohidrat yaitu: padi-padian atau serealia
seperti beras, jagung, dan gandum; sagu; umbi-umbian seperti ubi, singkong, dan

6
talas; serta hasil olahannya seperti tepung-tepungan, mi, roti, makaroni,
havermout, dan bihun.
- Sumber protein, yaitu sumber protein hewani, seperti daging, ayam, telur, susu,
dan keju; serta sumber protein nabati sepeerti kacang-kacangan berupa kacang
kedelai, kacang tanah, kacang hijau, kacang merah, dan kacang tolo; serta hasil
oalahannya seperti tempe, tahu, susu kedelai, dan oncom.
- Sumber zat pengatur berupa sayuran dan buah. Sayuran diutamakan berwarna
hijau dan kuning jingga, seperti bayam, daun singkong, daun katuk, kangkung,
wortel, dan tomat; serta sayur kacang-kacangan, seperti kacang panjang, buncis,
dan kecipir. Buah-buahan diutamakan yang berwarna kuning jingga, kaya serat
dan yang berasa asam, seperti pepaya, mangga, nanas, nangka, nangka masak,
jambu biji, apel, sirsak dan jeruk
Pada masa kehamilan dianjurkan mengkonsumsi makanan yang mengadung zat
gizi tertentu sebagai penunjang kesehatan ibu dan janin maupun untuk keperluan
perkembangan dan pertumbuhan janin. Berikut ini merupakan zat gizi yang diperlukan
ibu hamil:

7
Selain itu ibu hamil penderita KEK harus juga mengkomsumsi pemberian
makanan tambahan pembulihan
PMT pada ibu hamil merupakan bentuk suplementasi gizi berupa biskuit lapis
yang dibuat dengan formulasi khusus dan difortifikasi dengan vitamin dan mineral yang
diberikan kepada ibu hamil dengan kategori KEK untuk mencukupi kebutuhan gizi.
Makanan tambahan ibu hamil ini mengandung energi 270 kkal, 6 gram protein,minimum
12 gram lemak. Makanan tambahan ibu hamil diperkaya dengan 11 macam vitamin (A, D,
E, B1, B2, B3, B5, B6, B12, C, Asam Folat) dan 7 macam mineral (Besi, Kalsium,
Natrium, Seng, Iodium, Fosfor, Selenium).

8
A. Kesimpulan

Kekurangan energi kronik (KEK) adalah keadaan ibu menderita kekurangan


makanan yang berlangsung menahun (kronis) yang mengakibatkan timbulnya
gangguan kesehatan. KEK pada ibu hamil berdampak terhadap ibu dan bayi yang
akan dilahirkan, seperti pertumbuhan janin yang kurang dan meningkatnya risiko
kematian neonatal, meningkatnya risiko terjadinya stunting dan berat badan lahir
rendah (BBLR). KEK masih merupakan masalah kesehatan di dunia, khususnya
negara berkembang.

Pola konsumsi telah diketahui sebagai salah satu faktor risiko dari masalah gizi ibu hamil. Pola
konsumsi makan ibu hamil dipengaruhi oleh pola konsumsi keluarga dan distribusi makanan
yang terdiri dari jumlah, jenis, frekuensi, serta pantangan makan. Pola makan yang baik perlu
dibentuk sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan gizi, terutama ibu hamil yang membutuhkan
gizi yang baik.
B. Saran
Disarankan kepada petugas kesehatan khususnya ahli gizi agar meningkatkan progam penyuluhan
tentang gizi seimbang dan untuk ibu hamil diharapkan lebih meningkatkan komsumsi makanan
mengandung zat gizi seperti makro dan mikro teutama energi dan protein.

9
10
DAFTAR PUSTAKA

http://www.definisimenurutparaahli.com/pengertian-tahayul-dan-contohnya/

http://ading-aday.blogspot.com/p/blog-page.html

http://ciputrauceo.net/blog/2016/4/25/preferensi-konsumen-dan-tahapannya

http://www.nafiun.com/2013/02/agama-dan-kepercayaan-di-indonesia-contoh-teori-bumi-
wahyu-unsur-unsur.html

http://dosensosiologi.com/pengertian-adat-istiadat/

11

Anda mungkin juga menyukai