Latar belakang : Manajemen asuhan keperawatan merupakan suatu proses
keperawatan yang menggunakan konsep manajemen secara umum didalamnya seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atau evaluasi Tujuan untuk mengetahui manajemen perencanaan asuhan keperawatan.. Metode : Analisis data sekunder, yaitu dengan kajian pustaka dari beberapa jurnal dan buku. Hasil :. Hasil penelitian stefan menunjukkan tidak ada hubungan antara umur dengan kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan kesehatan Pembahasan : Manajemen keperawatan merupakan koordinasi dan integrasi dari sumber-sumber keperawatan dengan menerapkan proses manajemen untuk mencapai tujuan, obyektifitas asuhan keperawatan dan pelayanan keperawatan. Penutup: Manajemen asuhan keperawatan adalah pengaturan sumber daya dalam menjalankan kegiatan keperawatan dengan metode proses keperawatan untuk memenuhi kebutuhan klien atau menyelesaikan masalah klien.
Kata kunci : Asuhan Keperawatan, Manajemen Keperawatan, Manajemen Asuhan Keperawatan
LATAR BELAKANG kualitas pelayanan keperawatan diperlukan adanya standar praktik keperawatan yang Asuhan keperawatan merupakan merupakan pedoman bagi perawat dalam suatu tindakan yang dilakukan oleh melaksanakan asuhan keperawatan yang perawat yang dimana merupakan diwujudkan dalam bentuk proses kewajiban seorang perawat. Manajemen keperawatan baik dari pengkajian sampai asuhan keperawatan merupakan suatu evaluasi (Nursalam, 2008). proses keperawatan yang menggunakan konsep manajemen secara umum Manajemen asuhan keperawatan didalamnya seperti perencanaan, sangat penting pada proses manajerial pengorganisasian, pengarahan dan asuhan keperawatan yang dikendalikan pengendalian atau evaluasi. Peningkatan oleh perawat manajer dalam sebuah mutu pelayanan adalah derajat instansi, manajer tersebut mengelolah memberikan pelayanan secara efisien dan bagaimana seharusnya pekerjaan yang efektif sesuai dengan standar profesi, dilaksanakan. standar pelayanan yang dilaksanakan TUJUAN secara menyeluruh sesuai dengan kebutuhan pasien, memanfaatkan Kajian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen perencanaan asuhan keperawatan. teknologi tepat guna dan hasil penelitian dalam pengembangan pelayanan METODE
kesehatan/ keperawatan sehingga tercapai Metode yang digunakan dalam
derajat kesehatan yang optimal. kajian ini adalah literature review, yaitu dengan cara menganalisis, mengeksplorasi Perawat profesional dalam serta mengkaji bebas jurnal dan buku teks yang membahas tentang pentingnya memberikan pelayanan keperawatan di ketepatan dalam menegakkan diagnosa. masa depan adalah harus dapat HASIL berkomunikasi secara lengkap, adekuat dan cepat (Nursalam, 2012). Pelayanan Menurut hasil kajian yang berjudul
keperawatan akan lebih memuaskan PENGARUH MANAJEMEN MODEL
tentunya dengan penerapan model asuhan ASUHAN KEPERAWATAN
keperawatan professional atau MAKP PROFESIONAL TIM TERHADAP
karena kepuasan pasien ditentukan salah KUALITAS PELAYANAN
satunya dengan pelayanan keperawatan KEPERAWATAN DI BANGSAL PRIA
yang optimal (Fisbach, 1991 dalam jurnal RSUD DATOE BINANGKANG
Nur Hidayah, 2014). Untuk menilai KABUPATEN BOLAANG
MONGONDOW menyatakan bahwa Hasil PEMBAHASAN penelitian stefan (2013) dengan judul Manajemen keperawatan merupakan hubungan karakteristik pasien dengan koordinasi dan integrasi dari sumber- kepuasan pasien terhadap kualitas sumber keperawatan dengan menerapkan pelayanan kesehatan di puskesmas proses manajemen untuk mencapai tujuan, kecamatan pesanggrahan Jakarta selatan obyektifitas asuhan keperawatan dan menunjukkan bahwa ada hubungan antara pelayanan keperawatan. Manajemen jenis kelamin dengan kepuasan pasien keperawatan terdiri dari manajemen terhadap mutu pelayanan kesehatan. operasional dan manajemen asuhan keperawatan. Metode proses keperawatan Hasil penelitian stefan merupakan suatu pendekatan penyelesaian menunjukkan tidak ada hubungan antara masalah yang sistematis dalam pemberian umur dengan kepuasan pasien terhadap asuhan keperawatan melalui pengkajian mutu pelayanan kesehatan. Pada kajian ini, keperawatan, perumusan diagnosa peneliti memfokuskan agar perawat dapat keperawatan, perencanaan keperawatan, memberikan komunikasi yang baik kepada pelaksanaan tindakan keperawatan, pasien, agar pasien dapat memahami evaluasi keperawatan dan dengan baik maksud dan tujuan dari pendokumentasian asuhan keperawatan. sebuah tindakan yang akan dilakukan oleh Setiap upaya untuk meningkatkan perawat kepada pasien, karena peneliti pelayanan keperawatan selalu berbicara berasumsi bahwa salah satu cara untuk mengenai kualitas. Kualitas amat meningkatkan kualitas pelayanan diperlukan untuk: keperawatan yaitu terdapat pada proses 1. Meningkatkan asuhan keperawatan komunikasi yang baik yang dilakukan oleh kepada pasien/konsumen; perawat kepada pasien/keluarga pasien. 2. Menghasilkan keuntungan (pendapatan)
Pada kajian ini ada pengaruh institusi;
manajemen model asuhan keperawatan 3. Mempertahankan eksistensi institusi;
professional tim terhadap kualitas 4. Meningkatkan kepuasan kerja;
pelayanan keperawatan. Hasil kajian ini 5.Meningkatkan kepercayaan
sesuai dengan Penelitian ahmad sigit konsumen/pelanggan;
(2009) bahwa manajemen diRSUD 6.Menjalankan kegiatan sesuai
Blambangan yang menggunakan metode aturan/standar.
tim berjalan baik.
Tujuan akhir asuhan keperawatan Marquis, dkk. (2010). Kepemimpinan dan adalah kepuasan pelanggan atau pasien Manajemen Keperawatan. Jakarta : EGC terhadap asuhan yang diberikan oleh perawat. Oleh karena itu, model yang baik adalah model asuhan keperawatan yang dapat menunjang kepuasan pelanggan. Manjemen asuhan keperawatan sangat penting pada proses manajerial asuhan keperawatan yang dikendalikan oleh perawat manajer dalam sebuah instansi, manajer tersebut mengelolah bagaimana seharusnya pekerjaan dilaksanakan.
PENUTUP
Manajemen asuhan keperawatan
adalah pengaturan sumber daya dalam menjalankan kegiatan keperawatan dengan metode proses keperawatan untuk memenuhi kebutuhan klien atau menyelesaikan masalah klien.
Jika perawat tidak memiliki nilai
sebagai salah satu pengambilan keputusan yang independen maka tujuan pelayanan kesehatan atau keperawatan dalam memenuhi kepuasan klien tidak akan terwujud.
REFERENSI
Handoko TH. (2000). Manajemen
Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi ke-2. Yogyakarta : BPFE